Anda di halaman 1dari 34

Jawaban : B

Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia Ca(ClO)₂.
Kaporit biasanya digunakan sebagai zat disinfektan air. Senyawa ini relatif stabil dan
memiliki klorin bebas yang lebih banyak daripada natrium hipoklorit. Wikipedia
Rumus: Ca(ClO)2
Nama IUPAC: Calcium hypochlorite
Kepadatan: 2,35 g/cm³
Massa molar: 142,98 g/mol
Larut dalam: Air
Jawaban : C

Jawaban : A

untuk satuan SI

P = (m -f ) . g . h

untuk satuan Inggris

P = (m -f ) . g/gc . h = (800-100) 1 . 1 = 700

g = percepatan gravitasi = 9.81 m/s2 = 32.174 ft/s2

gc = 32,174 lbm.ft

Jawaban : E
Jawaban : D

7 Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium

1. Syarat Laboratorium yang Baik

2. Aturan / tata Tertib Keselamatan Kerja

3. Alat Keselamatan Kerja

4. Simbol Keselamatan Kerja

5. Cara Memindahkan Bahan Kimia

6. Pembuangan Limbah

7. Penanganan Kecelakaan

Jawaban : A
Keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi
teliti.
2) Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
3) Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
4) Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu – 40 0C
dan mendidih pada suhu 360 0C.
5) Volume air raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian:
1) Air raksa harganya mahal.
2) Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
3) Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.

Jawaban : D
Jawaban : C

Titrasi argentometri atau titrasi pengendapan adalah titrasi penetapan kadar yang didasarkan
atau reaksi pembentukan endapan dari zat uji dengan larutan perak nitrat.

Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa
atau sering disebut titrasi asam-basa.

Asidimetri merupakan suatu teknik analisis mentukan kadar basa dengan menggunakan
larutan standar asam

Alkalimetri merupakan suatu teknik analisis untuk mengetahui kadar keasaman suatu zat
dengan menggunakan larutan standar basa

Titrasi iodometri adalah salah satu titrasi redoks yang melibatkan iodium.

A. Oksidimetri adalah reaksi yang melibatkan adanya transfer elektron


antara oksidator dan reduktor.

Jawaban : D
Jawaban : A

Bunyi Hukum Raoult, Rumus, Contoh Soal, Tekanan Uap Jenuh Larutan, Kimia - Tekanan
uap larutan yang mengandung zat terlarut non volatile telah dikaji oleh Francois M. Raoult,
sehingga dihasilkan Hukum Raoult. Dalam bentuk persamaan dinyatakan sebagai berikut.
Jawaban : C

Jawaban : A

Jawaban : E
Margarin dapat dibuat dari lemak hewani, yakni salah satunya diproduksi dari lemak beef
yang disebut oleo-margarine. Margarin sedikitnya mengandung 80% lemak dari total
beratnya. Sisanya (kurang lebih 17-18%) terdiri dari turunan susu skim, air, atau protein
kedelai cair. Dan sisanya 1-3% merupakan garam, yang ditambahkan sebagai flavor.

Proses Pembuatan

1. Tahap Netralisasi

Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak
dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga
membentuk sabun (soap stock). Netralisasi dengan kaustik soda (NaOH) banyak dilakukan
dalam skala industri, karena lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan cara
netralisasi lainnya.

2. Tahap Bleaching (pemucatan)

Pemucatan ialah suatu proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak
disukai dalam minyak. Pemucatan dilakukan dengan mencampur minyak dengan sejumlah
kecil adsorben, seperti bleaching earth (tanah pemucat), dan karbon aktif. Zat warna dalam
minyak akan diserap oleh permukaan adsorben dan juga menyerap suspensi koloid (gum dan
resin) serta hasil degradasi minyak misalnya peroksida. (Ketaren,1986).

3. Tahap Hidrogenasi

Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan menambahkan
hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak, sehingga akan mengurangi ketidakjenuhan
minyak atau lemak, dan membuat lemak bersifat plastis. Proses hidrogenasi bertujuan untuk
menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada minyak atau lemak. Proses
hidrogenasi dilakukan dengan menggunakan hydrogen murni dan ditambahkan serbuk nikel
sebagai katalisator.

4. Tahap Emulsifikasi

Proses Emulsifikasi ini bertujuan untuk mengemulsikan minyak dengan cara penambahan
emulsifier fase cair dan fase minyak pada suhu 80oC dengan tekanan 1 atm. Terdapat dua
tahap pada proses Emulsifikasi yaitu

a. Proses pencampuran emulsifier fase minyak

Emulsifier fase minyak merupakan bahan tambahan yang dapat larut dalam minyak
yang berguna untuk menghindari terpisahnya air dari emulsi air minyak terutama dalam
penyimpanan. Emulsifier ini contohnya Lechitin sedangkan penambahan b- karoten
pada margarine sebagai zat warna serta vitamin A dan D untuk menambah gizi.

b. Proses pencampuran emulsifier fase cair

Emulsifier fase cair merupakan bahan tambahan yang tidak larut dalam minyak. Bahan
tambahan ini dicampurkan ke dalam air yang akan dipakai untuk membuat emulsi
dengan minyak. Emulsifier fase cair ini adalah : · garam untuk memberikan rasa asin
TBHQ sebagai bahan anti oksidan yang mencegah teroksidasinya minyak yang
mengakibatkan minyak menjadi rusak dan berbau tengik · Natrium Benzoat sebagai
bahan pengawet (Bailey’s,1950). Vitamin A dan D akan bertambah dalam minyak.
Selain itu minyak akan berbentuk emulsi dengan air dan membentuk margarin.
Beberapa bahan tambahan seperti garam, anti oksidan dan Natrium benzoat juga akan
teremulsi dalam margarin dalam bentuk emulsifier fase cair. (Bailey’s,1950).
Jawaban : D

Penggiling Ultra (hasil penggilingan <0,001 mm)


Penggiling macam ini dibagi 2 macam, yaitu :
1. Penggiling Coloid
• Cara kerja : Keping atas diputar oleh turbin, bahan giling masuk dari bagian bawah dengan
ukuran 0,2 mm keadaan suspense kasar, dan digiling diantara 2 buah keeping sampai halus.
• Fungsi : Menggiling bahan dasar tinta cetak, dan cat air.
2. Penggiling Micronizer
• Cara kerja : berdasarkan tumbukan antara bagian-bagian butir yang kecil dgn kecepatan
besar hingga bergesekan satu sama lain.
• Fungsi : menggiling grafit, belerang, dll.

Jawaban : C

Bilangan Nusselt adalah rasio pindah panas konveksi dan konduksi normal terhadap batas
dalam kasus pindah panas pada permukaan fluida; bilangan Nusselt adalah satuan tak
berdimensi yang dinamai menggunakan nama Wilhelm Nusselt. Komponen konduktif diukur
di bawah kondisi yang sama dengan konveksi dengan kondisi fluida stagnan atau tidak
bergerak.
Aliran panas konduksi dan konveksi sifatnya sejajar satu sama lainnya dan terhadap
permukaan normal terhadap bidang batas, sehingga

di mana:

 L = panjang karakteristik
 kf = konduktivitas termal fluida
 h = koefisien pindah panas konvektif

Bilangan Reynol merupakan angka untuk mengetahui jenis aliran fluida yang mengalir di
dalam pipa( aliran internal), persamaan bilangan Reynold nya

NRe =  D v /µ
Dimana:
 = berat jenis fluida
v = kecepatan aliran fluida
D = diameter pipa
µ= viskositas
Bilangan Reynold untuk aliran internal: Aliran laminar : Re < 2300, Aliran transisi : 2300 <
Re < 4500, Aliran turbulen : Re > 4500

Jawaban : A
Jawaban : Terdapat ketidakjelasan soal,
jika laju lair udara 15 L/dt (bila yang benar laju alir udara) dan laju alir CO2 30 L/dt
(seharusnya laju CO2 = laju udara, CO2 dan udara bercampur jadi satu campuran gas (G).

jika dianggap laju air 15 L/dt (L) dan laju jika dianggap laju udara 15 L/dt (L) dan laju
CO2 30 L/dt (G) air 30 L/dt (G)

Jika dianggab laju

Jawaban : E

Limbah asam dinetralkan dengan basa, berapa keasamannya?

Jika derajat kesamannya (PH)rendah misal =1 bisa digunakan NaOH, Ca(OH)2 dengan
syarat encer (0,..M), namunjika PH sudah mendekati netral lebih aman menggunakan
NH4OH karena NaOH, Ca(OH)2 setetes saja bisa lebih, sehingga suda melewati netral
(basa). Memperhatikan pilihan soal A. NaOH dan D. Ca(OH)2 tanpa penjelasan encer
dan air limbah pada PH berapa, maka jawaban yang lebih tepat menggunakan NH4OH
(E)

Jawaban : B

Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan


jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi
yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi
dapat berlangsung lebih cepat.
Jawaban : B
Jawaban : A
Jawaban : A

Hukum Kekekalan Energi

“ Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1
bentuk energi ke bentuk energi yang lain. “

Energy panas berkaitan dengan Hukum termodinamika I

“menyatakan bahwa "Jumlah kalor pada suatu sistem adalah sama dengan perubahan
energi di dalam sistem tersebut ditambah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem."

Perpindahan kalor Konduksi atau Hantaran


Perpindahan energi yang terjadi pada medium yang diam ( padat atau zat yang mengalir)
apabila ada gradien temperature dalam media tersebut.
Laju perpindahan panas konduksi melalui suatu lapisan material dengan ketebalan tetap
adalah berbanding lurus dengan beda suhu di pangkal dan ujung lapisan tersebut, berbandung
lurus dengan luas permukaan tegak lurus arah perpindahan panas dan berbanding terbalik
dengan ketebalan lapisan.
Hukum Fourier menyatakan bahwa laju perpindahan kalor dengan sistem konduksi
dinyatakan dengan :

 Gradien temperatur dalam arah-x dinyatakan dengan, dT/ dx.


 Luas perpindahan kalor arah normal pada arah aliran kalor, A.
Rumus hukum Fourier:

Dimana:

Qx = laju perpindahan kalor ( Watt ),


k = konduktivitas thermal, merupakan sifat material (W/m.C),
A = luas penampang yang tegak lurus denga arah laju perpindahan kalor (m2)
dT/dx = Gradien temperatur dalam arah x (C/m),

Jawaban : A
Adsorbsi Isoterm Freundlich

Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich didasarkan atas terbentuknya lapisan monolayer dari
molekul-molekul adsorbat pada permukaan adsorben. Namun pada adsorpsi Freundlich situs-
situs aktif pada permukaan adsorben bersifat heterogen.
Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dapat dituliskan sebagai berikut.
log (x/m) = log k + 1/n log c ....(1),
sedangkan kurva isoterm adsorpsinya disajikan pada gambar berikut

Adsorbsi Isotherm Freundlich


Bagi suatu sistem adsorbsi tertentu, hubungan antara banyaknya zat yang teradsorpsi
persatuan luas atau persatuan berat adsorben dengan konsentrasi yang teradsorpsi pada
temperatur tertentu disebut dengan isoterm adsorbsi ini dinyatakan sebagai:
x/m = k. Cn ….(2)
dalam hal ini :
x = jumlah zat teradsorbsi (gram)
m = jumlah adsorben (gram)
C = konsentrasi zat terlarut dalam larutan, setelah tercapai kesetimbangan adsorpsi
k dan n = tetapan,
Persamaan ini mengungkapkan bahwa bila suatu proses adsorbsi menuruti
isoterm Freundlich, maka aluran log x/m terhadap log C akan merupakan garis lurus.
Dari garis dapat dievaluasi tetapan k dan n.
Dari persamaan tersebut, jika konsentrasi larutan dalam kesetimbangan diplot
sebagai ordinat dan konsentrasi adsorbat dalam adsorben sebagai absis pada koordinat
logaritmik, akan diperoleh gradien n dan intersept. Dari isoterm ini, akan diketahui
kapasitas adsorben dalam menyerap air. Isoterm ini akan digunakan dalam penelitian
yang akan dilakukan, karena dengan isoterm ini dapat ditentukan efisisensi dari suatu
adsorben.

Jawaban : E

Perpindahan panas secara konduksi

Diketahui :

x = 2,5 cm = 0,025 m

T = 1073-473 = 600 K

A = 0,75 . 0,4 = 0,3 m2 (tapi karena yang ditanyakan dalan satuan W/m2, maka A = 1 m2)

K = 72,50 W/m.K
Jawaban : A

KOAGULASI/FLOKULASI
Koagulasi/flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak dapat
diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan
dengan jalan menambahkan bahan koagulasi (koagulan). Adapun bahan koagulan yang
sering dipergunakan yaitu:
a. Tawas (Al2(SO4)3)
b. Fero Sulfat (FeSO4)
c. Natrium Aluminat (NaAlO2)
d. Feri Sulfat (Fe2(SO4)3)
e. Fero Chlorida (FeCl2)
f. Feri Chlorida (FeCl3).

Untuk pilihan tawas dan koagulan Fero/feri dalam pengendapan air sadah lebih tepat
menggunakan tawas membentuk Al(OH)3 membentuk jaringan pengikat endapan, SO4-
2
akan berikatan dengan Ca+2, fero/feri pada pelunakan air sadah dapat mengganggu
karena sisanya dapat menimbulkan korosi , fero/feri lebih tepat pada pengolahan air
limbah.

Jawaban : D

Penukar ion jenis kation ada R-+ yang diregenerasi dengan asam (H+)biasanya asam sulfat
atau asam klorida, RNa+ yang biasanya diregenerasi dengan NaCl atau Na2SO4

Penukar jenis anion R-OH – diregenerasi dengan basa OH- , biasanya digunakan NaOH
namun diantara soal diatas bisa digunakan natrium bikarbonat yang bersifat basa lemah
(dalam air).
Jawaban : A

Jawaban : tidak ada yang tepat

Jawaban : B
Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uap-nya.
Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi suatu bentuk
gas, dan semua gas memiliki suatu kecenderungan untuk mengembun kembali.

Jawaban : A

Jawaban : D, E
Jawaban : A
Ceramic Rotary disk filter pada industri pulp dan pengolahan bijih meneral
Jawaban : C
Jawaban : D

Ada 5 tahap yang di perlukan dalam pengolahan air limbah. yaitu:

 Pengolahan Awal (Pretreatment)


 Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
 Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
 Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
 Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

1.Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi
dan minyak dalam limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah
screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.

2.Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)


•pengolahan tahap pertama memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak
perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi ialah neutralization,
chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
Jawaban : D
Pengolahan limbah cair industri tekstil
Air limbah dari proses pencelupan dan pembilasan dibuang melalui saluran pembuangan
terbuka menuju pengolahan air limbah. Saluran tersebut terbagi menjadi dua bagian, yakni
saluran air berwarna dan asaluran air tidak berwarna. Untuk mencegah agar sisa-sisa benang
atau kain dalam air limbah terbawa pada saat proses, maka air limbah disaring dengan
menggunakan saringan kasar berdiameter 50 mm dan 20 mm.

*Penghilangan Warna

Limbah cair berwarna yang bersal dari proses pencelupan setelah melewati tahap penyaringan
ditampung dalam dua bak penampungan, masing-masing berkapasitas 64 m3 dan 48 m3. Air
tersebut kemudian dipompakan ke dalam tangki koagulasi pertama (volume 3,1 m2) yang
terdiri atas tiga buah tangki, yaitu : Pada tangki pertama ditambahkan koagulasi FeSO4 (Fero
Sulfat) konsentrasinya 600-700 ppm untuk peningkatan warna. Selanjutnya dimasukkan ke
dalam tangki kedua dengan ditambahkan kapur (lime) konsentrasinya 150-300 ppm, gunanya
untuk menaikkan pH yang turun setelah penambahan FeSO4. Dari tangki kedua, limbah
dimasukkan ke dalam tangki ketiga pada kedua tangki tersebut ditambahkan adsorbent atau
polimer, sehingga akan terjadi pengikatan warna (adsorpsi),terbentuk gumpalan-gumpalan
besar dan mempercepat proses pengendapan.

Setelah gumpalan-gumpalan terbentuk, akan terjadi pemisahan antara padatan hasil


pengikatan warna dengan cairan secara gravitasi dalam tangki sedimentasi. Meskipun air hasil
proses penghilangan warna ini sudah jernih, tetapi pH-nya masih tinggi yaitu 10, sehingga
tidak bias langsung dibuang ke perairan.
Jawaban : D

Jawaban : E
motor dengan sistem injeksi Injeksi
Jawaban : E

KOMPOSISI PENYUSUN MINYAK BUMI dan GAS ALAM

Minyak bumi dan gas alam adalah campuran kompleks hidrokarbon dan senyawa-senyawa
organik lain. Komponen hidrokarbon adalah komponen yang paling banyak terkandung di
dalam minyaak bumi dan gas alam. Gas alam terdiri dari alkana suku rendah, yaitu metana,
etana, propana, dan butana. Selain alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti
karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), beberapa sumur gas juga mengandung
helium.

Sedangkan hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana dan
sikloalkana, senyawa lain yang terkandung didalam minyak bumi diantaranya adalah Sulfur,
Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel,
Besi dan Tembaga. Komposisi minyak bumi sangat bervariasi dari satu sumur ke sumur
lainnya dan dari daerah ke daerah lainnya.

Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan
hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut :

 Karbon : 83,0-87,0 %
 Hidrogen : 10,0-14,0 %
 Nitrogen : 0,1-2,0 %
 Oksigen : 0,05-1,5 %
 Sulfur : 0,05-6,0 %

Anda mungkin juga menyukai