Anda di halaman 1dari 17

Ujian Tengah Semester

Pengantar Manajemen & Bisnis

Nama : Syahmi Sajid


Nim : D1061191012

1.1 Pengertian Manajemen


Menurut saya yang disebut manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau
mengelola sesuatu untuk mencapai tujuan atau target yang sudah direncanakan sebelumnya
melalui orang lain atau dilakukan oleh seseorang. Segala sesuatu tentu saja membutuhkan
pengelolaan agar bisa tertata secara baik, tanpa pengelolaan atau pengaturan akan sangat sulit
mencapai target yang ingin dicapai, maka dari itu manajemen sangat penting. Seperti
contohnya sebuah perusahaan atau bisnis membutuhkan seseorang untuk memimpin dan
bertanggung jawab dalam mengontorl dengan benar dan mengatur para pekerja agar segala
yang dikerjakan bisa mencapai tujuan bersama perusahaan.
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker
Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum
memiliki definisi yang luas dan diterima secara universal. (Manajemen, 2020)

1.2 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli


1. George R. Terry.
Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah sebuah proses yang khas
yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni perencanaan, pengorganinasian,
menggerakkan, dan pengawasan.
Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin
dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya.
2. Marry Parker Follet.
Marry Parker F mengatakan bahwa pengertian manajemen adalah sebagai suatu seni,
tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.
3. Henry Fayol.
Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengawasan/ kontrol terhadap sumber daya yang
ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
4. Federick Winslow Taylor.
Menurut Federick manajemen adalah sebuah percobaan yang dilakukan secara
sungguh-sungguh guna menghadapi setiap persoalan yang muncul dalam setiap
kepemimpinan organisasi setiap sistem kerjasama yang dilakukan setiap manusia dengan
sikap serta jiwa seorang sarjana serta penggunaan alat-alat perumusan.
5. James A.F Stoner.
Pengertian manajemen menurut James A.F Stoner adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi yang lain dalam rangka
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan di organisasai tersebut.
6. Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A.
Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A, pengertian manajemen adalah ilmu perilaku
yang terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggungjawab keselamatan serta
kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya.
7. Renville Siagian.
Menurut Renville Siagian, pengertian manajemen adalah salah satu bidang usaha yang
bergerak di bidang jasa pelayanan yang dikelola oleh tenaga ahli yang terlatih dan
berpengalaman.
8. Lawrence A. Appley.
Lawrence A. Appley, mengemukakan arti manajemen adalah sebuah keahlian yang
dimiliki seseorang atau organisasi untuk menggerakkan orang lain agar mau melakukan
sesuatu.
9. Oey Liang Lee.
Pengertian manajemen menurut Oey Liang Lee adalah ilmu atau seni dalam
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
10. Hilman.
Hilman memiliki arti tersendiri mengenai manajemen. Arti manajemen adalah fungsi
untuk mencapai suatu tujuan melalui perantara kegiatan orang lain serta mengawasi
usaha-usaha setiap individu guna mencapai tujuan yang sama.
11. Ricky W. Griffin.
Menurut Ricky W. Griffin, pengertian manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
proses organisasi, proses kordinasi, dan proses kontrol terhadap sumber daya untuk
mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

1.3 Sejarah Manajemen


Perkenalkan orang yang bercerita tentang ilmu manajemen: Daniel Wren. Orang Amerika.
Lahir tahun 1932 dan besar di Columbia. Negara bagian Missuori. Wilayah yang dilintasi
sungai Missuori yang terkenal itu. Sungai terpanjang di Amerika itu. Daniel Wren muda
kuliah di Universitas Missuori jurusan manajemen. Tahun 1964 dia mengambil S3 di
Universitas Illnois dan mendapatkan gelar PhD. Jurusan bisnis.
Awal karirnya sebagai pengajar di Universitas Negeri Florida. Hingga dia menjadi profesor
disana tahun 1963. Dikampus itu. Dia menulis banyak buku. Salah satu bukunya
menceritakan sejarah manajemen. Dia menceritakan perkembangan ilmu manajemen
kedalam empat tahapan. Dimulai dari tahap pemikiran awal, lalu era manajemen sains, lalu
fase manusia social dan yang terakhir adalah era modern

 Fase 1: Pemikiran Awal Manajemen


Pemikiran awal manajemen, menurut Wren, terjadi sebelum abad 20. Pada waktu itu,
ada 2 peristiwa penting. Peristiwa pertama adalah “Buku Adam Smith”.
Tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasic "The Wealth of
Nation" yang dalam buku yang ia terbitkan mengemukakan tentang keungulan ekonomis
yang akan didapat oleh organisasi atas pembagian kerja. Pembagian kerja atau division of
labor ini oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian pekerjaan pekerjaan kepada tugas
yang lebih spesifik serta berulang.
Dengan meneliti sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam Smith
mengungkapkan bahwa dengan 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa
memproduksi sekitar 48 ribu peniti dalam sehari. Namun apabila tiap orang bekerja
sendiri menyelesaikan pada tiap tiap bagian dari pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja
sehari sudah sangat bagus.

Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat
produktifitas dengan:
 Menghemat waktu
 Meningkatkan ketrampilan para pekerja
 Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja
 Peristiwa kedua: Revolusi industri di Inggris (Britania)
Akibat kejadian ini membuat para manajer kala itu memerlukan teori yang bisa
membantu dalam meramalkan permintaan, kecukupan bahan baku, memberikan tugas
tugas untuk bawahan, mengarahkan aktivitas sehari hari dan yang lainnya sehingga
menyebabkan ilmu manajemen kemudian mulai dikembangkan oleh ahli.

 Fase 2: Era Manajemen Sains


Manajemen sains atau manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen Frederick
Winslow Taylor yang ditulis dalam bukunya yang berjudul "Principles of Scientific
Management" (1911).
Taylor memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan metode yang ilmiah dalam
menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam perkembangannya,
manajemen juga didukung oleh berbagai pemikiran pemikiran yang baru dari Henry
Gantt dan Gilberth.
Henry Gantt mengemukakan ide bahwa seorang mandor seharusnya mampu untuk
memberikan pendidikan kepada para pekerja atau karyawan untuk lebih bersifat rajin dan
kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untuk berupaya membantu
manajemen yang bisa dipergunakan dalam merancang serta mengontrol pekerjaan yang
kemudian diberinama Gantt Chart.
Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yang merupakan pasangan suami istri
menciptakan alat yang bisa mencatat gerakan yang dilakukan oleh pekerja serta lama
waktu yang mereka habiskan dalam gerakan tersebut.
Alat ini dipakai untuk mewujudkan sistem produksi yang efisien yang disebut sebagai
"micromotion" Era manajemen sains juga diramaikan oleh teori administratif. Yaitu teori
tentang hal apa yang harus dilakukan oleh manajer serta bagaimana membentuk sebuah
praktek manajemen yang baik. Henry Fayol, seorang industriawan dari Prancis
mengemukakan gagasan tentang lima fungsi manajemen yang utama.
Fungsi fungsi manajemen menurut Henry Fayol tersebut antara lain
 Merancang
 Mengorganisasi
 Memerintah
 Mengkoordinasikan
 Mengendalikan
Gagasan fungsi manajemen menurut henry fayol ini kemudian digunakan sebagai
kerangka kerja dalam buku ajar ilmu manajemen pada tahun 1950 dan terus berkembang
sampai saat ini. Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman
mengambarkan sebuah tipe ideal bagi organisasi yang disebut dengan birokrasi.
Bentuk organisasi yang bercirikan dengan pembagian kerja, hirarki yang didefinisikan
secara jelas, peraturan serta ketetapan yang sangat rinci, dan sejumlah hubungan
impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa birokrasi yang ideal tidaklah ada
dalam realita.
Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu dengan menjadikan
landasan dalam berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan dalam kelompok
yang besar. Teori tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar pada masa
sekarang.
Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu tentang riset operasi yang
merupakan ilmu kombinasi dari mikroekonomi dan teori statistika. Riset operasi ini lebih
familiar dikenal dengan 'manajemen sains' dengan mencoba pendekatan ilmiah dalam
menyelesaikan masalah yang ada pada manajemen khususnya dibidang operasi dan
logistik. Tahun 1946, Peter F Drucker menerbitkan buku mengenai manajemen terapan.
"Concept of the Corporation".

 Fase 3: Era Manusia Sosial


Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan adanya madzab perilaku dalam
pemikiran tentang manajemen. Mahzab ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga
tahun 1930-an.
Yang menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ini adalah studi penelitian yang
dikenal dengan eksperimen Hawthrone. Eksperimen ini dilaksanakan pada tahun 1920 an
hingga 1930 an yang bertempat di pabrik Hawthrone yang dimiliki Western Electric
Company.
Pada awalnya, kajian ini hanya bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerangan
lampu terhadap produktifitas kerja. Dan hasil kajiannya mengindikasikan insentif semisal
jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat memiliki pengaruh yang sedikit terhadap
output para pekerja dibandingkan tekanan kelompok, rasa aman dan penerimaan
kelompok.
Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa norma sosial atau standar kelompok adalah
penentu yang utama perilaku kerja tiap individu. Ahli lainnya. Mary Parker Follet
menerbitkan bukunya yang berjudul "Creative Experience" - 1924 berisikan suatu filosofi
bisnis yang lebih mengutamakan integrasi sebagai sebuah cara dalam mengurangi konflik
tanpa dominasi maupun kompromi.
Follet berpendapat bahwa tugas pemimpin adalah menentukan tujuan sasaran
organisan serta mengintegrasikannya dengan tujuan kelompok dan tujuan individu,
organisasi harus berdasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Jadi dengan
demikian para manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, bukan
sebagai lawan.
Buku "The Functions of the Executive" yang diterbitkan pada tahun 1938 oleh Chester
Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dalam upayanya merangsang orang lain
untuk memeriksa sifat sistem koperasi. Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan
organisasi, Barnard kemudian menjelaskan dikotomi "efektif - efisien".
Efektivitas menurut Barnard saling berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi
merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard memandang
organisasi formal sebagai suatu sistem yang terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan,
dan kominikasi sebagai elemen yang universal.
Sementara itu pada organisasi yang bersifat informal, kekompakan, komunikasi dan
pemeliharaan perasaan harga diri sangat diutamakan. Barnard juga mengembankan teori
"penerimaan otoritas" yang berlandaskan pada gagasan ide bahwa atasan hanya
mempunyai wewenang jika bawahannya menerima otoritas.

 Fase 4: Era Modern


Dalam era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep manajemen
kualitas total pada abad ke 20 yang kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming
dan Joseph Juran.
Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun teori lima
langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
 Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang sedikit,
minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas waktu serta
material
 Produktifitas meningkat
 Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas serta
penurunan harga
 Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
 Jumlah pekerjaan bertambah.

1.4 Macam-Macam Bidang Manajemen


1. Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan dalam menganalisa pasar, kebutuhan konsumen, dan
kompetitor yang kemudian menformulasikannya menjadi strategi-strategi agar mampu
bersaing dengan kompetitor. Fungsi pemasaran adalah untuk mempertahankan
kelangsungan perusahaan, perkembangan perusahaan, dan mendapatkan laba sebesar-
besarnya.
Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum perusahaan memproduksi barang-barang,
dan tidak hanya berhenti dengan penjualan saja. Para ahli manajemen seperti
Dharmmesta & Handoko (1982) mengatakan bahwa “kegiatan pemasaran perusahaan
harus juga memberikan keupasan kepada konsumen/pelanggan jika menginginkan
usahanya berjalan terus, atau konsumen memiliki pandangan yang lebih baik terhadap
perusahaan“.
Manajer pemasaran memiliki peran vital pada kelancara dan kelangsungan bisnis pada
suatu perusahaan, karena perusahaan harus memaksimalkan potensi penjual dan
pembelian produk yang dihasilkan.

Ada banyak hal yang seorang manajer pemasaran harus kuasai, seperti manajemen
branding, sistem informasi pemasaran, pemasaran global, pemasaran digital, dan yang
lainnya.
Beberapa kemampuan yang harus dikuasi oleh manajemen pemarasan, diantaranya
komunikasi pemasaran, pengetahuan kebijakan harga, peramalan penjualan, statistika
bisnis, manajemen pembelian dan penjualan, trend pasar dan lain sebagainya.

2. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, pengaggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
perusahaan. Seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat memastikan kegiatan usaha
yang dijalankan mampu mencapai tujuan secara ekonomis yang berorientasi pada profit.
Manajer keuangan harus memiliki keahlian tentang pasar modal dan investasi,
manajemen keuangan internasional, keuangan dan perbankan, manajemen risiko, dan
lainnya. Selain itu pihak manajemen keuangan harus memiliki kompetensi khusus seperti
merancang dan mengendalikan anggaran perusahaan, manghitung pajak perusahaan,
menyusun dan merealisasikan manajemen keuangan untuk meningkatkan profitabilatas
perusahaan dan lain-lain.

3. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)


Manajemen SDM (Human Resource) adalah ilmu atau seni mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh setiap individu secara efektif dan
efisien serta digunakan secara maksimal sehingga tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.
Dalam hal ini manajer sdm harus memiliki kecakapan mengelola seluruh sumber daya
manasia (human resource) yang ada agar dapat bekerja secara maksimal, berkualitas, dan
produktif. Seorang yang berkecimpung di bagian manajemen sdm harus memiliki
kompetensi, seperti kemampuan menyeleksi karyawan baru, menyusun perencanaan karir
karyawan, dan melakukan evaluasi dan penilaian atas kinerja karyawan.

Selain itu, fungsi manajemen sdm adalah untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya
manusia agar dapat bekerja secara efektif dan efisien, serta menyusun pembagian tugas
dan tanggungjawab seluruh jajaran staf, mengevaluasi karyawan, pelatihan
pengembangan skill, dan juga memberikan reward dan punishment pada seluruh
karyawan secara adil dan seimbang.

4. Manajemen Produksi
Manajemen produksi berperan dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan produksi
untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam menjalankan kegiatannya, pihak manajemen
produksi membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan produksi agar barang
atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan.
Manajer produksi harus mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan, merancang sistem produksi yang efektif dan efisien, mulai dari
pemilihan bahan baku, lokasi produksi, dan proses produksi.
Seorang manajer produksi harus memahami sistem produksi, proses material handling,
menetapkan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH), tata letak
peralatan pabrik, perencanaan produk, rancang bangun proses produksi, teknik
pemeliharaan, perencanaan kebutuhan material dan lain-lain.

5. Manajemen Operasi
Manajemen operasi adalah manajemen yang berfokus pada proses produksi, dan
memastikan perkembangan dan pemeliharan berlangsung secara efektif dan efisien.
Manajemen operasi bertanggungjawab mengelola proses pengubahan input seperti
material, bahan baku, energi, dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa (output).
Kemampuan yang dimiliki manajemen operasi adalah manajemen proyek, manajemen
logistik, dan perencanaan pengendalian kualitas. Selain itu manajer operasi harus dapat
menyusun alur produksi dan layout tempat kerja berdasarkan analisis proses kinerja
seperti prosedur kerja dan transportasi, membuat layout tempat kerja, dan lain-lain.

6. Manajemen Strategis
Manajemen strategis adalah ilmu dan seni menyusurun, menerapkan, dan
mengevaluasi keputusan-keputusan yang dibuat. Manajemen strategis bertanggungjawab
pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan perencanaan dan kebijakan
untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan rencana
dan bijakan untuk mewujudkan visi perusahaan.
Manajemen strategis mengkolaborasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian
fungsionalitas perusahaan.

7. Manajemen Informasi
Manajemen informasi adalah pengumpulan, penyimpanan, pengarsipan, sosialisai dan
penghancuran informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Tujuannya untuk
mendapatkan data secara akurat dan konsisten, menghasilkan informasi yang berguna
dari data mentah, menyimpan informasi secara aman dan dapat diakses selama masa
manfaatnya, mendukung komunikasi dan mengambil keputusan secara efektif.
Tim manajemen informasi perlu mengambil data mentah dan diolah menjadi informasi
kemudian menganalisis dan menginterpretasi informasi tersebut.

8. Manajemen Pendidikan
Manajemn pendidikan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan dan penilaian usaha-usaha pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Definisi lainnya adalah suatu bentuk kerjasama antar
pihak-pihak pendidikan demi mencapai target pendidikan yang telah ditetapkan. Ruang
lingkup manajemen pendidikan mencakup wilayah kerja, objek garapan, fungsi, dan
pelaksana.

1.5 Fungsi Manajemen


 Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu dilanjutkan
dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang
sudah ditentukan. Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan organisasi scara
keseluruhan dan merupakan langkah yang terbaik untuk mencapai tujuannya itu. pihak
manajer mengevaluasi berbagaii rencana alternatif sebelum pengambilan tindakan
kemudian menelaah rencana yang terpilih apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk
mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses awal yang paling penting dari seluruh fungsi
manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa bejalan tanpa planning.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
 Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
 Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut
 Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
 Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target bisnis
Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi beberapa
jenjang:
 Top Level Planning (perencanaan jenjang atas), perencanaan dalam jenjang ini
bersifat strategis. memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan
keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh.
top level planning ini penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi dan tentu
saja menjadi tangung-jawab manajemen puncak.
 Middle Level Planning (perencanaan jenjang menengah), dalam jenjang perencanaan
ini sifatnya lebih administratif meliputi berbagai cara menempuh tujuan dari sebuah
perencanaan dijalankan. dan tanggungjawab perencanaan level ii berada pada
manajemen menengah.
 Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah) perencanaan ini memfokuskan diri
dalam menghasilkan sehingga planing ini mengarah kepada aktivitas operasional.
dan perencanaan ini menjadi tanggung-jawab manajemen pelaksana.

Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi beberapa hal
berikut:
 Mempunyai tujuan yang jelas
 Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
 Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
 Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
 Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap bagian
 Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan dengan
efektif serta berdaya guna
Manfaat dari Planning :
 Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan terorrganisasi
ke arah tujuan yang sama
 Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
 Memudahkan pengawasan
 Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas

 Organizing (Fungsi Pengorganisasian)


Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya manusia dan sumber
daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana
yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam bahasa yang lebih
sederhana organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang,
alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga
memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat
membuat manajer mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil
yang diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa
dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil yang
menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus bertanggung
jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas yang ada dalam
Organizing (fungsi pengorganisasian)
 Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta
menetepkan prosedur yang dibutuhkan
 Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan serta
tanggung-jawab
 Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
 Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.
Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:
 Seklompok orang yang diarahkan bekrja sama
 Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan
 Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan
Beberapa manfaat organizing antara lain
 Memungkinkan untuk pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan kondisi
perusahaan
 Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
 Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk
mencapai tujuan
Dan ini beberapa fungsi dari organizing
 Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak) kepada manajemeen
pelaksana
 Ada pembagian tugas yg jelas
 Mempunyai manajer puncak yang profesional guna mengkoordinasikan semua
aktivitas.
 Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang
dinamis, sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi
pengarahan:
 Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan memberikan
motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan
 Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

 Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)


Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada
standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas
dalam fungsi pengendalian ini misalnya:
 Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target mengikuti
indikator yang sudah ditetapkan
 Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan yang
ditemukan
 Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini
diperhatikan:
 Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa
mengetahui letak diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan
 Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa
menetapkan dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan.
terkadang, pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu
kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan secara mendadak terkadang malah lebih
berguna.
 Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu
perintah pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa
selesai tepat waktu. dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa
terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa
diidentifikasikan siapa yang telah berbuat kesalahan
 Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka
seharusnya pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan
memberi peringatan pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja
berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak
terulang lagi.

1.6 Unsur Manajemen


Unsur Unsur Manajemen dalam penerapannya di dalam perusahaan saling berkaitan erat
satu sama lainnya. Masing-masing dari unsur tersebut tidak bisa dipisahkan antara satu
dengan yang lainnya.
1. Man (Sumber daya Manusia)
Unsur manajemen yang paling vital adalah sumber daya manusia. Manusia yang
membuat perencanaan dan mereka pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan
tersebut. Tanpa adanya sumber daya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada
prinsip dasarnya mereka adalah makhluk pekerja.
2. Money (uang)
Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktifitas sehari-harinya tidak akan bisa terlepas
dari biaya yang diukur dengan satuan sejumlah uang. Dengan ketersediaan uang atau
dana yang memadai maka manajemen perusahaan akan lebih leluasa dalam melakukan
sejumlah efisiensi untuk mencapai tujuan akhir perseroan yaitu memperoleh laba yang
maksimal.
Pembelian bahan material atau bahan baku nilainya akan jauh lebih murah jika
dilakukan dengan pembayaran tunai begitu pula dengan jumlah atau quantity, semakin
banyak quantity yang dipesan maka secara otomatis akan mendapatkan jumlah harga
discount khusus dari vendor.
3. Materials (bahan baku)
Ketersediaan bahan baku atau material sangat vital dalam proses produksi. Tanpa
bahan baku perusahaan manufaktur tidak bisa mengolah sesuatu untuk dijual.
Dibutuhkan tenaga ahli untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah
jadi. Sumber Daya Manusia dan bahan baku sangat berkaitan erat satu sama lain dan
tidak bisa dipisahkan.
4. Machines (Peralatan Mesin)
Untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi dibutuhkan seperangkat mesin dan
peralatan kerja. Dengan adanya mesin maka waktu yang dibutuhkan dalam proses
produksi akan semakin cepat dan efisien.
Disamping efisien, tingkat kesalahan manusia atau human error dapat diminimalisir,
namun dibutuhkan sumber daya yang handal dan bahan baku yang berkualitas untuk
memperoleh hasil yang maksimal.
5. Methods (metode)
Dalam menerapkan manajemen untuk mengelola sejumlah unsur-unsur diatas
dibutuhkan suatu metode atau standard opartional prosedure yang baku.
Setiap divisi di dalam perusahaan memiliki fungsi pokok tugas atau job desk tersendiri
dan masing masing divisi tersebut saling berkaitan erat dalam menjalankan aktifitas
perusahaan.
6. Market (pasar)
Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting, tanpa permintaan maka
proses produksi akan terhenti dan segala aktifitas perusahaan akan vakum. Agar dapat
menguasai segmentasi pasar pihak manajemen harus memiliki strategi pemasaran yang
handal dan dapat bersaing dengan kompetitor market sejenis baik dari sisi harga, kualitas
maupun kuantitas.

1.7 Contoh Penerapan Manajemen Bisnis yang Baik


Manajemen bisnis bisa berjalan dengan baik kalau beberapa poin di bawah ini diterapkan,
bahkan sebelum usaha mulai dibuat.
1. Memahami jenis usaha yang dilakukan sejak awal. Anda harus bisa mendeskripsikannya
dengan baik mulai dari lokasi sampai kemungkinan hambatan yang akan terjadi,
2. Melakukan analisis produk dan persaingan dagang yang akan terjadi. Analisis dibutuhkan
untuk menentukan aneka strategi baik dalam membuat produk sampai ke ranah promosi.
3. Melakukan pemasaran yang tepat. Pemasaran bisa dilakukan ke media sosial atau
membuat konten baik tulisan atau video.
4. Selalu melakukan pengecekan pada laporan keuangan. Kalau belum ada orang yang
bekerja sebagai akuntan, bisa menggunakan aplikasi akuntansi agar proses pencatatan
berjalan dengan baik.
5. Selalu melakukan evaluasi pada produk dan SDM pada jangka waktu tertentu. Evaluasi
dilakukan untuk meminimalkan kesalahan yang lebih parah.
Penerapan manajemen bisnis harus dilakukan dengan baik sejak awal usaha dilakukan.
Dengan menerapkan manajemen bisnis berbagai sektor bisa berjalan dengan baik dan minim
sekali terjadi kesalahan yang membuat berbagai sektor berantakan.
Apabila saat ini Anda sedang menjalankan bisnis, ada baiknya kuatkan masalah
manajemen bisnis ini dengan baik. Kalau Anda bisa melakukannya di berbagai sektor baik
keuangan sampai SDM, peluang bisnis berkembang akan besar.

1.8 Peran Penting Manajemen Bagi Perusahaan


Menurut Peter F.Drucker, manajemen yang efektif merupakan sumber utama perusahaan-
perusahaan maju. Maka dari itu, manajemen sangat penting bagi perusahaan. Lebih lanjut,
apa saja pentingnya manajemen bagi perusahaan?
 Membantu mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
 Mengoptimalkan sumber daya.
 Menunjang organisasi atau perusahaan yang baik.
 Menciptakan keseimbangan.
 Meminimalisir biaya

Anda mungkin juga menyukai