Anda di halaman 1dari 3

Oleh : ALIYAH IZZATUNISA

KELAS : IV
Kisah Singkat Hikayat Hang Tuah

Hikayat ini menceritakan kisah kepahlawanan seorang Laksamana Melayu nan bernama Hang Tuah. Hang
Tuah memiliki empat sahabat karib nan bernama Hang Lekiu, Hang Lekir, Hang Kesturi, dan Hang Jebat.

Mereka terlahir dari keluarga rakyat biasa, namun sebab keberaniannya akhirnya mereka menjadi tokoh
nan masyhur dan disegani. Hang Tuah pun dipercaya menjadi duta dan mewakili berbagai urusan di
negaranya.

Dalam buku berjudul Hikajat Hang Tuah terbitan Balai Pustaka (1956), kisah Hang Tuah tercatat sebagai
karya sastra Melayu klasik nan terpanjang. Pada buku setebal 593 halaman ini, kisah Hang Tuah dibagi
dalam 24 bab.

Pada bagian pengantar dijelaskan bahwa buku ini disalin dari sebuah naskah bertulis tangan nan
menggunakan huruf Arab.
Hang Tuah dikisahkan sebagai anak Hang Mahmud. Ketika Hang Mahmud mendengar bahwa negeri
Bintan sudah memiliki raja, maka Hang Mahmud membawa anak dan istrinya berhijrah ke sana.

Di sinilah awal pertemanan Hang Tuah dengan Hang Lekiu, Hang Lekir, Hang Kesturi, dan Hang Jebat.
Kelima sahabat ini akhirnya menjadi sahabat karib sehingga ke mana-mana selalu pergi bersama layaknya
saudara kandung.

Pada suatu hari Hang Tuah menyampaikan gagasan kepada keempat sahabatnya. Hang Tuah mengusulkan
kepada mereka buat pergi berlayar, merantau ke sebuah tempat. Usulan ini disepakati oleh keempat
sahabatnya. Dan pada hari nan ditentukan mereka pun pergi berlayar.

Ketika mereka sedang berlayar, tanpa sengaja mereka berpapasan dengan tiga perahu. Penumpang
bahtera tersebut berasal dari Siantan dan ternyata mereka ialah musuh kerajaan Bintan. Orang-orang
Siantan tersebut tak lain ialah kaki tangan Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit nan ingin meluaskan
kekuasaannya hingga tanah Palembang.

Akhirnya Hang Tuah dan keempat sahabatnya sukses menaklukkan musuh dari Siantan tersebut. Karena
jasanya, Hang Tuah dan sahabat-sahabatnya kemudian diangkat menjadi abdi bendahara paduka raja,
salah satu pemimpin di Kerajaan Bintan.

Pada masa itu terjadi persaingan nan sangat sengit antara Majapahit dan Malaka. Gajah Mada sebagai
patih dari Kerajaan Majapahit berulang kali menyusun planning jahatnya buat menghabisi Hang Tuah.

Menurut Gajah Mada, Hang Tuah ialah batu sandungan nan selalu berusaha menggagalkan ambisinya
menguasai Malaka.

Keberanian Hang Tuah sukses mengantarkan Malaka mencapai puncak kejayaannya.


Hang Tuah mampu menggagalkan agresi dari Kerajaan Majapahit. Ia pun selalu berhasil dalam
mengemban sejumlah misi penting. Sayangnya, dengan masuknya Belanda ke tanah Malaka, akhirnya
Malaka sukses ditaklukkan.

Malaka kemudian jatuh ke tangan Belanda dan orang-orang Johor.


Kisah Hang Tuah memang tetap menjadi misteri. Apakah tokoh ini benar-benar sebuah sejarah ataukah
sekadar mitos belaka.

Menurut pakar sastra Sir Richard Windstedt, karya sastra Melayu klasik tersebut sarat dengan syair nan
berkisah kepahlawanan. Karya-karya seperti ini banyak ditulis di Pulau Jawa pada abad ke-11.

Karya-karya tersebut mampu mengubah mitos menjadi sejarah. Demikian pula sebaliknya, mengubah
sejarah menjadi mitos. Kisah dalam Hikajat Hang Tuah terdapat perbedaan makna mitos (fiktif) seperti tak
tercantumnya keterangan waktu dalam sejumlah peristiwa.

Atau kisah Sang Pertala nan menjadi pemimpin negeri kayangan, serta Hang Tuah nan dikisahkan berubah
wujud menjadi harimau dalam suatu perkelahian. Meski kisah Hang Tuah menjadi kontroversi, namun
bangsa Melayu sangat meyakini kebenaran kisah ini.

Mereka menganggap bahwa Hang Tuah ialah Wali Allah. Namun jika dilihat dari kronologi karya sastra ini,
banyak kisah fiktif nan tertulis di dalamnya. Kisah-kisah tersebut penuh dengan unsur khayalan.

Oleh sebab itu, perlu pengkajian secara lebih mendalam serta penelitian secara hati-hati. Ketiadaan
kronologi waktu dapat digali dari bukti arkeologis maupun sumber-sumber asing. Jika hal tersebut dikaji
secara cermat, tak tertutup kemungkinan mampu menjawab sejumlah pertanyaan besar atau keragu-
raguan nan timbul di dalamnya.

Dengan membaca kisah Hikayat Hang Tuah, setidaknya dapat diketahui bahwa sosok pengarangnya ialah
seseorang nan memiliki pengetahuan luas. Kemungkinan besar ia juga berasal dari keluarga dekat
kerajaan. Dugaan ini muncul sebab kisah ini cenderung memihak penguasa nan sedang menjabat pada
masa itu.

_____ O O ____

Anda mungkin juga menyukai