Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

STATISTIKA INDUSTRI
(TIN - 2272)

Dosen Pembimbing:
Pepy angela S.T., M.T.

KELOMPOK 9
MODUL 1 : TEORI PROBABILITAS

1. Feri Irawan (D1061191004)


2. Syahmi Sajid (D1061191012)
3. Fernando (D1061191022)
4. Nindi Christiani (D1061191033)
5. Devi Suryani (D1061191042)
6. Gerry Gorianus (D1061191052)

LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR RUMUS
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................2
1.2.1 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.2.2 Pembatasan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum..................................................................................2
1.4 Metodologi Praktikum..........................................................................3
1.4.1 Flowchart Praktikum....................................................................3
1.4.2 Penjelasan Praktikum...................................................................4
1.5 Batasan dan Asumsi..............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
2.1 Definisi Peluang (Probabilitas)...........................................................6
2.2 Konsep Dasar Peluang (Probabilitas).................................................6
2.2.1 Ruang Sampel............................................................................... 7
2.2.2 Titik Sampel.................................................................................... 8
2.2.3 Kejadian........................................................................................... 8
2.3 Permutasi............................................................................................9
2.4 Kombinasi.........................................................................................10
2.5 Jenis-Jenis Peluang (Probabilitas)....................................................11
2.5.1 Peluang Bersyarat......................................................................... 11
2.5.2 Peluang Tidak Bersyarat.............................................................. 12
BAB III METODOLOGI....................................................................................13
3.1 Data Peluang Dadu dan Pemilihan Nama Acak.............................13
3.1.1 Studi Kasus A............................................................................. 13
3.1.2 Studi Kasus B............................................................................. 14
3.2 Pengolahan Data.............................................................................16
3.2.1 Perhitungan Pelemparan Dadu.................................................16
3.2.2 Permutasi dan Kombinasi.......................................................... 18

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura
BAB IV ANALISIS..............................................................................................25
4.1 Analisis Perhitungan Manual.........................................................25
BAB V PENUTUP................................................................................................28
5.1 Kesimpulan.....................................................................................28
5.2 Saran...............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pengamatan Pelemparan Dadu 50 kali..................................................13
Tabel 3.2 Pengamatan Pelemparan Dadu 100 kali................................................13
Tabel 3.3 Pengamatan Pelemparan Dadu 150 kali................................................14
Tabel 3.4 Hasil Pengacakan Data Nama Pengulangan Pertama............................15
Tabel 3.5 Hasil Pengacakan Data Nama Pengulangan Kedua...............................15
Tabel 3.6 Hasil Pengacakan Data Nama Pengulangan Ketiga...............................16
Tabel 3.7 Pelemparan dadu 50x.............................................................................16
Tabel 3.8 Pelemparan dadu 100x...........................................................................17
Tabel 3.9 Pelemparan dadu 150x...........................................................................18
Tabel 3.10 Permutasi Sebagian Nama Wirda........................................................19
Tabel 3.11 Kombinasi Sebagian Nama Wirda.......................................................19
Tabel 3.12 Permutasi Menyeluruh Nama Aaron...................................................20
Tabel 3.13 Permuatsi Sebagian Nama Radlial.......................................................20
Tabel 3.14 Kombinasi Sebagian Nama Radlial.....................................................21
Tabel 3.15 Permutasi Menyeluruh Nama Sopiamira.............................................22
Tabel 3.16 Permutasi Sebagian Nama Suryani......................................................23
Tabel 3.17 Kombinasi Sebagian Nama Suryani....................................................23
Tabel 3.18 Permutasi Menyeluruh Nama Gorius...................................................24

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Flowchart praktikum............................................................................3

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura v
DAFTAR RUMUS
Rumus 2.1 Permutasi
Rumus 2.2 Kombinasi

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura vi
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap Kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan dalam suatu ekosistem
pastinya memerlukan peluang untuk tetap hidup dan tumbuh dengan baik
maupun berjuang melawan kematian. Dalam statistika peluang merupakan
suatu hal atau aktivitas yang direncanakan untuk masa depan, peluang juga
dapat di artikan sebagai probabilitas yang merupakan cara untuk
mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan
berlangsung atau telah terjadi. Dalam ilmu statistika peluang disebut juga
sebagai probabilitas.
Probabilitas atau peluang merupakan himpunan suatu hasil yang
mungkin dari suatu percobaan statistika dan dilambangkan dengan huruf S
dan peluang suatu kejadian adalah angka yang menunjukan kemungkinan
terjadinya suatu kejadian atau lebih dipahami dengan tingkat keyakinan
seseorang untuk menentukan terjadi atau tidaknya suatu kejadian atau
peristiwa. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai nilai
probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah
terjadi contohnya jika air hangat dimasukan kedalam kulkas yang menyala
maka akan menjadi dingin. Sedangkan suatu kejadian yang mempunyai nilai
probabilitas 0 adalah kejadian yang mustahil atau tidak mungkin terjadi
misalnya sepasang ayam mengeluarkan telur angsa.
Praktikum kali memiliki input yaitu melakukan pengumpulan data
dengan membuat video pelemparan mata dadu sebanyak 50 kali, 100 kali, dan
150 kali dan mencatat hasil pengamatan tersebut, serta melakukan
pengundian nama sebanyak 3 kali dengan 2 urutan setelah itu dilakukan
pengolahan data sesuai Langkah-langkah yang diberikan yaitu dengan
melakukan perhitungan secara manual dan perhitungan menggunakan
software. Output yang dihasilkan pada praktikum ini adalah jumlah peluang
banyaknya mata dadu yang dihasilkan dari pelemparan dadu sebanyak 50
kali, 100 kali dan 150 kali, serta peluang nama yang muncul dari pengundian
nama sebanyak 3 kali.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 1
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diberikan dalam praktikum teori
probabilitas adalah sebagai berikut:
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang terjadinya masalah, rumusan
masalah yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengetahui jumlah ruang sampel dan titik sampel
dalam pelemparan mata dadu dan pengundian nama secara acak?
2. Bagaimana menghitung peluang kejadian pelemparan mata dadu
secara manual?
3. Bagaimana menghitung probabilitas sesuai dengan aturan
penjumlahan dari pelemparan mata dadu dan pengundian nama.
4. Bagaimana menghitung permutasi dan kombinasi dari pelemparan
mata dadu dan pengundian nama.
1.2.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang diambil terdapat pembatasan
masalah sebagai berikut :
1. Dadu yang digunakan memiliki mata dadu yang lengkap yaitu
1,2,3,4,5, dan 6 mata dadu.
2. Pelemparan mata dadu dilakukan sebanyak 50 kali, 100 kali dan
150 kali.
3. Rumus yang digunakan adalah rumus probabilitas, ekspektasi, dan
varians.
1.3 Tujuan Praktikum
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diketahui tujuan
praktikum teori probabilitas adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui dan memahami cara mencari perhitungan peluang dari
kejadian pada ruang sampel yang sama dalam studi kasus.
b. Mengetahui dan memahami cara mencari perhitungan peluang dari dua
kejadian yang saling berpengaruh pada ruang sampel.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 2
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
c. Mengetahui dan memahami cara mencari peluang dari suatu kejadian yang
dapat dianggap terjadi atau tidak terjadi sesuai dengan aturan
penjumlahan.
d. Mengetahui dan memahami cara menghitung permutasi dan probabilitas
Sebagian dan menyeluruh dari studi kasus pengundian nama.
e. Mengetahui cara menghitung permutasi dan kombinasi dari data
pelemparan mata dadu dan pengundian nama.
1.4 Metodologi Praktikum
Metodologi praktikum terdiri atas flowchart praktikum yang merupakan
sketsa dasar proses praktikum yang dilakukan dari setiap proses dalam
praktikum.
1.4.1 Flowchart Praktikum
Berikut ini adalah flowchart praktikum beserta penjelasannya :

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 3
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
Gambar 1.1 Flowchart praktikum

1.4.2 Penjelasan Praktikum


Adapun penjelasan dari proses praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mulai
2. Studi Literatur
Studi literatur adalah serangkaian kegiatan mencari referensi teori
atau materi yang relevan dengan praktikum teori peluang ini.
Adapun materi-materi ini terdiri dari definisi peluang, konsep dasar
peluang, permutasi, kombinasi, dan jenis-jenis peluang.
3. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan pastinya digunakan untuk menunjang jalannya
kegiatan praktikum ini. Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini terdiri dari dadu, wadah, handphone, lembar
pengamatan, alat tulis, laptop, dan software pendukung seperti
microsoftword dan randompicker.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data-
data yang diperlukan dalam praktikum teori peluang ini. Data-data
yang dikumpulan terdiri dari pelemparan dadu sebanyak 50 kali, 100
kali, 150 kali, dan pemilihan nama anggota kelompok.
5. Pengolahan Data
Setelah pengumpulan data dilakukan, pengolahan data ini akan
mengolah data-data yang telah diperoleh dari pengumpulan data
sebelumnya dimana pengolahan yang dilakukan terdiri dari
perhitungan manual studi kasus pelemparan dadu dan perhitungan
manual studi kasus pengacakkan nama.
6. Analisa
Melakukan analisa terhadap hasil pengolahan data agar hasil
output sesuai dengan tujuan praktikum yang terdiri dari analisa studi
kasus pelemparan dadu dan analisa studi kasus pengacakkan nama.
7. Kesimpulan dan Saran

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 4
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan praktikum dan saran
agar praktikum selanjutnya dapat lebih baik.
8. Selesai.
1.5 Batasan dan Asumsi
Berikut adalah sistematika penulisan laporan praktikum statistika :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bagian yang memuat penjelasan mengapa praktikum
itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan uraian tentang topik praktikum
yang di dalamnya terdapat latar belakang, tujuan, flowchart dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini bagian kedua dari laporan yang berisi tentang hal-hal serta
penjelasan lebih lanjut dari praktikum yang akan dilakukan. Dimana
didalamnya memuat definisi peluang, konsep dasar peluang, permutasi,
kombinasi, dan jenis-jenis peluang.
BAB III : PENGOLAHAN DATA
Merupakan bab yang memuat tentang uraian-uraian hasil dari
pengumpulan data. Dalam sebuah praktikum, keberhasilan praktikum sangat
berhantung pada cara atau teknik pengumpulan data yang dilakukan.
Bagaimana cara mengumpulkan data, sumbernya, serta apa alat dan bahan
yang digunakan.
BAB IV : ANALISIS
Merupakan bagian bab yang didalamnya terdapat pembuktian dari hasil
pengumupuln serta pengolahan permasalahan yang terdapat dalam
praktikum. Bagian ini terdiri dari analisa perhitungan manual, analisa
perhitungan menggunakan software, analisa perbandingan perhitungan
manual dan software.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan merupakan bagian yang dimana pembuat laporan
menyimpulkan seluruh pembahasan beserta hasil yang didapat. Sedangkan
pada bagian saran adalah harapan pembuat laporan yang ditujukan kepada
pembacanya sesuai dengan topik laporan yang telah dibuat.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 5
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Peluang (Probabilitas)
Probabilitas atau Peluang adalah suatu ukuran tentang kemungkinan
suatu peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang. Probabilitas dapat
juga diartikan sebagai harga angka yang menunjukkan seberapa besar
kemungkinan suatu peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang
mungkin terjadi. Probabilitas dilambangkan dengan P.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan
kata probabilitas (peluang). Kata ini mengisyaratkan bahwa kita berhadapan
dengan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty). Misalnya: (1) mungkin nanti
dalam ujian Statistika kita akan mendapat nilai A; (2) mungkin nanti hari
akan hujan.Peluang biasa diberi simbol P, dan dinyatakan dalam angka
positif, dengan minimum 0 dan maksimum 1. Sedangkan simbol untuk
kemungkinan tidak terjadinya, biasanya dinyatakan dengan, yaitu = 1- P.
Kalau P = 0: Berarti peristiwa itu tidak mungkin terjadi, atau mustahil.
Misalnya: timbulnya matahari di malam hari adalah mustahil, maka
mempunyai peluang sama dengan 0. Kalau P = 1: Berarti peristiwa itu pasti
terjadi, tidak mungkin tidak terjadi. Misalnya: peluang darah mengalir di
dalam badan orang yang masih hidup adalah 1. Dalam kehidupan sehari-hari
peristiwa-peristiwa yang kita jumpai mempunyai peluang antara 0 dan 1
(jarang yang tepat 0 atau tepat 1).
2.2 Konsep Dasar Peluang (Probabilitas)
Pada dasarnya statistika berkaitan dengan penyajian dan penafsiran hasil
yang berkemungkinan (hasil yang belum dapat ditentukan sebelumnya) yang
muncul dalam penelitian yang dirancang sebelumnya atau muncul dalam
penelitian ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek
kajian yang hasilnya berbentuk bilangan disebut percobaan acak (Abadyo dan
Hendro Permadi, 2005).
a. Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan (eksperimen)
acak disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan lambing S, suatu
kejadian himpunan bagian dari ruang sampel (Bain dan Enghardt, 1992)

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 6
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
b. Ruang nol atau ruang kosong atau himpunan kosong ialah himpunan
bagian dari ruang sampel yang tidak mengandung satu pun anggota
kejadian seperti ini dinyatakan dengan lambang ø (Walpole, 1995).
c. Peluang secara Aksioma :
S menunjukan ruang sampel percobaan dan A menunjukan kumpulan
semua peristiwa titik-titik sampel yang bias dibentuk dari S. Peluang P ( . )
adalah sebuah fungsi dengan domain A dan daerah [0,1], yang memenuhi
sifat-sifat sebagai berikut:
1. P (A) ≥ 0, untuk A ϵ A
2. P (s) = 1
3. Jika A1, A2, Am adalah m buah peristiwa yang saling lepas dalam A
(Artinya Ai ∩ Aj = ø untuk i ≠ j; i, j = 1,2,3, … , m) dan A1 ∪ A2 ∪ …
∪. Am = ∪im = 1 Ai ϵ A
Berdasarkan defenisi diatas, P ( . ) disebut juga peluang, P(A) dibaca
“peluang peristiwa A”, “ Peluang terjadinya peristiwa A”, “peluang bahwa
peristiwa A terjadi”. Apabila kita melakukan sebuah percobaan yang
menghasilkan banyak anggota ruang sampelnya berhingga (jadi S merupakan
himpunan berhingga) maka setiap titik sampel bias dianggap sebagai sebuah
peristiwa yang mempuanyai anggota tunggal. Demikian juga setiap anggota
yang termasuk kedalam sebuah peristiwa bisa dianggap sebagai peristiwa
anggota tunggal.
2.2.1 Ruang Sampel
Ruang Sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari
suatu percobaan statistika dan dilambangkan dengan huruf S
(Walpole, 1995). Informasi yang dicatat dan dikumpulkan dalam
bentuk aslinya, baik dalam bentuk hitungan maupun pengukuran,
disebut data mentah. Misalnya:
1. Sebuah dadu dilempar ke atas, maka kemungkinan mata dadu
yang muncul paling atas adalah 1, 2, 3, 4, 5 atau 6. Sehingga
ruang sampel dari mata dadu yang muncul paling atas pada
pelemparan sebuah dadu adalah 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 7
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
2. Suatu pabrik memproduksi sejenis produk kesehatan.
Kemungkinan produk yang dihasilkan adalah produk yang
“cacat” dan “tidak cacat”. Sehingga ruang sampel dari sebuah
produk yang dihasilkan oleh pabrik tersebut adalah produk
yang "cacat" dan produk yang "tidak cacat".
3. Sebuah koin dilempar ke atas. Setelah jatuh, maka kemungkinan
sisi yang muncul paling atas adalah “Gambar” atau “Angka”.
Sehingga ruang sampel dari sisi yang muncul pada pelemparan
sebuah koin adalah "Angka" dan "Gambar".
Ruang sampel secara matematis biasanya dilambangkan
dengan T. Sehingga ruang sampel pada contoh di atas bisa ditulis
seperti di bawah ini.
1. Ruang sampel sisi yang muncul pada sebuah dadu yang
dilempar, T = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
2. Ruang sampel produk yang dihasilkan sebuah pabrik, T = {Cacat,
Tidak Cacat}
3. Ruang sampel sisi yang muncul pada sebuah koin yang
dilempar, T = {Angka, Gambar}
2.2.2 Titik Sampel
Tiap hasil dalam ruang sampel disebut unsur atau anggota ruang
sampel atau disebut titik sampel. Sehingga titik sampel merupakan
unsur atau anggota dari ruang sampel. Bila jumlah titik sampel
berhingga maka ia dapat didaftar dengan menuliskannya di antara
kurung kurawal, dengan masing-masing unsur dipisah tanda koma.
Misalnya pada contoh, dari ruang sampel S={(A,A), (A,B), (B,A),
(B,B)}, maka titik sampelnya adalah (A,A), (A,B), (B,A), dan (B,B).
Banyak titik sampel tersebut dapat dituliskan dengan n(S)=4.
2.2.3 Kejadian
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Tiap kejadian
berkaitan dengan sekelompok titik sampel yang membentuk himpunan
bagian ruang sampel (Walpole, 1995). Tiap kejadian berkaitan dengan
sekelompok titik sampel yang membentuk himpunan bagian ruang

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 8
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
sampel. Himpunan bagian ini mewakili semua unsur yang membuat
kejadian tersebut dapat muncul. Kejadian yang hanya mengandung satu
unsur ruang sampel disebut kejadian sederhana. Gabungan beberapa
kejadian sederhana disebut kejadian majemuk Ruang nol atau atau
ruang hampa merupakan himpunan bagian ruang sampel yang tidak
mempunyai unsur, dinyatakan dengan lambang Ø.
2.3 Permutasi
Permutasi adalah penyusunan kembali suatu kumpulan objek dalam
urutan yang berbeda dari urutan yang semula. Susunan yang dibentuk oleh
keseluruhan / sebagian dari sekumpulan anggota himpunan dengan
memperhatikan urutannya. Bila himpunan itu terdiri atas n anggota dan
diambil sebanyak r, dimana r ≤ n, maka :
n!
nPr= ……………………………………………………………(2.1)
( n−r ) !
Keterangan :
P = permutasi
n = banyaknya ruang sampel
r = banyaknya sampel yang diambil
Contoh :
Dari 20 kupon undian, 2 kupon diambil untuk pemenang hadiah pertama dan
kedua. Hitunglah banyaknya titik sampel !.
Diketahui :
n = 20
r=2
Jawab :
20 !
20 2P =
( 20−2 ) !
20! 20 x 19 x 18 !
= = = 20 x 19 = 380
18! 18 !

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 9
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
2.4 Kombinasi
Dalam materi matematika, kombinasi merupakan suatu cara
menghubungkan beberapa objek dari suatu kumpulan data tanpa
memperhatikan ururtannya. Karena pada kombinasi tidak memperhatikan
ururtannya, disinilah letak perbedaan antara kombinasi dengan permutasi.
Pada kombinasi susunan XYXY yaitu sama dengan susunan YXYX, sedangkan
pada permutasi susunan XYXY dan susunan YXYX dianggap susunan yang
berbeda. Lambang dan notasi kombinasi adalah C. Jik disebutkan n
kombinasi r, maka dapat ditulis menjadi nCr. Rumus kombinasi adalah
sebagai berikut:
n!
nCr = ................................................................................................
( n−r ) ! r !
(2.2)
Keterangan:
C= kombinasi
n= banyaknya ruang sampel
r= banyaknya sampel yang diambil
Kombinasi sebenarnya ada dua jenis yaitu kombinasi pengulangan dan
kombinasi tanpa pengulangan, namun yang lebih sering dipakai adalah
kombinasi tanpa pengulangan dengan rumus diatas, berikut merupakan
penjelasan lebih lengkapnya:
1. Kombinasi pengulangan
Jika pada urutannya tidak diperhatikan dan ruang sampel dapat
dipilih lebih dari saatu kali, maka jumlah dari kombinasi yang ada yaitu:

( )( )
( n+r −1 ) ! n+ r−1
nCr = = = n+r −1
r ! ( n−1 ) ! r n−1
Yang dimana n merupakan banyaknya ruang sampel, r merupakan
banyaknya sampel yang harus diambil.
2. Kombinasi tanpa pengulangan
Ketika pada suatu urutannya tidak diperhatikan akan tetapi pada
setiap ruang sampel yang ada hanya dapat dipilih satu kali maka jumlah
dari kombinasi yang ada yaitu:

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 10
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1

nCr =
n!
()
=
r ! ( n−r ) ! r
n

Yang mana n yaitu ruang sampel yang bisa dipilih sedangkan r yaitu
jumlah sampel yang harus kita ambil.
Contoh soal Kombinasi:
Di atas meja terdapat tiga buah amplop yaitu: amplop A, amplop B, dan
amplop C. Anda diminta mengambil dua amplop dari tiga amplop yang
diletakkan diatas meja tersebut, berapa banyak cara untuk mengambil dua
buah amplop dari tiga amplop yang disediakan
Pembahasan:
3! 3.2!
3 C 2= = =3 , jadi ada 3 cara untuk mengambil 2 buah amplop
( 3−2 ) ! .2 ! 1.2!
tersebut.
2.5 Jenis-Jenis Peluang (Probabilitas)
Berikut merupakan jenis-jenis peluang (probabilitas) yang akan
digunakan dalam praktikum satatistika, yaitu:
2.5.1 Peluang Bersyarat
Peluang bersyarat adalah peluang terjadinya kejadian B bila
diketahui bahwa suatu kejadian A telah terjadi. Peluang bersayarat
dilambangkan dengan P(B|A). Notasi P(B|A) dibaca “peluang kejadian
B, bila A kejadian diketahui” atau “peluang kejadian B terjadi biloa
diketahui kejadian A terjadi”. Peluang bersyarat dari kejadian B jika
diketahui A terjadi yaitu:
P (A ⋂ B)
P(B|A)= bila P(A)>A
P( A)
Keterangan:
A=kejadian yang diketahui; B=kejadian yang ditanyakan
Contoh peluang bersyarat
Sebuah perusahaan berencana memilih karyawannya untuk
mengikuti pelatihan. Terdapat 5 calon pria (3 dari bagian personalia dan
2 dari bagian EDP), dan 3 calon wanita (1 dari bagian personalia dan 2
dari bagian EDP). Hitunglah peluang yang dipilih mengikuti pelatihan
adalah pria dengan syarat dari bagian EDP

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 11
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
Pembahasan:
Misalkan A adalah kejadian terpilih mengikuti pelatihan dari
bagian EDP. Pada bagian EDP terdapat 2 pria dan wanita (total 4 orang)
sehingga peluang terpilih dari bagian EDP sebagai berikut :
n( K ) 4 1
P ( A )= = =
n( S) 8 2
n(S)=jumlah seluruh karyawan
B=kejadian pria terpilih mengkuti pelatihan=2 pria
n(K ) 2 1
P ( A ∩ B )= = =
n(S) 8 4
Jadi peluang pria terpilih megikuti pelatihan:
P( A ∩ B)
P ( A|B )=
P ( A)
1
4
P ( A|B )= =0,5
1
2
2.5.2 Peluang Tidak Bersyarat
Peluang tidak bersayarat adalah peluang yang terjadi secara
independen (berdiri sendiri) dimana peluang kejadian A tidak
dipengaruhi kejadian B begitu pulsa sebaliknya kejadian B tidak
mempengaruhi kejadian A. Rumus peluang kejadian tidak bersyarat
yaitu:
P(A dan B)=P(A∩B)=P(A).P(B)
Keteranagan:
P(A)=peluang kejadian A; P(B)=peluang kejadian B
Contoh peluang kejadian tidak bersyarat
Sebuah mata uang setimbang dilempar da kali berturut-turut.
Peluang bahwa hasil pelemparan pertama muncul gambar dan
pelemparan kedua muncul angka adalah?
Pembahasan:
Diketahui :
n(A)=1(jumlah gambar pada uang)
n(B)=1(jumlah angka pada uang)

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 12
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
n(SA)=n(SB)=2(jumlah gambar dan angka)
n(KA ) n (KB)
P ( A ∩ B )= .
n( SA) n(SB)
1 1 1
P ( A ∩ B )= . =
2 2 4

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 13
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
BAB III
METODOLOGI
3.1 Data Peluang Dadu dan Pemilihan Nama Acak
Pengumpulan data pada praktikum peluang berupa data percobaan
pelemparan dadu dan data percobaan pemilihan nama secara acak. Data-data
yang dikumpulkan nantinya akan digunakan pada pengolahan data.
3.1.1 Studi Kasus A
Ada satuan organisasi pemuda Pancasila yang terdiri dari 36 orang
akan dibentuk menjadi 6 tim akan terjun ke lapangan untuk membantu
membagikan masker kepada seluruh masyarakat kabupaten ketapang,
Semua anggota relawan akan disebar ke 6 titik lokasi yang berbeda,
karena kemampuan setiap anggota merata jadi tidak masalah mereka
diletakkan di daerah manapun. Untuk menentukan lokasi setiap tim
maka dilakukan undian dengan dadu. Maka tentukan persebaran letak
lokasi tim 1.2.3.4.5 dan 6.
Tabel 3.1 Pengamatan Pelemparan Dadu 50 kali
PELEMPARAN DADU 50 KALI
3 6 5 3 1 5 2 4 1 5
4 1 5 2 6 4 5 3 6 2
6 4 3 2 6 3 1 1 3 5
2 6 5 5 2 2 4 6 1 5
6 4 2 4 6 3 5 4 6 3
Tabel 3.2 Pengamatan Pelemparan Dadu 100 kali
PELEMPARAN DADU 100 KALI
5 4 2 6 3 3 1 3 2 4
1 5 5 4 3 2 1 5 6 3
2 4 3 6 3 5 2 1 1 5
6 6 4 3 2 1 5 4 5 2
4 3 5 4 1 3 6 5 3 2
6 1 5 6 4 5 3 5 2 1
6 5 6 3 1 2 6 5 6 3
5 2 1 4 6 4 5 3 6 2
2 2 5 4 2 6 1 1 6 5
4 5 2 6 3 1 4 3 3 5

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 14
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
Tabel 3.3 Pengamatan Pelemparan Dadu 150 kali

PELEMPARAN DADU 150 KALI


5 1 3 5 2 4 4 6 2 1
1 4 2 5 3 4 1 2 5 4
5 3 6 6 4 3 5 2 6 1
4 6 5 2 4 1 5 4 6 4
2 4 5 6 4 2 2 1 4 6
5 2 4 1 5 6 3 2 1 4
6 5 3 4 6 4 3 2 1 4
3 5 2 5 3 6 4 5 3 5
2 6 3 5 2 1 4 5 6 5
3 5 1 3 4 4 6 5 6 3
4 1 5 4 3 1 3 1 5 6
4 2 2 4 3 1 5 6 4 2
2 3 4 1 3 2 5 4 6 5
6 3 4 2 5 3 5 1 5 3
4 2 6 4 4 2 3 1 2 2
3.1.2 Studi Kasus B
Ada sebuah Universitas akan mengadakan sebuah perlombaan
TTG/ Teknologi tepat guna. Ajang tersebut akan membuat suatu
kolaborasi antara dua Umiversitas yang beranggotakan 15 orang
terbaik. Terpilih undian pemilihan pertama kolaborasi antara
Universitas X dan Y.
Universitas X beranggotakan 9 orang akan memilih anggota khusus
divisi khusus pengembangan. 9 orang anggota tersebut memiliki inisial
yang tersusun sebagai berikut “SYAHMI”. Sedangkan Universitas Y
akan memilih 11 orang sebagai ahli teknologi. 11 orang tersebut
memiliki inisial tersusun sebagai berikut “DEVI”. Kemudian
Universitas X hanya akan memilih 4 dari 9 anggota tersebut untuk
menjadi anggota khusus divisi pengembangan. Maka berapa banyak
cara yang akan diperoleh untuk orang Universitas X yang berinisial
S,M, dan orang Universitas Y "DEVI" dapat tergabung dalam grub
tersebut.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 15
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
Tabel 3.4 Hasil Pengacakan Data Nama Pengulangan Pertama

No Hasil Foto

Devi
1.
Suryani

Gerry
2
Gorius

Tabel 3.5 Hasil Pengacakan Data Nama Pengulangan Kedua

No Hasil Foto

Gerry
1.
Gorius

2. Feri Irawan

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 16
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
Tabel 3.6 Hasil Pengacakan Data Nama Pengulangan Ketiga

No Hasil Foto

1. Fernando

Gerry
2
Gorius

3.2 Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan dengan cara mencari frekuensi nisbi dari data
peluang pelemparan dadu dan data permutasi dan kombinasi.
3.2.1 Perhitungan Pelemparan Dadu
Perhitungan manual pada peluang pelemparan dadu dilakukan
dengan menghitung besar frekuensi nisbi.
Adapun data hasil pelemparan dadu dan perhitungan frekuensi
nisbi pada pelemparan sebanyak 50 kali adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7 Pelemparan dadu 50x

X 1 2 3 4 5 6
F 9 9 3 13 8 8
9 13 8
A = {1,4,6} = + + = 0,18 + 0,26 + 0,16 = 0,6
50 50 50
9 3 8
B = {2,3,5} = + + = 0,18 + 0,06 + 0,16 = 0,4
50 50 50
13 8 8
C = {4,5,6} = + + = 0,26 + 0,16 + 0,16 = 0,58
50 50 50
9 9 13
D = {1,2,4} = + + = 0,18 + 0,18 + 0,26 = 0,62
50 50 50

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 17
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
A ∪ B = P(A) + P(B) = 0,6 + 0,4 = 1
A ∩ B = 1 – (A ∪ B) = 1 – 1 = 0
A ∪ C = P(A) + P(C) = 0,6 + 0,58 = 1,18
A ∩ C = 1 – (A ∪ C) = 1 – 1,18 = - 0,18
A ∪ D = P(A) + P(D) = 0,6 + 0,62 = 1,22
A ∩ D = 1 – (A ∪ D) = 1 – 1,22 = - 0,22
B ∪ C = P(B) + P(C) = 0,4 + 0,58 = 0,98
B ∩ C = 1 – (B ∪ C) = 1 – 0,98= 0,02
B ∪ D = P(B) + P(D) = 0,4 + 0,62= 1,02
B ∩ D = 1 – (B ∪ D) = 1 – 1,02= - 0,02
C ∪ D = P(C) + P(D) = 0,58 + 0,62 = 1,2
C ∩ D = 1 – (C ∪ D) = 1 – 1,2 = - 0,2
Berikut data hasil pelemparan dadu dan perhitungan frekuensi nisbi
pada pelemparan 100 kali
Tabel 3.8 Pelemparan dadu 100x

X 1 2 3 4 5 6
F 14 16 18 14 21 17
14 14 17
A = {1,4,6} = + + = 0,14 + 0,14 + 0,17 = 0,45
100 100 100
16 18 21
B = {2,3,5} = + + = 0,16 + 0,18 + 0,21 = 0,55
100 100 100
14 21 17
C = {4,5,6} = + + = 0,14 + 0,21 + 0,17 = 0,52
100 100 100
14 16 14
D = {1,2,4} = + + = 0,14 + 0,16 + 0,14 = 0,44
100 100 100
A ∪ B = P(A) + P(B) = 0,45 + 0,55 = 1
A ∩ B = 1 – (A ∪ B) = 1 – 1 = 0
A ∪ C = P(A) + P(C) = 0,45 + 0,52 = 0,97
A ∩ C = 1 – (A ∪ C) = 1 – 0,97 = 0,03
A ∪ D = P(A) + P(D) = 0,45 + 0,44 = 0,89
A ∩ D = 1 – (A ∪ D) = 1 – 0,89 = 0,11
B ∪ C = P(B) + P(C) = 0,55 + 0,52 = 1,07
B ∩ C = 1 – (B ∪ C) = 1 – 1,07= - 0,07

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 18
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
B ∪ D = P(B) + P(D) = 0,55 + 0,44 = 0,99
B ∩ D = 1 – (B ∪ D) = 1 – 0,99 = 0,01
C ∪ D = P(C) + P(D) = 0,52 + 0,44 = 0,96
C ∩ D = 1 – (C ∪ D) = 1 – 0,96= 0,04
Data hasil pelemparan dadu dan perhitungan frekuensi nisbi pada
pelemparan sebanyak 150 kali sebagai berikut:
Tabel 3.9 Pelemparan dadu 150x

X 1 2 3 4 5 6
F 24 22 23 32 22 27
24 32 27
A = {1,4,6} = + + = 0,16 + 0,213 + 0,18 = 0,553
150 150 150
22 23 22
B = {2,3,5} = + + = 0,146 + 0,153 + 0,146 = 0,445
150 150 150
32 22 27
C = {4,5,6} = + + = 0,213 + 0,146 + 0,18 = 0,539
150 150 150
24 22 32
D = {1,2,4} = + + = 0,16 + 0,146 + 0,213 = 0,519
150 150 150
A ∪ B = P(A) + P(B) = 0,553 + 0,445 = 0,998
A ∩ B = 1 – (A ∪ B) = 1 – 0,998 = 0,002
A ∪ C = P(A) + P(C) = 0,553 + 0,539 = 1,092
A ∩ C = 1 – (A ∪ C) = 1 – 1,092 = - 0,092
A ∪ D = P(A) + P(D) = 0,553 + 0,519 = 1,072
A ∩ D = 1 – (A ∪ D) = 1 – 1,072 = - 0,072
B ∪ C = P(B) + P(C) = 0,445 + 0,539 = 0,984
B ∩ C = 1 – (B ∪ C) = 1 – 0,98= 0,016
B ∪ D = P(B) + P(D) = 0,445+ 0,519= 0,964
B ∩ D = 1 – (B ∪ D) = 1 – 0,964 = - 0,036
C ∪ D = P(C) + P(D) = 0,539 + 0,519 = 1,058
C ∩ D = 1 – (C ∪ D) = 1 – 1,2 = - 0,058
Pengolahan data dapat dilakukan dengan mencari frekuensi nisbi
atau frekuensi relative (perbandingan hasil yang muncul dengan jumlah
percobaan yang dilakukan) seluruh data pelemparan dadu dan

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 19
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
penjabaran permutasi dan kombinasi cara penyusunan nama yang
terpilih pada pengacakan nama.
3.2.2 Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan kombinasi yang dicari adalah susunan huruf dari nama-
nama yang telah diambil secara acak. Terdapat enam nama yang akan
diacak susunan hurufnya, tiga nama untuk permutasi dan kombinasi
sebagian dan tiga nama lain akan digunakan untuk permutasi dan
kombinasi menyeluruh. Permutasi dan kombinasi sebagian berarti hanya
akan dilakukan pengacakan beberapa huruf saja untuk dijadikan sampel,
sementara permutasi dan kombinasi menyeluruh berarti seluruh ruang
sampel atau seluruh huruf pada nama tersebut pada seluruh huruf dalam
nama tersebut.
Nama pertama Wirda, huruf yang diambil dari nama Wirda sebanyak
dua dari jumlah huruf lima sehingga perhitungan permutasi dan
kombinasi sebagian sebagai berikut:
5!
5 P2 =20
( 5−2 ) !
5!
5C2 =10
( 5−2 ) ! .2 !
Hasil penyusunan 2 huruf dari nama Wirda menggunakan permutasi
sebagian disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.10 Permutasi Sebagian Nama Wirda

Cara Menyusun 2 Huruf Nama Wirda Permutasi Sebagian


WI RI RD AI
IW WD DR RA
WR DW WA AR
RW ID AW DA
IR DI IA AD
Hasil penyusunan 2 huruf dari nama Wirda menggunakan kombinasi
sebagian disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.11 Kombinasi Sebagian Nama Wirda

Cara Menyusun 2 Huruf Nama Wirda Kombinasi Sebagian


WI RD
WR WA
IR IA

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 20
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
WD RA
ID DA
Nama kedua Aaron dihitung dengan permutasi dan kombinasi
menyeluruh, sehingga di dapat hasil perhitungan sebagai berikut:
5!
5 P5= =120
( 5−5 ) !
5!
5 C 5= =1
( 5−5 ) !.5 !
Susunan seluruh huruf nama Aaron menggunakan permutasi
menyeluruh mendapat 120 cara yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.12 Permutasi Menyeluruh Nama Aaron
Cara Menyusun 5 Huruf Nama Aaron Permutasi Menyeluruh
AARON AORNA ARNOA ANAOR ROANA OARNA ONARA NAAOR
AARNO AONAR ARNAO ANRAO ROAAN OANAR ONAAR NARAO
AAORN AONRA ARAON ANROA RONAA OANRA ONARA NAROA
AAONR ANAOR ARANO RAONA RONAA OAANR ONAAR NROAA
AANRO ANARO AROAN RAOAN ROAAN OAARN ONRAA NROAA
AANOR ANROA ARONA RANOA ROANA OARNA ONRAA NRAOA
ARANO ANRAO AONAR RANAO RNAAO OARAN NAOAR NRAAO
ARAON ANORA AONRA RAAON RNAOA OANRA NAORA NRAOA
ARONA ANOAR AOANR RAANO RNOAA OANAR NAAOR NRAAO
AROAN AANRO AOARN RAOAN RNOAA ORAAN NAARO NORAA
ARNOA AANOR AORNA RAONA RNAOA ORANA NAROA NORAA
ARNAO AARNO AORAN RANAO RNAAO ORAAN NARAO NOAAR
AOARN AARON ANORA RANOA OAARN ORANA NAORA NOARA
AOANR AAONR ANOAR RAANO OAANR ORNAA NAOAR NOAAR
AORAN AAORN ANARO RAAON OARAN ORNAA NAARO NOARA
Sedangkan pada nama Aaron perhitungan kombinasi menyeluruh
hanya memiliki satu cara dalam hasil perhitungan mengartikan bahwa
susunan dari nama Aaron akan tetap sama walaupun berbeda urutannya.
Nama ketiga yaitu Radlial dengan permutasi dan kombinasi sebagian
menggunakan empat huruf dari dari keseluruhan tujuh huruf sehingga
didapatkan permutasi dan kombinasi sebagian sebagai berikut:
7!
7 P 4= =840
( 7−4 ) !
7!
7 C 4= =35
( 7−4 ) ! .4 !

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 21
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
Susunan seluruh nama Radlial menggunakan permutasi sebagian
mendapat 840 susunan huruf dengan mengambil sebagian huruf dan
mengacak susunan huruf tersebut, berikut tabel permutasinya:
Tabel 3.13 Permuatsi Sebagian Nama Radlial

Cara Menyusun 4 Huruf Nama Radlial Permutasi Sebagian


RADL LADR DIRA LRAI DLIR
RALD LARD DIAR LRIA DLRI
Tabel 3.13 Permuatsi Sebagian Nama Radlial (lanjutan)
Cara Menyusun 4 Huruf Nama Radlial Permutasi Sebagian
RDAL LDAR IRDA LARI DILR
RDLA LDRA IRAD LAIR DIRL
DLAR DRIA ALRI RILD ADIL
LRDA DARI AILR DRIL ALDI
LRAD DAIR AIRL DRLI ALID
RLAD RADI IADR LIRA LRDI
RLDA RAID IARD LIAR LRID
ARLD RDAI IDAR IRLA LDRI
ARDL RDIA IDRA IRAL LDIR
ADLR RIAD RALI IALR LIRD
ADRL RIDA RAIL IARL LIDR
ALDR ARID RLAI ILAR IRLD
ALRD ARDI RLIA ILRA IRDL
DRAL ADIR RIAL RDLI IDLR
DRLA ADRI RILA RDIL IDRL
DARL AIDR ARIL RLDI ILDR
DALR AIRD ARLI RLID ILRD
DLRA DRAI ALIR RIDL ADLI
Cara menyusun seluruh huruf nama Radlial menggunakan kombinasi
sebagian mendapat 35 cara. Hasil penyusunan 4 hrurf dari nama Radlial
yang menggunakan kombinasi sebagian disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.14 Kombinasi Sebagian Nama Radlial

Cara Menyusun 4 Huruf Nama Radlial Kombinaasi Sebagian


RADL RDLA DLIA ADIL RLAL
RADI ADLA RADL RLIL ALAL
RALI RAIA RALL ALIL DLAL
RDLI RDIA RDLL DLIL RIAL
ADLI ADIA ADLL RAAL AIAL
RADA RLIA RAIL RDAL DIAL
RALA ALIA RDIL ADAL LIAL

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 22
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
Nama keempat Sopiamira menggunakan permutasi dan kombinasi
menyeluruh sehingga didapat hasil perhitungan sebagai berikut:
9!
9 P 9= =362.880
( 9−9 ) !
9!
9 C 9= =1
( 9−9 ) ! .9 !

Susunan huruf nama Sopiamira mengguanakan permutasi menyeluruh


mendapat hasil 362.880 dengan mengambil seluruh huruf dan mengacak
urutan huruf tersebut. Berikut tabel permutasi menyeluruh nama
Sopiamira:
Tabel 3.15 Permutasi Menyeluruh Nama Sopiamira

Cara Menysusn 9 Huruf Nama Sopiamira Permutasi Menyeluruh

SOPIAM SOMIAP SPAIMO SIAPMO SAPIMO


SOPIMA SOMIPA SPAIOM SIAPOM SAPIOM
SOPAIM SOMAIP SPMAIO SIAMPO SAPMIO
SOPAMI SOMAPI SPMAOI SIAMOP SAPMOI
SOPMIA SPOMIA SPMOIA SIAOPM SAIOPM
SOPMAI SPOMAI SPMOAI SIAOMP SAIOMP
SOIPMA SPOIMA SPMIOA SIMPOA SAIPOM
SOIPAM SPOIAM SPMIAO SIMPAO SAIPMO
SOIAMP SPOAMI SIOAMP SIMAOP SAIMOP
SOIAPM SPOAIM SIOAPM SIMAPO SAIMPO
SOIMAP SPIMAO SIOMAP SIMOAP SAMOIP
SOIMPA SPIMOA SIOMPA SIMOPA SAMOPI
SOAPIM SPIOAM SIOPAM SAOPIM SAMPIO
SOAPMI SPIOMA SIOPMA SAOPMI SAMPOI
SOAIPM SPIAOM SIPAOM SAOIPM SAMIPO
SOAIMP SPIAMO SIPAMO SAOIMP SAMIOP
SOAMPI SPAMOI SIPMOA SAOMPI SMOAPI
SOAMIP SPAMIO SIPMAO SAOMIP SMOAIP
SOMPAI SPAOMI SIPOMA SAPOMI SMOPAI
SOMPIA SPAOIM SIPOAM SAPOIM SMOPIA
Cara menyusun nama Sopiamira dengan menggunakan kombinasi
menyeluruh hanya memiliki satu cara dalam hasil perhitungan
mengartikan susunan nama Sopiamira akan tetap sama walaupun berbeda
urutannya.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 23
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
Nama kelima yaitu Suryani, permutasi dan kombinasi sebagian
menggunakan nama Suryani dengan mengambil 3 huruf dari keseluruhan
7 huruf sehingga didapat permutasi dan kombinasi sebagian sebagai
berikut:
7!
7 P 3= =210
( 7−3 ) !
7!
7 C 3= =35
( 7−3 ) ! .3 !

Hasil penyusunan 3 huruf dari nama Suryani menggunakan permutasi


sebagian disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.16 Permutasi Sebagian Nama Suryani

Cara Menyusun 3 Huruf Nama Suryani Permutasi Sebagian

SUR RUY AUR SUN YSN


SRU RYU ARU SNU YNS
USR YUR SYA USN NSY
URS YRU SAY UNS NYS
RSU SUA YSA NSU UYN
RUS SAU YAS NUS UNY
SUY USA ASY SRN YUN
SYU UAS AYS SNR YNU
USY ASU UYA RSN NUY
UYS AUS UAY RNS NYU
YSU SRA YUA NSR RYN
YUS SAR YAU NRS RNY
SRY RSA AUY URN YRN
SYR RAS AYU UNR YNR
RSY ASR RYA RUN NRY
RYS ARS RAY RNU NYR
YSR URA YRA NUR SAN
YRS UAR YAR NRU SNA
URY RUA ARY SYN ASN
UYR RAU AYR SNY ANS
Tabel 3.17 Kombinasi Sebagian Nama Suryani

Cara Menyusun 3 Huruf Nama Suryani Kombinasi Sebagian


SUR SYA UYN SRI RAI
SUY UYA RYN URI YAI
SRY RYA SAN SYI SNI
URY SUN UAN UYI UNI

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 24
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
SUA SRN RAN RYI RNI
SRA URN YAN SAI YNI
URA SYN SUI UAI ANI

Nama keenam Gorius dihitumg menggunakan permutasi dan


kombinasi menyeluruh sehingga didapat hasilnya:
6!
6 P 6= =720
( 6−6 ) !
6!
6 C 6= =1
( 6−6 ) ! 6 !
Susunan seluruh huruf nama Gorius menggunakan permutasi
meyeluruh mendapatkan hasil 720 susunan dengan mengambil seluruh
huruf dan mengacaknya kembali. Berikut tabel permutasi menyeluruh
nama Gorius:
Tabel 3.18 Permutasi Menyeluruh Nama Gorius

Cara Menysusn 6 Huruf Nama Gorius Permutasi Menyeluruh


GORIUS GOSIUR GRUISO GIURSO GURISO
GORISU GOSIRU GRUIOS GIUROS GURIOS
GORUIS GOSUIR GRSUIO GIUSRO GURSIO
GORUSI GOSURI GRSUOI GIUSOR GURSOI
GORSIU GROSIU GRSOIU GIUORS GUIORS
GORSUI GROSUI GRSOUI GIUOSR GUIOSR
GOIRSU GROISU GRSIOU GISROU GUIROS
GOIRUS GROIUS GRSIUO GISRUO GUIRSO
GOIUSR GROUSI GIOUSR GISUOR GUISOR
GOIURS GROUIS GIOURS GISURO GUISRO
GOISUR GRISUO GIOSUR GISOUR GUSOIR
GOISRU GRISOU GIOSRU GISORU GUSORI
GOURIS GRIOUS GIORUS GUORIS GUSRIO
GOURSI GRIOSU GIORSU GUORSI GUSROI
GOUIRS GRIUOS GIRUOS GUOIRS GUSIRO
GOUISR GRIUSO GIRUSO GUOISR GUSIOR
GOUSRI GRUSOI GIRSOU GUOSRI GSOURI
GOUSIR GRUSIO GIRSUO GUOSIR GSOUIR
GOSRUI GRUOSI GIROSU GUROSI GSORUI
GOSRIU GRUOIS GIROUS GUROIS GSORIU
Cara menyusun nama Gorius menggunakan kombinasi menyeluruh
hanya memiliki satu cara dalam dalam hasil perhitungannya berarti

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 25
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
susunan nama Gorius akan tetap sama walaupun berbeda urutan
hurufnya.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 26
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
BAB IV
ANALISIS
4.1 Analisis Perhitungan Manual
Pada praktikum kali ini data pertama yang diminta adalah praktikan
mencari frekuensi nisbi atau frekuensi relatif(perbandingan banyak hasil yang
muncul dengan jumlah total percobaan yang telah dilakukan) pada
pelemparan dadu. Telah ditentukan kejadian yang akan ditentukan frekuensi
nisbi yaitu kejadian A {1,4,6}, kejadian B {2,3,5}, kejadian C {4,5,6}, dan
kejadian D {1,2,4}. Pelemparan dadu dilakukan sebanyak 50, 100, dan 150
kali dan mendapatkan hasil pada Bab III bagian penyajian dan pengolahan
data di atas.
Dari data diatas didapatkan data peluang nisbi atau peluang frekuensi
relatif untuk pelemparan 50 kali didapatkan hasil frekuensi nisbi atau
frekuensi relatif: A∪B= 1, A∩B=0, A∪C= 1,18, A∩C= -0,18, A∪D= 1,22,
A∩D= -0,22, B∪C= 0,98, B∩C= 0,02, B∪D= 1,02, B∩D= -0,02, C∪D= 1,2
dan C∩D= -0,2. Untuk 100 kali pelemparan didapatkan data frekuensi nisbi
atau frekuensi relatif sebagai berikut: A∪B= 1, A∩B= 0, A∪C= 0,97, A∩C=
0,03, A∪D= 0,89, A∩D= 0,11, B∪C= 1,07, B∩C= -0,07, B∪D= 0,99, B∩
D= 0,01, C∪D= 0,96, dan C∩D= 0,04. Untuk 150 kali pelemparan dadu
didapatkan hasil freskuensi nisbi atau frekuensi relatif sebagai berikut: A∪B=
0,998, A∩B= 0,002, A∪C= 1,092, A∩C= -0,092, A∪D= 1,072, A∩D= -
0,072, B∪C= 0,984, B∩C= 0,016, B∪D= 0,964, B∩D= 0,036, C∪D= 1,058,
dan C∩D= -0,058. Dari data dapat dilihat bahwa frekuensi kejadian A, B, C,
dan D bersifat random atau tidak konsisten, ini karena peluang munculnya
ruang sampel mata dadu tidak bisa diprediksi secara pasti atau setiap hasil
yang didapatkan bisa berubah-ubah untuk pelemparan dadu berikutnya. Hal
ini disebabkan hasilnya tidak mutlak sehingga hanya dapat menyatakan
kemungkinan atau tingkat kepastian timbulnya suatu kejadian. Kemungkinan
atau tingkat kepastian tersebut tidak dapat diduga dengan pasti akan tetapi
dapat dianalsis atas dasar logika ilmiah.
Data kedua yang dicari praktikan adalah data pembuatan susunan huruf
dari nama praktikan yang terpilih. Terdapat enam nama yang akan digunakan

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 27
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
untuk permutasi dan kombinasi, tiga nama untuk permutasi dan kombinasi
sebagian dan tiga nama lainya untuk permutasi dan kombinasi menyeluruh.
Permutasi dan kombinasi sebagian berarti dilakukan pengacakan beberapa
huruf dari nama sedangkan permutasi dan kombinasi menyeluruh akan
mengacak seluruh huruf dari nama.
Pertama akan dibahas permutasi dan kombinasi sebagian, nama pertama
adalah Wirda, terdapat 5 huruf yang membentuk nama Wirda, namun yang
diminta hanya kombinasi susunan dari dua huruf dari nama tersebut dan
didapatkan hasil permutasi sebagian sebanyak 20 susunan huruf dan
kombinasi 10 susunan huruf. Nama kedua adalah Radlial, terdapat 7 huruf
yang membentuk nama Radlial, namun yang diminta hanya susunan huruf
dari 4 huruf dari nama tersebut, didapatkan hasil permutasi sebagian sebanyak
840 susunan huruf dan kombinasi sebagian 35 susunan huruf. Nama keempat
adalah Suryani, terdapat 7 huruf yang membentuk nama Suryani, namun yang
diminta hanya susunan 3 huruf dari nama tersebut, didapatkan hasil permutasi
sebagian 210 susunan huruf dan kombinasi sebanyak 35 susunan huruf.
Kedua akan dibahas permutasi dan kombinasi menyeluruh dari 3 nama
lain, nama pertama yaitu Aaron, terdapat 5 huruf yang membentuk nama ini,
karena merupakan permutasi menyeluruh maka setiap huruf dalam nama akan
diacak sehingga mendapatkan hasil 120 susunan huruf dan kombinasi 1
susunan huruf. Nama kedua adalah Sopiamira, terdapat 9 huruf yang
membentuk nama ini, dengan permtasi menyeluruh maka setiap huruf akan
diacak, hasil permutasi menyeluruh adalah 362.880 susunan huruf dan
kombinasi 1 susunan huruf. Nama ketiga adalah Gorius, terdapat 6 huruf
yang membentuk nama ini, dengan permutasi menyeluruh maka setiap huruf
akan diacak, sehingga banayaknya permutasi menyeluruh adalah sebanyak
720 susunan huruf dan kombinasi 1 susunan huruf.
Dari persoalan permutasi dan kombinasi diatas dapat dilihat bahwa
permutasi menyeluruh mempunyai susunan yang lebih banyak dari permutasi
sebagian, hal ini dikarenakan pada permutasi menyeluruh digunakan setiap
huruf yang ada dalam nama, sementara pada permutasi sebagian hanya
diguanakan beberapa huruf saja. Namun ini berbanding terbalik pada

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 28
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
kombinasi, kombinasi meyeluruh hanya memiliki satu susunan kata
sementara kombinasi sebagian memiliki lebih dari sama dengan 10 susunan
kata. Hal ini dikarenakan dalam kombinasi menyeluruh mengartikan bahwa
susunan dari nama akan tetap sama walaupun berbeda urutannya, sementara
pada kombinasi sebagian susunan huruf dibentuk dari beberapa huruf saja.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 29
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Untuk mengetahui jumlah ruang sampel dan kejadian dalam pelemparan
mata dadu dan pengundian nama adalah dengan menyatukan hasil data
yang telah diuji melalui pelemparan mata dadu dan pengundian nama
dengan Rumus Ruang sampel adalah n(S) dan untuk mengetahui titik
sampel dalam pelemparan mata dadu dan pengundian nama adalah dengan
melihat data keseluruhan anggota dalam ruang sampel.
2. Untuk menghitung peluang kejadian dalam pelemparan dadu dan
pengundian nama adalah dengan menggunakan rumus P(A) = n(A)/ n(S)
yaitu dengan membagi jumlah ruang sampel dengan jumlah ruang semesta
atau himpuanan semesta dalam kejadian tersebut.
3. Untuk mengetahui cara mengitung probabilitas dari pelemparan mata dadu
adalah dengan menggunakan rumus A ∪B=P ( A ) + P ( B ) dan
A ∩ B=1−( A ∪ B) .
4. Untuk menghitung permutasi dari pelemparan mata dadu dan pengundian
n!
nama adalah dengan rumus nPr= Dan rumus kombinasinya
( n−r ) !
n!
adalah nCr=
( n−r ) ! r !
5.2 Saran
Saran dari penulis untuk kesuksesan praktikum selanjutnya yaitu :
1. Praktikan harus mempersiapkan diri dan mental serta mempelajari materi
sebelummelaksanakan praktikum
2. Praktikan harus menjalin komunikasi dan pembagian tugas yang baik
agar laporandapat terselesaikan tepat waktu
3. Praktikan harus memperhatikan dengan seksama penjelasan asisten
selama praktikum maupun pembuatan laporan
4. Praktikan lebih teliti dalam mengolah data

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 30
Praktikum Statistika Industri
Modul 1 Teori Probabilitas
Kelompok 1

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 31
DAFTAR PUSTAKA

Nurul Qodiyawati. 2010. Profil Konsepsi Siswa Kelas Xi Ipa 1 Semester 1


Sekolah Menengah Atas Tentang Peluang. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai