Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH KERAJAAN MATARAM ISLAM

Di Susun Oleh

Muhammad Faqih Al- atsari

Muhammad Amjad

2023/2024
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam atau Kesultanan Mataram
adalah kerajaan Islam di Jawa yang didirikan pada abad ke-
16, lebih tepatnya pada 1586. Pendiri Kerajaan Mataram
Islam adalah Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan
Senopati. Masa awal berdirinya Kerajaan Mataram Islam ini
dimulai dari perebutan wilayah Pajang oleh Sutawijaya. Lalu,
Kerajaan Mataram menjadi salah satu Kesultanan Islam yang
dinilai berkembang di tanah Jawa. Kerajaan Mataram rutin
menerjemahkan naskah Arab dan menerjemahkan Al-Quran
ke bahasa Jawa. Baca juga: 10 Kerajaan Islam di Indonesia
Mulai saat itu, kesultanan ini mendirikan pesantren yang
menjadikan wilayahnya sebagai pusat agama Islam. Selain
membangun pesantren, ada bermacam cara dilakukan para
penguasa untuk menjadikan wilayah Kesultanan Mataram
sebagai pusat agama Islam, di antaranya dengan mendirikan
rumah ibadah.
Pusat pemerintahan Kesultanan Mataram terletak di wilayah
Kotagede, Yogyakarta. Pada masa pemerintahannya, kerajaan
ini pernah menjadi negara terkuat di Jawa yang menyatukan
sebagian besar Pulau Jawa, Madura, dan Sukadana
(Kalimantan Barat). Kesultanan ini juga pernah memerangi
VOC di Batavia untuk mencegah didirikannya loji-loji dagang
di pantai utara. Namun pada akhirnya, lewat Perjanjian
Giyanti yang disepakati bersama VOC pada 1755, Kesultanan
Mataram dibagi dalam dua kekuasaan, yaitu Nagari
Kasunanan Surakarta dan Nagari Kasultanan Ngayogyakarta.
Sejarah Terbentuknya Kerajaan mataram Islam

Sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Islam dikaitkan


dengan kerajaan yang sudah ada sebelumnya, yaitu Demak
dan Pajang. Setelah Kerajaan Demak mengalami kemunduran,
ibu kotanya dipindahkan ke Pajang, dan dimulailah
pemerintahan Pajang sebagai kerajaan. Kerajaan Pajang terus
mengadakan ekspansi ke Jawa Timur dan juga terlibat konflik
dengan keluarga Arya Penangsang dari kadipaten Jipang
Panolan (berada di sekitar Cepu, Blora). Pada akhirnya, Arya
Penangsang berhasil ditaklukkan juga. Jaka Tingkir atau
Sultan Hadiwijaya, sebagai raja dari Kerajaan Pajang
memberi hadiah kepada dua orang yang dianggap berjasa
dalam menaklukkan Arya Penangsang, yaitu Ki Ageng
Pemanahan dan Ki Penjawi. Ki Ageng Pemanahan
dianugerahi wilayah tanah di hutan Mentaok (sekarang
Kotagede, Yogyakarta) dan Ki Penjawi mendapatkan jatah
wilayah di Pati. Ki Ageng Pemanahan membangun tanah
tersebut menjadi desa yang makmur dan kemudian menjadi
kerajaan yang mampu bersaing dengan Kerajaan Pajang. Pada
1575, Pemanahan meninggal dan diteruskan oleh putranya,
Danang Sutawijaya (Raden Ngabehi Loring Pasar). Baca juga:
Sejarah Berdirinya Kerajaan Pajang Tiga tahun kemudian,
Sutawijaya mulai memberontak pada Pajang. Setelah raja
Pajang, Sultan Hadiwijaya, meninggal pada 1586, Pangeran
Benowo naik takhta menggantikannya. Namun, ia tidak
mampu mengatasi gerakan pemberontak yang dipimpin oleh
Ario Pangiri. Oleh karena itu, Pangeran Benowo mencari
suaka dari teman masa kecilnya, Sutawijaya. Sutawijaya
kemudian mengumpulkan pasukannya dan mengalahkan Ario
Pangiri serta merebut Istana Pajang. Pada 1586, Pangeran
Benowo menyerahkan mahkotanya kepada Sutawijaya dan
secara resmi mengakhiri Kerajaan Pajang. Dengan demikian,
berdirilah Kerajaan Mataram Islam dengan Danang
Sutawijaya sebagai raja pertamanya bergelar Panembahan
Senopati.
Masa Kejayaan Kerjaan Mataram Islam
Ketika Sultan Agung Hanyakrakusuma memimpin
Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1613 hingga 1645
M, kejayaan Kerajaan Kesultanan Mataram makin
berada di puncak. Di eranya, Sultan Agung berhasil
menguasai banyak daerah kekuasaan di berbagai
wilayah di Jawa. Selain itu, kemajuan Kerajaan Mataram
Islam di bawah kepemimpinan Sultan Agung juga
berhasil menyentuh banyak aspek kehidupan
masyarakat saat itu.

Prestasi yang di capai Sultan Agung Hanyokrokusumo


 Menjadikan wilayah Mataram semakin luas yang
mencakup Jawa, Madura, Palembang, Jambi, dan
Banjarmasin (kecuali Banten dan Batavia).
 Melakukan pengawasan langsung wilayahnya dari
pemerintah pusat (Kota Gede).
 Menjadikan Mataram sebagai pengekspor beras terbesar
karena kegiatan ekonomi yang diterapkan adalah
bercorak agraris.
 Menundukkan daerah-daerah sepanjang pantai utara
Jawa dan menyerang Belanda lewat operasi militer yang
dilakukan secara besar-besaran di bawah
pemerintahannya.
 Mengubah sistem perhitungan tahun Saka menjadi tahun
Hijriah sehingga masyarakat Indonesia mengenal
kalender Islam.
 Membuat sebuah karya terkenal yakni Sastra Gending.
 Menyusun kitab undang-undang yang berisi perpaduan
hukum Islam dan adat Jawa yakni Surya Alam.

Anda mungkin juga menyukai