Anda di halaman 1dari 5

1.

KERAJAAN SAMUDRA PASAI

Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang


terletak di Lhoksewumawe, Aceh Utara. Sejarah kerajaan Samudra pasai ditandai dengan
raja yang berkuasa, masa kejayaan dan jejak peninggalan yang masih ada hingga saat ini.

Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan yang dipimpin oleh Sultan. Kesultanan ini
merupaka gabungan dari kerajaan Pase dan peurlak yang sudah ada sebelumnya.

Samudra Pasai terletak diwilayah yang sangat strategis. Kawasan Pasai dekat dengan laut
dan tidak jauh dari Selat Malaka yang merupakan Jalur perdagangan ke Persi, Arab, China,
serta India. Kondisi ini membuat Samudra Pasai terus berkembang menjadi pusat
perdagangan besar. Saat ini menjadi pusat bisnis, kerajaan Samudra Pasai juga fokus pada
komoditas utamanya, yaitu Lada.
A. Raja Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai awalnya digagas oleh Nazimuddin Al-Kamil, lalu kerajaan
Samudra Pasai didirikan pada tahun 1267 M Oleh Sultan Malik Al Saleh atau marah Silu
( Meurah Silu ).

Terpilihnya Meurah Silu sebagai penguasa Pasai karena titah dari kesultanan Mamluk di
Kair. Meurah Silu diberi gelar Sultan Malik As-Saleh atau Sultan Malikussaleh. Dia menjadi
Sultan Samudra Pasai Periode 1267-1297 M.
Usai Meurah Silu wafat, pemerintahannya diganti oleh sang putra yaitu Sultan Malik As
Zahir dari hasil perkawinan Meurah Silu dengan Putri Raja Perlak. Penguasa Samudra Pasai
terus berganti hingga 1517 M.
Berikut daftar Raja Samudra Pasai :
1. Sultan Malik As – Saleh / Meurah Silu ( 1267 – 1297 )
2. Sultan Malik Az – Zahir ( 1297 – 1326 )
3. Sultan Ahmad 1 ( periode 1326 )
4. Sultan Malik Az – Zahir II ( Periode 1346 )
5. Sultan Zainal Abidin 1 ( 1349 – 1406 )
6. Sultan Malikah Nahrasiyah ( 1406 – 1428 )
7. Sultan Zainal Abidin II ( 1428 – 1438 )
8. Sultan Shalahuddin ( 1438 – 1462 )
9. Sultan Ahmad II ( 1462 – 1464 )
10. Sultan Abu Zaid Ahmad III ( 1464 – 1466 )
11. Sultan Ahmad IV ( 1466 )
12. Sultan Mahmud ( 1466 – 1468 )
13. Sultan Zainal Abidin III ( 1468 – 1474 )
14. Sultan Muhammad Syah II ( 1474 – 1495 )
15. Sultan Al – Kamil ( 1495 )
16. Sultan Abdullah ( 1495 – 1506 )
17. Sultan Muhammad Syah III ( 1506 – 1507 )
18. Sultan Abdullah ( 1507 – 1509 )
19. Sultan Ahmad V ( 1509 – 1514 )
20. Sultan Zainal Abidin IV ( 1514 – 1517 )

B. Masa Kerajaan Samudra Pasai


Masa kejayaan kerajaan Samudra Pasai ada pada kepemimpinan Sultan Al-Malik
Zahir II
Wilayah Pasai yang pada masanya menjadi pusat perdagangan, membuat banyak saudagar
dari penjuru dunia seperti India, Siam, Arab hingga China dating untuk berniaga ke Pasai.
Linta Perdagangan di Pasai yang berkembangpesat saat itu juga membuat ke sultanan
Samudra Pasai merilis mata uang emas yang disebut dirham untuk digunakan secara resmi.
Selain menjadi Kawasan yang paling sibuk, kerajaan Samudra pasai juga menjadi tempat
dakwah dalam menyebarkan agama Islam.
Walau sempat mendapat serangan dari kerajaan Majapahit, Kesultanan kerajaan Samudra
Pasai mampu Kembali meraih masa keemasannya pada masa pemerintahan Sultan Malikah
Nahrasiyah.

C. Jejak Peninggalan Samudra Pasai


Jejak peninggalan kesultanan Samudra pasai diketahui melalui bukti Arkeolog
ditemukannya makam raja-raja Pasai dikampung Geundong, Aceh Utara.
Area makam para Raja Samudra Pasai itu berada tidak jauh dari reruntuhan bangunan
kesultanan Samudra Pasai yang persisnya berlokasi di Desa Beuringin, kecamatan
Samudera Lhokseumawe.
Dari deretan Makam para Raja, terdapat makam atas nama Sultan Malik Al – Saleh yakni
raja pertama sekaligus pendiri Samudra pasai.
Tidak hanya makam Sultan Malik Al – Saleh, tapia da juga makam Sultan Malik Az – Zahir,
Teungku Peuet Ploh hingga ratu Al – Aqla.
Selain pemakaman, kerajaan Samudra Pasai meninggalkan lonceng Cakra Donya, Stempel
khas kerajaan, buku Tassawuf hingga karya tulis hikayat Raja Pasai.
2. KERAJAAN DEMAK

A. Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Demak terletak dipesisir Utara Jawa, sehingga sumber Ekonomi utama
masyarakat Demak adalah perdagangan laut. Tidak adanya kerajaan sahabat di Jawa
juga menjadi faktor mengapa kerajaan Demak sangat aktif berdagang dilaut.

Pada masa kejayaannya, kerajaan Demak menguasai Pelabuhan utama seperti Surabaya,
Madura, Tuban, Semarang, Jepara, Cirebon dan Sunda Kelapa. Selain itu di Kabupaten-
kabupaten dipedalaman seperti Madiun, Kediri, Malang, Pati, Pajang juga
merupakansumber utama pertanian dan peternakan sebagai komoditas dagang. Beras
Jawa merupakan komoditas penting dalam perdagangan Internasional di Nusantara.

B. Kehidupan Politik
Kerajaan Demak merupakan kerajaan besar di Sawa. Mengakhiri dominasi Panjang
Majapahit dan eksistensi penguasa Sunda yang secara konsisten berdiri sejak abad ke -6
M. Kerajaan Demak menempatkan Adipati-adipati sebagai perpanjang tangan Sultan,
contohnya wilayah Surabaya, Tuban dan Madiun.
Kerajaan Demak pertama kali bersentuhan dengan Imperialisme barat. Berdirinya
Demak pada abad ke – 16 kemudian dilanjutkan dengan penduduk Portugis Malaka.

C. Raja-raja Kerajaan Demak


1. Raden Patah ( 1500 – 1518 ) pendiri kerajaan Demak
2. Adipati Unus ( 1518 - 1546 M )
3. Sultan Trenggono ( 1521 – 1546 M )
4. Sultan Prawata ( 1546 – 1549 M )
5. Arya manangsang ( 1549 – 1554 M )

D. Peninggalan Sejarah Kerajaan Demak


a. Pintu Bledek
Dibuat pada tahun 1466 oleh Ki Ageng Selo
b. Masjid Agung Demak
Masjid ini terletak di Desa Kauman, Kecamatan Demak, Jawa Tengah.
Didirikan pada tahun 1479
c. Makam Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga Wafat pada tahun 1520
3. KERAJAAN ACEH
Kerajaan Aceh merupakan kerajaan bercorak Islam yang berdiri di Banda Aceh
Darussalam sekitar 1426 M. Kerajaan ini didirikan diwilayah Lamuri dan mengalami
ekspansi sehingga menyatukan Kawasan daya, Pedir, lidie sampai Nakur. Kerajaan ini
terlahir dari gabungan dua kerajaan sebelumnya yaitu Lamuri dan Aceh, atas dasar ikatan
pernikahan antara Raja Lamuri dengan putri Raja Aceh.
Sejak pertama berdiri kesultanan Aceh sudah lebih dulu berlandaskan ajaran Islam.
Penggagas sekaligus pendiri Aceh yang menjabat sebagai Raja pertama yaitu Ali Mughayat
Syah ( 1469 – 1530 ).
Regeneragi Pemimpin pemimpin untuk kerajaan Aceh terus berlanjut, mualai dari putra Ali
Mughayat Syah yaitu Salahuddin sampai Sultan Iskandar Muda ( 1607 – 1636 ).
A. Puncak Kejayaan
Kerajaan Aceh Darussalam mengalami era kejayaan dimasa kepemimpinan Iskandar
Muda. Sultan Iskandar Muda cukup sukses dalam memperluas wilayah kekuasaan
termasuk Semenanjung Melaya yaitu Johor, Perak, Melaka, Kedah, Patani, Sebagian besar
Sumatra.
Periode Iskandar Muda berpengaruh besar pada kebudayaan Islam yang diterapkan dalam
kehidupan masyarakat, sampai daerah ini mendapat julukan Seuramoe Mekkah ( Serambi
Mekkah ).

B. Peninggalan Kerajaan Aceh

1. Masjid Baiturrahim di Banda Aceh


2. Taman Sari Gunongan
3. Benteng Indra Patra
4. Meriam Kesultanan Aceh
5. Makam Iskandar Muda
6. Uang emas Kerajaan Aceh
7. Hikayat Aceh berupa karya Sastra.
Sejarah Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan-kerajaan Islam diperkirakan berlangsung sekitar abad ke -13 hingga abad


ke – 16.
Perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara dipengaruhi oleh maraknya lalu lintas
perdagangan.

Banyak pedagang-pedagang muslim dari India, Arab, Persia dan Tiongkok berbaur
dengan masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat nusantara mudah berbaur dengan
para pedagang Muslim.
Pada akhirnya pengaruh Islam mulai masuk ke kerajaan-kerajaan diseluruh penjuru
tanah air seperti Jawa, Sumatra, hingga Maluku dan Sulawesi.
Masuknya Islam di Nusantara menjadi pertanda majunya berbagai aspek kehidupan
masyarakat.

Periode masuknya Agama Islam ke Indonesia berbeda antara daerah yang satu
dengan yang lainnya. Menurut Sejarawan Islam, Islam masuk ke tanah Air untuk pertama
kalinya di daerah Sumatra yaitu tepatnya pada abad ke 7 dan 8 M.
Kemudian Islam masuk ke daerah Jawa pada tahun 475 H, masuknya ajaran Islam di
bagian Timur hingga Maluku pada tahun 14 M juga dipengaruhi oleh kegiatan perdagangan
masyarakat dan perdagangan Muslim.
Proses Islamisasi diwilayah Kalimantan, tepatnya diwilayah Banjarmasin
diperkirakan terjadi pada tahun 1550 M. Adapun wilayah bagian Sulawesi, proses Islamisasi
ini berlangsung sekitar abad ke – 15 M.
Beberapa kerajaan bercorak Islam pertamadinusantara saat itu diantaranya ialah
Samudra Pasai, Perlak, Aceh Darussalam, Mataram, Gowa, Talla, Ternate hingga tidori
diwilayah bagian Maluku.

Anda mungkin juga menyukai