Anda di halaman 1dari 3

Tetap Berbagi

Cerpen Karangan: Mumtaaz Qadhifa

Sudah hampir satu tahun, Adira menutup toko makanan miliknya. Dikarenakan sebuah virus
yang dikabarkan datang ke Indonesia dengan sebutan Covid-19 yang hampir tersebar ke tiap
tiap negara. Adira menutup toko makanan miliknya dan memberhentikan para karyawan yang
bekerja dengannya, dikarenakan pemerintah menetapkan kebijakan lockdown untuk
masyarakat dapat menjaga diri dengan di rumah saja agar minimnya penularan virus covid-
19. Selama di rumah saja, membuat Adira merasa bosan di rumah dan ingin melakukan hal
yang seperti biasa ia lakukan selama di toko, yaitu membuat makanan untuk para
pelanggannya. Entahlah, sampai kapan kebijakan lockdown ini berlangsung.

Setelah melamun dan memikirkan apa yang harus dilakukan dirinya agar menghilangkan rasa
bosannya, “bagaimana kalau aku buat video cara membuat makanan sehat, dan mudah? lalu
videonya dapat aku share ke media sosial. Ya!” Begitu ujarnya setelah mendapat ide yang
terlintas di kepalanya. Adira benar. Dengan hobi dan keahlian memasaknya, ia bisa
membagikan resep makanan sehat dan mudah dibuat melalui suatu video yang akan ia
bagikan di akun sosmed miliknya. Ide ini bertujuan agar ibu-ibu di rumah dan para perantau
dapat membuat makanan sehat sendiri dengan bahan yang biasa ditemukan di dapur atau
mungkin dapat membelinya dengan berjalan sedikit ke warung dekat rumah dengan
mengenakan masker dan mencuci tangan setelah itu.

Beberapa hari sudah, Adira membagikan video resep makanannya itu ke akun sosmed
miliknya. Dan ternyata, banyak warga sosmed yang menonton video miliknya itu serta
memberikan komentar positif tentang apa yang dibuat Adira. Bahkan, ada yang me-request
makanan apa yang harus Adira buat selanjutnya.

“mudah banget cara buatnya, bahannya juga sudah ada stoknya semua di dapur, mau coba
buat ah!”
“next coba buat pancake atau martabak telur kak”
“terimakasih kak resep makanannya, ditunggu video resep selanjutnya!”
Begitu komentar penonton dari video yang dibagikan Adira.

Setelah membaca seluruh komentar positif tentang videonya itu, membuat Adira semakin
percaya diri dan semangat untuk membuat video resep makanan selanjutnya di akun
sosmednya itu, dan menjadi kebiasaan barunya untuk menghilangkan kebosanan selama di
rumah saja. Meskipun makanan yang ia buat ini bukan untuk pelanggannya, melainkan untuk
ia makan sendiri nantinya, hahaha. Makanan yang dibuat Adira dan dibagikan cara
pembuatannya ke media sosial, adalah makanan sehari-hari yang dapat dimakan menjadi lauk
maupun cemilan. Oleh karena itu, judulnya adalah makanan sehat dan mudah dibuat. Adira
senang, kalau resep makanan yang ia bagikan ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Dan akhirnya setelah beberapa bulan kebijakan lockdown ini diterapkan, pemerintah
melonggarkannya dengan memperbolehkan masyarakat keluar rumah dan yang pasti dengan
menerapkan protokol kesehatan selama diluar seperti memakai masker dan membawa
handsanitizer. Beberapa fasilitas juga sudah mulai dibuka dengan membatasi beberapa
pekerja dan pengunjung. Adira sempat berpikir akan membuka toko makanannya kembali.
Ya! Bukan di toko langsung, melainkan toko online. Semenjak melakukan kebiasaan barunya
selama di rumah saja yaitu membagikan resep makanan ke media sosial. Kini Adira ingin
membuka toko makanannya secara online yang ia pikir, sambil membuat makanan untuk
dijual ia juga dapat memvideokan cara pembuatannya untuk ia bagikan lagi ke medsosnya.

Adira menghubungi karyawan terdekatnya yang dulu bekerja padanya di toko yaitu Putri dan
Yana, untuk membantunya lagi membangun toko online selama pandemi.
“Putri… apa kamu mau membantu saya membuat makanan lagi? Saya berniat membuka toko
online.” tanya Adira di telfon kepada Putri.
“wah… sekarang mba Dira buka toko online? tentu mba, saya mau bekerja dengan mba Dira
lagi.” Jawab Putri dengan senang menerimanya.
“baiklah, tolong bantu hubungi Yana juga ya.” Sahut Adira dengan permintaan tolong kepada
Putri untuk membantunya menghubungi Yana. Dikarenakan Adira sudah lostcontact dengan
Yana.
“siap mba.” Ujar Putri dengan semangat. Dan tentu saja, Yana pun dengan hati senang ingin
bekerja kembali kepada Adira.

Mereka yang akan membantu Adira menyiapkan, membuat, dan mengantarkan pesanan ke
rumah para pelanggan. Adira tidak membutuhkan banyak karyawan seperti dulu bekerja di
toko. Dikarenakan bahayanya terlalu banyak orang di tengah pandemi dan baginya dua saja
sudah cukup untuk membantu dirinya, apalagi itu adalah karyawan terpercayanya.

Konsep pembangunan toko makanan secara online milik Adira ini, ialah dengan ia
menyebarkan daftar menu makanan apa saja yang ia jual ke akun media sosial khusus untuk
toko onlinenya. Dan jika ada yang ingin memesannya, tinggal langsung saja menghubungi
akun toko online Adira itu. Lalu, untuk pembayarannya dengan melakukan pembayaran non
tunai atau dengan mentransfer uangnya. Dan pesanan akan diantarkan ke alamat masing-
masing pemesan dengan salah satu karyawan Adira itu. Tentunya, karyawan Adira yang
mengantarkan pesanan dengan menjalani protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan.

Sudah hampir tiga minggu Adira membangun toko onlinenya bersama karyawannya itu. Tak
heran, jika makanan yang dijualnya secara online itu laku keras. Makanan yang dibuat chef
Adira dengan bantuan karyawan andalannya itu tidak pernah mengecewakan. Toko onlinenya
mendapatkan rating yang bagus dari para pelanggan dan membuatnya semakin hari semakin
banyak yang beli.

Dibalik keberhasilannya membangun toko online, Adira tidak pernah lupa untuk selalu
berbagi kepada sesama. Seperti yang dulu ia biasa lakukan sewaktu masih di toko.
Menyisihkan makanan yang sudah ia buat untuk dibagikan kepada pengemis, para pekerja
dan pedagang di jalan. Tak lupa juga, ia menaruh barang yang akan ia bagikan itu di depan
pagar rumahnya. Agar orang-orang yang membutuhkan melintasi pagar rumahnya, dapat
mengambilnya langsung disana. Karyawannya salut dengan sikap peduli yang dimiliki Adira.
Meski ia lelah membuat makanan untuk dijual, ia masih menyempatkan waktunya untuk
membuatkan makanan yang akan dibagikan kepada orang yang bahkan mungkin untuk
makan saja mereka tidak mampu membelinya. Apalagi keadaan pandemi seperti ini. Maka
dari itu, Adira tak pernah hilang ingatan untuk saling berbagi kepada sesama. Dan tentunya,
Adira tidak hanya membagikan makanan yang dibuatnya saja. Melainkan beberapa
kebutuhan untuk dapat menjaga kesehatan selama pandemi, seperti masker, handsanitizer,
dan vitamin yang dapat dikonsumsi untuk menjaga kekebalan dan imun tubuh. Dengan tetap
menjalankan protokol kesehatan, berbagi dari satu tempat ke tempat lainnya dapat berjalan
dengan lancar.
Banyak orang yang menerima pemberian Adira dengan senang dan rasa syukur. Dan banyak
juga yang mendoakan kesehatan dan kelancaran rezeki Adira. Meski pandemi seperti ini, tak
ada yang bisa menghalangi dirinya untuk tetap berbagi dengan menjalankan protokol
kesehatan. Dan dia juga menemukan cara baru untuk berbagi, yaitu dengan membagikan
keahliannya dalam membuat makanan melalui sosial media.

Dengan mengikuti kebijakan pemerintah agar tetap di rumah saja, bukan berarti kita tidak
bisa melakukan banyak hal. Justru kita harus dapat menemukan hal baru untuk dilakukan,
yang mungkin itu bisa menjadi kebiasaan baru kita dan bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Dan apapun kondisinya, dimanapun tempatnya, jangan hilangkan ingatan untuk selalu
berbagi kepada sesama.

Berbagi tidak akan mengurangi rezeki, justru malah menambah kesenangan hati. Dan dengan
berbagi, membuat mereka yang menerimanya merasa tercukupi.

Anda mungkin juga menyukai