BAB 1
MANAJEMEN ADMINISTRASI
Dosen Pengampu :
Hernowo Noviyanto, S.E., M.Si.
Kita banyak tau manajemen perkantoran ada di pemerintahan maupun
swasta / organisasi, dan telah tumbuh pula perkembangan pesat.
Sejarah di zaman Kerajaan maupun kebudayaan sebagai awal manajemen
administrasi dimulai.
• Dalam sejarahnya Di Babylonia, telah ditemukan catatan yang ditulis di
atas tanah selama abad ke-30 SM.
• Kemudian di Mesir ditemukan catatan di pohon papyrus.
• Di Cina, pada abad ke-20 SM, terdapat pencatatan kegiatan
pemerintahan dengan mempergunakan kulit binatang (penyu) yang diikuti
dengan pemakaian logam, bambu, dan kayu.
• Persia, Yunani, maupun Romawi melaksanakan kegiatan tersebut pada
abad ke-5 SM.
• Di Indonesia telah berlangsung kegiatan administrasi pada masa
kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak, melalui prasasti maupun candi
pada masa itu.
Pengetahuan tentang sejarah administrasi dapat diketahui berkat adanya
kegiatan administrasi, yaitu tulis-menulis.
Ketika ketahui bahwa kegiatan ini tidak efektif dan efisien
Maka mulai dikembangkan mesin ketik manual yang dikembangkan oleh
Trio USA, Christopher L. Scholes, Carlos Glidden, dan Samuel W.
Soule di pabrik senapan Remington & Stone dan dipasarkan kepada
pada tahun 1874.
Sedangkan untuk alat hitung, di Cina yaitu Sem Poa manual, namun yang
mekanis dibuat pada tahun 1642 oleh Blais Pascal, yang kemudian
disempurnakan oleh Leibnitz dan dijual ke publik tahun 1694
(Warsidi, 1999).
Penemuan peralatan perkantoran sekarang semakin pesat akibat adanya
Komputer yang terintegrasi dgn sistem informasi keseluruh dunia
melalui Internet.
Pengertian dan Fungsi
Definisi Ilmu Administrasi Perkantoran
Manajemen Administrasi masih menggunakan Literatur yang sama.
Hal ini ditegaskan oleh pernyataan PBB (1969), bahwa keduanya sama, walaupun
istilah administrasi oleh swasta sedangkan Negara sering menggunakan istilah
birokrasi. Menurut (Gie, 2000) definisi Manajemen Perkantoran diterjemahkan oleh
para ahli antara lain adalah:
- WH Evans (1963): fungsi yang menyangkut manajemen dan pengarahan semua tahap
operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan
organisasi;
- Arthur Grager (1958): fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan
pelayanan warkat dari suatu organisasi;
- William Leffingwell dan Edwin Robinson (1950): cabang ilmu manajemen yang
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan, dan di
mans pekerjaan itu harus dilakukan;
- George Terry (1966): perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian
pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun Institute of Administrative Management
(Anonymous, 2002) di pertengahan tahun 1990-an
mendefinisikan manajemen perkantoran : sebagai salah satu
cabang ilmu manajemen yang memfokuskan pada layanan
untuk mendapatkan, mencatat, & menganalisis informasi,
baik itu merencanakan maupun mengomunikasikannya guna
mengamankan aset organisasi serta mempromosikan layanan
administrasi itu sendiri untuk mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan menurut (Quible,2001) disimpulkan bahwa manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi, clan mengendalikan hingga menyelenggarakan
secara tertib pekerjaan administrasi perkantoran ( Untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi.
Office Support Functions
Menurut Quible (2001), ada 5 jenis office support functions:
- Fungsi Rutin, yaitu fungsi administrasi perkantoran mencakup tugas rutin seperti pengarsipan,
penggandaan, dan lainnya biasanya oleh staf administrasi sehari-hari;
- Fungsi Teknis, yaitu fungsi administrasi membutuhkan keterampilan / skill seperti pelaksanaan
program dan penguasaan TI.
- Fungsi Analisis, yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan kreatif disertai
kemampuan untuk mengambil keputusan, seperti membuat laporan
- Fungsi Interpersonal, yaitu fungsi penilaian dan analisis sebagai dasar pengambilan keputusan
terhadap orang lain sebagai jenjang karier.
- Fungsi Manajerial, yaitu fungsi yang membutuhkan perencanaan, pengorganisasian, pengukuran,
dan pemotivasian, seperti pembuatan anggaran, staffing, dan mengevaluasi karyawan. Biasanya fungsi ini
dilakukan oleh manajer bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem clan prosedur administrasi suatu
organisasi.
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Memahami perkembangan teori manajemen sangat penting untuk mendapatkan gambaran tentang proses
manajemen. Dan beberapa pemikiran yang mendasar ttg teori akan menjadi panduan yang bermanfaat bagi
pengelolaan administrasi perkantoran.
Menurut Quible (2001), ada 4 tahapan dalam evolusi teori manajemen yang berkaitan dengan dunia
administrasi, dimulai dari :
- manajemen ilmiah pada awal tahun 1900-an,
- manajemen administratif pada awal tahun 1930-an,
- manajemen hubungan manusia pada dekade 40 hingga 50-an, dan
-sekarang dengan manajemen modern.
Buku ini akan menggunakan klasifikasi teori manajemen berdasarkan Odgers (2005) yang terdiri dari 4 teori,
yaitu:
-manajemen klasik,
-manajemen perilaku,
-manajemen ilmiah, dan
-manajemen kualitas.
1. Manajemen Klasik
Pada awal abad 18 dan 19, dunia mengalami Revolusi Industri yang menitik beratkan pada proses produksi
bagaimana menciptakan organisasi industri yang modem.
Manajemen klasik mempunyai dua pandangan, yaitu:
- manajemen ilmiah dan
- manajemen kesatuan yang utuh.
Ad 1 Manajemen Ilmiah, didasari adanya 2 masalah yang dihadapi organisasi, yaitu :
bagaimana meningkatkan output rata-rata pekerja dan meningkatkan efisiensi pengelolaan
organisasi. Secara logic dan sistematis perusahaan akan mengembangkan solusi yang efektif terhadap
kedua masalah dimaksud.
1. Pandangan lain menurut Frank dan Lilian Gilbreth mereka menggunakan studi gerak dan waktu
dengan menggunakan diagram yang akan menekan proses serta arus kerja mengekploitasi pada tingkat
tertentu dimana seseorang akan merasa lelah dsn bsgaimana implikasinya terhadap Kesehatan dan
produktifitas kerja.
2 Sedangkan menurut Gilbreth 1947 studi waktu sangat memperhatikan jumlah waktu yang
digunakan utk bekerja sementara studi gerak memperhatikan memperhatikan efisiensi gerak selama
mereka bekerja
3 pendapat max weber sosiologi dari jerman mengembangkan konsep organisasi yang ideal. Bahwa
birokrasi merupakan organisasi yang ideal dan formal yang diatur oleh peraturan antara lain :
1. pekerjaan yang komplek menjadi lebih sederhana namun berulang ulang
2. Hirarkinya jelas dengan menggunakan rantai komando yang tetap
3. system dengan aturan yang abtrak untuk mengontrol organisasi
4. aktifitas administrasi dalam pengambilan keputusan direkam secara tertulis
5. pekerjaan dan promosi diatur berdasarkan kualifikasi teknis.
4 Pendapat William H. Leffingwell, yang menurut Odgers (2005) dinobatkan sebagai Bapak
Manajemen Perkantoran. Dia mengembangkan 5 Prinsip Bekerja secara Efektif
(Leffingwell, 1950), yaitu:
1. perencanaan kerja. Setiap manajer administrasi harus merencanakan pekerjaannya.
2. Penjadivalan kerja. Berdasarkan perencanaan, manajer harus dapat membuat
sebuah jadwal kerja;
3. Pelaksanaan kerja. Menggunakan Sistem operasi, prosedur,. Untuk itu, pekerjaan
harus dilakukan secara tepat dan akurat;
4. Pengukuran kerja. Dengan mengembangkan alat ukur yang efektif, baik berdasarkan
kuantitatif maupun kualitatif, manajemen administrasi akan dapat memberikan
pengukuran kinerja yang jelas bagi organisasi maupun karyawan;
5. Menggaji pekerja. Hal yang terpenting adalah bagaimana manajer menyeleksi,
melatih, memotivasi, mengompensasi, clan mempromosikan pekerja agar motivasi
mereka tetap tinggi.
Manajemen Kesatuan yang Utuh
1. manajer administrasi dituntut untuk focus pada keseluruhan masalah administrasi yang terjadi di
dalam organisasi.
Pendapat Henri Fayol. Dia ahli geologi insinyur dari Prancis yang memperkenalkan beberapa
fungsi manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, pemberian tugas, pengkoordinasian,
dan pengawasan. Dia selalu menekankan bahwa fungsi manajemen merupakan multidimensi,
arti dapat diaplikasikan ke semua bidang dalam organisasi seperti politik, militer dll atas
kebutuhandi setiap organisasi akan manajemen. Lebih lanjut, fungsi yang dia tawarkan
memberikan panduan yang jelas dan sederhana dalam mengklasifikasikan berbagai aktivitas
Nang dilakukan sebuah organisasi agar mencapai tujuannya (Fayol, 1949).
2. Peneliti kedua adalah Mary Follett. Dia seorang filsuf politik dan pemecah masalah yang
kreatif dalam memotivasi pada sebuah tim. Penelitiann’ a diawali akibat adanya kesenjangan
antara teori yang diajukan oleh Taylor dengan realitas sosial yang terjadi pada tahun 1920-an,
yang lebih mengedepankan hubungan yang lebih baik dengan pegawai. Dengan
mengaiukan prinsip "kebersamaan" dan "pemikiran kelompok", dia berusaha mempersempit
kesenjangan tersebut dan lebih memanusiakan pegawai dibanding konsep yang ditawarkan
Taylor sebelumnya (Follett, 191 S t.
2. Manajemen Perilaku
namun pada dekade 1920 hingga 1930-an bahwa manusia merupakan unsur
terpenting dalam organisasi. Telah disadari bahwa manusia selain
membutuhkan materi (uang), mereka juga mempunyai kebutuhan sosial, psikologis,
dan fisik dll.
Ada dua pendekatan utama dalam aliran Manajemen Perilaku, yaitu
1 pendekatan hubungan manusia dan
2 pendekatan Perilaku ilmiah.
Pendekatan Hubungan Manusia
Menurut pendekatan ini adalah Elton Mayo. Dia memimpin penelitian yang
dilakukan pada tahun 1927 hingga 1932 yang mempelajari dampak lingkungan fisik
(pencahayaan, pemanas udara, kelelahan, dan layout tempat j pekerjaan terhadap
produktivitas pekerja di pabrik Hawthorne Electric (lebih lanjut hal ini dikenal
dengan penelitian Hawthorne). pada studi tingkat pencahayaan, jika pencahayaan
ditingkatkan, output yang akan dihasilkan pekerja akan meningkat. Namun, tren ini
secara tak terduga akan bertahan walaupun pencahayaan dikurangi secara bertahap.
Peneliti menyimpulkan bahwa faktor manusia mempunyai kontribusi yang lebih
besar dibandingkan faktor teknis. Oleh karena itu, meningkatkan motivasi karyawan
dalam bekerja untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya lebih penting
dibandingkan meningkatkan keberadaan faktor teknis (Mayo, 1933).
Pendekatan Perilaku Ilmiah
pada awalnya, Teori Perilaku hanya menjelaskan satu kebutuhan manusia,