Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan yang dipimpin oleh Sultan. Kesultanan ini
merupaka gabungan dari kerajaan Pase dan peurlak yang sudah ada sebelumnya.
Samudra Pasai terletak diwilayah yang sangat strategis. Kawasan Pasai dekat dengan laut
dan tidak jauh dari Selat Malaka yang merupakan Jalur perdagangan ke Persi, Arab, China,
serta India. Kondisi ini membuat Samudra Pasai terus berkembang menjadi pusat
perdagangan besar. Saat ini menjadi pusat bisnis, kerajaan Samudra Pasai juga fokus pada
komoditas utamanya, yaitu Lada.
A. Raja Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai awalnya digagas oleh Nazimuddin Al-Kamil, lalu kerajaan
Samudra Pasai didirikan pada tahun 1267 M Oleh Sultan Malik Al Saleh atau marah Silu
( Meurah Silu ).
Terpilihnya Meurah Silu sebagai penguasa Pasai karena titah dari kesultanan Mamluk di
Kair. Meurah Silu diberi gelar Sultan Malik As-Saleh atau Sultan Malikussaleh. Dia menjadi
Sultan Samudra Pasai Periode 1267-1297 M.
Usai Meurah Silu wafat, pemerintahannya diganti oleh sang putra yaitu Sultan Malik As
Zahir dari hasil perkawinan Meurah Silu dengan Putri Raja Perlak. Penguasa Samudra Pasai
terus berganti hingga 1517 M.
Berikut daftar Raja Samudra Pasai :
1. Sultan Malik As – Saleh / Meurah Silu ( 1267 – 1297 )
2. Sultan Malik Az – Zahir ( 1297 – 1326 )
3. Sultan Ahmad 1 ( periode 1326 )
4. Sultan Malik Az – Zahir II ( Periode 1346 )
5. Sultan Zainal Abidin 1 ( 1349 – 1406 )
6. Sultan Malikah Nahrasiyah ( 1406 – 1428 )
7. Sultan Zainal Abidin II ( 1428 – 1438 )
8. Sultan Shalahuddin ( 1438 – 1462 )
9. Sultan Ahmad II ( 1462 – 1464 )
10. Sultan Abu Zaid Ahmad III ( 1464 – 1466 )
11. Sultan Ahmad IV ( 1466 )
12. Sultan Mahmud ( 1466 – 1468 )
13. Sultan Zainal Abidin III ( 1468 – 1474 )
14. Sultan Muhammad Syah II ( 1474 – 1495 )
15. Sultan Al – Kamil ( 1495 )
16. Sultan Abdullah ( 1495 – 1506 )
17. Sultan Muhammad Syah III ( 1506 – 1507 )
18. Sultan Abdullah ( 1507 – 1509 )
19. Sultan Ahmad V ( 1509 – 1514 )
20. Sultan Zainal Abidin IV ( 1514 – 1517 )
A. Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Demak terletak dipesisir Utara Jawa, sehingga sumber Ekonomi utama
masyarakat Demak adalah perdagangan laut. Tidak adanya kerajaan sahabat di Jawa
juga menjadi faktor mengapa kerajaan Demak sangat aktif berdagang dilaut.
Pada masa kejayaannya, kerajaan Demak menguasai Pelabuhan utama seperti Surabaya,
Madura, Tuban, Semarang, Jepara, Cirebon dan Sunda Kelapa. Selain itu di Kabupaten-
kabupaten dipedalaman seperti Madiun, Kediri, Malang, Pati, Pajang juga
merupakansumber utama pertanian dan peternakan sebagai komoditas dagang. Beras
Jawa merupakan komoditas penting dalam perdagangan Internasional di Nusantara.
B. Kehidupan Politik
Kerajaan Demak merupakan kerajaan besar di Sawa. Mengakhiri dominasi Panjang
Majapahit dan eksistensi penguasa Sunda yang secara konsisten berdiri sejak abad ke -6
M. Kerajaan Demak menempatkan Adipati-adipati sebagai perpanjang tangan Sultan,
contohnya wilayah Surabaya, Tuban dan Madiun.
Kerajaan Demak pertama kali bersentuhan dengan Imperialisme barat. Berdirinya
Demak pada abad ke – 16 kemudian dilanjutkan dengan penduduk Portugis Malaka.
Banyak pedagang-pedagang muslim dari India, Arab, Persia dan Tiongkok berbaur
dengan masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat nusantara mudah berbaur dengan
para pedagang Muslim.
Pada akhirnya pengaruh Islam mulai masuk ke kerajaan-kerajaan diseluruh penjuru
tanah air seperti Jawa, Sumatra, hingga Maluku dan Sulawesi.
Masuknya Islam di Nusantara menjadi pertanda majunya berbagai aspek kehidupan
masyarakat.
Periode masuknya Agama Islam ke Indonesia berbeda antara daerah yang satu
dengan yang lainnya. Menurut Sejarawan Islam, Islam masuk ke tanah Air untuk pertama
kalinya di daerah Sumatra yaitu tepatnya pada abad ke 7 dan 8 M.
Kemudian Islam masuk ke daerah Jawa pada tahun 475 H, masuknya ajaran Islam di
bagian Timur hingga Maluku pada tahun 14 M juga dipengaruhi oleh kegiatan perdagangan
masyarakat dan perdagangan Muslim.
Proses Islamisasi diwilayah Kalimantan, tepatnya diwilayah Banjarmasin
diperkirakan terjadi pada tahun 1550 M. Adapun wilayah bagian Sulawesi, proses Islamisasi
ini berlangsung sekitar abad ke – 15 M.
Beberapa kerajaan bercorak Islam pertamadinusantara saat itu diantaranya ialah
Samudra Pasai, Perlak, Aceh Darussalam, Mataram, Gowa, Talla, Ternate hingga tidori
diwilayah bagian Maluku.