Dipadukan oleh
Dr. Enih Rosamah, M.Sc.
Zat berada dalam tiga bentuk fisik yang berbeda:
PADAT, CAIR , dan GAS
4
Warna gas
• Sebagian besar tak berwarna (colorless )
• Kecuali:
• Fluorine (F2
)
,Ch lori
n e(Cl
2)ke d uan ya
kun i
n g kehi
j
au-h i
jauangr
(een-y el
low )
• Bromine (Br2
)c o kl
a tkeme r
ah a n(r
e d-
brow n )
• Iodine (I2
) u
n
gu v
(iolet)
• Nitrogen dioxide (NO2
)
,d
i
ni
t
r
og
en
d
i
o
xi
d
e
br
ow
n
5
(
N O ) k
e du a
n ya cokl
a
t( )
VOLUME DAN TEKANAN
Bila gas dimasukkan ke dalam suatu wadah,
molekul-molekulnya akan bergerak secara bebas
dan akan menempati seluruh volume wadah tsb.
5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas
akan mengembang.
8. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.
Dari berbagai sifat di atas, yang paling
penting adalah tekanan gas. Misalkan suatu
cairan memenuhi wadah. Bila cairan
didinginkan dan volumenya berkurang,
cairan itu tidak akan memenuhi wadah lagi.
Namun, gas selalu akan memenuhi ruang
tidak peduli berapapun suhunya. Yang akan
berubah adalah tekanannya.
Alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan gas adalah manometer. Prototipe
alat pengukur tekanan atmosfer, barometer,
diciptakan oleh Torricelli.
Tekanan didefinisikan gaya per satuan luas,
jadi tekanan = gaya/luas.
Dalam SI, satuan gaya adalah Newton (N),
satuan luas m2, dan satuan tekanan adalah
Pascal (Pa). 1 atm kira-kira sama dengan
tekanan 1013 hPa.
1 atm = 1,01325 x 105 Pa = 1013,25 hPa
Namun, dalam satuan non-SI unit, Torr, kira-
kira 1/760 dari 1 atm, sering digunakan
untuk mengukur perubahan tekanan dalam
reaksi kimia.
1 atm = 760 mmHg
1 atm = 760 t0rr
Penting 1 torr = 1 mmHg
1 Pa (Pascal) = 1 N/m 2
22
Dengan mendorong pompa ke bawah, volume udara
menjadi kecil, sedangkan tekanan menjadi besar, jika
gas tidak dapat keluar melalui selangnya
Catatan
• Boyle: PV = k
P = pressure (tekanan) atm maupun torr
V = volume Liter maupun mL
k = konstanta = bilangan tetap
• (berlaku pada T dan N konstan)
T = temperature mutlak Kelvin
N = banyaknya molekul gas
24
Contoh 1
• Suatu tabung punya volume 10 L,
mengandung gas yang tekanannya 760 torr.
Kemudian tabung diperlonggar hingga
tekanannya mengecil menjadi 700 torr.
Berapa volume gas sekarang?
• V1
=
10
L
• P1
=
76
0
to
r
r
• P2
=
70
0
to
r
r
• V2
=
.
..
.
.
.
..
.
?
25
Jawab:
V1
x
P
1=
Vx
P
22
10 L x 760 torr = V2
x
70
0
to
r
r
V2
=
(
10
Lx
7
6
0t
o
r
r
)/
70
0
t
o
r
r=
1
0,
9L
Contoh 2
• Suatu tabung punya volume 580 mL,
mengandung gas yang tekanannya 0,2 atm.
Kemudian gas dimampatkan hingga
volumenya menjadi 100 mL. Berapa tekanan
gas sekarang?
• P1
=
0,
2a
t
m
• V1
=
58
0
mL
• V2
=
10
0
mL
• P2
=
.
..
.
.
.
..
.
?
27
Jawab:
P1
x
V=
P
1x
V
22
0,2 atm x 580 mL = P2
x
10
0
mL
P2
=
(
0,
2a
t
mx
5
80
m
L
)/
1
0
0m
L
=1
,
1
6at
m
• Penampilan grafis dari percobaan Boyle
dapat dilakukan dengan dua cara. Bila P
diplot sebagai ordinat dan V sebagai absis,
didapatkan hiperbola (Gambar 6.1(a)).
Kedua bila V diplot terhadap 1/P, akan
didapatkan garis lurus (Gambar 6.1(b)).
(a) Plot hasil percobaan; tekanan vs. volume
(b) Plot hasil percobaan; volume vs 1/tekanan.
Catatan bahwa kemiringan k tetap.
c. Volume dan temperatur
Setelah lebih dari satu abad penemuan Boyle ilmuwan mulai
tertarik pada hubungan antara volume dan temperatur gas.
Mungkin karena balon termal menjadi topik pembicaraan di
kotakota waktu itu.
• 0 Kelvin..............................273,15 K....373,15
K 35
Catatan
V
= k’
T
V = Volume (L atau mL)
T = Temperature mutlak harus dalam Kelvin
k’ = konstanta
• Berlaku pada P dan N konstan
P = Pressure (atm atau torr)
N = Banyaknya molekul gas
36
Standar Temperature and Pressure
(STP)
• Hukum-hukum tentang gas dikoreksi pada
kondisi T dan P standard yakni:
• Temperature (T) = 0 0C atau 273,15 K
• Pressure (P) = 760 torr atau 1 atm
37
Contoh 3
• Suatu gas volumenya 10 mL, suhunya 20
0C. Kemudian suhu didinginkan menjadi 0
0C. Berapa volumenya sekarang?
• V1= 10 m L
• T1
=
20
0
C=
(
2
0+
2
73
,
1
5)
K=
2
9
3,
1
5K
• T2
=
00
C=
(
0
+2
7
3,
1
5)
K=
2
7
3,
1
5K
• V2
=
.
..
.
.
.
.
.?
38
Jawab Contoh 3
V1 V2
=
T1 T2
10 mL V2
=
293,15 K 273,15 K
= 10 mL x273,15 K
V2 = 9,32 mL
293,15 K
39
Hukum Penggabungan Volume
Gay-Lussac
• Joseph Louis Gay-Lussac (1808):
• Pada kondisi Standard Temperature and
Pressure (STP)
• Gas yg bereaksi dan gas hasil reaksi selalu
berbanding dengan bilangan sederhana
• 1 H2 + ½ O2 1 H 2O
• 1 Liter ½ Liter 1 Liter
• 2L 1L 2L
• 4L 2L 4L
• 8L 4L 8L
40
Pembahasan menarik dapat dilakukan dengan
hukum Charles.
Dengan mengekstrapolasikan plot volume gas
terhadap temperatur, volumes menjadi nol
pada temperatur tertentu.
Menarik bahwa temperatur saat volumenya
menjadi nol sekiatar -273°C (nilai tepatnya
adalah -273.2 °C) untuk semua gas.
Ini mengindikasikan bahwa pada tekanan
tetap, dua garis lurus yang didapatkan dari
pengeplotan volume V1 dan V 2du a gas 1
d an2 te
rha dap t em pe r
atura kan
b er
po tong an di V = 0.
Fisikawan Inggris Lord Kelvin (William Thomson (1824-1907))
megusulkan pada temperatur ini temperatur molekul gas menjadi
setara dengan molekul tanpa gerakan dan dengan demikian
volumenya menjadi dapat diabaikan dibandingkan dengan
volumenya pada temperatur kamar, dan ia mengusulkan skala
temperatur baru, skala temperatur Kelvin, yang didefinisikan
dengan persamaan berikut.
273,2 + °C = K (6.2)
Menarik bahwa temperatur saat volumenya menjadi nol sekiatar -273°C (nilai
tepatnya adalah -273.2 °C) untuk semua gas. Ini mengindikasikan bahwa
pada tekanan tetap, dua garis lurus yang didapatkan dari pengeplotan
volume V1 dan V2 dua gas 1 dan 2 terhadap temperatur akan berpotongan
di V = 0.
atau
PV = nRT (6.5)
R adalah tetapan baru. Persamaan di atas disebut dengan
persamaan keadaan gas ideal atau lebih sederhana persamaan
gas ideal.
Diagram
• Nilai R bila n = 1 disebut dengan konstanta
gas, yang merupakan satu dari konstanta
fundamental fisika.
Walaupun ada beberapa gas dalam wadah yang sama, tekanan yang
diberikan masing-masing tidak dipengaruhi oleh kehadiran gas lain.
Bila fraksi molar gas A, xA, dalam campuran xA = nA/(nA + nB), maka pA
dapat juga dinyatakan dengan xA.
pA = [nA/(nA + nB)]P (6.11)
Dengan kata lain, tekanan parsial setiap komponen gas adalah hasil kali
fraksi mol, xA, dan tekanan total P.
Tekanan uap jenuh (atau dengan singkat disebut tekanan jenuh) air
disefinisikan sebagai tekanan parsial maksimum yang dapat diberikan
oleh uap air pada temperatur tertentu dalam campuran air dan uap air.
Bila terdapat lebih banyak uap air, semua air tidak dapat bertahan di uap
dan sebagian akan mengembun.
Hukum Avogadro
• Amedeo Avogadro (1811):
• Pada temperatur (T) dan tekanan (P) sama,
dua macam gas yang volume(V)nya sama,
pasti memiliki jumlah molekul (N) yang sama.
– T = temperature = suhu
– P = pressure = tekanan
– V = volume
– Jumlah molekul = N, hingga
– N / V = constant, berlaku untuk semua macam
gas.
50
Catatan
• V / N = k’’
1. V = Volume gas (L atau mL)
2. N = Banyaknya molekul gas (“butiran2 gas”)
3. k’’ = Konstanta = bilangan tetap
• Berlaku pada T dan P konstan
T = Temperature mutlak Kelvin
P = Pressure = tekanan (atm maupun torr)
51
Contoh 4
• Satu gram Radium melepaskan partikel
alpha berupa ion He2+ dengan laju 1,16 x
1018 partikel / tahun. Tiap-tiap partikel
tersebut menjadi gas Helium:
• He2+ + 2 e- He
• Pada kondisi standar, tiap 1,16 x 1018
molekul He memiliki volume 0,043 mL
• Berapa banyak molekul dalam 1 Liter He?
52
Jawab Contoh 4
• N1
=
1,
1
6x1
8
1
0
mo
l
e
ku
l
He
• V1
=
0,
0
43m
L
• V2
=
1L
=1
0
0
0
mL
• N2
.
.
.
.
..
.
.
.
..
.
.
.
?
• N2
/
V=
N
2/
V
11
• N2
/
10
0
0m
L
=
1
,
16
x1
8
1
0
mo
l
e
ku
l
He
/0
,
0
43
m
L
• N2
=
(
1,
1
6x1
8
1
0
mo
l
e
ku
l
He
/0
,
0
43m
L
)
x 53
N / V konstan untuk semua gas
• 2,7 x 1022 molekul He = 1000 mL He
• 2,7 x 1022 molekul Ne = 1000 mL Ne
• 2,7 x 1022 molekul O2= 1 000m LO 2
• 2,7 x 1022 molekul Cl2
=
10
0
0m
L
C
l
2
• 2,7 x 1022 molekul H2
=
10
0
0m
L
H
2
• pada kondisi Standard
• berlaku untuk semua macam gas
• tapi massa masing-masing berbeda
54
Bilangan Avogadro
• Pada kondisi Standard Temperature (0
0C)and Pressure (1 atm) tiap 1 mole gas
apa saja pasti memiliki volume 22,4138
Liter dengan jumlah molekul sebanyak 6,
02 x 1023.
• mole bicara unit reaksi zat
• molekul bicara banyaknya “butiran2 gas”
55
Penyederhanaan Hukum Gas
Ideal
• Gabungan Boyle (PV konstan), Charles (V/
T konstan), dan Avogadro (V/N konstan)
P = tekanan, V = Volume, T = suhu Kelvin, N =
banyaknya molekul gas
• Hukum gas ideal:
• PV / T = konstan
• P1V1 /T 1=
• P2
V
/
2T
=
2
• P3
V
/
3T
=
3d
s
t 56
Tire Gauge Test
Pengukur Tekanan Ban Ciptaan Gauge
• Mengandung gas bertekanan 7,25 atm
• 0,99 atm = 105 Pascal
• 103 Pascal = 1 kiloPascal = 1 kPa
• 1 atm = 101 kPa
• 1 atm = beban 1,03 kg/cm2 = 14,7 lb/cm2
• Permukaan tubuh manusia tiap hari
menerima tekanan udara 1 kg/cm2.
57
Hukum Dalton (1803)
• Pt
o
t
a=
lP+
P
1+
P
2+
d
3s
t
• P = Pressure = tekanan gas
• Berlaku pada Volume (V) dan suhu (T)
konstan
58
Hukum Graham
• Thomas Graham (1846):
• Aliran gas melalui saluran kecil (pori-pori)
disebut “effusion”.
• kecepatan effusi berbagai gas tidak sama.
• Kecepatan effusi gas berbanding terbalik
dengan kuadrat dari massa jenis gas
• Kecepatan effusi gas berbanding terbalik
dengan kuadrat dari massa molar gas
59
Hukum Graham
• Pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama,
dua macam gas memiliki energi kinetik (Ek)
yang sama :
• Ek1=E k
2
2
• ½ m1
v=
½2
m
v
122
2
• v1
/
v2
=m
/m
221
• (v1
/
v2
)
=(
m/
m)
2 21
• (v1
/
v
2)
=
(
m
2/
m
1) 60
Hukum Graham
• (v1
/
v
2)
=
(
m
2/
m
1)
• Laju effusi1
/L
a
ju
e
f
f
us
i
=
2
(m
a
s
s
aj
e
ni
s
2/
m ass a j
en i
s
)
1=
• Laju effusi1
/
La
ju
e
f
f
us
i
=
2
(m
a
s
s
am
o
l
a
r
2/
m ass a mo l
a
r
1)
• bisa juga
• Laju effusi1
/
L
aj
u
ef
f
us
i
=
2
• massa molar2
/
ma
ss
a
m
ol
a
r
1)
61
Contoh
• Seorang pasien paru-paru didukung
pernafasan buatan dalam bentuk aliran
gas Oksigen (O2)dan H eli
u m (He).P ad a
kondisiSTP (Stand ardTe m perat
ure a nd
Pressure)m a ssajenis O2a dalah1,
4 3 g /
L
,
sedan gH e0 ,
179 g/L. Ma na gasya ng
l
eb i
h cepatlajue f
fus i
nya?
62
• Laju effusi He / Laju effusi O2
=
• (O2
/
H
e
)
{
(
1
,4
3
g/
L
)
/
(
0,
1
79
g
/
L
)
}
• 2,83
• jadi:
• Laju effusi He lebih cepat 2,83 kali
dibanding Laju effusi O2
63