Anda di halaman 1dari 7

1

ZAT-ZAT YANG BERWUJUD GAS


Kita hidup didasar lautan udara yang komposisi volumenya secara kasar adalah 78%
N
2
, 21% O
2
, dan 1% gas lainnya termasuk CO
2
. Disini secara umum kita akan memusatkan
perhatian pada perilaku zat-zat berwujud gas di bawah kondisi atmosfer normal, yang
didefinisikan pada suhu 25C dan tekanan 1 atmosfer (atm).
Hanya 11 unsur saja yang pada kondisi atmosfer normal berwujud gas. Tabel berikut
memuat daftar tentang hal itu, ditambah dengan sejumlah senyawa gasnya. Gas mulia adalah
unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini
sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.
Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi
penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh
energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah (bertanda
positif). Perlu diperhatikan bahwa unsur hidrogen, nitrogen, oksigen, fluorin, dan klorin
berbentuk molekul gas diatomik. Bentuk lain dari okesigen adalah ozon(O
3
), yang juga
bewujud gas pada suhu kamar. Seluruh unsur golongan VIIIA yaitu gas mulia merupakan gas
monoatomik yakni : He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn.
Beberapa zat yang berwujud gas pada tekanan 1 atm
dan suhu 25C

Unsur

Senyawa
H
2
(molekul hidrogen) HF (hidrogen fluorida)
N
2
(molekul nitrogen) HCl (hidrogen klorida)
O
2
(molekul okesigen) HBr ( hidrogen bromida )
O
3
(ozon) HI (hodrogen iodida)
F
2
(molekul fluorin) CO (karbon monoksida)
Cl
2
(molekul klorin) CO
2
(karbon dioksida)
He ( helium) NH
3
(amonia)
Ne (neon) NO (oksida nitrat)
Ar (argon) NO
2
(nitrogen dioksida)
Kr (kripton) N
2
O (oksida nitrit)
Xe (xenon) SO
2
(belerang dioksida)
Rn (radon) H
2
S ( hidrogen sulfida)
HCN (hidrogen sianida)
#

Berikut ini adalah sifat-sifat fisis yang khas dari semua gas :
Gas mempunyai volume dan bentuk menyerupai wadahnya.
Gas merupakan wujud materi yang paling mudah dimampatkan.
Gas-gas akan segera bercampur secara merata dan sempurna jika ditempatkan dalam
wadah yang sama.
Gas mempunyai kerapatan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan cairan dan
padatan.

2

Tekanan gas
Gas melakukan tekanan pada permukaan apapun ketika saling bersentuhan , karena
molekul-molekul gas senantiasa dalam keadaan bergerak. Kita manusia tidak menyadari
bahwa secara fisiologi mampu menyesuaikan diri dengan baik terhadap tekanan udara
disekeliling kita, mungkin seperti halnya juga ikan yang tidak peduli terhadap tekanan air
tehadap dirinya.

Lalu bagaimana memperlihatkan tekanan atmosfer ? sangatlah mudah
memperlihatkan tekanan atmosfer. Salah satu contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah
kemampuan untuk minum cairan dengan menggunakan sedotan. Udara yang terhisap
mengurangi tekanan di dalam sedotan. Tekanan atmosfer di dalam cairan yang lebih besar
akan menekan cairan masuk ke dalam sedotan menggantikan udara yang tersedot keluar.
Satuan tekanan dalam SI :
Tekanan (pressure) didefinisikan sebagai gaya yang diberikan setiap satuan luas.

tekanan =



satuan SI untuk tekanan adalah pascal (Pa) yang didefinisikan sebagai satu newton setiap
meter persegi.
1 Pa = 1 N/m
2

Tekanan Atmosfer

Tekanan atmosfer ( atmospheric pressure ) adalah tekanan yang diberikan oleh
atmosfer bumi. Nilai sesungguhnya dari tekanan atmosfer bergantung pada letak, suhu dan
kondisi cuaca. Atom-atom dan molekul gas dalam atmosfer, seperti halnya material lainnya
mengalami gaya tarik gravitasi bumi. Sebagai akibatnya, kerapatan atmosfer di daerah dekat
permukaan bumi lebih besar dibandingkan dengan di daerah yang memiliki ketinggian jauh
di atas permukaan bumi. Kenyataannya, kerapatan udara menurun sangat cepat dengan
meningkatnya jarak dari bumi. Semakin rapat udara, semakin besar tekanannya. Gaya yang
diterima oleh setiap wilayah yang disebabkan oleh atmosfer bumi sama dengan berat kolom
udara diatasnya.
Bagaimana mengukur tekanan
atmosfer ? dengan menggunakan
Barometer. Barometer air raksa (merkuri)
digunakan untuk mengukur tekanan
atmosfer. Barometer air raksa terbuat dari
tabung gelas dengan ketinggian sekitar 84
cm dan tertutup pada ujung atasnya. Sedang
ujung tabung satunya dibiarkan terbuka serta
dicelupkan dalam wadah yang berisi air
raksa. Daerah vakum terbentuk dekat ujung
atas tabung kaca karena tabung tidak
sepenuhnya terisi dengan air raksa.
3

Prinsip
Pada suhu dan tekanan normal tinggi air raksa berkisar pada 76 cm. Karena terdapat
daerah hampa di bagian atas barometer, kolom merkuri tidak mengalami tekanan dari ujung
atas tabung kaca. Jadi, kolom merkuri di tabung kaca naik atau turun karena efek tekanan
atmosfer pada permukaan wadah air raksa sehingga mencerminkan tekanan atmosfer total
pada tempat tersebut.
Barometer sederhana terdiri dari tabung kaca panjang, yang salah satu ujungnya
tertutup dan pipa diisi dengan merkuri. Jika tabung itu secara hati-hati dibalikkan dalam
sebuah cawan yang berisi mercuri , sehingga tidak ada udara yang memasuki tabung, maka
sebagian merkuri dari tabung akan mengalir keluar memasuki cawan, menimbulkan ruang
hampa di bagian atas tabung yang tertutup. Bobot merkuri yang tersisa dalam tabung ditahan
oleh tekanan atmosfer yang bekerja pada permukaan merkuri didalam cawan.

Mengapa menggunakan merkuri yang merupakan zat yang beracun dan uapnya yang
berbahaya ? alasan penggunaan mercuri adalah karena kecepatannya yang sangat tinggi
(13,6 g/mL) jika dibandingkan dengan cairan lainnya. Karena tinggi cairan dalam kolom
berbanding terbalik dengan kerapatannya.

Tekanan atmosfer standar (standard atmospheric pressure) (1 atm) sama dengan
tekanan yang menopang kolom merkuri tepatnya setinggi 760 mm ( atau 76 cm) pada
permukaan laut pada suhu 0C. Dengan kata lain, atmosfer standar sama dengan tekanan 760
mmHg, jika mmHg menyatakan tekanan yang diberikan oleh kolom merkuri setinggi 1 mm.
Satuan mmHg disebut juga torr yang berasal dari ilmuwan Italia bernama Evangelista
Torriceli yang menemukan Barometer. Maka :
1 torr = 1 mmHg
Dan
1 atm = 760 mmHg
= 760 torr

Hubungan antara atmosfer dan pascal adalah :
1 atm = 101.325 Pa
= 1,01325 10
5
Pa

Dan karena 1000 Pa = 1 kPa ( kilopascal)
1 atm = 1,01325 10
2
kPa


Contoh soal :
Tekanan di luar pesawat jet yang sedang terbang tinggi, turun secara tiba-tiba di bawah
tekanan atmosfer standar. Dengan demikian, udara dalam kabin harus diatur tekanannya
untuk melindyngi para penumpang. Berapakah tekanan dalam atmosfer di dalam kabin, jika
barometer menunjukkan pembacaan 668 mmHg ?

4

Penyelesaian :
Ini merupakan masalah konversi dan diperlukan faktor satuan ( 1atm/760mmHg). Maka
tekanan dalam atmosfer adalah :
Tekanan = 668 mmHg


= 0,905 atm
Latihan : konversikan 749 mmHg menjadi atmosfer.

Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan gas selain atmosfer. Prinsip kerjanya
sama dengan barometer. Terdapat dua jenis manometer yaitu manometer tabung tertutup
yang umumnya digunakan untuk mengukur tekanan yang lebih rendah dari atmosfer.
Sementara manometer tabung terbuka cocok digunakan untuk mengukur tekanan yang sama
atau lebih tinggi dari tekanan atmosfer.

HUKUM-HUKUM GAS

Hukum Boyle : Hubungan Tekanan-Volume
Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, Robert Boyle menemukan bahwa apabila
suhu gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas bertambah, volume gas semakin
berkurang. Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, volume gas semakin
bertambah. Jadi, tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas.
Hubungan ini dikenal dengan Hukum Boyle, (boyles law) yang menyatakan bahwa
tekanan dari sejumlah tetap suatu gas pada suhu yang dijaga konstan adalah berbanding
terbalik dengan volumenya. Secara matematis ditulis sebagai berikut :
P
1
V
1
= P
2
V
2
dengan :
V
1
adalah volume awal
V
2
adalah volume akhir
P
1
adalah tekanan awal
P
2
adalah tekanan akhir
Contoh soal
Dalam suatu wadah terdapat 4 liter gas dengan tekanan 4 atm dan suhu 47C..
kemudian tekanan gas menjadi 1/4 dari tekanan semula dan suhu gas dijaga konstan.
berapakah volum gas sekarang?
pembahasan :
Dik :
V
1 =
4 L gas
P
1
= 4 atm
P
2
= P
1
=

(4) = 1 atm
T = 47C..
Dit : V
2




Jawab :
pada suhu tetap hubungan yang berlaku
adalah :
P
1
V
1
= P
2
V
2

V
2
=

=


= 16 L
jadi, volum gas sekarang adalah 16 liter.

5

Hukum Charles dan Gay-Lussac : Hubungan Suhu-Volume
1). Hukum Gay Lussac ( Hukum Perbandingan Volume )
Hukum ini menjadi dasar bagi stoikiometri raeksi reaksi gas. Ketika ia mereaksikan
1 bagian volume gas hidrogen dengan satu bagian volum gas klor akan menghasilkan dua
bagian volum gas hidrogen klorida. Ketika Lussac mereaksikan 2 bagian volume gas
hidrogen bereaksi dengan 1 bagian volume gas oksigen ternyata menghasilkan dua bagian
volume uap air. Demikian juga ketika ia mereaksikan gas hidrogen dengan nitrogen, 3 bagian
hidrogen bereaksi dengan 1 bagian gas nitrogen menghasilkan 2 bagian gas amonia.
Berikut reaksinya :
H
2(g)
+ Cl
2(g)
2 HCl
(g)

2 H
2(g)
+ O
2(g)
2 H
2
O
(g)

3 H
2(g)
+ N
2(g)
2 NH
3(g)

Bunyi hukum perbandingan volume (Gay Lussac)
Volume gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi, bila diukur pada suhu dan tekanan
yang sama berbanding sebagai bilangan bulat sederhana
Yang perlu diperhatikan adalah hukum perbandingan volume tidak berlaku pada
reaksi yang melibatkan zat dalam fase padat dan cair. Pada zat padat dan cair, koefisien
reaksi hanya menyatakan perbandingan mol, tidak menyatakan perbandingan volume.
secara matematis ditulis sebagai berikut :




Untuk gas dalam suatu wadah yang mengalami pemanasan dengan volum dijaga tetap, pada
proses 1 dan 2 hukum gey lussac dapat ditulis seperti berikut :

dengan P
1
= tekanan mula-mula (atm)
P
2
= tekanan akhir (atm)
t
1
= suhu mutlak mula-mula (K)
t
2
= suhu akhir (K)

Contoh soal
gas dalam ruang tertutup memiliki volum 2,5 liter, tekanan 2 atm, dan suhu 27C. berapakah
tekanan gas tersebut jika suhu dinaikan menjadi 67C pada volum tetap?
pembahasan :
Dik :
V = 2,5 L
P
1
= 2 atm
T
1
= 273 + 27 = 300 K
T
2
= 273 + 67 = 340 K
6

Dit :
P
2
... ?
Jawab :



P
2
=

=


= 1,76 atm

Jadi, tekanan gas pada suhu 67C adalah 1,76 atm

2). Hukum Charles
Seratus tahun setelah Boyle menemukan hubungan antara volume dan tekanan,
seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis yang bernama Jacques Charles (1746-1823)
menyelidiki hubungan antara suhu dan volume gas. Berdasarkan hasil percobaannya Charles
menemukan bahwa apabila tekanan gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika suhu mutlak
gas bertambah, volume gas pun ikut-ikutan bertambah, sebaliknya ketika suhu mutlak gas
berkurang, volume gas juga ikut-ikutan berkurang. Hubungan ini dikenal dengan hukum
Charles.
Seperti yang kita lakukan untuk hubungan tekanan-volume pada suhu konstan, kita
dapat membandingkan dua keadaan volume-suhu untuk sampel gas tertentu pada tekanan
konstan. Maka persamaaannya menjadi :
V
1
/ T
1
= V
2
/ T
2
dengan :
V
1
adalah volume awal
T
1
adalah suhu awal ( K )
V
2
adalah volume akhir
T
2
adalah suhu akhir ( K )
V
2
= V
1
(T
2
/ T
1
) dengan :
V
2
adalah volume akhir
T
2
adalah suhu akhir ( K )
V
1
adalah volume awal
T
1
adalah suhu awal( K )
Dalam setiap tahap perhitungan, dianggap bahwa suhu yang diberikan dalam C
adalah tepat, sehingga tidak mempengaruhi pada angka yang signifikan.
Contoh soal :
1. Di dalam sebuah bejana tertutup terdapat gas yang mempunyai volume 2 liter dan suhu
27
o
C. Jika volume gas menjadi 3 liter maka suhu gas menjadi ?



7

Pembahasan
Diketahui :
Volume awal (V
1
) = 2 liter = 2 dm
3
= 2 x 10
-3
m
3

Volume akhir (V
2
) = 3 liter = 3 dm
3
= 3 x 10
-3
m
3

Suhu awal (T
1
) = 27
o
C + 273 = 300 K
Ditanya : suhu akhir (T
2
)
Jawab :






Hukum Avogadro : Hubungan Volume-Jumlah Gas
Karya ilmuwan Italia bernama Amedeo Avogadro melengkapi studi yang dilakukan
oleh Boyle, Charles dan Gay-Lussac. Pada tahun 1811, ia mempublikasikan suatu hipotesis
yang menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, sejumlah volume yang sama dari
gas-gas yang berbeda mengandung jumlah molekul (atau atom jika gasnya adalah
monoatomik ) yang sama pula. Sehingga bunyi hukum Avogadro (Avogadros law )
menyatakan bahwa pada tekanann dan suhu konstan, volume suatu gas berbanding langsung
dengan jumlah mol gas yang ada.
Berdasarkan hukum Avogadro, terlihat bahwa jika dua gas bereaksi satu dengan
lainnya, maka volume gas yang bereaksi memiliki perbandingan yang sederhana. Jika
hasilnya adalah gas, maka volumenya terkait dengan volume pereaksinya dalam
perbandingan yang sederhana (kenyataan ini diperlihatkan pertama kali oleh Gay-Lussac).
Hukum Avogadro berkaitan erat dengan Hukum Gay Lussac.
Contoh :
N
2(g)
+ 3 H
2(g)
2 NH
3(g)

Perbandingan mol sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1
mol gas N
2
tepat bereaksi dengan 3 mol gas H
2
membentuk 2 mol gas NH
3
. Perbandingan
volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 L gas
N
2
tepat bereaksi dengan 3 L gas H
2
membentuk 2 L gas NH
3
. Dengan demikian, jika pada
suhu dan tekanan tertentu, 1 mol gas setara dengan 1 L gas, maka 2 mol gas setara dengan 2
L gas. Dengan kata lain, perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume gas.

Anda mungkin juga menyukai