Anda di halaman 1dari 3

KERAJAAN SAMUDRA PASAI

Assalamualaikum wr. Wb. Hai teman-teman.. perkenalkan, saya Nadia Altaffa nomer urut 27 dan
saya Aisyah Aulia Azzahra nomer urut 02. Kami dari x mia 1 akan menjelaskan tentang Kerajaan
Samudra Pasai.

SEJARAH SINGKAT

Apakah kalian tau apa itu Samudra Pasai? Samudra Pasai ialah Kerajaan islam pertama di Indonesia.
Letaknya di daerah pesisir utara Pulau Sumatera, bertepatan di Kota Lhokseumawe bagian utara
Provinsi Aceh. Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik As-Shaleh yang bernama asli Marah Silu
pada tahun 1267 M. kerajaan ini adalah hasil dari penggabungan dua kerajaan, yakni Kerajaan
Peurlak dan kerajaan Pase.

Selain dikenal sebagai kerajaan Islam terbesar di Indonesia, kerajaan Samudra Pasai ini juga menjadi
kerajaan Islam tertua di Indonesia. Itulah mengapa posisinya selalu di halaman paling depan
dibanding kerajaan Islam Indonesia yang lainnya.

Raja yang terkenal memimpin kerajaan Samudra Pasai adalah Sultan Malik As-Saleh dan Sultan
Malik Az-Zahir. Keduanya adalah raja Samudra Pasai yang terkenal arif bijaksana, sehingga kerajaan
Samudra Pasai ini sangat damai, mulai dari kehidupan politik maupun kehidupan sosialnya. Jadi
sangat penting banget buat dipelajari sumber sejarahnya.

SILSILAH RAJA SAMUDRA PASAI

 Sultan Malik As Shaleh

Sebagai pendiri sekaligus raja pertama kerajaan Samudra Pasai, Sultan Malik As-Shaleh telah berhasil
memimpi kerajaan selama 29 tahun, yakni sejak tahun 1297 sampai dengan 1326 M. Selama
pemerintahannya, Kerjaan Samudra Pasai maju dengan pesat.

Kehidupan msayarakatnya juga maju, karena Sultan Malik As-Shaleh terus haus akan ilmu, sehingga
hubungan dengan para negarawan asing sangat baik. termasuk dari Kerajaan Delhi, Maroko, Ottoman,
dan Persia.

 Sultan Muhammad Malik Az-Zhahir

Setelah Sultan Malik Al-Saleh wafat pada tahun 1297, kepemimpinan Kerajaan Samudera Pasai
dilanjutkan oleh anaknya, yaitu Sultan Muhammad Malik Az-Zahir. Beliau mengenalkan Dirham
sebagai mata uang yang sah kala itu hingga Selat Malaka pun ramai sebagai dermaga perdagangan
dunia. beliau pun wafat pada taun 1326.

 Sultan Mahmud Malik Az-Zahir

Pada tahun 1326 M , tahta kerajaan diteruskan oleh Sultan Mahmud Malik Az-Zahir. Di masa
pemerintahannya, Kerajaan Samudera Pasai terkenal sebagai kerajaan dagang yang maju. Di tempat
ini, banyak dijumpai pedagang dari India dan Cina yang membeli rempah-rempah, terutama lada.
Selain itu, di Kerajaan Samudera Pasai terdapat beberapa jenis barang dari Cina yang dapat dibeli
pedagang tanpa harus berlayar ke Cina.

 Sultan Zain al-Abidin Malik Az-Zahir

Beliau mulai memerintah kerajaan Samudra Pasai tahun 1383-1405 M. Sejarah singkatnya
menyebutkan bahwa Sultan Zain tewas karena dibunuh ole Raja Nakur. Bukti adanya cerita ini adalah
dengan tulisan di kronik Cina yang berbunyi Tsai-nu-li-a-pi-ting-ki.

 Sultanah Nahrasiyah

Setelah kematian Sultan zain Al-Abidin Malik Az-Zahir, sang istri kemudian maju sebagai sultan
selanjutnya yang memimpin Kerajaan Samudra Pasai. Hal ini merupakan pertama kalinya dalam
sejarah Samudra Pasai dipimpin oleh seorang sultanah, bukan sultan lagi.

AGAMA

Aliran Islam yang di anut oleh rakyat Samudra Pasai adalah yang bermadzhab Syafi’i sejak abad ke
12, aliran Islam yang juga dianut oleh masyarakat Indonesia di jaman modern ini. Bukti adanya
agama yang dianut ini adalah banyaknya para penjelajah dunia yang mampir ke Samudra Pasai.

MASA KEJAYAAN SAMUDRA PASAI

Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Muhammad
Malik Az Zhahir. Puncak kejayaan ini dikuatkan dalam catatan Ibnu Batutah, dimana dalam catatan
tersebut diketahui bahwa Kerajaan Samudera Pasai memiliki wilayah-wilayah dengan tanah yang
subur, serta aktivitas bisnis dan perdagangan kerajaan amat maju dengan penggunaan mata uang yang
terbuat dari emas.

Dalam catatan seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Batutah menceritakan bahwa Sultan
Muhammad Malik Az Zhahir merupakan sosok pemimpin yang memiliki semangat tinggi dalam
mempelajari ilmu-ilmu Islam. Di puncak kejayaannya ini, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan
internasional yang dikunjungi pedagang juga saudagar dari berbagai belahan dunia, seperti Asia,
Afrika, Cina, maupun Eropa.

Kerajaan Samudera Pasai juga menjadi pusat perkembangan agama Islam dan merupakan
pemerintahan pertama di Indonesia yang menganut ajaran Islam.

MASA KERUNTUHAN SAMUDRA PASAI

Setelah masa kejayaan kerajaan Samudra Pasai, seiring dengan berjalannya waktu, masa kejayaan itu
mulai terkikis, hingga Samudra Pasai benar-benar runtuh.
Menurut sejarah singkatnya, runtuhnya kerajaan Samudra Pasai adalah disebabkan karena masalah
internal. Dimana ada perang antar saudara di dalam kerajaan, yakni kaitannya dengan perebutan
kekuasaan.

Selain itu, penyebab keruntuhan kerajaan Samudra Pasai yang kedua adalah karena kedatangan
Portugis ke Indonesia. Pada tahun 1521, Portugis menyerang kerajaan ini karena iri dengan kemajuan
dagang mereka yang begitu pesat. Karena Angkatan perang Portugis yang lebih kuat, akhirnya mereka
berhasil menaklukkan Kerajaan Samudera Pasai.

Keadaan kerajaan yang melemah ini, kemudian dimanfaatkan oleh Sultan Ali Mughayat Syah, raja
Kerajaan Aceh Darussalam untuk mengambil alih Kerajaan Samudera Pasai. Pada tahun 1524,
akhirnya Kerajaan Samudra Pasai dimasukkan ke dalam wilayah Kerajaan Aceh Darussalam. Hal ini
dibuktikan dengan berpindahnya Lonceng Cakra Donya milik Kerajaan Samudera Pasai ke Kerajaan
Aceh Darussalam.

PENINGGALAN SAMUDRA PASAI

 Lonceng Raksasa

Cakra Donya ialah sebuah lonceng besar yang terbuat dari besi dan berbentuk stupa yang dihadiahkan
oleh kaisar China kepada Sultan Samudra Pasai.

Bagian-bagian lonceng tersebut diukir  dengan ukiran bertuliskan huruf Arab dan China dengan
desain yang indah. Sampai saat ini, Cakra Donya masih tetap utuh dan dapat dilihat di wilayah
Lhokseumawe.

 Mata Uang

Koin emas atau disebut dengan Dirham ialah alat pembayaran yang sah digunakan dalam wilayah
Kerajaan Samudra Pasai. Pembuatan koin dirham ini memakai bahan dari campuran emas, perak, dan
tembaga yang menghasilkan ciri khas unik koin emas dengan tulisan Arab.

 Surat

Terdapat peninggalan naskah surat yang ditulis oleh Sultan Zainal Abidin yang dikirimkan kepada
Kapten Moran sebelum dirinya meninggal. Naskah tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa
Arab. Isi naskah tersebut adalah tentang kondisi Samudra Pasai pada tahun 1511 M ketika Malaka
jatuh ke tangan Portugis.

 Makam Para Raja

Makam Raja-raja Pasai merupakan peninggalan sejarah berharga yang sangat melekat mengenai
eksistensi Samudra Pasai. Terdapat banyak makam para Raja Pasai yang memerintah dari waktu ke
waktu. Salah satunya adalah makam Sultan Malik As-Saleh yang terletak di Desa Beuringin,
Kecamatan Samudra dengan batu nisan yang ditulis dengan huruf Arab dan Makam Sultan Maulana
Al Zhahir yang terletak di sebelahnya.

Anda mungkin juga menyukai