Anda di halaman 1dari 56

REKPRO

Pertemuan 2
BASIC PRINCIPLES
If the unit operation, whatever its
nature is seen as a whole it may be
represented diagrammatically as a
box, as shown in Fig.1. The mass and
energy going into the box must
balance with the mass and energy
coming out.
MASSA DAN ENERGI DALAM UNIT PENGOLAHAN

Figure 1. Mass and energy balance


Neraca Massa ( mass balance )
• Neraca massa/bahan adalah perincian dari jumlah bahan-
bahan yang masuk (inflow), keluar (outflow) dan yang
terakumulasi di dalam sebuah sistem, misalnya uint
pengolahan => menentukan jumlah bahan dalam setiap
aliran proses.
• Sistem ini dapat berupa satu alat proses maupun rangkaian
dari beberapa alat proses, bahkan rangkaian dari banyak
alat proses.
• Berguna dalam perumusan, evaluasi komposisi akhir,
rendemen, efisiensi, dll
• Prinsip dari neraca bahan itu sendiri adalah:
 Neraca bahan merupakan penerapan hukum kekekalan massa
terhadap suatu sistem proses atau pabrik.
 Massa berjumlah tetap, tidak dapat dimusnahkan maupun
diciptakan
• Mengapa mempelajari Neraca Massa ( mass
balance ) ?
– Penting dalam proses pencampuran ingredient
dalam pengolahan pangan
– Penting untuk proses pemisahan :
• Evaporasi
• Dehidrasi
• Destilasi
• Adsorpsi
• Pertukaran ion
Persamaan Neraca Massa

Out- Consump Generati Accumul


Input - - + =
put -tion -on -ation

Dimana :
• Input = Aliran masuk ke sistem
• Output = Aliran keluar sistem
• Consumption = Digunakan oleh reaksi
• Generation = Terbentuk karena reaksi
• Acumulation = Terkumpul dalam sistem
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
Pada kesetimbangan materi tanpa reaksi kimia,
rumus umum yang digunakan adalah :
Input – output – generasi + konsumsi = akumulasi

input – output = akumulasi

karena tidak adanya pembentukan zat


ataupun reaksi kimia yang menggunakan zat
tersebut.
Menyederhanakan Persamaan Neraca Massa

 Jika menyatakan Neraca Massa Total  Generation =


0 dan Consumption = 0

 Jika tidak ada reaksi kimia yang terlibat 


Generation = 0 dan Consumption = 0

 Jika sistem dalam kondisi steady state 


accumulation = 0 baik untuk Neraca Massa Total
maupun Komponen.
Jenis-Jenis Proses
A. Berdasarkan kejadiannya proses terbagi menjadi
tiga yaitu proses Batch, Semi-Batch dan kontinyu

1. Proses Batch : Massa total diperhitungkan (


masuk dan keluar ) dalam satu waktu.
2. Proses Kontinyu : Pemasukan bahan dan
pengeluaran produk dilakukan secara terus menerus/
berkesinambungan dengan laju tertentu. Basisnya
adalah 1 unit waktu operasi, kemudian neraca bahan
dibuat berdasarkan jumlah yang masuk dan keluar
selama periode tersebut. Misal kg/jam ( jika basisnya
1 jam, maka prosesnya Batch Contoh :
Sebuah evaporator memiliki kapasitas evaporasi
air 500 kg/jam. Hitunglah laju produksi konsentrat
juice yang mengandung padatan total 45 % dari
juice awal dengan kandungan padatan total 12 %
Jenis-Jenis Proses
3. Proses Semi-Batch : Proses
yang berlangsung tidak secara
batch dan kontinyu. Contoh :
tangki gas bertekanan yang
terbuka, leaching (pelindian)
Beberapa macam sistim aliran
bahan yang dipakai antara lain :
Aliran Recycle
Recycle

Mixer Separator

Contoh : pengeringan, reaktor, menara pemisah


Recycle…
• Dibuat pembatas (boundary) di sekitar
subsistem untuk mengisolasi aliran proses
yang dievaluasi.
• Sistem didefinisikan sebagai sistem dengan
pembatas di sekitar sistem yang
menyederhanakan masalah dalam neraca
bahan
Aliran By-Pass (arus pintas)

By-Pass

Divider Mixer

Contoh : arus conditioning system


Purge = membersihkan
B. Jenis Proses Berdasarkan keadaannya
Proses dibedakan menjadi dua yaitu proses dalam
keadaan tunak (steady) dan keadaan tak tunak (unsteady)

a. Proses steady state


Semua aliran di dalam sistem mempunyai laju, komposisi,
massa dan suhu yang tetap atau tidak berubah terhadap
waktu. Sehingga pada keadaan ini jumlah akumulasi di
dalam sistem tetap (laju alir akumulasi = 0)

b. Proses unsteady state (transient)


Terjadi perubahan dalam sistem terhadap waktu. Baik
berupa perubahan laju, komposisi, massa maupun suhu.
Karena adanya perubahan laju maka terdapat perubahan
akumulasi di dalam sistem sehingga akumulasi massa
harus diperhitungkan.
Diagram Alir Proses
• Diagram Alir Proses adalah gambaran visual yang
menunjukkan semua aliran bahan-bahan baik yang
masuk alat maupun yang keluar, disertai data-data
komposisi dari campuran bahan-bahan aliran.
• Gambaran ini bisa bersifat kualitatif dan kuantitatif.
• Suatu unit proses dapat digambarkan dalam sebuah
kotak atau simbol alat, dan garis panah yang
menunjukkan arah aliran bahan.
• Arus dalam diagram alir harus diberi label yang
menunjukkan:
 Variabel proses yang diketahui
 Permisalan variabel yang akan dicari dengan simbol variabel.
• Diagram alir berfungsi sebagai papan hitung untuk
menyelesaikan masalah neraca, baik neraca massa
maupun neraca panas.
Diagram Alir Proses
• Cara memberi label pada arus :
1.Tulis nilai dan satuan semua variabel yang
diketahui di arus dalam gambar.
– Narasi: Udara berisi 21% mol O2 dan 79% N2 pada
suhu 320 oC dan 1,4 atm mengalir dengan
kecepatan 400 mol/jam.

– Diagram alir :
Diagram Alir Proses
2.Tandai dengan simbol untuk variabel yang
akan dicari.
Contoh : Neraca Massa Proses di Pabrik Gula

Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator (lb/jam) ?


Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus buangan G
Berapa besar laju masukan tebu kedalam unit (lb/jam) ?
Penting..!!
Harus diketahui terlebih dahulu apakah proses
berlangsung secara steady atau tidak.

Apabila proses tidak menyangkut reaksi kimia,


neraca bahan dapat dibuat dengan satuan-satuan
kg, lb, kmol, dsb.

Apabila ada reaksi kimia, sebaiknya dipakai satuan


mol karena zat-zat bersangkutan secara
stoichiometri.
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Kontinyu, Steady State)
Contoh
• Seribu kg/jam campuran benzena (B) dan
toluena (T) dengan komposisi 50 % massa
benzena dipisahkan dengan distilasi menjadi
dua fraksi. Laju alir massa benzena di puncak
kolom sebesar 450 kg B/jam dan toluena di
dasar kolom 475 kg T/jam. Operasi dilakukan
dalam kondisi steady-state.
• Hitunglah laju alir komponen yang tidak
diketahui di arus produk.
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Kontinyu, Steady State)
Untuk memudahkan perhitungan neraca massa
diambil langkah-langkah, sebagai berikut :
1. Buat diagram proses (Block Diagram)
2. Tuliskan besaran, data yang diketahui dan diperlukan
pada diagram tersebut
3. Tuliskan persamaan reaksi kimianya (jika ada)
4. Tetapkan dasar perhitungan
Semua perhitungan bahan (total maupun masing-
masing komponen) harus dilakukan pada dasar yang sama.
Dasar perhitungan dapat berupa sejumlah massa aliran
tertentu atau jangka waktu tertentu.
5. Buat Persamaan neraca massa (keseluruhan dan komponen-
komponen yang diperlukan)
6. Selesaikan persamaan-persamaan neraca bahan tersebut
W

I C

Gambar 2. Aliran masuk dan keluar dari proses evaporasi

Total Neraca Massa :


Aliran masuk = Aliran keluar + Akumulasi
I = W + C ( dalam keadaan ajeg akumulasi = 0)
2. Buatlah diagram dan persamaan neraca massa untuk sebuah alat
pengering (dehidrator). Udara masuk dengan laju A lb/menit, dan bahan
basah masuk dengan laju W lb/menit. Bahan kering keluar dari sistem
dengan laju D lb/menit. Asumsikan proses dalam keadaan ajeg (steady
state).
Penyelesaian :
Diagram aliran bahan :
_________________

udara (A) udara basah


udara

Air
bahan padat basah (W) (D) bahan padat
Bahan padat

________________
Bahan masuk = udara dan air => yang keluar juga harus
berupa udara dan air.
Karakteristik dehidrator yang tidak disebutkan di dalam
soal adalah bahwa air dikeluarkan dari bahan padat
dipindahkan ke udara dan dikeluarkan dari sistem dengan
aliran udara. Gambar di atas menunjukkan 2 subsistem
yang terpisah, yaitu satu untuk bahan padat dan satu lagi
untuk udara. Neraca massa total dapat ditulis :
W + A = udara basah + D
Subsistem udara :
A + air = udara basah
Neraca massa untuk subsistem bahan padat :
W = air + D
Komponen neraca massa
• Sama dengan neraca massa total,
tetapi komponen-komponennya
dihitung secara tersendiri.
• Jika ada n komponen => dapat dibuat
n persamaan independen, 1
persamaan untuk neraca massa total
dan (n-1) persamaan neraca
komponen
• Bentuk persamaan neraca komponen yang
penting dalam menyelesaikan masalah dalam
proses konsentrasi atau dilusi adalah persamaan
fraksi massa atau persen berat
massa komponen A
Fraksi massa A =
massa total campuran yang mengandung A
massa komponen A
Massa total campuran yang mengandung A =
Fraksi massa A
Contoh 1.
Gambarlah diagram dan tulis persamaan neraca
massa komponen untuk sebuah kristalizer,
dimana 100 kg konsentrat larutan gula yang
mengandung 85 % sukrosa dan 1% (ww) kotoran
larut air. Larutan gula dikristalisasi pada proses
pendinginan. Pemisahan kristal dari fraksi cair (
mother liquor) dilakukan dengan sentrifus.
Fraksi slurry kristal yang diperoleh sebanyak 20%
(ww) dan bagian cairannya mempunyai
komposisi yang sama dengan mother liquor.
Mother liquor mengandung 60% (ww) sukrosa.
Gambar. Diagram komposisi dan aliran bahan pada
proses kristalisasi

Larutan gula _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ (C) kristal


100 kg (S) 20% air
Kristalizer sentrifus
85% sukrosa (M)
14% air Mother liquor
1% kotoran 60% sukrosa

85 % sukrosa berarti sisanya 15 %,


1% kotoran larut dalam air, berarti
ada air 14 %
Penyelesaian
• Neraca massa total : S = C + M
• Neraca massa sukrosa :
S (0,85) = M (0,6) + C (0,2)(0,6) + C (0,8)
sukrosa pada sukrosa pada sukrosa pada mother sukrosa pada kristal
aliran masuk mother liquor liquor yang dibawa kristal

• Neraca massa untuk air :


Misal x = fraksi massa kotoran dalam mother liquor
S (0,14) = M (0,4 - x) + C (0,2)( 0,4 – x )
air masuk air dalam mother liquor air dalam mother liquor yang
terdapat pada kristal
• Neraca massa kotoran :
S (0,01) = M (x) + C (0,2) (x)

=> Ada 4 persamaan yang dapat dibuat, tapi


hanya 3 yang tidak diketahui (C, M dan x)
Contoh2.
Gambarlah diagram dan buatlah persamaan
neraca massa total dan komponen untuk sistem
pencampuran daging (mengandung 15% protein,
20% lemak dan 63% air) dengan lemak punggung
(mengandung 15% air, 80% lemak dan 3% protein)
untuk membuat 100 kg campuran yang
mengandung 25% lemak.
Gambar. Diagram proses pencampuran
Lemak punggung
3% protein
(B) 15% Air
80% lemak
daging (D) (M)
15% protein Mixer 100 kg
20% lemak 25% lemak
63% air
• Neraca massa total :
D + B = 100
• Neraca lemak :
0,2 D + 0,8 B = 0,25 (100)
Substitusi D = 100 – B ke pers. neraca lemak :
0,2 (100 – B) + 0,8 B = 25
25 – 20
B= = 8,33 kg
0,8 – 0,2
D = 100 – 8,33 = 91,67 kg
Contoh 3.
Untuk memproduksi krim rendah lemak (18% lemak ww)
digunakan duble krim (48% lemak ww) dan susu (3,5 %
ww). Berapa banyak double krim dan susu yang
dibutuhkan untuk membuat 100 kg krim rendah lemak ?

Contoh 4.
Puree buah dikeringkan dengan alat pengering kontinu.
Puree buah basah mengandung 0,80 kg H2O / kg puree,
masuk ke dalam alat pengering dengan laju aliran 100
kg/jam, dan keluar dari alat pengering dengan laju aliran
25 kg/jam. Puree buah kering mengandung 0,20 kg H2O
/kg puree. Kadar air udara panas yang masuk = 0,01 kg
H2O / kg, dan kadar air udara keluar = 0,02 kg H2O / kg.
Hitunglah laju aliran udara kering !
BASIS DAN TIE MATERIAL
• Basis Perhitungan :
– Penting jika tidak diberikan jumlah awal secara kuantitatif
– Penting untuk proses kontinu
• Tie material :
– Komponen yang digunakan untuk menghubungkan jumlah
dari satu aliran dengan jumlah proses lainnya.
– Biasanya : komponen yang tidak berubah selama proses =>
contoh : solid pada proses pengeringan dan evaporasi
• Basis perhitungan sebaiknya :
– ambil arus yang memberikan informasi yang paling banyak
– ambil angka yang memudahkan dalam perhitungan
Proses recycle
• Contoh :
Falling film evaporator memiliki kapasitas
evaporasi 10 kg air/jam. Pompa resirkulasi
memindahkan 20 kg fluida/jam. Jika bahan
masuk memiliki padatan 5,5 % dan konsentrat
yang diinginkan adalah dengan kandungan
padatan 25%, hitunglah : a) laju aliran keluar
produk, b) jumlah konsentrat yang direcycle, dan
c) konsentrasi campuran dari bahan baku dan
konsentrat yang direcycle.
Unsteady state
• Akumulasi ikut dihitung
• Akumulasi = diferensial laju dari variabel per waktu
• Perhitungan neraca massa sama dengan kondisi steady
state => persamaan differensial diintegrasikan untuk
mendapatkan persamaan dari nilai variabel dependen
sebagai fungsi dari waktu.
• Contoh :
Sebuah tangki berpengaduk dengan volume 10 l berisi
larutan garam dengan konsentrasi 100 g/l. Jika garam
bebas air dimasukkan secara kontinu ke dalam tangki
dengan laju 12 l/jam dan volume selalu konstan, berapa
konsentrasi garam setelah 90 menit ?
Blending of Food Ingrediants
• Meliputi neraca massa total dan komponen dan persamaan
diselesaikan secara simultan.
• Contoh 1 :
Hitunglah jumlah konsentrat juice (dengan padatan 65%) yang
harus dicampurkan dengan single-strength juice ( padatan
15%) untuk menghasilkan 100 kg konsentrat dengan padatan
45%
• Contoh 2 :
Hiutunglah jumlah daging, lemak dan air yang digunakan
untuk membuat formulasi 100 kg frankfurter. Komposisi
bahan mentah dan frankfurter adalah sbb :
- Daging : 14 % lemak, 67% air, 19% protein
- Lemak : 89% lemak, 8% air dan 3% protein
- Frankfurter : 20% lemak, 15% protein, 65% air
Multistage Processes
• Contoh :
Dalam pembuatan jam, digunakan buah dengan
kandungan padatan terlarut 10% dan ditambahkan
pektin grade 100. hitunglah berat buah, gula dan
pektin yang dibutuhkan untuk menghasilkan 100 kg
jam. Standar pembuatan jam adalah buah : gula = 45
: 55 dan jam harus memiliki nilai TSS 65%.
( Pektin grade 100 = pektin yang akan membentuk
gel pada perbandingan pektin dan gula 1 kg : 100 kg
LATIHAN SOAL
Sebanyak 100 kg/jam etanol 10% sebagai umpan (F)
dimasukkan ke sebuah kolom (menara) distilasi untuk
meningkatkan kemurniannya menjadi etanol 75%.
Di dalam menara distilasi proses berlangsung secara
kontinyu dan tidak terjadi akumulasi (berlangsung secara
steady). Aliran keluar kolom dibagi menjadi dua yaitu aliran
distilat (D) sebagai produk atas dan aliran dasar (B =
bottom).
Aliran distilat keluar dari atas kolom mengandung etanol
75%, sementara aliran dasar kolom mengandung etanol
4%.
Tentukan laju alir keluar menara MD
untuk masing-masing aliran tersebut.
LATIHAN SOAL

D = 100 kg/jam

F = ..... kg/jam
=0

Sehingga persamaan menjadi

Input = Output
Neraca Massa Total
F=D+ B
100 = D + B ................................. Pers.(1)
Neraca Massa Komponen
Komponen Etanol (C2H5OH)
XCF . F = XCD . D + XCB . B
0,1. 100 = 0,75 . D + 0,04. B
10 = 0,75 . D + 0,04. B ....... Pers (2)

Komponen Air (Water)


XWF . F = XWD . D + XWB . B
0,9. 100 = 0,25 . D + 0,96. B
90 = 0,25 . D + 0,96 B ....... Pers (3)
Penyelesaian matematis dengan eliminasi,

Pers. (1) & (2)


atau
Pers. (1) & (3)
atau
Pers. (2) & (3)

Diperoleh
D=?
B=?
B = 91,549… kg/jam
D = 8,4507…kg/jam
LATIHAN SOAL ( TUGAS)

Sebanyak etanol 10% dimasukkan ke


sebuah kolom (menara) distilasi ,
sehingga produk distilat mengandung
75% etanol.
Diketahui bahwa arus distilat (D) 15%
dari umpan masuk (F)
Tentukan laju alir masing-masing arus
dan komposisi produk bottom (B) !

Anda mungkin juga menyukai