Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dimas Putra Ikbal

NIM : 201810160311266
Kelas : IV G

1. Industri Makanan dan Minuman

2. Berdasarkan kondisi saat ini dengan adanya COVID - 19 tentu akan menghambat
semua aktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Tidak menutup kemungkinan hal - hal
yang melibatkan jual beli akan sangat terganggu dengan adanya COVID – 19. Dampak
yang di hadapi para industri makanan dan minuman adalah bahan baku. Contohnya
kasus yang ada di Indonesia saat ini adalah panic buying membeli kebutuhan sehari –
hari dengan banyak secara langsung. Terlebih dalam waktu dekat ini sebagian besar
masyarakat Indonesia akan merayakan Idul Fitri, sudah menjadi budaya saat
berakhirnya bulan Ramadan umat Islam pasti akan berbelanja bahan makan sebagai
kebutuhan. Dan apabila fenomena ini terjadi hingga Idul Fitri kemungkinan besarnya
harga makanan atau minuman pasti akan melonjak tinggi. Di karenakan permintaan
yang sangat tinggi namun stok barang yang sangat dikit. Dan mengingat adanya
kebijakan social distancing. Solusi untuk para industri makanan dan minuman bisa
melakukan campaign dengan mengajak para konsumen untuk membeli lewat jalur ojek
online (delivery food) pastinya sangat efektif, industri makanan dan minuman beserta
konsumen juga bisa menerapkan social distancing jika menggunakan jalur ojek online
ini. Bahkan restoran – restoran sudah banyak yang menerapkan metode delivery food
ini. Namun tidak bisa di pungkiri virus COVID – 19 ini juga bisa menempel di
permukaan benda selama beberapa hari. Oleh karena itu kita juga harus melakukan
antisipasi dengan memberikan instruksi kepada pengantar, seperti bertemu di pinggir
jalan atau meletakkan makanan dan minuman di depan pintu konsumen, satu lagi lebih
baik membayar lewat mobile payment (cashless) agar bisa mengurangi kontak langsung
dengan uang tunai. Dan pastinya untuk mengurangi penyebaran virus COVID – 19 ini
jangan lupa untuk menyemprotkan zat zat yang bisa membunuh virus di wadah
makanan dan minuman yang kita beli kemudian yang terakhir jangan lupa untuk
mencuci tangan sebelum makan atau minum.
3. Untuk saat ini afeksi dan kognisi di industri makanan dan minuman adalah
berkurangnya daya minat konsumen untuk datang langsung ketempat dikarenakan
kebijakan COVID – 19 ini, sepinya restoran – restoran dan pendapatan yang seharusnya
banyak kini berkurang drastis. Untuk pasca COVID - 19 pastinya akan ada kebiasaan
baru dalam melakukan transaksi jual-beli dengan menerapkan pembelian online
dikarenakan tidak perlu antri untuk membeli makanan atau minuman tinggal menunggu
dirumah pesanan pun datang sendiri.

4. Dengan adanya virus COVID – 19 ini pasti akan merubah perilaku konsumen yang
semula bisa sambil menikmati makanan atau minuman langsung di restoran beserta
foto-foto jika tempatnya bagus atau instagramable kini harus duduk dirumah saja. Dan
ini mempengaruhi penghasilan restoran tersebut, jikalau banyak konsumen yang kini
lebih memilih memasak sendiri dirumah atau order online.

5. Konsumen pasti akan lebih memilih untuk tidak keluar rumah untuk membeli
makanan. Menurut data Google Trends kata kunci yang paling sering digunakan saat ini
adalah restoran dan toko bahan baku yang bisa dikirim online kini meningkat sangat
drastis. Dengan data ini menunjukkan bahwa perilaku konsumen sudah berubah tidak
menutup kemungkinan perilaku konsumen ini tetap akan ada meski COVID – 19 sudah
tidak ada lagi.

6. Tentunya untuk industri makanan dan minuman dengan menerapkan:

a. Fokus pada order online

b. Menyarankan untuk menggunakan mobile payment, cashless

c. Jadi yang terdepan dari pesaing

d. Meningkatkan value brand

e. Memberikan diskon

f. Edukasi karyawan dan pelanggan dengan pencegahan virus COVID – 19

g. Berinteraksi dengan pelanggan lewat cerita dalam bentuk visual

Anda mungkin juga menyukai