Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat
produktifitas dengan:
Menghemat waktu
Meningkatkan ketrampilan para pekerja
Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja
Peristiwa kedua: Revolusi industri di Inggris (Britania)
Akibat kejadian ini membuat para manajer kala itu memerlukan teori yang bisa
membantu dalam meramalkan permintaan, kecukupan bahan baku, memberikan tugas
tugas untuk bawahan, mengarahkan aktivitas sehari hari dan yang lainnya sehingga
menyebabkan ilmu manajemen kemudian mulai dikembangkan oleh ahli.
Ada banyak hal yang seorang manajer pemasaran harus kuasai, seperti manajemen
branding, sistem informasi pemasaran, pemasaran global, pemasaran digital, dan yang
lainnya.
Beberapa kemampuan yang harus dikuasi oleh manajemen pemarasan, diantaranya
komunikasi pemasaran, pengetahuan kebijakan harga, peramalan penjualan, statistika
bisnis, manajemen pembelian dan penjualan, trend pasar dan lain sebagainya.
2. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, pengaggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
perusahaan. Seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat memastikan kegiatan usaha
yang dijalankan mampu mencapai tujuan secara ekonomis yang berorientasi pada profit.
Manajer keuangan harus memiliki keahlian tentang pasar modal dan investasi,
manajemen keuangan internasional, keuangan dan perbankan, manajemen risiko, dan
lainnya. Selain itu pihak manajemen keuangan harus memiliki kompetensi khusus seperti
merancang dan mengendalikan anggaran perusahaan, manghitung pajak perusahaan,
menyusun dan merealisasikan manajemen keuangan untuk meningkatkan profitabilatas
perusahaan dan lain-lain.
Selain itu, fungsi manajemen sdm adalah untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya
manusia agar dapat bekerja secara efektif dan efisien, serta menyusun pembagian tugas
dan tanggungjawab seluruh jajaran staf, mengevaluasi karyawan, pelatihan
pengembangan skill, dan juga memberikan reward dan punishment pada seluruh
karyawan secara adil dan seimbang.
4. Manajemen Produksi
Manajemen produksi berperan dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan produksi
untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam menjalankan kegiatannya, pihak manajemen
produksi membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan produksi agar barang
atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan.
Manajer produksi harus mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan, merancang sistem produksi yang efektif dan efisien, mulai dari
pemilihan bahan baku, lokasi produksi, dan proses produksi.
Seorang manajer produksi harus memahami sistem produksi, proses material handling,
menetapkan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH), tata letak
peralatan pabrik, perencanaan produk, rancang bangun proses produksi, teknik
pemeliharaan, perencanaan kebutuhan material dan lain-lain.
5. Manajemen Operasi
Manajemen operasi adalah manajemen yang berfokus pada proses produksi, dan
memastikan perkembangan dan pemeliharan berlangsung secara efektif dan efisien.
Manajemen operasi bertanggungjawab mengelola proses pengubahan input seperti
material, bahan baku, energi, dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa (output).
Kemampuan yang dimiliki manajemen operasi adalah manajemen proyek, manajemen
logistik, dan perencanaan pengendalian kualitas. Selain itu manajer operasi harus dapat
menyusun alur produksi dan layout tempat kerja berdasarkan analisis proses kinerja
seperti prosedur kerja dan transportasi, membuat layout tempat kerja, dan lain-lain.
6. Manajemen Strategis
Manajemen strategis adalah ilmu dan seni menyusurun, menerapkan, dan
mengevaluasi keputusan-keputusan yang dibuat. Manajemen strategis bertanggungjawab
pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan perencanaan dan kebijakan
untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan rencana
dan bijakan untuk mewujudkan visi perusahaan.
Manajemen strategis mengkolaborasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian
fungsionalitas perusahaan.
7. Manajemen Informasi
Manajemen informasi adalah pengumpulan, penyimpanan, pengarsipan, sosialisai dan
penghancuran informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Tujuannya untuk
mendapatkan data secara akurat dan konsisten, menghasilkan informasi yang berguna
dari data mentah, menyimpan informasi secara aman dan dapat diakses selama masa
manfaatnya, mendukung komunikasi dan mengambil keputusan secara efektif.
Tim manajemen informasi perlu mengambil data mentah dan diolah menjadi informasi
kemudian menganalisis dan menginterpretasi informasi tersebut.
8. Manajemen Pendidikan
Manajemn pendidikan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan dan penilaian usaha-usaha pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Definisi lainnya adalah suatu bentuk kerjasama antar
pihak-pihak pendidikan demi mencapai target pendidikan yang telah ditetapkan. Ruang
lingkup manajemen pendidikan mencakup wilayah kerja, objek garapan, fungsi, dan
pelaksana.
Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi beberapa hal
berikut:
Mempunyai tujuan yang jelas
Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap bagian
Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan dengan
efektif serta berdaya guna
Manfaat dari Planning :
Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan terorrganisasi
ke arah tujuan yang sama
Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
Memudahkan pengawasan
Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas