Silsilah Raja
Kerajaan Samudra Pasai memiliki eksistensi dari tahun 1267-1524.
Ada 20 sultan yang pernah menduduki singgasana sebagai raja di Kerajaan
Samudra Pasai.
Raja-raja tersebut adalah:
1. Sultan Malik as-Saleh (Meurah Silu) memerintah tahun 1267–1297
2. Sultan Al-Malik az Zahir I (Muhammad I) bertakhta tahun 1297–1326
3. Sultan Ahmad I mengambil pemerintahaan kerajaan tahun 1326–
133?
4. Sultan Al-Malik az Zahir II berkuasa tahun 133? –1349
5. Sultan Zainal Abidin I memimpin tahun 1349–1406
6. Ratu Nahrasyiyah berkedudukan sebagai ratu tahun 1406–1428
7. Sultan Zainal Abidin II berdaulat sebagai raja tahun 1428–1438
8. Sultan Shalahuddin memerintah kerajaan tahun 1438–1462
9. Sultan Ahmad II bertakhta tahun 1462–1464
10.Sultan Abu Zaid Ahmad III memimpin Pasai tahun 1464–1466
11.Sultan Ahmad IV berkuasa menjadi raja tahun 1466–1466
12.Sultan Mahmud menjadi raja tahun 1466–1468
13.Sultan Zainal Abidin III menguasai Kerajaan Pasai tahun 1468–1474
14.Sultan Muhammad Syah II memerintah tahun 1474–1495
15.Sultan Al-Kamil berkedudukan sebagai sultan tahun 1495–1495
16.Sultan Adlullah memimpin kerajaan tahun 1495–1506
17.Sultan Muhammad Syah III memegang kekuasaan tahun 1506–1507
18.Sultan Abdullah menjabat raja tahun 1507–1509
19.Sultan Ahmad V berperan sultan tahun 1509–1514
20.Sultan Zainal Abidin IV memegang tampuk pemerintahan tahun
1514–1524
Mengacu pada Hikayat Raja-Raja Pasai, bisa ditarik kesimpulan bahwa
Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Sultan Malikussaleh yang kemudian
memperkuat eksistensi kerajaan dengan menikahi Putri Ganggang Sari dari
Kerajaan Perlak. Selain sebagai pendiri kerajaan, Raja Malikussaleh juga
sekaligus raja terkenal di Kerajaan Samudra Pasai dengan kekuatannya
mengembangkan kerajaan baru tersebut. Setelah Sultan Malikussaleh wafat,
kepemimpinan dijalankan oleh putranya Sultan Al Malik Az Zahir.
Kebiasaan ini kemudian melahirkan hasil kebudayaan berupa huruf arab jawi.
Interaksi sosial dengan bangsa Tamil diketahui dari catatan pada makam di
Kuta Makmur, Aceh Utara yang memaparkan bahwa Nana, biro dagang di
Pasai telah mengirimkan hadiah untuk kuil Hindu di Tamil, India Selatan.
Penyebutan Nana sebagai agen dagang di wilayah Aceh dikuatkan dengan
inskripsi Prasasti Neusu (berbahasa Tamil) yang berisikan aturan dalam jual
beli emas bagi Nana (perkumpulan pedagang) untuk menegakkan syariat
islam termasuk larangan menerapkan riba.
C. Kehidupan Politik
Kehidupan politik di Samudra Pasai digerakkan dengan model kesultanan
islam.
Struktur pemerintahan tertinggi dipegang oleh sultan, yang dibantu oleh para
menteri, kadi (hakim kerajaan), dan syahbandar.
Putra dan putri keturunan sultan Kerajaan Samudra Pasai bergelar tun.
Kerajaan Samudra Pasai menjalin hubungan politik dengan kerajaan lain,
termasuk dari negara Arab, Vina, Iran dan beberapa negara di Timur Tengah.
Hubungan diplomatik ini kemudian menghasilkan kerja sama di beberapa
bidang seperti tafsir, teologi, militer dll.
D. Kehidupan Agama
Kerajaan Samudra Pasai mempunyai
peranan vital dalam penyebaran agama
islam di Indonesia dan Asia Tenggara. Hal
ini didukung jaringan dagang antar
negara Kerajaan Samudra Pasai, dimana
beberapa pedagang juga membawa misi
islamisasi. Penyebaran agama islam
melalui Kerajaan Samudra Pasai juga
meninggalkan jejak di Trengganu,
Malaysia, dilihat dari temuan batu bertuliskan surat menggunakan bahasa
melayu yang ditulis dengan huruf arab. Pengaruh islamisasi yang dilakukan
oleh Kerajaan Samudra Pasai bahkan sampai di Jawa, Lombok, Kalimantan
Selatan dan Sulawesi Selatan.
Hal ini dibuktikan dengan temuan artefak makam dan nisan di daerah tersebut
memiliki kemiripan bentuk dengan makam-makam raja Kerajaan Samudra
Pasai.
Masa Kejayaan
Masa kejayaan Kerajaan Samudra Pasai dimulai dari masa pemerintahan
Sultan Zainal Abidin Malik Az-zahir dan terus dipertahankan pada masa
kekuasaan Sultanah Nasrasyiyah. Pada masa ini Kerajaan Samudra Pasai
bahkan dikatakan memegang peranan sebagai penguasa maritim di Selat
Malaka menggantikan Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Samudra Pasai didukung
dengan armada Angkatan laut yang kuat untuk menjamin keamanan
pedagang yang transit di Pasai.
C. Kronik China
Kronik Cina menceritakan gugurnya Sultan Zainal Abidin Malik Az-Zahir, atau
dalam nama cinanya disebut Tsai-nu-li-a-pi-ting-ki akibat serangan dari Raja
Nakur. Kepemimpinan kemudian dilanjutkan oleh istrinya, Sultanah
Nahrasyiyah yang menjadi raja perempuan pertana dalam susunan silsilah raja
Kerajaan Samudra Pasai.
Bukti Peninggalan
1. Makam Raja
Komplek makam raja Kerajaan Samudra Pasai ini berada di
Beuringin, Samudra, Aceh Utara, Aceh. Terdapat beberapa
raja yang dimakamkan disini, antara lain Sultan
Malikussaleh (Sultan Malik Al Saleh) pendiri Kerajaan Samudra Pasai. Nisan
dan kijing di makam Sultan Malikussaleh diukir dengan huruf arab. Di dalam
komplek makam dikebumikan juga sultan Kerajaan Samudra Pasai yang lain,
Sultan Muhammad Malik Al Zahir, yang merupakan putra dari Sultan
Malikussaleh. Selain itu, Ratu Nahrasyiyah, raja Kerajaan Samudra Pasai ke-6
juga dimakamkan di komplek pemakaman ini.
KERAJAAN
S A M U D E R A P A S A I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
SD NEGERI 21 LHOKSEUMAWE
TAHUN 2022