=
=
|
|
.
|
\
|
+
Van der Waals melakukan koreksi
terhadap tekanan dan volume.
Koreksi terhadap tekanan didasarkan atas
pertimbangan bahwa antara molekul-
molekul gas terdapat gaya tarik menarik.
P
ideal
= P
teramati
+ P
P
=
Pada titik kritis berlaku:
0
0
2
2
=
|
|
.
|
\
|
c
c
=
|
.
|
\
|
c
c
V
P
V
P
T
Rb
a
T
b
a
P
b V
C
C
C
27
8
27
3
2
=
=
=
Prinsip Keadaan Bersesuaian
Tekanan tereduksi, P
r
=P/P
C
Volume tereduksi, V
r
= V/V
C
Temperatur tereduksi, T
r
=T/T
C
P
2
3
1 3
8
r
r
r
r
V
V
T
P
=
CAIRAN
Fluiditas (daya alir) merupakan sifat paling
khas dari cairan dan gas.
Fluiditas berlawanan dengan rigiditas
(kekakuan)
Cairan mempunyai volume tertentu tetapi
bentuknya tidak tetap.
Difusi merupakan karakteristik lainnya dari
cairan dan gas.
Gaya antar Molekul
Gaya antar molekul berbeda dengan gaya
intra molekul (ikatan kovalen).
Ikatan kovalen diantara atom
memantapkan dan mempertahankan
struktur molekul diskrit dan efeknya
bersifat kuat, mengarah dan hanya pada
jarak pendek.
Perbedaan antar gaya antar molekul
dengan gaya intra molekul:
1. Gaya antar molekul biasanya lebih lemah
dibandingkan dengan ikatan kovalen
misalnya diperlukan 239kJ untuk
memutuskan 1 mol ikatan kovalen Cl-Cl
tetapi hanya 1,2 Kj untuk mengatasi satu
mol tarik-menarik Ar-Ar
2. Gaya antar molekul jauh lebih tidak
terarah dibandingkan ikatan kovalen
3. Gaya antar molekul bekerja pada daerah
jelajah yang lebih jauh dari ikatan
kovalen
Semua gaya antar molekul dan intra
molekul timbul karena materi terdiri atas
partikel yang bermuatan listrik.
Gaya antar molekul dibedakan
berdasarkan pada kekuatan,arah dan
jelajahnya.
Sering kali sifat fisika dan kimia cairan dan
padatan dapat diprediksi berdasarkan
jenis gaya antar molekul yang menonjol
dalam organisasi internalnya.
Gaya ion-ion
Satuan organisasi dalam padatan dan
cairan adalah partikel bermuatan listrik
monoatomik seperti Na
+
, Cl
+
, dan Ca
2+
dan poliatomik seperti NH
4
+
dan SO
4
2-
.
Interaksi utama diantara ion-ion ini adalah
gaya tarik atau gaya tolak elektrostatik
(gaya coulomb)yang menghasilkan
potensial coulomb.
Gaya dwi kutub-dwi kutub
Dua molekul polar berinteraksi melalui
gaya dwi kutub-dwi kutub. Gaya ini
bergantung pada orientasi kedua molekul
sehingga dapat saling menolak atau saling
menarik.
Gerakan acak dari molekul polar dalam
gas atau cairan dapat menghasilkan
berbagai orientasi dwikutub-dwi kutub
sementara yang menguntungkan dari segi
energi.
Gaya Ion-dwi kutub
Suatu molekul polar berinteraksi dengan ion positif
maupun ion negatif. Interaksi antara molekul pelarut
polar misalnya air dan ion terlarut merupakan kasus
yang paling lazim dari interaksi ion-dwi kutub.
Pelarutan spesies ionik terjadi melalui gaya ion-dwi
kutub. Setiap ion negatif dalam larutan dikelilingi oleh
molekul air yang mengarahkan ujung ujung positif dari
momen dwi kutubnya ke arah ion negatif
Setiap ion yang dilarutkan dalam air dan kulit solvasi dari
molekul-molekul air yang mengelilinginya merupakan
kesatuan yang dipegangi oleh gaya ion-dwi kutub.
Gaya dwi kutub Terinduksi
Elektron-elektron dalam molekul atau
atom non polar terdistribusi secara
simetris, tetapi distribusinya dapat
terganggu oleh muatan listrik yang
mendekat. Misalnya satu atom argon tidak
memiliki momen dwi kutub, tetapi ion Na
+
yang mendekat ( dengan muatan
positifnya) menarik elektron pada sisi
dekatnya jauh lebih kuat dari sisi yang
jauh
Gaya dwi kutub terinduksi-dwi kutub
terinduksi / Gaya dispersi London
Biasanya terdapat pada atom gas mulia,
gaya tarik muncul dari gaya dispersi yang
ada di antara semua atom dan molekul.
Gaya ini timbul dari fluktuasi karena
adanya distribusi elektron pada dua atom
atau molekul yang bertetangga. Fluktuasi
dalam satu molekul manghasilkan dwi
kutub sementara yang akan menginduksi
dwi kutub sementara kedua pada atom
atau molekul lainnya.
Ikatan hidrogen
Jenis khusus interaksi dipol-dipol antara
atom hidrogen dalam ikatan polar seperti
N-H, O-H, atau F-H dengan atom
elektronegatif O, N, atau F.
Interaksi ini ditulis A-H.....B atau A-H....A
Gaya antar molekul dalam
cairan
Pada suhu yang sangat tinggi semua jenis
gaya antar molekul yang terdapat dalam
cairan dan padatan diabaikan karena
tingginya energi kinetik molekul yang
mengacaukan semua tarikan yang
mungkin.
Semakin kuat gaya tarikan, semakin besar
kestabilan cairan dibandingkan fasa
gasnya dan semakin tinggi titik didih
normalnya.
Cairan ionik biasanya memiliki tarikan
yang paling kuat karena interaksi coulomb
dari ion bermuatan sehingga titik didihnya
sangat tinggi.
Lelehan NaCl mendidih pada 1686K,
Helium titik didihnya 4,2K
> massa molar, titik didih>
Karakteristik Air
Air menyusun 0,023% massa total bumi
1,4 x 10
21
kg tersebar di atas, pada dan di
permukaan bumi
97,7% di samudra, 1,9%dalam bentuk es
atau salju sisanya berupa air tawar di
danau, sungai, air tanah dan uap air di
atmosfir.
Air memiliki rapatan maksimum pada
4Cdan akan berexpansi jika dibekukan.
Sifat tak lazim air ini disebabkan karena
ikatan hidrogen
Transisi fasa yang dialami oleh air :
Padat-gas : sublimasi, deposisi
Padat-Cair : pelelehan, pembekuan
Gas-cair : kondensasi, penguapan
Pendidihan
Titik didih
Titik didih normal
Viskositas
Viskositas cairan adalah indeks hambatan
aliran cairan .
Pengukuran koefisien viskositas
1. Viskometer Oswald: yang diukur adalah
waktu yang diperlukan oleh sejumlah
tertentu cairan untuk mengalir melalui
pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan tersebut.
2. Metode Bola Jatuh
Berhubungan dengan gaya gravitasi yang
seimbang dengan gerakan aliran pekat
Tegangan Permukaan
Adalah kerja yang dilakukan untuk
memperluas permukaan cairan satu
satuan luas
Sudut Kontak= sudut yang dibuat oleh
permukaan cairan dengan permukaan
padatan