Anda di halaman 1dari 6

SURVIVE DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DENGAN BERWIRAUSAHA DARI RUMAH

Dunia sedang tidak baik-baik saja semenjak adanya Corona Virus Diseae 19 atau biasa
disebut dengan Covid-19 yang muncul pertama kali pada tahun 2019 di Negara Cina dan mulai
masuk di Indonesia pada tahun 2020. Banyak sektor yang merasakan dampak dari merebaknya
virus ini mulai perorangan, perkantoran, pendidikan, kesehatan, dan juga dunia usaha.
Akibatnya banyak pengusaha yang bangkrut, tenaga kerja yang di PHK atau dirumahkan, banyak
masyarakat sakit akibat terpapar covid-19, siswa dan mahasiswa yang harus belajar dari rumah
dan masih banyak dampak lainnya. Sekarang kita dituntut untuk bisa bertahan hidup di tengah
ketidakpastian ini dan juga dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan lingkungan yang
memaksa kita untuk bisa bekerja dari rumah secara online. Kita sebagai manusia memanglah
harus bersifat dinamis atau fleksibel bukan bersifat statis yang berarti bahwa kita harus bisa
berubah dengan menyesuaikan diri sesuai perkembangan lingkungan yang ada di sekitar kita.
Apa yang akan terjadi apabila kita menolak untuk beradaptasi dengan perubahan? Maka kita
akan menjadi orang yang ketinggalan zaman dan akan mudah tersingkirkan. Salah satu cara
yang bisa dilakukan untuk beradaptasi dengan keadaan dan sekaligus untuk bertahan hidup di
tengah pandemic adalah dengan berwirausaha dari rumah. Apa saja usaha yang bisa dilakukan
dari rumah? Bagaimana cara memasarkannnya? Bagaimana mencari konsumennya? Apakah
seorang ibu rumah tangga atau wanita karir memiliki kesempatan untuk berwirausaha dari
rumah?
“Kreativitas tanpa batas”. Slogan ini dirasa cukup untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan di atas. Bahwa setiap orang bisa membuat usaha dari rumah yang disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Seorang
perempuan dewasa bisa menentukan sendiri pilihan hidupnya. Perempuan bisa menjadi
seorang hakim, guru, koki, dokter, ibu rumah tangga, bahkan perempuan bisa sekaligus menjadi
ibu rumah tangga dan berkarir serta menjalani peran multitasking. Seperti yang dilakukan oleh
salah satu anggota Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 3 Yonif Raider 514 yaitu Ibu Miftah.
Beliau merupakan seorang persit yang bekerja di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Bondowoso
yang sekaligus memiliki usaha rumahan kue dan yogurt. Usaha beliau dirintis sejak tahun 2016
dengan nama A&M Kitchen yang mana pada saat itu Bu Miftah merintis usaha bersama dengan
ibunya. Bu Miftah memfokuskan usahanya pada dekorasi kue ulang tahun dan yang
melatarbelakangi beliau memilih ide tersebut karena fakta yang menunjukkan bahwa peminat
kue ulang tahun terhitung banyak akan tetapi biayanya termasuk tinggi atau mahal. Selain
faktor tersebut, Bu Miftah ternyata juga memiliki hobi memasak yang akhirnya membuat beliau
menjadi lebih termotivasi untuk mencoba membuat kue ulang tahun sendiri sekaligus
mendekorasinya. Tapi produk yang dihasilkan dari dapur A&M ini tidak hanya kue ulang tahun
saja melainkan terdapat produk lainnya seperti kue brownies, yogurt, bolu panggang, rainbow
cake, red velvet dan lain-lain. Usaha yang dijalankan oleh Bu Miftah sampai saat ini telah
membuahkan hasil yang manis yaitu banyaknya konsumen yang menjadi pelanggan bahkan
telah mendapat perhatian khusus dari Pembina dan Ibu Ketua terutama ketika ada kunjungan
dari satuan atas dan produk-produk beliau selalu ditampilkan pada saat kunjungan.
Kesuksesan usaha A&M Kitchen ini tentu tidak luput dari usaha dan kerja keras dari Bu
Miftah yang telah dilakukan selama 5 tahun. Banyak waktu dan tenaga yang dikorbankan. Maka
tidak benar apabila kita hanya melihat kesuksesan orang lain tanpa melihat usahanya. Justru
dari proses itu lah yang nantinya akan memotivasi orang lain agar bisa berkarya dan
berwirausaha dan berusaha semaksimal mungkin agar bisa mencapai kesuksesan karena tidak
ada keberhasilan tanpa usaha. Tanpa pernah mengikuti kursus atau les tertentu menjadikan Bu
Miftah tidak percaya diri untuk memulai usahanya. Tapi karena tekad dan dorongan yang kuat
dari orang-orang terdekatnya membuat beliau berani mencoba. Belajar bisa dari mana saja dan
kapan saja. Ini lah yang dilakukan oleh Bu Miftah pada saat akan merintis usaha rumahannya.
Beliau belajar secara otodidak dengan bersumber dari youtube dan instagram untuk
memasarkan produk-produknya. Tentu tidak mudah bagi wanita karir untuk tetap bekerja
ketika sudah di rumah apalagi beliau juga memiliki suami yang harus harus dirawat dan
diperhatikan. Dengan motivasi untuk belajar dan berusaha yang sangat besar akhirnya Bu
Miftah mampu memulai usahanya yaitu dengan membuat brownies yang tidak terlalu besar
dengan ukuran 10x20cm. Namun dari brownies ini lah yang menjadi langkah awal beliau dalam
menjalankan usaha rumahannya. Harga yang terjangkau, rasa yang enak, dan ditambah dengan
metode pemasaran yang akhirnya membuat usaha beliau dikenal oleh banyak orang mulai dari
teman kantor sampai area Bondowoso dan sekitarnya.
“Pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam berwirausaha. Ada dua
kemungkinan yang didapatkan dari ada dan tidak adanya pemasaran yaitu keberhasilan dengan
adanya pemasaran dan kegagalan yang akan ditemui ketika tidak melibatkan pemasaran”. Tidak
dapat dipungkiri bahwa saat ini pemasaran digunakan diberbagai bidang kehidupan mulai dari
bisnis, kesehatan sampai dunia pendidikan. Maka dari itu pertimbangan menggunakan metode
pemasaran harus dipikirkan secara matang. Terdapat tiga metode pemasaran yang bisa dipilih
oleh produsen yaitu metode pemasaran secara online atau digital, secara konvensional, dan
mix method atau percampuran dari metode pemasaran online dan konvensional. Pemilihan
metode ini bisa disesuaikan dengan jenis usaha dan kemampuan masing-masing orang. Metode
pemasaran online lah yang dipilih oleh Bu Miftah untuk memasarkan usaha rumahannya yaitu
dengan menggunakan platform instagram. Dari pemasaran ini lah Bu Miftah bisa mengenalkan
usaha dan produknya ke masyarakat luas sehingga permintaan terhadap produknya datang silih
berganti. Yang awalnya hanya membuat brownies sekarang beliau bisa membuat kue
berdasarkan permintaan konsumen. Semakin banyak yang mengenal usahanya maka
permintaan semakin meningkat dan juga semakin bervariasi seperti jenis kue yang diminta,
tema kue yang berbeda-beda (tema wedding, kartun anak, foto edible dan lain-lain), serta
harga kue yang semakin bervariasi mulai dari Rp. 100.000,00 sampai Rp. 800.000,00 tergantung
dari jenis, ukuran kue, dan tingkat kesulitan dari pembuatan dan menghias kue yang diminta
oleh konsumen.
Pembuatan kue berdasarkan permintaan konsumen merupakan salah satu poin plus
yang dimiliki usaha rumahan A&M Kitchen ini karena konsumen memiliki kebebasan untuk
memesan kue yang diinginkan. Mulai dari ukuran dan jenis kue sampai model hiasannya. Untuk
pemesanan ukuran kue tart yang pernah dikerjakan oleh Bu Miftah memiliki diameter paling
kecil sebesar 15cm dan paling besar 60cm dengan hiasan yang berbeda-beda karena sudah
banyak sekali pesanan kue tart yang telah diproduksi oleh beliau yang bisa dicek di instagram
@am_kitchen_ yaitu sudah ada 2,459 postingan sampai tulisan ini ditulis. Dari instagram
tersebut juga nampak jika kue-kue yang dibuat di A&M Kitchen sangatlah bervariasi dan sangat
menarik dengan berbagai desain yang berbeda-beda. Konsumennya pun tidak hanya
perempuan tapi juga laki-laki, kue untuk usia anak-anak sampai dewasa pun juga tersedia. Ini
lah yang membuktikan bahwa telah banyak perjuangan dan pengorbanan yang dikeluarkan
oleh Bu Miftah untuk sampai di titik ini. Yang awalnya hanya membuat brownies dan belajar
secara otodidak sampai sekarang beliau bisa membuat berbagai macam kue hasil dari bekerja
di rumah. Beliau tidak pernah berhenti untuk belajar dan mengasah kemampuannya agar bisa
memenuhi permintaan konsumen yang berbeda-beda tersebut. Beliau tidak hanya berfokus
pada keuntungan smeata tetapi bagi beliau kepuasan pelanggan merupakan hal penting yang
harus diperhatikan. Oleh karena itu beliau tidak pernah lelah untuk belajar agar bisa memenuhi
permintaan konsumen.
Pembuatan kue-kue yang ada di A&M Kitchen merupakan salah satu usaha kecil yang
dilakukan oleh salah satu Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 3 Yonif Raider 514 yang berhasil
dipasarkan dan dikenal masyarakat luas khususnya area Bondowoso. Masih ada produk lain
yang juga telah diproduksi dan dipasarkan selain kue-kue tersebut yang mana produk ini juga
merupakan hasil karya dari Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 3 Yonif Raider 514 yaitu
berupa yogurt. Yogurt merupakan salah satu produk olahan susu yang memiliki rasa asam dan
diproduksi dengan cara fermentasi dan ditambah dengan bakteri baik yaitu asam laktat. Yogurt
ini juga dikenal dengan beberapa manfaatnya namun yang utama adalah untuk sistem
pencernaan. Selain itu yogurt juga bermanfaat untuk menjaga kekuatan tulang, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, menurunkan dan mengontrol berat badan. Oleh karena itu yogurt
dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai makanan sehat sehari-hari tapi untuk mendapatkan
manfaat yang optimal disarankan untuk mengonsumsi yogurt tawar.
Yogurt sendiri telah dikenal luas sebagai salah satu produk yang bisa diproduksi sendiri
di rumah. Fakta ini lah yang dimanfaatkan oleh Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 3 Yonif
Raider 514 untuk menjadikan yogurt sebagai produk yang diproduksi sendiri dan telah
dipasarkan secara luas. Dengan memproduksi yogurt sendiri maka kita bisa menjamin kualitas
yogurt yang dihasilkan tanpa campuran bahan kimia maupun bahan pengawet yang pada
akhirnya yogurt ini aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak sampai usia dewasa. Cara
pembuatan yogurt homemade ini pun terbilang mudah dengan bahan yang tidak banyak yaitu
dengan modal susu sapi murni segar atau susu UHT full cream dan yogurt plain sebagai starter
bakterinya. Dengan modal dua bahan ini maka pembuatan yogurt bisa dimulai. Langkah
pertama yang perlu dilakukan adalah dengan merebus susu murni segar di atas nyala api
sampai susu tersebut hampir mendidih atau di suhu 90℃. Setelah itu matikan api dan biarkan
susu menjadi hangat atau berada di suhu 40℃ kemudian campurkan susu hangat tersebut
dengan yogurt plain dan diaduk-aduk. Setelah susu dan yogurt plain tercampur dengan
sempurna maka langkah selanjutnya adalah memasukkan olahan tersebut ke dalam wadah
bersih dan didiamkan selama 10-12 jam dengan dibungkus kain agar tetap terjaga
kehangatannya. Setelah fermentasi 10-12 jam tersebut lah yogurt yang diproduksi telah jadi
dan bisa dikonsumsi. Yogurt homemade yang diproduksi oleh Persit Kartika Chandra Kirana
Ranting 3 Yonif Raider 514 merupakan salah satu produk andalan diantara beberapa produk
lainnya. Cara pembuatan yang mudah dan bahan yang diperlukan juga tidak banyak membuat
yogurt ini mudah diproduksi dan dipelajari sendiri sehingga nantinya setiap persit bisa
memberikan kontribusinya terhadap produk ini tanpa memandang usia.
BIODATA PENULIS
Penulis yang memiliki nama kecil Rully Prasetyawati lahir di Magetan pada tanggal 19
Mei 1993 merupakan istri dari Pratu Nugroho Sudianto. Selama 6 tahun penulis menempuh
pendidikan di SDN Tambakmas 2 dan lulus pada tahun 2005. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di SMPN 1 Magetan dari tahun 2005-2008 dan pada tahun yang sama yaitu tahun
2008 penulis melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Magetan. Setelah lulus SMA penulis
memutuskan untuk menempuh pendidikan tinggi di Universitas Negeri Malang yang dimulai
pada tahun 2011 dan telah menyelesaikan Strata-1 pada tahun 2015 dan selanjutnya penulis
memilih untuk melanjutkan ke Strata-2 di kampus yang sama selama 2 tahun dan lulus pada
tahun 2017. Selama menempuh pendidikan di UM Malang penulis berkesempatan untuk
mengambil program studi pendidikan ekonomi. Pengalaman tinggal merantau di Malang
memberikan pengalaman kepada penulis untuk merasakan beberapa pengalaman bekerja
sebagai tentor untuk berbagai jenjang mulai dari usia SD sampai SMA dan pernah memiliki
pengalaman mengajar anak-anak kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia. Pengalaman
mengajar yang didapatkan selama masa perkuliahan dan juga pengalaman diluar kampus ini lah
yang akhirnya membuat penulis mantap meneruskan bakat dan minatnya untuk bekerja di
lingkungan pendidikan sebagai tenaga pengajar. Pekerjaan pertama yang ditekuni oleh penulis
setelah lulus dari UM Malang adalah bekerja sebagai Dosen Luar Biasa (DLB) di Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Ponorogo sejak tahun 2018 sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai