Anda di halaman 1dari 7

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Praktikum Proses Kimia


Waktu : 60 menit
Jenis Ujian : Tutup Buku

Hidrolisa Minyak Jarak


1. Jelaskan reaksi kimia hidrolisa minyak jarak menjadi asam lemak bebas dengan menuliskan
reaksi kimia secara rumus bangun dan secara sederhana menggunakan simbol.
Jawab:
Hidrolisa adalah suatu proses menggunakan air untuk memecah senyawa. Minyak jarak
merupakan trigliserida dari lemak, yang apabila dihidrolisa oleh air akan menghasilkan asam
lemak bebas dan gliserin. Dengan rumus bangun seperti gambar di bawah ini

Mengikuti pemecahan ester. Radikal asam lemak bebas dipindahkan dari molekul gliserida,
sehingga pemecahan lemak tidak berjalan sempurna. Pemecahan yang terjadi antara
permukaan minyak dan lemak merupakan reaksi homogen melalui oksidasi air yang dilarutkan
dalam fase minyak.
2. Bagaimana menghitung konversi reaksi berdasarkan reaktan pembatas trigliserida berdasarkan
hasil perhitungan mol trigliserida yang bereaksi (secara stoikiometri) dan menghitung mol
trigliserida mula-mula dari data-data titrasi (asam lemak bebas yang terbentuk)?
Jawab:
Sebelum menghitung konversi, dilakukan Analisa kadar asam lemak bahan baku dengan
menghitung asam lemak bebas awal dan mol gliserida awal
(𝑉.𝑁)𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑀 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
• % 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘 = (𝜌.𝑣)𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 × 1000
× 100%
• % Gliserida = Bahan baku - % Asama lemak awal
• Asam lemak bebas awal
(𝑉.𝑁)𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑎 = (𝜌.𝑣)𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 VNaOH yang di pake
• Mol gliserida mula-mula adalah Vtitran
% 𝐴𝑠.𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘
𝑏= × 𝑎 sebelum hidrolisa
% 𝐺𝑙𝑖𝑠𝑒𝑟𝑖𝑑𝑎
Langkah selanjutnya adalah Analisa kadar asam lemak setelah hidrolisa dengan cara
menghitung konsentrasi asam lemak bebas, asam lemak yang terbentuk, asam lemak yang
bereaksi, kemudia baru diperoleh konversinya.
(𝑉.𝑁)𝑁𝑎𝑂𝐻−(𝑉.𝑁)𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
• Konsentrasi asam lemak = (𝜌.𝑣)𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
• Asam lemak terbentuk
CA = CA setelah hidrolisis – CA sebelum
• Asam lemak yang bereaksi (C)
C = 1/3 CA terbentuk
𝐶𝐴 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
• XA = 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑙𝑖𝑠𝑒𝑟𝑖𝑑𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙

VNaOH yang dipake → Vtitrasi selama hidrolisa

3. Bagaimana menentukan konstanta kecepatan reaksi (k) dari reaksi hidrolisa di atas berdasarkan
data-data waktu (t) dan konversi (x) yang diperoleh dari eksperimen?
Jawab:
Rate imput – Rate output + Reaksi = Akumulasi
dCA
0 – 0 – K.CA = dt
dCA
= −K. CA
dt
dCA
dt
= −K. dt
𝐶 𝑑𝐶𝐴 𝑡
∫𝐶 𝐴 𝐶𝐴
= − ∫0 𝐾 𝑑𝑡
𝐴0

𝐶𝐴
ln = −𝑘𝑡
𝐶𝐴𝑜
𝐶𝐴𝑜 (1−𝑋𝐴 )
ln = −𝑘𝑡
𝐶𝐴𝑜

ln 1 − 𝑋𝐴 = −𝑘. 𝑡
Y= m(slope). X
Cara menentukan nilai K adalah:
1) Lakukan proses hidrolisa minyak jarak, Analisa dan catat harga 𝐶𝐴 pada tiap-tiap interval
waktunya
𝐶𝐴𝑜 −𝐶𝐴 𝐶𝐴
2) Cari 𝑋𝐴 pada tiap waktu dengan, 𝑋𝐴 = atau 𝑋𝐴 = 1 −
𝐶𝐴𝑜 𝐶𝐴𝑜

3) Hitung ln 1 − 𝑋𝐴 [sebagai y] pada tiap waktu [sebagai x]


4) Buat grafik ln 1 − 𝑋𝐴 vs t , slope dari grafik tersebut adalah nilai -k.

Hidrodinamika Reaktor
16
14
Laju Sirkulasi (cm/s)

12
10
8
Ulr
6
4 Uld
2
0
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0
Laju Udara (liter/menit)

a. Jelaskan grafik hasil percobaan di atas !


Pada grafik diatas menjelaskan bahwa semakin besar laju udara maka laju sirkulasi semakin
kecil baik pada laju sirkulasi cairan pada downcomer dan juga laju sirkulasi cairan pada riser.
Nilai laju sirkulasi cairan pada downcomer lebih besar daripada nilai laju sirkulasi cairan pada
riser. Hal ini berbanding terbalik dengan teori yang ada, yaitu dimana semakin besar laju udara
maka semakin besar pula laju sirkulasinya.
b. Jelaskan alasan-alasannya mengapa bisa terjadi demikian !
Adanya penyimpangan terjadi karena
Karena semakin besar laju alir gas yang diberikan mengakibatkan daya dorong yang lebih
besar untuk menempuh lintasan semakin sedikit waktunya akan menyebabkan menurunnya
laju sirkulasi cairan dan penurunannya merupakan penurunan yang linier. Gaya gesek antara
lapisan gas dan cairan yang semakin besar menyebabkan penurunan laju sirkulasi cairan.
Ulr.Ar = Uld.Ad
dimana :
Ulr = laju sirkulasi cairan riser (cm/s)
Uld = laju sirkulasi cairan downcomer (cm/s)
Ar = luas bidang zona riser (cm2)
Ad = luas bidang zona downcomer (cm2)
Pada reaktor air-lift, luas penampang riser lebih besar daripada luas penampang downcomer.
Dengan luas penampang riser yang lebih besar, maka nilai laju sirkulasi area riser (Ulr)
menjadi kecil karena nilai laju sirkulasi berbanding terbalik dengan luas penampang dan nilai
Uld pun lebih besar daripada nilai Ulr.

Hidrolisa Pati

Turunkan persamaan kecepatan reaksi hidrolisa pati dan tentukan langkah-langkah bagaimana
bisa mendapatkan harga konstanta kecepatan reaksi (k).
Jawab:
Penurunan persamaan dibuku
Cara mendapatkan nilai K adalah:
1) Lakukan proses hidrolisa pati, Analisa dan catat harga 𝐶𝐴 pada tiap-tiap interval waktunya
𝐶𝐴𝑜 −𝐶𝐴 𝐶
2) Cari 𝑋𝐴 pada tiap waktu dengan, 𝑋𝐴 = atau 𝑋𝐴 = 1 − 𝐶 𝐴
𝐶𝐴𝑜 𝐴𝑜

1
3) Hitung ln (1−𝑋 ) [sebagai y] pada tiap waktu [sebagai x]
𝐴

1
4) Buat grafik ln ( ) vs t , slope dari grafik tersebut adalah nilai k.
1−𝑋𝐴
Absorpsi Gas CO2 dengan Larutan NaOH
1. Sebutkan perbedaan yang utama antara proses ADSOPRSI dengan ABSORPSI
Jawab:
Adsorpsi: penyerapan pada cairan atau padatan yang terjadi dipermukaan
Absorpsi: proses separasi dimana suatu campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan
penyerap sehingga satu atau lebih komponen gas tersebut larut dalam cairan.
2. Sebutkan persyaratan dan 4 contoh ABSORBEN yang dapat digunakan dalam operasi
absorpsi Gas CO2
Jawab:
Persyaratan absorben:
1. Memiliki daya melarutkan yang baik (kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat
lebih kecil).
2. Bersifat selektif terhadap apa yang diserap.
3. Memiliki tekanan uap yang rendah.
4. Tidak mudah menyebabkan terjadinya korosif pada peralatan.
5. Mempunyai viskositas yang rendah.
6. Stabil secara termis.
7. Murah dan mudah didapat
8. Tidak mudah berbusa.
Absorben pada gas CO2: MEA, NaOH, K2CO3
3. Sebutkan peralatan industri untuk melakukan operasi absorpsi Gas CO 2
Jawab:
Proses absorpsi dapat dilakukan dalam tangki berpengaduk yang dilengkapi dengan
sparger, kolom gelembung (bubble column), atau dengan kolom yang berisi packing yang
inert (packed column) atau piringan (tray column). Pemilihan peralatan proses absorpsi
biasanya didasarkan pada reaktifitas reaktan (gas dan cairan), suhu, tekanan, kapasitas, dan
ekonomi.
4. Sebut dan jelaskan 4 variabel yang dapat mempengaruhi operasi absorpsi
Jawab:
Konsentrasi NaOH, Laju alir NaOH, Jenis absorbent, dan Tekanan CO 2
Blm tak jelasin ehe
5. Bagaimana prosedur yang Saudara gunakan untuk menghitung koefisien perpindahan
massa gas-cair (Kga) dari data konsentrasi [𝐶𝑂3 ]2− dan waktu operasi (t) dalam percobaan
absorpsi
Jawab:
Pertama hitung Normalitas dan mol CO2 terserap terhadap waktu pengambilan sampel,

lalu hitung rata2 mol CO2 terserap. Kemudian hitung fraksi ruang kosong dan hitung P
absolut,

setelah itu hitung KgA dengan data2 yang sudah diketahui tadi dengan menggunakan
rumus :

Elektroplating
1. Jelaskan pengaruh kuat arus dan konsentrasi elektrolit terhadap berat logam yg menempel
pada electrode.
Jawab:
semakin tinggi kuat arus yang digunakan ketebalan lapisan akan semakin meningkat. Hal
ini disebabkan karena dengan meningkatnya kuat arus listrik yang mengalir maka jumlah
ion-ion akan semakin banyak, sehingga ion-ion akan semakin banyak terlepas dari larutan
dan mengendap pada katoda/benda kerja.
Semakin tinggi konsentrasi CuSO4, maka lapisan Cu yang menempel pada Zn akan
semakin tebal dan akan menambah berat katoda. karena semakin tinggi konsentrasi larutan
elektrolit, maka akan semakin banyak Cu2+ yang larut dalam larutan dan berpeluang
terdistribusi lebih banyak. Hal itu menyebabkan semakin banyak pula logam Cu yang
terdeposit pada katoda
2. Mengapa dalam electroplating arus yang digunakan adalah DC
Jawab:
Elektrolisis harus menggunakan arus listrik DC (searah) karena elektron yang dibutuhkan
selalu mengalir dari katoda ke anoda. Karena arus AC hanya dari PLN, bahaya tegangan
terlalu tinggi. Arus AC tidak stabil, (daya yang di supply naik turun sehingga tidak cocok
untuk proses elektrolisis karena efeknya arus yang diberikan juga dapat konstan.
3. Jelaskan perbedaan electroplating dan elektrokimia.
Jawab:
Studi hubungan antara reaksi kimia dan aliran listrik dengan menerapkan prinsip reaksi
redoks disebut elektrokimia.
Proses pelapisan katoda dangan logam lain dengan elektrolisis disebut elektroplating.

Esterifikasi
1. Mengapa pada saat anda melakukan praktikum esterifikasi alkohol dengan asam karboksilat
anda menambahkan asam kuat?
Jawab:
Gugus karbonil dari asam kaboksilat tidak cukup kuat sebagai elektrofil untuk diserang oleh
alkohol. Katalisator asam akan memprotonasi gugus karbonil dan mengaktivasinya ke arah
penyerangan nukleofil. Pelepasan proton akan menghasilkan hidrat dari ester, kemudian
terjadi transfer proton
2. Jika anda menginginkan konsentrasi asam klorida di dalam 500 ml campuran reaksi adalah
0,2 N, hitung jumlah larutan HCl pekat (37%) yang dibutuhkan jika density dari larutan HCl
tersebut adalah 1,18 g/cm3 dan berat molekul HCl adalah 36,5 g/gmol.
Jawab:
Dibuku
3. Dalam sebuah percobaan diinginkan untuk mereaksikan asam asetat (CH 3COOH) dengan
etanol (C2H5OH) pada temperatur 25C. Jika perbandingan mol asam asetat dengan etanol
adalah 1 : 1,5, hitung konversi asam asetat maksimum yang dapat dicapai. Diketahui data
G0f,298 untuk asam asetat = – 376,69 kJ/mol,
etanol = – 168,28 kJ/mol
etil asetat = – 327,40 kJ/mol
air = – 237,13 kJ/mol

Anda mungkin juga menyukai