Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

Mata Pelajaran:

GURU PENGAJAR:

Kelas: IX
Kelompok :
1.

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Hulu Sungai Tengah


Makalah tentang Produktif
1. Kerajaan Samudera Pasai
Samudera Pasai didirikan oleh Nizamudin Al-Kamil pada tahun 1267.
Nizamudin Al-Kamil adalah seorang laksmana angkatan laut dari Mesir
sewaktu dinasti Fatimiyah berkuasa. Pada awal berdirinya kerajaan ini
Nazimullah mengangkat Meurah Silu sebagai pemimpin sekaligus raja
pertama kerajaan Samudra Pasai yang bergelar Sultan Malik as-Saleh.
Kerajaan Samudra Pasai ini merupakan kerajaan Islam kedua sesudah
Perlak. Di samping hikayat, berita-berita luar negeri, kerajaan ini juga
meninggalkan peninggalan arkeologis berupa prasasti yang dapat
menjadi saksi utama mengenai telah berdirinya kerajaan ini. Kerajaan
Samudera Pasai mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan
Sultan Malik at Tahrir. Sistem pemerintahan Samudera Pasai sudah
teratur baik. Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan internasional.
Pedagang-pedagang dari Asia, Afrika, China, dan Eropa berdatangan
ke Samudera Pasai.

Pendiri kerajaan Samudra Pasai adalah Meurah Khair. Ia bergelar


Maharaja Mahmud Syah (1042-1078 ). Pengganti Meurah Khair adalah
Maharaja Mansyur Syah yang berkuasa dari tahun 1078-1133 M.
Pengganti Maharaja Mansyur Syah yang berkuasa adalah Maharaja
Giyasuddin Syah. ia berkuasa dari tahun 1133-1155 M. Raja kerajaan
Samudra Pasai berikutnya adalah Meurah Noe yang bergelar Maharaja
Nuruddin. la berkuasa dari tahun 1155-1210 M. Raja ni dikenal juga
dengan sebutan tengku Samudra atau Sultan Nazimuddin al Kamil.
Sultan ini sebenarnya berasal dari Mesir yang ditugaskan sebagai
pelabuhan di Gujarat. Raja ini tidak memiliki keturunan sehingga pada
saat ini wafat. kerajaan Samudra Pasai di landa kekacauan karena
perebutan kekuasaan.

2. Dinasti Merah Silu


Samudera Pasai diperintah Meurah Silu yang bergelar Sultan Malik-al Saleh
(1285-1297). Meurah Silu adalah keturunan Raja Perlak yang mendirikan
dinasti kedua kerajaan Samudra Pasai.

Pada masa pemerintahannya, sistem pemerintahan kerajaan dan angkatan


perang laut dan darat sudah terstruktur rapi. Kerajaan mengalami
kemakmuran, terutama setelah Pelabuhan Pasai dibuka. Hubungan
Kerajaan Samudera Pasai dan Perlak berjalan harmonis. Meurah Silu
memperkokoh hubungan ini dengan menikahi putri Ganggang Sari, anak
Raja Perlak. Meurah Silu berhasil memperkuat pengaruh Kerajaan
Samudera Pasai di pantai timur Aceh dan berkembang menjadi kerajaan
perdagangan yang kuat di Selat Malaka.
Raja-raja Samudera Pasai selanjutnya adalah Sultan Muhammad Malik Zahir
(1297-1326M), Sultan Mahmud Malik Zahir (1326-1345M), Sultan Manshur
Malik Zahir (1345-1346M), dan Sultan Ahmad Malik Zahir (1346-1383M).
Raja selanjutnya adalah Sultan Zainal Abidin (1383-1405M). Pada masa
pemerintahan Sultan Zainal Abidin, kekuasaan kerajaan meliputi daerah
Kedah di Semenanjung Malaya.

Sultan Zainal Abidin sangat aktif menyebarkan pengaruh Islam ke pulau


Jawa dan Sulawesi dengan mengirimkan ahli-ahli dakwah, seperti Maulana
Malik Ibrahim dan Maulana Ishak. Kerajaan Aceh berdiri menjelang
keruntuhan Samudera Pasai.

Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun 1360 M Samudera Pasai


ditaklukkan oleh Majapahit, dan sejak saat itu, kerajaan Pasai terus
mengalami kemunduran. Diperkirakan, menjelang berakhirnya abad ke-
14 M

Anda mungkin juga menyukai