Anda di halaman 1dari 10

UAS SENI MENJUAL

ANEKA CEMILAN SINGKONG

Alamat : Gunungsaren Kidul, Srandakan, Bantul, Yogyakarta

Nama Kelompok : 1. Okta Tedi Kurniawan (2016008322)

2. Wilfridus

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kue basah seperti brownies kukus merupakan jenis makanan yang banyak digemari oleh
semua kalangan baik anakanak, remaja maupun orang tua. Para pecinta kue tentunya
sudah sangat mengenal kue brownies kukus yang terbuat dari cokelat dengan cita rasa
manis, empuk dan juga legit. Cita rasa inilah yang membuat para penikmatnya mau dan
terus ingin mencobanya lagi. Kue brownies kukus ini sempat menjadi santapan yang
cukup terkenal lantaran terdapat beragam model bentuk dan cara pengolahannya.
Brownies kukus ini pun sangat disukai oleh para konsumen, mulai dari brownies
dengan merek ternama hingga potongan kue brownies yang dijajakan
di kantin sekolah, kantor bahkan pedagang kaki lima. Meskipun persaingan untuk
bisnis brownies kukus ini semakin ketat,namun peluang bisnis kue ini masih sangat
terbuka lebar karena rasanyayang manis, empuk dan legit membuat brownies kukus
memiliki banyakpenggemar baik dari anak-anak, remaja hingga orang tua.

Memulai bisnis brownies kukus dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu kue
kukus dengan bahan dasar cokelat yang paling sering dibicarakan, karena rasanya yang
lezat menjadikan kue brownies ini cepat berkembang dan juga permintaan pasar yang
terus meningkat membuat pamornya semakin populer. Oleh sebab itulah saat ini banyak
orang khususnya kaum ibu rumah tangga yang melirik untuk menjadikan brownies kukus
sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Kami pun akan mengambil andil dalam
pengembangan usaha ini dengan berinovasi dengan varian rasa yang baru, serta
peningkatan mutu produk dan layanan. Prospek kedepannya yang sangat menjanjikan
jika dikelola dengan baik.

B. Sejarah Berdirinya Usaha


Ide membuat kue brownies singkong muncul pertama kali ketika kami ingin
membuat kue brownies, tapi tidak memiliki tepung terigu dan yang ada hanya
tepung singkong. Melalui tepung singkong ini salah satu kami mulai membuat kue
brownies dan tidak disangka ternyata rasanya enak. Apalagi setelah
dimakan,rasa kue tersebut tidak jauh berbeda dengan menggunakan tepung terigu.
Dari sinilah muncul ide untuk membuat kue brownies yang bahan utamanya
tepung singkong. Jika dilihat dari segi biaya tentu saja biaya yang dikeluarkan lebih irit
jika dibandingkan dengan menggunakan tepung terigu. Untuk memperkenalkan produk
ini, kami memulainya dengan mengiklankan lewat whatsapp, menjajakkan ke teman”
kuliah, hingga utamanya kami pasarkan di warung dan toko cemilan. Tak disangka
brownies yang kami buat membuahkan hasil. Kami terus melakukan peningkatan dalam
usaha ini mulai dari kualitas produksi hingga ke strategi pemasaran, semoga kedepannya
dapat meningkat dan bisa menjadi contoh bagi siapa saja yang ingi memulai usaha.

C. Visi & Misi Usaha


Visi
Menciptakan suatu peluang usaha dari kurang optimalnya pemanfaatan singkong menjadi
sebuah produk penambah nilai jualinya.

Misi
· Dapat lebih mengoptimalkan sumber daya alam, terutama pada singkong.
· Menjadikan alternatif atau cara baru menikmati singkong.
· Mengenalkan cemilan yang sehat dan murah
· Dapat sebagai ajang promosi bahwa singkong dapat dibuat Brownies.

ASPEK PEMASARAN

A. Analisis STP Dan Rencana Pemasaran

Dalam ilmu marketing kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun
jasa. STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P adalah
singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price, Place dan Promotion.
P dan 4P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun konteksnya.

Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di tahap awal yang paling penting yakni
mengidentifikasikan customer value. STP ada di level strategis karena menentukan bagaimana
kita menggarap pasar

1. Segmentation (Segmentasi)

a. Segmentasi Geografis

Di Yogyakarta, khususnya Bantul umumnya memiliki pangsa yang besar maka, kemungkinan
untuk membuka usaha ini cukup besar.

b. Segmentasi Demografis

Umum yang didalamnya mulai anak-anak, remaja maupun dewasa dan pria maupun wanita.

c. Segmentasi Psikografi

Produk kami bukan hanya untuk santapan harian masyarakat saja tapi juga untuk gaya hidup
sehat bagi konsumen atau pecinta kue Brownies maupun singkong yang mempunyai rasa khas
dan menghadirkan sensasi rasa yang berbeda dengan produk olahan Brownies maupun singkong
pada umumnya dengan khasiat yang besar bagi kesehatan tubuh.

2. Targeting

Tahap targeting disini yaitu membidik kelompok konsumen yang akan kita sasarkan. Dalam
usaha Brownies singkong ini kami membidik kelompok konsumen pasar pada anak-anak yang
pada umumnya menyukai coklat tapi, tidak suka singkong. Tapi, tidak menutup kemungkinan
untuk dapat diterima oleh segala kalangan dan umur.

3. Positioning

Tahap dimana suatu usaha yang produknya mudah dikenal dan diingat oleh konsumen dengan
kualitas dan manfaat produk yang dihasilkan, dan perbedaan produk dengan pesaing.
Pada produk berupa (brownies singkong) memiliki kelebihan dalam bentuk penyajian dari
singkong tersebut yang identik dengan makanan kurang enak dan kurang diminati oleh anak-
anak maupun sebagian orang dewasa, yang biasanya hanya disajikan dalam bentuk goreng atau
kukus. Sekarang kami merombak bagaimana cara penyajian singkong dengan dipadukan dengan
coklat dalam bentuk Brownies yang terkandung singkong. Dengan penyajian seperti ini singkong
yang hanya memiliki nilai jual cukup rendah, serta cara pengkonsumsian yang relatif biasa,
dengan dijadikan brownis singkong akan menambah nilai jual singkong dan sensai
mengkonsumsi singkong dan coklat di waktu bersamaan, tentunya dengan rasa yang enak.

Tagline kami yaitu “SEDERHANA MURAH DAN SEHAT”

Selain STP dalam rangkaian proses marketing, dikenal pula dengan identifikasi 4P, antara lain:

1. Product

Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang bagus sesuai dengan
target pasarnya.

Kami membuat inovasi singkong yang sebagian besar rasanya kurang diminati oleh masyarakat
luas. Dengan inovasi tersebut, banyak manfaatnya bagi tubuh manusia yang terkandung dalam
sayuran. Dibuatnya BROWSING ini sebagai alternative menikmati singkong yang kurang enak,
sehingga dapat dinikmati dengan perpaduan coklat dalam Brownies yang lebih nikmat.

Selain dari segi yang menyehatkan, makanan inovatif healt-modern ini juga akan menjadi
makanan unik yang berpeluang menarik perhatian konsumen.

2. Price

Karena bahan-bahannya berkualitas dan dengan porsi yang lumayan besar, harga jual produk ini
pun masih di bilang cukup terjangkau.

Harga yang kami tawarkan pada konsumen per produk adalah

1 Loyang Brownies : Rp 30.000.

3. Place

Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target pasar.
Karena target konsumen adalah anak-anak, tapi tidak menutup kemungkinan baik remaja
maupun dewasa dan bagi pria juga wanita karena manfaat singkong yang besar dan berguna bagi
tubuh manusia, maka lingkungan yang paling tempat untuk menjual produk kami adalah di
tempat-tempat jajanan aneka cemilan, pasar tradisional, dan outlet di tepi jalan raya.

4. Promotion dan Rencana Penjualan

Promosi yang kita lakukan adalah kami menggunakan dua strategi pemasaran yaitu secara offline
dan online.

Dalam skala kecil, kami menggunakan strategi pemasaran secara offline yaitu kerjasama dengan
beberapa pedagang di tempat aneka cemilan dan warung atau toko pasar tradisional, selain itu
juga jika ada bazar atau kegiatan luar semacam expo atau pameran dan tempat-tempat umum
yang ramai dapat dijadikan peluang untuk membuka stand dagangan disana.

Dalam skala besar, kami menggunakan strategi pemasaran secara online yaitu menjadikan media
social untuk tempat pemasaran. Untuk online, kami akan siap antar atau COD sehingga,
memudahkan penjual dan pembeli dalam bertransaksi.

B. Faktor Kompetitif

Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau
pesaing yaitu melalui analisis SWOT:

1. Strength (Kekuatan)

Untuk usaha Brownies singkong itu sendiri masih memiliki peluang besar untuk menarik
perhatian para konsumen karena untuk pesaing nya sendiri masih belum banyak yang membuka
usaha kue brownies berbahan dasar singkong. Jadi untuk memperoleh keuntungan besar sangat
memungkinkan dari bisnis Brownies singkong ini.

2. Weakness (Kelemahan)

Brownis singkong ini tidak dapat bertahan lama karna pengolahan nya tidak menggunakan bahan
kimia atau bahan pengawet. Hanya berbahan dasar alami. Jadi kue ini hanya dapat bertahan
sekitar 3-5 hari.

3. Oppurtinity (Peluang)
Peluang yang ada dalam bisnis brownies singkong ini antara lain: Bahan baku yang mudah
didapatkan. Singkong dengan mudah dapat dicerna, dan bagus untuk kesehatan tubuh.Karena
manfaat-manfaat tersebut singkong banyak disukai oleh berbagai kalangan, namun untuk anak-
anak sendiri kurang meminatinya. Maka dari itu, Brownies singkong ini akan membuat anak-
anak lebih menyukai makan singkong dengan invoasi berbeda. Selain itu, lokasi yang strategis,
brownies yang terletak ditempat-tempat strategis di kota Bantul.

4. Threath (Ancaman)

Banyak pesaing bisnis brownies yang saat ini jauh lebih terkenal dan lebih dikenal oleh
masyarakat luas

5. LAMPIRAN

a. Bukti foto lokasi usaha (bila ada)

b. Foto produk usaha


c. Bukti transaksi

d. Bukti testimoni konsumen

e. Bukti social media

Anda mungkin juga menyukai