Anda di halaman 1dari 5

Nama: Abgary Farqah Arzaquna

Kelas: IV-a

Tugas IPAS

Islam lahir di Jazirah Arab. Kerajaan Islam di Indonesia, diperkirakan telah ada sejak
akhir abad ke-6 Masehi yang muncul dari lalu lintas perdagangan laut. Pedagang-pedagang
Islam dari Arab, Persia, Gujarat, India hingga Tiongkok mulai membaur dengan masyarakat
Indonesia. Melalui perdagangan tersebut, agama Islam semakin berjaya di Indonesia yang
kemudian banyak membawa perubahan dari sisi budaya sampai pemerintahan. Munculnya
kerajaan-kerajaan Islam di penjuru negeri membawa ajaran Islam ke seluruh Indonesia.
Faktor pendorong Islam diterima dengan baik dan berkembang dengan pesat di
Indonesia adalah:
1. Syarat masuk Islam mudah
2. Islam bersifat terbuka
3. Tidak mengenal sistem kasta
4. Disebarkan secara damai
5. upacara sedehana dan biaya murah
6. Runtuhnya kerajaan majapahit

Beberapa kerajaan Islam yang pernah ada di Indonesia

A. Kerajaan Islam di Pulau Sumatera

1. Kesultanan Perlak, Aceh (860 M – 1292 M)


Kesultanan Perlak atau Kesultanan Peureulak konon merupakan kerajaan Islam
pertama di Indonesia menurut berbagai literatur. Wilayah kesultanan ini terkenal
dengan hasil bumi kayu perlak yang berkualitas untuk membuat kapal.
Sultan pertama Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah yang
merupakan keturunan Arab dan Aceh. Kesultanan Perlak kemudian menyatu dengan
Kerajaan Samudera Pasai melalui perkawinan Putri Ganggang dengan Raja Samudera
Pasai, Al Malik Al-Saleh.
2. Kerajaan Samudera Pasai, Aceh (1267 M – 1521 M)
Kerajaan ini didirikan oleh Merah Silu yang kemudian menggunakan gelar
berbahasa Arab, Malikul Saleh, pada tahun 1267.
Puncak kejayaan Samudera Pasai ini berada pada masa pimpinan sultan Sultan
Mahmud Malik Az-Zahir. Pada masa pimpinannya, Pasai menjadi pusat perdagangan di
Asia Tenggara dan menggunakan koin emas sebagai mata uangnya.
Masa kejayaan ini berakhir ketika masa kekuasaan sultan berikutnya, dimana
kerajaan Samudera Pasai diserang oleh kerajaan Majapahit dan menjadi satu wilayah.
Kerajaan ini kemudian jatuh total setelah diserang Portugis pada tahun 1521 yang
kemudian menjadi wilayah Kesultanan Aceh Darussalam.
3. Kesultanan Aceh Darussalam, Aceh (1496 M – 1903 M)
Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1514, dan berhasil
menguasai beberapa daerah di sekitarnya.
Kerajaan ini kemudian mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas di bawah
pimpinan Sultan Iskandar Muda dimana Aceh menaklukan Pahang yang merupakan
sumber timah utama.
Kemunduran kerajaan Aceh Darussalam ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang
diantaranya semakin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatra dan Selat
Malaka yang ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli,
Mandailing, Deli, Barus serta Bengkulu.

B. Kerajaan Islam di Pulau Jawa


1. Kesultanan Cirebon, Jawa Barat (1430 M – 1677 M)
Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang paling berpengaruh
di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi. Kerajaan ini juga merupakan pangkalan
penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau.
Sunan Gunung Jati merupakan pendiri kerajaan Cirebon dan memimpin sejak abad
ke-15. Kerajaan ini didirikan di Dalem Agung Pakungwati sebagai pusat pemerintahan
negara Islam kesultanan Cirebon yang sekarang menjadi Keraton Kasepuhan.
2. Kerajaan Demak, Jawa Tengah (1481 M – 1554 M)
Kerajaan Demak dimulai saat runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke-15.
Ketika berita runtuhnya kerajaan tersebut menyebar, beberapa daerah yang berada di
bawah naungan kekuasaan Majapahit akhirnya melepaskan dir, Demak salah satunya.
Pada tahun 1518, kerajaan Demak pun didirikan oleh Raden Patah, putra Brawijaya
yang merupakan raja terakhir Majapahit.
Berkat dukungan dari para Wali Songo, kerajaan Demak ini menjadi besar dalam
kurun waktu yang singkat.
Runtuhnya kerajaan Demak ini terjadi ketika masa pimpinan Trenggana dimana
terjadinya perebutan kekuasaan yang memunculkan pemberontakan. Kekuasaan
kerajaan Demak berakhir setelah Jaka Tingkir memindahkan kekuasaan ke Pajang.
3. Kerajaan Pajang, Jawa Tengah (1554 M – 1568 M)
Prestasi Jaka Tingkir dalam ketentaraan membuatnya diangkat sebagai menantu
Trenggana dan menjadi bupati Pajang bergelar Hadiwijaya.
Pada tahun 1547, Sunan Prawoto yang naik tahta tewas dibunuh sepupunya, Arya
Penangsang, yang juga mengincar Jaka Tingkir namun gagal.
Dengan dukungan Ratu Kalinyamat, Jaka Tingkir bersama pengikutnya berhasil
mengalahkan Arya Penangsang yang kemudian merebut tahta miliknya dan mendirikan
kerajaan Pajang pada tahun 1568.
4. Kerajaan Mataram Islam, Jawa (1586 M – 1755 M)
Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senapati pada tahun 1586. Pada
awalnya, kerajaan ini berada di wilayah teritorial Kerajaan Pajang, yang kemudian
menundukkan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, sebagai hasil dari perjanjian Giyanti, kerajaan Mataram
pun terbagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasunanan Surakarta dan Nagari
Kasultanan Ngayogyakarta pada tahun 1755 yang menandai berakhirnya kerajaan
Mataram.

C. Kerajaan-kerajaan Islam di Maluku


1. Kesultanan Ternate, Maluku Utara (1257 M – Kini)
Kesultanan Malu merupakan salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku
dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara yang masih ada sampai
sekarang.
Kerajaan ini didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257 dan memiliki
peran penting di kawasan timur Nusantara berkat perdagangan rempah dan kekuatan
militernya.
Kini, tahta kesultanan tengah dijabat oleh Sultan Syarifuddin Bin Iskandar
Muhammad Djabir Sjah yang menjabat sejak tahun 2016 lalu.
2. Kesultanan Tidore, Maluku Utara (1081 M – Kini)
Kesultanan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Kota Tidore dan
pernah berhasil menguasai sebagian besar Kepulauan Maluku. Kesultanan Tidore
terletak di selatan Ternate.
Sultan pertama Kesultanan Tidore adalah Kolano Syahjati. Diketahui Kesultanan ini
pernah berada di sengketa antara Kesultanan Ternate pada tahun 1521.

D. Kerajaan Islam di Sulawesi


1. Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan (1332 M – Kini)
Kerajaan Gowa merupakan kerajaan dan kesultanan yang berpusat di daerah
Sulawesi Selatan, di ujung selatan dan pesisir semenanjung yang memiliki mayoritas
penduduk suku Makassar.
Kerajaan Gowa ini berdiri ketika agama Islam dibawa oleh seorang ulama bernama
Dato Ri Bandang pada tahun 1605.
Didirikan oleh Karaeng Tunigallo dengan gelar Sultan Alauddin, yang kemudian
dilanjutkan oleh Sultan Hasanuddin dan mencapai puncak kejayaan dari perdagangan
rempah-rempah.
2. Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara (1332 M – Kini)
Pada tahun 1412 Masehi, Sayid Jamaluddin al-Kubro diundang oleh Raja Mulae
Sangia i-Gola untuk diajarkan ajaran Islam.
Selang seratus tahun, Syeikh Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman al-Fathani berhasil
meneruskan ajaran Islam kepada Raja Buton yang ke-6 pada tahun 1538.
Semenjak Raja ke-6 memeluk agama Islam, kerajaan Buton pun berubah bentuk
menjadi Kesultanan dan dikenal sebagai Kesultanan Buton.
Pada masa kesultanan Buton, sistem syariat Islam pada masa itu diakui oleh Negara
kesultanan lain di Nusantara dan dunia sehingga sultan Buton di anugerahi gelar
Khalifatul Khamis oleh Khalifa Otsmaniah.

E. Kerajaan Islam di Kalimantan


1. Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Kalimantan Timur (1300 M – Kini)
Kesultanan Kutai merupakan Kerajaan Melayu yang bermula dari kerajaan bercorak
Hindu pada tahun 1300 lalu menjadi kerajaan Islam pada 1575. Kesultanan ini masih
eksis sampai sekarang untuk upaya melestarikan budaya dan adat Kutai Kedaton.
Kerajaan ini didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti sebagai Raja Kutai
Kartanegara. Raj Kutai pertama yang bergelar Sultan adalah Sultan Aji Muhammad Idris
(1732 M – 1739 M)
2. Kesultanan Banjar, Banjarmasin (1526 M – 1905 M)
Bermula ketika Raden Samudera, mendapatkan wasiat dari Raja Negara Daha untuk
menggantikan posisinya.
Hal tersebut mengancam keselamatannya karena perselisihan mendapatkan
jabatan yang membuat Raden Samudera melarikan diri.
Pangeran Tumenggung, Raja Negara Daha selanjutnya, melakukan penyerangan ke
Bandarmasih.
Pangeran Samudera, dibantu kerajaan Demak, berhasil menahan serangan
tersebut yang kemudian menyebabkan Pangeran TUmenggung menyerahkan
kekuasaan Negeri Daha kepada Pangeran Samudera.
Pangeran Samudra pun mendirikan kerajaan Banjar yang merupakan kerajaan Islam
pertama di Kalimantan Selatan pada tahun 1520.

F. Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Barat (NTB)


1. Kesultanan Bima, Bima (1620 M – 1958 M)
Kesultanan Bima awalnya merupakan sebuah kelompok masyarakat Suku Mbojo
yang menganut animisme. Ajaran Islam datang dari para mubalig dan pedagang dari
Kesultanan Demak.
Kerajaan Bima kemudian menjadi kesultanan setelah Raja La Kai menjadi muslim.
Dia adalah raja ke-27 dari Kerajaan Bima.

Anda mungkin juga menyukai