DI SUSUN OLEH:
ALIF NABIL MUBAROK
LATIFAH RABBANIAH
DOSEN PENGAMPU:
UMI RUSMIANI HUMAIRA,S.Ag.M.Pd
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu dari kerajaan besar yang pernah berdiri di
Nusantara.Nama lain Majapahit adalah Wilwatikta yang dalam bahasa Sansekerta bermakna
sama, yaitu pohon maja (wilwa) dan tikta (pahit).Dalam sejarah Majapahit dianggap sebagai
salah satu kerajaan terbesar, dan wilayahnya mencakup hampir seluruh nusantara. Kerajaan
majapahit berdiri pada akhir abad ke -13. Kerajaan hindu-budha ini pernah mengalami masa
jayanya pada abad ke-14. Raja pertama Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Dia
dinobatkan menjadi raja pada 15 bulan Kartika 1215 saka atau bertepatan dengan tanggal 10
November 1293. Raden Wijaya, sang pendiri Kerajaan majapahit bergelar Sri maharaja
kertarajasa jayawardhana. Masa pemerintahan raden Wijaya berlangsung selama 16 tahun,
yaitu pada tahun 1293 masehi hingga tahun 1309 masehi.
Konon awal mula Kerajaan Majapahit berdiri setelah runtuhnya Kerajaan Singasari
akibat pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292 M. Cucu Kartanegara (raja Singosari
dikalahkan Jayakatwang) yang berada di bawah tekanan, yaitu Raden Wijaya kemudian
melarikan diri. Selama pelariannya, ia menerima bantuan dari Arya Wiraja. Raden Wijaya
kemudian membuat desa kecil di hutan Trowulan dan diberi nama desa Majapahit. Nama ini
diambil dari nama buah Maja yang tumbuh di hutan namun memiliki rasa pahit, terkait
dengan Historia.
Seiring berjalannya waktu, desa itu berkembang dan Wijaya diam-diam dikuatkan
dengan merebut hati penduduk dari Tumapel dan Daha. Niat balas dendam Raden Wijaya
terbantu lebih cepat ketika pasukan Khubilai Khan tiba pada tahun 1293. Kerajaan Majapahit
lantas mengalami kejayaan ketika berada di bawah pimpinan cucu Raden Wijaya, Hayam
Wuruk. Hayam Wuruk diketahui memimpin Kerajaan Majapahit pada periode 1350 M
hingga 1389 M.
Kepemimpinan Hayam Wuruk saat itu berjaya juga karena ada peran dari Patih Gajah
Mada. Ketika itu, Patih Gajah Mada yang diangkat sebagai patih amangku bhumi bersumpah
untuk menyatukan Nusantara. Sumpah tersebut lantas dikenal sebagai Sumpah Palapa.
Dalam Sumpah Palapa itu, Gajah Mada mengatakan ingin menguasai negara-negara di sekitar
kerajaan majapahit.
RAJA-RAJA YG PERNAH MEMIMPIN KERAJAAN MAJAPAHIT
- raden Wijaya
- jayanegara
jaya negara pernah memimpin Kerajaan majapahit sekitar 19 tahun. Dari tahun 1309
sampai tahun 1328 masehi. Jayanegara merupakan putra Raden Wijaya yang menjadi raja
Majapahit setelah ayahnya wafat. Ia dikenal sebagai raja yang terkenal kejam dan licik.
Meskipun demikian, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Majapahit hingga ke
wilayah Sumatera.
- Tribhuana Wijayatunggadewa
Tribhuwana pernah memimpin kerajaan majapahit sekitar 22 tahun. Dari tahun 1328
sampai 1350 masehi. Tribhuana merupakan putri Jayanegara yang menjadi raja wanita
pertama di Kerajaan Majapahit. Ia memerintah bersama-sama dengan suaminya, Raden
Wijaya II, dan berhasil memperluas pengaruh Majapahit ke wilayah Bali dan Maluku.
- hayam wuyuk
Hayam Wuruk pernah memimpin kerajaan majapahit sekita 39 tahun. Dari tahun
1350 sampai 1389 masehi. Hayam wuyuk merupakan raja Majapahit yang paling terkenal
dan dianggap sebagai puncak kejayaan Kerajaan Majapahit. Ia memerintah selama 40
tahun dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan Majapahit.Mulai dari ke wilayah
Kalimantan, Sumatra, Semenanjung Malaya, Filipina, dan Papua Nugini. Ia juga dikenal
sebagai raja yang pandai diplomasi dan berhasil menjalin hubungan baik dengan negara-
negara tetangga seperti Cina.
- Wikramawardhana
Masa kejayaan Kerajaan Majapahit dikenal dengan sebutan "Zaman Keemasan Hindu-
Buddha". Selama masa kejayaan ini, Kerajaan Majapahit dipimpin oleh beberapa raja
yang berpengaruh, seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada.
M.C. Ricklefs dalam bukunya menjelaskan bahwa “pemerintahan Hayam Wuruk dikenal
sebagai masa keemasan dalam sejarah Majapahit”. Ia menjalin hubungan perdagangan
dengan Tiongkok, India, dan negara-negara Arab. Selain itu, ia juga membangun banyak
monumen dan pura sebagai simbol kekuasaan kerajaan, seperti Candi Borobudur, Candi
Prambanan, dan Candi Sukuh.
Pada masa itu, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya dan menjadi kerajaan
yang sangat kuat. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar wilayah Indonesia
hingga ke Semenanjung Malaya, Filipina, dan Papua Nugini.
Selain itu, Kerajaan Majapahit juga menjadi pusat perdagangan di Nusantara pada masa
itu. Banyak pedagang dari berbagai negara datang ke Kerajaan Majapahit untuk
berdagang, dan kerajaan ini pun menjadi kaya dan makmur. Tidak hanya itu, pada masa
jayanya, seni, budaya, dan pendidikan berkembang pesat.
Seni tari, seni lukis, seni ukir, arsitektur, dan para pelajar dari berbagai daerah datang ke
Kerajaan Majapahit untuk belajar sangat berkembang pesat pada masa itu. Masa jaya
Kerajaan Majapahit ini menjadi bukti, bahwa Indonesia pernah memiliki peradaban yang
maju dan kaya akan budaya.
Faktor mempengaruhi berkembang nya kerajaan majapahit
kerajaan majapahit pernah mencapai masa kejayaan nya pada masa pemerintahan raja
hayam wuyuk. Di balik kejayaan ny,ada beberapa faktor yang mempengaruhi
berkembangnya kerajaan majapahit. Sangat mustahil,kalau dalam suatu negara/kerajaan
yang berkembang tanpa ada faktor tertentu. Beberapa faktor berkembangnya kerajaan
majapahit,yaitu:
> kondisi alam yang subur
kondisi alam daerah sekitar Trowulan, yang disebut sebagai ibu kota Kerajaan
Majapahit sangat mendukung proses berkembangnya kerajaan hingga mencapai puncak
kejayaannya. Lokasi yang cukup datar dan kondisi tanah yang cukup stabil sangat baik
untuk tempat pemukiman. Tanah yang subur serta ketersediaan air menyebabkan daerah
ini surplus bahan makanan. Selain dukungan faktor alam, berkembangnya Trowulan
hingga mencapai kejayaan Majapahit tidak terlepas dari masyarakat pendukungnya.
Dengan kecerdasannya masyarakat Majapahit mampu mengubah bencana menjadi
potensi yang menguntungkan bagi kehidupan mereka. Letaknya yang strategis sangat
mendukung terhadap proses tumbuhnya Majapahit baik dari jalur darat maupun jalur air.
Terbukti bahwa di masa itu Majapahit dapat berkembang pesat dengan dukungan
berbagai aspek yang terutama berasal dari dukungan faktor alam serta, sistem
pemerintahan serta masyarakat pendukungnya
Pada puncak kejayaan, wilayahnya terbentang sangat luas. Mulai dari Champa di
Vietnam, Melaka, ujung utara Sumatera, Pahang, kalimantan, Bali hingga ke timur sampai
Papua.
Majapahit beribukota di wilayah yang kini menjadi Trowulan Mojokerto, Jawa Timur.
Banyak bukti catatan kitab dan prasasti yang memang menyebut kerajaan Majapahit memiliki
luas wilayah yang sangat besar. Wilayah kekuasaan Majapahit kurang lebih sama dengan
Wilayah Indonesia saat ini, ditambah dengan Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan
sebagian Filipina. Bukti kekuasaan Majapahit tersebut setidaknya dapat ditelusuri jelas dari
kitab Negarakretagama, Pararaton, dan Hikayat Raja-raja Pasai.
sebelah Timur Seran (Gurun), Kepulauan di Barat Misool (Hutankadali), Wwanin (Onin) di
Irian Jaya, Kowiai di Tenggara Irian Jaya (Seran kedua), Ternate (Maluku), Kepulauan
Ralaud di Timurlaut Sulawesi Tengah, Buton, Sulawesi Baratdaya dan Lumu (Bantayan,
Makkasar, Luwuk), Salayar (Salaya), Kangean di antara Madura dan Salanyar.
Kepulauan Anambas dan Siantan (Siatan), Tiuman, pulau di perbatasan Patang dengan Johor,
Pemanggil (antara Tiuman dan Pulau Tinggi), Bintan di kepulauan Riau, Bulan yaitu pulau di
Baratdaya Bintan, Riau, Lingga, Bangka, dan Bilitung.
4.[ malaka ]
Meliputi Seumang (Semong) di Malaka Utara, Dungun (Keamanan), Kelantan di Malaka
Timur, Trengganu (Tringganu) di Malaka Timur, Hujung Tanah, ujung Tenggara jazirah
Malaka.Singapura (Tumasik), Sungai Ujung Semujung (Sanghyang Hujun), Kelang di Malak
Barat, Kedah di Malaka Barat, serta Jering (jere) dan Kanjapirinan (kepulauan di dekat
Malaka, belum pasti lokasinya).
5.[ sumatra ]
Meliputi Palembang, Jambi, Tebo (Teba) di Jambi bagian atas, Pulau Punjung dan Siguntur
di daerah Batanghari (Dharmasraya), Kandis di sebelah kanan sungai Sunamar (Utara Buo) di
nagari Lubukjantan.Kawai di antara Kandi dan negari Tanjung di seberang Bukitmarapalam,
Minangkabau (Munangkabo), daerah sekitar sungai Kampar, Rokan dan Siak, Panai di dekat
Siantar, Tanjung Haru (Kampe),Perlak di Samudera (dekat Lhoseumawe) dan Lambri
(Lamuri), Padanglawas (Gayuluos) di Aceh Barat, Barat di Aceh Barat atau Tapanuli Barat,
Baros (Barus) di pantai Tapanuli, Mandahiling di Tapanuli Selatan, Lampung, dan Bantan
yang tak diketahui lokasinya di Sumatra.