kerajaan Majapahit
A.Politik
adalah konsep politik di mana wilayah kekuasaan dibagi menjadi
berbagai lapisan dengan pusat kekuasaan di tengahnya. Selain itu,
Majapahit memiliki sistem administrasi yang terorganisir dengan
baik. Pembagian administratif termasuk propinsi, kabupaten, dan
desa. Sistem ini memungkinkan pemerintahan pusat untuk
mengontrol dan mengelola wilayah yang luas.
C.Keagamaan
Wuruk dikenal sebagai penganut agama Hindu. Sistem kepercayaan ini dipengaruhi oleh
ajaran agama Hindu-Buddha dari India.Majapahit tidak mengenal pemisahan tegas antara
Hinduisme dan Buddha. Artefak-artefak keagamaan dari periode ini menunjukkan adopsi
unsur-unsur dari kedua agama tersebut.
D.Sosial Budaya
Sosial budaya di Kerajaan Majapahit mencerminkan kekayaan dan keberagaman masyarakatnya. Beberapa aspek sosial budaya
yang dapat diidentifikasi termasuk:
1.Sistem Kasta: Majapahit memiliki struktur sosial yang didasarkan pada sistem kasta, mirip dengan sistem di India. Para
bangsawan dan para pemuka agama menduduki posisi tinggi, diikuti oleh pedagang, petani, dan pekerja lainnya.
2.Seni dan Arsitektur: Seni dan arsitektur Majapahit mencapai puncaknya. Candi-candi monumental seperti Candi Tikus, Candi
Penataran, dan Candi Sukuh menjadi bukti kemegahan seni dan arsitektur pada masa itu.
3.Pendidikan dan Sastra: Majapahit memiliki tradisi sastra dan pendidikan yang berkembang. Kitab Negarakertagama, sebuah
karya sastra Jawa klasik, ditulis oleh Mpu Prapanca yang merupakan seorang brahmana di istana Majapahit.
4.Upacara Keagamaan: Majapahit memiliki tradisi upacara keagamaan yang penting. Pemujaan terhadap dewa-dewi Hindu dan
Buddha menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
5.Perdagangan dan Maritim: Perdagangan dan kegiatan maritim memainkan peran sentral dalam budaya Majapahit.
Pelabuhan-pelabuhan mereka, seperti Sunda Kelapa, menjadi pusat perdagangan yang sibuk, dan mereka menjalin hubungan
dengan negara-negara di Asia Tenggara.
peninggalan kerajaan Majapahit
Gapura Bajang Ratu atau juga dikenal dengan nama Candi Bajang Ratu
adalah sebuah gapura / candi peninggalan Majapahit yang berada di
Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,
Indonesia.Bangunan ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14 dan
adalah salah satu gapura besar pada zaman keemasan Majapahit
2..Candi Tikus
Candi Tikus adalah sebuah peninggalan dari kerajaan yang
bercorak Hindu yang terletak di Kompleks Trowulan, tepatnya di
dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan
yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat
ditemukan, tempat Candi tersebut merupakan sarang tikus. Di
sana pemandangannya sangat bagus.
3.Kitab
Negarakertegama
karya Empu Prapañca bisa dikatakan merupakan kakawin
Jawa Kuno yang paling termasyhur. Kakawin ini ditulis
Empu Prapanca yang merupakan juru tulis Kerajaan
Majapahit pada tahun 1365 M pada zaman Majapahit Raja
Hayam Wuruk, Kakawin Negarakretagama merupakan
kakawin yang paling banyak diteliti
4.Candi Cetho
Candi Ceto (hanacaraka, ejaan bahasa Jawa latin:
cethå) merupakan candi bercorak agama Hindu yang
diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era
Majapahit (abad ke-15 Masehi). Lokasi candi berada
di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 m di
atas permukaan laut, dan secara administratif
berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan
Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
5.Candi Sukuh
Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi Hindu yang
secara administrasi terletak di wilayah Desa Berjo,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah. Candi ini dianggap kontroversial karena
bentuknya yang kurang lazim dan karena
penggambaran alat-alat kelamin manusia secara
eksplisit pada beberapa figurnya.
SEKIAN
Terima Kasih