Anda di halaman 1dari 5

KOMPOSISI BAHAN BAKU

1. C2H4 (Candra Asri)


Komponen
%mol
C2H4
99,9
C2H2
0,0001
CO
0,00002
CO2
0,00002
O2
0,0001
H2O
0,09966
S
0,0001
Komponen yang ada dianggap hanya C2H4 dan H2O sisanya di trace
2. O2 (Air Liquide) kemurnian 99.6%-99.85%
Gas Oksigen (GOX)
Laju alir
: 14500 Nm3/h
Kemurnian : 99.6%-99.85%
Liquid Oksigen (LOX)
Laju alir
: 3000 Nm3/h
Kemurnian : 99.6%-99.85%

Komponen
O2
N2

%mol
99,85
0,15

3. N2 (Air Liquide) Ballast gas N2 ikut SD dan Polychem Indonesia


Nitrogen Gas High Pressure (NGHP)
Laju alir : 5000 Nm3/h
Kemurnian
: < 1 ppm O2
Nitrogen Gas Low Pressure (NGLP)
Laju alir : 40000 Nm3/h
Kemurnian
: < 1 ppm O2

Liquid Nitrogen (LIN)


Laju alir
: 1740 Nm3/h
Kemurnian : < 0.5 ppm O2
Kemurnian N2 dianggap 100%, zat sisanya ditrace
NOTES NERACA MASSA
1. REAKTOR
Menggunakan basis sebesar 100 kmol umpan masuk reaktor.
Dengan perbandingan-perbandingan dari Patent Etilen Oxide
Reaktor dari Scientific Design.
Reaktor fixed bed multitube, reaksi eksotermis
Konversi 20% , selektivitas 80% dari Patent Etilen Oxide Reaktor
dari Scientific Design Only about 10-20% etilen feed is converted,
with selectivity to EO of about 70-80%
Fraksi mol H2O sebesar 0,008032% kmol/jam didapat setelah
diselesaikan semua nermas dari reaktor-fresh recycle-fresh feed,
jadi H2O tersebut merupakan bawaan dari umpan C 2H4. Yang
kemudian masuk ke reaktor. Karena pengerjaan menggunakan

excel, jadi pembenaran setelah nermas reaktor-fresh recycle-fresh


feed, dapat diselesaikan dnegan mudah.
2. ABSORBER EO (A01)
Penyerap dalam absorber: Air
Dianggap kelarutan EO dalam air sangat tinggi, jadi tidak ada EO
yang ikut sebagai hasil atas. Karena takutnya jika ikut dalam hasil
atas, akan terakumulasi atau ikut bereaksi, teroksidasi.
Terpolimerisasi.
Selain EO dianggap tidak ada kompobeb yanng larut dalam air
(kondisi ideal)
Kondisi operasinya didapat dari Patent Shell, serta trial antara garis
operasi dan kondisi keseimbangan. (T 40 C, P 3,5 atm)
Umumnya absorber beroperasi pada T rendah dan P tinggi.
Agar mol EO ikut semua dengan air, maka laju alir penyerap dibuat
sama dengan laju alir masuk gas
Jenis absorber tray
Diasumsikan tidak ada air yang menguap, serta kondisi operasi
berlangsung pada keadaan isotermal
Dari buku Geankoplis
L.X0 + V. Y(N+1) = L. XN + V. Y1
L.

x0
) + V.
1x 0

y (N +1)
)
1 y ( N +1) = L.

xN
)
1xN

+ V

y1
)
1 y 1

Karena X0 dan Yi dianggap 0, maka


V.

y (N +1)
)
1 y ( N +1) = L.

xN
)
1xN

Sebenernya agak rancu, jadi dianggap massa EO larut semua dalam


air dengan fraksi tetap. Fraksi itu tergantung kita men-set besar
mol/ jam laju penyerapnya.
Fraksinya tetap 0,06 sehingga massa fraksi penyerap dapat
diketahui, massa penyerap dapat diketahui.
Cth meraca massanya liat di geankoplis
GO harus berada di atas kurva seimbang utk absorber
Untuk menentukan jml plate, dapat mengganti P di kurva seimbnag
Lihat di Cth soal Buku Absorber Pak Heri Hal 23
Setelah dicoba, pas pake Henry trnyata aneh, mungkin karena P nya rendah
Fungsi kurva kesetimbangan: utk mengetahui jumlah plate yg dibutuhkan, serta
mengetahui, apakah kondisi operasi yang kita pakai,
garis operasinya ada dimana. Karena ga mungkin melewati batas keseimbangan.
Jadi, konsep keseimbangan sebenernay nggak mempengaruhi hasil atas sama
hasil bawahnya (karena itu lbh tergantung sama settingan/ keinginan kita),
tapi lebih utk mengetahui bagaimana kondisi seimbang dalam alat kita, sesuai
apa tdk, platenya gimana,
karena ketika komponen keluar dalam alat yg kita rancang hrs dalam keadaan
seimbang
Kalo neraca massa, konsep keseimbangan tdk trlalu, pengaruh, lebih ke
pembuktian aja,
Kalo absorber, yg plg mempengaruhi komposisi/ hasil atas, hasil bawah, adalah

konsentrasi/ mol. Kalo distilasi: laju alir


Cth meraca massanya liat di geankoplis

NOTE
nggak tauini buat semua tower, apa Cuma absorber.
3. PURGING ABSORBER EO (A-01)
Purging bertujuan untuk mencegah adanya akumulasi, juga bisa jadi
keluaran jika sewaktu-waktu terjadi blow up akumulasi
Purging sebesar 0,1 % (Ullmann, 2012; Zomerdijk dan Hall, 1981)
4. ALIRAN KE ABSORBER CO2 (A-02) DAN KE RECYCLE
1
1
1
2

1
Untuk memperoleh umpan reaktor yang sesuai dengan ketentuan,
3
maka harus dibuat recyecle 76,67% dan aliran ke Absober 02
sebesar 23,33%. didapat dari trial. Serta diketahui bahwa dalam
absorber CO2, hanya 75% yang bereaksi

5. ABSORBER CO2 (A-02)


Jenis absorber packed tower. Sebanyak 75% CO 2 terabsorb oleh
K2CO3. (Polychem Indonesia) Pada reaksi ini tidak semua karbonat
terkonversi menjadi bikarbonat hanya 75% saja
Prosesnya lebih ke reaksi kimia
Penyerap yg digunakan larutan benfield
Komponen2 larutan benfield lihat dari laporan KP (Polychem
Indonesia)
Paten Shell, yang masuk ke scrubbing zone 10-50% dari total gas.
The amount of gas passed to srubbing zone, and may be controlled
by any conventional valve means, and will ordinarily lie in the range
from about 10-50% by weight of the total recycle gas.
6. NERACA MASSA DI MIXING POINT I RECYCLE

13

14

16

Aliran Recycle pada arus 14, merupakan percampuran antara aliran


recycle pada arus 13 dan arus 16 yanng merupakan keluaran atas
dari Absorber CO2 (A-02), dimana sebanyak 75% CO2 terserap di
dalam absorber, dan sisanya keluar menuju ke recycle
Arus 16 di dapat dari trial pada arus 112, arus 13 juga trial. Trial
hingga komposisi recycle sesuai dengan yang diumpan,
Yang dijadikan patokan komposisi CO2nya, karena pada arus 5
komposisinya harus 15% kmol/jam sedangkan di fresh feed tidak
ada masukan CO2
7. MIXING POINT II (RECYCLE + FRESH FEED)
5

14
3

Arus recycle yaitu arus 14, bertemu dengan fresh feed pada arus 4
merupakan fresh feed C2H4, beserta impuritas H2O dan arus 3. Arus
3 merupakan fresh feed O dnegan impuritas N2 dan ballast gas N2.
Kebutuhan feed C2H4 dihitung dari kekurangan antara di recycle dan
kebutuhan C2H4 di arus umpan masuk reaktor.
8. MIXING POINT III (FRESH FEED O2 + BALLAST GAS N2)

1
2
Di arus 3 diketahui berapa besar O2 yang dibutuhkan, sehingga
dapat dicari O2 di arus 1 yang dibutuhkan.
Jika O2 sudah diketahui, besar impuritas N 2 yang masuk, sehingga
dapat dicari kebutuhan N2yang harus masuk.
9. STRIPPER CO2 (S-02)
Diasumsikan CO2 terlepas semua, 100%. Terdapat larutan benfield
yang menguap.
Diasumsikan tidak ada gas yang terkondensasi
Gas sebagai separating agent menggunakan steam
Maksud K2CO3 = larutan benfield, jdi yang dipakai massanya bukan
molnya.
10.MIXING POINT IV ( MAKE UP ABSORBEN CO2 )
11.STRIPPER ETILEN OKSIDA (S-02)
Hasil atas stripper yaitu, semua EO dan 10% air

Sebenernya utk stripper ada cara untuk menentukan kondisi


operasi, sama seperti absorber, menggunakan kurv a GO dan kurva
keseimbangan
Gas sebagai separating agent menggunakan steam
Mungkin ada sebagian gas yang terkondensasi
12.MENARA DISTILASI (D-01)
Pertama pakai asumsi dulu , berapa kemurnian yang diinginkan.
Dari situ dapat diketahui kondisi setimbangnya dari P dan T yang
digunakan.
Mentrial T

Anda mungkin juga menyukai