Pengantar Manajemen
Arti kata Management : manage berasal dari buku Italia -> Manus (tangan).
Dalam kamus Webster : The act of art of managing, conduct, direction and control:
Tindakan atau seni pengurusan atau pelaksanaan, bimbingan dan pengawasan
Devinisi manajemen menurut para ahli
Drs. Malayu S.P. Hasibuan
Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan Sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
G.R. Terry
Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan SDM
dan sumber-sumber lainnya
Patterson & E.G. Ploman
Manajemen sebagai suatu teknik, maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentu yang
ditetapkan, dijelaskan dan dijalankan
Harold Koontz & Cyril O’Donel
Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, penggerakan dan pengendalian
Ralph Curier Davis
Manajemen adalah fungsi dari pimpinan eksekutif, di manapun posisinya
John D.millet
Manajemen adalah proses pembimbingan dan pemberian fasilitas terhadap pekerjaan-pekerjaan
yang terorganisasi dalam kelompok formal untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
Encyclopedia of Social Sciences
Manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu proses pelaksanaan suatu tujuan yang
direalisasikan dan diawasi
Lawrence A. Appley
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain
Petter F Drucker
Manajemen harus memberikan arah-jurusan kepada lembaga yang dikelolanya. Memikirkan
misi, sasaran-sasarannya, organisasi, sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan dan
merupakan pengarahan visi serta sumber-sumber daya ke jurusan hasil-hasil yang paling besar
dan efisien
Prof. Oey Lang Lee
Manajemen : seni perencanan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan
pengontrolan atas Human and natural resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
lebih dahulu.
H.R Light
Manajemen adalah kerangka pengetahuan tentang kepimpinan. Kepimpinan adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengendalian material, mesin-
mesin dan uang untuk mencapai tujuan secara optimal
kepimpinan
manajemen
organisasi
administrasi
1) Manajemen dikategorikan sebagai ilmu, yang berarti manajemen dapat dipelajari dan
diajarkan kepada orang lain. Oleh karena manajemen dapat dikategorikan sebagai ilmu.
Pengertian manajemen sebagai seni berarti bahwa dalam manajemen terdapat unsur-unsur
bakat atau pembawaan atau talenta seseorang. Artinya dalam manajemen, orang dapat
mengatur, mengawasi, atau memimpin organisasi dengan karakter, sikap, dan jiwa
kepemimpinan yang berbeda-beda pada setiap orang.
2) perusahaan tersebut akan mengalami keruntuhan dan tidak akan berkembang karena
tidak mempunyai prinsip
3) pengertian perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai
(tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Pengertian perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan
sebagai suatu kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun
waktu tertentu.
4) Faktor – faktor penghambat fungsi penggerakan
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena manajer
kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti konsep perilaku
manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang yang menjadi prioritas
adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju
kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga
akan mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.
2. Faktor – faktor pendukung fungsi penggerakan:
a. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan
ikhlas untuk mencapai tujuan bersama.
b. Sikap dan Moril (Attitude and Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak.
Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya.
5) Adanya berbagai faktor yang membuat pengawasan semakin diperiukan oleh setiap
organisasi. faktor-faktor tersebut adalah:
a) Perubahan Lingkungan Organisasi
Melalui fungsi pengawasan manajer mendeteksi perubahan-perubahan yang berpengaruh
pada barang dan jasa organisasi, sehingga mampu menghadapi tentang atau
memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan-perubahan yang terjadi.
b) Peningkatan Kompleksitas Organisasi
Semakin besar organisasi semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-
hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin bahwa kualitas dan profitabilitas
tetap terjaga, penjualan eceran pada penyalur perlu dianalisa dan dicatat secara tepat.
c) Kesalahan-Kesalahan
Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan-kesalahan yang ada
sebelum menjadi kritis.
d) Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan wewenang
Bilamana menejer mendelegaikan wewenang kepada bawahannya, tanggung jawab atasan
itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan
telah melakukan tugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya adalah dengan
mengiplementasikan sistem pengawasan.
Masalah Manajemen
Dalam sehari-sehari banyak masalah yang selalu dihadapi oleh manajemen. Menurut G.R. Terry :
Fungsi Perencanaan
proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di
masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi.
Fungsi Pengorganisasian
proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam funsi perorganisasian
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya
dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi
1. Forecasting (peramalan)
Perencanaan harus dapat meramalkan, memperkirakan waktu yang akan datang dengan keadaan
pasar, perkembangan situasi konsumen, kemajuan teknik, kebijaksanaan pemerintah, dan lain
sebagainya.
2. Establishing objectives (penetapan tujuan)
Dalam rangka meramal ini manajer harus menentukan dengan hasil akhir yang diinginkan.
Menetapkan tujuan ini merupakan tugas dari perencana (planner)
3. Programming (pemrograman)
Perencanaan harus menetapkan prosedur kegiatan-kegiatan dan biaya-biaya yang diperlukan untuk
setiap kegiatan demi tercapainya tujuan yang diinginkan
4. Scheduling (penjadwalan)
Manajer harus dapat menentukan waktu yang tepat, karena ini merupakan suatu ciri penting dari
suatu tindakan yang baik
5. Budgeting (penganggaran)
Penyusunan anggaran belanja harus dilakukan oleh perencanaan dalam mengalokasikan sumber-
sumber dana yang ada serta penetapan besarnya anggaran untuk setiap kegiatan yang dilakukan
6. Developing procedure (Pengembangan prosedur)
Untuk penghematan, efektivitas, dan keseragaman diusahakan sebaik-baiknya, sehingga pekerjaan-
pekerjaan tertentu harus dilakukan dengan cara yang tepat sama di mana pun pekerjaan itu
diselenggarakan
7. Establishing and interpreting policies (penetapan dan penafsiran kebijaksanaan)
Untuk menjamin keseragaman dan keselarasan tindakan dalam menguasai masalah-masalah dan
situasi pokok, seorang menetapkan, menafsirkan
Sifat sifat tertentu dari proses perencanan
a. Kata-kata dan kalimatnya yang sederhana dan jelas, mudah dimengerti dan dapat menghilangkan
penafsiran yang berbeda
b. Harus Fleksibel yang dapat menyesuaikan apabila ada perubahan situasi dan kondisi
c. Pembuatan rencana harus terus menerus, dibuat untuk masa depan dengan maksud memenuhi
kebutuhan masyarakat.
d. Perencanaan harus rasionil artinya dalam penyusunan tidak didasari emosi atau angan-angan
melainkan berdasarkan kenyataan yang objek
Proses Pembuatan Rencana
1. Menetapkan tugas dan tujuan
Tugas : kegiatan yang harus dikerjakan
Tujuan : nilai yang diharapkan untuk dipelihara, diperoleh atau diadakan
2. Observasi (peninjauan) dan analisa (menguraikan)
Observasikan faktor-faktor yang mempermudahkan pencapaian tujuan
Faktor-faktor tersebut dikumpulkan dan dianalisa untuk mencari mana yang efektif untuk
dipergunakan masa yang akan datang
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan Dapat diurut-urutkan atas dasar tertentu :lamanya
diselesaikan, besar biaya yang diperlukan
4. Membuat sintesa (perpaduan)
Memilih berbagai alternatif sehingga mendapat segi positif yang diambil dan di segi negatif dibuang
5. Menyusun rencana
Panitia Perencana, Bagian Perencana & Tenaga Staff
Jenis Jenis Rencana
3. Wewenang Fungsional
Adalah hak untuk mengendalikan kegiatan bagian lain dalam hubungannya dengan tanggungjawab
staf yang khusus
Tujuan:
1. Sebagai dasar hukum untuk melakukan pekerjaan atau tugas-tugasnya
2. Wewenang selalu menciptakan power, right dan responsibility
3. Menyebabkan perintah-perintah manajer dipatuhi
4. Tolak ukur kedudukan, sifat pekerjaan dan tanggung jawab seseorang karyawan dalam
suatu perusahaan.
5. Batas tentang apa yang dapat dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan seseorang
6. Kunci pekerjaan manajerial:
a. Hak yang dengannya para manajer dapat menuntut kepatuhan para bawahannya
terhadap keputusan-keputusan dan perintah-perintahnya
b. Dasar bagi tanggung jawab/kewajiban dan merupakan daya pengikat dalam organisasi
c. Penggolongan kegiatan/pekerjaan guna mencapai tujuan dan spesifikasi hubungan-
hubungan wewenang antara atasan dengan bawahan.
d. Dasar untuk mengorganisasi, mengarahkan, mengendalikan dan mengkoordinasikan
semua bagian demi mencapai tujuan.
e. Merupakan asas organisasi dalam pembagian kerja.
Sumber sumber wewenang
1) Formal authority theory
2) Acceptance authority theory
3) Authority of the situation: wewenang diperoleh karena situasi
4) Position authority: karena posisi/jabatan dalam organisasi
5) Technical authority: diperoleh karena keahlian khusus sebagai akibat dari pengalaman,
popularitas, kemampuan mengambil keputusan.
6) Yuridis authority: diperoleh karena hukum atau undang-undang
Kekuasaan Resmi
Dimiliki seseorang untuk bertindak dan memerintah orang lain.
1) Sentralisasi wewenang: sebagian besar kekuasaan masih dipegang oleh pimpinan
2) Desentralisasi: sebagian kecil dipegang oleh pimpinan
Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang
dibebabkan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterimanya/dimiliki.
BAB 5
KEPIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI
Pemimpin adalah orang yang dapat menggerakkan orang lain yang ada disekelilingnya agar mau
mengikuti jejak pemimpin
Kepimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan orang lain agar supaya bersedia mengikutinya
Kepemimpinan : Merupakan bagian sentral dari peran manajer, yang meliputi bekerja bersama-sama
dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi Sifat kepimpinan yang efektif dapat dilihat
dari segi:
a. Fisik: kuat, menarik, vitalitas
b. Kepribadian: ambisi, percaya diri, jujur, berinisiatif, cepat tanggap, tenang , mampu
berimajinasi
c. Pribadi: Kemampuan verbal, bijaksana, adil, cerdas, rajin, berprestasi, beranggungjawab.
d. Sosial: simpati, sabar, tenggang rasa, dapat dipercaya, berpartisipasi, punya posisi resmi
TEORITIS
BAB 6
MOTIVASI DAN KOMUNIKASI
Hierarki kebutuhan (Maslow)
2 prinsip:
1. Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu hierarki dari kebutuhan terendah
sampai yang tertinggi.
2. Suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku
TEORITIS
1. Makan, minum, perumahan, seks, istirahat
2. Perlindungan dari stabilitas
3. Cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterima dalam kelompok, kekeluargaan,asosiasi
4. Status atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi dan prsentasi,apresiasi,
kehormatan diri, penghargaan
5. Penggunaan potensi diri, pertumbuhan dan penghargaan diri
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan
baik. Menurut Laswell dalam Deddy (2007)1 komponenkomponen komunikasi adalah:
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan (“Protokol”)
Model Model Komunikasi
1. Model Komunikasi Linear. Model komunikasi ini dikemukakan oleh Shannon dan Weaver
pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan
komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran dan telepon dan ingin mengembangkan suatu
model yang (channel).
Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan
penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau
penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-
partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan
(noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah
pesan yang diterima oleh penerima.
2. Model Interaksional. Model interaksional dikembangkan oleh Schramm pada tahun 1954
yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata
lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim.
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta
komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi
manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut
dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang
sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback),
atau tanggapan terhadap suatu pesan.
CONTROLING
Menurut Admosudirjo yang mengatakan bahwa pada pokoknya controlling atau pengawasan
adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang
atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar, atau rencana-rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya.
2) Pengawasan Intern
Pengawasan intern merupakan pengawasan yang dilakukan dari dalam organisasi yang
bersangkutan, misalnya; Inspektur Wilayah Kabupaten/Kota yang mengawasi pelaksanaan
Pemerintahan di Kabupaten/Kota tersebut. (Sujamto, 1986 : 81-82). Di dalam pasal 218 UU No 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diatur :
(1) Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakakan oleh Pemerintah yang
meliputi : a. Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintah di daerah;
b. Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.
(2) Pengawasan sebagaiaman dimaksud pada ayat (1) buruf a dilaksanakan oleh aparat pengawas
intern Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan
Pengawasan Preventif, Represif dan Umum
1) Pengawasan Preventif
Pengawsan Preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum pelaksanaan, yakni
pengawasan yang dilakukan terhadap sesuatu yang bersifat rencana. (Sujamto, 1986 : 85).
2) Pengawasan Represif
Pengawasan Represif merupakan pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau
kegiatan dilaksanakan. Dapat pula dikatakan bahwa pengawasan represif sebagai salah satu
bentuk pengawasanatas jalannya pemerintahan (Sujamto, 1986 : 87).
misalnya : penangguhan dan atau pembatalan PERDA, PERBW, KEPBW yang bertentangan
dengan kepentingan umum.
3) Pengawasan Umum
Pengawasan umum adalah jenis pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap
segala kegiatan pmemerintah daerah untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan
daerah dengan baik. Pengawasan umum dilakukan oleh MENDAGRI terhadap pemerintahan
daerah.
Pengawasan umum adalah pengawasan terhadap seluruh aspek pelaksanaan tugas pokok
organisasi.
Fungsi pengawasan umum dapat pula dilakukan melalui WASKAT yang hakekatnya sama
dengan WASNAL.
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melakukan pengawasan umum terhadap
pelaksanaan tugas pokok KEMDAGRI.Tetapi juga IRJEN merupakan aparat pengawasan
fungsional (APF) (Sujamto, 1986 : 73-74).
3. Pengawasan Langsung dan Pengawasan Tidak Langsung
1) Pengawasan Langsung
Pengawasan Langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara mendatangi dan
melakukan pemeriksaan di tempat (on the spot) terhadap obyek yang diawasi. Jika pengawasan
langsung ini dilakukan terhadap proyek pembangunan fisik maka yang dimaksud dengan
pemeeriksaan ditempat atau pemeriksaan setermpat itu dapat berupa pemeriksaan
administratif atau pemeriksaan fisik di lapangan.
2) Pengawasan tidak langsung
Pengawasan Tidak Langsung merupakan pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi tempat
pelaksanaan pekerjaan atau obyek yang diawasi atau pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh
yaitu dari belakang meja. Dokumen yang diperlukan dalam pengawasan tidak langsung antara
lain : a. Laporan pelaksanaan pekerjaan baik laporan berkala maupun laporan insidentil;
b. Laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari pengawan lain;
c. Surat-surat pengaduan;
d. Berita atau artikel di mass media;
e. Dokumen lain yang terkait.
3) Pengawasan Formal dan Informal
1) Pengawasan Formal
Pengawasan Formal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi/pejabat yang
berwenang (resmi) baik yang berifat intern dan ekstern; Misal : pengawasan yang dilakukan
oleh BPK, BPKP dan ITJEN
2) Pengawasan Informal
Pengawasan Informal yakni pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat atau social control,
misalnya surat pengaduan masyarakat melalui media massa atau melalui badan perwakilan
rakyat.
BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
Pengawasan Pendahulu (Feedforward Control, Steering Controls)
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standard an memungkinkan koreksi dibuat
sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat
menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau
perkembangan tujuan.
Pengawasan Concurrent (Consurrent Control).
yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, di mana suatu aspek harus memenuhi syarat yang ditentukan
sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control, Past-Action Controls
yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai yang telah ditentukan.
Jenis Jenis Pengawasan
1. Pengawasan pendahuluan 2. Pengawasan yang dilakukan
(feedforward control) bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
Dirancang untuk mengantisipasi masalah- (concurrent control)
masalah/penyimpangan-penyimpangan
dari standar/tujuan-koreksi sebelum Suatu prosedur disetujui dulu/ syarat
tahapan diselesaikan=pengawasan lebih tertentu harus dipenuhi sebelum
efektif dan agresif kegiatan-kegiatan bisa
dilankutkan=menjamin ketepatan
pelasanaan suatu kegiatan.
3. Pengawasan Umpan Balik
Prinsip Pengawasan
Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai rencana, sehingga harus ada perencanaan tertentu,
intruksi, dan wewenang kepada bawahan kita. Prinsip lainnya adalah harus merefleksikan sifat-sifat
kebutuhan dari aktivitas yang harus dievaluasi, dapat dengan segara melaporkan penyimpangan-
penyimpangan, fleksibel dapat merefleksikan pola organisasi, ekonomis, dapat dimengerti, dan
dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.
Manfaat Pengawasan
1) Perubahan Lingkungan Organisasi
2) Peningkatan Kompleksitas organisasi
3) Mendekteksi Kesalahan
4) Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan wewenang
Karakteristik-karakteristik pengawasan yang efektif
Mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar
Tepat waktu
Biaya yang efektif
Tepat-akurat
Dapat diterima oleh yang bersangkutan
Teknik pengawasan non kuantitatif
• Pengamatan (control by observation)
• Inspeksi teratur dan langsung (control by regular and spot inspection)
• Pelaporan lisan dan tertulis (control by report)
• Evaluasi pelaksanaan
• Diskusi antara manajer dan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan
Teknik pengawasan kuantitatif
Anggaran (budget) :
a) Anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas
b) Anggaran-anggaran khusus Planning programming budgeting systems, Zero base
budgeting, dan human resource accounting
Audit :
a. Internal audit
b. External audit
C. Management audit
Analisa Break Even Point
Analisa Rasio
Bagan dan teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan :
a) Bagan Gantt
b) Program evaluation and review technique
c) Critical path method
BAB 8
Jenis Perusahaan ada 5 terdiri Menurut
- Nonmigas
- Migas
Listrik, Gas dan Air Minum Mengolah berbagai bahan baku untuk kepentingan
masyarakat maupun industri
Perdagangan, Hotel dan Restoran Jenis usaha ini menyediakan keperluan masyarakat
untuk berbagai jenis kebutuhan yang ada.
Kelompok Keterangan
Pertambangan Usaha melalui proses melepaskan barang dari ikatan tempat barang
tersebut berada
C. Peringkat Usaha
D. Status Kepemilikan
2. Tahap Konstruksi
Berikutnya adalah tahap konstruksi yang bisa juga disebut sebagai tahap realisasi.
Setelah melakukan pengajuan dan disetujui, maka Anda bisa segera masuk ke
tahap ini. Di tahap inilah Anda akan mendirikan perusahaan atau PT PMA. Tahap ini
bisa dikatakan cukup rumit karena ada banyak hal yang harus diurus.
Dokumen yang harus disiapkan untuk melengkapi tahap konstruksi ini juga cukup
banyak. Anda juga harus menyediakan fasilitas agar PT PMA yang Anda dirikan bisa
segera berjalan. Demi mempermudah langkah Anda melewati tahap ini, sangat
dianjurkan untuk meminta bantuan maupun rekomendasi dari orang lain yang
berpengalaman.
3. Tahap Operasi/Produksi
Bagian berikutnya yang harus dilalui untuk melakukan penanaman modal asing
adalah tahap operasi atau produksi. Tahap ini baru bisa dijalankan jika Anda sudah
mempersiapkan semua dokumen dan melalui dua tahap sebelumnya. Paling tidak
persiapan harus sudah mencapai 85% agar bisa masuk ke tahap produksi atau
operasi.
Pada tahap ini Anda perlu membuat pengajuan permohonan izin usaha tetap atau
IUT. Dokumen-dokumen yang sudah disiapkan di tahap kedua harus diserahkan ke
BKPM. Jika BKPM mengabulkan, maka Anda akan mendapatkan izin usaha tetap
dan mulai bisa beroperasi.
Di halaman ini, tersedia informasi awal yang perlu Anda ketahui dan lakukan :
1. Informasi Umum :
1. Pendiri (Pemegang Saham) terdiri dari 2 (dua) orang/badan hukum asing baik Bersama
orang/badan hukum Indonesia atau lebih
2. Pendiri perorangan harus berusia diatas 17 Tahun dan telah memiliki Passpor (WNA) /
Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) (WNI)
3. Pendiri Badan Hukum Asing harus sudah memiliki Article of Association/Artilce of
Incorporation & Register Director sedangkan pendi Akta Pendirian, Pengesahan Menkum
dan HAM dan NPWP
4. Menetukan Bidang Usaha Perusahaan berdasarkan Kalasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia
5. Menentukan komposisi kepemilkan saham masing-masing pemegang saham
6. Menentukan jumlah Modal Dasar Perusahaan (khusus untuk jenis Badan Hukum
Perseroan Terbatas)
7. Menentukan jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan oleh Pemegang Saham (khusus
untuk jenis Badan Hukum Perseroan Terbatas) dengan ketentuan minimal 25% dari Modal
Dasar, namun tidak kurang dari Rp. 2.500.000.000,- sebagai Modal Disetor dan Modal
DItempatkan
8. Menentukan alamat Perusahaan yang telah dipastikan bangunan tersebut sesuai
peruntukannya
9. Menentukan susunan Direksi dan Komisaris (masing-masing minimal 1 [satu) orang).
2. Bentuk Perusahaan (Badan Hukum/Badan Usaha)
1. PT (Perseroan Terbatas);
3. Hal Lain yang perlu Anda ketahui :
1. Hak & Kewajiban Pendiri & Pengurus;
2. Prosedur Perekrutan Tenaga Kerja
3. Kewajiban Perpajakan;
4. Perlindungan dan Proteksi Bisnis;
5. Kewajiban dan Pemenuhan Pelaporan kegiatan Perusahaan
sesuai dengan karakteristik bidang usaha dan izin yang dimiliki
Perusahaan.Indonesia Cocok Dijadikan Lokasi Investasi Asing
Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia mendapat sorotan dari dunia karena
letaknya yang strategis. Namun, laju pembangunan cenderung lambat karena
kurangnya modal dari investor dalam negeri. Maka dari itu, Indonesia membutuhkan
penanaman modal asing untuk mendorong pembangunan serta kemajuan sektor
industri dan pariwisata.Nyatanya, banyak faktor yang membuat Indonesia menarik
bagi para investor asing. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa Indonesia
cocok dijadikan lahan investasi oleh perusahaan asing:
3. Bonus Demografi
Secara demografi kependudukan, Indonesia sedang mengalami pergeseran struktur
yang menyebabkan lonjakan jumlah penduduk usia produktif. Di tahun 2025, jumlah
penduduk Indonesia akan didominasi oleh tenaga kerja yang produktif, terampil,
serta siap untuk bekerja.
4. Iklim Perekonomian dan Investasi yang Sehat
Setelah bertahan dari krisis ekonomi global, Indonesia terus berupaya untuk
menciptakan iklim ekonomi dan investasi yang aman dan sehat. Bahkan, saat ini
Indonesia dianggap sebagai salah satu penggerak perekonomian di Asia.
5. Peran Global Indonesia
Indonesia aktif membangun hubungan internasional dan bilateral antar negara.
Lebih jauh lagi, Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang aktif di
perkumpulan negara-negara G-20. Oleh karena itu, Indonesia selalu berusaha untuk
berperan dalam menyampaikan kepentingan negara-negara berkembang di mata
dunia.
Banyak kontroversi mengenai langkah pemerintah saat ini dalam menggalakkan
investasi asing. Terdapat anggapan keliru bahwa menyediakan lahan investasi asing
sama dengan menjual negara Indonesia kepada negara lain. Faktanya, investasi
asing di Indonesia sudah diatur sedemikian rupa agar tercipta investasi yang
menguntungkan bagi pihak investor dan Indonesia.
BAB 10
Pengertian Ekonomi
Menurut Webster’s Dictionary:
Economics : The Science that treats of the production and management of public
wealth, distribution of goods, satisfaction of human needs, political economic
Menurut Pakar Ekonomi:
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan
yang terbatas
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran
Ilmu Ekonomi terbagi 2 kelompok
• Ekonomi Makro
• Ekonomi Mikro
Pengertian Perusahaan
PRINSIP EKONOMI
• EFISIEN • EFEKTIF
System Theory
INPUT---------- PROCES----------------OUTPUT
I I
I I
ik I I
II II
MARKET II
II
II II
Tujuan Perusahaan
• PROFITABILITY
• PRODUCTIVITY
• GROWTH
• EMPLOYEE SATISFACTION
• COMMUNITY INTEREST
TERGANTUNG OLEH OWNER /PENGELOLA
Tujuan Perusahaan Menurut Jangka Waktunya
Dibagi 3 bagian waktu :
1. Jangka Pendek >1 tahun = keuntungan
2. Jangka Menengah 1- 5 tahun = tumbuh dan berkembang
Prinsip:
*Keanggotaan bersifat sukarela
* Pengelolaan secara demokratis
* Pembagian secara adil sesuai besar
jasa masing-masing anggota
* Balas jasa terbatas modal
* Kemandirian
b. Koperasi Konsumsi
koperasi yang bergerak dalam penyediaan
kebutuhan pokok bagi para anggotanya
1) hierarki organisasi
2) pengembangan horizontal
3) kegiatan atau usaha
Hierarki Organisasi:
1. Primer Koperasi
beranggotakan sekumpulan orang yang
bersama- bersama dalam satuan kerja
maupun wilayah misal: Kopma / KUD
2. Pusat koperasi
beranggotakan beberapa primer koperasi
bergerak di ibukota kabupaten
atau provinsi,misalnya PUSKOPAD
3.Induk Koperasi
beranggotakan beberapa Pusat koperasi dan
berada di Ibukora negara, misalnya
Inkopad, IKPN
BAB 12
BAB 4
Sifat sifat pengusaha Terhadap risiko yang dihadapi
a. Kelompok Optimis (Berani Mengambil Risiko)
b. Kelompok Moderat
c. Kelompok Pesimis (Menghindari Risiko)
Berdasarkan cara kerja pengusaha
a. Tipe Pemimpin Lapangan
b. Tipe Administrator
Masing-masing memiliki kebaikan dan kelemahan sendiri-sendiri, dan tingkat keberhasilannya
tergantung pada;
Jenis Industri, Situasi serta Kondisi Perekonomian pada saat itu
Berdasarkan cara pengambilan keputusan
a. Rational-Analitical :
Keputusan dibuat secara rasional,sadar, sistematis dan analitis.
Kelemahannya: jika pembuat keputusan kurang mampu, informasi kurang lengkap & untuk
memperoleh informasi dibutuhkan banyak biaya.
b. Intuitive-emotional
Berdasarkan pengalaman, perasaan, insting & bawah sadar.
Kelemahannya : tidak menggunakan peralatan pengambilan keputusan yang modern & tidak
memperhitungkan besarnya pengambilan keputusan.
c. Political- Behavioral
Berdasarkan pertimbangan berbagai tekanan dari pihak-pihak yang berkepentingan melalui
penyesuaian dan negosiasi.
Kelemahannya: belum tentu dapat dilaksanakan.
Untuk mendapatkan pengambilan keputusan yang akurat dan baik dalam mendirikan perusahaan
dengan Sintesis : Pencampuran A, B & C
B. Konsep-konsep Dasar Dalam Mendirikan Perusahaan
Visi ;
Wawasan yang luas ke masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak
dicapai oleh perusahaan pada masa yang akan datang.
Misi;
Tujuan / alasan perusahaan didirikan agar arah usahanya jelas, mudah memanfaatkan Sumber daya
dan memotivasi karyawan.
Sasaran ;
Hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan bisa berupa profitabilitas, efisiensi/ pangsa pasar.
Strategi;
Cara untuk mencapai sasaran.
Kebijakan;
Pedoman untuk mengendalikan dan memperkuat implemntasi strategi. Untuk memperoleh
persamaan sikap, tujuan, cara dan pedoman kerja bagi setiap pelaksanaan usaha.
C. Masalah – Masalah Fungsional Dalam Mendirikan Perusahaan
1. Masalah Hukum
A. Penyusunan Anggaran Dasar atau Akte Pendirian
1) Pemilihan bentuk badan usaha, nama dan tempat kedudukan
2) Bidang kegiatan usaha
3) Kepemilikan, pemindahtanganan, Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Umum Luar
Biasa Pemegang Saham
4) Tugas dan wewenang Dewan Direksi
5) Tugas dan wewenang Dewan komisaris atau Pengawas
6) Pembagian Laba
7) Perubahan anggaran Dasar
8) Lukuidasi
2) Perizinan
B. Sumber Pembiayaan
1) Dana Sendiri
a) Modal Disetor
• Setiap perusahaan yang didirikan wajib menyetor paling sedikit 20% dari saham dasarnya =
Paid in Capital
• Modal berikutnya = Paid up capital didapat dari pemegang saham lama atau saham baru
yang go public dengan memperoleh agio saham (capital gain)
b) Pinjaman Pemegang Saham
Sebagai pelengkap dari paid in capital tergantung keperluan sesuai dengan perjanjian dan
kemampuan shareholder’s loan.
lain.
c) Laba Ditahan
Laba bersih dibagikan sebagai deviden dan sisanya laba ditahan. Laba ditahan sebagai arus kas
masuk dapat untuk bayaran angsuran utang, biaya investasi baru atau perluasan/ekspansi
2) Utang
a) Berdasarkan jangka waktu utang
(1) Utang Jangka Pendek
- Jangka waktu pelunasannya > 1 tahun
- Kredit dari pemasok, utang modal kerja, utang talangan dll
(2) Utang Jangka Menengah
- Jangka pelunasannya 1-3 tahun dengan jadwal angsuran pembayaran
- Untuk modal kerja permanen / investasi skala kecil
(3) Utang Jangka Panjang
- Jangka waktu < 3 tahun, 5-6 tahun untuk industri manufaktur, 10-12 tahun untuk
perkebunan besar.
Tingkat bunga utang jangka panjang dapat berbentuk Fixed rate maupun floating rate. Utang dari
luar negeri :persentese tertentu diatas London InterBank Borrowing Offer Rate maupun Singapore
InterBank Borrowing Offer Rate.
b) Berdasarkan ada tidaknya jaminan
(1) Dengan jaminan : Tangible asset atau intangible asset
(2) Tanpa jaminan : Kredit pemasok, utang yang jumlah kecil, debitur yang dipercaya oleh
kreditur
c) Berdasarkan penggunaan pinjaman
Disyaratkan dalam akte kredit dan tidak boleh menyimpang, umpamanya modal kerja, investasi
aktiva tetap tertentu, melunasi hutang pihak lain.
c. Proyeksi Keuangan
1) Rencana Produksi dan Pemasaran
Meliputi masalah-masalah produksi : kapasitas produksi mesin, produksi nyata, persediaan
akhir barang jadi. Yang perlu diperhatikan : Bahan baku dan proses mesin.
Masalah pemasaran: volume penjualan, harga satuan serta nilai penjualan yang disusun
dalam periode tertentu. Perlu diperhatikan : pasokan dan permintaan nasional & internasional,
kompetisi, subsitusi dan produk komplementer, kebijakan pemerintah, teknologi dan social, segmen
pasar. Untuk Industri Jasa tergantung Low & High season.
2) Proyeksi Laba Rugi, Neraca dan Cash Flow
Diukur : Profit Margin yang diperoleh, Return on Equity dan Return On Investment, Cash flow berupa
cash inflow, cash outflow, cash surplus/deficit & ending cash balance.
Untuk mengukur utang dapat dilunasi secara tepat / lebih cepat / lebih lambat dibanding akad kredit
dengan .
Debt Service Coverage : perbandingan antara total source of fund and total uses of fund.
Semua Aspek harus saling diperhatikan agar sesuai dengan konsep-konsep dasar perusahaan serta
memenuhi persyaratan Feasible dan bankable.
4.Masalah Manajrmen
a. Fungsi-Fungsi Manajemen b. Faktor-faktor Keberhasilan Pemimpin
Planning Menurut Fedler, 2 tipe pemimpin/supervisor:
3 macam alat Bantu : Task-Oriented People-Oriented
1) Bar Chart Keberhasilan mereka dipengaruhi 3 Faktor :
Ditemukan oleh taylor dan gantt. 1) Hubungan Pemimpin (ke atas, ke Bawah
2) Symbol Chart dan kesamping) baik/buruk
Proses kegiatan digambarkan 2) Sifat instruksi yang diberikan terstruktur
dengan symbol-simbol tertentu untuk atau tidak
memudahkan pengertian 3) Posisi pemimpin kuat / lemah
Teknis & Ekonomis atau Masalah Hukum atau
3) Network Planning manajemen.
Mempergunakan symbol-simbol,
keterangan-keterangan
Organizing
Pembuatan wadah organisasi,
menempatkan bidang kerja serta
memempatkan orang-orang yang tepat
untuk bidang tersebut serta hubungan
tugas masing-masing
Actuating
Memberikan motivasi, pengarahan dan
petunjuk kepada karyawan
Controlling
Mengendalikan kegiatan kerja agar sesuai
dengan rencana.
BAB Last
Akuisisi perusahaan dapat dilakukan dengan empat macam cara:
1. Pembayaran tunai
2. Pembayaran dengan penerbitan surat-surat berharga, dalam bentuk saham, obligasi, surat
hutang dan atau surat berharga lainnya
3. Campuran pembayaran tunai dan surat berharga
4. Pemberian hak opsi bagi pihak yang sahamnya diambilalih , untuk menerima pembayaran
dalam bentuk tunai atau surat berharga.
Akuisisi perusahaan , berdasarkan motif keuntungan yang ingin diraih, dapat digolongkan
dua macam :
1. Akuisisi Strategis
• Bersifat mendasar dan berjangka panjang. Pada umumnya ditempuh untuk meningkatkan
sinergi perusahaan, menguasai bahan baku, meningkatkan efisiensi usaha, mengurangi risiko
usaha, mengurangi tingkat persaingan
2. Akuisisi Finansial
• Karena dorongan motif mencari keuntungan finansial dalam jangka pendek. Bersifat
spekulatif, yakni perusahaan pengakuisisi membeli saham perusahaan target dengan harga
murah karena berharap mendapat keuntungan dari penghasilan perusahaan target atau dari
penjualan saham tersebut kepada perusahaan lain.
Istilah –Istilah Akuisisi Perusahaan:
1. Freezeouts :
Merupakan usaha-usaha dari pemegang saham mayoritas untuk memaksakan pemegang saham
minoritas keluar dari perusahaan, yakni kehilangan statusnya sebagai pemegang saham minoritas.
• Dapat dipakai sebagai metode bagi perusahaan terbuka yang keluar dari bursa saham alias
ingin kembali menjadi perusahaan tertutup.
• Dapat dilakukan dengan menggunakan teknik :
a. Penjualan Aset Perusahaan
b. Likuidasi Perusahaan
c. Merger
• Terlebih dahulu pemegang saham mayoritas membentuk suatu perusahaan baru miliknya
sendiri. Selanjunya perusahaan yang didalamnya terdapat pemegang saham mayoritas
tersebut (Perusahaan lama) merger ke dalam perusahaan baru sedang pemegang saham
minoritas pada perusahaan lama diberikan debentures /surat hutang tertentu nantinya
dapat dapat dibayar dengan tunai,
a. Short Form Merger
• Perusahaan induk melakukan merger dengan anak perusahaan yakni anak perusahaan
melebur ke dalam induk perusahaan. Dan pemegang minoritas di perusahaan anak dapat
diberi pengganti tunai
e. Pemecahan Saham terbalik
• AD perusahaan diubah, dengan mana nilai saham nominal diubah /diperbesar.
Konsekuensinya, sejumlah sekian saham ditukar menjadi satu saham. Selanjutnya akan ada
pemegang saham minoritas yang memegang saham pecahaan sehingga terpaksa dia
menjual seluruh sahamnya.
2. Leveraged By Out
• Pembelian seluruh atau sebagian besar saham dari suatu perusahaan, dengan dana yang
dipinjam dari pihak ketiga yang berasal dari investor institusional seperti dana pensiun, dana
asuransi dsb. Pihak ketiga biasanya dikoordinasi oleh investment banking firm yang khusus
bergerak di bidang LBO.
• Dana tersebut biasanya dibayar secara cicilan oleh perusahaan target LBO . LBO
menggunakan dengan bunga tinggi, seringkali tanpa jaminan sehingga bersifat spekulatif.
Jika diakuisisi secara LBO adalah perusahaan yang memiliki gedung misalnya, maka
pembayaran cicilan dana LBO dapat dilakukan dengan mengambil uang pembayaran sewa
gedung tersebut.
• Dengan demikian pihak pembeli tidak mengeluarkan uang sendiri kecuali relatif sejumlah
dana untuk kelancaran proses awal LBO yang bersangkutan. Setelah LBO dilakukan, Saham
perusahaan target tidak lagi diperjualbelikan di pasr modal, karena biasanya saham dipegang
oleh sekelompok kecil investor, oleh sebab itu LBO dianggap salah satu tehnik going to
private. LBO ini sangat dimusuhi oleh perangkat hukum bisnis modern.
3. Inbreng saham
Hanya salah satu metode penyetoran saham kepada perusahaan oleh pemegang saham, dalam hal
ini saham tersebut disetor dengan pemberian saham perusahaan lain. Setelah Imbreng terjadi maka
perusahaan yang menerima penyetoran saham tersebut menjadi pemegang saham pada perusahaan
lain.
• Saat ini metode pemisahaan perusahaan terutama pemisahaan tidak murni banyak
diterapkan di perbankan dan pasar modal.
SELESAI