Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH

kerajaan Majapahit

Kemaharajaan Majapahit adalah kerajaan Majapahit


kemaharajaan Hindu-Buddha terakhir berdiri pada tahun 1293
yang menguasai Nusantara dan sampai 1537 M
dianggap sebagai monarki terbesar
dalam sejarah Indonesia.

Berdirinya Kerajaan Majapahit


dipercaya berawal dari Lokasi pemerintahan Kerajaan Majapahit
kerajaan-kerajaan kecil yang terletak di daerah Trowulan, Kabupaten
ada di sekitar daerah Trowulan. Mojokerto, Jawa Timur. Daerah ini
Sejarah singkat berdirinya merupakan bekas ibu kota Kerajaan
kerajaan Majapahit bermula dari Majapahit pada masa pemerintahan Raja
kisah mengenai Raja Hayam Wuruk
Kertanegara, yang juga raja
terakhir Kerajaan Singasari.

Raja pertama Kerajaan Majapahit


adalah Raden Wijaya, yang
memerintah pada awal abad ke-
14.
Di kalangan awam, para Raja
lalu,Raja terakhir Kerajaan Girindrawarddhana sering
Majapahit adalah Raja dikaitkan dengan Brawijaya,
Girindrawardhana, yang memerintah yang populer dan hanya ada
pada abad ke-15 sebelum kerajaan dalam karya-karya sastra Jawa
itu jatuh pada tahun 1478. era Mataram Islam serta cerita
rakyat.

Masa pemerintahan Hayam


Wuruk dianggap masa
keemasan kerajaan lalu Raja pada masa kejayaan Majapahit
termasuk yang terkenal adalah Hayam
Majapahit, karena pada Wuruk, yang memerintah pada abad ke-
masa pemerintahannya, 14. Kejayaan Majapahit dicirikan oleh
kedamaian yang lama kekayaan, kekuatan militer, dan pengaruh
dinantikan terwujud, budaya di Nusantara.
jarang terjadi konflik
kecuali peristiwa
Pasundan-Bubat

Keruntuhan Kerajaan Majapahit pada abad ke-15 dapat


disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi konflik internal, persaingan kekuasaan di antara
bangsawan, dan munculnya pemberontakan. Faktor eksternal
mencakup serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga,
terutama serangan dari Kesultanan Demak yang kemudian
berhasil merebut ibu kota Majapahit, Trowulan, pada tahun
1478. Selain itu, faktor ekonomi dan ketidakstabilan politik
juga turut berkontribusi pada keruntuhan Majapahit.
kehidupan masyarakat
kerajaan Majapahit
dalam berbagai ospek

Politik Kerajaan Majapahit didasarkan pada sistem feudal yang kuat.


Raja atau penguasa disebut sebagai "Ratu" atau "Rajasa," dan
pemerintahan Majapahit dikenal dengan sistem "Mandala." Mandala

A.Politik
adalah konsep politik di mana wilayah kekuasaan dibagi menjadi
berbagai lapisan dengan pusat kekuasaan di tengahnya. Selain itu,
Majapahit memiliki sistem administrasi yang terorganisir dengan
baik. Pembagian administratif termasuk propinsi, kabupaten, dan
desa. Sistem ini memungkinkan pemerintahan pusat untuk
mengontrol dan mengelola wilayah yang luas.

Ekonomi di Kerajaan Majapahit pada umumnya didukung oleh sektor pertanian,


perdagangan, dan kerajinan. Pertanian merupakan tulang punggung ekonomi,
dengan budidaya padi sebagai kegiatan utama. Majapahit juga aktif dalam
perdagangan internasional. Pelabuhan-pelabuhan seperti Sunda Kelapa (kini
Jakarta) menjadi pusat perdagangan yang penting, dan kerajaan ini menjalin
hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara, Tiongkok, India, dan Timur
Tengah Industri kerajinan juga berkembang pesat di Majapahit. Keramik, kain,
perhiasan, dan ukiran kayu merupakan produk-produk unggulan yang diekspor ke
B.Ekonomi
luar negeri. Namun, pada masa akhir Majapahit, faktor-faktor seperti perubahan
politik, ketidakstabilan, dan serangan dari luar menyebabkan kemunduran
ekonomi, berkontribusi pada keruntuhan kerajaan.

Kerajaan Majapahit memiliki keagamaan yang pluralistik, mencerminkan keberagaman budaya


dan keyakinan di dalamnya. Agama Hindu-Buddha dominan di Majapahit, dan Raja Hayam

C.Keagamaan
Wuruk dikenal sebagai penganut agama Hindu. Sistem kepercayaan ini dipengaruhi oleh
ajaran agama Hindu-Buddha dari India.Majapahit tidak mengenal pemisahan tegas antara
Hinduisme dan Buddha. Artefak-artefak keagamaan dari periode ini menunjukkan adopsi
unsur-unsur dari kedua agama tersebut.
D.Sosial Budaya
Sosial budaya di Kerajaan Majapahit mencerminkan kekayaan dan keberagaman masyarakatnya. Beberapa aspek sosial budaya
yang dapat diidentifikasi termasuk:
1.Sistem Kasta: Majapahit memiliki struktur sosial yang didasarkan pada sistem kasta, mirip dengan sistem di India. Para
bangsawan dan para pemuka agama menduduki posisi tinggi, diikuti oleh pedagang, petani, dan pekerja lainnya.

2.Seni dan Arsitektur: Seni dan arsitektur Majapahit mencapai puncaknya. Candi-candi monumental seperti Candi Tikus, Candi
Penataran, dan Candi Sukuh menjadi bukti kemegahan seni dan arsitektur pada masa itu.

3.Pendidikan dan Sastra: Majapahit memiliki tradisi sastra dan pendidikan yang berkembang. Kitab Negarakertagama, sebuah
karya sastra Jawa klasik, ditulis oleh Mpu Prapanca yang merupakan seorang brahmana di istana Majapahit.

4.Upacara Keagamaan: Majapahit memiliki tradisi upacara keagamaan yang penting. Pemujaan terhadap dewa-dewi Hindu dan
Buddha menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

5.Perdagangan dan Maritim: Perdagangan dan kegiatan maritim memainkan peran sentral dalam budaya Majapahit.
Pelabuhan-pelabuhan mereka, seperti Sunda Kelapa, menjadi pusat perdagangan yang sibuk, dan mereka menjalin hubungan
dengan negara-negara di Asia Tenggara.
peninggalan kerajaan Majapahit

1.Candi bajang ratu

Gapura Bajang Ratu atau juga dikenal dengan nama Candi Bajang Ratu
adalah sebuah gapura / candi peninggalan Majapahit yang berada di
Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,
Indonesia.Bangunan ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14 dan
adalah salah satu gapura besar pada zaman keemasan Majapahit

2..Candi Tikus
Candi Tikus adalah sebuah peninggalan dari kerajaan yang
bercorak Hindu yang terletak di Kompleks Trowulan, tepatnya di
dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan
yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat
ditemukan, tempat Candi tersebut merupakan sarang tikus. Di
sana pemandangannya sangat bagus.

3.Kitab
Negarakertegama
karya Empu Prapañca bisa dikatakan merupakan kakawin
Jawa Kuno yang paling termasyhur. Kakawin ini ditulis
Empu Prapanca yang merupakan juru tulis Kerajaan
Majapahit pada tahun 1365 M pada zaman Majapahit Raja
Hayam Wuruk, Kakawin Negarakretagama merupakan
kakawin yang paling banyak diteliti
4.Candi Cetho
Candi Ceto (hanacaraka, ejaan bahasa Jawa latin:
cethå) merupakan candi bercorak agama Hindu yang
diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era
Majapahit (abad ke-15 Masehi). Lokasi candi berada
di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 m di
atas permukaan laut, dan secara administratif
berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan
Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

5.Candi Sukuh
Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi Hindu yang
secara administrasi terletak di wilayah Desa Berjo,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah. Candi ini dianggap kontroversial karena
bentuknya yang kurang lazim dan karena
penggambaran alat-alat kelamin manusia secara
eksplisit pada beberapa figurnya.
SEKIAN

Terima Kasih

Nama: Muhammad Dzahran Zakaria


Kelas: X-4
Absen: 19

Anda mungkin juga menyukai