2. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya lahir pada abad ke-7 Masehi dengan pendirinya yang bernama Dapuntah
Hyang Sri Jayanasa. Keterangan ini tertulis pada salah satu prasasti yang ditemukan di Kota Kapur,
Mendo Barat, Bangka. Raja ini diketahui membawa kerajaan Sriwijaya ke puncak kegemilangannya
pada abad ke-8 dan 9. Namun pada dasarnya, kerajaan ini mengalami masa kekuasaan yang gemilang
sampai ke generasi Sri Marawijaya. Untuk menjaga keamanan itu, Sriwijaya membangun armada laut
yang kuat. Sehingga kapal-kapal asing yang ingin berdagang di Sriwijaya merasa aman dari gangguan
perompak. Hingga lambat laun, Sriwijaya berkembang menjadi negara maritim yang kuat. Ia bersama
20.000 pasukannya juga berangkat dari Minanga Tamwan untuk menaklukan daerah-daerah yang nanti
akan menjadi wilayah kekuasaannya.
Kebesaran Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran sejak abad ke-11. Berawal dari
serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Raja Rajendra Coladewa dari kerajaan Cola yang berhasil
menawan salah satu raja Sriwijaya tersebut. Sementara itu, Kerajaan Sriwijaya mulai lemah dan tidak
bisa berbuat apa-apa untuk mencegah negara taklukannya menjalin hubungan dengan negara saingan di
Jawa. Hingga kelemahan ini dimanfaatkan oleh Kerajaan Sukhodaya dari Thailand di bawah Raja
Kamheng. Wilayah Sriwijaya di Semenanjung Malaysia berhasil direbut sehingga Selat Malaka bisa
dikontrol. Akhir abad ke-14, Sriwijaya benar-benar runtuh akibat serangan Kerajaan Majapahit dari
Jawa.
3. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir di nusantara yang berdiri antara
abad ke-13 hingga abad ke-16. Dalam sejarahnya, Majapahit dianggap sebagai salah satu kerajaan
terbesar dengan wilayah kekuasaan hampir mencakup seluruh nusantara. Kerajaan Majapahit didirikan
pada 1293 M oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari. Puncak
kejayaan kerajaan ini berlangsung pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, yang berkuasa antara 1350-
1389 M. Di bawah kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan Sumatera, Semenanjung
Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura), dan
sebagian Kepulauan Filipina. Selain itu, kerajaan ini juga menjalin relasi dengan Campa, Kamboja,
Siam, Birma bagian selatan, Vietnam, dan China. Majapahit juga mempunyai armada angkatan laut
yang tangguh di bawah pimpinan Mpu Nala. Dengan kekuatan militer dan strateginya, Majapahit
mampu menciptakan stabilitas di wilayahnya. Hayam Wuruk merupakan sosok yang pemberani dan
tegas. Ia juga memiliki keahlian dalam bidang pemerintahan. Inilah yang kemudian membawanya
sukses membawa Imperium Majapahit mencapai masa kejayaan. Kerajaan Majapahit mulai mengalami
kemunduran setelah wafatnya Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Sejak saat itu, para penerusnya tidak ada
yang cakap dalam mengelola luasnya kekuasaan Majapahit.