Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN WAWANCARA ENTREPRENEUR

Bapak Dimas Ginanjar Merdeka (Bob Merdeka)

Pengusaha Keripik Pedas Maicih

Di Rumah Bapak Dimas Ginanjar Merdeka (Bob Merdeka)

Disusun oleh:

Fauzy Kurnia S (131424010)

Luthfiyah Sinatrya (131424018)

Putri Fitrianti (131424021)

Rahma Elyana Ajie (131424024)

Ridha Nudianti Darmawan (131424029)

Kelas : 4A-Teknik Kimia Produksi Bersih

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR

Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entreprendre, yang sudah dikenal sejak abad
ke-17, yang berarti berusaha. Dalam hal bisnis, maksudnya adalah memulai sebuah bisnis.
Kamus Merriam-Webster menggambarkan definisi entrepreneur sebagai seseorang yang
mengorganisir dan menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha..
Menurut Bolton dan Thompson dalam Eroglu dan Picak (2011), entrepreneurdidefinisikan
sebagai seseorang yang terbiasa menciptakan dan berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang
memiliki nilai jual dalam setiap kesempatan. Sedangkan Hisrich dalam Eroglu dan Picak (2011)
mendefinisikan entrepreneursebagai seseorang yang mendemonstrasikan inisiatif dan pemikiran
kreatif yang dapat mengatur mekanisme sosial dan ekonomi untuk merubah suatu bahan dan
situasi menjadi sesuatu yang lebih bernilai, dan menerima resiko serta kegagalan.
Maicih merupakan salah satu produsen keripik pedas ternama di Indonesia, khususnya kota
Bandung yang didirikan oleh pengusaha muda yang biasa dikenal dengan nama Bob Merdeka.
Perjalanan usahanya ini dirintis saat beliau masih menjadi seorang mahasiswa,dimulai dari
produksi kecil-kecilan dan dikemas secara sederhana hingga sekarang produknya telah
diproduksi secara massif dan inovasinya telah dikembangkan jauh lebih banyak dari hanya
sekedar keripik. Untuk dapat mempelajari langsung mengenai perjalanan bisnis makanan ini
langsung dari pengalaman pemiliknyamerupakan hal yang menarik untuk dapat dilakukan,
karena seperti pepatah pernah mengatakan bahwa pengalaman merupakan guru yang terbaik.
Maka dari itu, pemilikkeripik Maicih ini dipilih sebagai responden dalam kegiatan wawancara
entrepreneur ini.
BAB I
PENDAHULUAN

Hukum ekonomi kerap membentur semua pelaku usaha. Begitu pula dengan calon
pengusaha, hambatan modal ini seringkali bermasalah karena membutuhkan jumlah yang tak
sedikit. Namun di sisi lain, ada juga alternatif lain yang biasa di tempuh ketika seorang calon
pengusaha terbentur persoalan modal, yaitu kreatif. Dalam artian mengiring pengusaha untuk
mengeluarkan modal sekecil mungkin dan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Hal inilah
yang kemudian dilakukan oleh Bob Merdeka. Mulanya, Bob tidak lain hanya mahasiswa biasa
yang tidak memiliki kalkulasi baik dalam bidang akademik, jauh dari apa yang terjadi saat ini
sebagai wirausaha sukses di bidang industri kuliner. Namun demikian, insting bisnis kemudian
membawanya keberuntungan atas kreativitasnya. Menurutnya,beliau tidak menonjol di
lingkungan kuliah, lulus pun tidak. Saat itu beliau tidak memiliki biaya untuk meneruskan
kuliah. Tapi kadang campur tangan Tuhan berkata lain ketika seseorang yang mengalami
keterbatasan biaya akhirnya bisa sukses. Keuletannya untuk memulai usahanya akhirnya berbuah
manis, karena kini beliau menuai hasil yang jauh dari apa yang pernah dibayangkan. Bukan dari
hal yang besar, dia memulai bisnis dari keripik singkong pedas.
BAB II
HASIL WAWANCARA

2.1 Riwayat Entrepreneur


Dimas Ginanjar (Bob) Merdeka lahir di Bandung pada tiga puluh tahun lalu dan merupakan
anak pertama dari 3 bersaudara. Usaha keripiknya ini dirintis saat beliau masih menuntut Ilmu
Administrasi Bisnis di Universitas Parahyangan pada tahun 2010. Walaupun berbekal modal
yang kecil dan sempat jatuh bangun selama tujuh tahun sebelum 2010, beliau tidak pernah
menyerah dan terus menggapai cita-citanya. Hingga saat kini, siapa yang tidak mengenal keripik
Maicih sekarang sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, serta sempat terpilih
sebagai hot snack di tahun 2011 oleh majalah Rolling Stone.
Hobi beliau yang gemar memakan keripik pedas ini membawa niatnya untuk berdagang.
Awalnya, beliau tidak punya strategi khusus pada saat memulai usaha ini. Fokusnya hanya
menjual keripik pedas seunik dan sekreatif mungkin. Keripik singkong pedas yang jadi makanan
favorit masa kecilnya pun, beliau sulap menjadi produk berkelas yang siap bersaing dengan
produk lainnya. Ide untuk membuat keripik pedas maicih dibagi menjadi berbagai level beliau
dapatkan dari saran teman-temannya maupun kerabat dekatnya. Salah satu caranya adalah
dengan memanfaatkan media sosial berupa twitter.
Keripik pedas Maicih dilambangkan oleh sosok nenek ramah yang bersahaja. Hal ini juga
yang menjadi alasan mengapa keripik pedas ini dinamakan Maicih. Selain itu, makna kata dari
maicih ini yaitu diambil dari kata makasih atau terimakasih, yang kemudian diadabtasikan
menjadi bahasa yang lebih gaul yaitu menjadi maicih. Brand ini mulai dikenal banyak orang
lewat media sosial twitter dengan akun @maicih. Beliau memang mengandalkan twitter untuk
mempromosikan keripik pedas Maicih-nya. Lewat tagar #maicih yang begitu popular di
microsite ini, distribusi dan promosi pun dilakukan. Penjulan pun dimulai dari berjualan dalam
mobil dipinggir jalan hingga sekarang maicih dijual ditoko-toko maupun supermarket besar.
Akun @maicih yang resmi dibuat bulan Oktober 2010 ini kemudian mengukuhkan konsep
jualan keripik pedas ini. Sukses bergerilya jualan via twitter, kini keripik pedas Maicih sudah
bisa dinikmati semua penggemarnya di seluruh Indonesia

2.2 Keberhasilan dan Kegagalan Entrepreneur


Bob Merdeka memiliki prinsip bahwa usaha yang dijalankan itu lebih enak datang dari hobi.
Meski jatuh bangun usaha yang tengah digeluti, bahkan sampai terlilit utang, Bob akhirnya
kembali kepada hati nurani. Bob memilih usaha keripik untuk dijadikan profesi yang lahir dari
menekuni hobinya mengkonsumsi keripik pedas. Usaha keripik ini bukan usaha pertama yang
pernah beliau tekuni, Bob pernah menjalankan usaha di bidang event organizer, distro, furniture,
dan lain-lain, namun di bidang tersebut kesuksesan tak kunjung beliau raih.
Menurut beliau, tak sulit orang menemui makanan berbahan dasar singkong. Tapi di tangan
pria 30 tahun itu, keripik singkong disulap menjadi makanan yang bergengsi dan bernilai tinggi.
Bahkan pernah suatu ketika keripik yang memiliki tiga tingkatan pedas itu pernah ludes hingga
ratusan ribu paperbag dalam sebulannya.
Bob menceritakan awal mula memperkenalkan produknya itu. Pria yang pernah tercatat
sebagai mahasiswa jurusan administrasi bisnis di Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung
tersebut menceritakan tokoh fiktif seorang nenek-nenek melalui jejaring sosial twitter. Melalui
account @bobmerdeka dirinya berimajinasi seorang nenek dengan pekerjaannya. Bob
Merdeka menceritakan segala aktivitas nenek tua lewat situs tersebut. Lewat hal itu, followers
nenek fiktif terus digemari cerita-ceritanya hingga akhirnya menginspirasi. Sehingga akhirnya
dibuatlah account @maicih. Bob Merdeka memanfaatkannya untuk jualan, tanpa melepas image
nenek tua fiktif itu dengan pekerjaannya. Tak lama sejak itu, permintaan mulai banyak. Pada
awalnya, produksi 10 bungkus diproduksi dengan modal 50 ribu rupiah dan didapat 10 bungkus
dimana setelah dijual hasil yang Bob dapatkan adalah sebesar 100 ribu rupiah. Dari keuntungan
yang dia dapat, beliau jadikan kembali menjadi modal dan hal ini beliau lakukan selama 6 bulan.
Sehingga produksi yang beliau buat menjadi semakin besar.
Beliau menyadari bahwa kepopuleran Maicih di Twitter berdampak positif di bisnisnya itu.
Segala sesuatu yang beliau tulis di jejaring sosial mendapat respon dari ribuan followernya itu.
Bahkan ragam masukan dan ide didapat dari saran para follower dan konsumennya. Usahanya
kian berkembang, hingga akhirnya pada Maret 2011 beliau mulai memproduksi sendiri karena
banyaknya permintaan. Bob Merdeka dalam mendistribusikan Maicihnya ini dibantu oleh adik-
adiknya. Namun pada bulan Maret penjualan maicih ini mulai terpisah antara Bob dengan adik-
adiknya karena adanya perbedaan prinsip dalam penjualan. Maicih milik Bob memiliki gambar
nenek yang menghadap depan. Sedangkan Maicih produksi adiknya memiliki logo nenek yang
menghadap samping dengan menggunakan ciput khasnya. Menurutnya, perpecahan itu terjadi
karena sudah merupakan jalan dari Tuhan yang telah mengatur segala rejekinya.
Usaha Maicihnya kini kian berkembang. Meski, usaha keripik pedas saat itu begitu
menjamur di Kota Bandung, namun Maicih miliknya bertahan bahkan begitu berkembang pesat.
Hal itu bisa dilihat dari 100 outlet resmi yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Usaha yang
berawal dari hobi yang beliau tekuni tersebut, kini telah menjadi profesinya. Walaupun usahanya
kini sudah terbilang cukup besar, Bob masih ingin mengekspansikan usahanya hingga mencapai
kancah internasional. Bob tidak ingin Maicih ini hanya menjadi ikon dari kota kelahirannya saja,
beliau ingin Maicih ini menjadi ikon Indonesia yang dapat terkenal hingga luar negeri.
Hingga kini, brand Maicih terus berinovasi sehingga produknya tak melulu keripik, tapi
memiliki varian lainnya. Walaupun produk andalannya adalah keripik, tapi inovasi juga terus
dikembangkan hingga mencapai 10 produk dimulai dari basreng hingga batagor kuah instan.
Kini Bob Merdeka, di tengah masa keemasannya, sedang menikmati kriuknya rupiah yang jauh
lebih besar dari pertama uang yang digelontorkannya, yakni Rp 50 ribu.

2.3 Keterampilan Entrepreneur


Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah kejelian melihat suatu
peluang dan mengembangkannnya. Hal yang harus dilakukan oleh seorang wirausahawan adalah
menerapkan konsep learning by doing seperti Bob saat menjual keripik Maicih ini yang dimana
berkembang seiring dengan berjalannya usaha dan melalui kritik serta masukan yang diberikan
oleh konsumen. Kritik dan saran yang membangun ini akan membuat seorang entrepreneur lebih
kreatif dan melahirkan inovasi-inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para
pelanggan. Contoh yang diberikan oleh pemilik Maicih ini adalah lahirnya keripik Maicih dalam
berbagai level. Pada saat pertama dipasarkan, keripik ini hanya memiliki satu varian tingkat
kepedasan. Namun dengan adanya masukan yang berbeda mengenai tingkat kepedasannya ini,
akhirnya keripik ini dipasarkan dengan beberapa level agar semua konsumen dapat memilih
tingkat kepedasan sesuai dengan yang mereka inginkan.
Selain keterampilan tersebut, calon wirausahawan harus tahan terhadap kegagalan juga
penolakan. Kegagalan yang pernah dialami oleh pemilik Maicih ini terjadi sebelum beliau
memulai usahanya yang ditekuninya sekarang, beliau menjalani beberapa usaha di bidang lain
yang berujung kegagalan. Tujuh tahun sebelum Maicih, Bob mengalami kegagalan dan kerugian
dalam usahanya di bidang furniture sehingga meninggalkan hutang. Sehingga untuk menjalankan
bisnis Maicih ini beliau hanya memiliki modal yang sangat sedikit. Namun pada akhirnya beliau
dapat melewatinya dengan tidak menikmati keuntungan dari usahanya ini selama 6 bulan dan
selalu menggunakan uang keuntungannya itu kembali sebagai modal untuk mengekspansi jumlah
produksinya. Sedangkan untuk contoh penolakan yang dialami Maicih, dimana hingga sekarang
pun beliau masih banyak mengalami penolakan yaitu contohnya seperti disaat banyak calon
pembeli, reseller, atau bahkan distributor yang hanya bertanya namun tidak jadi membeli
produknya.

2.4 Belajar/ Melatih Keterampilan


Menjadi seorang entrepreneur itu merupakan orang yang tidak pernah berhenti belajar,
bahkan dapat dikatakan bahwa entrepreneur itu pembelajar sejati. Proses pembelajaran ini dapat
dilakukan dari berbagai seminar bisnis, marketing, tausiah keagamaan, berbagai macam buku
mengenai entrepreneur, selain itu belajar pula di lapangan. Keinginan untuk selalu belajar dan
mengikuti berbagai seminar ini bahkan sering dilakukannya sebelum Bob menggeluti kegiatan
berjualan Maicih.

2.5 Jaringan Sosial dan Bisnis


Jaringan sosial dan bisnis atau biasa disebut dengan relasi menurut Bob Merdeka adalah
sesuatu yang sangat krusial dalam membangun sebuah usaha. Dari pengalaman membangun
usaha ini, menurut Bob bisnis keripik ini dibangun dari hubungan baik atau silaturahim dengan
relasi. Kunci pemasaran produk keripik ini diawali dengan penjualan kepada teman-teman
terdekat (teman SMA dan kuliah). Bagi Bob, menjaga hubungan baik dengan teman adalah hal
yang baik. Karena saat kita memiliki hubungan baik dengan teman, maka secara tidak langsung
mereka dapat membantu kita dalam pemasaran yang efektif yaitu pemasaran dari mulut ke
mulut.
Cara mengembangkan relasi yang dilakukan oleh Bob adalah dengan melakukan
komunikasi secara langsung terhadap setiap konsumen. Beliau mengibaratkan bahwa teman-
teman terdekatnya sebagai relasi ring 1, sedangkan teman dari temannya tersebut diibaratkan
sebagai relasi ring 2. Semakin luas pemasaran yang dilakukan maka jumlah ring tersebut akan
semakin besar. Sebisa mungkin saat semakin luas pemasaran yang dilakukan misalnya hingga
mencapai ring 3, ring 4, dst, kita harus bisa merangkul lingkaran terluar tersebut untuk dapat
menjadi relasi di ring 1. Karena dengan memperluas relasi di ring 1, maka jaringan yang akan
terbentuk selanjutnya akan semakin besar, sehingga proses pemasaran akan semakin efektif.
Selain itu, keripik pedas Maicih juga mulai dikenal banyak orang lewat media sosial twitter
dengan akun @maicih. Beliau memang mengandalkan twitter untuk mempromosikan keripik pedas
Maicih-nya. Lewat tagar #maicih yang begitu popular di microsite ini, distribusi dan promosi pun
dilakukan. Untuk pemasaran, menurutnya, memang sengaja menggunakan twitter karena memang
digunakan di kalangan anak muda, dan terutama merupakan sarana promosi yang tidak
membutuhkan biaya atau gratis. Awalnya, target sasarannya memang anak muda sehingga cara
unuk menjangkaunya dilakukan melalui media sosial, walaupun dalam perkembangannya tidak
hanya anak muda yang menggemari Maicih. Untuk pemasaran Maicih di berbagai kota, Bob
mengaku dibantu oleh para distributor. Para lcihers, demikian julukan yang diberikan kepada
penggemar keripik ini, harus mendatangi distributor yang memang berpindah-pindah atau
mengantre di outlet Maicih. Akun @maicih yang resmi dibuat bulan Oktober 2010, kemudian
mengukuhkan konsep jualan keripik pedas ini. Sukses bergerilya jualan via twitter, kini keripik
pedas Maicih sudah bisa dinikmati semua penggemarnya di seluruh Indonesia.

Dengan berjalannya waktu, Bob meluncurkan situs www.maicih.com. Namun, di situs ini
pembeli tidak bisa membeli secara online dan hanya bisa melihat tempat-tempat di mana bisa
mendapatkan keripik dan jenis atau produk-produk apa saja yang dijual oleh Maicih ini..

2.6 Permodalan
Modal awal yang digunakan untuk pengembangan usaha ini adalah sebesar 50 ribu rupiah
yang kemudian berkembang sendiri menjadi 2 kali lipatnya. Kemudian uang hasil penjualannya
tersebut beliau gulingkan kembali menjadi modal untuk mengekspansi jumlah produksi
keripiknya. Hingga akhirnya modal yang dimulai dari uang senilai 50 ribu rupiah tersebut
berlipat ganda hingga mencapai omzet sebesar puluhan juta pada bulan ke-8. Sehingga setelah
bulan ke-8 tersebut Bob memutuskan untuk membuat Maicih dalam kemasan yang lebih
mumpuni, serta mulai melakukan sertifikasi dan segala urusan pelegalan produk keripik ini.
Hingga saat ini modal yang digunakan adalah profit hasil penjualan Maicih, beliau tidak
ingin menggunakan modal dari luar dikarenakan tidak ingin mengulangi kesalahannya di masa
lalu dengan menggunakan pinjaman uang dari bank. Sehingga dalam pengembangan usahanya
untuk 5-10 tahun ke depan, beliau bermimpi untuk mendirikan Bumi Maicih yang merupakan
tempat wisata baru di Bandung. Dimana tempat ini merupakan tempat wisata terpaduyang
menyuguhkan wisatawan untuk melakukan wisata edukasi serta wisata kuliner.
Menurut Bob, hal yang banyak membatasi ruang gerak dalam mengawali sebuah usaha
adalah mindset. Dimana kebanyakan orang terlalu banyak berfikir bahwa untuk memulai usaha
itu dibutuhkan modal yang besar dan berakhir dengan usaha yang tidak berjalan. Menurutnya,
untuk memulai sebuah usaha dapat mencontoh Maicih yang dimulai dengan seadanya.
Kemudian pengembangan selanjutnya dapat dilakukan seiring berjalannya waktu dan
berkembanganya usaha yang kita jalankan.
BAB III

KESIMPULAN DAN LESSON LEARNED

3.1 Kesimpulan
Kunci menjadi entrepreneur yang sukses :
1. Memiliki mental yang kaya bukan menjadi orang kaya
2. Harus berani menghadapi kegagalan,dan bangkit dari kegagalan
3. Harus tebiasa dengan berbagai penolakan.
4. Harus selalu sabar menangani berbagai sifat konsumen
5. Harus mau memulai mencoba-coba dengan hal yang kecil, berjualan produk apapun,
dengan modal seadanya sebagai basic, jangan langsung berjualan dengan modal yang
besar selain itu jangan berfikir bahwa ingin mempunyai brand besar dan langsung sukses.

3.2 Lesson learned


Dari hasi wawancara terhadap owner Maicih, pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa
kesuksesan akan dapat diraih dengan mengejar nikmat kehidupan di akhirat (tujuan beribadah).
Jika hanya mengejar nikmat kehidupan di dunia, maka yang akan di dapat adalah sebaliknya.
Jika kita mengejar dunia maka sukses di dunia tidak akan didapat apalagi dengan sukses akhirat,
karena dengan mengejar sukses dunia, kita akan lupa akan segalanya bahkan akhirat.

Pelajaran lain yang dapat diambil ialah pemahaman bahwa orang kaya yang sebenarnya
adalah apabila dia mencapai suatu level kekayaannya, dia dapat membantu orang banyak,
misalnya dengan membantu melayani konsumen dengan baik pun sudah termasuk kegiatan
membantu orang.
BAB IV
REKOMENDASI

Dari hasil wawancara penulis terhadap owner Maicih ini, besar harapan penulis agar Maicih
akan terus mengembangkan produknya, menjaga kualitasnya, dan akan selalu berkreasi serta
berinovasi dengan menghasilkan varian lain untuk semakin menarik dan memenuhi keinginan
pelanggannya. Selain itu, semoga mimpi yang dimiliki oleh Bob Merdeka untuk usaha 5-10
tahun ke depan untuk dapat mendirikan tempat wisata terpadu Bumi Maicih akan segera
tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Student Manual Entrepeneurship, 2016, Politeknik Negeri Bandung


Official Website of Maicih, http://www.maicih.com, (diakses pada Sabtu, 26 November 2016
pukul 12:58)
Eroglu dan Picak, 2011, Entrepreneurship, National Culture and Turkey, International
Journal of Business and Social Science, Turki
LAMPIRAN

A. Transkrip Wawancara
Q : Bisa ceritakan masa kecil Bapak yang berpengaruh terhadap karir entrepreneur?
A : Inspirasi menjadi entrepreneur atau pengusaha yaitu pada saat saya remaja, melihat teman-teman
yang orang tuanya seorang pengusaha itu hidupnya enak, saat mengambil rapor anaknya, mereka
bisa hadir, dan dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang entrepreneur memiliki waktu yang
banyak dan begitu pula uang yang banyak.

Q : Mengapa memilih menjadi entrepreneur daripada menjadi karyawan?


A : Menjadi entrepreneur itu enak, punya waktu juga punya uang. Awalnya dimulai dari waktu
saya kecil, ketika bagi rapot saya melihat teman-teman saya yang orangtua nya pengusaha itu
bisa mengambil rapot anak-anak nya, sedangkan teman-teman saya yang orang tua nya
pekerjan tidak bisa mengambil rapot karena sedang bekerja. Dari sana saya tertarik dan
berpikir untuk kelak saat sudah besar saya ingin menjadi seorang pengusaha.

Q : Jenis usaha apa saja yang pernah Bapak geluti?


A : Saya pernah mencoba berbagai macam bisnis sebelum akhirnya menjalani bisnis keripik.
Mulai dari berjualan pulsa, handphone, pakaian, MLM, serta bisnis event organizer pernah
saya coba tetapi gagal. Dan, saya merasa baru menemukan formula bisnis yang tepat di bisnis
keripik ini

Q : Mengapa sekarang memilih produk ini?


A : Tujuh tahun sebelum mencoba bisnis keripik maicih, prinsip saya bahwa usaha yang
dijalankan itu emang enak datang dari hobi.Meski jatuh bangun usaha yang tengah digeluti,
bahkan sampai terlilit utang. Dimulai, dari ketidaksengajaan pada saat sedang kuliner dan
merasa tidak ada makanan yang enak lalu terfikir untuk membuat keripik pedas karena hobi
saya itu cuma makan keripik pedas, hingga akhirnya saya coba tekuni dan pada saat itu istri
saya mencoba keripik buatan saya, istri saya menyarankan untuk menjualnya. Tak lama
itulah, permintaan mulai banyak. Saya sehari produksi 10 biji habis, dan itu dilakukan dalam
enam bulan, 10 biji itu modal saya Rp 50 ribu, dapatnya saya Rp 100 ribu dan pada akhirnya
saya tekuni terus menerus hingga pada akhirnya menjadikannya sebuah bisnis usaha.
Q : Apa nasihat Bapak dalam menghadapi kegagalan usaha?
A : Setiap orang sukses pasti pernah mengalami kegagalan, bahkan hingga saat ini saya pun
masih banyak mengalami banyak penolakan. Banyak mahasiswa bertanya kepada saya
mengenai bagaimana cara menjadi orang sukses, apabila kita ingin menjadi orang sukses
memang harus mengalami kegagalan terlebih dahulu, harus kuat mental, harus siap
mengalami berbagai penolakan makajangan pernah menyerah apabila menghadapi sebuah
kegagalan, gali terus menerus apa yang dapat dikembangkan kembali hingga mencapai
sebuah kesuksesan yang kita inginkan, karena sebenarnya dari sebuah kegagalan itu kita
dapat terus belajar dan mendapatkan kekuatan yang dapat membangkitkan kita untuk terus
berusaha menjadi orang sukses pada waktunya.

Q : Keterampilan apa saja yang harus dipelajari untuk menjadi seorang entrepreneur?
A : Menjadi seorang entrepreneur itu merupakan orang yang tidak pernah berhenti belajar,
bahkan dapat dikatakan bahwa entrepreneur itu pembelajar sejati. Saya terus belajar dari
berbagai seminar bisnis, marketing, tausiah keagamaan, berbagai macam buku mengenai
entrepreneur, selain itu belajar pula di lapangan. Saya memang selalu belajar dan mengikuti
berbagai seminar bahkan sebelum saya berjualan maicih.

Q : Bagaimana caranya belajar menjadi wirausahawan yang berhasil?


A : Memulai mencoba-coba dengan hal yang kecil, berjualan produk apapun, dengan modal
seadanya sebagai basic, jangan langsung berjualan dengan modal yang besar selain itu jangan
berfikir bahwa ingin mempunyai brand besar dan langsung sukses, boleh untuk sekedar
menjadi sebuah harapan teman- teman, tetapi untuk mencapai hal itu kita harus berusaha
mencari pengalaman sebanyak banyaknya terlebih dahulu, untuk memiliki skill menjual
sesuatu dan menghasilkan sesuatu. Karena dengan tidak mencoba di lapangan kita tidak akan
tahu bagaimana cara berwirausaha dengan baik, menawarkan produk kepada konsumen,
tidak akan tahu bagaimana cara mengenai berbagai sifat konsumen. Biasanya berwirausaha
akan lebih nyaman apabila sesuai dengan hobi kita sendiri atau dengan trend yang sedang di
laku di pasaran. Hingga pada akhirnya kalian yakin dengan ide kalian sendiri untuk
berwirausaha dan menjadi wirausaha yang berhasil.
Q : Apa kunci kesuksesan seorang entrepreneur menurut Bapak?
A : Kunci kesuksesannya untuk menjadi seorang entrepreneur yaitu
1. Harus memiliki mental kaya, lebih baik memiliki mental kaya ketimbang menjadi kaya
itu sendiri, apabila kita tidak memiliki mental kaya maka apabila kita memiliki uang yang
banyak uang itu akan habis dengan begitu saja karena tidak bisa memanage uang dan
akan lupa akan dunia.
2. Harus berani untuk gagal dan bangkit dari kegagalan itu,
3. Harus tebiasa dengan berbagai penolakan. Karena menjadi seorang pengusaha pasti akan
mengalami berbagai penolakan
4. Harus selalu sabar menangani berbagai sifat konsumen

Q : Apa artinya relasi/network bagi Bapak sebagai seorang entrepreneur?


A : Relasi itu paling penting bagi seorang entrepreneur bahkan sangat penting karena bagi saya
maicih dibangun karena adanya silaturahmi, dengan adanya silaturahmi akan memperpanjang
umur maupun rezeki, bayangkan apabila saya tidak berhubungan baik dengan teman SMA
mapun teman kuliah saya mungkin maicih ini pun tidak akan pernah ada, karena pembeli
pertama saya adalah teman- teman SMA dan kuliah saya. Mereka pula yang sukarela
mengiklankan dan menyebarluaskan produk maicih saya. Apabila saya tidak berhubungan
baik dengan teman teman saya mungkin mereka tidak akan ada yang mendukung.

Q : Bagaimana caranya mengembangkan relasi/network tersebut?


A : Mengembangkan relasi network dapat dilakukan dengan cara menggali relasi yang ada
menjadi berbagai banyak relasi atau dapat dibilang dari ring satu, menjadi ring dua, menjadi
ring tiga hingga bahkan seterusnya. Dimulai dari teman- teman baik kita yaitu ring satu yang
mengetahui produk kita, lalu dari teman-teman baik kita mereka memberitahu dan
memberikan pengaruh ke teman-temannya mereka, dapat disebut juga dengan ring 2. Setelah
itu dari temannya teman disebarluaskan lagi kepada temannya teman-teman yaitu ring 3 dan
seterusnya. Dari ring yang paling besar itu dapat dibuat menjadi ring satu yaitu dengan cara
mengadakan pertemuan, karena dari pertemuan itu kita dapat bersilaturahmi
mengembangkan relasi yang akan menambah teman baik kita. Teman baik akan membantu
kita mengembangkan dan menyebarluaskan produk kita sehingga mendapatkan pelanggan
yang banyak, karena data pelanggan merupakan kunci pertama sebuah perusahaan.
Q : Bagaimana caranya Bapak bisa mendapatkan financial capital (modal uang) untuk
berwirausaha ini?
A : Modal pertama saya yaitu dengan 50 ribu rupiah, dengan bahan seadanya, plastik seadanya,
singkong seadanya dan cabe seadanya, karena saya menjual keripik pedas ini dengan
ketidaksengajaan dan bukan karena bisnis usaha yang direncanakan oleh saya. Kebetulan
hobi saya memakan kripik pedas maka saya coba membuat keripik pedas dengan modal 50
ribu itu. Pada saat saya menjual keripik pedas yang saya buat ternyata laku dan menghasilkan
keuntungan 100 ribu, dari keuntungan tersebut saya jadikan modal kembali untung menjual
kembali dan memperbanyak keripik pedas yang saya jual sehingga setelah 8 bulan dengan
keuntungan saya yang sudah cukup besar, saya memulai membuat kemasan dengan maicih
yang baik, memulai mengambil karyawan dan membuat sertifikat halal, badan hukum dan
sebagainya.

Q : Apa saran Bapak kepada para pemula wirausaha agar bisa menghimpun modal usaha?
A : Sebaiknya menggunakan modal dengan modal usaha yang seadanya saja, lakukan secara
tekun dan yakin untuk berjualan apapun itu, setelah hasil penjualan yang kita dapatkan untuk
setiap profitnya jangan diambil semuanya tetapi dijadikan modal terus menerus hingga
menghasilkan profit yang sebanyak- banyaknya sehingga mengasilkan modal yang besar pula
untuk memulai bisnis yang lebih besar lagi. Jangan terlalu mengharapkan profit yang
sebesar-besarnya, lalu gunakan profit untuk kebutuhan dasar sehari hari saja dan kembali
untuk dijadikan modal. Selain itu sebaiknya jangan sampai menggunakan pinjaman modal
usaha dari bank karena bunga-bunga yang dihasilkan oleh bank akan membuat kita terlilit
hutang yang banyak. Harus optimis bisa melakukan usaha dengan modal usaha seadanya
tanpa meminjam modal usaha ke bank. Bank hanya dibutuhkan untuk transaksi saja.
B. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai