Oleh :
1. Alexandros Nook Pangapaang (20110240034)
2. Donni Arif Nugroho (18110221205)
3. Euangeliony Angelic Nikita Tampi (20110240268)
4. Indah Ayu Permatasari (20110240386)
5. Sarah Michelle (20110240753)
Tugas Makalah
Indonesian State Philosophy
COMM 24 – 16SP
JAKARTA
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah Indonesian State Philosophy, dengan judul Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan
Majapahit. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Raffiudin Akil, S.H., M.Si. selaku dosen,
dan kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan makalah dari awal
hingga selesai.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah, dan kami
juga sangat mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk bahan
pertimbangan perbaikan makalah.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan Sriwijaya, merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang memiliki
corak dan model yang khas, sebuah prestasi juga diukir oleh kerajaan Sriwijaya sebagai
penguasa laut, selama berabad-abad, dengan dominasi perdagangan didaerah laut
semenanjung Asia. Kehidupan perekonomian melalui jalur perdagangan, khususnya di
daerah pesisir pantai yang menjadi daerah kekuasaan Sriwijaya sangat maju, hal
tersebut banyak membawa keuntungan bagi kerajaan Sriwijaya. Motif pemberian untuk
melancarkan arus perdagangan dari bangsa asing. Kemajuan Sriwijaya dalam bidang
perdagangan melalui jalur laut, ternyata telah banyak menyita perhatian kerajaan, hal ini
terbukti hanya hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan serta kehidupan pesisir
yang diupayakan, sehingga kehidupan daratnya, terlupakan, inilah yang akhirnya
menghancurkan kerajaan Sriwijaya.
1
Masa kejayaan kerajaan Sriwijaya yang berlangsung lama akhirnya mengalami
kemunduran. Runtuhnya kerajaan Sriwijaya, memberikan ruang baru tentang
kekosongan kekuasaanyang harus segara diisi atau dikuasai untuk mengembangkan
sebuah kerajaan yang kuat dan Makmur. Muncullah kerajaan Majapahit sebagai kerajaan
yang besar dengan adipati-adipati, yang dipimpin oleh seorang patih yang memiliki
gagasan luhur dan agung.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kerajaan Sriwijaya sudah ada sejak abad ke-7 sekitar tahun (620-1270).
Kekuasaannya sangat luas dan membentang dari pulau Jawa, Sumatra, pesisir
Kalimantan, hingga sebagian wilayah di Negara Malaysia, Kamboja dan Thailand
Selatan. Sehingga dengan daerah kekuasaan yang sangat luas itu, kerajaan Sriwijaya
menjadi sangat kuat dan terkenal pada masa itu. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah
satu kerajaan yang berdiri di pulau Sumatra, dan banyak memberi pengaruh di
Nusantara.
Dari prasasti yang di temukan di Sumatra dan Bangka sekitar tahun 682 M. Ada
juga berita yang menyatakan bahwa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya,
diantaranya adalah kedukan bukit (683 M) yang ditemukan di Palembang. Isi prasasti
tersebut adalah Dapunta Hyang mengadakan ekspansi 8 hari dengan membawa 20 ribu
tentara dan berhasil menaklukkan beberapa daerah. Dari dua bukti yang sudah
disebutkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerajaan sriwijaya berdiri pada abad
ke-7 dengan Raja pertamanya adalah Daphung Tyang.
3
B. Perkembangan Kerajaan Sriwijaya
Sumber pertama Arab berasal dari Ibn hordadzbeh tahun 844 – 848. Ia
mengatakan bahwa raja Dzabag disebut Maharaja. Yang kekuasaannya meliputi pulau-
pulau di Lautan Timur. Pada tahun 902 M Ibn alfakih memberitakan bahwa barang
dagangan kerajaan itu terdiri dari Cengkih, Kayu Cendana, Kapur Barus dan Pala.
Pelabuhannya yang besar di Pantai barat Sumatra adalah Barus.
Sumber kemakmuran Sriwijaya tak lepas dari hubungannya dengan negeri lain.
Hubungannya dengan China tercatat dalam sejarah dinasti Tang (Sintangshu). Pendirian
bangunan suci tadi, selain karena kepentingan agama dan hubungan politik Antara
Sriwijaya dengan China dan juga India, juga merupakan wujud kemakmuran negeri itu.
4
Raja Chola mengklaim telah menaklukan 12 ribu pulau. Pada tahun 1012 raja
Chola Rajendracola bergerak maju ke wilayah Sriwijaya di Semenanjung. Kemudian
dilanjutkan tahun 1025, Maharaja Sriwijaya masih mengirim utusan ke istana Chola untuk
membicarakan permasalahan yang timbul di Kuil Budha Sriwijaya di Negapatma.
Pada tahun 686 Tarumanegara tidak mempunyai hak lagi untuk mengirim utusan
ke Cina, karena sudah menjadi negara bawahan Sriwijaya. Bukti lain adalah dengan
diketemukan prasasti berbahasa Melayu Kuno di daerah Bogor (Leuwi-liang).
Pada tahun 682 armada Sriwijaya bergerak ke utara dan menduduki Kedah di
semenanjung Malaka. Kedah merupakan tempat persinggahan pertama perahu-perahu
5
yang berlayar dari Srilangka dan Tamralipti di teluk Benggala. Kemudian Sriwijaya
meluaskan wilayahnya ke kerajaan Tulang Bawah di Lampung, yang dibuktikan dengan
diketemukan prasasti Palas Pasmah, disebelah utara Kalianda, Lampung Selatan.
Prasasti tersebut isinya sama dengan prasasti Kota Kapur dan Karang Brahi.
Dalam naskah Cina disebutkan bahwa pada tahun 742 Shih- li - fo - shih
(Sriwijaya) tidak mengirim utusan ke Cina. Hal ini berlangsung sampai tahun 775. Di Ligor
semenanjung Malaka terdapat prasasti bertahun 775 yang menunjukkan bahwa raja
Sriwijaya bernama Dharmasetu, telah menguasai daerah Ligor dan mendirikan
bermacam-macam bangunan, termasuk bangunan suci yang dipersembahkan kepada
Budha, Bhodisatwa Padmapani dan Vajravani. Melalui pertempuran dilaut, Sriwijaya
berhasil menduduki kerajaan-kerajaan di sekitarnya, sehingga kemakmuran penduduk
sepanjang pantai Nusantara bagian barat menjadi lebih terjamin. Keberhasilan ini
mengakibatkan Sriwijaya menjadi suatu kerajaan yang lebih jaya daripada sebelumnya.
Sriwijaya menguasai 14 kota yang dulunya merupakan saingannya.
6
1. Semenanjung Malaya, wilayah yang tidak selamanya dikuasai Sriwijaya;
2. Pantai timur laut dan utara Sumatera, yang mensuplai bahan baku untuk
perdagangan Internasional
3. Daerah pantai timur dan pulau-pulau dekat Palembang yang menjadi
daerah Pusat kerajaan.
7
diancam itu memang berada di luar pengawasan langsung. Mereka adalah anak-anak
raja yang diberi kuasa pada setiap daerah-daerah.
Selain kekuatan yang dapat menghilangkan niat untuk bersaing dan kekayan yang
termashur, sriwijaya juga memenuhi kewajibannya kepada mereka yang berdagang
dengannya engan menjamin keamanan jalur-jalur pelayaran yang menuju ke Sriwijaya.
Karena sebagai sebuah Negara maritim yang berdagang Sriwijaya telah
mengembangkan suatu tradisi diplomasi yang menyebabkan kerajaan tersebut lebih
metropolitan sifatnya. Untuk dapat mempertahankan peranannya sebagai Negara
berdagang, sriwijaya lebih memerlukan kekuatan Militer yang dapat melakukan gerakan
expedisioner dari pada sebuah Negara agraris.
1. Serangan Raja Dharmawangsa pada tahun 990 M, ketika itu yang di Sriwijaya
adalah Sri Sudamani Warmadewa. Walaupun serangan ini tidak berhasil,
tetapi telah melemahkan Sriwijaya.
2. Serangan dari Kerajaan Colamandala yang diperintahkan oleh Raja
Rajendracoladewapada tahun 1023 dan 1030. Serangan ini ditujukan ke
semenanjung Malaka dan berhasil menawan raja Sriwijaya. Serangan ketiga
dilakukan pada tahun 1068 M dilakukan oleh Wirarajendra, cucu
Rajendracoladewa.
3. Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275-1292,
yang diterima dengan baik oleh Raja Melayu (Jambi), Mauliwarmadewa,
semakin melemahkan kedudukan Sriwijaya.
4. Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai yang mengambil
alih posisi Sriwijaya.
5. Serangan Kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih
Gajah Mada pada tahun 1377 yang mengakibatkan Sriwijaya menjadi taklukan
Majapahit. Pendudukan yang dilakukan Kerajaan Majapahit atas seluruh
wilayah Sriwijaya pada tahun 1377. Pendudukan tersebut dalam upaya
mewujudkan kesatuan Nusantara.
8
6. Letak Kota Palembang semakin jauh dari laut. Akibat pengendapan yang
dibawa oleh Sungai Musi dan sungai lainya, akhirnya Kota Palembang semakin
jauh dari laut.
7. Berkurangnya kapal dagang yang singgah. Akibat semakin jauhnya Kota
Palembang dari laut menyebabkab daerah tersebut tidak strategis lagi. Kapal-
kapal dagang lebih memilih singgah di tempat lain. Hal tersebut menyebabkan
perdagangan perdagangan berkunrang dan pendapatan kerajaan dari pajak
menurun.
8. Banyak daerah yang melepaskan diri dari Sriwijaya. Akibat semakin
melemahnya perekonomian Kerajaan Sriwijaya maka penguasa kerajaan tidak
mampu lagi mengontrol daerah kekuasaanya. Daerah kekuasaan Kerajaan
Sriwijaya yang telah melepaskan diri adalah Jawa Tengah dan Melayu.
Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan Hindu di Jawa Timur yang didirikan
oleh Raden Wijaya. Kerajaan kuno ini berdiri pada tahun 1293-1500 Masehi. Kerajaan
Hindu ini dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia, yang
wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Bali, Borneo hingga sampai di Filipina.
Menurut Prasasti Kudadu tahun 1294 menyebutkan nama asli pendiri Majapahit
adalah Sanggramawijaya, sedangkan dalam Negarakertagama yang ditulis di
pertengahan abad ke-14 menyebut pendiri Majapahit adalah Dyah Wijaya. Istilah Dyah
tersebut yang menjadi cikal bakal Raden, yang berasal dari kata Ra Dyah atau Ra Dyan
dan juga Rahadyan. Sehingga kita kenal dalam buku sejrah menjadi nama Raden Wijaya
sebagai pendiri dari Kerajaan Majapahir yang berdiri pada tahun 1293 Masehi. Kerajaan
Majapahit tidak bisa lepas dari sejarah Singasari. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
secara garis keturunan, pendiri kerajaan Majapahit merupakan pewaris kekuasaan
kerajaan Singasari yang sebelumnya runtuh.
9
G. Awal mula Raden Wijaya Berkuasa di Kerajaan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari kerajaan Singasari yang didirikan Ken
Arok. Kerajaan Singasari yang runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang
(Maduin) Jayakatwang pada 1292. Setalah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan
diri Bersama tigas sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.
Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk
menghukun Raja Jawa (kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.
Dan Melalui ini, raden Wijaya menyatakan Kesetiaan kepada Cina dan memohon
bantuan untuk menumpas Jayakatwang yang dianggap sebagai penerus Kertanegara.
Bersama mereka berhasil mengalahkan Jayakatwang yang dianggap sebagai penerus
Kertanegara, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka
angkat kaki dari Jawa.
Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggan 10
November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit Raden Wijaya
dinobatkan sebagai Raja Majapahit yang pertama. Perekonomian Modern Kerajaan
Majapahit pola perekonomian masa Kerajaan Majapahit sudah tergolong modern. Hal
tersebut bisa terlihat dari bukti temuan ekskavasi di sekitar Trowulan. Temuan
menunjukkan, ada hubungan dengan dunia luar, perdagangan komersial, tabungan
dalam bentuk celengan, mata uang domestik dan asing, serta nilai tukar tertentu antara
kedua mata uang tersebut. Sistem moneter yang tampil dalam bentuk uang domestik dan
asing tampaknya memperkuat asumsi bahwa Kerajaan Majapahit sebenarnya sudah
mulai masuk ke era modern. Bukti itu dikemukakan oleh sekelompok arkeolog dari
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia yang dipimpin Bambang Sumadio. Penelitian
yang berlangsung sejak 1984 ini melibatkan tak kurang dari 12 peneliti. Uang-uang asing,
yang antara lain berasal dari China dan Malaka serta uang domestik dengan tulisan Jawa
dan gambar wayang, dipakai untuk tujuan komersial, yang motifnya adalah keuntungan.
10
Bahkan, beberapa sumber-sumber tertulis menyebutkan, ada nilai tukar di antara uang-
uang tersebut. Mata uang Malaka, misalnya, berharga satu seperempat mata uang Jawa.
Hingga sekarang telah ditemukan sekitar 10.000 keping mata uang China di situs
Trowulan, yang saat ini seluruhnya tengah dibersihkan. Penggunaan mata uang asing
tersebut lantaran Majapahit telah mengalami era perdagangan global dengan bangsa
lain. Secara ekonomi, pada awalnya Majapahit berlandaskan ekonomi agraris. Tapi, hasil
bumi yang melimpah ruah dari daerah pedalaman yang subur diangkut ke berbagai
daerah untuk diperdagangkan, melalui jalur darat, sungai, dan laut saat puncak
kejayaannya. Ketika itu, Majapahit telah mengadakan hubungan perdagangan dengan
daerah-daerah di luar Jawa, yaitu dengan Banda, Ternate, Ambon, Banjarmasin Malaka,
dan Filipina. Beberapa daerah pesisir yang dijadikan pelabuhan pun membuat
kemunculan pusat-pusat perdagangan, seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sidayu,
Pasuruhan, Tuban, dan Jepara. Para pedagang dari Nusantara, Tiongkok, dan Arab
serta orang-orang Eropa pun berdatangan ke Nusantara.
Masa kejayaan Kerajaan Majapahit berada saat di masa pimpinan Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk lahir pada tahun 1334 Masehi. Ibu Hayam Wuruk bernama Tribhuwana
Tunggadewi. Sang ibu adalah ratu ketiga yang memimpin Kerajaan Majapahit. Adapun
kakek Hayam Wuruk (ayah Tribhuwana Tunggadewi) adalah Raden Wijaya yang
merupakan pendiri sekaligus raja pertama di Kerajaan Majapahit. Ayah Hayam Wuruk
bernama Sri Kertawardhana atau Cakradhara. Sang ayah merupakan penguasa di
Singosari bergelar Bhre Tumapel. Hayam Wuruk adalah Raja Majapahit keempat
menggantikan ibunya sendiri, Tribhuwana Tunggadewi yang menjadi Ratu Majapahit
ketiga. Hayam Wuruk naik tahta saat berusia 16 tahunm tepatnya pada tahun 1350
hingga 1389. Di bawah kekuasaan sang raja keempat inilah Kerajaan Majapahit
mencapai puncak keemasannya. Dalam menjalankan roda kepemimpinannya, Hayam
Wuruk dibantu oleh Mahapatih Gajah Mada. Gajah Mada pernah menyatakan, pada
Sumpah Palapa-nya, bahwa ia berambisi ingin menguasai Nusantara.
Sehingga, pada masa Raja Hayam Wuruk, Majapahit memiliki wilayah kekuasaan
yang sangat luas. Adapun wilayah kekuasaan Majapahit, saat itu, menurut catatan
11
sejarah di Kakawin Nagarakertagama pupuh XIII-IV, meliputi daerah-daerah Sumatera
bagian barat, Maluku bagian timur, sebagian Papua dan beberapa negara di Asia
Tenggara. Dengan kata lain, wilayah kekuasaan Majaphit hampir meliputi seluruh wilayah
Nusantara. Kerajaan Majapahit di masa Hayam Wuruk juga mencapai puncak kejayaan
di berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi. Sektor perdagangan Majapahit, di masa
Hayam Wuruk, mengalami perbaikan dan perkembangan.
Adapun komoditas atau barang dagangan utama Majapahit adalah beras dan
rempah-rempah. Selain itu, menurut catatan pedagang Tiongkok bernama Wang Ta-
yuan, Majapahit melakukan ekspor lada, garam, cengkeh, pala, kayu cendana, gading
dan beras. Dikatakan, banyak pedagang Tiongkok membeli barang-barang tersebut.
Kehidupan perpolitikan di Kerajaan Majapahit masa kepemimpinan Hayam Wuruk
berjalanan aman, tenteram dan tenang. Hayam Wuruk menerapkan sistem keterbukaan
dan komunikatif terhadap masyarakat Majapahit. Ia bahkan tidak jarang melakukan
keliling ke daerah-daerah untuk menyapa dan melihat langsung kondisi masyarakat
Majapahit. Tindakan ini pun membuat masyarakat Majapahit terkesan terhadap Sang
Raja.
Di samping itu, Kerajaan Majapahit masa kepemimpinan Hayam Wuruk juga menjalin
hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan luar Nusantara, seperti Kerajaan Champa,
Kerajaan Ayodya (Siam), Kerajaan di Kamboja dan Kerajaan di China.
12
Faktor Internal anatara lain ;
13
Krisis sosial, ekonomi dan politik di Pusat Kerajaan Majapahit membuat kerajaan
tersebut menjadi lemah dan kacau sehingga para adipati di Jawa dan kerajaan –
kerajaan di luar Jawa melepaskan diri dan membentuk hingga memerdekakan
pusat pemerintah sendiri. Hal ini kemudian berimbas pada berbagai aspek lainnya
seperti militer dan pertahanan kerajaan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajaan Sriwijaya sudah ada sejak abad ke-7 sekitar tahun (620-1270). Dalam
bahasa Sanskerta Sri berarti “bercahaya” atau “gemilang”, sedangkan Sriwijaya berarti
“kemenangan yang gilang gemilang”. Sriwijaya menjalin hubungan dengan Kerajaaan
Chola di India Selatan. Hubungan ini selain untuk tujuan politik dan ekonomi, juga
pengembangan agama Budha Mahayana di Sriwijaya. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat Sriwijaya ialah dengan menguasai lalu lintas
perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka. Itulah sebabnya kerajaan Sriwijaya mulai
melakukan politik perluasan wilayah Negeri yang diduduki Sriwijaya adalah negeri-negeri
yang letaknya strategis di sekitar Selat Malaka dan Laut Jawa, dimulai dengan negeri
yang dekat dengan Sriwijaya, yaitu Bangka. Melalui pertempuran dilaut, Sriwijaya
berhasil menduduki kerajaan-kerajaan di sekitarnya, sehingga kemakmuran penduduk
sepanjang pantai Nusantara bagian barat menjadi lebih terjamin. Faktor utama yang
menyebabkan Kerajaan Sriwijaya runtuh yaitu terjadinya perebutan kekuasaan Kerajaan
Sriwijaya.
Seperti yang diketahui banyak orang, Kerajaan Majapahit merupakan Kerajaan yang
bercorak Hindu-Buddha yang didirikan pada tahun 1293 di Hutan Tarik, Mojokerto.
Kerajaan Majapahit ini mencapai puncak kejayaannya di masa pemerintahan Raja
Hayam Wuruk (1350 – 1389). Kebesaran Kerajaan ditunjang oleh pertanian sudah
teratur, perdagangan lancer dan maju, memiliki armada angkutan laut yang kuat serta
dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada. Namun, Masa Kejayaan
Majapahit hilang begitu setelah Gajah Mada meninggal dunia pada 1364 dan disusul
dengan wafatnya Hayam Wuruk, Majapahit tidak memiliki pemimpin yang mampu
mengulangi masa kejayaan kerajaan ini. Hal ini menimbulkan perang saudara (perang
paregreg) dan juga perebutan takhta. Perang tersebut dimenangkan Wikramawardhana.
Walaupun begitu, pada masa kepemimpinannya tidak berjalan dengan lancar, Beliau
tidak mampu mempertahankan kendali atas kerajaan Majapahit. Terjadinya Krisis sosial,
ekonomi dan politik membuat Kerajaan Majapahit menjadi kacau dan lemah, sehingga
15
para adipati di Jawa dan kerajaan – kerajaan luar Jawa melepaskan diri dan membentuk
pusat pemerintahannya sendiri. Hal ini juga berimbas pada aspek militer (pertahanan)
kerajaan. Bukan hanya itu saja, dengan masuk dan berkembangnya Agama Islam di
pantai Utara Jawa mendorong terlahirnya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti
Demak, Banten, Cirebon, dan masih banyak lagi yang mampu mengubah pola
pandangan masyarakat Jawa kearah modern yang indentik dengan pembaharuan
B. Saran
Berdasarkan apa yang dijelaskan diatas mengenai Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan
Majapahit, kiranya dapat dimengerti dan dipahami untuk menjadi pembelajaran dan
pemahaman kita tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit. Karena
penjelasan diatas belum mencakup semua aspek sejarah Kerajaan Swriwijaya dan
Kerajaan Majapahit, maka dari itu kami menerima kritik dan saran yang sifatnya
mendukung atau membangun. Kami ucapkan Terima Kasih.
16
DAFTAR PUSTAKA
A. Kerajaan Sriwijaya
Amran, Rusli. 1981. Sumatra Barat Hingga Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan.
Anthony, Reid. 1992. Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680. Jilid I.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hamid, Abd Rahman. 2013. Sejarah Maritim Indonesia. Yogykarta: Penerbit Ombak.
Kartodirdjo, Sartono. Dkk. 1977. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai
Pustaka.
Sejarah Perang Nusantara jilid I, Pusjarah TNI, 2003.
B. Kerajaan Majapahit
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/29/141209069/penyebab-runtuhnya-
kerajaan-majapahit?page=all
https://www.brainly.com/
https://tirto.id/sejarah-majapahit-penyebab-runtuhnya-kerajaan-daftar-raja-raja-f9pk
https://apa-itu.net/majapahit/
https://kelasqu.id/biografi-hayam-wuruk-fakta-kehidupannya/
https://www.google.com/amp/amp.kontan.co.id/news/sejarah-majapahit-masa-
kejayaan-dan-keruntuhannya
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/12/080000569/asal-usul-berdirinya-
kerajaan-majapahit?page=all
https://www.studiobelajar.com/kerajaan-majapahit/
17