0,1 N =
= 0,09524 N
Pembakuan NaOH 0,1 N membutuhkan asam oksalat sebanyak 5,7 mL
Vasam oksalat x Nasam oksalat = VNaOH x NNaOH
5,7 mL x 0,09524 N = 5 mL x NNaOH
N NaOH = 0,10857 N
Konsentrasi CO
2
dalam H
2
O
1. N NaOH x V NaOH = N sampel x V sampel
0,10857 N x 0,1 mL = N sampel x 5 mL
N sampel = 2,1714 x 10
-3
N
2. N NaOH x V NaOH = N sampel x V sampel
0,10857 N x 0,1 mL = N sampel x 5 mL
N sampel = 2,1714 x 10
-3
N
3. N NaOH x V NaOH = N sampel x V sampel
0,10857 N x 0,1 mL = N sampel x 5 mL
N sampel = 2,1714 x 10
-3
N
4. N NaOH x V NaOH = N sampel x V sampel
0,10857 N x 0,3 mL = N sampel x 5 mL
N sampel = 6,5142 x 10
-3
N
5. N NaOH x V NaOH = N sampel x V sampel
0,10857 N x 0,3 mL = N sampel x 5 mL
N sampel = 6,5142 x 10
-3
N
Konsentrasi CO
2
(N) Waktu (menit)
2,1714 x 10
-3
0
2,1714 x 10
-3
5
2,1714 x 10
-3
10
6,5142 x 10
-3
15
6,5142 x 10
-3
20
Kurva Konsentrasi CO
2
vs t
Menghitung fraksi mol CO2
Menggunakan hukum Henry
Dengan cara interpolasi, konstanta Henry untuk CO2 dalam air pada suhu 25C sebesar
(Data di Appendix Gean Koplis)
()
Ca Ya
2,1714 x 10
-3
0,1
2,1714 x 10
-3
0,1
2,1714 x 10
-3
0,1
6,5142 x 10
-3
0,3
6,5142 x 10
-3
0,3
Menghitung Fraksi mol CO
2
dalam air
Konstanta Henry =
H = 153,51
Waktu (menit) Ca xa
0
2,1714 x 10
-3
0,33
5
2,1714 x 10
-3
0,33
10
2,1714 x 10
-3
0,33
15
6,5142 x 10
-3
0,99
y = 0.0003x + 0.0013
R = 0.75
0
0.001
0.002
0.003
0.004
0.005
0.006
0.007
0 10 20 30
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
C
O
2
(
N
)
waktu (menit)
Kurva Konsentrasi CO2 vs t
Kurva Konsentrasi
CO2 vs t
Linear (Kurva
Konsentrasi CO2 vs t)
20
6,5142 x 10
-3
0,99
Kurva Kesetimbangan
xa ya
0,33 0,1
0,33 0,1
0,33 0,1
0,99 0,3
0,99 0,3
y = 0.303x + 9E-17
R = 1
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0 0.5 1 1.5
y
A
xA
Kurva Kesetimbangan
Series1
Linear (Series1)
Laju mol air dan mol udara
Laju mol air=
= 66,67
x 1
= 66,67
= 3,703
= 54,24
Laju mol udara=
= 333,33
x 0,0012
= 0,399996
= 0,0138
= 0,202
Laju mol CO2=
= 33,33
x 0,0018
= 0,0599
= 1,36 x 10
-3
= 0,0199
Vn+1= udara masuk = 0,202
+ 0,0199
0,2219
V1= 0,202
Garis operasi
1 putaran= 14,65 detik
20 menit= 1200 detik 82 putaran
= 2,38 x 10
-4
yn+1 =
yn+1 =
yn+1 =
- x
n
= 0 y
n+1
= 0,273
- x
n
= 2,38 x 10
-4
y
n+1
= 0,331
Kurva Mencari Jumlah Tahap
Tahap tidak dapat ditentukan
VII. PEMBAHASAN
y = 0.303x + 9E-17
R = 1
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
y
A
xA
Kurva Kesetimbangan
Series1
Series2
Linear (Series1)
Praktikum absorsi ini berujuan dari praktikum ini adalah memahami proses absorpsi
dan prinsip kerja peralatan, menghitung laju absorpsi CO
2
ke dalam air, menentukan
kurva penyerapan gas CO
2
oleh H
2
O melalui kolom isian, dan menentukan jumlah tahap
ideal pada percobaan dengan metoda McCabe-Thile. Absorpsi sendiri merupakan proses
pemisahan suatu bahan dari campuran gas dengan cara mengontakan dengan absorben
cair sebagai penyerapnya. Air yang digunakan berfungsi sebagai absorben dan solut yang
akan diserap yaitu CO2 dalam udara.
Mekanisme absorpsi yaitu air dan udara di kontakkan dengan cara mengalirkan air
dari atas sedangkan udara dari bawah (counter current). Ketika kontak terjadi maka
sebagian dari CO
2
yang ada di udara akan terserap oleh air di dalam kolom yang berisi
packing/packed column. Adapun packing yang digunakan adalah rasching ring yang
terbuat dari material keramik yang cukup tahan terhadap korosi. Fungsi dari packing ini
adalah untuk memperluas kontak antara air dengan CO
2
. Banyaknya CO
2
yang terabsorp
oleh air sebanding dengan kelarutan CO
2
tersebut di dalam air.
Pada praktikum digunakan laju alir CO
2
sebesar 2 L/menit, laju alir udara sebesar 20
L/menit dan laju alir air sebesar 4 L/menit. Sebelum praktikum kalibrasi laju alir air untuk
menentukan waktu laju alir air dalam periode 1 kali putaran atau waktu yang dibutuhkan
air untuk mencapai bagian bawah kolom. Didapatkan waktu 14,65 detik. Selanjutnya
untuk mengetahui konsentrasi CO
2
yang terabsorp oleh air dilakukan pengambilan sampel
pada 0 menit, 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Selanjutnya dilakukan titrasi
secara duplo dengan NaOH 0,10857 N yang telah distrandarisasi dengan asam oksalat.
Setelah didapatkan data konsentrasi CO
2
yang terabsorp di dalam air, dapat disimpulkan
bahwa semakin lama waktu kontak, maka konsentrasi CO
2
yang diperoleh semakin besar.
Dilihat dari fraksi mol CO
2
dalam air yaitu semakin lama waktu maka semakin besar nilai
fraksi mol CO
2
dalam air.
Kurva garis kesetimbangan diperoleh dari hubungan antara fraksi mol CO
2
dalam air
dan fraksi mol CO
2
dalam udara, dari kurva diperoleh nilai regresi 0.4597. Nilai regresi
ini tidak linier, hal ini disebabkan oleh kondisi CO
2
yang tidak stabil dalam air, dan
penguapan gas CO
2
di dalam air pada sampel yang mempengaruhi nilai fraksi mol CO
2
.
Sementara itu dari Neraca massa komponen CO
2
dapat diperoleh garis operasi dengan
persaaman berikut :
Dimasukan NIlai Xn pada to dan t-20, sehingga diperoleh nilai