Dosen Pembimbing:
Ratih Rahmawati, S.T., M.T.
KELOMPOK 2
MODUL 3 : BIOMEKANIKA
1. Wirda (D1061191005)
2. Hengki Setiawan (D1061191008)
3. Muhammad Rizki Azhar (D1061191023)
4. Nur Firdasari Titian Ratu (D1061191034)
5. Jumatri Hamarson (D1061191040)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR GRAFIK................................................................................................v
DAFTAR RUMUS................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.5.1 Batasan...........................................................................................3
1.5.2 Asumsi...........................................................................................3
BAB V ANALISA.................................................................................................31
5.1 Analisa Perhitungan RWL dan LI Sebelum Perbaikan.........................31
BAB VI KESIMPULAN......................................................................................32
6.1 Kesimpulan............................................................................................32
6.2 Saran......................................................................................................32
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Horizontal Multiplier.............................................................................13
Tabel 2.2 Vertikal Multiplier.................................................................................14
Tabel 2.3 Distance Multiplier................................................................................15
Tabel 2.4 Asymmetry Multiplier.............................................................................16
Tabel 2.5 Frekuensi Multiplier...............................................................................17
Tabel 2.6 Coupling Multiplier...............................................................................18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Tulang Belakang...................................................................8
Gambar 2.2 Prinsip Biomekanika..........................................................................10
Gambar 3.1 Flowchart Praktikum.........................................................................28
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR RUMUS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biomekanika adalah ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan
konsep-konsep mekanika untuk mendeskripsikan gerak dan gaya pada
berbagai macam bagian tubuh ketika melakukan aktifitas. Prinsip kerja dari
biomekanika pada dasarnya adalah gerak kita dapat mengetahui seberapa
besar kekuatan atau kemampuan serta ketelitian yang dimiliki oleh seseotang
dalam melakukan aktifitas kerjanya. Penjelasan tersebut akan membuat
pemahaman akan biomekanika sangatlah perlu untuk kita pelajari demi
terciptanya suatu sistem atau cara kerja serta kesehatan maupun tingkat
efisiensi yang baik.
Manusia dalam melakukan aktifitas kerjanya sebagai pekerja mempunyai
batas-batas tertentu. Oleh sebab itulah kita perlu mengetahui keterbatasan
serta kemampuan yang kita miliki untuk dapat ditinjau lebih lanjut agar dalam
pelaksanaan kerja nantinya tidak terjadi kecelakaan ataupun hal-hal buruk
yang akan menimpa kita akibat adanya perhitungan akan prinsip
biomekanika. Pekerja penengah material secara manual (manual material
handling) yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik
dan membawa merupakan sumber utama komplain karyawan di industri.
Aktifitas manual material handling (MMH) yang ditak tepat dapat
menimbulkan kerugian bahkan kecelakaan pada pekerja atau karyawan.
Akibat yang dapat timbul dari aktifitas MMH yang tidak benar salah satunya
adalah keluhan muskoloskeletal. Keluhan muskoloskeletal adalah kelelahan
pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari
yang ringan hingga yang sangat terasa sakit.
Pengukuran dan pengumpulan data untuk laporan praktikum modul
biomekanika ini melakukan uji simulasi pengangkatan untuk perhitungan
RWL dengan berbagai kombinasi dari situasi tiga beban yang diangkat
dengan berat 5 kg, 10 kg dan 15 kg. Pengukuran dan pengumpulan data
dilakukan dirumah masing-masing, oleh mahasiswa teknik industri
Universitas Tanjungpura. Praktikum modul biomekanika ini melakukan
9. Segmen tubuh pada tiap posisi dengan daya angkat pada pengukuran
biomekanika akan membahas tentang hubungan tiap segmen tubuh
pada tiap posisi dengan daya angkat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biomekanika
Biomekanika adalah kajian struktur dan fungsi aspek mekanika dari
sistem biologi, pada tingkat dari
seluruh organisme sampai organ, sel, dan organel sel. Berikut penjelasan
mengenai biomekanika.
2.1.1 Pengertian Biomekanika
Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek
biomekanika dari gerakan–gerakan tubuh manusia. Biomekanika
merupakan kombinasi antar keilmuan mekanika, antropometri, dan
dasar ilmu kedokteran ( biologi dan fisiologi ). Menurut Frankel dan
Nordin, biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk
menjelaskan gerakan pada berbagai macam bagian tubuh dan gaya yang
bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Menurut Caffin
dan Anderson (1984), occupacional biomechanics adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antar pekerja dan peralatannya, lingkungan kerja
dan lain-lain untuk meningkatkan performansi dan meminimisasi
kemungkinan cidera (Gabriel, 2012).
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam
bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang
berbeda pula dalam melakukan tugas. Dalam hal ini penelitian
biomekanika mengukur kekuatan dan ketahanan fisik manusia dalam
melakukan pekerjaan tertentu, dengan sikap kerja tertentu. Tujuannya
untuk mendapatkan cara kerja yang lebih baik, dimana
kekuatan/ketahanan fisik maksimum dan kemungkinan cidera minimum
(Gabriel, 2012.
Ilmu Biomekanika membahas mengenai manusia dari segi
kemampuan-kemampuannya seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan
dan ketelitian. Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi
mekanika pada sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi
antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan
deviasi 1.88 kN. Hasil menyatakan bahwa kira-kira 30% tekanan akhir
dibagian lumbar lebih kecil dari 3.4 kN dan 16 % tekanannya lebih
kecil dari 2.5 kN. Berdasarkan studi lapangan yang telah dilakukan oleh
para ahli, Komite NIOSH 1991 menyimpulkan bahwa gaya pada tulang
punggung tidak lebih dari 3.4 kN. Namun studi lebih lanjut perlu
dilakukan untuk melihat apakah gaya tekan pada tulang punggung tidak
lebih dari 3.4 kN pada 15 / SI telah dapat melindungi semua pekerja
dari cedera tulang belakang.
Komite NIOSH 1991 memilih kriteria psikologi yaitu pengeluaran
energi pada pengangkatan yang berulang. Energi aerobik dan oksigen
yang diperlukan untuk menyuplai otot yang berkontraksi. Proses
aerobik yaitu perubahan ATP (adenosin tri pospart) menjadi ADP
(adenosin di pospart) dan energi dengan bantuan oksigen yang cukup.
Jika aktivitas telah melebihi produksi energi pekerja, maka seluruh
tubuh akan merasa kelelahan. Kerja berat didefinisikan sebagai usaha
otot besar > 70% dari maksimum dari interaksi yang terjadi.
Untuk mengontrol kelelahan yang berlebihan kapasitas aerobik
maksimum ditetapkan untuk menentukan maksimum pengeluaran
energi pada pengangkatan berulang. Kapasitas aerobik berbeda untuk
setiap individu tergantung pada usia, jenis kelamin dan sebagainya.
Komite NIOSH 1991 menetapkan kapasitas aerobik adalah 9.5
Kkal/menit (nilai 95 Kkal/menit = kapasitas 4000 Kkal/hari dalam 420
menit /periode kerja). Nilai 9.5 Kkal /menit didasarkan pada asumsi
data kapasitas aerobik rata-rata pekerja wanita usia 40 tahun. Dasar
kapasitas aerobik selanjutnya disesuaikan dengan perbedaan lokasi dan
durasi pengangkatan.
Persamaan pembebasan (Lifting equation) yang dikeluarkan
NIOSH khusus digunakan untuk mengevaluasi dan menilai risiko yang
terjadi akibat pengangkatan beban secara manual. Sebagai alat evaluasi,
persamaan ini dirancang untuk mendapatkan suatu nilai beban angka
yang sesuai dengan kriteria biomekanika, psikologi kerja ataupun
2. Mengenali usaha otot berkaitan dengan postur kerja, penggunaan gaya dan
melakukan pekerjaan statis atau repetitif, dan hal–hal yang dapat
menyebabkan kelelahan otot.
3. Memberikan hasil yang dapat digabungkan dalam penilaian ergonomi
yang lebih luas meliputi faktor-faktor epidemiologi, fisik, mental,
lingkungan dan organisasional.
Prosedur dalam pengembangan metode Rapid Upper Limb Assessment
(RULA) meliputi tiga tahap. Tahap pertama adalah pengembangan metode
untuk merekam postur kerja, tahap kedua adalah pengembangan sistem
penilaian dengan skor, dan yang ketiga adalah pengembangan dari skala
tingkat tindakan yang memberikan panduan pada tingkat resiko dan
kebutuhan tindakan untuk mengadakan penilaian lanjut yang lebih detail.
Untuk menghasilkan sebuah metode kerja yang cepat untuk digunakan,
tubuh dibagi dalam segmen-segmen yang membentuk dua kelompok atau
grup yaitu grup A dan B. Grup A meliputi bagian lengan atas dan bawah,
serta pergelangan tangan. Sementara grup B meliputi leher, punggung, dan
kaki. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh postur tubuh terekam,
sehingga segala kejanggalan atau batasan postur oleh kaki, punggung atau
leher yang mungkin saja mempengaruhi postur anggota tubuh bagian atas
dapat tercakup dalam penilaian.
Sebuah skor tunggal dibutuhkan dari Grup A dan B yang dapat mewakili
tingkat pembebanan postur dari sistem muskuloskeletal kaitannya dengan
kombinasi postur bagian tubuh. Hasil penjumlahan skor penggunaan otot
(muscle) dan tenaga (force) dengan Skor Postur A menghasilkan Skor C.
sedangkan penjumlahan dengan Skor Postur B menghasilkan Skor D.
Tahap ini bertujuan untuk menggabungkan Skor C dan Skor D menjadi
suatu grand score tunggal yang dapat memberikan panduan terhadap prioritas
penyelidikan /investigasi berikutnya. Tiap kemungkinan kombinasi Skor C
dan Skor D telah diberikan peringkat, yang disebut grand score dari 1-7
berdasarkan estimasi resiko cidera yang berkaitan dengan pembebanan
musculoskeletal.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan Praktikum
Alat dan bahan merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk
keperluan selama praktikum. Tanpa adanya alat dan bahan tersebut, maka
praktikum tidak dapat terlaksana dengan baik. Adapun peralatan yang
digunakan pada praktikum antropometri ini adalah sebagai berikut:
1. Meteran, untuk mengukur jarak horizontal dan jarak vertikal operator saat
melakukan prosedur praktikum.
2. Beban angkut 5 kg, 10 kg, dan 15 kg, objek yang akan diangkat oleh
operator.
3. Meja, tempat untuk meletakkan objek atau beban yang diangkat oleh
operator.
4. Timbangan badan, untuk menimbang berat badan operator yang akan
melakukan prosedur praktikum.
5. Observation Sheet, lembar pengamatan yang sudah disiapkan dari
laboratorium untuk mengumpulkan data-data yang diambil pada saat
prosedur mengangkat dan memindahkan beban.
6. Worksheet (Excel), untuk membantu pengolahan data berdasarkan hasil
lembar pengamatan.
7. Word Processor (Microsoft Word), untuk membantu membuat laporan
hasil praktikum biomekanika.
8. Aplikasi CATIA, untuk membantu merancang dan menganalisa postur
tubuh.
3.2 Flowchart dan Penjelasan Praktikum
Flowchart ini menjelaskan alur jalannya praktikum sedangkan penjelasan
praktikum menjelaskan lebih rinci praktikum yang dilaksanakan.
3.2.1 Flowchart Praktikum
Adapun flowchart praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
MULAI A
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data Historis
Pengumpulan data yang dilakukan pada praktikum ini yaitu data berat
beban, jarak vertikal, horizontal, perpindahan, sudut asimetri, dan waktu
pengangkatan.
4.1.1 Gambar Pengangkatan Benda Tanpa Sudut Asimetri
Berikut salah satu dokumentasi pengangkatan beban tanpa sudut
asimetri.
RWL LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
2 0,3
Origin 1,667 0,84 1 1 0,9 = 10,7259
3 7
2 0,3
Dest 0,714 0,922 1 1 0,9 = 5,04269
3 7
= 0,84
H Dest = 35 Cm sehingga HM = 25/H
= 25/35
= 0,714
V Dest = 45 Cm sehingga VM = 1 - 0,00326 |V - 69|
= 1 – 0,00326 |45 – 69|
= 0,922
D = 25 Cm sehingga DM = 0,82 + 4,5/D
= 0,82 + 4,5/25
=1
A Origin = 0° sehingga AM = 1 - 0,0032A
= 1 – 0,0032(0)
=1
A Dest = 0° sehingga AM = 1 - 0,0032A
= 1 – 0,0032(30)
= 0,904
F = 12 lift/min dengan durasi 1 menit, sehingga FM = 0,37
Kopling = poor sehingga CM = 0,9
Dari data-data tersebut maka dapat menghitung dan menghitung
nilai dari RWL dan LI dengan berat beban sebesar 5 kg. Berikut
perhitungan nilai RWL dan LI.
RWL Orign = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 1,667 x 0,84 x 1 x 1 x 0,37 x 0,9
= 10,7269
RWL Dest = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,714 x 0,922 x 1 x 0,904 x 0,37 x 0,9
= 4,558588
LI origin = Berat Beban/RWL
= 5 / 10,7269
= 0,46616
LI Dest = Berat Beban/RWL
= 5 / 5,042669
= 1,096831
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh dari perhitungan
RWL origin dengan beban 10,73 kg dapat dikatakan baik untuk
diangkat operator, hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan LI yang
tidak lebih dari 1, sehingga pengangkatan origin sudah baik. Berbeda
dengan RWL dest beban 4,56 kg tidak baik untuk diangkat operator
karena hasil LI melebih nilai 1, sehingga pengangkatan dest perlu untuk
dilakukan perbaikan. Berikut tabel perhitungan RWL dan LI.
Tabel 4.3 Perhitungan RWL dan LI dengan Sudut Asimetri
RWL LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
2 0,3
Origin 1,667 0,84 1 1 0,9 = 10,7259
3 7
2 0,3
Dest 0,714 0,922 1 0,904 0,9 = 4,558588
3 7
L H V H V D A A F Jam C
2 2 4
21. 15 35 25 0 0 12 1 Poor
0 0 5
4 2 4
22. 5 40 25 0 30 12 1 Poor
0 0 5
4 2 4
23. 10 40 25 0 45 12 1 Poor
0 0 5
4 2 4
24. 15 40 25 30 45 12 1 Poor
0 0 5
1 5 7
25. 5 35 18 0 30 12 1 Poor
5 7 5
1 5 7
26. 10 35 18 0 45 12 1 Poor
5 7 5
1 5 7
27. 15 35 18 30 45 12 1 Poor
5 7 5
3 5 7
28. 5 40 18 0 30 12 1 Poor
0 7 5
3 5 7
29. 10 40 18 0 45 12 1 Poor
0 7 5
3 5 7
30. 15 40 18 30 45 12 1 Poor
0 7 5
1 7 9
31. 5 35 14 0 30 12 1 Poor
5 6 0
1 7 9
32. 10 35 14 0 45 12 1 Poor
5 6 0
1 7 9
33. 15 35 14 30 45 12 1 Poor
5 6 0
3 7 9
34. 5 40 14 0 30 12 1 Poor
0 6 0
3 7 9
35. 10 40 14 0 45 12 1 Poor
0 6 0
3 7 9
36. 15 40 14 30 45 12 1 Poor
0 6 0
Berikut adalah rekapitulasi perhitungan RWL dan LI dengan
mengubah faktor pengali pada RWL sehingga nilai LI mendekati 1.
Berdasarkan tabel 4.4 maka diambil perhitungan beban 5 kg yang
keterangannya berbahaya sebagai berikut.
RWL Orign = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 1,667 x 0,84 x 1 x 1 x 0,37 x 0,9
= 10,7269
RWL Dest = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,714 x 0,922 x 1 x 0,904 x 0,37 x 0,9
= 4,558588
LI Dest = Berat Beban/RWL
= 5 / 5,042669
= 1,096831
Maka dapat dilihat bahwa nilai LI Dest > 1 sehingga berpotensi
menyebabkan cedera pada operator. Faktor pengali pada RWL harus
diubah yakni dengan mendekatkan faktor pengali tersebut dengan tubuh
operator terutama apabila beban berat. Faktor horizontal sangat
berpengaruh dalam nilai RWL sehingga apabila nilai H di ubah yakni H
origin maka nilai RWL origin dan RWL dest berbah, dan LI origin dan
LI dest juga. Hal ini membuktikan bahwa jarak benda yang di angkat
dan jarak operator yang akan mengangkat apabila diperkecil maka
semakin besar RWL yang terbentuk dan semakin kecil nilai LI untuk
beban yang akan diangkat.
Berikut adalah rekapitulasi perhitungan RWL dan LI setelah
dilakukannya perbaikan yang berisi faktor-faktor pengali RWL dan LI
setelah dilakukan perhitungan berdasarkan data hasil pengamatan yang
telah dilakukan. Perhitungan dilakukan dengan bantuan aplikasi Ms.
Excel dalam pengolahan data.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Perhitungan RWL dan LI Setelah Perbaikan
Lokasi Tangan Jarak Sudut Rata
Beban Durasi Kopling
(cm) Verikal Asimetri Frekuensi
No. (Kg) Objek
Origin Dest (cm) (o) (Lift/min)
L H V H V D A A F Jam C
1 2 4
1. 5 35 25 0 0 12 1 Poor
5 0 5
1 2 3
2. 10 20 10 0 0 12 1 Poor
5 0 0
1 2 2
3. 15 20 4 0 0 12 1 Poor
5 0 4
3 2 4
4. 5 35 25 0 0 12 1 Poor
0 0 5
1 2 4
5. 10 15 25 0 0 12 1 Poor
0 0 5
1 2 2
6. 15 15 5 0 0 12 1 Poor
0 0 5
1 5 7
7. 5 35 18 0 0 12 1 Poor
5 7 5
1 5 6
8. 10 35 3 0 0 12 1 Poor
5 7 0
1 5 6
9. 15 25 3 0 0 12 1 Poor
5 7 0
3 5 7
10. 5 40 18 0 0 12 1 Poor
0 7 5
11. 10 3 5 35 6 3 0 0 12 1 Poor
0 7 0
2 5 6
12. 15 25 3 0 0 12 1 Poor
0 7 0
1 7 9
13. 5 35 14 0 0 12 1 Poor
5 6 0
1 7 9
14. 10 35 14 0 0 12 1 Poor
5 6 0
1 7 9
15. 15 35 14 0 0 12 1 Poor
5 6 0
3 7 9
16. 5 40 14 0 0 12 1 Poor
0 6 0
3 7 9
17. 10 40 14 0 0 12 1 Poor
0 6 0
3 7 9
18. 15 40 14 0 0 12 1 Poor
0 6 0
1 2 4
19. 5 35 25 0 0 12 1 Poor
5 0 5
1 2 4
20. 10 35 25 0 0 12 1 Poor
5 0 5
1 2 4
21. 15 35 25 0 0 12 1 Poor
5 0 5
3 2 4
22. 5 40 25 0 30 12 1 Poor
0 0 5
3 2 4
23. 10 40 25 0 45 12 1 Poor
0 0 5
3 2 4
24. 15 40 25 30 45 12 1 Poor
0 0 5
1 5 7
25. 5 35 18 0 30 12 1 Poor
5 7 5
1 5 7
26. 10 16 18 0 45 12 1 Poor
5 7 5
1 5 6
27. 15 20 3 30 45 12 1 Poor
5 7 0
3 5 7
28. 5 35 18 0 30 12 1 Poor
0 7 5
3 5 6
29. 10 35 3 0 45 12 1 Poor
0 7 0
3 5 5
30. 15 35 1 30 45 12 1 Poor
0 7 8
1 7 9
31. 5 35 14 0 30 12 1 Poor
5 6 0
1 7 9
32. 10 16 14 0 45 12 1 Poor
5 6 0
1 7 8
33. 15 20 4 30 45 12 1 Poor
5 6 0
3 7 9
34. 5 31 14 0 30 12 1 Poor
0 6 0
3 7 7
35. 10 35 1 0 45 12 1 Poor
0 6 7
3 7 7
36. 15 35 1 30 45 12 1 Poor
0 6 7
3,9714
24 15 4,84812 3,09399 Berbahaya 3,77697 Berbahaya
4
0,9637
25 5 13,1242 0,38097 Tidak Berbahaya 5,18821 Tidak Berbahaya
2
2,0355
26 10 13,1242 0,76195 Tidak Berbahaya 4,91273 Berbahaya
3
3,0532
27 15 25,7245 1,2643 Berbahaya 4,91273 Berbahaya
9
28 5 6,56211 0,76195 Tidak Berbahaya 4,53968 1,1014 Berbahaya
2,3263
29 10 14,2281 1,5239 Berbahaya 4,29864 Berbahaya
2
3,4894
30 15 29,4944 2,52859 Berbahaya 4,29864 Berbahaya
8
0,9508
31 5 14,2378 0,35118 Tidak Berbahaya 5,25851 Tidak Berbahaya
4
2,0083
32 10 14,2378 0,70235 Tidak Berbahaya 4,9793 Berbahaya
2
3,0124
33 15 21,9323 1,16541 Berbahaya 4,9793 Berbahaya
7
1,0866
34 5 7,11892 0,70235 Tidak Berbahaya 4,6012 Berbahaya
7
2,2952
35 10 33,18 1,40471 Berbahaya 4,35689 Berbahaya
2
3,4428
36 15 29,9948 2,33082 Berbahaya 4,35689 Berbahaya
3
Berikut adalah hasil RWL dan LI setelah perbaikan yang telah
dilakukan dengan mengubah faktor pengali untuk mengubah nilai RWL
dan LI menjadi tidak berpotensi menyebabkan cedera.
Tabel 4.7 Rekapitulasi RWL dan LI Setelah Perbaikan
N Beba RWL LI RWL LI
Keterangan Keterangan
o n (kg) Origin Origin Dest Dest
10,72591 0,46616 5,04268 0,99153 Tidak
1 5 Tidak Berbahaya
9 1 6 5 Berbahaya
13,62191 0,73411 10,6128 0,94225 Tidak
2 10 Tidak Berbahaya
7 1 1 8 Berbahaya
20,86191 0,71901 15,8892 0,94403 Tidak
3 15 Tidak Berbahaya
2 4 5 4 Berbahaya
5,362959 0,93232 5,04268 0,99153 Tidak
4 5 Tidak Berbahaya
5 1 6 5 Berbahaya
16,08887 0,62154 11,7662 0,84988 Tidak
5 10 Tidak Berbahaya
8 7 7 7 Berbahaya
27,67287 0,54204 18,8064 0,79759 Tidak
6 15 Tidak Berbahaya
1 7 6 8 Berbahaya
13,12422 0,38097 5,73916 0,87120 Tidak
7 5 Tidak Berbahaya
8 5 7 7 Berbahaya
28,45626 0,35141 12,3196 Tidak
8 10 Tidak Berbahaya 0,81171
9 6 7 Berbahaya
28,45626 0,52712 17,2475 0,86968 Tidak
9 15 Tidak Berbahaya
9 5 4 9 Berbahaya
6,562113 5,02177 0,99566 Tidak
10 5 0,76195 Tidak Berbahaya
8 1 5 Berbahaya
14,22813 0,70283 12,3196 Tidak
11 10 Tidak Berbahaya 0,81171
5 3 7 Berbahaya
BAB V
ANALISA
5.1 Analisa Perhitungan RWL dan LI Sebelum Perbaikan
a
5.2 Analisa Pengaruh Komponen Terhadap Hasil Perbaikan RWL
a
5.3 Analisa Perhitungan RWL dan LI Setelah Perbaikan
a
5.4 Analisa Postur Kerja dengan Metode RULA
a
5.5 Analisa Perbandingan Hasil LI dan RULA
a
5.6 Kondisi Optimal untuk Pengangkatan Beban
a
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
a
6.2 Saran
a