Anda di halaman 1dari 8

KERAJAAN KERAJAAN

ISLAM DI INDONESIA

NAMA: MAKASI AMBARWATI


KELAS: XJ
NO:30
TUGAS:SEJARAH
KERAJAAN KERAJAAN
ISLAM DI INDONESIA

Apa saja kerajaan Islam yang pernah berdiri di


Indonesia? Temukan jawabannya dalam
sejarah singkat kerajaan Islam di Indonesia
berikut.

Kerajaan Islam di Indonesia, diperkirakan telah


ada sejak abad ke-13 yang muncul dari lalu lintas
perdagangan laut. Pedagang-pedagang Islam dari
Arab, Persia, India, hingga Tiongkok mulai
membaur dengan masyarakat Indonesia.

Melalui perdagangan tersebut, agama Islam


semakin berjaya di Indonesia yang kemudian
banyak membawa perubahan dari sisi budaya
sampai pemerintahan. Munculnya kerajaan-
kerajaan Islam di penjuru negeri membawa
ajaran Islam ke seluruh Indonesia.

Meski begitu, berdasarkan sejarah, agama Islam


pertama kali masuk ke Indonesia sejak akhir abad
ke-6 Masehi dan terus berkembang. Dengan
adanya perdagangan tersebut, ajaran agama
Islam mulai diberikan melalui banyaknya
kerajaan-kerajaan Islam.
Kerajaan-kerajaan Islam di
Sumatra

Para pedagang Arab pergi ke Aceh awalnya untuk berdagang. Seiring


berjalannya waktu, terjadi akulturasi budaya dan perkawinan
campur dengan masyarakat asli Aceh.

1. Kesultanan Perlak, Aceh


(860 M – 1292 M)
Kesultanan Perlak atau Kesultanan Peureulak konon merupakan
kerajaan Islam pertama di Indonesia menurut berbagai literatur.
Wilayah kesultanan ini terkenal dengan hasil bumi kayu perlak
yang berkualitas untuk membuat kapal.
Sultan pertama Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdu
Aziz Shah yang merupakan keturunan Arab dan Aceh. Kesultanan
Perlak kemudian menyatu dengan Kerajaan Samudera Pasai
melalui perkawinan Putri Ganggang dengan Raja Samudera Pasai,
Al Malik Al-Saleh
Sumber Gambar: Roma Decade

2. Kerajaan Samudera Pasai, Aceh (1267 M – 1521 M)


Selanjutnya, ada Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan ini didirikan oleh
Merah Silu yang kemudian menggunakan gelar berbahasa Arab, Malikul
Saleh, pada tahun 1267.
Puncak kejayaan Samudera Pasai ini berada pada masa pimpinan sultan
Sultan Mahmud Malik Az-Zahir. Pada masa pimpinannya, Pasai menjadi
pusat perdagangan di Asia Tenggara dan menggunakan koin emas
sebagai mata uangnya.
Masa kejayaan ini berakhir ketika masa kekuasaan sultan berikutnya,
dimana kerajaan Samudera Pasai diserang oleh kerajaan Majapahit dan
menjadi satu wilayah.
Kerajaan ini kemudian jatuh total setelah diserang Portugis pada tahun
1521 yang kemudian menjadi wilayah Kesultanan Aceh Darussalam.
Sumber Gambar: Jejak Peradaban

3. Kesultanan Aceh Darussalam,


Aceh (1496 M – 1903 M)
Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1514,
dan berhasil menguasai beberapa daerah di sekitarnya.
Kerajaan ini kemudian mengalami masa ekspansi dan pengaruh
terluas di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda dimana Aceh
menaklukan Pahang yang merupakan sumber timah utama
Kemunduran kerajaan Aceh Darussalam ini disebabkan oleh beberapa
faktor, yang diantaranya semakin menguatnya kekuasaan Belanda di
pulau Sumatra dan Selat Malaka yang ditandai dengan jatuhnya
wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli, Mandailing, Deli, Barus
serta Bengkulu.
Sumber Gambar: Unsplash
Kerajaan Islam di Pulau
Jawa
Berikut ini adalah Kerajaan Islam di
Pulau Jawa. Dimulai dari Kesultana n
Cirebon yang terletak di Jawa Barat
hingga Mataram Islam yang pernah
menguasai seluruh wilayah di Jawa.

4. Kesultanan Cirebon, Jawa Barat


(1430 M – 1677 M)
Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam di
Indonesia yang paling berpengaruh di Jawa Barat
pada abad ke-15 dan 16 Masehi. Kerajaan ini juga
merupakan pangkalan penting dalam jalur
perdagangan dan pelayaran antar pulau.
Sunan Gunung Jati merupakan pendiri kerajaan
Cirebon dan memimpin sejak abad ke-15. Kerajaan
ini didirikan di Dalem Agung Pakungwati sebagai
pusat pemerintahan negara Islam kesultanan
Cirebon yang sekarang menjadi Keraton Kasepuhan.

5. Kerajaan Demak, Jawa Tengah


(1481 M – 1554 M)
Kerajaan Demak dimulai saat runtuhnya kerajaan Majapahit pada
abad ke-15. Ketika berita runtuhnya kerajaan tersebut menyebar,
beberapa daerah yang berada di bawah naungan kekuasaan
Majapahit akhirnya melepaskan dir, Demak salah satunya.
Pada tahun 1518, kerajaan Demak pun didirikan oleh Raden Patah,
putra Brawijaya yang merupakan raja terakhir Majapahit.
Berkat dukungan dari para Wali Songo, kerajaan Demak ini menjadi
besar dalam kurun waktu yang singkat.
Runtuhnya kerajaan Demak ini terjadi ketika masa pimpinan Trenggana
dimana terjadinya perebutan kekuasaan yang memunculkan
pemberontakan. Kekuasaan kerajaan Demak berakhir setelah Jaka
Tingkir memindahkan kekuasaan ke Pajang.

6. Kerajaan Pajang, Jawa Tengah (1554 M –


1568 M)
Prestasi Jaka Tingkir dalam ketentaraan membuatnya diangkat
sebagai menantu Trenggana dan menjadi bupati Pajang bergelar
Hadiwijaya.
Pada tahun 1547, Sunan Prawoto yang naik tahta tewas dibunuh
sepupunya, Arya Penangsang, yang juga mengincar Jaka Tingkir
namun gagal.
Dengan dukungan Ratu Kalinyamat, Jaka Tingkir bersama
pengikutnya berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang
kemudian merebut tahta miliknya dan mendirikan kerajaan Pajang
pada tahun 1568.

7. Kerajaan Mataram Islam, Jawa


(1586 M – 1755 M)
Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senapati pada
tahun 1586. Pada awalnya, kerajaan ini berada di wilayah
teritorial Kerajaan Pajang, yang kemudian menundukkan dan
menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya.

Seiring berjalannya waktu, sebagai hasil dari perjanjian Giyanti,


kerajaan Mataram pun terbagi menjadi dua kekuasaan, yaitu
Nagari Kasunanan Surakarta dan Nagari Kasultanan
Ngayogyakarta pada tahun 1755 yang menandai berakhirnya
kerajaan Mataram.
Kerajaan Islam di
Maluku
Di Maluku, ada dua Kerajaan Islam yang
memiliki pengaruh besar, yakni
Kesultanan Ternate dan Tidore. Namun,
ada juga beberapa kesultanan lain.

8. Kesultanan Ternate,
Maluku Utara (1257 M – Kini)
Kesultanan Malu merupakan salah satu dari 4
kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan
merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di
Nusantara yang masih ada sampai sekarang.
Kerajaan ini didirikan oleh Baab Mashur
Malamo pada tahun 1257 dan memiliki peran
penting di kawasan timur Nusantara berkat
perdagangan rempah dan kekuatan
militernya.
Kini, tahta kesultanan tengah dijabat oleh
Sultan Syarifuddin Bin Iskandar Muhammad
Djabir Sjah yang menjabat sejak tahun 2016
lalu.

9. Kesultanan Tidore,
Maluku Utara (1081 M – Kini)
Kesultanan Tidore adalah kerajaan Islam yang
berpusat di wilayah Kota Tidore dan pernah
berhasil menguasai sebagian besar Kepulauan
Maluku. Kesultanan Tidore terletak di selatan
Ternate.
Sultan pertama Kesultanan Tidore adalah
Kolano Syahjati. Diketahui Kesultanan ini
pernah berada di sengketa antara Kesultanan
Ternate pada tahun 1521.
Kerajan Islam di
Sulawesi
Penyebaran Islam juga terjadi di pulau
Sulawesi. Bahkan kerajaannya masih ada
sampai sekarang, lho, Toppers.

10. Kerajaan Gowa, Sulawesi


Selatan (1332 M – Kini)
Kerajaan Gowa merupakan kerajaan
dan kesultanan yang berpusat di
daerah Sulawesi Selatan, di ujung
selatan dan pesisir semenanjung yang
memiliki mayoritas penduduk suku
Makassar.

Kerajaan Gowa ini berdiri ketika


agama Islam dibawa oleh seorang
ulama bernama Dato Ri Bandang
pada tahun 1605.

Didirikan oleh Karaeng Tunigallo


dengan gelar Sultan Alauddin, yang
kemudian dilanjutkan oleh Sultan
Hasanuddin dan mencapai puncak
kejayaan dari perdagangan rempah-
rempah.

11. Kesultanan Buton, Sulawesi


Tenggara (1332 M – Kini)

Pada tahun 1412 Masehi, Sayid


Jamaluddin al-Kubro diundang oleh
Raja Mulae Sangia i-Gola untuk
diajarkan ajaran Islam.

Selang seratus tahun, Syeikh Abdul


Wahid bin Syarif Sulaiman al-Fathani
berhasil meneruskan ajaran Islam
kepada Raja Buton yang ke-6 pada
tahun 1538.

Semenjak Raja ke-6 memeluk agama


Islam, kerajaan Buton pun berubah
bentuk menjadi Kesultanan dan
dikenal sebagai Kesultanan Buton.

Pada masa kesultanan Buton, sistem


syariat Islam pada masa itu diakui oleh
Negara kesultanan lain di Nusantara
dan dunia sehingga sultan Buton di
anugerahi gelar Khalifatul Khamis oleh
Khalifa Otsmaniah.
Kerajan Islam di
Kalimantan
Di pulau Kalimantan, kerajaan Islam juga
berkembang pesat. Ada beberapa kerajaan
dengan corak Hindu kemudian menjadi corak
Islam.

12. Kesultanan Kutai


Kartanegara ing Martadipura,
Kalimantan Timur (1300 M –
Kini)
Kesultanan Kutai merupakan
Kerajaan Melayu yang bermula
dari kerajaan bercorak Hindu
pada tahun 1300 lalu menjadi
kerajaan Islam pada 1575.
Kesultanan ini masih eksis
sampai sekarang untuk upaya
melestarikan budaya dan adat
Kutai Kedaton.
Kerajaan ini didirikan oleh Aji
Batara Agung Dewa Sakti sebagai
Raja Kutai Kartanegara. Raj Kutai
pertama yang bergelar Sultan
adalah Sultan Aji Muhammad Idris
(1732 M – 1739 M)

13. Kesultanan Banjar,


Banjarmasin (1526 M –
1905 M)
Bermula ketika Raden Samudera,
mendapatkan wasiat dari Raja Negara Daha
untuk menggantikan posisinya.
Hal tersebut mengancam keselamatannya
karena perselisihan mendapatkan jabatan
yang membuat Raden Samudera melarikan
diri.
Pangeran Tumenggung, Raja Negara Daha
selanjutnya, melakukan penyerangan ke
Bandarmasih.
Pangeran Samudera, dibantu kerajaan Demak,
berhasil menahan serangan tersebut yang
kemudian menyebabkan Pangeran
TUmenggung menyerahkan kekuasaan Negeri
Daha kepada Pangeran Samudera.
Pangeran Samudra pun mendirikan kerajaan
Banjar yang merupakan kerajaan Islam
pertama di Kalimantan Selatan pada tahun
1520
KERAJAAN ISLAM DI NUSA
TENGGARA BARAT (NTB)
Di daerah Nusa Tenggara Barat, ada kerajaan Islam
salah satunya adalah Kesultanan Bima. Cek informasi
lengkapnye berikut.

14. KESULTANAN BIMA, BIMA


(1620 M – 1958 M)

Kesultanan Bima awalnya merupakan sebuah kelompok masyarakat


Suku Mbojo yang menganut animisme. Ajaran Islam datang dari para
mubalig dan pedagang dari Kesultanan Demak.

Kerajaan Bima kemudian menjadi kesultanan setelah Raja La Kai


menjadi muslim. Dia adalah raja ke-27 dari Kerajaan Bima.

Anda mungkin juga menyukai