OLEH :
2017
GAS
1. Gas ideal
Mengikuti aturan hokum gas (Boyle, Gay Lussac, dsb)
2. Gas non ideal atau nyata
Mengikuti hukum-hukum gas pada tekanan rendah
Untuk apa kita mempelajari GAS dan apa hubungannya dengan dunia pertambangan?
Pada kesempatan kali ini ada beberapa hukum gas yang perlu kita pelajari
diantaranya:
1. Hukum boyle (1662)
2. Hukum Charles atau Gay lussac
3. Hukum boyle Gay lussac
4. Hukum Dalton
5. Hukum gas ideal
6. Hukum amagat
7. Hukum graham
1. Hukum boyle
Hukum boyle berbunyi apabila suhu gas yang berada dalam ruang tertutup
dijaga konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya
Secara matematik dapat tuliskan sebagai berikut :
PV = Konstan
P1V1 = P2V2
Keterangan :
P1 = tekanan gas awal (N/m2)
V1 = Volume gas awal (m3)
P2 = tekanan gas akhir
V2 = Volume akhir
Dan berikut adalah contoh-contoh pengaplikasian hukum boyle dalam
kehidupan di sekitar kita
1.
Pompa
2.
Suntik
3.
Pipet
Syarat berlakunya hukum boyle adalah dalam kondisi suhu gas tetap, gas
berada dlam ruang tertutup, tidak terjadi reaksi kimia, tidak terjadi perubahan
wujud gas.
Grafik isobar
Beberapa contoh dalam kehidupan nyata adalah
1.
Botol yang di frezzer akan penyok
2.
Balon udara yang di beri
Panas akan mengembang
P1V1 P2V2
PV KT T1 T2
Keterangan :
P1 = tekanan gas awal
P2 = tekanan gas akhir
T1 = suhu gas awal (K)
T2 = suhu gas akhir (K)
V1 = volume gas awal
V2 = volume gas akhir
Semakin tinggi temperatur, maka tekanan semakin kecil. Dalam keadaan
standar, suhu atau temperatur berada pada 0C dan tekanannya
1atm=760mmHg.
Jika suatu gas berada dalam keadaan isokhorik maka gas dalam kondisi
tersebut berada pada volume yang sama. Jika keadaan isothermik maka
gas berada dalam kondisi suhu yang sama. Jika keadaan isobar maka gas
berada dalam konidisi tekanan yang sama.
Grafik isothermal
PV KT PV nRT
Keterangan :
P = tekanan (atm)
n = mol
r = 0,08206 liter atm der-1mol-1
= 1,987 kal der-1mol-1
T = temperature (K)
5. Hukum dalton
Dimana hukum ini berbunyi Pada suhu konstan, tekanan total yang
diberikan oleh campuran gas dalam volume tertentu sama dengan jumlah
tekanan masing-masing gas yang akan diberikan jika gas menempati
volume total yang sama sendirian
Ptotal P1 P2 P3 ... Pn
n RT n RT n3 RT n RT
Ptotal 1 2 ... n
V V V V
n n n ... nn RT
Ptotal 1 2 3
V
Keterangan :
N1 = (n1/nt) N2 = (n2/nt)
N1 + N2 + N3 + + Nn = 1
Keterangan :
6. Hukum Amagat
Dimana hukum ini berbunyi Pada sembarang campuran gas, volume total
dapat dianggap merupakan jumlah volume parsial masing-masing
komponen dalam campuran
V total = V1 + V2 + V3 + Vn
Pada temperature tetap, volume total suatu campuran gas sama dengan
jumlah volue parsialnya. Dimana v1,v2,v3 dst = volume parsial. Volume
parsial gas ialah volume dari gas tersebut bila sendirian ada di dalam
ruangan. Bila hukum gas ideal berlaku, maka
V
Vt0t = (nt RT)/P
total = (n1 + n2 + n3) RT/P
Keterangan :
V total = volume total campuran gas (m3)
V1 = volume parsial gas jenis 1 (m3)
V2 = volume parsial gas jenis 2 (m3)
V3 = volume parsial gas jenis 3 (m3)
Fraksi mol dari gas dalam campuran
N1 = (V1/Vt) N2 = (V2/Vt)
Keterangan :
V1, v2 = kecepatan difusi
D1, d2 = rapat gas
Sedangkan pada hukum graham lanjutan berbunyi pada tekanan dan
temperature sama, dua gas mempunyai volume molar sama
Sehingga jika di tulis secara matematik adalah sebagai berikut:
Keterangan :
M1, M2 = berst molekul gas
Vm = volume molar gas
LATIHAN SOAL & JAWABAN
1. Di dalam sebuah bejana tertutup terdapat gas yang mempunyai tekanan 3 atm
dan volume 1 liter. Jika tekanan gas menjadi 6 atm maka volume gas menjadi?
P1V1 P2V2
3 1 6V2
3
V2
6
V2 0,5 L
2. Sebuah balon berisi 469 mL gas pada temperatur 25C dan tekanan 760 torr.
Berapa volume gas dalam balon jika balon dijemur di bawah sinar matahari dan
mengalami pemanasan sampai 30C?
V1 V2
T1 T2
469 V2
298 303
V2 476,86mL
3. Berapakah volume dari 10,0 gram gas oksigen pada temperatur 25C dan tekanan
650 mmHg?
PV nRT
0,855 V 0,27 0,08206 298
6,6025
V
0,855
V 7,7222 L
Ptot n1 n2
RT
V
0,08206 303
b) Ptot 0,5 1
12
Ptot 3,1080225atm
n1 RT n2 RT
P1 P2
V V
0,5 0,08206 303 1 0,08206 303
c) P1 P2
12 12
P1 1,0360075atm P2 2,072015atm
5. Di dalam seuah tangki yang volumenya 50dm3 terdapat gas oksigen pada suhu
27C dan tekanan 135 atm. Berapakah massa gas tersebut?
V = 50 dm3 = 50 L T = 27C = 300 K P = 135 atm Mr O2 = 36
Massa = ?
nRT
V
P
n 0,08206 300 massa
50 n
135 Mr
135 50 274,189
massa
n
0,08206 300 36
6750 massa 9870,804 gram
n
24,618 massa 9,870804 Kg
n 274,189mol
Hukum Termodinamika I
Termodinamika yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara kalor (panas) dengan
usaha. Kalor (panas) disebabkan oleh adanya perbedaan suhu. Kalor akan berpindah
dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat yang bersuhu rendah. Dengan kata lain,
kalor merupakan salah satu bentuk perpindahan (transfer) energi. Usaha merupakan
perpindahan energi. Dalam termodinamika, sistem didefinisikan sebagai segala
sesuatu atau kumpulan benda yang ditinjau dan diperhatikan. Sementara segala
sesuatu di luar sistem disebut lingkungan.
1. Tenaga listrik
2. Tenaga kimia
3. Tenaga radiasi
4. Tenaga cahaya
5. Tenaga panas
Tenaga dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Termodinamika hanya
mempelajari hubungan antara tenaga awal & akhir dari suatu sistem.
Untuk menaikkan suhu gas, sehingga mempunyai suhu tertentu, diperlukan sejumlah
kalor (Q). Jika sejumlah kalor ditambahkan pada sistem, maka energi kalor akan
digunakan untuk melakukan usaha. Namun, tidak semua energi kalor digunakan
untuk usaha. Jadi, jumlah kalor yang diterima sistem digunakan untuk menambah
energi dalam sistem dan untuk melakukan usaha. Pemberian kalor pada suatu sistem,
akan menambah energi dalam sistem (U). Banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan energi dalam sebesar U dan melakukan usaha sebesar W dapat dicari
dengan persamaan :
Q E W
E E2 E1
Keterangan:
1. Jika sejumlah kalor ditambahkan pada sistem (kalor memasuki sistem), maka Q
bernilai positif (+Q). Sementara, jika sejumlah kalor dikurangi (kalor keluar dari
sistem), maka Q bernilai negatif (-Q).
2. Jika sistem melakukan usaha, W bernilai positif (+W). Sementara jika pada
sistem dilakukan usaha (sistem menerima usaha), W bernilai negatif (-W).
Besarnya gaya yang dilakukan gas pada piston dinyatakan dengan persamaan:
F P A
dW (gaya)(jal an)
W F x dl
W P x A x dl
W P x dV
Keterangan:
P = tekanan gas (N/m2)
A = luas penampang piston (m2)
F = besar gaya (N)
E Q W
H H 2 H1
H H 2 H1
maka, H E2 P2V2 E1 P1V1
Jika Ptetap H E2 E1 P2V2 P1V1
Jika P=tetap H E PV
H, E, Q bernilai positif jika sistem memperoleh tenaga,
W>0 kerja dilakukan oleh sistem, W<0 kerja dilakukan
terhadap sistem.
Kapasitas Panas
Bila sistem menerima panas sebesar dQ dan temperatur naik setinggi dT, maka
kapasitas panasnya :
dQ
C
dT
dE PdV
C
dT
dE
Cv
V=tetap, dV=0 dT
Pada , maka
dE dV
Cp P
P=tetap dT dT
, maka
Kapasitas untuk gas Ideal :
Cp - Cv = R
Keterangan :
Cp = kapasitas panas pada tekanan tetap
Cv = kapasitas panas pada volume tetap
R = 8,314 Joule / deg. Mol = 1,987 Kal / deg. Mol
Siklus carnot
Siklus adalah suatu proses yang berurutan, dan pada akhir proses dikembalikan lagi
ke keadaan awal. Salah satu contoh mesin yang bekerja berdasarkan konsep siklus
carnot adalah pada proses kerja mesin 4tak. Mesin menyerap panas pada T1 dan
membuang panas pada T2. Panas yang diserap tidak semuanya dapat diubah
menjadi kerja. Siklus carnot terdiri dari 4 tingkatan:
1. 2 proses isothermal
2. 2 proses adiabatic
W2 = - E = - n Cv ( T2 T1 )
Misalkan suatu gas dengan p3, v3, dan t2 berisi n mol dikompresi dengan reversible
& isotermal dengan mengeluarkan panas q2 menjadi p4, v4
W3 = n R T2 ln = - Q2 34VV
W4 = - E = - n Cv ( T1 T2 )
Kerja di sini merupakan kerja maksimal karena proses reversible. Efisiensi mesin
carnot
1 2 1 2
= = =
1 1 1