Anda di halaman 1dari 12

Wujud gas

 Gas: Jarak antar partikel jauh> ukuran partikel

Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

 Sifat Gas

 Laju-nya selalu berubah-ubahàkarena adanya tumbukan dengan wadah

 Laju partikel tergantung pada temperatur

 Dapat dimampatkan (adanya tekanan)

Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan

1. Gas bersifat transparan.

2. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.

3. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.

4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidakdiwadahi, volume gas akan
menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.

5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.

6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.

7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan mengembang.

8. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.

Hukum gas ideal

1. Robert Boyle (1627-1691)

– Pada temperatur konstan  P >> bila V << dan sebaliknya

– P berbanding terbalik dgn V  PV = konstan

atau p1V1 = p2V2

– Berlaku pada hampir semua gas dengan kerapatan rendah


 Hitung tekanan yang diperlukan untuk menekan 4,24 dm3 gas pada 412 torr menjadi 1,56 dm3
dalam keadaan isotermis. Ubahlah tekanan dalam satuan SI.

Jawab:

Dalam keadan isotermis(temperatur tetap),

berlaku hukum Boyle yaitu:

p2 =p1V1/V2 = (412 torr)x(4,24 dm3)

(1,56 dm3)

=1119,795 torr

= (1119,795 torr) (133,32 N/m2 torr)

= 1,493x105 N/m2

 Contoh:
Berapa tekanan dari 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol
NH3 mempunyai volume 5 liter dgn tekanan 2 atmosfir ?

Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2 x 5 = P2 . 10

 -> P2 = 1 atmosfir

soal

 Sejumlah tertentu gas di ekspansi dari tekanan 760 torr menjadi 250 torr pada temperatur
tetap. Bila volume mula-mula adalah 10 dm3, hitung volume akhir?

2. Jacques Charles (navigator balon, prancis 1746-1823) Gay Lussac (1778-1850)

– Pada kerapatan rendah, untuk gas pada tekanan tetap, maka T>>, v >>

 Temperatur absolut sebanding dengan tekanan pada volume konstan

 Temperatur absolut sebanding dengan volume pada tekanan konstan


PV = CT

– C sebanding dengan jumlah gas sehingga

PV = NkT

 N = jumlah molekul gas

 k = konstanta Boltzman 1,381 x 10-23 J/K

Terkadang lebih mudah menyatakan jumlah gas dalam mol daripada dalam molekul
sehingga

PV = nRT

 N = n NA

– NA = bilangan avogadro 6,022 x 1023 molekul/mol

– n = jumlah mol gas

 R = konstanta gas umum

= 8,314 J/mol.K

= 0,08206 L.atm/mol.K
Baik hukum Charles dan hukum Gay-Lussac kira-kira diikuti oleh semua gas selama tidak terjadi
pengembunan.

 Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen (H2)
massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14

Jawab:

V1/V2 = n1/n2

10/1 = (x/28) / (0.1/2)

x = 14 gram

Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.

3. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol
yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap
gas volumenya 22.4 liter.

volume ini disebut sebagai volume molar gas.

Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)

 Jawab:
8,5 g amoniak /17 = 0.5 mol

Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter

Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:

P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
(1 x 11,2) / 273 = (1 x V2) / (273 + 27)

 V2 = 12.31 liter

Contoh soal

 Berapa volume 22 gram (HCl) pada suhu 28 o C dan tekanan 1 atm ?


(Ar: H = 1 ; Cl = 35,5)

 Jawab:
22 g HCl/36,5 = 0,60 mol

Volume HCl (STP) = 0,60 x 22.4 = 13,44 liter


Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:

P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
(1 x 13,44) / 273 = (1 x V2) / (273 + 28)

 V2 = 15,05 liter

 Berapa volume 30 gram (H2SO4) pada suhu 26 o C dan tekanan 1 atm ?


(Ar: H = 1 ; S = 32 ; O = 16)

 Berapa volume 100 gram (H2O) pada suhu 24 o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; O = 16)

 Gas ideal didefinisikan sebagai gas dimana PV/nT konstan untuk seluruh tekanan.

 Persamaan keadaan gas ideal (gabungan dari hukum-hukum tersebut)

PV = nRT

 Massa molar M, massa 1 mol unsur/senyawa

– Massa molar 12C = 12 g/mol

 Massa n mol gas m = nM

 Kerapatan gas ideal

– Pada temperatur tertentu,


P1 V1 P2 V2
kerapatan gas ideal sebanding 
T1 T2
dengan tekanan

 Perilaku gas ideal  perilaku gas nyata pada kerapatan dan tekanan rendah

 Untuk sejumlah gas tertentu PV/T = konstan, sehingga dapat ditulis

CONTOH SOAL:

 Sampel metana bermassa 0,06 g memiliki volume 950 cm3 pada temperatur 25°C. Tentukan
tekanan gas dalam Pa atau atm).

Jawab:

 Karena massa molekul CH4 adalah 16,04, jumlah zat n diberikan sebagai n = 0,060 g/16,04 g
mol-1 = 3,74 x 10-3 mol.

Maka, P = nRT/V

 = (3,74 x10-3 mol)(8,314 J mol-1 K-1) (298 K)/ 950 x 10-6 m3)

 = 9,75 x 10 3 J m-3
 = 9,75 x 10 3 N m-2

 = 9,75 x 10 3 Pa

 = 0,962 atm

CONTOH SOAL:

 Sampel etanol bermassa 0,06 g memiliki volume 950 cm3 pada temperatur 25°C. Tentukan
tekanan gas dalam Pa atau atm).

Jawab:

 Karena massa molekul C2H5OH adalah 46, jumlah zat n diberikan sebagai n = 0,060 g/46 g mol-1
= 0,013

Maka, P = nRT/V

 = (0,013 mol)(8,314 J mol-1 K-1) (298 K)/ 950 x 10-6 m3)

 = 0,0339 J m-3

Massa molekular gas

 Dengan bantuan tetapan gas, massa molekul relatif gas dapat dengan mudah ditentukan bila
massa w, volume V dan tekanan P diketahui nilainya.

 Bila massa molar gas adalah M (g mol-1), akan diperoleh persamaan berikut karena n = w/M.

 PV = wRT/M ………… (1)

Maka M = wRT/PV ……(2)

Contoh soal:

 Massa wadah tertutup berisi udara dengan volume 0,55 dm3 adalah 28,73 g, pada temperatur
35 °C dan tekanan 1 atm. Dengan menganggap gas tsb adalah ideal, hitung massa molekul
udara.

 M = wRT/PV

 Jawab : M = 133,76

CAMPURAN GAS
Hukum tekanan parsial (HK Dalton)

 Anggap satu campuran dua jenis gas A (nA mol) dan B (nB mol) memiliki volume V pada
temperatur T. Persamaan berikut dapat diberikan untuk masing-masing gas.

 pA = nART/V ………. (3)

 pB = nBRT/V ……… (4)


 pA dan pB disebut dengan tekanan parsial gas A dan gas B. Tekanan parsial adalah tekanan yang
akan diberikan oleh gas tertentu dalam campuran seandainya gas tersebut sepenuhnya mengisi
wadah.

 Dalton meyatakan hukum tekanan parsial yang menyatakan tekanan total P gas sama dengan
jumlah tekanan parsial kedua gas. Jadi,

 P = pA + pB = (nA + nB)RT/V ……… (5)

 Hukum ini mengindikasikan bahwa dalam campuran gas masing-masing komponen memberikan
tekanan yang independen satu sama lain. Walaupun ada beberapa gas dalam wadah yang sama,
tekanan yang diberikan masing-masing tidak dipengaruhi oleh kehadiran gas lain.

 Bila fraksi molar gas A, xA, dalam campuran xA = nA/(nA + nB), maka pA dapat juga dinyatakan
dengan xA.

 pA = [nA/(nA + nB)]P ……… (6)

 Dengan kata lain, tekanan parsial setiap komponen gas adalah hasil kali fraksi mol, xA, dan
tekanan total P.

 Tekanan uap jenuh (atau dengan singkat disebut tekanan jenuh) air disefinisikan sebagai
tekanan parsial maksimum yang dapat diberikan oleh uap air pada temperatur tertentu dalam
campuran air dan uap air. Bila terdapat lebih banyak uap air, semua air tidak dapat bertahan di
uap dan sebagian akan mengembun.

Contoh soal:

 Sebuah wadah bervolume 3,0 dm3 mengandung karbon dioksida CO2 pada tekanan 200 kPa,
dan satu lagi wadah bervolume 1,0 dm3 mengandung N2 pada tekanan 300 kPa. Bila kedua gas
dipindahkan ke wadah 1,5 dm3. Hitung tekanan total campuran gas. Temperatur dipertahankan
tetap selama percobaan.

 Jawab: Tekanan parsial CO2 akan menjadi 400 kPa karena volume wadah baru 1/2 volume
wadah sementara tekanan N2 adalah 300 x (2/3) = 200 kPa karena volumenya kini hanya 2/3
volume awalnya. Maka tekanan totalnya 400 + 200 = 600 kPa.

Contoh soal:

 Berapa tekanan dari 10 mol O2 dengan volume 15 liter jika pada temperatur tersebut 10 mol
NH3 mempunyai volume 7 liter dgn tekanan 4 atmosfir ?

 Seandainya soal no. 2 masing-masing senyawa berada dalam wadah berbeda, kemudian di
campurkan ke dalam wadah berukuran 4 liter, berapa tekanan total?
 Berapa tekanan dari 5 mol CH4 dengan volume 30 liter jika pada temperatur tersebut 5 mol HCl
mempunyai volume 20 liter dgn tekanan 8 atmosfir ?

 Seandainya soal no. 2 masing-masing senyawa berada dalam wadah berbeda, kemudian di
campurkan ke dalam wadah berukuran 25 liter, berapa tekanan total?

 Berapa tekanan dari 2 mol O2 dengan volume 13 liter jika pada temperatur tersebut 2 mol NH3
mempunyai volume 15 liter dgn tekanan 2 atmosfir ?

 Seandainya soal no. 1 masing-masing senyawa berada dalam wadah berbeda, di tambah dengan
9 liter senyawa CH3COOH dengan tekanan 10 atm. Semua senyawa kemudian di campurkan ke
dalam wadah berukuran 19 liter, berapa tekanan total?

Difusi gas
 Partikel gas yang bergerak secara acak ke segala arah menyebabkan gas mempunyai
kemampuan utuk mengisi setiap ruang kosong (berdifusi dari daerah berat jenis tinggi ke daerah
berat jenis rendah) sampai di capai keadaan homogen.

 Hukum difusi Graham

R ∞ 1/ (√d) dimana r = laju difusi

d = berat jenis gas

Untuk dua jenis gas, pd T dan P yg sama:

r1/r2 = √(M2/M1) = √ (d2/d1)

Proses efusi (lolosnya melalui sebuah lubang kecil) yg di ukur dalam waktu yg diperlukan sejumlah
volume gas utk berefusi melalui lubang kecil.

T1/t2 =√(M1/M2) = √(d1/d2)

Contoh soal:

 Suatu gas yang dihasilkan pada fotosintesis memerlukan waktu 231 detik untuk berefusi melalui
sebuah lubang kecil. Pada kondisi yang sama sebuah gas argon dengan volume yang sama
memerlukan waktu 258 detik untuk berefusi melalui lubang tersebut. Hitunglah berat molekul
gas tersebut? Dari BM, kira-kira gas apa yang dihasilkan dari fotosintesis?

Berat Jenis Gas (d)

 Definisi: d = 10-3m/V tergantung T dan P

dimana d= berat jenis(kg m-3)

m= massa(g)

V= volume (m3)
 Diketahui: m = n M ;

n= jumlah mol gas

M = berat molekul gas

Jadi d = 10-3 nM/V Berat jenis tergantung jenis gas

 Berat Jenis Rapat Uap

Rapat uap = massa suatu volume gas (P dan T sama)

massa H2 dengan volume yang sama

Rapat uap = ½ x berat molekul gas

Contoh soal:

 Suatu gas mempunyai berat jenis sebesar 3,29 mg per cm3 pada 1 atm dan 25oC, hitung BM
nya?

Gas nyata
 Pada kenyataannya gas ideal tidak ada, walaupun banyak gas nyata pada suhu rendah (≤ 1 atm)
sifatnya mendekati sifat gas ideal.

 Keadaan ini tidak mengejutkan karena bila suatu gas bersifat ideal, molekul-molekul gas tsb
tidak bervolume dan tdk memperlihatkan gaya tarik menarik atau tolak-menolak baik dengan
molekul lain atau dengan dinding wadah.

Pengembuan gas

 Karena sifat di atas gas ideal tdk dapat membentuk cairan.

 Gas nyata pada keadaan tekanan, suhu, dan volumenya diatur hingga tercapai tarik-menarik
maksimum, maka gas berubah jadi cairan yg di sebut dengan pengembunan gas.

GAS

Hukum Boyle

 10 L gas H2 tekanannya 1 atm. Jumlah mol gas dan suhunnya dibuat tetap. Volume gas dijadikan
9 L. Menjadi berapa tekanannya ?

Jawab:

P1V1 = P2V1

P1V1 1 atm x 10 L
P2    1,11 atm
V2 9L
Hukum Charles

 10 L gas O2 suhunya 27°C dipanaskan menjadi 37°C. Jumlah mol gas dan tekanannya dibuat
tetap. Menjadi berapa volumenya ?

 Jawab:

V1 V2

T1 T2
V1T2 10 L x (273  37) K
V2    10,33 L
T1 (273  27) K

Hukum Avogadro

 2 mol gas H2 volumenya 40 L. Pada suhu dan tekanan yang sama, berapa volume 3 mol gas O2
?

 Jawab:

V1 V2

n1 n 2

V1 n 2 40 L x 3 mol
V2    60 L
n1 2 mol

Gas Ideal
 2 mol gas H2 pada suhu 27°C volumenya 40 L. Berapa tekanannya ?

 Jawab:

 P.V = n.R.T (R = 0,08206 L.atm/mol.K)

n.R.T
P
V
2 mol x 0,08206 L.atm/mol. K x (273  27) K

40 L
 1,23 atm

Pengertian Kelarutan gas dalam cairan


 Laju pelarutan tergantung pada: Suhu, Tekanan, dan Luas permukaan kontak antara gas dan
cairan

 Derajat kelarutan gas Koefisien adsorpsi Bunsen: Volume gas (dalam keadaan STP) yang dapat
menjenuhkan satu liter larutan

 Kelarutan gas dalam satuan mol: 1/22,414 x koefisien adsorpsi Bunsen gas pada suhu tertentu

 Hukum Henry: Massa gas yang larut dalam cairan sebanding dengan tekanan gas diatas cairan
tersebut, maka hukum ini dapat dinyatakan:

S=K@P

Dimana:

S =kelarutan gasdinyatakan dalam volume gas yang terlarut (pada STP) dalam satuan volume cairan.

K=konstanta

@= koefisien absorpsi bunsen untuk gas dalam cairan

P=tekanan parsial gas

Contoh soal

Tentukan banyaknya oksigen (gr) yang akan larut dalam 100 cm3 plasma darah bila plasma tersebut
diaerasi pada 38oC dan 102,7KPa (koefisien absorpsi Bunsen untuk oksigen pada 38oC = 0,024, udara
mengandung 20% volume oksigen)

Anda mungkin juga menyukai