Anda di halaman 1dari 88

PENGENALAN

TEKNIK KIMIA DAN


INDUSTRI
Prof. Subriyer Nasir, PhD
SAINS DAN ENGINEERING

 Saintis utamanya menghasilkan pengetahuan, insinyur


utamayan menghasilkan benda. (Kemper, 1982)

 Sains berusaha mengerti mengapa suatu benda bekerja,


insinyur berusaha membuat suatu benda bekerja. (Drexler,
1992)

 Saintist menjelaskan apa, insinyur mewujudkan apa yang


tidak ada sebelumnya . (T. von Karrsan, seen in Jackson,
2001)
Scale-up dan Scale down
Anatomi Proses Industri Kimia
NERACA MASSA DAN NERACA
ENERGI
Input Output
Akumulasi
(ada reaksi)

Proses :

Suatu aksi atau operasi atau treatment


yang diakhiri oleh suatu hasil (produk).
Neraca Massa (Mass Balance) dalam Teknik Kimia

 Proses Kimia dapat dibedakan atas :


A. Proses Batch
B. Proses Continue
C. Proses Semi batch

Input : Adalah material yang masuk ke sistem proses, yang dapat


berupa feed (umpan) atau aliran make-up.
Generation : Material yang dihasilkan dalam sistem misalnya reaksi
produk dalam sebuah reaktor
Output : Material atau produk hasil yang keluar dari sistem proses
Consumption : Material yang dikonsumsi dalam sistem proses.
Accumulation : Material yang tersisa (menumpuk) dalam sistem proses
 Dalam keadaan steady state (tunak) tidak terjadi
akumulasi dalam sistem maka:

 Jika tidak terjadi reaksi dan tidak ada massa yang


dihasilkan dan dikonsumsi oleh reaksi maka :

Konservasi Massa dapat dinyatakan dengan


Jenis Neraca Massa
 Neraca Massa Komponen (Component Mass Balance)

 Jika Fn adalah total flow dalam aliran n dan Xn,m


merupakan konsentrasi komponen m dalam aliran n maka
neraca komponen dapat ditulis menjadi

 Neraca Massa Total (Overall Mass Balance)


 F1+ F2 + F3 = F4
Pemilihan Basis perhitungan :
1. Waktu : misalnya kg/jam, ton/tahun dll
2. Untuk bacth proses, gunakan satu batch saja.
3. Pilih basis massa dari aliran yang memberikan informasi
4. Lebih mudah menyatakan dalam basis mol daripada
menggunakan berat walaupun tidak melibatkan reaksi
dalam sistem neraca massa
5. Untuk gas, gunakan basis volume
Penentuan jumlah komponen bebas

 Persamaan neraca massa dapat ditulis untuk setiap


komponen bebas. Tetapi tidak semua komponen dalam
neraca massa merupakan komponen bebas.
Sistem Fisika, tanpa reaksi
 Jika proses mencakup adanya reaksi kimia maka jumlah
komponen bebas tidak mesti sebanding dengan jumlah
spesies zat kimia. Pada sistem ini maka komponen bebas
dapat dihitung menggunakan pendekatan.
 Jumlah komponen bebas = Jumlah spesies zat kimia-Jumlah
persamaan kimia bebas
Prosedur Perhitungan Neraca Massa

 1. Gambar blok diagram proses


 2. Cantumkan semua data yang tersedia pada blok diagram
 3. Cantumkan semua informasi yang diperlukan dari neraca massa.
 4. Pilih sistem boundary
 5. Tulis semua reaksi kimia yang meliputi produk utama dan produk samping
 6. Catat konstrain yang lain seperti spesifikasi dari komposisi aliran, sifat-
sifat azeotrop, kesetimbangan fasa dll
 7. Catat semua komposisi stream dan flow yang dapat diperkirakan
 8. Cek semua persamaan konservasi dan persamaan lain yang dituliskan dan
bandingkan dengan persamaan yang tidak diketahui.
 9. Pilih basis perhitungan
Contoh-contoh Soal

 Sebanyak 2000 kg, 5% (w) slurry Kalsium hidroksida


dalam air ingin dibuat dengan melarutkan 20 % (w) slurry.
Ca(OH)2 Hitung banyak Kalsium hidroksida yang
dibutuhkan.
Misalkan 20% slurry dan air yang tidak diketahui sebagai X
dan Y.
 Neraca Massa Ca(OH)2 :

0,2 X = 100 X= 500 kg
 Neraca Massa Air

 0,8 (500) + Y = 1900 Y =1500 kg


Larutan NaOH mengandung 20% berat NaOH yang
harus dilarutkan dengan 20% air agar dapat menghasilkan
8% NaOH. Hitunglah rasio (liter H2O/kg larutan umpan)
dan (kg larutan hasil/kg larutan umpan)
Neraca massa NaOH .

Neraca massa total


Recycle, Bypass, dan Purge

Aliran Recycle : Mengembalikan sebagian aliran material


dari satu unit proses ke unit proses utama

Recyle dibagi atas dua jenis : A) Recycle dengan reaksi kimia dan B)
Recycle tanpa reaksi kimia
Dari flowshet :
1. Umpan (F) mengandung 40% glukosa dalam air
2. Setelah recycle, 4% Fruktosa masuk ke reaktor
3. Dari Soal diketahui perbandingan mol Recycle /Product (R/P = 8,33)

Pilih basis : 100 kg umpan

Umpan (F) terdiri dari : 40% glukosa (g) berarti 60% nya adalah air (w).

WF,g = 0.40, WF, w = 0.60

Neraca Massa Total : 100 = P, R/P = 8,33 maka R = 100 : 8,33 = 12,0 kg

Neraca Massa untuk air (w) : 100 (0,60) = (WR, w)= 100 WR,w
W R, w = 0, 60
 Titik Pencampuran 1.
 Neraca Massa Total : 100 + 12 = F’ = 112
 Neraca Massa Glukosa : 100 (0,40) +12 (WR,g )
=112(WF’,g)
 Neraca Massa Ftuktosa : 0 + 12 (WR,f) = 112 (0,4)
 WR, f = 0,373
Recycle dengan Reaksi Kimia
 Aliran Bypass: Aliran yang langsung menuju salah satu unit
proess dengan melewati unit proses utama
 Aliran Purge (Purge Stream) : Sebuah aliran material atau
produk yang tidak diinginkan atau produk inert yang dapat
menumpuk pada aliran recycle.
Neraca Energi (Energy Balance)

 Jenis Energi :
 Energi Kinetik :
 Energi Potensial :
Separation Process (Proses Pemisahan)

1. Mechanical separations (Pemisahan Mekanis) yaitu


pemisahan padatan dari suatu suspensi dalam
cairan, sentrifugasi, penyaringan dll.

2. Mass transfer operations (Operasi Perpindahan


Massa) yaitu distillasi, ekstraksi dll
Perpindahan Massa
 Kontak gas-cairan : absorpsi,
evaporasi, distillasi dll
 Kontak cair-cair : ekstraksi
 Kontak cair-padat : kristalisasi,
adsorbsi
 Kontak gas-padat : adsorpsi, drying dll.
Kontrol Perpindahan Massa

 Kontrol perpindahan massa : distillasi,


absorpsi, ekstraksi, adsorpsi dll
 Kontrol perpindahan massa dan
perpindahan panas : drying, kristalisasi
 Kontrol perpindahan panas : evaporasi
Metoda Operasi Pemisahan

 Unsteady state : perubahan konsentrasi


dengan berubahnya waktu
 Steady state
 Stage
 Differential contact
Pemisahan Padatan - Cairan
(solid-liquid separation)

 Pemisahan dengan penyaringan


 Pemisahan dengan pengendapan
 Filtrasi Langsung
 Pemisahan dengan flotasi
Kristalisasi adalah proses pembentukan
padatan berupa kristal dari larutannya
dalam peralatan yang disebut kristalizer.

Keuntungannya :
1. Produk murni dapat diperoleh dalam satu tahap
Pemisahan Cair-Cair
Distilasi adalah proses pemisahan secara fisis sebuah
campuran menjadi dua atau lebih produk yang mempunyai
titik didih yang berbeda dengan mendidihkan komponen
yang mudah menguap.

Perbedaan komposisi cairan lebih disebabkan karena


perbedaan tekanan uap atau volalitas komponen. Ketika
campuran liquid yang mengandung dua komponen volatil
dipanaskan, uap yang meninggalkan campuran akan
mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi, sebaliknya ketika
didinginkan, uap yang sedikit volatil akan terkondensasi
dalam jumlah yang lebih besar dari zat yang lebih volatil.
1. Salah satu metoda yang banyak digunakan
untuk memisahkan campuran cairan menjadi
komponen-komponennya adalah Metoda
Distilasi.

2. Distilasi merupakan satuan operasi yang telah


dikenal dan dipraktekan sejak ribuan tahun yang
lalu. Pada awalnya distilasi digunakan untuk
meningkatkan konsentrasi akohol dalam
minuman.
• Kolom distilasi vertikal yang beroperasi secara kontinu
pertamakali diperkenalkan oleh Cellier-Blumenthal di
Francis pada tahun 1893. Tahun 1822, Perrier di
Inggeris memperkenalkan bubble cap tray dalam
perlatan distilasi, Packing digunakan di awal 1820
oleh Clement yang menggunakan bola-bola gelas
dalam peralatan distilasi. Tahun 1830, Coffey
memperkenalkan sieve tray column yang pertamakali.

• Buku yang mengupas masalah distilasi pertamakali


berjudul La Rectification de l’alchol yang diterbitkan
oleh Ernest Sorel pada tahun 1893.
• Sejak awal abad 18 aplikasi dari distilasi berkembang dari sekedar
peralatan untuk meningkatkan konsentrasi alkhol menjadi peralatan
pemisahan utama di industri kimia.

• Walaupun distilasi telah banyak digunakan dalam industri kimia,


secara termodinamika efisiensinya hanya sekitar 10%. Efisiensi alat
ini dapat ditingkatkan bila perangkat distilasi dilengkapi dengan
intercondenser atau inter reboiler.

Distilasi tidak efektif pada keadaan berikut:


• Bila komponen yang akan dipisahkan mempunyai beda volalitas
yang kecil.
• Campuran korosif atau bersifat fouling
• Senyawa yang akan dipisahkan tidak stabil secara termal pada
keadaan vakum
• Bila hanya sedikit komponen yang mempunyai volalitas tinggi
yang akan direcovery karena distilasi memerlukan penguapan
total feed (umpan) untuk memisahkan komponen tsb.
Distilasi dapat dibedakan menjadi distilasi sederhana (simple
distillation) yaitu campuran liquid dididihkan dan uap yang
terbentuk dipisahkan dan dikondensasikan membentuk produk
dan flash distillation yaitu proses distilasi yang berlangsung
secara kontinu.

Bila campuran yang akan dipisahkan menunjukkan interaksi fisis


maupun kimia yang kuat pada tekanan tertentu komponen tidak
dapat dipisahkan maka keadaan tersebut dinamakan azetrop.
Produk distilasi dapat dibedakan menjadi top product yaitu
produk distilasi yang lebih dikenal sebagai distilat yang
merupakan produk yang lebih volatil dan bottom product yang
dikenal sebagai residu yang mengandung fraksi yang
volalitasnya rendah.
Kondenser
Kolom Distilasi
Kolom Distilasi
Packing

Koch Plastic Flexiring


Plastic Pall Ring

Metal-Hypak Metal Pall Ring


Pemisahan Padat-Padat

Processes and equipment are required to separate valuable solids from


unwanted material and for size grading (classifying) solid raw materials and
products. The equipment used for solid-solid separation processes was
developed primarily for the minerals processing and metallurgical industries
for the benefication (upgrading) of ores. The techniques used depend on
differences in physical, rather than chemical, properties, though chemical
additives may be used to enhance separation.
Screens separate particles on the basis of size. Their main application is in
grading raw materials and products into size ranges, but they are also used for
the removal of trash (over- and undersized contaminants) and for dewatering.
Industrial screening equipment is used over a wide range of particle sizes, from
fine powders to large rocks. For small particles, woven cloth or wire screens
are used; and for larger sizes, perforated metal plates or grids.Screen sizes are
defined in two ways: by a mesh size number for small sizes and by the actual
size of opening in the screen for the larger sizes. There are several different
standards in use for mesh size, and it is important to quote the particular
standard used when specifying particle size ranges by mesh size. In the United
States the appropriate ASTM Standards should be used: ASTM E11. A
comparison of the various international standard sieve mesh sizes is given in
Richardson et al. (2002).
The simplest industrial screening equipment are stationary screens, over which
the material to be screened flows. Typical of this type are ‘‘Grizzly’’ screens,
which consist
Screening
(saringan)
Heat Exchanger
(Alat Penukar Panas)
Dryer
Plate Heat Exchanger
Evaporator
Batch Crystallizer
Cyclone
Evaporator-Crystallizer

Anda mungkin juga menyukai