Anda di halaman 1dari 22

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014

MODUL

: Destilasi Batch

PEMBIMBING

: Iwan Ridwan, ST., MT.

Praktikum

: Selasa, 16 Desember 2014

Penyerahan Laporan

: Rabu, 24 Desember 2014

Oleh
Kelompok :

VIII

Nama

Levina Cahyani

131424028

Ridha Nudianti D.

131424029

Kelas

:
:

2A- Teknik Kimia Produksi Bersih

PROGRAM STUDI D4-TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat memisahkan campuran air dan etanol dengan cara distilasi
2. Membuat kurva konsentrasi distilat dan residu terhadap waktu
3. Menghitung jumlah etanol yang diperoleh dengan persamaan Rayleigh
DASAR TEORI
Distilasi merupakan salah satu cara pemisahan campuran dalam fasa cair cair menjadi
komponen penyusun berdasarkan perbedaan daya penguapan (volatility) Secara umum distilasi
dilakukan dengan cara menguapkan campuran tsb. Yang diikuti proses kondensasi, sehingga
dihasilkan distilat, sedang cairan yang relatif sulit menguap disebut residu.
Mekanisme dalam proses distilasi adalah :
a. penguapan komponen yang relatif mudah menguap dalam campuran
b. kondensasi fasa uap dalam kondensor
c. penampungan distilat dalam penampung
Prinsip distilasi adalah pemisahan terjadi bila kondisi operasi berlangsung dalam keadaan
kesetimbangan ( equilibrium ) antara fasa uapfasa cair. Bila salah satu komponen dalam fasa
cair bersifat lebih volatil dari pada yang lain, maka komponen tersebut di dalam fasa uap dan
fasa cair akan mempunyai komposisi yang berbeda. Umumnya operasi distilasi dilakukan pada
tekanan konstan.
Beberapa parameter yang berpengaruh dalam distilasi antara lain sifat campuran,
karakteristik kolom ( jenis kolom, panjang kolom ), parameter operasi (temperatur, tinggi kolom,
rasio-refluks, luas permukaan kontak antara fasa gas dan cair dan koefisien perpindahan massa).
Pada sistem campuran biner, persamaan neraca massa disusun dengan asumsi bahwa
campuran bersifat ideal, relative volatility konstan, hold-up dalam fasa cair dan uap serta
kehilangan panas pada dinding kolom dapat diabaikan. Selain itu kesetimbangan fasa uap dan
fasa cair di setiap tahap dicapai secara sempurna.
Pelaksanaan operasi distilasi batch dapat dilakukan dengan perbandingan refluks
konstan atau bervariasi. Gambar -1 berikut ditunjukan proses distilasi batch sederhana.

Gambar 1. DSkema dstilasi batch sederhana.


Bila jumlah tahap kesetimbangan adalah tunggal (single stage) dan pada setiap saat,
penambahan jumlah distilat (dD) sama dengan pengurangan jumlah cairan di reboiler (dW) ,
maka hubungan tersebut ditulis :
- dw

= dD

(1)

- yDdw = yDdD = - d(w.xw)

(2)

yDdw = wdxw + xwdw

(3)

Integrasi Persamaan (3) diperoleh :

(4)
dengan :
xW = komposisi fasa cair di reboiler
yD = komposisi fasa uap di distilat
Wo = jumlah cairan pada saat awal (mol)
W = jumlah cairan pada saat akhir operasi (mol)
Persamaan (4) disebut persamaan Rayleigh dapat diselesaikan dengan salah satu cara,
yaitu integrasi secara grafis, numerik ataupun analitik. Selisih antara (yDxW) tergantung jumlah
tahap, perbandingan refluks (R) dan hubungan kesetimbangan antara fasa uap-cair.

Penyelesaian persamaan secara analitik dilakukan dengan menggunakan hubungan antara


kesetimbangan fasa uap-cair yang dinyatakan dengan relative volatility, yang didifinisikan
sebagai berikut :
(5)
Atau
(6)
dengan :
y* = komposisi komponen yang relatif lebih volatil di fasa uap
yang berada dalam kesetimbangan dengan x*
x* = komposisi komponen yang lebih mudah menguap di fasa cair
= relative volatility
Dengan menggunakan Persamaan (4) dan (6) kemudian diselesaikan secara integrasi
analitis diperoleh persamaan :

(7)
Persamaan (4) atau (7) digunakan untuk menentukan jumlah produk atau distilat pada
berbagai komposisi.
Persamaan (4) diselesaikan dengan integrasi secara grafik dengan cara menghitung luas
di bawah kurva antara 1/(yD-xW) vs. xw, mulai dari xWo sampai xW yang diamati. Gambar-2
berikut ditunjukkan bahwa komposisi distilat rata-rata (average)
dihitung dengan menggunakan persamaan :
(8)

Gambar-2. Kurva penentuan luas di bawah kurva.


Apabila hold-up tidak diabaikan, Colburn dan Stearn dan Asghar Husain menurunkan
persamaan neraca massa dinyatakan dengan laju pengurangan jumlah komponen dalam reboiler,d(WxW) ditambah dgn. laju perubahan jumlah hold-up dalam reboiler, -d(Hxh) sama dengan laju
akumulasi, xD.dW atau secara matematis ditulis sebagai berikut :
-d(wx) d(Hxh) = -xwdw

(9)

Integrasi Persamaan (9) mulai dari xWo sampai xW diperoleh :

(10)
dengan :
H = hold-up pada reboiler [ mol ]
xh = fraksi komposisi hold-up
ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat alat distilasi dan unit
2.
3.
4.
5.
6.

pengendali
Stopwatch
Termometer
Gelas ukur 50 ml
Piknometer
Labu ukur 25 ml

15. 5.4 LANGKAH KERJA


16. Pembuatan Kurva Kalibrasi

7. Botol semprot
8. Tissue
9. Pipet tetes
10. Pipet ukur 5 ml
11. Bola isap
12. Erlenmeyer 100 ml
13. Aquadest
14. Alcohol/ ethanol

1. Buatlah larutan antara etanol dengan air dengan perbandingan tertentu dan jumlah
volume total 10 ml (etanol 10 ml dan tidak ada air, etanol 9 dan air 1 ml) dan sampai
etanol 0 ml dan air 10 ml
2. Ukur berat jenisnya
3. Perbandingan volume tiap larutan dikonversi ke dalam konsentrasi yang dinyatakan
dalam komposisi fraksi mol etanol
17. Proses Distilasi Fraksionasi
1. Masukkan etanol kadar 96 % dan aquadest masing-masing 1,5 Liter ke dalam labu
distilasi (volume labu sekitar 5 Liter)
2. Ambil sampel umpan (feed) secukupnya dan periksa berat jenisnya.
3. Alirkan air pendingin melalui bagian atas kolom fraksinasi.
4. Set temperatur pemanas sekitar 90C dan temperatur kolom di bagian atas sekitar distilat
80C.
Membuat
Pembuatan
larutankurva
standar
kalibrasi
ethanol dengan variasi konsentrasi 0%, 20%, 40%, 60%, 80 %, dan 96%
5. Nyalakan sistem pemanas (oil bath) dan tekan tombol untuk membuka aliran air

pendingin.
6. Pastikan sistem dalam kondisi Refluks Total (R total).
s masing masing7.larutan
menggunakan
piknometer
ml. *catatan:
Setelahstandar
dicapai dengan
temperatur
bubble-point, tentukan
nilai 25
R (L/D)
mulai daripiknometer
kecil hinggayang digunak
besar.
8. Catat volume distilat yang diperoleh terhadap waktu operasi.
9. Setiap periode tertentu (10 menit selama 120 menit) ukur berat jenis distilat dan residu
Buat kurva standar antara konsentrasi lawan berat jenis.

yang diperoleh.
10. Buatlah kurva konsentrasi destilat dan residu terhadap waktu dengan menggunakan data

Masukkan
1,5 L ethanol 96% dan 1,5 L aquadest kedalam labu destilasi. Cek berat je
di atas.fraksionasi
Proses destilasi
11. Hitung jumlah residu tersisa pada akhir operasi dengan menggunakan Persamaan (4) dan
Persamaan (10) dan komposisi distilat rata-rata.
18.

Alirkan air pendingin melalui bagian atas kolom fraksinasi dengan suhu air 1

19.
20.

Atur temperature pemanas pada 90C dan temperature labu destilasi sekitar 8

21. DIAGRAM ALIR KERJA


Pemanas dinyalakan dan tekan tombol pembuka aliran pendingin.
22.

Pastikan system dalam kondisi Refluks Total (R total). Setelah dicapai temperature bubble poin
23.
24.

Ukur volume desilat dan berat jenis umpan dan feed setiap 10 menit sebanyak 1

Buat kurva konsentrasi destilat dan residu terhadap waktu. Dan hitung jumlah residu tersisa

25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42. DATA PENGAMATAN
43. Table Kurva Standar Ethanol
44. Konse

45. Berat

46. Berat

47. Berat

ntrasi

piknom

piknom

isi

(%)

eter +

eter

(gram)

48. Berat Jenis


(g/ml)

49. 0
50. 20
51. 40
52. 60
53. 80
54. 96
77.

isi

kosong

(gram)

(gram)

55. 52.91
56. 52.43
57. 52.31
58. 51.77
59. 50.99
60. 49.89
61.

63. 29.4
64. 28.92
65. 28.8
66. 28.26
67. 27.48
68. 26.38
69.

62. 23.51

70. 1.05
71. 1.0329
72. 1.0286
73. 1.0093
74. 0.9814
75. 0.9421
76.

Kurva Standar Ethanol


1.06
1.04

f(x) = - 0.1x + 1.06

1.02
1
0.98
Berat Jenis (g/ml)

0.96
0.94
0.92
0.9
0.88
0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Konsentrasi Ethanol (%)

78.
79.
80.
81.
82. Table Data Pengamatan Destilat
83. Wa
ktu

84. Berat
Piknometer

85. Ber
at

86. Berat Isi


(gram)

87. Berat Jenis


Destilat

Pik
nom
(me
nit)

eter
+ Isi (gram)

Kos

(g/ml)

ong
(gra
m)
101.

43

116.

.53
102.

88. 0
89. 10

43

117.

43

118.

90. 20
92. 40

105.

95. 70

100.

43

121.
115.
21.87

124.

.2
42

125.

42

126.

120
112.

127.

.1

21.

135.

36

20.

136.

21.

137.

17.

138.

0.
7493
0.
7718
0.
7535

20.

139.

20.

140.

0.
7808
0.
7748

141.

0.
7926

14.

142.

92
129.

0.
7718

18.

128.

0.
77

23

.79
114.

134.

92
40

113.

21.

.79

0.
7682

33

.17
111.

133.

61
39

0.
7682

23
123.

0.
7685

21.

122.

.48

110.

132.

61

43

109.

21.

56

.1

98. 100
99. 110

120.

42

108.

96. 80
97. 90

43

.48
107.

131.

51

.43
106.

93. 50
94. 60

119.

.38

91. 30

21.

51
43

0.
7736

52

.38
104.

130.

66

.39
103.

21.

0.
7853

143.

144.
145.

Dari kurva standar ethanol didapatkan persamaan : y = -0.103x + 1.058, dengan y

= Densitas Etanol dan x = Konsentrasi Etanol (%). Sehingga:


146.

Untuk t=0 menit

162.

147.

Diketahui y = 0.7736

163.

Untuk t= 40 menit

148.

164.

Diketahui y = 0.77

165.

= -0.103x +

1.058
149.

0.7736 = -0.103x + 1.058

1.058

150.

166.

0.77

167.

= 2,76 %

151.

= 2.81 %

= -0.103x +

= -0.103x + 1.058
= 2.80 %

152.

Untuk t=10 menit

168.

Untuk t=60 menit

153.

Diketahui y = 0.7685

169.

Diketahui y = 0.7493

154.

170.

= -0.103x +

0.7493

= -0.103x +

172.

= 2.997%

173.

Untuk t=80 menit

174.

Diketahui y = 0.7535

175.

= -0.103x +

0.7535

= -0.103x +

= -0.103x +

1.058

1.058

155.

0.7685 = -0.103x + 1.058

156.

= 2,81 %

157.
158.

untuk t=20 menit

159.

Diketahui y = 0,7682

160.

= -0.103x +

1.058
161.

0,7682 = -0.103x + 1.058

171.
1.058

1.058
176.
1.058

177.

= 2.96 %

178.
179.

Untuk t=30 menit

180.

Diketahui y = 0.7682

181.

= -0.103x +

1.058
182.

0.7736 = -0.103x + 1.058

183.

184.

Untuk t=50 menit

185.

Diketahui y = 0.7718

186.

= 2,81 %

= -0.103x +

1.058

189.

untuk t=70 menit

190.

Diketahui y = 0.7718

191.

= -0.103x +

0.7718

= -0.103x +

193.

= 2.78 %

194.

Untuk t= 90 menit

195.

Diketahui y = 0.7808

196.

= -0.103x +

0.7808

= -0.103x +

= 2.69 %

= 2.75 %

1.058
192.
1.058

1.058
197.
1.058

187.

0.7718 = -0.103x + 1.058

188.

200.

Untuk t=100 menit

204.

201.

Diketahui y = 0.7748

205.

Untuk t=110 menit

202.

206.

Diketahui y = 0.7926

207.

y = -0.103x + 1.058

208.

0,9752 = -0.103x + 1.058

209.

x = 2.58%

= 2,78 %

= -0.103x +

1.058
203.

0.7748

= -0.103x +

1.058

210.

Untuk t=120 menit

198.
199.

211.

Diketahui y = 0.7853

212.

= -0.103x + 1.058

213.

0.7853

= -0.103x + 1.058

214.

= 2.65 %
215.

Waktu (menit)
217.
0

216.

Konsentrasi (%)
230.
2,76

218.

10

231.

2,81

219.

20

232.

2,81

220.

30

233.

2.81

221.

40

234.

2.80

222.

50

235.

2.78

223.

60

236.

2.997

224.

70

237.

2.78

225.

80

238.

2.96

226.

90

239.

2.69

227.

100

240.

2.75

228.

110

241.

2.58

229.

120

242.

2.65

243.
244.
245.

Table Data Pengamatan Residu

246.
Waktu

247.

Bera
t

248.
Berat

249.

Berat
Isi (gram)

250.

Bera
t Jenis

(me

Piknometer

Pik

Residu

nit)

+ Isi (gram)

nom

(g/ml)

eter
Kos
ong

(gra
m)
251.
0
252.
10

264.

255.

267.

60

269.

260.

110

47

283.
284.
278.
21.87

287.

47

288.

47

289.

297.

47

290.

47

291.

0.
9079

298.

0.
9086

25.

299.

25.

300.

0.
9111
0.
9089

25.

301.

25.

302.

25.

303.

0.
9050
0.
9114
0.
9196

25.

304.

25.

305.

88

0.
9243

51
292.

0.
9093

75

.38
277.

25.

52

.75
276.

296.

34

.62
275.

25.

45
47

0.
9075

51
286.

0.
9096

25.

285.

.39
274.

295.

44

.21
273.

25.

0.
9079

42

47

272.

294.

46

.32

100
262.

282.

.38

90
261.

47

47

271.

25.

41

47

270.

293.

47

.31

259.
80

281.

.29

258.
70

47

25.
42

.33
268.

50
257.

280.

.28

40
256.

47
.34

266.

254.
30

279.

.29
265.

253.
20

47

0.
9111

306.

263.
120
307.
308.

Dari kurva standar ethanol didapatkan persamaan : y = -0.103x + 1.058, dengan y

= Densitas Etanol dan x = Konsentrasi Etanol (%). Sehingga:

309.
310.

Untuk t=0 menit

311.

Diketahui y = 0.9079

312.

= -0.103x +

1.058

327.

= -0.103x +

1.058
328.

0.9079 = -0.103x + 1.058

329.

= 1.45 %

313.

0.9079 = -0.103x + 1.058

330.

Untuk t=60 menit

314.

331.

Diketahui y = 0.9111

315.

Untuk t=10 menit

332.

316.

Diketahui y = 0.9096

317.

= 1.45 %

= -0.103x +

1.058

= -0.103x +

1.058
333.

0.9111 = -0.103x + 1.058

334.

= 1.43%

318.

0.9096 = -0.103x + 1.058

335.

Untuk t=80 menit

319.

336.

Diketahui y = 0.9050

320.

untuk t=20 menit

337.

= -0.103x +

321.

Diketahui y = 0.9075

322.

0.9050

= -0.103x +

= 1.48 %

= 1.44 %

= -0.103x +

1.058
323.

0.9075 = -0.103x + 1.058

324.

325.

Untuk t= 40 menit

326.

Diketahui y = 0.9079

= 1.46 %

1.058
338.
1.058
339.
340.
341.

Untuk t=30 menit

342.

Diketahui y = 0.9093

343.

1.058

= -0.103x +

344.

0.9093 = -0.103x + 1.058

345.

346.

Untuk t=50 menit

347.

Diketahui y = 0.9086

348.

= 1.44 %

= -0.103x +

1.058
349.

0.9086 = -0.103x + 1.058

350.

351.

untuk t=70 menit

352.

Diketahui y = 0.9089

= 1.45 %

353.

= -0.103x +

0.9089

= -0.103x +

355.

= 1.44 %

356.

Untuk t= 90 menit

357.

Diketahui y = 0.9114

358.

1.058
354.
1.058

= -0.103x +

1.058
359.

0.9114 = -0.103x + 1.058

360.

= 1.42 %

361.
362.

Untuk t=100 menit

367.

Untuk t=110 menit

363.

Diketahui y = 0.9196

368.

Diketahui y = 0.9243

364.

369.

= -0.103x +

0.9243

= -0.103x +

= 1.3%

= -0.103x +

1.058
365.

1.058
0.9196

= -0.103x +

1.058
366.

370.
1.058

= 1.34%

371.

372.

Untuk t=120 menit

373.

Diketahui y = 0.9111

374.

375.

0.9111 = -0.103x + 1.058

376.

= -0.103x + 1.058

= 1.43 %
377.

405.
406.

Waktu (menit)
379.
0

378.
392.

Konsentrasi (%)
1.45

380.

10

393.

1.44

381.

20

394.

1.46

382.

30

395.

1.44

383.

40

396.

1.45

384.

50

397.

1.45

385.

60

398.

1.43

386.

70

399.

1.44

387.

80

400.

1.48

388.

90

401.

1.42

389.

100

402.

1.34

390.

110

403.

1.3

391.

120

404.

1.43

1. Wakt

u
(men

2. Konsentrasi Sampel

Distilat
3. ( yD / % )

4. Konsentrasi

Sampel dalam

5. 1 / (yD

xW)

Waste (xW / % )

it)
6. 0

19. 2.76

32. 1.45

7. 10

20. 2.81

33. 1.44

8. 20

21. 2.81

34. 1.46

9. 30

22. 2.81

35. 1.44

10. 40

23. 2.80

36. 1.45

11. 50

24. 2.78

37. 1.45

12. 60

25. 2.997

38. 1.43

13. 70

26. 2.78

39. 1.44

14. 80

27. 2.96

40. 1.48

15. 90

28. 2.69

41. 1.42

16. 100

29. 2.75

42. 1.34

17. 110

30. 2.58

43. 1.3

18. 120

31. 2.65

44. 1.43

45. 0.763

3
46. 0.729

9
47. 0.740

7
48. 0.729

9
49. 0.740

7
50. 0.751

9
51. 0.638

2
52. 0.746

3
53. 0.675

7
54. 0.787

4
55. 0.709

2
56. 0.781

3
57. 0.819

7
407.

408.

Kurva xW vs 1/yD-xW
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
1/yD-xW 0.4
0.3
0.2
0.1
0
1.25

1.3

1.35

1.4

xW

1.45

1.5

409.

Y-Values
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1.25

1.3

1.35

410.

Luas bangunan bagian 1

411.

Luas trapesium

1.4

1.45

= [(atas+bawah) t]

412.

= [(0.7092+0.7874) (1.42-1.34)]

413.

= 0.059864

414.

Luas bangunan bagian 2

415.

Luas trapesium

416.

= [(atas+bawah) t]
= [(0.7092+0.7813) (1.34-1.3)]

1.5

417.

= 0.02981

418.

Luas bangunan bagian 3

419.

Luas trapesium

= [(atas+bawah) t]

420.

= [(0.8197+0.7813) (1.43-1.3)]

421.

= 0.104065

422.

Luas kurva total

= Luas bangunan 1 + Luas bangunan 2 + Luas bangunan 3

423.

= 0.059864 + 0.02981 + 0.104065

424.

= 0.193029

425.
426.

Menghitung jumlah cairan awal (Wo)

427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
435.

Mr ethanol
= 36 gr/mol
Vol ethanol umpan
= 1500 ml
Berat jenis ethanol
= 0,789 gr/ml
Massa ethanol umpan = Vol ethanol umpan x etanol
= 1500 ml x 0,789 gr/ml
= 1183,5 gr
Mol ethanol umpan (Wo)
= Massa ethanol umpan / Mr ethanol
= 1183,5 gr / 36 gr/mol
= 42606 mol

436.

Jumlah cairan pada saat akhir operasi (W)


xwo

ln (

Wo
W

) =
xw

438.

ln (

Wo
W

) = Luas Total dibawah Kurva

439.

ln (

Wo
W

) = 0.193029

437.

440.

Wo
W

dxw
yDxw

= e0.193029

441.

Wo
W

442.

42606 mol
W

= 1.212917968
)= 1.212917968
42606 mol
1.212917968

443.

444.

= 35126.8603 mol

445.

Jumlah perolehan destilat

446.

447.
448.
449.
450.
451.
452.

- (W-Wo)
- (W-Wo)
- (W-Wo)
D
D
D

dW

dD

= D-Do
= D-0
=D
= - (W-Wo)
= - (35126.8603 mol - 42606 mol)
= 77732.8603 mol

453.

454.
455.

Pembahasan
Destilasi

merupakan

suatu

proses

pemisahan

campuran

dengan

berdasarkan perbedaan yang didsarkan kepada perbedaan volatilitas campurannya.


Pengaturan suhu yang digunakan dalam pengoperasian biasanya antara titik didih bahan
yang ingin diambil dengan bahan lainnya. Pada praktikum ini dilakukan pemisahan
ethanol dari air dan pengaturan suhu dilakukan pada temperature 80C. Titik ini dipilih
karena titik didih ethanol berada pada temperature 78 C dan titik didih air berada pada
temperature 100C. Sehingga pada temperature 80C diharapkan seluruh ethanol telah
teruapkan tanpa air ikut menguap.
456.

Pengoperasian destilasi dilakukan dengan nilai ratio refluks (R) 6/3.

Sedangkan R sendiri merupakan perbandingan antara aliran refluks (L) dan Destilat (D).
Sehingga, maksud dari nilai 6/3 adalah setiap 6 kali aliran refluks yang terjadi 3
diantaranya menjadi destilat dan 3 sisanya kembali masuk kedalam kolom.

457.

Saat melakukan pegukuran berat jenis ditemukan bahwa volume

piknometer 25 ml yang digunakan telah tidak sesuai. Sehingga dilakukan kalibrasi


terhadap alat, dan didapatkan volume piknometer sebesar 28 ml. Hal ini mungkin dapat
terjadi dikarenakan piknometer telah memuai karena sering digunakan untuk mengukur
cairan yang masih panas, karena biasanya setiap alat ukur gelas memiliki spesifikasi
tersendiri untuk zat yang akan diukur misalnya seperti temperature dan volume.
458.

Konsentrasi ethanol dalam destilat yang didapatkan memiliki nilai yang

rendah, dimana seharusnya konsentrasi ethanol dalam destilat memiliki nilai kemurnian
yang tinggi. Hal ini mungkin diakibatkan karena kurang ketelitian pada saat pembuatan
kurva standar. Karena nilai slope yang didapatkan pada kurva standar terlalu besar
sehingga menyebabkan nilai konsentrasi kecil.
459.
460.

KESIMPULAN

461.

Dari hasil praktikum Destilasi Batch yang telah dilakukan pada hari

Selasa, 16 Desember 2014 praktikan telah dapat:


462.

1. Dapat memisahkan campuran air dan etanol dengan cara distilasi

463.

2. Membuat kurva konsentrasi distilat dan residu terhadap waktu

464.

3. Menghitung jumlah etanol yang diperoleh dengan persamaan Rayleigh dengan

hasil:
-

465.
466.
467.

Persamaan kurva standar etanol yaitu y = -0.103x + 1.058


Luas total dibawah kurva xW vs 1/yD-xWyaitu sebesar 0.193029
Jumlah cairan etanol pada saat awal (Wo) yaitu sebesar 42606 mol
Jumlah cairan pada saat akhir operasi (W) yaitu sebesar 35126.8603 mol
Jumlah etanol yang diperoleh (Destilat) yaitu sebesar 77732.8603 mol

Anda mungkin juga menyukai