Anda di halaman 1dari 6

KERAJAAN MARITIM PADA MASA ISLAM

(KERAJAAN SAMUDRA PASAI)


Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. I Kadek
Indra Kartika (08)
2. I Made Ary Setiawan (12)
3. Ida Ayu Widiantari (16)
4. Kade Edi Bayu Arisuta (17)
5. Maulana Panji Laksono (19)
6. Ni Komang Dewi Anggraeni (24)
AMLAEPRA

SMA NEGERI 1 AMLAPURA


TAHUN PELAJARAN
2022/2023
LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara kepulauan. Maka tidak mengherankan jika dalam sejarah

Nusantara, banyak berdiri kerajaan maritim yang berpengaruh, termasuk pada masa Islam. Kerajaan

maritim adalah kerajaan yang terletak di pesisiran pantai,dan masyarakat menjalankan kegiatan yang

berkaitan dengan laut,menjalankan perikanan,berdagang,dan pelayaran.

Masa kerajaan/kesultanan Islam di Indonesia berlangsung sejak abad ke-12 Masehi setelah fase

sebelumnya yaitu masa Kerajaan Hindu-Buddha.

Mulai muncul kerajaan atau kesultanan bercorak Islam yang sekaligus semakin menggerus

eksistensi kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Agama Islam masuk ke Nusantara diperkirakan sudah

sejak sekitar abad ke-7 Masehi, salah satu teorinya dibawa oleh kaum pedagang dari Timur Tengah.

Selain itu, ada beberapa teori lainnya yang menyebut orang-orang Gujarat, Cina, maupun orang

Nusantara sendiri yang membawa ajaran Islam dan kemudian berkembang dengan pesat.

Ada pun beberapa kerajaan maritim pada masa islam yaitu : Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan

Demak hingga Kerajaan Banten. Dari ke 3 kerajaan tersebut kelompok kami akan membahas Kerajaan

Samudra Pasai yang meliputi : Letak Geografis, Kehidupan Politik, Kehidupan Ekonomi, Kehidupan

Sosial, Kehidupan Budaya.

PEMBAHASAN

KERAJAAN SAMUDERA P ASAI (1267 M)

Kesultanan Pasai, juga dikenal dengan Samudera Darussalam, atau Samudera Pasai, dengan
sebutan singkat yaitu Pasai adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatra, kurang

lebih di sekitar Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia. Kerajaan ini

didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as- Saleh sekitar tahun 1267.

1. Letak Geografis Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan pertama di Indonesia yang menganut agama Islam.

Kerajaan Samudera Pasai terletak di pantai utara Aceh pada muara sungai pasangan (pasai). Di muara

sungai tersebut terletak di kota yaitu Samudera (agak jauh dari laut) dan Pasai (kota pesisir). Kedua

kota yang masyarakatnya sudah masuk Islam tersebut kemudian disatukan oleh marah silu yang masuk

Islam berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail (seorang utusan Sy arif Mekkah). Marah silu

kemudian dinobatkan menjadi raja.

Bukti-bukti arkeologis keberadaan Kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai di

kampung Geudong, Aceh Utara. Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat Kerajaan

Samudera Pasai di desa beuringin, Kecamatan Samudera sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe.

Diantara makam raja-raja tersebut terdapat nama sultan Malik as-Saleh, Raja Pasai pertama.

Bukti sejarah lainnya ditulis oleh Ibnu batullah yang sedang melakukan perjalanan mengunjungi

Kerajaan Samudera Pasai.

2. Kehidupan Politik Kerajaan Samudera Pasai

Kehidupan Politik Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Marah Silu yang bergelar Sultan

Malik as - Saleh . Sultan Malik as - Saleh memerintah Kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1285-1297.

Pada masa pemerintahan Sultan Malik as - Saleh . Kerajaan Samudera Pasai berkembang menjadi

kerajaan maritim kuat di Selat Malaka . Marah Silu menikah dengan Ganggang Sari, putri raja Perlak .

Dengan perkawinan tersebut kekuasaan Samudera Pasai semakin meluas sampai ke pedalaman .
Setelah Sultan Malik as - Saleh meninggal dimakamkan di kampung Samudera Mukim Biang Me ,

kedudukannya digantikan oleh putranya yang bergelar Malik ath - Thahir .

Kehidupan politik di Kerajaan Samudera Pasal dapat dilihat pada masa pemerintahan raja - raja

berikut:

1) . Pada tahun 1267-1297 Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Malik as - Saleh atau

nama lainnya adalah Meurah Silu . Dalam menjalankan pemerintahannya , beliau berhasil menyatukan

dua kota besar di Kerajaan Samudera Pasai, yakni kota Samudera dan kota Pasai dan menjadikan

masyarakat nya sebagai umat Islam.

2) . Pada tahun 1297-1326 , Kerajaan Samudera Pasai di bawah pimpinan Sultan Muhammad

Malik az Zahir, yang merupakan putra dari Sultan Malik as - Saleh . Pada masa pemerintahan Sultan

Muhammad Malik az - Zahir ini, koin emas mulai diperkenalkan kepada masyarakat di Kerajaan

Samudera Pasai.

3) . Pada tahun 1326-1345 , Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Mahmud Malik

az - Zahir , yang merupakan putra dari Sultan Muhammad Malik az - Zahir dan cucu dari Sultan Malik

as - Saleh.

4) . Pada tahun 1345-1383 , Kerajaan Samudera Pasai di bawah pimpinan Sultan Ahmad

Malik az - Zahir . Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malik az Zahir ini, Kerajaan Samudera Pasai

diserang oleh Kerajaan Majapahit.

5) . Pada tahun 1383-1405 , Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Zain al - Abidin
Malik az - Zahir . Sultan Zainal Abidin sangat aktif menyebarkan pengaruh Islam ke Pulau Jawa dan

Sulawesi dengan mengirimkan ahli - ahli dakwah .

6) . Pada tahun 1405-1412 , Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultanah Nahrasiyah

yang merupakan seorang raj a perempuan .

7) . Pada tahun 1405-1412 , Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Sallah ad - Din ,

yang menikahi Sultanah Nahrasiyah , pemimpin Kerajaan Samudera Pasai sebelumnya.

8) . Pada tahun 1412-1455 , Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Abu Zaid Malik

az - Zahir , yang mengirim utusan ke Tiongkok .

9) . Pada tahun 1455-1477 , Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Mahmud Malik

az - Zahir II.

10) . Pada tahun 1477-1500 , Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Zainal Abidin

ibn Mahmud Malik az - Zahir II, yang merupakan putra dari sultan sebelumnya .

11) . Pada tahun 1501-1513 , Kerajaan Samudera dipimpin oleh Sultan Abdullah Malik az -

Zahir.

12) . Pada tahun 1513-1521 , Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Zainal Abidin

III. Pada masa ini, Kerajaan Samudera Pasai ditaklukkan oleh Portugis.

Pada masa pemerintahan Sultan Malik ath - Thahir, Samudera Pasai sedikit demi sedikit

berkembang , baik dalam bidang perdagangan maupun dalam penyebaran agama Islam . Sultan Malik

ath - Thahir mempunyai dua putra , yaitu Malik al - Mahmud dan Malik al - Mansyur . Ketika Malik al
- Mansyur memisahkan diri dari Barumun , kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai melemah .

Berikut faktor - faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Samudera Pasai .

1 ) Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan Nusantara yaitu pada tahun 1339 , Patih

Majapahit Gajah Mada menyerang Samudera Pasai, tetapi belum berhasil.

2 ) Berdirinya bandar Malaka yang letaknya lebih strategis .

3 ) Setelah Sultan Malik ath - Thahir meninggal, tidak ada penggantinya yang cakap dan

terkenal sehingga peran penyebaran agama Islam diambil alih oleh Kerajaan Aceh .

Kerajaan Samudera Pasai berlangsung sampai tahun 1524 M. Kerajaan ini ditaklukkan oleh

Portugis yang mendudukinya selama tiga tahun , kemudian pada tahun 1524 M dianeksasi (direbut)

oleh raja Aceh yaitu Ali Mughayatsyah . Selanjutnya, Kerajaan Samudera Pasai berada di bawah

pengaruh Kesultanan Aceh .

Anda mungkin juga menyukai