Dosen Pembimbing :
Ratih Rahmawati, S.T., M.T.
KELOMPOK 1
MODUL 2 : PENGUKURAN KERJA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR RUMUS ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Praktikum ................................................................................... 2
1.4 Manfaat Praktikum ................................................................................. 2
1.5 Batasan dan Asumsi ............................................................................... 3
1.5.1 Batasan .......................................................................................... 3
1.5.2 Asumsi .......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
2.1 Prinsip Ekonomi Gerakan....................................................................... 5
2.2 Gerakan-gerakan Fundamental ............................................................... 8
2.3 Pengukuran Waktu Kerja...................................................................... 12
2.3.1 Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung ................................. 13
2.3.2 Pengukuran Kerja Secara Langsung ............................................ 19
2.3.3 Performance Rating..................................................................... 21
2.3.4 Allowance .................................................................................... 23
2.4 Perhitungan Waktu Standar dari Output Standar ................................. 25
2.5 Analisa Produktivitas............................................................................ 27
BAB III METODOLOGI ................................................................................... 28
3.1 Peralatan Praktikum .............................................................................. 28
3.1.1 Alat dan Bahan yang Digunakan pada Pengukuran Kerja Tidak
Langsung .............................................................................................. 28
3.1.2 Alat dan Bahan yang Digunakan pada Pengukuran Kerja Langsung
..................................................................................................... 28
3.2 Flowchart dan Penjelasan Praktikum ................................................... 31
3.2.1 Flowchart Praktikum .................................................................. 31
3.2.2 Penjelasan Praktikum .................................................................. 34
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Simbol Elemen Kerja Therblig ........................................................... 9
Gambar 3.1 Flowchart Praktikum......................................................................... 32
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Menjangkau (Reach-R) dalam Gerakan MTM ..................................... 15
Tabel 2.2 Mengangkat (Move-M) dalam Gerakan MTM...................................... 16
Tabel 2.3 Menekan (Apply-AP) dalam Gerakan MTM ......................................... 17
Tabel 2.4 Memutar (Turn-T) dalam Gerakan MTM ............................................. 17
Tabel 2.5 Memegang (Grasp-G) dalam Gerakan MTM ....................................... 17
Tabel 2.6 Melepas (Release-RL) dalam Gerakan MTM ....................................... 18
Tabel 2.7 Mengarahkan (Position-P) dalam Gerakan MTM ................................ 18
Tabel 2.8 Eye Travel (ET) dan Eye Fokus (EF) dalam Gerakan MTM ................ 19
Tabel 2.9 Performance Rating dengan Metode Westinghouse ............................. 23
Tabel 3.1 Komponen-komponen Stik PS .............................................................. 29
Tabel 4.1 MTM Existing ....................................................................................... 37
Tabel 4.2 MTM Perbaikan .................................................................................... 83
Tabel 4.3 Elemen Gerakan yang Dihilangkan .................................................... 114
Tabel 4.4 Stopwatch Time Study ......................................................................... 128
Tabel 4.5 Performance Rating MTM Existing ................................................... 130
Tabel 4.6 Performance Rating MTM Perbaikan................................................. 132
Tabel 4.7 Performance Rating untuk Stopwatch Time Study ............................. 134
Tabel 4.8 Rekapitulasi Perhitungan .................................................................... 136
DAFTAR RUMUS
Rumus 2.1 Indeks performance atau rating faktor ............................................... 22
Rumus 2.2 Waktu Normal .................................................................................... 26
Rumus 2.3 Waktu Standar .................................................................................... 26
Rumus 2.4 Standard Output .................................................................................. 26
Rumus 2.5 Produktivitas kerja .............................................................................. 27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran kerja adalah penetapan waktu yang diperkirakan dan
diperlukan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan. Berdasarkan pengukuran
kerja, efisien atau tidaknya proses operasi biasanya didasarkan atas lama waktu
untuk membuat suatu produk. Hasil pengukuran tersebut, digunakan sebagai
umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan
suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian atas
aktivitas perencanaan dan pengendalian.
Berdasarkan percobaan kali ini peningkatan efisiensi dalam bekerja
merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pekerja, karena dengan
peningkatan efisiensi kerja tujuan dapat dicapai dengan lebih cepat dan lebih
hemat. Salah satu langkah penting untuk meningkatkan efisiensi kerja adalah
dengan memberikan skala prioritas. Menyusun prioritas perlu dilakukan
mengingat waktu yang tersedia terbatas dengan mengurangi gerakan-gerakan
yang tidak efisien menjadi suatu gerakan efisien yang dapat menghemat
penggunaan fasilitas pekerjaan.
Pengamatan pengukuran kerja dengan mengidentifikasi dan menganalisa
Methode Time Measurement (MTM) pada materi berupa video perakitan stik
PS dan melakukan percobaan untuk mengukur gerakan dan waktu
menggunakan metode Stopwatch Time Study (SWTS) dengan mengamati
aktivitas operator. Berdasarkan input yang diperoleh dari pengukuran kerja
secara langsung dengan mengamati video yang telah dibuat berupa merakit stik
ps, waktu pada merakit stik ps, dan jarak komponen di layout. Maka diperoleh
output berupa SWTS (Stopwatch Time Study). Sedangkan, dari pengukuran
kerja secara tidak langsung dengan melakukan pengukuran tanpa harus berada
di lokasi dilakukannya pekerjaan, input yang diperoleh yaitu video perakitan
stik PS dan jarak komponen di layout. Melalui pengujian juga diperoleh output
berupa Methode Time Measurement (MTM). Besar kecilnya data gerakan yang
dibutuhkan pada saat melakukan pekerjaan dilakukan dengan mengamati
langkah-langkah setiap gerakan pada operator saat beraktivitas.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, diperoleh rumusan masalah dalam
praktikum pengukuran kerja adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengidentifikasi perbedaan pengukuran kerja secara langsung
dan pengukuran kerja secara tidak langsung?
2. Bagaimana perbedaan antara waktu normal dan waktu standar pada
perakitan stik PS?
3. Bagaimana cara memperbaiki sistem kerja MTM pada perakitan stik PS?
4. Bagaimana mengidentifikasi dan menganalisis penetapan performance
rating untuk setiap elemen gerakan kegiatan operator?
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum pengukuran kerja adalah sebagai berikut:
1. Memahami perbedaan pengukuran kerja secara langsung dan tidak
langsung.
2. Memahami perbedaan waktu normal dan waktu standar pada perakitan stik
PS.
3. Memahami bagaimana memperbaiki sistem kerja MTM pada perakitan stik
PS.
4. Memahami dalam mengidentifikasi dan menganalisis penetapan
performance rating untuk setiap elemen gerakan kegiatan operator.
1.4 Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum kali ini ialah hasil dari penelitian yang dapat digunakan
oleh masyarakat untuk memecahkan berbagai jenis rumusan masalah. Adapun
manfaat dari praktikum pengukuran kerja adalah sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan perbedaan pengukuran kerja secara langsung dan tidak
langsung.
1.5.2 Asumsi
Adapun asumsi pada praktikum ini berupa:
1. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan data dalam
kondisi yang baik.
2. Kondisi operator pada saat melakukan percobaan dalam keadaan
sehat.
3. Operator melaksanakan percobaan dengan menggunakan metode dan
fasilitas kerja yang sudah dirancang sebelumnya.
4. Performance kerja operator saat melakukan percobaan sesuai
prosedur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Ekonomi Gerakan
Tata letak dan penataan fasilitas produksi adalah salah satu kunci untuk
kerja yang produktif dan efisien lingkungan hidup. Berdasarkan dari salah satu
prinsip dasar yang harus diperhatikan yang dipertimbangkan adalah
perencanaan stasiun kerja. Sedangkan, setiap operasi harus dirancang secara
detail dengan menerapkan prinsip ekonomi dalam pergerakan barang dari satu
stasiun kerja ke stasiun kerja lainya. Implementasi konsep ekonomi gerakan
dapat diintegrasikan dengan konsep Total Quality Management (TQM)
(Paosila, 1999).
Prinsip ekonomi gerakan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
3 kelompok, yaitu (Barnes, 1980):
1. Prinsip ekonomi gerakan yang berhubungan dengan penggunaan badan atau
anggota tubuh manusia. Prinsip ekonomi gerakan dalam melakukan
pekerjaaan sangat penting untuk dipelajari, karena yang diinginkan oleh
prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah kenyamanan dalam bekerja, tetapi
dalam produktivitas yang tinggi, hal ini dapat dicapai dengan mempelajari
kemampuan dan keterbatasan-keterbatasan manusia dalam bekerja. Barnes
(1980) membagi prinsip ekonomi gerakan yang berhubungan dengan
penggunaan badan atau anggota tubuh manusia menjadi 9 prinsip utama
yaitu:
a. Kedua tangan seharusnya memulai dan menyelesaikan pergerakan pada
waktu yang bersamaan.
b. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama, kecuali
selama waktu istirahat.
c. Pergerakan tangan sebaiknya saling berlawanan arah dan simetris secara
bersamaan.
d. Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat. Berupa menggerakkan
tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
5. Membawa (move)
Gerakan berpindah tangan dimana tangan dalam keadaan dibebani.
Contoh: membawa laptop ke ruang meeting.
6. Memegang untuk memakai (hold) dilambangkan dengan ‘H’
Gerakan memegang tanpa menggerakan objek yang sedang dipegang.
Contoh: Menggunakan computer ketika mengetik.
7. Melepas (release) dilambangkan dengan ‘RL’
Gerakan melepas terjadi ketika pekerja melepaskan objek yang
dipegangnya. Berawal dari pekerja mulai melepaskan tangannya dari objek
dan berakhir bila seluruh jarinya tidak menyentuh objek lagi.
Contoh: Menutup telepon.
8. Mengarahkan (position) dilambangkan dengan ‘P’
Didahului oleh gerakan mengangkut dan diikuti oleh gerakan merakit
(assembling). Misalnya memutar, menggeser ketempat yang diinginkan,
dan berakhir pada saat objek sudah dirakit atau mulai dipakai.
Contoh: Memindahkan pena dari tempat pena dan diletakkan dimeja didekat
posisi kita duduk.
9. Mengarahkan sementara (preposition) dilambangkan dengan ‘PP’
Elemen gerak menuju pada tempat sementara. Tujuan mengarahkan
sementara adalah memudahkan pemegangan apabila objek akan dipakai
kembali.
Contoh: Memindahkan pena dari tempat pena dan diletakkan dimeja didekat
posisi kita duduk.
10. Pemeriksaan (inspect) dilambangkan dengan ‘I’
Pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah
memenuhi syarat tertentu atau belum.
Contoh: Memeriksa tinta printer, memeriksa kembali dokumen laporan
yang akan diserahkan pada atasan, dan memeriksa mesin produksi.
g. Mengarahkan (Position)
Gerakan mengarahkan (position) yaitu gerakan dasar dari jari atau
tangan yang dipergunakan untuk meluruskan, mengorientasikan atau
mengarahkan sebuah objek dengan objek lainnya, dengan tujuan
memperoleh hubungan yang spesifik. Position terjadi setelah objek
ditransportasikan atau dipindahkan.
Tabel 2.7 Mengarahkan (Position-P) dalam Gerakan MTM
S 5.6 11.2
1-Loose No pressure required SS 9.1 1.7
NS 10.4 16.0
S 16.2 21.8
2-Close Light pressure required SS 19.7 25.3
NS 21.0 26.6
S 43.0 48.6
3-Exact Heavy pressure required SS 46.5 52.1
NS 47.8 53.4
Supplementary Rule for Surface Aligment
P I S E per alingment : > 1/16" < ¼" P2SE per alingment : < 1/16"
Eye travel time = 15,2 x T/D TMU, with a maximum value of 20 TMU
Where: T = the distance between points from and which the eye travels
D = the perpendiculars distance from the eye to the line of travel T
Eye Focus Time = 7,3 TMU
Supplementary Information
- Area of Normal vision = circle 4" in diameter 16" from eyes
- Reading Formula = 5,05 N where N = The number of words
j. Gerakan Anggota Badan, Kaki, dan Telapak Kaki (Body, Leg, Foot)
Gerakan anggota badan, kaki, dan telapak kaki mempengaruhi
dalam pengukuran kinerja dan waktu yang digunakan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
2.3.2 Pengukuran Kerja Secara Langsung
Pengukuran secara langsung ialah pengamat mengukur atau
mencatat langsung waktu yang diperlukan oleh seorang operator dalam
melakukan pekerjaannya ditempat operator tersebut bekerja dengan
menggunakan stopwacth. Pengukuran yang dilakukan menggunakan
stopwatch ini juga dikenal dengan Stopwacth Time Study (SWTS)
(Erliana, 2015).
Jurusan Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 19
Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 2 Pengukuran Kerja
Kelompok 1
satu faktor tunggal, yaitu operator speed, space, atau tempo. Rating
faktor ini umumnya dinyatakan dalam presentase (%) atau angka
desimal, dimana performance kerja normal akan sama dengan 100%
atau 1.00. Penilaian performance kerja dilakukan oleh time study
analyst yang telah berpengalaman dalam mengevaluasi atau menilai
performance kerja yang ditunjukkan oleh operator. Rating faktor
digunakan untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari
pengukuran kerja akibat kecepatan kerja operator yang berubah-
ubah.
3. Synthetic Rating
Metode Synthetic Rating adalah metode untuk mengevaluasi
tempo kerja operator berdasarkan nilai waktu yang telah ditetapkan
terlebih dahulu (predetermined time value). Prosedur tersebut
dilakukan dengan membandingkan waktu yang diukur dengan
waktu penyelesaian elemen kerja yang sebelumnya telah diketahui
data waktunya. Hasil dari perbandingan ini berupa indeks
performance atau rating faktor dari operator untuk melaksanakan
elemen kerja tersebut. Rasio untuk menghitung indeks performance
atau rating faktor dapat dirumuskan sebagai berikut:
P
R= ...................................................................................................................... (2.1)
A
Keterangan:
R : Indeks performance atau rating faktor
P : Predeterminded time untuk elemen kerja yang diamati (menit)
A : Rata-rata waktu dari elemen kerja yang diukur (menit)
4. Westing House System’s Rating
Westing House System’s Rating merupakan sistem yang lebih
lengkap dibandingkan sistem yang dilaksanakan oleh Bedaux.
Metode Westing House System’s Rating menentukan rating dengan
kecakapan (skill), usaha (effort), ditambah dengan kondisi kerja
(working condition) dan keajegan (consistency) dari operator di
dalam melakukan kerja. Melalui metode ini, westing house telah
SKILL EFFORT
+ 0,15 A1 Superskill + 0,13 A1 Superskill
+ 0,13 A2 + 0,12 A2
+ 0,11 B1 Excellent + 0,10 B1 Excellent
+ 0,08 B2 + 0,08 B2
+ 0,06 C1 Good + 0,05 C1 Good
+ 0,03 C2 + 0,02 C2
0,00 D Average 0,00 D Average
- 0,05 E1 Fair - 0,04 E1 Fair
- 0,10 E2 - 0,08 E2
- 0,16 F1 - 0,12 F1 Poor
- 0,22 F2 - 0,17 F2 Poor
CONDITION CONSISTENCY
+ 0,06 A Ideal + 0,04 A Ideal
+ 0,04 B Excellent + 0,03 B Excellent
+ 0,02 C Good + 0,01 C Good
0,00 D Average 0,00 D Average
- 0,03 E Fair - 0,02 E Fair
- 0,07 F Poor - 0,04 F Poor
2.3.4 Allowance
Operator yang berkualifikasi baik mampu mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan kecepatan yang normal. Namun, seorang operator
berkualifikasi baik sekalipun tidak mampu bekerja secara terus-menerus
tanpa adanya interupsi sama sekali. Seorang operator sering
menghentikan kerja dan membutuhkan waktu-waktu khusus untuk
keperluan lain, seperti melakukan aktivitas pribadi, melepas lelah, dan
kebutuhan lainnnya. Waktu longgar yang dibutuhkan untuk
menginterupsi proses produksi bisa diklasifikasikan menjadi personal
allowance, fatigue allowance, dan delay allowance. Adapun klasifikasi
dari allowance yang diperlukan operator, yakni sebagai berikut:
3. Output Standar
Output standar addalah jumlah produk yamg dihasilkan dari pekrja
dalam waktu yang tidak terlalu singkat namun juga tidak terlalu lama.
Target output ini biasanya menjadi dasar untuk pemberian insentif kepada
pekerja . Berikut rumus output standar:
1
Standard Output = (Waktu Standard)(Jam) ..................................................... (2.4)
Waktu dan output standar yang dipakai sebagai acuan dalam suatu
proses produksi telah mengakomodasi rata-rata kemampuan karyawan serta
toleransi waktu yang diperlukan untuk kepentingan pribadi karyawan dan
masalah teknis yang mungkin timbul.
Jika pengukuran waktu dan output standar dilakukan untuk suatu
kegiatan yang terdiri dari berbagai elemen pekerjaan, perhitungan dilakukan
untuk setiap elemen pekerjaan yang selanjutnya dijumlahkan untuk
memperoleh waktu standar kegiatan tersebut. Sedangkan, pada setiap
elemen pekerjaan, pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan
pekerja yang berbeda, yang tentunya memiliki peringkat kinerja yang
berbeda pula. Hal ini tidak menjadi masalah karena akan dikonversi ke waktu
Jurusan Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 26
Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 2 Pengukuran Kerja
Kelompok 1
Input di sini bukanlah berarti kuantitas bahan mentah yang diolah yang
kemudian menjadi output. Maksud dari input disini adalah sumber-sumber
daya yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu output.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan Praktikum
Alat merupakan benda yang dipakai untuk mempermudah pekerjaan
sehari-hari. Bahan merupakan barang atau perlengkapan untuk membuat
sesuatu darinya. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
pengukuran kerja fisiologis sebagai berikut:
3.1.1 Alat dan Bahan yang Digunakan pada Pengukuran Kerja Tidak
Langsung
Alat yang digunakan pada pengukuran kerja tidak langsung antara
lain sebagai berikut:
1. Peta MTM, sebagai prosedur untuk melakukan analisa setiap metode
kerja ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk
melakukan kerja.
2. Kertas Kerja, sebagai media untuk mencatat seluruh hasil pengamatan
perakitan stik PS.
3. Alat Tulis, sebagai alat untuk mencatat seluruh hasil pengukuran data
yangdiperoleh dari menonton video perakitan stik PS.
4. Handphone atau laptop, sebagai alat untuk memutar video perakitan
stik PS yang telah disediakan.
Bahan yang digunakan pada pengukuran kerja tidak langsung antara
lain sebagai berikut:
1. Video Perakitan Stik PS, sebagai bahan untuk melakukan pengamatan
dan pengukuran yang berupa elemen kerja, durasi perakitan, dan jarak
tiap komponen.
3.1.2 Alat dan Bahan yang Digunakan pada Pengukuran Kerja Langsung
Alat yang digunakan pada pengukuran kerja langsung antara lain
sebagai berikut:
1. Wadah Part, sebagai media menyimpan part-part komponen stik PS.
2. Stopwatch, sebagai alat untuk menghitung durasi perakitan.
3. Meja Kerja, sebagai tempat untuk melakukan perakitan stik PS.
1 Body Atas 1
2 Body Bawah 2
4 Tombol 1, 2, 3, 4 4
5 Tombol Navigasi 1
6 Tombol L1 dan R1 2
7 Tombol L2 dan R2 2
8 Tombol Tengah 1
9 Karet Tombol 1, 2, 3, 4 1
11 Papan PCB 1
12 Sekrup 6
13 Layout 1
Mulai
X
Studi Literatur
1. Prinsip Ekonomika Gerakan
Pengolahan Data Tidak Langsung
2. Gerakan-gerakan Fundamental
1. Methode Time Measurement (MTM) Existing
3. Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung
2. Methode Time Measurement (MTM) Perbaikan
4. Pengukuran Kerja Secara Langsung
3. Elemen Gerakan yang Dihilangkan
5. Performance Rating
6. Allowance
7. Waktu Standar dan Output Standar
8. Analisa Produktivitas Pengumpulan Data Langsung
1. Komponen Stik PS
2. Elemen Kerja
Alat dan Bahan 3. Waktu Setiap Elemen Kerja
A. Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung 4. Elemen Gerakan Tangan
1. Peta MTM 5. Operasi Kerja
2. Kertas Kerja
3. Video Perakitan Stik PS Tidak
4. Handphone dan Laptop
5. Alat Tulis Apakah Data yang
B. Pengukuran Kerja Secara Langsung Dikumpulkan Sudah
1. Wadah Part Benar?
2. Stopwatch
3. Meja Kerja
4. Stik PS Ya
5. Kertas Kerja
6. Alat Tulis
7. Handphone Pengolahan Data Langsung
1. Stopwatch Time Study
Selesai
Ya
10. Analisa
Analisa dilakukan untuk mengetahui apakah hasil atau data yang
didapat sesuai atau tidak. Hasil yang diharapkan dari praktikum ini
yaitu analisa Methode Time Measurement Existing (MTM
Exsisting), analisa Methode Time Measurement Perbaikan (MTM
Perbaikan), analisa elemen gerakan yang dihilangkan, analisa
Stopwatch Time Study, dan analisa produktivitas.
11. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan adalah intisari dari proses yang dilakukan dalam
percobaan dan merupakan tujuan dari praktikum. Saran merupakan
usulan dari penulis kepada pihak terkait dalam proses praktikum
pengukuran kerja agar praktikum selanjutnya dapat lebih baik.
12. Selesai
BAB IV
PENGELOLAHAN DATA
4.1 MTM Existing
MTM Existing dilakukan terhadap video perakitan stik playstation dengan menganalisis setiap operasi atau metode kerja ke dalam
gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kerja selama video tersebut berlangsung. Setelah itu, menetapkan simbol-
simbol dan standar waktu dari masing-masing gerakan tersebut berdasarkan jenis gerakan dan kondisi kerja. Adapun data-data operasi
atau metode kerja, elemen kerja, elemen gerakan tangan kanan dan elemen gerakan tangan kiri beserta masing-masing simbol dan TMU,
yakni sebagai berikut:
Tabel 4.1 MTM Existing
OPERASI ELEMEN GERAKAN TANGAN ELEMEN GERAKAN TANGAN
No ELEMEN KERJA SIMBOL TMU SIMBOL
KERJA KIRI KANAN
1 Eye Travel ET) 20 (ET Eye Travel
2 Eye Focus EF) 7,3 (EF Eye Focus
Menjangkau papan PCB sejauh 10
3 R10A) 8,7
inchi
4 Mengambil papan PCB Memegang papan PCB G1A) 2,0
Merakit papan Mengangkut papan PCB dari layout
5 M10C) 13,5
PCB ke operator sejauh 10 inchi
6 Memutar papan PCB sejauh 180° T180S) 9,4
Mengarahkan papan PCB ke arah
7 P1S) 16,2
operator
8 Eye Travel ET) 20 (ET Eye Travel
Mengambil analog kiri
9 Eye Focus EF) 7,3 (EF Eye Focus
100 %
= 236,311 × 100 %-2 %
= 0,004147088 unit/detik
= 0,004147088 × 3.600 unit/jam
= 14,919 unit/jam
Jadi, output standar yang dihasilkan berdasarkan MTM Existing adalah
sebesar 14,919 unit/jam.
4.5.2 Methode Time Measurement (MTM Perbaikan)
Waktu pengamatan pada Methode Time Measurement Perbaikan
(MTM Perbaikan), yaitu total TMU 5138,3 atau 184.98 detik atau 3.08
menit. Performance rating yang diberikan berdasarkan kinerja operator
dalam merakit stik PS yang diamati melalui video perakitan tersebut.
Nilai skill diberikan sebesar +0,00 yang berkategori D atau Average
(rata-rata), pemberian nilai ini didasarkan pada gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh operator tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat,
terlihat seperti pekerja yang cakap dan pengoordinasian tangan kanan
dan kiri cukup baik. Nilai effort diberikan sebesar +0,05 yang
= 197,929 detik
Jadi, waktu normal yang dihasilkan adalah sebesar 197,939 detik.
Waktu normal yang diperoleh digunakan untuk menghitung waktu
standar dengan penetapan kelonggaran atau allowance sebesar 2%
karena perakitan stik PS dikategorikan sebagai pekerjaan yang relatif
ringan dengan kriteria gerakan-gerakan yang dilakukan operator hanya
gerakan tangan kanan dan tangan kiri dan komponen-komponen yang
dirakit berukuran kecil dan ringan. Adapun perhitungan waktu standar
pada perakitan stik PS dengan menggunakan Methode Time
Measurement Perbaikan (MTM Perbaikan), yakni sebagai berikut:
100%
Waktu Standar = Waktu Normal × 100% - Allowance%
100%
= 197,929 × 100% - 2%
= 0,00896146 unit/detik
4.5.5 Produktivitas
Peningkatan produktivitas dalam Metode Time Measurement
(MTM) dapat ditentukan dengan perbandingan antara output MTM
existing yang dihasilkan dan output yang dihasilkan oleh MTM
perbaikan. Adapun perhitungan produktivitas dalam praktikum ini
adalah sebagai berikut.
Diketahui:
Output Standar MTM Existing = 14,919
Output Standar MTM Perbaikan = 17,825
Standar Output MTM Perbaikan-Standar Output MTM Existing
Pi = × 100%
Standar Output Existing
17,825-14,919
Pi = × 100%
14,919
2,909
Pi = 14,919 × 100%
Pi = 19,50%
Jadi, peningkatan produktivitas setelah dilakukan perbaikan adalah
sebesar 19,50%
BAB V
ANALISA
5.1 Analisa Methode Time Measurement (MTM Existing)
Methode Time Measurement Existing (MTM Existing) adalah pengamatan
elemen kerja melalui video perakitan stik PS. Vidio perakitan tersebut
menunjukan komponen, layout dan operator yang merakit stik PS, serta elemen
kerja yang akan diamati oleh praktikan. Elemen kerja yang diamati akan
diuraikan dan dikelompokkan menjadi 2 elemen gerakan, yaitu gerakan tangan
kiri dan tangan kanan serta menentukan simbol dan Time Measurement Unit
(TMU) dari elemen gerakan. Pengamatan semua elemen gerakan pada video
tersebut diuraikan dalam tabel MTM Existing. Tabel MTM Existing terdapat
tujuh kolom, yaitu operasi kerja, elemen kerja, elemen gerakan tangan kiri,
simbol dari elemen gerakan tangan kiri, Time Measeurement Unit (TMU),
simbol dari elemen gerakan tangan kanan, dan elemen gerakan tangan kanan.
Elemen gerakan yang ada pada tabel MTM Existing diamati berdasarkan gerak
dasar Therblig, yaitu eye travel, eye focus, mengangkut, mengarahkan,
menjangkau, memutar, memegang, menekan, dan melepas. Tabel MTM
Existing terdapat 780 gerakan yang telah didapatkan dari video perakitan stik
PS berdurasi 4 menit 40 detik dengan total TMU sebesar 6767,1 dan waktu
perakitan stik PS selama 4.06 menit atau 243,62 detik. Selanjutnya pada tabel
MTM Existing ini terdapat simbol pada elemen gerakan yang memiliki TMU
bernilai tetap adalah ET (eye travel) dengan TMU sama dengan 20 dan EF (eye
focus) dengan TMU sama dengan 7.3. Sedangkan, simbol untuk elemen
gerakan lainnya harus disesuaikan dengan jarak antar komponen dan operator
(layout) ataupun sudut ketika komponen diputar serta kelas dari elemen
gerakan tersebut. Contohnya operator mengangkut papan PCB sejauh 10 inchi,
maka simbol pada elemen gerakan tersebut menjadi M10C dengan total TMU
13,5. Huruf M pada symbol didapat dari kata mengangkut dalam bahasa inggris
yaitu move, sedangkan angka 10 diambil dari jarak komponen stik PS dengan
operator. Kemudian
yang cukup lama dibandingkan MTM perbaikan yang lebih sedikit dalam
memerlukan waktu untuk merakit stik PS.
5.3 Analisa Elemen Gerakan Yang Dihilangkan
Elemen gerakan yang dihilangkan diperoleh dari eliminasi atau
penghilangan elemen-elemen gerakan yang dianggap tidak efektif, dan tidak
menambah nilai keluaran (output) dari proses perakitan. Hal ini bertujuan agar
waktu perakitan dapat dipersingkat, dan menambah nilai keluaran (output).
Elemen-elemen gerakan yang dihilangkan berasal dari sekumpulan eliminasi
elemen-elemen gerakan Methode Time Measurement Existing (MTM Existing)
yang dianggap tidak efektif. Sekumpulan eliminasi elemen-elemen gerakan
tersebut disatukan ke dalam sebuah tabel elemen gerakan yang dihilangkan
berisi operasi kerja, elemen gerakan tangan kiri, simbol elemen gerakan pada
tangan kiri, TMU, elemen gerakan pada tangan kanan, dan simbol gerakan
pada tangan kanan.
Elemen-elemen gerakan yang dihilangkan dari Methode Time
Measurement Existing (MTM Existing) secara garis besar meliputi beberapa
elemen gerakan yang dilakukan berulang-ulang, dan elemen-elemen gerakan
yang tidak memiliki kegunaan. Beberapa elemen gerakan yang dilakukan
berulang-ulang seperti pada elemen kerja mengambil dan memasang tombol 4
dilakukan sebanyak 8 paket gerakan menekan dan melepas tombol 4, sehingga
dieliminasi menjadi 2 paket gerakan menekan dan melepas tombol 4.
Sedangkan, elemen gerakan yang tidak memiliki kegunaan seperti memutar
papan PCB. Apabila diperbandingkan antara tabel Methode Time Measurement
Existing (MTM Existing) dengan tabel elemen gerakan yang dihilangkan, maka
jumlah waktu yang dieliminasi sebesar 59,02 detik dari 243,62 detik, dan
jumlah gerakan yang dieliminasi sebanyak 232 gerakan dari 780 gerakan.
Elemen-elemen gerakan yang dianggap tidak efektif, dan tidak menambah
nilai keluaran (output) yang dilakukan oleh operator saat Methode Time
Measurement Existing (MTM Existing) disebabkan tidak terbiasanya operator
dalam melakukan pekerjaan tersebut, sehingga kurang penguasaan terhadap
beberapa komponen dan gerakan saat perakitan stik PS. Selain itu, operator
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Bedasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Mengidentifikasi perbedaan pengukuran kerja secara langsung dan
pengukuran kerja secara tidak langsung yaitu dengan cara memahami
aspek-aspek dan metode pengukuran kerja. Pengukuran kerja secara
langsung yaitu pengamatan yang dilakukan langsung pada waktu dan
tempat kegiatan kerja dilakukan. Pengukuran kerja secara langsung ini juga
dilakukan dengan 2 metode yaitu metode jam henti (stopwatch), dan metode
uji sampling pekerjaan (work sampling). Berbeda dengan pengukuran kerja
secara langsung, pengukuran kerja secara tidak langsung dilakukan dengan
membaca tabel elemen gerakan yang tersedia, kemudian pengamat juga
membaca waktu berdasarkan tabel waktu. Pengukuran kerja secara tidak
langsung ini dapat dilakukan dengan metodhe time measurement (MTM
Existing) yaitu suatu sistem penetapan awal waktu baku (predetermined
time standard) yang dikembangkan berdasarkan elemen gerakan-gerakan
kerja dari suatu operasi kegiatan kerja yang direkam dengan film
2. Perbedaan antara waktu normal dan waktu standar dalam praktikum kali ini,
dengan mengidentifikasi dan memahami waktu normal yaitu waktu
menyelesaikan pekerjaan dalam kondisi normal dengan kemampuan rata-
rata, dengan mempertimbangan faktor yang telah disesuaikan. Sedangkan
pada waktu standar ialah waktu yang dilakukan oleh operator dengan
kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan termasuk
toleransi untuk beristirahat atau untuk faktor-faktor yang tidak dapat
dihindari. Berdasarkan tabel rekapitulasi perhitungan, waktu standar
diperoleh 201,968 detik dan pada waktu normal diperoleh 197,929 detik, ini
membuktikan bahwa waktu standar akan selalu lebih besar daripada waktu
normal. Waktu normal dan waktu standar memberikan pengaruh terhadap
nilai dari output standar, karena waktu standar diperoleh dari perhitungan
waktu normal yang diberikan kelonggaran dan output standar adalah nilai
dari keluaran dalam waktu standar.
3. Cara memperbaiki sistem kerja Metodhe Time Measurement (MTM) pada
stik PS dilakukan dengan mengeliminasi elemen-elemen gerakan yang
dilakukan oleh operator. Hal ini dilakukan terhadap Metodhe Time
Measurement Existing (MTM Existing) dengan TMU sebesar 243,62 detik
dan sebanyak 780 gerakan, sehingga diperoleh Metodhe Time Measurement
Perbaikan (MTM Perbaikan) dengan TMU sebesar 184,98 detik dan
sebanyak 548 gerakan. Secara garis besar, elemen-elemen gerakan yang
dieliminasi meliputi beberapa elemen gerakan yang dilakukan berulang-
ulang dan elemen-elemen gerakan yang tidak memiliki kegunaan. Beberapa
elemen gerakan yang dilakukan berulang-ulang seperti elemen gerakan
menekan, melepas, dan memutar saat memasang sekrup 1 dengan obeng.
Sedangkan, elemen gerakan yang tidak memiliki kegunaan seperti
memegang kabel papan PCB. Penyebab utamanya dikarenakan tidak
terbiasanya operator dalam melakukan pekerjaan tersebut, operator yang
kurang sehat, dan kondisi saat perakitan yang mengganggu operator.
Elemen-elemen gerakan yang dieliminasi itu perlu untuk dihilangkan,
karena dapat menyebabkan waktu merakit lebih lama, dan jumlah elemen-
elemen gerakan yang banyak sehingga operator cukup sulit untuk
melakukan elemen-elemen gerakan berikutnya.
4. Kegiatan operator dalam merakit komponen stik PS dapat dikategorikan
baik dalam setiap kategori, yaitu dalam kategori skill, effort, condition, dan
consistency. Terdapat kesalahan minor dalam pengerjaan yang berimbas
kepada penilaian performance rating dari operator, dimana media untuk
melakukan perakitan yang berupa lantai dan tidak menggunakan meja,
menyebabkan operator memiliki posisi yang kurang nyaman dalam
perakitan. Operator juga sedikit lama dalam memasang tombol tengah yang
menyebabkan waktu perakitan lebih lama dari yang seharusnya.
6.2 Saran
Adapun saran yang diberikan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebaiknya saat melakukan pengukuran waktu kerja langsung menggunakan
stopwatch dilakukan dengan fokus agar waktu yang dihasilkan sesuai
dengan elemen kerja yang dilakukan.
2. Pengerjaan disarankan menggunakan alas berupa meja dengan ketinggian
yang ideal untuk mempermudah dalam melakukan perakitan.
3. Operator yang melakukan perakitan stik PS disarankan untuk berlatih
merakit terlebih dahulu, supaya pada saat melakukan kegiatan tidak terdapat
gerakan yang tidak efisien.
4. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya operator telah memahami materi
pengukuran kerja dengan cara mencari sumber dan referensi terkait.