Anda di halaman 1dari 73

BAB 1

Pengantar Manajemen
Arti kata Management : manage berasal dari buku Italia -> Manus (tangan).
 Dalam kamus Webster : The act of art of managing, conduct, direction and control:
Tindakan atau seni pengurusan atau pelaksanaan, bimbingan dan pengawasan
Devinisi manajemen menurut para ahli
Drs. Malayu S.P. Hasibuan
Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan Sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
G.R. Terry
Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan SDM
dan sumber-sumber lainnya
Patterson & E.G. Ploman
Manajemen sebagai suatu teknik, maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentu yang
ditetapkan, dijelaskan dan dijalankan
Harold Koontz & Cyril O’Donel
Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, penggerakan dan pengendalian
Ralph Curier Davis
Manajemen adalah fungsi dari pimpinan eksekutif, di manapun posisinya
John D.millet
Manajemen adalah proses pembimbingan dan pemberian fasilitas terhadap pekerjaan-pekerjaan
yang terorganisasi dalam kelompok formal untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
Encyclopedia of Social Sciences
Manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu proses pelaksanaan suatu tujuan yang
direalisasikan dan diawasi
Lawrence A. Appley
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain
Petter F Drucker
Manajemen harus memberikan arah-jurusan kepada lembaga yang dikelolanya. Memikirkan
misi, sasaran-sasarannya, organisasi, sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan dan
merupakan pengarahan visi serta sumber-sumber daya ke jurusan hasil-hasil yang paling besar
dan efisien
Prof. Oey Lang Lee 
Manajemen : seni perencanan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan
pengontrolan atas Human and natural resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
lebih dahulu.
H.R Light
Manajemen adalah kerangka pengetahuan tentang kepimpinan. Kepimpinan adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengendalian material, mesin-
mesin dan uang untuk mencapai tujuan secara optimal
kepimpinan

manajemen

organisasi

administrasi

. PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


1. Administrasi merupakan proses kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
2. Kerjasama akan lancar, tertib dan teratur diperlukan pembagian tugas, pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab serta adanya hubungan yang tersusun disebut Organisasi
3. Kerjasama efektif dan efisisn melalui pengandalian sumber daya diperlukan Manajemen
4. Keberhasilan administrasi, organisasi dan manajemen dalam mencapai tujuan tergantung
pada Kepimpinan.
5. Keberhasilan kepimpinan tergantung dari kemampuan seorang pemimpin dalam
Komunikasi dan Motivasi
6. Sumber Daya:
7. Alat-alat atau fasilitas yang dipergunakan dalam proses produksi, antara meliputi: Men,
Money. Methods, Materials, Machines dan Market
8. Efektif:
9. Tepat guna artinya hasil yang dicapai sesuai sasaran atau target
10. Efisien:
11. Daya guna artinya perbandingan terbalik antara input dan output artinya pengeluaran dan
produk artinya pengeluaran dan produk yang dihasilkan mendapatkan keuntungan yang
proporsional.
PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Administrasi
Luther Gulick:
pelaksanaan usaha mendapatkan sesuatu mencapai tujuan tertentu.
J.M. Pliffner:
Sebagai pengorganisasian dan pengarahan SDM dan benda untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Manajemen
M. Parker Follet:
Seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
T.H. Nelson:
Ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan
barang/jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan
Prayudi:
Keseluruhan proses yang dimulai dan proses pemikiran, perencanaan pengaturan, pergerakan,
pengawasan sampai dengan proses tercapainya tujuan yang ditetapkan
W.H. Newman:
Bimbingan, pengarahan dan pengendalian, usaha-usaha sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama
G.R. Terry:
Adalah proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan
memanfaatkan SDM dan Sumber daya lainnya.
James Stoner:
Sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepimpinan dan pengawasan upaya (Usaha-
usaha)anggota organsiasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai yang
telah ditetapkan.
Persamaan dan perbedaan pengertian administrasi dan manajemen
PERSAMAAN:
Mewujudkan tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan
PERBEDAANNYA
Piffner dan Prayudi mengatakan Administrasi lebih luas dari manajemen.
Administarasi adalah pengendalian badan usaha secara menyeluruh
Manajemen adalah pengendalian badan usaha melalui salah satu unsurnya misalnya SDM, Keuangan
Penggolongan umum Administrasi
 menurut Drs. Soekarno K. mengemukakan bahwa administrasi dapat digolongkan menajdi
tiga golongan besar, yaitu Administrasi yang berobyek Negara (Public Administration),
Administrasi yang berobyek Niaga (Bussiness Administration) dan Administrasi yang
berobyek Internasional (International Administration).
 Administrasi yang berobyek Negara dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu Administrasi
Pemerintahan dan Administrasi Perusahaan (Negara). Administrasi Pemerintahan dapat
dibagi lagi menjadi dua, yaitu Administrasi Sipil dan Administrasi Militer.
 Administrasi Sipil ialah seluruh aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh Departemen-
Departemen dengan segenap aparaturnya di tingkat Pusat sampai ke Daerah-Daerah Tingkat
Provinsi, Kabupaten/Kota sampai aktivitas Kecamatan hingga Kelurahan/Desa. Atau seluruh
aktivitas-aktivitas perusahaan-perusahaan Negara.
 Administrasi Militer (Angkatan Bersenjata) ialah administrasi Administrasi Angkatan Darat,
Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Kepolisian.
 Administrasi Perusahaan (Negara) ialah seluruh aktivitas yang bergerak di bidang
perusahaan-perusahaan yang pada hakekatnya dapat digolongkan berdasarkan gerak usaha
di bidang produksi, distribusi, transport, perbenkan dan asuransi.
 Administrasi yang berobyek Niaga (Bussiness Administration), Administrasi Swasta/Niaga
dapat dibagai lagi menajdi dua yaitu Aministrasi Perusahaan dan Administrasi bukan
perusahaan/non niaga.
 Aministrasi Perusahaan ialah aktivitasaktivitas di bidang produksi, transport, asuransi,
perbankan dan sebagainya yang pada hakekatnya sama dengan ruang gerak adminisrasi
perusahaan Negara.
 Administrasi bukan perusahaan/non niaga biasanya cenderung kearah usaha-usaha social
seperti administrsi sekolah swasta, rumah sakit swasta dan sebagainya.
Administrasi yang berobyek Internasional (International Administration) ialah administrsi
internasional termasuk didalamnya seluruh aktivitasw yang bergerak dibidang internasional
seperti yang dilakukan oleh PBB serta cabang-cabang seperti UNICEP, ILO, IMF dan lain-lain
BAB II
Tugas tugas seorang Manajer
1. Bekerja dengan melalui orang lain
2. Bertanggungjawab atas keberhasilan tugas
3. Meluruskan tujuan yang bertentangan dan menentukan tugas yang prioritas
4. Dapat menentukan bawahan yang tepat untuk suatu tugas
5. Berpikir analistik dan konseptual
6. Sebagai mediator/penengah bila terjadi perselisihan yang berdampak produktivitas
7. Sebagai politikus yaitu menciptakan hubungan dengan pendekatan kompromi dalam
mencapai tujuan organisasi
8. Sebagai diplomat artinya pandai bicara dalam rapat-rapat
9. Dapat membuat keputusan yang benar dan tepat.
10. Memiliki visi kedepan yang tercermin dalam misi, tujuan dan operasi perusahaan.
Missmanagement Timbul:
1. Belum ada struktur organisasi yang baik
2. Belum ada satu kesatuan pandangan dari para anggota organisasi
3. Kemampuan memimpin diantara pemimpin dalam organsiasi belum merata
4. Belum ada prosedur kerja (SOP)
5. Pengawasan yang tidak efektif
6. Tidak ada koordinasi diantara unit-unit kerja
7. Rencana dan pelaksanaan tidak sinkron
8. Terjadi perbedaan pendapat pemimpin dan pelaksana
9. Pimpinan yang arogan
10. Birokrasi yang berlebihan
Keterampilan keterampilan manajemenrial
1. Conceptual skill (kentrampilan konseptual)
Kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan
kegitaan organisasi.
Manajer mampu:
Melihat dan memahami hubungan/saling bergantungan antar bagian serta mampu mendapatkan
menganalisis dan menginterprestasikan informasi yang diterima dari berbagai sumber.
2. Human skill (Kentrampilan kemanusiaan)
Kemampuan untuk bekerja dengan memahami dan memotivasi orang lain sebagai individu atau
kelompok
3. Administrative skill (kentrampilan administratif)
Suatu kentrampilan dan perencanaan, pengorganisasian, pengurusan personalia dan pengawasan
serta mampu mengikuti kebijakan dan prosedur serta mengelola anggaran terbatas
4. Technical skill(kentrampilan teknik)
Sejarah Timbulnya Manajemen & Perkembangannya
Kemampuan untuk menggunakan peralatan, prosedur atau teknik suatu bidang (akuntan, produksi,
penjualan dan lain-lain.
Pada sejarah sebelum masehi, yaitu:
 1. Pada tahun 1200 SM pada zaman Mesir dari peradaban Mesopotamia bagian barat sudah ada
pengetahuan dan penggunaan tenaga manusia yang terorganisasi serta alat-alat untuk menjalankan
persoalan-persoalan politis misalnya : pembangunan pyramid.
 2. Pada zaman Yunani kuno dari kerjaan Romawi telah adanya pengetahuan bidang pengadilan,
organisasi ketentaraan dan lain-lain seperti pada zaman kekuasaan Alexander the great dan the
Julius Caesar.

Perkembangan awal teori manajemen


1. Zaman Nabi Musa:
Perjalanan lebih cepat dan ringan dengan mendelegasikan tugas dan wewenang melalui
kelompok-kelompok
2. Zaman Nabi Muhammad
Beliau sudah menunjukkan kepada umatnya bagaimana beliau memimpin, berdakwah dan
mengatur perang pada waktu itu
3. Zaman Yunani Kuno:
Pemerintahannya menjadi dewan, pengadilan dan pejabat
administrasi
4. Zaman Romawi kuno:
Hasil karya besar peninggalan yang memerlukan Teknik
manajerial Pengelolaan Gereja Katolik: Organisasi formal yang
effektif
Teori Manajemen Klasik
1. Pengaruh Revolusi industri
2. Timbulnya perusahaan-perusahaan besar dan modern
3. Pengaruh campur tangan pemerintah
4. Pengaruh serikat-serikat buruh
5. Persaingan dalam dunia usaha
Robert Owen
1. Pentingnya unsur manusia
2. Perbaikan kondisi kerja melalui pengurangi kerja standar
3. Pembatasan anak di bawah umur bekerja
4. Membangun perumahan untuk karyawan
5. Toko perusahaan dengan menjual barang murah
Perbaikan kondisi karyawan= menaikkan produksi dan keuntungan
Tokoh-tokoh Manajemen Berdasarkan Ilmu
Charles Babbage (1792-1872) di Inggris
 Salah satu pelopor daripada “Scientific Management”, Babbage adalah seorang mahaguru
matematika dari Cambridge University di Inggris. Tahun 1832 dalam bukunya “The Economy of
Manufacture” mengadakan “ time observation” yaitu menyelidiki beberapa kali dalam suatu jangka
waktu tertentu setiap operasi berulang. Dalam bukunya ia juga menyelidiki efisiensi para pekerja
dan juga menyelidiki jumlah biaya yang pasti bagi setiap proses dalam produksi suatu barang.
Charles Babbage (1792-1872) di Inggris
 Babbage mengemukakan beberapa kebaikan-kebaikan daripada pembagian kerja (division of labor)
yaitu:
 1. Tentang waktu yang dibutuhkan untuk belajar
2. Banyak waktu terbuang bila seseorang pindah dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain
3. Keahlian yang terus bertambah karena proses yang berulang-ulang
4. Kemungkinan timbulnya perhatian pekerja untuk memperbaiki alat-alatnya karena perhatian
sudah tentu kepada obyek itu saja.
Henry Fayol (1841-1925) seorang Insinyur di Perancis
 Tahun 1908, beliau menerbitkan buku “ Administration Industrielle et General”.
Pada tahun 1916 buku tersebut diterjemahakan dalam bahasa Inggris “ General and Industrial
Management”
 Dalam buku tersebut dikemukakan 3 hal yang pokok dalam rangka melengkapi manajemen ilmiah:
A. Pada setiap industri semua kegiatan dapat dibagi dalam bidang :
Henry Fayol (1841-1925) seorang Insinyur di Perancis
1. Kegiatan teknis (produksi) yaitu kegiatan membuat atau menghasikan barang /jasa
2. Kegiatan komersial (membeli, menjual dan pertukaran)
3. Kegiatan finansial (mencari modal dan menggunakannya)
4. Kegiatan Security/keamanan (perlindungan hak milik dan orang)
5. Kegiatan Accuntancy/pembukuan (mencatat dan menghitung biaya, pendapatan, laba dan
kekayaan perusahaan, menyusun neraca termasuk statistik)
6. Kegiatan managerial (perencanaan, organisasi, pimpinan, koordinasi dan pengawasan)
B. Fayol mengemukakan persyaratan-persyaratan kualitatif atau sifat yang harus dimiliki
seseorang manager, yaitu: 
1. Sifat fisik/jasmani artinya harus sehat, giat dan tangkas
2. Sifat rohani artinya harus sanggup memenuhi dan belajar sanggup menyesuaikan diri
3. Sifat moral artinya harus mempunyai inisiatif, setia, bijaksana, tekun, teguh, bersedia
memikul tanggungjawab.
4. Mempunyai pengetahuan umum selain pengetahuan dari tugasnya
5. Mempunyai pengetahuan khusus dan istimewa, yaitu pengetahuan yang termasuk dalam
bidang dan tugasnya serta pengalaman-pengalaman baik yang lalu maupun sehari-hari
C. Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen yang perlu diterapkan
1. Division of work
Adanya pembagian kerja berhubungan spesialisasi dan
efisiensi
2. Authority and Responsibility
Wewenang : hak pemberian intruksi dan kekuasaan dan tanggung jawab: tugas dan fungsi
yang harus dilakukan oleh seorang pejabat.
3. Discipline/Displin
4. Unity of command /Kesatuan perintah : setiap tindakan sesuai dg perintah atasan
5. Unity of Direction/ Kesatuan jurusan: kesatuan tindakan, koordinasi, kekuatan dan fokus
usaha
6. Kepentingan perorangan harus tunduk pada kepentingan kelompok
7. Pembayaran upah yang adil
8. Scalar of Chain /Pentingnya pembatasan wewenang-wewenang pembagian yang lebih kecil :
mempermudah komunikasi
9. Centralization: pembagian kekuasaan
10. 10. Order/Hierarki-hierarki rantaian pengawasan (suatu garis wewenang yang jelas)
11. Equity/ Keadilan agar bawahan taat pada pimpinan
12. Stabilitas dari pegawai
13. Initiative Kepada bawahan diberikan kesempatan mengemukakan pendapat dan inisiatif
14. “ Esprit de Corpd” atau kesetiaan pada kelompok kerja (team work)
4. MANAJEMEN ILMIAH
1. F. W. Taylor (1856-1915) di Amerika
 Ia dijuluki “ Bapak Scientific Management”, karena beliaulah yang Pertama kali . Mengemukakan
idenya mengenai manajemen dengan cara yang serba sistematis, dan ia dapat menyakinkan orang-
orang untuk menggunakan manajemen metode-metode ilmu pengetahuan.
Tahun 1911, dalam bukunya “ The Principle of Scientific Management” yang isinya memusatkan
perhatian pada efisiensi manusia, pekerja dan mesin dengan jalan penyelidikan waktu dan gerak
(time and motion study) dengan mengemukakan 4 prinsip scientific management :
1. Melenyapkan sistem coba-coba dan untuk setiap unsur-unsur pekerjaan harus ditetapkan
kemajuan ilmu pengetahuan
2. Memilih pekerja yang terbaik untuk setiap tugas tertentu untuk selanjutnya melatih dan
mendidiknya
3. Setiap petugas menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan
4. Membagi pekerjaan yang sebaik-baiknya antara pemimpin dan petugas-petugas
Tahun 1912 mengemukakan “ a great mental revolution” yaitu antara manajer dan para
karyawan. Pertentangan mereka selalu berkisar “ division of surplus” yaitu pembagian surplus
atau keuntungan. Dalam pembagian surplus timbul pertentangan antara kedua pihak. 
Pendapat Beliau bahwa scientific management adalah tugas setiap
manajer untuk mengetahui apa yang terbaik yaitu analisa, percobaan
dan observasi
2. Frank dan Lilian Gilberth (1868-1924 dan 1878-1972)
Pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemen .
Masalah efisiensi melalui cara terbaik pengerjaan suatu tugas.
Aspek-aspek manusia dalam kerja seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia
3. Henry L Gantt
1. Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen
2. Seleksi ilmiah tenaga kerja
3. Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas
4. Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang jelas
4. Harrington Emerson (1858-1931)
Pemborosan dan ketidakefisien : masalah-masalah yang dilihat Emerson sebagai penyakit sistem
industri.
Prinsip-prinsip efisiensi:
a. Tujuan dirumuskan dengan jelas
b. Kegiatan yang dilakukan masuk akal
c. Adanya karyawan yang cakap
d. Displin
e. Balas jasa yang adil
f. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg sistem informasi dan akuntasi
g. Pemberian perintah dalam perencanaan dan pengurutan kerja
h. Adanya standar dan prosedur kerja serta metode dan waktu setiap kegiatan
i. Kondisi yang distandarisasi
j. Operasi yang standarisasi
k. Instruksi-Instruksi praktis tertulis yang standar
l. Balas jasa efisiensi dan rencana insentif.
5. Aliran Manajemen Modern
Pengembangan dari aliran hubungan manusiawai yang dikenal sebagai perilaku organisasi dan yang
lain dibangun atas dasar manajemen, dikenal sebagai aliran kuantitatif
6. Tokoh-tokoh:
1. Abraham Maslow dengan teori hierarki kebutuhan tentang perilaku manusia dan proses
motivasi
2. Douglas McGregor dengan teori X dan teori Y
3. Frederick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua factor
4. Robert Blake dan Jane Mouton membahas lima gaya kepimpinan dengan kisi-kisi manajerial
5. Rensis Likert melakukan penelitian secara eksternal mengenai empat sistem manajemen
yaitu partsipasi kelompok
6. Fred Fiedler menyarankan pendekatan contigenscy pada studi kepimpinan
7. Chris Argyis memandang organsisi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya
8. Edgar Schein meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
7. Prinsip Dasar Perilaku Organisasi
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur, prinsip)
2. Manajemen harus sistematik melalui pertimbangan secara hati-hati
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi.
Hasil berbagai riset
a. Unsur Manusia=kunci sukses/gagal pencapaian tujuan organisasi.
b. Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep
manajemen
c. Organsasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk
memuaskan seluruh kebutuhan mereka
d. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan
e. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai kepuasan
diri dari pekerjaan tersebut.
f. Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas dasar pengertian
positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap pekerjaan.
8. ALIRAN HUBUNGAN MANUSIA
Hugo Munsterberg (1863-1916)
Produktivitas dapat ditingkatkan:
1. Menemukan orang yang tepat
2. Menciptakan pekerjaan terbaik supaya mencapai produktivitas maksimum
3. Menggunakan pengaruh baik untuk mendorong karyawan
9. SUMBANGAN DAN KETERBATASAN PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIA
1. Perhatian terhadap karyawan akan memberi keuntungan= Mayo
2. Perilaku manusia = Argyris, Maslow dan Mc. Gregor
3. Konsep makhluk sosia= perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan, lingkungan sosial
tempat kerja, tingkat upah yang baik, pekerjaan yang menarik, struktur organisasi dan
hubungan perburuhan yang baik produktivitas meningkat
10. Aliran kuantitatif
Langkah pendekatan management science:
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan suatu model manusia
3. Mendapatkan penyelesaian dari model
4. Pengujian model dan hasilnya
5. Penetapan pengawasan atas hasil yang dicapai
6. Pelaksanaan hasil dan implementasi
11. Pendekatan kontengensi =Fred Luthans
Pendekatan kontigensi/situasional approach merupakan praktik dan teknik manajerial yang paling
sesuai dengan situasi tertentu berdasarkan hasil penelitian.
Menurut Koontz dan Peter Drucker= manajemen merupakan campuran ilmu, seni dan merupakan
campuran antara pengetahuan dan praktik.
 
Perspektif Sistem dalam Manajemen
 Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan lingkungan dimana
kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan interaksi dengan lingkungan.
 Sub-sistem merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi atau manajemen yang satu
sama lainnya saling berkaitan
 Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan secara
bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik daripada jika hanya dikerjakan oleh
seorang saja.
 Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan produktifitas dan
kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam membaca dan beradaptasi dengan
lingkungan.
Visi adalah suatu pernyataan berisi arahan-arahan yang jelas tentang apa yang harus diperbuat
organisasi di masa yang akan datang, dalam visi menyediakan target dan identifikasi peluang.
Misi (Mission statement)
Misi jika visi adalah mimpi, maka misi adalah apa yang Anda lakukan untuk mewujudkan mimpi
itu. Di bagian ini, kita akan bicara lebih mengkerucut pada objek bisnis, fokus kerja, serta
milestones dari setiap aktivitas perusahaan. Berikut contoh misi yang dimiliki oleh perusahaan
raksasa teknologi,
Perbedaan Visi dan Misi
Vidi dan misi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya seperti menjadi satu kesatuan
yang harus dimiliki setiap perusahaan atau perorangan. Perusahaan yang benar tentu memiliki
visi dan misi yang jelas.
Visi dan misi adalah dua istilah yang berbeda, namun saling melengkapi.
Berikut beberapa perbedaan dari keduanya: 
1. Visi adalah tujuan yang ingin perusahaan capai, termasuk impian, serta cita-cita perusahaan
di masa depan. Sedangkan misi adalah langkah-langkah ataupun tindakan nyata yang untuk
mewujudkan visi. 
2. Bedanya visi dan misi adalah ruang lingkupnya. Visi bersifat secara umum, sedangkan misi
bersifat lebih detail atau khusus.
3. Visi biasanya terdiri dari beberapa kalimat pernyataan, yang padat dan jelas, serta mewakili
segalanya. Sedangkan misi biasanya terdiri atas poin-poin yang menjelaskan tujuan, dan
merupakan penjabaran yang lebih banyak dibandingkan visi.
4. Visi bersifat jangka panjang. Sedangkan misi bersifat jangka pendek, perusahaan mampu
untuk mengeksekusinya segera dan secepatnya, serta dapat diubah apabila misi-misi
sebelumnya telah terlaksanakan.
5. Nilai Perusahaan (Core values)
6. Berbeda dari visi dan misi, values lebih ditekankan pada budaya dan nilai yang harus dimiliki
oleh segenap anggota dalam organisasi tersebut. Nilai ini yang nantinya diharapkan dapat
membentuk karakter organisasi yang diinginkan serta memudahkan dalam mewujudkan visi
organisasi secara umum.
Faktor Penyebab Keterlambatan Manajemen sebagai Ilmu
1. Adanya pengaruh Filosof Aristotelles, seorang yunani yang hidup pada tahun 384-322 SM.
Jual beli sebagai manajemen adalah tidak wajar karena tidak menghasilkan sesuatu yang
nyata yang dapat menambah produksi total masyarakat melainkan hanya memindahkan
dengan maksud mendapatkan laba dari orang lain.
2. Adanya pengaruh yang memisahkan berbagai ilmu displin dari ilmu-ilmu sosial serta
kegagalan menerapkan hasil penelitian dari ahli sosiologi dan psikologi pada bidang
manajemen perusahaan.
3. Terjadi 2 pendapat terhadap manajemen Yaitu: 
Pendapat pertama dari bangsa Belanda yang menyatakan manajemen itu suatu seni/art
jadi bukan dibuat melainkan dilahirkan. Manajemen merupakan seni atau dasar bakat-
bakat yang dimiliki oleh seseorang sejak dia dilahirkan. Manajemen Bukan Sebagai Ilmu
Pendapat kedua dari bangsa Amerika yang menyatakan bahwa manajemen adalah sebagai
suatu ilmu dengan semboyan “ A Manager is made, not born” artinya seseorang dapat
menjadi manajer yang baik setelah ia memperoleh pendidikan manajemen
4. Para usahawan atau wiraswata pada masa lampau hanya memperhatikan/memusatkan
kepada masalah teknologi, harga dan lain-lain sedangkan orientasi perhatian sama sekali
tidak membantu kearah pengertian, penelitian dan kerja manajer

Jelaskanlah mengapa di Indonesia juga terlambat mengakui manajemen sebagai Ilmu ?


1. Berilah penjelasan sesuai pemahamanmu mengenai pengertian manajemen sebagai ilmu
dan seni!2. Apakah yang akan terjadi apabila suatu organisasi tidak menetapkan prinsip-
prinsip manajemen?
3. Deskripsikan pengertian perencanaan menurut diri kamu sendiri!
4. Identifikasikan faktor-faktor yang perlu diperhatikan demi keberhasilan kegiatan actuating!
5. Cobalah kamu identifikasikan faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pengawasan
Jawab :

1) Manajemen dikategorikan sebagai ilmu, yang berarti manajemen dapat dipelajari dan
diajarkan kepada orang lain. Oleh karena manajemen dapat dikategorikan sebagai ilmu.
Pengertian manajemen sebagai seni berarti bahwa dalam manajemen terdapat unsur-unsur
bakat atau pembawaan atau talenta seseorang. Artinya dalam manajemen, orang dapat
mengatur, mengawasi, atau memimpin organisasi dengan karakter, sikap, dan jiwa
kepemimpinan yang berbeda-beda pada setiap orang.

2) perusahaan tersebut akan mengalami keruntuhan dan tidak akan berkembang karena
tidak mempunyai prinsip

3) pengertian perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai
(tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Pengertian perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan
sebagai suatu kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun
waktu tertentu.
4) Faktor – faktor penghambat fungsi penggerakan
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena manajer
kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti konsep perilaku
manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang yang menjadi prioritas
adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju
kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga
akan mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.
2. Faktor – faktor pendukung fungsi penggerakan:
a. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan
ikhlas untuk mencapai tujuan bersama.
b. Sikap dan Moril (Attitude and Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak.
Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya.

5) Adanya berbagai faktor yang membuat pengawasan semakin diperiukan oleh setiap
organisasi. faktor-faktor tersebut adalah:
a) Perubahan Lingkungan Organisasi
Melalui fungsi pengawasan manajer mendeteksi perubahan-perubahan yang berpengaruh
pada barang dan jasa organisasi, sehingga mampu menghadapi tentang atau
memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan-perubahan yang terjadi.
b) Peningkatan Kompleksitas Organisasi
Semakin besar organisasi semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-
hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin bahwa kualitas dan profitabilitas
tetap terjaga, penjualan eceran pada penyalur perlu dianalisa dan dicatat secara tepat.
c) Kesalahan-Kesalahan
Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan-kesalahan yang ada
sebelum menjadi kritis.
d) Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan wewenang
Bilamana menejer mendelegaikan wewenang kepada bawahannya, tanggung jawab atasan
itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan
telah melakukan tugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya adalah dengan
mengiplementasikan sistem pengawasan.
Masalah Manajemen

Dalam sehari-sehari banyak masalah yang selalu dihadapi oleh manajemen. Menurut G.R. Terry :

 1. Masalah Financing


Pinjaman berjangka panjang / pendek
Persyaratan-persyaratan untuk membiayai usaha. Keadaan modal kerja dan cara memperbesarnya
 2. Masalah Cost
 Menekan keluarnya biaya terlalu banyak  Efisien
 3. Masalah Personnel Management
 Mengadakan latihan pegawai, buruh dan staff baik di dalam maupun waktu di luar bekerja untuk
dapat memperbaiki taraf keahlian dan kecakapan mereka, mempertinggi moril dan efisiensi kerja.
4. Masalah Production Management
Produksi  Barang }  Mutu yang baik
 Jasa }
5. Masalah Marketing Management
 Apa yang diminta oleh pasar dan bagaimana membuka pasar-pasar baru
Dasar konsumen :Needs, Wants,Taste
6. Masalah Sales Management
 Bagaimana memperbesar penjualan. Penjualan adalahpemasukan (income) dari Perusahaan
7. Masalah Pricing
 Bagaimana menetapkan harga yang tepat bagi barang-barang yang dibuat disesuaikan dengan daya
beli masyarakat
8. Masalah Stock Persedian
 Bagaimana menghindarkan hilangnya stockLogistik
Manajemen sebagai Sumber Daya
Menurut G.R. Terry dalam bukunya “ Principle of Management” mengenai scientific management,
yaitu berdasarkan ilmu adalah manajemen yang berciri ilmu & dilaksanakan dengan menggunakan
ilmu pengetahuan dan metode keilmuan yaitu :
 1.Alat-alat yang dipergunakan pada ilmu pengetahuan seperti penelitian (research), penyelidikan
dan eksperimen dalam berbagai bidang manajemen.
2. Penyelidikan dilakukan dalam pembuatan Layout perusahaan, desain peralatan dan membuat
studi gerak dan waktu
3. Di lapangan personalia melakukan penyelidikan psikologis tentang tingkah laku para pekerjaan
baik sebagai kelompok maupun perorangan. Dan dibuat analisa tingkah laku mereka baik didalam
maupun di luar jam kerja serta dipelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara perusahaan
dan daerah sekitarnya
4. Diperlukan juga penelitian di bidang marketing mengenai kemungkinan-kemungkin pemasaran,
tentang permintaan masyarakat sebagai pemakai, tentang distribusi dan komunikasi yang ada
maupun yang belum diadakan dan cara-ara memajukan penjualan
5. Di bidang keuangan perlu diadakan analisa ekonomi mengenai pembentukan modal, pemberian
kredit, dan bagaimana memperoleh alat-alat lancar, diadakan analisa mengenai biaya dan
perbandingan antara macam-macam biaya dan berbagai bagian perusahaan.
6. Di bidang organisasi diperlukan penelitian untuk mencapai jawaban bentuk apa yang sebaik-
baiknya bagi industri berat dan ringan, kerajinan tangan, pertambangan, perikanan dan sebagainya.
7. Diperlukan penyelidikan yang cermat dalam tiap-tiap sektor kegiatan ekonomi pada perusahaan
sebagai keseluruhan maupun pada tiap-tiap bagiannya, guna mencapai produksi serba banyak
dengan harga serendah-rendahnya dan mutu sebaik-baiknya, maka dengan melalui eksperimen
perusahaan industri harus dapat membuat alat-alat mesin yang distandarisasi, inipun perlu dianalisa
dan dikembangkan untuk mencapai cara pemakaiannya dengan sebaik-baiknya, dengan kondisi kerja
yang seefektifnya guna mencapai rencana produksi tersebut.
8. Di dalam melakukan penyelidikan-penyelidikan, nyata hubungan yang ada dengan cabang-cabang
ilmu pengetahuan, seperti ilmu sosial, ilmu ekonomi dan antropologi serta kebudayaan.
Menurut “ Beishline “ Manajemen digolongkan Dalam 3 Kelas
 1. Manajemen Konvensional
 Manajemen tradisional adalah manajemen untung-untungan, dimaksudkan bahwa manajer dalam
menghadapi suatu persoalan, memecahkannya dengan mendasarkan diri kepada tindakan –tindakan
yang diambilnya pada masa lampau dan selalu mendasarkan dirinya atas tradisi. Dalam hal ini
pengalaman si manajernya memegang peranan penting dan bentuk ini adalah yang paling sedikit
efektif dan efisiennya.
2. Manajemen Sistematis
 Dapat dianggap sebagai langkah pertengahan antara manajemen konvensional dan manajemen
yang berdasarkan ilmu pengetahuan. Manajer bukan saja mendasarkan dirinya pada pengalaman,
tapi pada pengalaman orang lain yang menghadapi masalah serupa. Apa yang dipergunakan oleh
orang lain dan berhasil baik, dipedomani dan di praktekkan
3. Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan
Langkah-langkah yang ditempuh sebelum mengambil keputusan : 
a. Mengumpulkan data-data
b. Menganalisa data-data tersebut
c. Mempertimbangkan tujuan dalam hubungan daripada data-data yang sudah terkumpul.
Barulah menentukan apa yang menjadi keputusan
Manajemen sebagai Profesi
1. Patrimonial Management
Dalam hal ini perusahaan dimiliki oleh anggota-anggota suatu keluarga dengan kedudukan yang
penting yang sebagian besar berada dalam tangan anggota-anggota keluarga tersebut. Tujuan
perusahaan diarahkan kepada kepimpinan dan aspirasi anggota-anggota keluarga
 
2. Political Management
 Suatu bentuk dengan kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam organisasi ini dipegang oleh
mereka yang mempunyai hubungan politik dan didasarkan atas loyalitas kepada suatu partai politik.
Pertimbangan lebih diutamakan kepada politik tersebut juga tujuan-tujuan perusahaan.
 
3. Professional Management
Berdasarkan atas kapasitas, kesanggupan, keahlian atau atas dasar jasa dan hasil yang mereka
berikan dalam mengembangkan suatu organisasi atau usaha. Pada suatu perusahaan negara
dewasa ini timbul professional manajer, mereka bukanlah pemilik perusahaan tetapi negaralah
pemilik perusahaan. Oleh karena itu negaralah yang memutuskan mengenai kedudukan dan orang-
orang yang akan menduduki tempat-tempat tersebut. Dengan demikian timbullah suatu golongan
manajer yang dianggap elite yakni professional manajer, mereka inilah yang akan melaksanakan
rencana dan program perusahaan.

Faktor Faktor Penyebab Kegagalan Perusahaan


Menurut G.R. Terry dalam bukunya “Principle of Management” terdapat suatu data tentang
kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kegagalan perusahaan dalam usaha di Amerika, yaitu:
1. Memulai secara besar-besaran, tanpa mencoba dahulu apakah idenya itu berhasil di bidang
kecil dan terbatas.
2. Saingan (terutama dari pihak asing) tidak dinilai sebagaimana mestinya
3. Harga barang dan segala jasa salah dinilai.
4. Memulai usaha dengan modal terlalu kecil dan
mengharapkan pinjaman uang saja, sehingga timbul gejala tutup lobang gali lobang
5. Salah menggunakan modal yang besar sehingga pemborosan saja yang dilakukan
6. Memasuki lapangan usaha tanpa pengalaman yang bermanfaat dan tanpa belajar
7. Meminjam uang terlalu gampang dengan korupsi dan koneksi tanpa ada rencana bagaimana dan
bilamana hutang itu diangsur, jadi tanpa budget
8. Membeli terlalu banyak dengan jalan meminta kredit
9. Memberi kredit terlalu sembrono utuk menarik pelanggan
10. Hidup terlalu mewah, padahal usaha baru saja dimulai
11. Terlalu banyak sanak keluarga diperkerjakan pada perusahaan , tanpa mempertimbangkan
keahlian dan kecakapan mereka masing-masing
BAB III
Fungsi-fungsi manajemen
 Perencanaan (Planning)
 Pengorganisasian (Organizing)
 Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading)
 Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)

Fungsi Perencanaan
 proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di
masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan


 Menetapkan tujuan dan target bisnis
 Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
 Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
 Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

Fungsi Pengorganisasian
 proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam funsi perorganisasian
 Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
 Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
 Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
 Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
 proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya
dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi

 Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi


kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
 Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
 Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
 proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
Kegiatan dalam
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
 Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan
 Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
 Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target bisnis
Skekma proses manajemen
Perencanaan

Proses Fungsi Manajemen


A. PLANNING (PERENCANAAN)
Secara umum dapat dikatakan, perencanaan adalah penentuan dan pemilihan tujuan terlebih
dahulu, serta merumuskan tindakan-tindakan atau tugas-tugas yang dianggap perlu untuk
mencapainya, sehingga pada setiap perencanaan terdapat 2 elemen yaitu tujuan dan kegiatan atau
tugas untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Batasan-batasan dikemukakan oleh beberapa ahli
a. W. Newman : Perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu, apa
yang akan dikerjakan
b. Louis A. Allen : Perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan
c. G.R. Terry : Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai, apa yang dilakukan,
bagaimana, bilamana dan oleh siapa, atau memilih dan menghubung-hubungi kenyataan
yang ada dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan
d. Koontz & O’donnel : Perencanaan adalah fungsi seorang manager yang berhubungan dengan
pemilihan berbagai alternatif daripada tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur,
budget-budget dan program-program.
2. Dalam hal ini rencana dapat mengambil bentuk yang bermacam-macam yaitu:

 a. Kebijakan (Policy)


Kebijakan : pernyataan (keterangan) umum yang membimbing atau menyalurkan pikiran-pikiran
dalam pengambilan keputusan-keputusan terhadap bawahan-bawahan didalam berbagai bagian
daripada suatu perusahaan atau dapat juga dikatakan kebijakan (policy) dari pimpinan, yang menjadi
pedoman dalam pemikiran dan penindakan bawahannya.
Mereka tidak mutlak mengikuti saja kebijakan itu, karena kebijakan tidak dapat diperinci, maka
diberi ruang untuk menafsirkan dan mempertimbangkannya dalam tindakan-tindakannya sehari-hari
b. Prosedur
 Serangkaian, bimbingan dan diterapkan kepada kegiatan-kegiatan yang akan datang atau rencana
yang meliputi pemilihan tindakan yang harus diambil kelak. Misalnya pengeluaran biaya, cuti, dan
lain-lain harus menempuh terlebih dahulu prosedur yang telah ditentukan
c. Budget
Suatu ikhtisar dari hasil yang diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil itu
yang dicatat dalam angka-angka. Pembuatan budget adalah suatu rencana yang penting sekali
d. Program
Campuran antara kebijakan dan prosedur yang biasanya didukung oleh budget dan dimaksudkan
untuk menetapkan suatu rangkaian tindakan di masa dekat dan jauh.
PROSES PERENCANAAN STRATEGIK

Perencanaan strategik (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi,


penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan-
tujuan tersebut dan penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi
dan kebijaksanaan telah diimplementasikan.

Langkah langkah proses penyusunan strategik

1. Penentuan misi dan tujuan


2. Pengembangan profil perusahaan
3. Analisis lingkungan eksternal
4. Analisis internal perusahaan
5. Identifikasi kesempatan dan ancaman strategik
6. Pembuatan keputusan strategik
7. Pengembangan strategi perusahaan
8. Implementasi strategi
9. Peninjauan kembali dan evaluasi
Tipe tipe tujuan
1. Tujuan kemasyarakatan (societal goals)
Kategori ini berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat
2. Tujuan keluaran (output goals)
Kategori ini berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen
3. Tujuan sistem (system goal)
Pernyataan atau cara pelaksanaan fungsi organisasi, tidak tergantung pada barang atau jasa yang
diproduksi atau tujuan yang diambil
4. Tujuan produk (product goals)
Tujuan produk lebih tepat disebut dengan tujuan karakteristik produk. Berbagai karakteristik barang-
barang atau jasa-jasa yang di produksi
5. Tujuan turunan (derived goals)
Tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaannya dalam pencapaian tujuan-tujuan lain.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam fungsi perencanaan (Louis A. Allen)

1. Forecasting (peramalan)
Perencanaan harus dapat meramalkan, memperkirakan waktu yang akan datang dengan keadaan
pasar, perkembangan situasi konsumen, kemajuan teknik, kebijaksanaan pemerintah, dan lain
sebagainya.
2. Establishing objectives (penetapan tujuan)
Dalam rangka meramal ini manajer harus menentukan dengan hasil akhir yang diinginkan.
Menetapkan tujuan ini merupakan tugas dari perencana (planner)
3. Programming (pemrograman)
Perencanaan harus menetapkan prosedur kegiatan-kegiatan dan biaya-biaya yang diperlukan untuk
setiap kegiatan demi tercapainya tujuan yang diinginkan
4. Scheduling (penjadwalan)
Manajer harus dapat menentukan waktu yang tepat, karena ini merupakan suatu ciri penting dari
suatu tindakan yang baik
5. Budgeting (penganggaran)
Penyusunan anggaran belanja harus dilakukan oleh perencanaan dalam mengalokasikan sumber-
sumber dana yang ada serta penetapan besarnya anggaran untuk setiap kegiatan yang dilakukan
6. Developing procedure (Pengembangan prosedur)
Untuk penghematan, efektivitas, dan keseragaman diusahakan sebaik-baiknya, sehingga pekerjaan-
pekerjaan tertentu harus dilakukan dengan cara yang tepat sama di mana pun pekerjaan itu
diselenggarakan
7. Establishing and interpreting policies (penetapan dan penafsiran kebijaksanaan)
Untuk menjamin keseragaman dan keselarasan tindakan dalam menguasai masalah-masalah dan
situasi pokok, seorang menetapkan, menafsirkan
Sifat sifat tertentu dari proses perencanan
a. Kata-kata dan kalimatnya yang sederhana dan jelas, mudah dimengerti dan dapat menghilangkan
penafsiran yang berbeda
b. Harus Fleksibel yang dapat menyesuaikan apabila ada perubahan situasi dan kondisi
c. Pembuatan rencana harus terus menerus, dibuat untuk masa depan dengan maksud memenuhi
kebutuhan masyarakat.
d. Perencanaan harus rasionil artinya dalam penyusunan tidak didasari emosi atau angan-angan
melainkan berdasarkan kenyataan yang objek
Proses Pembuatan Rencana
1. Menetapkan tugas dan tujuan
Tugas : kegiatan yang harus dikerjakan
Tujuan : nilai yang diharapkan untuk dipelihara, diperoleh atau diadakan
2. Observasi (peninjauan) dan analisa (menguraikan)
Observasikan faktor-faktor yang mempermudahkan pencapaian tujuan
Faktor-faktor tersebut dikumpulkan dan dianalisa untuk mencari mana yang efektif untuk
dipergunakan masa yang akan datang
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan Dapat diurut-urutkan atas dasar tertentu :lamanya
diselesaikan, besar biaya yang diperlukan
4. Membuat sintesa (perpaduan)
Memilih berbagai alternatif sehingga mendapat segi positif yang diambil dan di segi negatif dibuang
5. Menyusun rencana
Panitia Perencana, Bagian Perencana & Tenaga Staff
Jenis Jenis Rencana

1. Single Use Plan


a. Program : Jadual
b. Proyek : Tujuan
c. Budget : Anggaran

Repeat Use plan


a. Policy :
- Kebijaksanaan yang dibuat oleh pemimpin agar dipatuhi oleh Pegawai
- Bawahan memohon sesuatu kepada atasan
- Peraturan Pemerintah
b.Procedur
c.Methods
d. Rule
BAB IV
Wewenang Dan Koordinasi
Wewenang Adalah hak untuk melakukan sesuatu/memerintahkan orang lain untuk melakukan
sesuatu agar tecapai suatu tujuan.
Wewenang berfungsi agar dapat menentukan jalinan, hubungan-hubungan antara bagian/orang dari
bagian/orang yang lain didalam organisasi perusahaan.

2 Pandangan utama tentang asal-usul wewenang formal dalam organisasi


1. Pandangan Klasik 2. Pandangan Penerimaan
Menurut pandangan klasik wewenang itu Lain halnya dengan pandangan
berasal dari tingkatan yang paling atas atau klasik,pandangan penerimaan berpendapat
wewenang itu dianugrahkan. Artinya bahwa bahwa wewenang seseorang timbul hanya bila
seseorang itu bisa memperoleh wewenang hal itu diterima oleh kelompok atau individu
karena ia diberi atau di limpahi atau diwarisi hal kepada siapa wewenang tersebut di jalankan.
tersebut.

Klasifikasi umum dari suatu wewenang yang menunjukan pembatasan:

1. Wewenang Lini 2. Wewenang staf


Ditunjuk oleh rantai komando yang standard Dimiliki individu/ kelompok dalam suatu
dari Dewan Komisaris-ke bawah melalui organisasi yang memberikan layanan dan
berbagai tingkatan didalam nasihat kepada lini.
hierarki-aktivitas/kegiatan utama organisasi Nasihat tentang perencanaan, implementasi
dilaksanakan. kebijakan, pemantauan dan pengendalian dan
masalah-masalah hukum dan keuangan serta
dalam desain dan operasi sistem pengolahan
data

3. Wewenang Fungsional
Adalah hak untuk mengendalikan kegiatan bagian lain dalam hubungannya dengan tanggungjawab
staf yang khusus
Tujuan:
1. Sebagai dasar hukum untuk melakukan pekerjaan atau tugas-tugasnya
2. Wewenang selalu menciptakan power, right dan responsibility
3. Menyebabkan perintah-perintah manajer dipatuhi
4. Tolak ukur kedudukan, sifat pekerjaan dan tanggung jawab seseorang karyawan dalam
suatu perusahaan.
5. Batas tentang apa yang dapat dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan seseorang
6. Kunci pekerjaan manajerial:
a. Hak yang dengannya para manajer dapat menuntut kepatuhan para bawahannya
terhadap keputusan-keputusan dan perintah-perintahnya
b. Dasar bagi tanggung jawab/kewajiban dan merupakan daya pengikat dalam organisasi
c. Penggolongan kegiatan/pekerjaan guna mencapai tujuan dan spesifikasi hubungan-
hubungan wewenang antara atasan dengan bawahan.
d. Dasar untuk mengorganisasi, mengarahkan, mengendalikan dan mengkoordinasikan
semua bagian demi mencapai tujuan.
e. Merupakan asas organisasi dalam pembagian kerja.
Sumber sumber wewenang
1) Formal authority theory
2) Acceptance authority theory
3) Authority of the situation: wewenang diperoleh karena situasi
4) Position authority: karena posisi/jabatan dalam organisasi
5) Technical authority: diperoleh karena keahlian khusus sebagai akibat dari pengalaman,
popularitas, kemampuan mengambil keputusan.
6) Yuridis authority: diperoleh karena hukum atau undang-undang

Kekuasaan Resmi
Dimiliki seseorang untuk bertindak dan memerintah orang lain.
1) Sentralisasi wewenang: sebagian besar kekuasaan masih dipegang oleh pimpinan
2) Desentralisasi: sebagian kecil dipegang oleh pimpinan
Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang
dibebabkan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterimanya/dimiliki.

Pendelegasian Wewenang karena:


1) Manajemen baru dikatakan ada jika ada pembagian wewenang dan pembagian pekerjaan.
2) Keterbatasan (fisik, waktu, perhatian dan pengetahuan) seorang manajer
3) Supaya sebagian tugas dan pekerjaan dapat dikerjakan oleh para bawahannya.
4) Merupakan kunci dinamika organisasi
5) Menciptakan adanya ikatan hubungan formal dan kerja sama antara atasan dengan
bawahannya.
6) Menciptakan terjadinya proses manajemen
7) Akan memperluas ruang gerak dan waktu seorang manajer.
8) Membuktikan adanya pimpinan dan bawahan dalam suatu organisasi
9) Tanpa pendelegasian wewenang berarti tidak ada atasan dan bawahan dalam suatu
organisasi.

Seni Pendelegasian Wewenang (The Art Of Delegation Authority)


Personal attitude yang harus dimiliki oleh manajer:
1. Personal receptiveness (daya penerimaan pribadi).
Manajer harus bersedia memberikan kesempatan kepada pendapat-pendapat orang lain
terutama bawahan untuk dilakukan demi kemajuan perusahaan.
2. Willingness to let go
Harus bersedia untuk melepaskan wewenang dan pengambilan keputusan kepada bawahanya
3. Willingness to let the other make mistakes
Harus bersedia menerima dan memaafkan kesalahan bawahan sepanjang kesalahan itu wajar
dan biasa.
4. Wilingness to trust subordinate
Harus ada kesediaan untuk mempercayai bawahan /orang lain. Tetapi harus mengadakan
pengendalian supaya pelaksanaan tugas-tugas itu dilakukan efektif dan baik.
5. Willingness to establish and use broad control
Kesedian untuk mengadakan dan menggunakan pengendalian yang luas, ketat,efektif dan
insentif dengan alat-alat dan sistem-sistem pengendalian yang terbaik.
Sumber kekuasaan
a. Kekuasaan paksaan (coercive power). Yaitu sumber kekuasaan yang berasal dari pemikiran
seseorang bahwa mereka akan menerima hukuman apabila tidak melaksanakan perintah
tersebut sehingga mereka terpaksa melaksanakannya.
b. Kekuasaan balas jasa (reward power). Yaitu kekuasaan yang di milik seseorang karena
mereka akan mendapatkan balas jasa (karir,bonus , dan tunjangan lainnya) apabila dapat
melaksanakan perintah.
c. Kekuasaan pengendalian informasi (control of information). Seseorang dalam hal ini
memiliki informasi dan pengetahuan yang tidak dimilik oleh orang lain.
d. Kekuasaan sah (legitimate power).Seseorang yang di angkat menjadi pemimpin secara
otomatis memiliki kewenangan sah dalam mempengaruhi dan memerintahkan bawahannya.
e. Kekuasaan panutan (refrent power).karena memeliki kharisma pribadi,keberanian,simpatik
dan sifat –sifat lain yang dipercaya oleh anggotanya,maka seseorang itu dipercaya untuk
memimpin dan kepemimpinannya di jadikan sebagai panutan atau symbol.
f. Kekuasaan ahli (expert power).merupakan hasil keahlian atau ilmu pengetahuan seorang
pemimpin dalam bidangnya di mana pemimpin tersebut ingin mempengaruhi orang lain.
Koordinasi
INTEGRASI adalah suatu usaha untuk menyatukan tindakan-tindakan berbagai
badan,instansi,unit sehingga merupakan suatu kebulatan pemikiran dan kesatuan tindakan yang
terarah pada suatu sasaran yang telah ditentukan dan disepakati bersama.

SINKRONISASI adalah suatu usaha untuk menyesuaikan, menyelaraskan kegiatan-kegiatan,


tindakan-tindakan, unit-unit, sehingga diperoleh keserasian dalam pelaksanaan tugas atau kerja.

Koordinasi sangat penting karena


1. Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percecokan dan kekembaran /kekosongan
pekerjaan.
2. Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk pencapaian tujuan
pekerjaan.
3. Sarana dan prasarana dimanfatkan untuk mencapau tujuan organsasi.
4. Semua unsur 7 M dan pekerjaan individu karyawan harus membantu tercapainya tujuan
organisasi.
5. Semua tugas, kegiatan dan pekerjaan terintegrasi kepada sasaran yang diinginkan.
Prinsip Prinsip Koordinasi
1. Prinsip scalar.
Yaitu perintah dimana jalur wewenang dan tanggung jawab ditetapkan secara tegas dan jelas
dari tingkatan manajemen atas sampai ke tingkat manajemen yang paling bawah yang
berjenjang setingkat demi setingkat.
2. Prinsip rentang kendali.
Jumlah tertentu dari bawahan yang dapat diawasi secara efektif oleh seorang manajer.
3. Prinsip kesatuan perintah .
Prinsip ini berpandangan bahwa setiap bawahan dalam organisasi seharusnya melapor hanya
kepada satu orang atasan.
SIFAT-SIFAT KOORDINASI
1. Dinamis
2. Menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang koordinator dalam rangka mencapai
sasaran
3. Meninjau suatu pekerjaan secara menyeluruh

Tipe Tipe Koordinasi


1. Koordinasi vertikal: kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap
kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada dibawah wewenang dan
tanggungjawabnya
2. Koordinasi horizontal: mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan
penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkatan
organisasi yang setingkat
.
Syarat Syarat Koordinasi
1. SENCE OF COOPERATION. Dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan bukan orang
per orang
2. RIVALRY. Diadakan persaingan antara bagian-bagian, agar bagian ini berlomba untuk
mencapai tujuan
3. TEAM SPIRIT. Satu sama lain pada setiap bahagian harus saling menghargai.
4. ESPIRIT DE CORPS. bagian-bagian yang diikutsertakan /dihargai menjadi semangat.

BAB 5
KEPIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI
Pemimpin adalah orang yang dapat menggerakkan orang lain yang ada disekelilingnya agar mau
mengikuti jejak pemimpin
Kepimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan orang lain agar supaya bersedia mengikutinya
Kepemimpinan : Merupakan bagian sentral dari peran manajer, yang meliputi bekerja bersama-sama
dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi Sifat kepimpinan yang efektif dapat dilihat
dari segi:
a. Fisik: kuat, menarik, vitalitas
b. Kepribadian: ambisi, percaya diri, jujur, berinisiatif, cepat tanggap, tenang , mampu
berimajinasi
c. Pribadi: Kemampuan verbal, bijaksana, adil, cerdas, rajin, berprestasi, beranggungjawab.
d. Sosial: simpati, sabar, tenggang rasa, dapat dipercaya, berpartisipasi, punya posisi resmi
TEORITIS

1. Makan, minum, perumahan, seks, istirahat


2. Perlindungan dari stabilitas
3. Cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterima dalam kelompok, kekeluargaan,asosiasi
4. Status atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi dan prsentasi,apresiasi,
kehormatan diri, penghargaan
5. Penggunaan potensi diri, pertumbuhan dan penghargaan diri

Teori Motivasi: Pemeliharaan (Herzberg)


Karyawan baru akan cendrung memusatkan perhatiannya pada pemuasan tingkatan kebutuhan
lebih rendah yaitu keamanan setelah terpuaskan akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang
lebih tinggi seperti kebutuhan inisiatif, kreatifitas dan tanggung jawab.
Teori Prestasi (Mc Clelland)
Tingkat Motivasi seorang pengusaha bukan hanya laba tetapi juga keinginan kuat untuk berprestasi.
Kebutuhan prestasi yang berorentasi prestasi mempunyai karakteristik:
1) Menyukai pengambilan risiko yang layak sebagai fungsi ketrampilan; menyukai tantangan
dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai
2) Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang akan dikerjakannya
3) Mempunyai kecendrungan untuk menetapkan tujuan prestasi yang layak dan menghadapi
risiko yang sudah diperhitungkan.
4) Mempunyai kentrampilan dalam perencanaan jangka panjang dan memiliki kemmapuan-
kemampuan organisasional.
Teori X dan Teori Mc. Gregor
Strategi kepimpinan efektif
yang mempergunakan manajemen partisipatif dan konsep yang terkenal :
Strategi kepimpinan
dipengaruhi asumsi tentang sifat dasar manusia dari seorang pemimpin.
Asumsi Perilaku Manusia berdasarkan Teori X
1) Malas dan tidak suka bekerja
2) Tidak mempunyai ambisi mencapai prestasi optimal dan selalu menghindar dari
tanggungjawab
3) Lebih senang dibimbing,diperintah,diawasi dan diancam hukuman
4) Lebih mementingkan diri sendiri dan tidak memedulikan tujuan organsasi.

Asumsi Perilaku Manusia berdasrkan Teori Y


1) Rajin dan senang bekerja
2) Bertanggungajawab dan berambisi mencapai prestasi optimal
3) Berusaha mencapai target/sasaran organisasi dengan mengembangkan diri.

BAB 6
MOTIVASI DAN KOMUNIKASI
Hierarki kebutuhan (Maslow)
2 prinsip:
1. Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu hierarki dari kebutuhan terendah
sampai yang tertinggi.
2. Suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku
TEORITIS
1. Makan, minum, perumahan, seks, istirahat
2. Perlindungan dari stabilitas
3. Cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterima dalam kelompok, kekeluargaan,asosiasi
4. Status atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi dan prsentasi,apresiasi,
kehormatan diri, penghargaan
5. Penggunaan potensi diri, pertumbuhan dan penghargaan diri

Teori Motivasi: Pemeliharaan (Herzberg)


Karyawan baru akan cendrung memusatkan perhatiannya pada pemuasan tingkatan kebutuhan
lebih rendah yaitu keamanan setelah terpuaskan akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang
lebih tinggi seperti kebutuhan inisiatif, kreatifitas dan tanggung jawab.
Teori Prestasi (Mc Clelland)
Tingkat Motivasi seorang pengusaha bukan hanya laba tetapi juga keinginan kuat untuk berprestasi.
Kebutuhan prestasi yang berorentasi prestasi mempunyai karakteristik:
1) Menyukai pengambilan risiko yang layak sebagai fungsi ketrampilan; menyukai tantangan
dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai
2) Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang akan dikerjakannya.
3) Mempunyai kecendrungan untuk menetapkan tujuan prestasi yang layak dan menghadapi
risiko yang sudah diperhitungkan.
4) Mempunyai kentrampilan dalam perencanaan jangka panjang dan memiliki kemampuan-
kemampuan organisasional.
Teori X dan Teori Mc. Gregor
Strategi kepimpinan efektif yang mempergunakan manajemen partisipatif dan konsep yang terkenal
strategi kepimpinan dipengaruhi asumsi tentang sifat dasar manusia dari seorang pemimpin.
Asumsi Perilaku Manusia berdasarkan Teori X
1) Malas dan tidak suka bekerja
2) Tidak mempunyai ambisi mencapai prestasi optimal dan selalu menghindar dari
tanggungjawab
3) Lebih senang dibimbing,diperintah,diawasi dan diancam hukuman
4) Lebih mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan tujuan organsasi.
Asumsi Perilaku Manusia berdasarkan Teori Y
1) Rajin dan senang bekerja
2) Bertanggungjawab dan berambisi mencapai prestasi optimal
3) Berusaha mencapai target/sasaran organisasi dengan mengembangkan diri.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Alasan mengapa berkomunikasi itu penting bagi sesorang dan manajer, berikut ini ada beberapa
alasan utama tentang pentingnya berkomunikasi.
a. Komunikasi mendatangkan efektivitas yang lebih besar
b. Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat seharusnya
Alasan mengapa berkomunikasi itu penting bagi sesorang dan manajer, berikut ini ada
beberapa alasan utama tentang pentingnya berkomunikasi.
c. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan,
kolega, dan orang-orang didalam organisasi dan di luar organisasi
d. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan
motivasi untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik, dan meningkatkan komitmen terhadap
organisasi
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan
baik. Menurut Laswell dalam Deddy (2007)1 komponenkomponen komunikasi adalah:
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan (“Protokol”)
Model Model Komunikasi
1. Model Komunikasi Linear. Model komunikasi ini dikemukakan oleh Shannon dan Weaver
pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan
komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran dan telepon dan ingin mengembangkan suatu
model yang (channel).
Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan
penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau
penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-
partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan
(noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah
pesan yang diterima oleh penerima.

2. Model Interaksional. Model interaksional dikembangkan oleh Schramm pada tahun 1954
yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata
lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim.
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta
komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi
manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut
dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang
sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback),
atau tanggapan terhadap suatu pesan.

3.Model transaksional. Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada


tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.
Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model
transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita
berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi
(komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
Bentuk Komunikasi
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal
1. Berbicara serta Menulis Suatu Komunikasi nonverbal : bentuk
pesan yang sangat penting komunikasi yang sangat mendasar
serta kompleks, baiknya dalam hal komunikasi bisnis.
disampaikan dengan
menggunakan tulisan, seperti Walaupun pada
surat, memo serta laporan dasarnya komunikasi nonverbal
2. Mendengarkan serta Membaca ini memiliki sifat  yang kurang
Untuk mencapai komunikasi terstruktur sehingga sulit untuk
yang efektif dan baik, maka dipelajari, contoh  seperti
diperlukan komunikasi dua memahami dalam penggunaan
arah, dimana orang-orang yang bahasa isyarat , ekspresi wajah ,
terlibat di dalamnya harus gerakan tubuh, sandi, simbol-
memerlukan keterampilan simbol, warna serta intonasi
mendengar (listening) suara.
serta membaca (reading).
Dalam penyampaiannya juga,
komunikasi verbal
serta komunikasi nonverbal
memilki arti yang berbeda-beda,
seperti dalam hal  komunikasi
nonverbal,  pesan yang akan
disampaikan biasanya hanya
dilakukan secara spontan atau
tanpa memiliki rencana
serta dilakukan secara tidak sadar
serta bersifat alami
Bentuk Komunikasi Verbal :
1.  membuat dan mengirim surat klaim
2.  membuat dan mengirim surat penawaran harga kepada pihak lain
3.  membuat dan mengirim surat pemesanan barangan kepada pihak lain
4.  membuat dan mengirim surat konfirmasi kepada pelanggan
5.  membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain
6.  memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi tentang produk baru
7.  berdiskusi dalam suatu tim kerja (team work)
8. lakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja di suatu perusahaan
9.  mengadakan briefing dengan staf karyawan
10. mengadakan pelatihan manajemen kepada para manajer
operasional/lini bawah
11.  melakukan presentasi proposal pengembangan perusahaan di
hadapan tim penguji
12 . melakukan teleconference dengan pihak lain 
Bentuk Komunikasi Non Verbal
1.  menggerakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan
2.  mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang serius/ berpikir
3.  gambar pria/wanita yang dipasang dipintu masuk toilet umum untuk
4.  menunjukkan kamar sesuai dengan jenis kelaminnya
5.  berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun
6.  tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa
senang dan bahagia
7.  simpati dan penghormatan
8. membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipasti
terhadap  orang lain
10.   menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau keheranan
11.   asbak di atas meja yang menunjukkan tamu diperkenankan/ boleh merokok
12.  mengirimkan bunga sebagai tanda kesuksesan, cinta atau duka cita
Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu:
1. Menyediakan serta memberikan informasi
2. Mangatur alur suatu percakapan
3. Mengekspresikan sebuah emosi
4. Memberi sifat serta melengkapi, menentang ataupun mengembangkan pesan-pesan verbal
5. Mengendalikan ataupun mempengaruhi orang lain
6. Mempermudah tugas-tugas yang khusus
7. Relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal juga dapat menentukan
kredibilitas serta kepemimpinan seseorang, yang didapat secara dilihat dari karateristik
suara, penampilan, sentuhan, gerakan serta posisi tubuh juga melalui ekspresi wajah
serta mata.
BAB 7
Pengawasan
Adalah Sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai
yang berhubungan dengan cara-cara menyusun kegiatan-kegiatan yang direncanakan.
Pengawasan dalam manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk:
1. Menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan
2. Merancang sistem informasi umpan balik
3. Membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya
4. Menentukan dan mengukur penyimpanan
5. Mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin semua sumber daya (manusia
dan Sda) perusahaan dipergunakan secara efektif dan efisien

CONTROLING

PENGERTIAN PENGAWASAN (CONTROLING)

Pengawasan merupakan fungsi manajerial yang keempat setelah perencanaan, pengorganisasian,


dan pengarahan. Sebagai salah satu fungsi manajemen, mekanisme pengawasan di dalam suatu
organisasi memang mutlak diperlukan.

Menurut Admosudirjo yang mengatakan bahwa pada pokoknya controlling atau pengawasan
adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang
atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar, atau rencana-rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya.

Jenis jenis pengawasan


1. Pengawasan Intern dan Ekstern
2. Pengawasan Preventif dan Represif
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
TAHAP-TAHAP PROSES PENGAWASAN
1. Tahap Penetapan Standar.
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
3. Tahap Pengukuran Pelaksaan Kegiatan
4. Tahap Perbandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
JENIS-JENIS PENGAWASAN
1. Pengawasan Ekstern dan Intern
1) Pengawasan Ekstern (external control)
Pengasan ektern atau pengawasan dari luar, yakni pengawasan yang menjadi subyek pengawas
adalah pihak luar dari organisasi obyek yang diawasi, misalnya, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
adalah perangkat pengawasan ekstern terhadap Pemerintah, karena ia berada di luar susunan
organisasi Pemerintah (dalam arti yang sempit). Ia tidak mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Pemerintah (Presiden) tetapi kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI
(Sujamto, 1986 : 81-82)

2) Pengawasan Intern
Pengawasan intern merupakan pengawasan yang dilakukan dari dalam organisasi yang
bersangkutan, misalnya; Inspektur Wilayah Kabupaten/Kota yang mengawasi pelaksanaan
Pemerintahan di Kabupaten/Kota tersebut. (Sujamto, 1986 : 81-82). Di dalam pasal 218 UU No 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diatur :
(1) Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakakan oleh Pemerintah yang
meliputi : a. Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintah di daerah;
b. Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.
(2) Pengawasan sebagaiaman dimaksud pada ayat (1) buruf a dilaksanakan oleh aparat pengawas
intern Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan
Pengawasan Preventif, Represif dan Umum
1) Pengawasan Preventif
Pengawsan Preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum pelaksanaan, yakni
pengawasan yang dilakukan terhadap sesuatu yang bersifat rencana. (Sujamto, 1986 : 85).
2) Pengawasan Represif
Pengawasan Represif merupakan pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau
kegiatan dilaksanakan. Dapat pula dikatakan bahwa pengawasan represif sebagai salah satu
bentuk pengawasanatas jalannya pemerintahan (Sujamto, 1986 : 87).
misalnya : penangguhan dan atau pembatalan PERDA, PERBW, KEPBW yang bertentangan
dengan kepentingan umum.
3) Pengawasan Umum
Pengawasan umum adalah jenis pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap
segala kegiatan pmemerintah daerah untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan
daerah dengan baik. Pengawasan umum dilakukan oleh MENDAGRI terhadap pemerintahan
daerah.
Pengawasan umum adalah pengawasan terhadap seluruh aspek pelaksanaan tugas pokok
organisasi.
Fungsi pengawasan umum dapat pula dilakukan melalui WASKAT yang hakekatnya sama
dengan WASNAL.
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melakukan pengawasan umum terhadap
pelaksanaan tugas pokok KEMDAGRI.Tetapi juga IRJEN merupakan aparat pengawasan
fungsional (APF) (Sujamto, 1986 : 73-74).
3. Pengawasan Langsung dan Pengawasan Tidak Langsung
1) Pengawasan Langsung
Pengawasan Langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara mendatangi dan
melakukan pemeriksaan di tempat (on the spot) terhadap obyek yang diawasi. Jika pengawasan
langsung ini dilakukan terhadap proyek pembangunan fisik maka yang dimaksud dengan
pemeeriksaan ditempat atau pemeriksaan setermpat itu dapat berupa pemeriksaan
administratif atau pemeriksaan fisik di lapangan.
2) Pengawasan tidak langsung
Pengawasan Tidak Langsung merupakan pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi tempat
pelaksanaan pekerjaan atau obyek yang diawasi atau pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh
yaitu dari belakang meja. Dokumen yang diperlukan dalam pengawasan tidak langsung antara
lain : a. Laporan pelaksanaan pekerjaan baik laporan berkala maupun laporan insidentil;
b. Laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari pengawan lain;
c. Surat-surat pengaduan;
d. Berita atau artikel di mass media;
e. Dokumen lain yang terkait.
3) Pengawasan Formal dan Informal
1) Pengawasan Formal
Pengawasan Formal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi/pejabat yang
berwenang (resmi) baik yang berifat intern dan ekstern; Misal : pengawasan yang dilakukan
oleh BPK, BPKP dan ITJEN
2) Pengawasan Informal
Pengawasan Informal yakni pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat atau social control,
misalnya surat pengaduan masyarakat melalui media massa atau melalui badan perwakilan
rakyat.
BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
 Pengawasan Pendahulu (Feedforward Control, Steering Controls)
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standard an memungkinkan koreksi dibuat
sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat
menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau
perkembangan tujuan.
 Pengawasan Concurrent (Consurrent Control).
yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, di mana suatu aspek harus memenuhi syarat yang ditentukan
sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
 Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control, Past-Action Controls
yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai yang telah ditentukan.
Jenis Jenis Pengawasan
1. Pengawasan pendahuluan 2. Pengawasan yang dilakukan
(feedforward control) bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
Dirancang untuk mengantisipasi masalah- (concurrent control)
masalah/penyimpangan-penyimpangan
dari standar/tujuan-koreksi sebelum Suatu prosedur disetujui dulu/ syarat
tahapan diselesaikan=pengawasan lebih tertentu harus dipenuhi sebelum
efektif dan agresif kegiatan-kegiatan bisa
dilankutkan=menjamin ketepatan
pelasanaan suatu kegiatan.
3. Pengawasan Umpan Balik

Mengukur hasil-hasil dari kegiatan yang telah diselesaikan.

Tahap Tahapan Pengawasan


Tahap 1: Penetapan Standar
suatu satuan pengukuran digunakan sebagai pedoman penilaian hasil.
Tiga bentuk standar:
1) Standar phisik
2) Standar moneter
3) Standar waktu
 Standar-standar phisik; meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau
kualitas produk.
 Standar-standar moneter; yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup biaya
tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan, dan sejenisnya.
 Standar-standar waktu; meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu
pekerjaan harus diselesaikan

Tahap 2: Penentuan Pengukuran Pelaksanaan kegiatan


Menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat dengan pertanyaan:
1. How often/ berapa kali
2. What form/ bentuk apa (laporan tertulis, inspeksi visual, melalui telephone
3. Who/oleh siapa yang terlibat
Tahap 3: Pengukuran Pelaksaan Kegiatan
Cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan:
1. Observasi
2. Laporan-laporan baik lisan dan tertulis
3. Metode-metode otomatis
4. Inspeksi,pengujian/ dengan pengambilan sampel
Tahap 4: Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisis Penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan : perbandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang
direncanakan/ standar yang telah ditetapkan. Karena kompleksitas dapat terjadi pada saat
menginterpretasikan adanya penyimpangan
5: Pengambilan Tindakan Koreksi
Dengan cara:
1) Mengubah standar mula-mula
2) Mengubah pengukuran pelaksanaan (inspeksi terlalu sering frekuensinya/kurang mengganti
sistem pengukuran itu sendiri
3) Mengubah cara dalam menganalisis dan menginterpretasikan penyimpangan-penyimpanan

Prinsip Pengawasan
Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai rencana, sehingga harus ada perencanaan tertentu,
intruksi, dan wewenang kepada bawahan kita. Prinsip lainnya adalah harus merefleksikan sifat-sifat
kebutuhan dari aktivitas yang harus dievaluasi, dapat dengan segara melaporkan penyimpangan-
penyimpangan, fleksibel dapat merefleksikan pola organisasi, ekonomis, dapat dimengerti, dan
dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.
Manfaat Pengawasan
1) Perubahan Lingkungan Organisasi
2) Peningkatan Kompleksitas organisasi
3) Mendekteksi Kesalahan
4) Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan wewenang
Karakteristik-karakteristik pengawasan yang efektif
 Mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar
 Tepat waktu
 Biaya yang efektif
 Tepat-akurat
 Dapat diterima oleh yang bersangkutan
Teknik pengawasan non kuantitatif
• Pengamatan (control by observation)
• Inspeksi teratur dan langsung (control by regular and spot inspection)
• Pelaporan lisan dan tertulis (control by report)
• Evaluasi pelaksanaan
• Diskusi antara manajer dan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan
Teknik pengawasan kuantitatif
 Anggaran (budget) :
a) Anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas
b) Anggaran-anggaran khusus Planning programming budgeting systems, Zero base
budgeting, dan human resource accounting
 Audit :
a. Internal audit
b. External audit
C. Management audit
 Analisa Break Even Point
 Analisa Rasio
 Bagan dan teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan :
a) Bagan Gantt
b) Program evaluation and review technique
c) Critical path method
BAB 8
Jenis Perusahaan ada 5 terdiri Menurut

A. Badan Pusat Statistik


Kelompok Keterangan

Perternakan,pertanian,kehutana Jenis Usaha ini dijalankan dengan Mengolah LAHAN/


n dan Perikanan TANAH.

Jasa- Jasa Menyediakan diri untuk meyelesaikan berbagai


kepentingan pihak lain.

Industri pengolahan Mengolah berbagai bahan baku/material sehingga siap


dipakai konsumen

Terbagi 2 Industri Pengolahan:

- Nonmigas

- Migas

Listrik, Gas dan Air Minum Mengolah berbagai bahan baku untuk kepentingan
masyarakat maupun industri

Bangunan atau konstruksi Hanya menyediakan diri untuk membangun berbagai


bangunan untuk pihak lain.

Perdagangan, Hotel dan Restoran Jenis usaha ini menyediakan keperluan masyarakat
untuk berbagai jenis kebutuhan yang ada.

Pengangkutan dan Komunikasi Menyediakan keperluan masyarakat akan jasa


angkutan da alat komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa


Perusahaan tempat menambung, meminjamkan uang, dan tempat
untuk mempermudahkan transaksi perdagangan
B. Objek Kegiatan

Kelompok Keterangan

Pertanian Usaha untuk menghasilkan dengan bantuan alam bebas seperti


tanah dan air

Pertambangan Usaha melalui proses melepaskan barang dari ikatan tempat barang
tersebut berada

Pengolahan Usaha dengan memasukkan barang , diproses dan dikeluarkan


sebagai output dalam bentuk lain

Perdagangan Usaha melalui proses pembelian, disimpan sementara, kemudian


dijual kembali.

Jasa Menjual jasa

C. Peringkat Usaha

Usaha Kecil Usaha Menengah


• Umumnya dikelola oleh pemiliknya • Biasanya dikelola bukan oleh
• Struktur organisasi sederhana pemiliknya
• Hubungan pemilik dengan karyawan • Struktur organisasinya kompleks
dekat • Pemilik hanya mengenal sedikit
• Presentasi kegagalan perusahaan tinggi karayawan
• Kurangnya tenaga manajer yang andal • Banyak manajemen andal
• Sulit memperoleh modal jangka • Modal jangka panjang relative mudah
panjang diperoleh

Ciri-ciri : Tiga Motif mendasari kerjasama dan bantuan


• Manajemen berdiri sendiri perusahaan besar kepada perusahaan kecil
• Modal terbatas menurut William Suryajaya:
• Daerah operasinya bersifat lokal  
• Pemasaran melayani pasar setempat 1. Usaha saling mengisi Perusahaan besar
dan nasional memberikan bahan baku, lahan, dan
• Ukuran secara keseluruhan relative bimbingan kepada perusahaan kecil.
kecil/ tidak dominan Perusahaan kecil menyetorkan bahan
• Besar dan Perusahaan Kecil baku kepada perusahaan besar untuk
  diolah/diproses, perusahaan besar
memberikan bimbingan, peralatan dan
modal kerja kepada perusahaan kecil

2. Tanggung Jawab Sosial Membantu


Hubungan Kemitraan Perusahaan meringankan dan menyelesaikan
UU tentang Usaha Kecil pasal 26: masalah – masalah masyarakat sekitar
1. Melaksanakan hubungan kemitraan perusahaan
memiliki/tidak keterkaitan usah  
2. Diusahakan keterkaitan usaha 3. Hierarki kebutuhan Terjadinya
3. Pembinaan & pengembangan dlm 1 kemitraan bila saling mendukung dan
atau lebih bidang produksi, melengkapi dalam upaya mencapai
pengolahan, pemasaran,permodalan, tujuan bersama
SDM dan teknologi
4. Mempunyai kedudukan hukum yang
setara

D. Status Kepemilikan

Perusahaan Tertutup Perusahaan Terbuka


Ciri-cirinya: Ciri-cirinya :
• Saham atas nama • Saham atas pembawa
• Jumlah saham sedikit • Jumlah saham besar
• Pemegang saham saling mengenal Tidak ada hubungan pribadi antar pemegang

Harus Memenuhi Persyaratan

- Memperoleh keuntungan selama 2 tahun berturut-turut


- Diaudit oleh Akuntan Publik/BPKP dengan hasil unqualified
- Dilakukan legal audit oleh konsultan hukum
- Diperiksa penilai untuk memperkirakan harga yang wajar dari aktiva perusahaan tersebut
 Dijual ke masyarakat 10%-30%
 Go public (adalah perusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya telah dijual kepada
publik) dijual melalui pasar perdana maupun pasar sekunder di pasar Modal
 Mengharap capital gain (diperoleh apabila harga jual lebih tinggi dibandingkan harga
belinya) dan dividen
 Adanya Agio Saham(: harga pasar yang lebih daripada harga nominal saham tersebut.)
BAB 9
10 Perusahaan Asing di Indonesia
1. Unilever
Unilever merupakan perusahaan dari Belanda yang melakukan ekspansi ke lebih dari
100 negara, termasuk Indonesia. Perusahaan asing di Indonesia ini berdiri pada
tahun 1930-an. Saat ini, Unilever memiliki kapitalisasi pasar sebesar $121,8 miliar
terhitung pada Agustus 2022. Di Indonesia sendiri, Unilever telah berdiri sejak tahun
1933 di bawah nama Lever Zeepfabrieken N.V. Pergantian nama perusahaan menjadi
PT Unilever Indonesia Tbk resmi dilakukan pada 1998 dan memiliki lebih dari 6.000
karyawan.
2. HM Sampoerna
Liem Seeng Tee yang merupakan imigran Cina datang ke Indonesia dan mendirikan
perusahaan HM Sampoerna pada tahun 1913. Awalnya perusahaan rokok ini bersifat
rumahan dan terus berkembang sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar di
Indonesia. Di tahun 2005, Phillip Morris International membeli saham perusahaan ini
sebesar 97. Hal tersebut membuat HM Sampoerna jadi salah satu perusahaan asing
di Indonesia
3. Astra Internasional
Astra International terkenal sebagai salah satu perusahaan asal Indonesia yang
bergerak di banyak bidang. Mulai dari industri, layanan keuangan, hingga informasi
teknologi. Namun, tahukah Anda jika Astra kini merupakan perusahaan asing di
Indonesia? Saat ini, Jardine Matheson merupakan salah satu shareholder dengan
kepemilikan saham tertinggi di perusahaan. Konglomerat asal Inggris tersebut
memiliki 50.1 persen saham di Astra Internasional. Namun, direksi perusahaan tetap
dikelola oleh Prijono Sugiarto sebagai CEO.
4. Google
Meskipun Singapore merupakan kantor pusat Google di Asia, perusahaan raksasa di
dunia teknologi ini memiliki kantor cabang di Indonesia. Berlokasi di Kebayoran Baru,
pendirian kantor cabang ini dilakukan demi mengatasi masalah perpajakan yang juga
bisa Anda jadikan acuan untuk meningkatkan keuntungan dalam menjalankan
perusahaan.
5. Marriott Internasional
Sebagai perusahaan di bidang perhotelan, Marriot International merupakan nama
yang sangat populer dan telah memiliki cabang di lebih dari 100 negara. Sebagai
perusahaan asing di Indonesia, Marriot International menawarkan beragam layanan
hotel, mulai dari akomodasi mewah hingga fasilitas dengan ramah biaya sesuai
kebutuhan.
6. Maybank
Memiliki 45,000 karyawan dari 2.400 kantor yang berada di 20 negara, Maybank
merupakan salah satu bank terbesar di Asia Tenggara. Hal tersebut terlihat dari
kapitalisasi pasar dan aset yang ada pada perusahaan luar negeri di Indonesia satu
ini.
7. Medco Energi
Minyak dan gas merupakan salah satu industri besar dan stabil di Indonesia; Medco
Energi merupakan pemain utama dalam industri tersebut. Encore Energy Pte Ltd.
merupakan pemilik saham terbesar dengan persentase 50.7 persen sehingga
membuat Medco Energi sebagai perusahaan asing di Indonesia.
8. Toyota
Toyota tetap lanjut berkembang di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan melalui
penunjukkan presiden direktur lokal pertamanya pada bagian manufaktur. Kehadiran
direksi lokal meningkatkan fokus perusahaan luar negeri di Indonesia ini untuk
meraih pasar lokal sesuai kebutuhan.
9. L’Oreal
L’Oreal merupakan perusahaan luar negeri di Indonesia dengan dua divisi
operasional. Perusahaan kosmetik asal Prancis ini memiliki divisi marketing dan
distribusi. Selanjutnya, L’Oreal juga memiliki divisi yang berada di bidang manufaktur.
membuat perusahaan ini memiliki kontrol penuh terhadap produk yang dijual di
Indonesia.
10. Exxon Mobil
Untuk entitas bisnis lainnya yang punya reputasi yang kuat dalam industri minyak
dan gas di dunia adalah Exxon Mobil. Di Indonesia sendiri, perusahaan ini telah
berdiri lebih dari 100 tahun lalu dan berhasil stabil untuk memiliki pendapatan lebih
dari ratusan miliar.
Keberadaan perusahaan asing di Indonesia bukanlah hal yang dilarang oleh hukum.
Selama sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah maka
perusahaan asing ini bebas beraktifitas dan menjakankan proses produksinya.
» Pembahasan

Ada banyak perusahaan asing di Indonesia. Berikut adalah 10 nama perusahaan


asing

1. Nama: FREEPORT. Asal: Amerika Serikat. Hasil: bahan tambang seperti


emas. Merek: Freeport. Kegunaan: bahan pembuatan perhiasan, kosmetik,
kesehatan gigi, perangkat elektronik dll.
2. Nama: ASTRA HONDA MOTOR. Asal: Jepang. Hasil: otomotif. Merek:
Honda, Astra. Kegunaan: kendaraan.
3. Nama: UNILEVER. Asal: Inggris. Hasil: produk rumah tangga. Merek:
lifebuoy, sunsilk, dove dll. Kegunaan: memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4. Nama: DANONE. Asal: Prancis. Hasil: berbagai produk kebutuhan rumah
tangga, camilan. Merek: Oreo, Aqua dll. Kegunaan: memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
5. Nama: CHEVRON. Asal: Amerika Serikat. Hasil: minyak. Merek: Chevron.
Kegunaan: bahan baku industri dll
6. Nama: PETRO CHINA. Asal: Tiongkok. Hasil: minyak dan gas alam. Merek:
petrochina. Kegunaan: bahan baku industri.
7. Nama: CIMB NIAGA. Asal: Malaysia. Hasil: produk dan jasa keuangan.
Merek: CIMB Niaga. Kegunaan: kelola keuangan.
8. Nama: AIR ASIA. Asal: Malaysia. Hasil: jasa penerbangan. Merek: Ais Asia.
Kegunaan: transportasi.
9. Nama: NESTLE. Asal: Swiss. Hasil: berbagai produk kebutuhan sehari-hari.
Merek: milo, dancow, kitkat dll. Kegunaan: memenuhi kebutuhan sehari-hari.
10. Nama: SAMSUNG. Asal: Korea Selatan. Hasil: barang elektronik. Merek:
samsung. Kegunaan: memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Apa manfaat dari investasi?


Salah satu manfaat investasi adalah untuk membantu mempersiapkan modal terkait
kebutuhan di masa depan seperti kesehatan, pernikahan, pendidikan anak, dan lain-lain.
Melalui investasi, kamu bisa terbantu untuk menghadapi adanya kenaikan biaya pada
kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Mengapa ada perusahaan asing di Indonesia?

Berdirinya perusahaan asing di Indonesia tentu ada alasan tersendiri. Tentu saja alasan


utamanya untuk mendapatkan keuntungan. Namun ada baiknya kita lihat beberapa faktor
lainnya. Kurangnya kemampuan bangsa Indonesia mengelola kekayaan alam
yang ada mendorong perusahaan asing menanamkan modalnya di Indonesia.
Manfaat dan Keuntungan Perusahaan Asing
Manfaat Perusahaan Asing yang Beroperasi di Indonesia yaitu :
1.  Menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia 
2. Bertambahnya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan
3. Meningkatkan pendapatan disuatu negara
4. Menambah penghasilan negara melalui devisa
5. Dapat meningkatkan produktifitas disuatu negara. dll
 
Keuntungan yang paling nyata dari masuknya investasi asing adalah
meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Selain itu, menciptakan
hubungan yang lebih stabil dalam lingkup perekenomian dua negara.

Dampak Negatif Perusahaan Asing


Dampak Negatif Perusahaan Asing yang Beroperasi di Indonesia yaitu :
1. Pencemaran,
2. Lahan produktif berkurang,
3. Pengurasan sumber daya alam,
4. Hasil usaha lebih banyak dibawa ke negara asal perusahaan asing

Dampak Positif Perusahaan Asing 


Dampak Positif Perusahaan Asing yang Beroperasi di Indonesia yaitu :
1. Meningkatkan kerjasama antar negara.
2. Menambah devisa negara.
3. Memperluas pasar perdagangan dunia

Tujuan Penanaman Modal Asing di Indonesia


Penanaman Modal Asing atau yang biasa disebut PMA adalah kegiatan
menanam modal, yang dilakukan oleh penanam modal asing dan bertujuan agar dapat
melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Penanaman modal dapat
menggunakan modal asing seluruhnya atau bergabung dengan modal dalam
negeri. PMA merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau
mengakuisisi perusahaan.
Penanaman Modal di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun
2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud
dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam
modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan
oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun
yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri (Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal).
Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya
sifatnya jangka panjang, banyak memberikan adil (andil) dalam alih teknologi, alih
keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat
penting bagi negara sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan
pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja.
Proses Penanaman Modal Asing Terdiri dari Beberapa Tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan
Bagian pertama yang harus dilalui dalam proses penanaman modal asing adalah
tahap persiapan. Pada tahap ini, dilakukan pengajuan permohonon kepada BPKM
mengenai rencana penanaman modal asing. 
Kepada BPKM, Anda perlu memberikan penjelasan mengenai bisnis yang akan
dikerjakan serta modal yang diinvestasikan. Di tahap ini pula Anda bisa mengurus
izin prinsip (akan dibahas di bagian selanjutnya). Biasanya tahap persiapan ini
berlangsung selama 4 hingga 7 hari.

2. Tahap Konstruksi
Berikutnya adalah tahap konstruksi yang bisa juga disebut sebagai tahap realisasi.
Setelah melakukan pengajuan dan disetujui, maka Anda bisa segera masuk ke
tahap ini. Di tahap inilah Anda akan mendirikan perusahaan atau PT PMA. Tahap ini
bisa dikatakan cukup rumit karena ada banyak hal yang harus diurus.
Dokumen yang harus disiapkan untuk melengkapi tahap konstruksi ini juga cukup
banyak. Anda juga harus menyediakan fasilitas agar PT PMA yang Anda dirikan bisa
segera berjalan. Demi mempermudah langkah Anda melewati tahap ini, sangat
dianjurkan untuk meminta bantuan maupun rekomendasi dari orang lain yang
berpengalaman.

3. Tahap Operasi/Produksi
Bagian berikutnya yang harus dilalui untuk melakukan penanaman modal asing
adalah tahap operasi atau produksi. Tahap ini baru bisa dijalankan jika Anda sudah
mempersiapkan semua dokumen dan melalui dua tahap sebelumnya. Paling tidak
persiapan harus sudah mencapai 85% agar bisa masuk ke tahap produksi atau
operasi.
Pada tahap ini Anda perlu membuat pengajuan permohonan izin usaha tetap atau
IUT. Dokumen-dokumen yang sudah disiapkan di tahap kedua harus diserahkan ke
BKPM. Jika BKPM mengabulkan, maka Anda akan mendapatkan izin usaha tetap
dan mulai bisa beroperasi.

Mengapa Harus Investor Asing?


Salah satu alasan utama mengapa Indonesia membutuhkan investor asing adalah
daya konsumsi masyarakat serta tren ekspor yang masih rendah. Infrastruktur
kawasan industri dan sektor penunjang ekonomi tentu saja bisa menghabiskan
anggaran yang besar.Sedangkan, Indonesia belum memiliki tabungan yang cukup
untuk mendanai pembangunan tersebut dari kantong sendiri. Dengan begitu,
pembangunan tidak bisa bertumpu pada investasi dalam negeri saja. Investor asing
yang menanamkan modal dengan cara membangun perusahaan atau pabrik di
Indonesia diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal dengan maksimal. Dengan
mempekerjakan sumber daya manusia lokal, perusahaan asing yang beroperasi di
Indonesia bisa mengedukasi pekerja mengenai kualitas produk, teknologi produksi,
dan etos kerja yang baik. Jadi, investasi bukan hanya dilakukan untuk kepentingan
ekonomi, tetapi juga membangun investasi intelektual bagi tenaga kerja.Penanaman
modal asing secara otomatis akan meningkatkan jumlah ekspor terutama pada
sektor produk. Pada sektor pariwisata, pembangunan tujuan wisata yang pesat akan
menarik minat wisatawan asing untuk datang sehingga akan meningkatkan
pendapatan devisa negara.
Proses Pendirian Perusahaan Individu/Perusahaan Asing

Apabila Anda adalah seorang Individu/Perusahaan Asing, ingin memuluai bisnis di


Indonesia, Anda perlu membuat beberapa keputusan tertentu dan menyiapkan
informasi yang diperlukan sebelum memulai proses Pendirian Perusahaan Anda.

Di halaman ini, tersedia informasi awal yang perlu Anda ketahui dan lakukan :
1. Informasi Umum :
1. Pendiri (Pemegang Saham) terdiri dari 2 (dua) orang/badan hukum asing baik Bersama
orang/badan hukum Indonesia atau lebih
2. Pendiri perorangan harus berusia diatas 17 Tahun dan telah memiliki Passpor (WNA) /
Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) (WNI)
3. Pendiri Badan Hukum Asing harus sudah memiliki Article of Association/Artilce of
Incorporation & Register Director sedangkan pendi Akta Pendirian, Pengesahan Menkum
dan HAM dan NPWP
4. Menetukan Bidang Usaha Perusahaan berdasarkan Kalasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia
5. Menentukan komposisi kepemilkan saham masing-masing pemegang saham
6. Menentukan jumlah Modal Dasar Perusahaan (khusus untuk jenis Badan Hukum
Perseroan Terbatas)
7. Menentukan jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan oleh Pemegang Saham (khusus
untuk jenis Badan Hukum Perseroan Terbatas) dengan ketentuan minimal 25% dari Modal
Dasar, namun tidak kurang dari Rp. 2.500.000.000,- sebagai Modal Disetor dan Modal
DItempatkan
8. Menentukan alamat Perusahaan yang telah dipastikan bangunan tersebut sesuai
peruntukannya
9. Menentukan susunan Direksi dan Komisaris (masing-masing minimal 1 [satu) orang).
2. Bentuk Perusahaan (Badan Hukum/Badan Usaha)
1. PT (Perseroan Terbatas);
3. Hal Lain yang perlu Anda ketahui :
1. Hak & Kewajiban Pendiri & Pengurus;
2. Prosedur Perekrutan Tenaga Kerja
3. Kewajiban Perpajakan;
4. Perlindungan dan Proteksi Bisnis;
5. Kewajiban dan Pemenuhan Pelaporan kegiatan Perusahaan
sesuai dengan karakteristik bidang usaha dan izin yang dimiliki
Perusahaan.Indonesia Cocok Dijadikan Lokasi Investasi Asing
Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia mendapat sorotan dari dunia karena
letaknya yang strategis. Namun, laju pembangunan cenderung lambat karena
kurangnya modal dari investor dalam negeri. Maka dari itu, Indonesia membutuhkan
penanaman modal asing untuk mendorong pembangunan serta kemajuan sektor
industri dan pariwisata.Nyatanya, banyak faktor yang membuat Indonesia menarik
bagi para investor asing. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa Indonesia
cocok dijadikan lahan investasi oleh perusahaan asing:

1. Sumber Daya Alam


Kekayaan sumber daya alam yang lengkap menjadi salah satu alasan utama
Indonesia menarik bagi investor asing. Di sektor pariwisata, Indonesia memiliki alam
yang indah dan bahkan belum terjamah oleh tangan manusia. Di pertambangan,
Indonesia menyimpan harta karun berupa mineral, batu bara, dan minyak bumi.
2. Stabilitas Politik yang Baik
Sejak reformasi politik di tahun 1998 silam, Indonesia terus bangkit menuju
kestabilan negara. Selama itu pula, Indonesia terus membenahi sistem demokrasi
menuju pemerintahan yang sehat dan kondusif.

3. Bonus Demografi
Secara demografi kependudukan, Indonesia sedang mengalami pergeseran struktur
yang menyebabkan lonjakan jumlah penduduk usia produktif. Di tahun 2025, jumlah
penduduk Indonesia akan didominasi oleh tenaga kerja yang produktif, terampil,
serta siap untuk bekerja.
4. Iklim Perekonomian dan Investasi yang Sehat
Setelah bertahan dari krisis ekonomi global, Indonesia terus berupaya untuk
menciptakan iklim ekonomi dan investasi yang aman dan sehat. Bahkan, saat ini
Indonesia dianggap sebagai salah satu penggerak perekonomian di Asia.
5. Peran Global Indonesia
Indonesia aktif membangun hubungan internasional dan bilateral antar negara.
Lebih jauh lagi, Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang aktif di
perkumpulan negara-negara G-20. Oleh karena itu, Indonesia selalu berusaha untuk
berperan dalam menyampaikan kepentingan negara-negara berkembang di mata
dunia.
Banyak kontroversi mengenai langkah pemerintah saat ini dalam menggalakkan
investasi asing. Terdapat anggapan keliru bahwa menyediakan lahan investasi asing
sama dengan menjual negara Indonesia kepada negara lain. Faktanya, investasi
asing di Indonesia sudah diatur sedemikian rupa agar tercipta investasi yang
menguntungkan bagi pihak investor dan Indonesia.

BAB 10
Pengertian Ekonomi
Menurut Webster’s Dictionary:
Economics : The Science that treats of the production and management of public
wealth, distribution of goods, satisfaction of human needs, political economic
Menurut Pakar Ekonomi:
 Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan
yang terbatas
 Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran
Ilmu Ekonomi terbagi 2 kelompok
• Ekonomi Makro
• Ekonomi Mikro
Pengertian Perusahaan

Pengertian Perusahaan Menurut J.C, Rietveldt Perusahaan atau


Menurut Webster’s Dictionary badan Usaha adalah suatu organisasi
Perusahaan adalah business perusahaan yang ditujukan untuk
establishment or commercial house : memperoleh pendapatan atau
lembaga bisnis atau badan komersial penghasilan Menurut Murti Sumarni
Menurut Basu Swastha D. H. dan Ibnu dan John Soeprihatno Perusahaan :
Sukotjo W. Perusahaan : suatu suatu unit kegiatan produksi yang
organisasi produksi yang menggunakan mengolah sumber-sumber ekonomi
dan mengkoordinasikan sumber- untuk menyediakan barang dan jasa
sumber ekonomi untuk memuaskan bagi masyarakat dengan tujuan untuk
kebutuhan dengan cara yang memperoleh keuntungan dan agar
menguntungkan dapat memuaskan kebutuhan
masyarakat.
• Pengertian Bisnis Menurut Raymond E. Glos
Menurut Skinner Jumlah seluruh kegiatan
Pertukaran barang, jasa atau Uang yang yangdiorganisasi oleh orang-orangyang
saling menguntungkan atau berkecimpung dalamperniagaan dan
memberikan manfaat industri,menyediakan barang dan jasa
Kegiatan bisnis untuk kebutuhan mempertahankan dan
• Pengangkutan memperbaiki standar sertakualitas
• Perdagangan hidup mereka
• Penyimpanan
• Pembelanjaan
• Pemberian informasi

PRINSIP EKONOMI

• EFISIEN • EFEKTIF

Biaya seminimal mungkin Berhubungan Sasaran/hasil maksimal mungkin


dengan factor Produksi (SDA, SDM Menghasilkan output yang
Modal, Manajemen) berwujudkan barang & Jasa
menguntungkan.

System Theory

INPUT---------- PROCES----------------OUTPUT

I I

I I

ik I I

<---------------------- FEEDBACK <-----------

• EFISIENSI ----input (factor-faktor produksi minimal) & process(cara/sistem)

• EFEKTIVITAS---output (barang/jasa) & feedback (respon customer )


Hubungan antara Perusahaan dan Rumah Tangga

<---------------- PERUSAHAAN <------------------

II II

FACTOR PRODUCT MARKET

MARKET II

II

II II

----------------RUMAH TANGGA <--------------

• ---- = arus barang dan jasa


• --- = arus uang atau pendapatan

Tujuan Perusahaan
• PROFITABILITY
• PRODUCTIVITY
• GROWTH
• EMPLOYEE SATISFACTION
• COMMUNITY INTEREST
TERGANTUNG OLEH OWNER /PENGELOLA
Tujuan Perusahaan Menurut Jangka Waktunya
Dibagi 3 bagian waktu : 
1. Jangka Pendek >1 tahun = keuntungan
2. Jangka Menengah 1- 5 tahun = tumbuh dan berkembang

3. Jangka Panjang < 5 tahun = kesinambungan


Cara Mencapai Tujuan
1. Prestasi tercapai karena= Lama merdeka
2. 2. Public company=penjualan saham & profesional
BAB 11
C. Koperasi

Landasan Pancasila & UUD 1945

Prinsip:
*Keanggotaan bersifat sukarela
* Pengelolaan secara demokratis
* Pembagian secara adil sesuai besar
jasa masing-masing anggota
* Balas jasa terbatas modal
* Kemandirian

3 Krisis yang dihadapi oleh Koperasi:


* Krisis Ideologi
* Krisis Kepimpinan
* Krisis Kepercayaan

3 Aliran tentang kedudukan & peran


di suatu negara :
a. Mazhab Sosialis= tujuan akhir hak
milik pribadi diganti hak kolektif

b. Mazhab Commonwealth = berperan


dominan dalam ekonomi
&masyarakat
Indonesia menganut mazhab ini
dengan
adanya UUD 1945 pasal 33

c. Mazhab Competitive Yardstick =


sebagai pengimbang terhadap
kekuatan
pasar lain

Fungsi dan peran Koperasi:


1. Membangun dan mengembangkan
potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarkat
pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial.

2. berperan serta secara aktif dalam


upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat

3.Memperkokoh perekonomian rakyat


sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai sokogurunya

4. berusaha untuk mewujudkan dan


mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi

Berdasarkan objek kegiatan terbagi 4


kelompok :
a. Koperasi Produksi
Anggotanya terdiri atas produsen
penghasil barang dan jasa

b. Koperasi Konsumsi
koperasi yang bergerak dalam penyediaan
kebutuhan pokok bagi para anggotanya

c. Koperasi Simpan Pinjam


koperasi yang bergerak dalam
menghimpun dana dari para anggotanya
dan menyalurkan kepada anggota
membutuhkannya
d. Koperasi Serba Usaha
yang mempunyai bidang usaha rangkap
atau beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan para anggotanya

Gerakan koperasi dapat dikelompokkan


berdasarkan tiga hal yaitu:

1) hierarki organisasi
2) pengembangan horizontal
3) kegiatan atau usaha

Hierarki Organisasi:
1. Primer Koperasi
beranggotakan sekumpulan orang yang
bersama- bersama dalam satuan kerja
maupun wilayah misal: Kopma / KUD

2. Pusat koperasi
beranggotakan beberapa primer koperasi
bergerak di ibukota kabupaten
atau provinsi,misalnya PUSKOPAD

3.Induk Koperasi
beranggotakan beberapa Pusat koperasi dan
berada di Ibukora negara, misalnya
Inkopad, IKPN
BAB 12
BAB 4
Sifat sifat pengusaha Terhadap risiko yang dihadapi
a. Kelompok Optimis (Berani Mengambil Risiko)
b. Kelompok Moderat
c. Kelompok Pesimis (Menghindari Risiko)
Berdasarkan cara kerja pengusaha
a. Tipe Pemimpin Lapangan
b. Tipe Administrator
Masing-masing memiliki kebaikan dan kelemahan sendiri-sendiri, dan tingkat keberhasilannya
tergantung pada;
Jenis Industri, Situasi serta Kondisi Perekonomian pada saat itu
Berdasarkan cara pengambilan keputusan
a. Rational-Analitical :
Keputusan dibuat secara rasional,sadar, sistematis dan analitis.
Kelemahannya: jika pembuat keputusan kurang mampu, informasi kurang lengkap & untuk
memperoleh informasi dibutuhkan banyak biaya.
b. Intuitive-emotional
Berdasarkan pengalaman, perasaan, insting & bawah sadar.
Kelemahannya : tidak menggunakan peralatan pengambilan keputusan yang modern & tidak
memperhitungkan besarnya pengambilan keputusan.
c. Political- Behavioral
Berdasarkan pertimbangan berbagai tekanan dari pihak-pihak yang berkepentingan melalui
penyesuaian dan negosiasi.
Kelemahannya: belum tentu dapat dilaksanakan.
Untuk mendapatkan pengambilan keputusan yang akurat dan baik dalam mendirikan perusahaan
dengan Sintesis : Pencampuran A, B & C
B. Konsep-konsep Dasar Dalam Mendirikan Perusahaan

Visi ;
Wawasan yang luas ke masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak
dicapai oleh perusahaan pada masa yang akan datang.
Misi;
Tujuan / alasan perusahaan didirikan agar arah usahanya jelas, mudah memanfaatkan Sumber daya
dan memotivasi karyawan.
Sasaran ;
Hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan bisa berupa profitabilitas, efisiensi/ pangsa pasar.
Strategi;
Cara untuk mencapai sasaran.
Kebijakan;
Pedoman untuk mengendalikan dan memperkuat implemntasi strategi. Untuk memperoleh
persamaan sikap, tujuan, cara dan pedoman kerja bagi setiap pelaksanaan usaha.
C. Masalah – Masalah Fungsional Dalam Mendirikan Perusahaan

1. Masalah Hukum
A. Penyusunan Anggaran Dasar atau Akte Pendirian
1) Pemilihan bentuk badan usaha, nama dan tempat kedudukan
2) Bidang kegiatan usaha
3) Kepemilikan, pemindahtanganan, Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Umum Luar
Biasa Pemegang Saham
4) Tugas dan wewenang Dewan Direksi
5) Tugas dan wewenang Dewan komisaris atau Pengawas
6) Pembagian Laba
7) Perubahan anggaran Dasar
8) Lukuidasi

B. Pengesahan dan Perizinan


1) Pengesahan Pendirian Badan Usaha
Tergantung pada status Hukum badan Hukum.
a) BUMN--UU/ Peraturan Pemerintah
b) Perseorangan/Firma/ CV -- tidak ada, tapi untuk melidungi mereka dapat dibuat Akte
Pendirian depan notaris
c) BUMN (PT) atau Swasta (PT) disahkan Akte Notarisàdaftarkan Departeman Hukum dan Hak
Asasi manusaiàdiumumkan lewat Berita Negaraàdicatat pada Pengadilan Negeri Domisili
d) PMA/PMDN pengesahannya sama dengan PT dan haru mendapat surat penetapan dari
Badan Koordinasi Penanaman Modal
e) Koperasiàdisahkan oleh Departemen Koperasi

2) Perizinan

A) Yang harus dimiliki oleh Perusahaan


1) NPWPàkantor pajak
2) TDPàkantor Departemen Perdagangan Tingkat II
3) SIUPàkantor Departemen Perdagangan Tingkat I
b) Keharusan pemilikannya tergantung pada jenis perusahaan
1) Izin Lokasi / domisili à Pemda
2) Izin Usaha oleh PemdaàDept. Perindustrian
3) Izin Gangguanà Pemda

B) Keharusan pemilikannya tergantung pada jenis perusahaan


1) API / APITàDeperdag
2) APE / APETàDeperdag
3) HGBàBadan pertanahan Nasional
4) HGUàDept. Kehutanan
5) HPHàDept. Kehutanan
6) Konsesi dr Departeman Pertambangan
7) IMBàPemda
8) Analisis Mengenai dampak LingkunganàBapedal/Pemda
9) TDR/DRM/Lisensi, Authorized Distributor, Penunjukan agen dsb.
2. Masalah Teknis
A. Lokasi Pabrik/Perusahaan
Berpengaruh terhadap effektivitas dan effisiensi kegiatan operasi dalam hal:
• Pelayanan terhadap Konsumen
• Mendapatkan bahan baku yang cukup dan berkesinambungan dengan harga yang pantas
• Tenaga kerja dalam jumlah dan mutu yang memadai
• Kemudahan dalam sarana dan prasarana
• Perluasan pabrik dikemudian hari
B. Teori tentang Pemilihan Lokasi Pabrik/Perusahaan
1) Teori Weber
Dipilih dengan total biaya tenaga kerja dan angkutan yang minimal
2) Teori Lucas
Diperhatikan perbandingan biaya untuk mencari total biaya terendah serta letak pedagang
eceran untuk memudahkan pemasaran
B. Teori tentang Pemilihan Lokasi Pabrik/Perusahaan
3) Teori Kindelberger
Disesuaikan sifat kegiatan usaha:
a) Pendekatan Penawaran. Pendirian usaha harus mendekati input
b) Pendekatan Pemasaran. Harus dekat wilayah pemasaran.
c) Pendekatan Netral
Pendekatan butir a dan b
C. Pemilihan Mesin dan Teknologi
Dikelompokan :
1) Mesin bersifat Umum
Untuk kegiatan tertentuàhasil berbagai produk
2) Mesin bersifat Khusus
Untuk kegiatan tertentuàhasil satu jenis produk
Pemilihan Mesin dan teknologi harus mencakup 4 Aspek:
1) Sifat Usaha
Dibagi : New , Expansion & Relocation
2) Sifat teknologi
Sederhana, menengah dan canggih. Untuk memperolehnya berdasarkan lisensi, bantuan
teknis / waralaba. Berkaitan dengan ada atau tidaknya produsen mesin sejenis, komponen
pengganti, cara pemesanan/ pengadaan.
3) Sifat teknologi
Sederhana, menengah dan canggih. Untuk memperolehnya berdasarkan lisensi, bantuan
teknis / waralaba. Berkaitan dengan ada atau tidaknya produsen mesin sejenis, komponen
pengganti, cara pemesanan/ pengadaan
4) Dampak Lingkungan
Menimbulkan pencemaran ringan , sedang atau berat
3. Masalah Ekonomi
A. Biaya Proyek
1) Investasi tetap
a) Tanah
b) Bangunan dan pekerjaan sipil
c) Mesin-mesin dan peralatan
d) Kendaraan
e) Peralatan Kantor
2) Biaya Praoperasi
 Biaya-biaya survey, penelitian/ study kelayakan, pendirian, perizinan, biaya umum dan
administrasi, biaya perjalanan, jamuan, biaya promosi, biaya bunga bank, biaya produksi
percobaan.
3) Modal Kerja Awal
 Diperhitungkan sesuai dengan tingkat produksi yang direncanakan dan mencakup minimal
kas yang tersedia untuk biaya langsung dan tidak langsung, persediaan, piutang dikurangi
dengan kredit /utang
Besarnya biaya proyek kesulitannya tergantung :
• Besar-kecilnya proyek
• Sifat teknologi
• Jangka waktu pendirian proyek
• Pengetahuan perencana
• Data, informasi dan asumsi-asumsi

B. Sumber Pembiayaan
1) Dana Sendiri
a) Modal Disetor
• Setiap perusahaan yang didirikan wajib menyetor paling sedikit 20% dari saham dasarnya =
Paid in Capital
• Modal berikutnya = Paid up capital didapat dari pemegang saham lama atau saham baru
yang go public dengan memperoleh agio saham (capital gain)
b) Pinjaman Pemegang Saham
Sebagai pelengkap dari paid in capital tergantung keperluan sesuai dengan perjanjian dan
kemampuan shareholder’s loan.
lain.
c) Laba Ditahan
Laba bersih dibagikan sebagai deviden dan sisanya laba ditahan. Laba ditahan sebagai arus kas
masuk dapat untuk bayaran angsuran utang, biaya investasi baru atau perluasan/ekspansi
2) Utang
a) Berdasarkan jangka waktu utang
(1) Utang Jangka Pendek
- Jangka waktu pelunasannya > 1 tahun
- Kredit dari pemasok, utang modal kerja, utang talangan dll
(2) Utang Jangka Menengah
- Jangka pelunasannya 1-3 tahun dengan jadwal angsuran pembayaran
- Untuk modal kerja permanen / investasi skala kecil
(3) Utang Jangka Panjang
- Jangka waktu < 3 tahun, 5-6 tahun untuk industri manufaktur, 10-12 tahun untuk
perkebunan besar.
Tingkat bunga utang jangka panjang dapat berbentuk Fixed rate maupun floating rate. Utang dari
luar negeri :persentese tertentu diatas London InterBank Borrowing Offer Rate maupun Singapore
InterBank Borrowing Offer Rate.
b) Berdasarkan ada tidaknya jaminan
(1) Dengan jaminan : Tangible asset atau intangible asset
(2) Tanpa jaminan : Kredit pemasok, utang yang jumlah kecil, debitur yang dipercaya oleh
kreditur
c) Berdasarkan penggunaan pinjaman
Disyaratkan dalam akte kredit dan tidak boleh menyimpang, umpamanya modal kerja, investasi
aktiva tetap tertentu, melunasi hutang pihak lain.
c. Proyeksi Keuangan
1) Rencana Produksi dan Pemasaran
Meliputi masalah-masalah produksi : kapasitas produksi mesin, produksi nyata, persediaan
akhir barang jadi. Yang perlu diperhatikan : Bahan baku dan proses mesin.
Masalah pemasaran: volume penjualan, harga satuan serta nilai penjualan yang disusun
dalam periode tertentu. Perlu diperhatikan : pasokan dan permintaan nasional & internasional,
kompetisi, subsitusi dan produk komplementer, kebijakan pemerintah, teknologi dan social, segmen
pasar. Untuk Industri Jasa tergantung Low & High season.
2) Proyeksi Laba Rugi, Neraca dan Cash Flow
Diukur : Profit Margin yang diperoleh, Return on Equity dan Return On Investment, Cash flow berupa
cash inflow, cash outflow, cash surplus/deficit & ending cash balance.
Untuk mengukur utang dapat dilunasi secara tepat / lebih cepat / lebih lambat dibanding akad kredit
dengan .
Debt Service Coverage : perbandingan antara total source of fund and total uses of fund.
Semua Aspek harus saling diperhatikan agar sesuai dengan konsep-konsep dasar perusahaan serta
memenuhi persyaratan Feasible dan bankable.
4.Masalah Manajrmen
a. Fungsi-Fungsi Manajemen b. Faktor-faktor Keberhasilan Pemimpin
Planning Menurut Fedler, 2 tipe pemimpin/supervisor:
3 macam alat Bantu : Task-Oriented People-Oriented
1) Bar Chart Keberhasilan mereka dipengaruhi 3 Faktor :
Ditemukan oleh taylor dan gantt. 1) Hubungan Pemimpin (ke atas, ke Bawah
2) Symbol Chart dan kesamping) baik/buruk
Proses kegiatan digambarkan 2) Sifat instruksi yang diberikan terstruktur
dengan symbol-simbol tertentu untuk atau tidak
memudahkan pengertian 3) Posisi pemimpin kuat / lemah
Teknis & Ekonomis atau Masalah Hukum atau
3) Network Planning manajemen.
Mempergunakan symbol-simbol,
keterangan-keterangan
Organizing
Pembuatan wadah organisasi,
menempatkan bidang kerja serta
memempatkan orang-orang yang tepat
untuk bidang tersebut serta hubungan
tugas masing-masing
Actuating
Memberikan motivasi, pengarahan dan
petunjuk kepada karyawan
Controlling
Mengendalikan kegiatan kerja agar sesuai
dengan rencana.

BAB Last
Akuisisi perusahaan dapat dilakukan dengan empat macam cara:
1. Pembayaran tunai
2. Pembayaran dengan penerbitan surat-surat berharga, dalam bentuk saham, obligasi, surat
hutang dan atau surat berharga lainnya
3. Campuran pembayaran tunai dan surat berharga
4. Pemberian hak opsi bagi pihak yang sahamnya diambilalih , untuk menerima pembayaran
dalam bentuk tunai atau surat berharga.
Akuisisi perusahaan , berdasarkan motif keuntungan yang ingin diraih, dapat digolongkan
dua macam :
1. Akuisisi Strategis
• Bersifat mendasar dan berjangka panjang. Pada umumnya ditempuh untuk meningkatkan
sinergi perusahaan, menguasai bahan baku, meningkatkan efisiensi usaha, mengurangi risiko
usaha, mengurangi tingkat persaingan
2. Akuisisi Finansial
• Karena dorongan motif mencari keuntungan finansial dalam jangka pendek. Bersifat
spekulatif, yakni perusahaan pengakuisisi membeli saham perusahaan target dengan harga
murah karena berharap mendapat keuntungan dari penghasilan perusahaan target atau dari
penjualan saham tersebut kepada perusahaan lain.
Istilah –Istilah Akuisisi Perusahaan:

1. Freezeouts :
Merupakan usaha-usaha dari pemegang saham mayoritas untuk memaksakan pemegang saham
minoritas keluar dari perusahaan, yakni kehilangan statusnya sebagai pemegang saham minoritas.
• Dapat dipakai sebagai metode bagi perusahaan terbuka yang keluar dari bursa saham alias
ingin kembali menjadi perusahaan tertutup.
• Dapat dilakukan dengan menggunakan teknik :
a. Penjualan Aset Perusahaan
b. Likuidasi Perusahaan
c. Merger
• Terlebih dahulu pemegang saham mayoritas membentuk suatu perusahaan baru miliknya
sendiri. Selanjunya perusahaan yang didalamnya terdapat pemegang saham mayoritas
tersebut (Perusahaan lama) merger ke dalam perusahaan baru sedang pemegang saham
minoritas pada perusahaan lama diberikan debentures /surat hutang tertentu nantinya
dapat dapat dibayar dengan tunai,
a. Short Form Merger
• Perusahaan induk melakukan merger dengan anak perusahaan yakni anak perusahaan
melebur ke dalam induk perusahaan. Dan pemegang minoritas di perusahaan anak dapat
diberi pengganti tunai
e. Pemecahan Saham terbalik
• AD perusahaan diubah, dengan mana nilai saham nominal diubah /diperbesar.
Konsekuensinya, sejumlah sekian saham ditukar menjadi satu saham. Selanjutnya akan ada
pemegang saham minoritas yang memegang saham pecahaan sehingga terpaksa dia
menjual seluruh sahamnya.
2. Leveraged By Out
• Pembelian seluruh atau sebagian besar saham dari suatu perusahaan, dengan dana yang
dipinjam dari pihak ketiga yang berasal dari investor institusional seperti dana pensiun, dana
asuransi dsb. Pihak ketiga biasanya dikoordinasi oleh investment banking firm yang khusus
bergerak di bidang LBO.
• Dana tersebut biasanya dibayar secara cicilan oleh perusahaan target LBO . LBO
menggunakan dengan bunga tinggi, seringkali tanpa jaminan sehingga bersifat spekulatif.
Jika diakuisisi secara LBO adalah perusahaan yang memiliki gedung misalnya, maka
pembayaran cicilan dana LBO dapat dilakukan dengan mengambil uang pembayaran sewa
gedung tersebut.
• Dengan demikian pihak pembeli tidak mengeluarkan uang sendiri kecuali relatif sejumlah
dana untuk kelancaran proses awal LBO yang bersangkutan. Setelah LBO dilakukan, Saham
perusahaan target tidak lagi diperjualbelikan di pasr modal, karena biasanya saham dipegang
oleh sekelompok kecil investor, oleh sebab itu LBO dianggap salah satu tehnik going to
private. LBO ini sangat dimusuhi oleh perangkat hukum bisnis modern.

3. Inbreng saham

Hanya salah satu metode penyetoran saham kepada perusahaan oleh pemegang saham, dalam hal
ini saham tersebut disetor dengan pemberian saham perusahaan lain. Setelah Imbreng terjadi maka
perusahaan yang menerima penyetoran saham tersebut menjadi pemegang saham pada perusahaan
lain.

D. Pemisahan (Corporate Split)


Pemisahan perusahaan (Corporate split), sesuai pasal 1 angka 12 UU 40 / 2007 tentang Perseroan
Terbatas diartikan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh perseroan untuk memisahkan
usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva perseroan terbatas beralih karena hukum
kepada dua perseroan terbatas atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva perseroan beralih karena
hukum kepada satu perseroan atau lebih.
Pemisahan Perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut:
1. Pemisahan Perusahaan Secara Penuh atau Pemisahan Murni (Split off)
• Pemisahan Murni adalah pemisahan perusahaan yang mengakibatkan seluruh aktiva dan
pasiva perseroan beralih karena hukum kepada dua perseroan lain atau lebih, dan
perseroan yang melakukan pemisahaan usaha tersebut selanjutnya berakhir karena hukum.
Yang dimaksud beralih karena hukum adalah beralih berdasarkan titel umum sehingga tidak
diperlukan akte peralihan.
• Pemisahan Perusahaan Sebagian atau Pemisahan Tidak Murni (Spin off)
• Pemisahaan tidak murni adalah pemisahaan perusahaan yang mengakibatkan sebagian
aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada satu perseroan lain atau lebih
yang menerima peralihan dan perseroan yang melakukan pemishanan tersebut tetap ada.
• Pemisahaan perusahaan lebih didorong motivasi melakukan perampingan atau efisiensi
usaha. Pemisahaan ini dapat juga dilakukan kepada Koperasi.
• Dalam Peleburan, perusahaan yang melebur berakhir karena hukum. Aset dan kewajiban
perusahaan yang melebur juga beralih kepada satu perusahaan baru hasil peleburan. Di sisi
lain, perusahaan yang memisahkan diri belum tentu berakhir karena hukum. Aktiva dan
pasiva perusahaan yang berpisah juga belum tentu beralih kepada hanya satu perseroaan.
Pembagian aktiva dan pasiva harus mengikuti keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Perlu diatur pembagian pihak atas kepemilikan aset dan pembagian kewajiban.

• Saat ini metode pemisahaan perusahaan terutama pemisahaan tidak murni banyak
diterapkan di perbankan dan pasar modal.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai