Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR

Konsep-konsep dasar yang selalu dipakai dalam penyusunan Aliran Recycle


persamaan matematis dan penyelesaian masalah di bidang
teknik kimia (chemical engineering tools) yang meliputi :
1. Neraca Massa (Material Balance)
2. Neraca Energi (Enery Balance)
3. Kesetimbangan (Equilibrium)
4. Proses-proses kecepatan (rate processes)
5. Ekonomi
Contoh : pengeringan, reaktor, menara pemisah.
6. Humanitas
Aliran By-Pass (arus pintas)
JENIS-JENIS PROSES
Berdasarkan kejadiannya proses terbagi menjadi tiga yaitu
proses Batch, Semi-Batch dan kontinyu
1. Proses Batch : Pemasukan reaktan dan pengeluaran
hasil dilakukan dalam selang waktu tertentu/ tidak
terus menerus. Contoh : Pemanasan air dengan koil
pada teko. Contoh : arus conditioning system.
2. Proses Kontinyu : Pemasukan bahan dan
Aliran Recycle dengan Purging
pengeluaran produk dilakukan secara terus menerus/
berkesinambungan dengan laju tertentu. Contoh :
Mengalirkan umpan ke kolom distilasi dengan laju
tetap dan mengambil produk dari puncak dan dasar
kolom dengan laju tetap pula.
3. Proses Semi-Batch : Proses yang berlangsung tidak
secara batch dan kontinyu. Contoh : tangki gas
bertekanan yang terbuka, leaching (pelindian). Contoh : unit sintesa amonia.
Berdasarkan keadaannya proses dibedakan menjadi dua
yaitu proses dalam keadaan tunak (steady) dan keadaan tak
tunak (unsteady)
a. Proses steady state
Semua aliran di dalam sistem mempunyai laju, komposisi,
massa dan suhu yang tetap atau tidak berubah terhadap
waktu. Sehingga pada keadaan ini jumlah akumulasi di
dalam sistem tetap (laju alir akumulasi = 0)
b. Proses unsteady state (transient)
Terjadi perubahan dalam sistem terhadap waktu. Baik berupa
perubahan laju, komposisi, massa maupun suhu. Karena
adanya perubahan laju maka terdapat perubahan akumulasi
PROSES DENGAN ALIRAN (SISTEM KONTINYU) di dalam sistem sehingga akumulasi massa harus
diperhitungkan.
Untuk sistem yang berjalan secara kontinyu dalam industri
kimia beberapa macam sistim aliran bahan dilakukan, antara DIAGRAM ALIR PROSES
lain: Diagram Alir Proses adalah gambaran visual yang
1. Menaikkan Yield menunjukkan semua aliran bahan-bahan baik yang masuk
alat maupun yang keluar, disertai data-data komposisi dari
2. Mempertinggi konsentrasi hasil campuran bahan-bahan aliran.
3. Menghemat energi yang dipakai/bahan kimia yang Gambaran ini bisa bersifat kualitatif dan kuantitatif.
dipakai
Suatu unit proses dapat digambarkan dalam sebuah kotak
4. Memperbaiki sistim pengendalian proses atau simbol alat, dan garis panah yang menunjukkan arah
aliran bahan.
Beberapa macam sistim aliran bahan yang dipakai antara
lain: Arus dalam diagram alir harus diberi label yang
menunjukkan:
 Variabel proses yang diketahui
 Permisalan variabel yang akan dicari dengan simbol Sistem ini dapat berupa satu alat proses maupun rangkaian
variabel. dari beberapa alat proses, bahkan rangkaian dari banyak alat
proses.
Diagram alir berfungsi sebagai papan hitung untuk
menyelesaikan masalah neraca, baik neraca massa maupun Prinsip dari neraca bahan itu sendiri adalah:
neraca panas.
 Neraca bahan merupakan penerapan hukum
Cara memberi label pada arus : kekekalan massa terhadap suatu sistem proses atau
pabrik.
1. Tulis nilai dan satuan semua variabel yang diketahui  Massa berjumlah tetap, tidak dapat dimusnahkan
di arus dalam gambar. maupun diciptakan.
 Narasi: Udara berisi 21% mol O2 dan 79% PERSAMAAN NERACA MASSA
N2 pada suhu 320 oC dan 1,4 atm mengalir
dengan kecepatan 400 gmol/jam.
 Diagram alir :
Dimana :
Input = Aliran masuk ke system
Output = Aliran keluar system
2. Tandai dengan simbol untuk variabel yang akan Consumption = Digunakan oleh reaksi
dicari.
Generation = Terbentuk karena reaksi
Acumulation = Terkumpul dalam system
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
Pada kesetimbangan materi tanpa reaksi kimia, rumus umum
yang digunakan adalah :
Input – output – generasi + konsumsi = akumulasi
input – output = akumulasi
Contoh NERACA MASSA PROSES DI PABRIK GULA karena tidak adanya pembentukan zat ataupun reaksi kimia
yang menggunakan zat tersebut.
Menyederhanakan Persamaan Neraca Massa

 Jika menyatakan Neraca Massa Total  Generation


= 0 dan Consumption = 0
 Jika tidak ada reaksi kimia yang terlibat 
Generation = 0 dan Consumption = 0
 Jika sistem dalam kondisi steady state 
accumulation = 0 baik untuk Neraca Massa Total
Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator maupun Komponen.
(lb/jam) ?
PENTING!!!
Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus
buangan G Harus diketahui terlebih dahulu apakah proses
berlangsung secara steady atau tidak.
Berapa besar laju masukan tebu kedalam unit (lb/jam) ?
Apabila proses tidak menyangkut reaksi kimia, neraca
bahan dapat dibuat dengan satuan-satuan kg, lb, kmol,
dsb.
Apabila ada reaksi kimia, sebaiknya dipakai satuan mol
NERACA MASSA
karean zat-zat bersangkutan secara stoichiometri.
Neraca massa/bahan adalah perincian dari jumlah bahan-
NERACA MASSA NON-REAKSI KIMIA (PROSES
bahan yang masuk, keluar dan yang terakumulasi di dalam
KONTINYU,STEADY STATE)
sebuah sistem.
Contoh
Seribu kg/jam campuran Benzena (B) dan Toluena (T)
dengan komposisi 50 % massa Benzena dipisahkan dengan
distilasi menjadi dua fraksi. Laju alir massa Benzena di
puncak kolom sebesar 450 kg B/jam dan Toluena di dasar
kolom 475 kg T/jam. Operasi dilakukan dalam kondisi
steady-state.
Hitunglah laju alir komponen yang tidak diketahui di arus
produk.

Sehingga persamaan menjadi

Untuk memudahkan perhitungan neraca massa diambil


langkah-langkah, sebagai berikut :
Input
= Output

 Buat diagram proses (Block Diagram)


 Tuliskan besaran, data yang diketahui dan diperlukan
pada diagram tersebut
 Tuliskan persamaan reaksi kimianya (jika ada)
 Tetapkan dasar perhitungan
Semua perhitungan bahan (total maupun masing-masing
komponen) harus dialkukan pada dasar yang sama. Dasar
perhitungan dapat berupa sejumlah massa aliran tertentu atau
jangka waktu tertentu.
 Buat Persamaan neraca massa (keseluruhan dan
komponen-komponen yang diperlukan)
 Selesaikan persamaan-persamaan neraca bahan tersebut.
LATIHAN SOAL
Sebanyak 100 kg/jam etanol 10% sebagai umpan (F)
dimasukkan ke sebuah kolom (menara) distilasi untuk
meningkatkan kemurniannya menjadi etanol 75%. Penyelesaian matematis dengan eliminasi,

Di dalam menara distilasi proses berlangsung secara Pers. (1) & (2)
kontinyu dan tidak terjadi akumulasi (berlangsung secara atau
steady). Aliran keluar kolom dibagi menjadi dua yaitu aliran
distilat (D) sebagai produk atas dan aliran dasar (B = Pers. (1) & (3)
bottom).
atau
Aliran distilat keluar dari atas kolom mengandung etanol
Pers. (2) & (3)
75%, sementara aliran dasar kolom mengandung etanol 4%.
Diperoleh
Tentukan laju alir keluar menara MD untuk masing-masing
aliran tersebut. D=?
B=?
Diketahui bahwa arus distilat (D) 15% dari umpan masuk (F)
Tentukan laju alir masing-masing arus dan komposisi produk
bottom (B) !

Jika tidak diketahui laju alir dari semua arus, Maka yang
harus dilakukan adalah membuat
“BASIS PERHITUNGAN”
Basis perhitungan sebaiknya :
 ambil arus yang memberikan informasi yang paling
banyak
 ambil angka yang memudahkan dalam perhitungan
LATIHAN SOAL
Sebanyak etanol 10% dimasukkan ke sebuah kolom
(menara) distilasi , sehingga produk distilat mengandung
75% etanol.
Diketahui bahwa arus distilat (D) 15% dari umpan masuk (F)
Tentukan laju alir masing-masing arus dan komposisi produk
bottom (B) !
LATIHAN SOAL
1. Larutan asam sulfat 80% akan diencerkan menjadi
35% dengan menggunakan air, berapakah air yang
ditambahkan ?
2. Cake basah mengandung air 80% akan dikeringkan
dengan Rotary Dryer (RD), menggunakan media
pengering udara panas bebas air . Jika cake kering
keluar RD masih mengandung air 30%, maka
tentukan banyaknya air yang terbawa oleh udara (air
menguap) keluar RD, dimana arus keluar RD
mengandung udara kering 80%, jika cake basah
masuk RD sebanyak 100 lb/jam ?

NERACA MASSA DENGAN REAKSI

LATIHAN SOAL Reaksi Pembakaran senyawa hidrokarbon (CxHy)

Sebanyak etanol 10% dimasukkan ke sebuah kolom  Memerlukan oksigen yang diambil dari Udara
(menara) distilasi , sehingga produk distilat mengandung (ekonomis)
65% etanol.  Udara mengandung 21% Oksigen dan 79% Nitrogen
 Oksigen yang digunakan adalah oksigen berlebih Butana dibakar dengan oksigen 100% berlebih di dalam
(excess oxygen) / udara berlebih burner. 80% butana terbakar menjadi CO2, 10 % butana
 Kemungkinan 2 jenis reaksi yang terjadi, yaitu : dibakar menjadi CO, dan sisanya tidak terbakar.
1. Oksidasi Sempurna
Tentukan komposisi gas keluar Burner !
2. Oksidasi tak sempurna
 Oksigen yang dipakai berlebih diambil dari reaksi Komposisi Gas Keluar Burner ???
sempurna
CO2
CO
H2O
O2 sisa = O2 masuk Burner – O2 yang dibutuhkan untuk
bereaksi
N2 ; Nitrogen Inert (Tidak bereaksi shg N2 masuk = N2
keluar)
C4H10
CONTOH :
Propana 20 kg dibakar di dalam burner dengan
menggunakan oksigen berlebih yang diambil dari udara
kering 100 kg yang dimasukkan ke dalam burner dan terjadi
reaksi menghasilkan gas CO2 dan CO, berapakah % oksigen
berlebih / udara berlebih yang digunakan ?
Note : Perhitungan neraca massa dengan reaksi, satuan
diubah ke mol.
TUGAS
Catatan :
1. Kasus contoh soal, tentukan komposisi gas keluar
burner Dalam perhitungan neraca massa dengan reaksi pembakaran,
ada 2 perhitungan, yaitu :
2. Butana dibakar dengan 20% excess di burner, gas
keluar burner terdiri dari CO2, H2O, O2, N2, 1. Reaksi Actual (Perhitungan actual)
tentukan komposisi gas keluar Burner tersebut ! Hitung untuk produk, tanpa menghitung Oksigen
Note : 2. Perhitungan Oksigen Berlebih
 Komposisi Prosentase dari total Jumlah Dipakai pers.reaksi pembakaran sempurna (menghasilkan
 Kalau ditanyakan komposisi, tidak diketahui jumlah dari gas CO2) dengan konversi 100%,
salah satu arus, sehingga perlu diambil BASIS
PERHITUNGAN Dan yang dipakai hitungan hanya Oksigen saja
 Nilai basis perhitungan berapapun hasil prosentase
komposisi pasti akan sama
3. Propana 20 kg dibakar di dalam burner dengan
menggunakan oksigen berlebih yang diambil dari
udara kering 400 kg yang dimasukkan ke dalam
burner dan terjadi reaksi menghasilkan gas CO2 dan
CO, berapakah % oksigen berlebih / udara berlebih
yang digunakan ?
Note :
Perhitungan neraca massa dengan reaksi, satuan diubah ke
mol

Oksigen
NERACA MASSA BEBERAPA ALAT TANPA LATIHAN SOAL
REAKSI
Dalam suatu absorber aseton hendak diserap menggunakan
 Unit Operasi (alat proses) lebih dari satu. air. Umpan masuk absorber 1400 kg/jam berupa campuran
 Neraca Massa over all adalah total dari Neraca massa gas yang terdiri dari aseton 3%, air 2% dan udara 95%.
masing-masing Unit Produk bawah absorber mengandung aseton 19% dan produk
 Untuk mempermudah menyelesaikan kasus, maka lakukan atas terdiri berupa udara 99,5% dan sisanya air.
perhitungan beberapa kontrol Volum (CV), yaitu :
Selanjutnya produk bawah dipisahkan menggunakan Menara
CV I : alat unit 1 Destilasi, produk atas MD mengandung aseton 99% dan
produk bawah mengandung aseton 4%.
CV II : alat unit 2
Berapakah besar arus keluar MD
CV III : alat unit 3 , dst
CV IV : over all unit operasi
 Perhitungan dimulai dengan data yang paling lengkap,
tentukan komponen penghubung (jika ada)

Campuran feed terdiri dari benzene 40%, toluene 40% dan


xylene, akan dipisahkan masing-masing komponen-
komponennya menggunakan 2 tahap alat pemisah (SP).
CV I
Mula-mula campuran diumpankan masuk Separator 1
Neraca Massa Total sehingga diperoleh hasil atas SP1 berupa benzene yang
mengandung toluene 1%, hasil bawah SP1 selanjutnya
F1 + F2 = F3 + F4 diumpankan masuk ke SP2 , sehingga diperoleh hasil atas
Neraca Massa Komponen SP2 berupa toluene yang mengandung benzene 5%
sedangkan hasil bawah SP2 berupa xylene yang mengandung
F1.x1 + F2.x2 = F3.x3 + F4.x4 toluene 10%.
CV II Tentukan komposisi hasil bawah SP1!
Neraca Massa Total
F3 = F5 + F6
Neraca Massa Komponen
F3.x3 = F5.x5 = F6.x6
CV III
Neraca Massa Total
F1 + F2 = F5 + F6
Neraca Massa Komponen
F1.x1 + F2.x2 = F5.x5 + F6.x6
NERACA MASSA BEBERAPA ALAT DENGAN 3. Pulp basah mengandung air 80%, akan dikeringkan
REAKSI sehingga kadar airnya menjadi 20% dalam alat
pengering. Sebagai media pengering digunakan
 Unit Operasi (alat proses) lebih dari satu. udara bebas air. Jika air yang menguap bersama
 Neraca Massa over all adalah total dari Neraca massa udara keluar pengering sebanyak 1000 kg/jam,
masing-masing Unit hitunglah : Banyaknya Pulp basah masuk alat
 Untuk mempermudah menyelesaikan kasus, maka pengering dan Banyaknya Pulp kering yang keluar
lakukan perhitungan beberapa kontrol Volum (CV), pengering
yaitu:
4. Campuran gas yang terdiri dari Udara 95%, Aseton
CV I : alat unit 1 3%, dan Air 2% akan diambil Asetonnya. Campuran
CV II : alat unit 2 gas tersebut mula-mula dimasukkan ke dalam kolom
Absorber untuk diserap Asetonnya dengan air murni,
CV III : alat unit 3 , dst sehingga semua Aseton terserap dan dikeluarkan
CV IV : over all unit operasi dari bagian bawah kolom Absorber terus
diumpankan ke kolom Distilasi. Aseton yang keluar
 Perhitungan dimulai dengan data yang paling lengkap, kolom Absorber masih mengandung air sebanyak
tentukan komponen penghubung (jika ada) 81%, sedangkan udara yang keluar dari bagian atas
DENGAN REAKSI kolom Absorber masih mengandung air 0,5%. Hasil
atas kolom distilasi berupa Aseton yang
 Reaksi Pembakaran mengandung air 1%, dan hasil bawahnya berupa air
Pembakaran Sempurna yang mengandung aseton 4%.
Pembakaran Tidak Sempurna
Jika udara yang keluar dari bagian atas kolom
SOAL Absorber sebanyak 1000 kg/jam, tentukan semua
Senyawa sulfur 100 lb/jam diumpankan ke dalam burner arus yang belum diketahui dalam kg/jam.
dengan menggunakan udara kering 100% berlebih. Di dalam
NERACA MASSA DENGAN RECYCLE
burner, 90% sulfur terbakar menjadi SO2. Sulfur sisa yang
tidak terbakar dikeluarkan dari burner, sedangkan produk Perhitungannya sama dengan Menghitung Neraca Massa
pembakaran dimasukkan ke dalam unit operasi Konverter, sistem tanpa recycle.
untuk mengkonversikan 95% SO2 menjadi SO3.
Note : Ada arus yang dimasukkan ke dalam sistem kembali.
Tentukan semua arus yang belum diketahui dengan masing-
Dicampur dengan arus umpan masuk sistem, sehingga
masing komposisinya pada tiap arus.
Arus Masuk Sistem =
Arus recycle + arus umpan segar (Fresh Feed)
Aliran Recycle

1. Reaksi Pembakaran S dalam Burner


S + O2 SO2
2. Reaksi pada konverter
SO2 + 1/2O2 SO3
100 kg NaOH direaksikan dalam reaktor dengan HCl 100%  Kasus pabrik MSG
berlebih, NaOH yang bereaksi sebanyak 90%. Tentukan
komposisi produk keluaran reaktor!
SOAL QUIZ
1. Etanol 10% akan dibuat menjadi Etanol 75% dengan
cara didistilasi. Hasil atas dari menara distilasi
berupa Etanol 75% dan hasil bawahnya berupa air
yang mengandung Etanol 3%. Jika umpan masuk
menara berupa Etanol 10% sebanyak 1000 kg/jam,
tentukan hasil atas dan hasil bawah dari menara
tersebut?
Tujuan Recycle : untuk menaikkan konversi
2. Propana (C3H8) murni dibakar dengan udara 100% menjadi 100%
berlebihan di dalam Burner. Gas keluar Burner
terdiri dari CO2 , H2O, O2, dan N2. Diketahui berat
atom C=12, O=16, H=1, N=14. Tentukan komposisi
gas keluar Burner?
KASUS 1 (HAL 307) Sehinga F2 bisa dihitung
Suatu umpan segar vitamin 20% yang masih mengandung Arus 2 dan arus 4 sudah dihitung,
banyak air akan dipekatkan menggunakan unit proses
Sehingga arus 3 bisa dihitung
sentrifuge. Produk keluaran sentrifuge berupa vitamin 60%,
selanjutnya vitamin 60% diumpankan ke dalam filter KASUS 2
continues, produk bawah menghasilkan vitamin yang masih
mengandung 4% air, sedangkan produk atas masih banyak Umpan segar berupa larutan KNO3 20% setelah dicampur
mengandung vitamin maka dikembalikan ke sistem secara recycle dari crystalizer ( 0,6 kg KNO3/kg H2O) campuran
recycle sebanyak 0,4 kgVit/kgH2O. diumpankan ke dalam evaporator, sehingga sebagian besar
H2O teruapkan keluar. Larutan KNO3 keluar evaporator
Tentukan arus yang belum diketahui ! masih mengandung air 50%, kemudian dimasukkan ke
crystalizer berupa KNO3 kristal. Produk bawah Crystalizer
mengandung air 4%, sedangkan produk atas larutan sisanya
dimasukkan ke sistem secara recycle dicampur dengan
umpan segar.
Jika umpan segar sebanyak 1000 kg/jam, tentukan semua
arus yang belum diketahui!

Pada CV 4
NERACA MASSA DENGAN RECYCLE DENGAN
Terlihat komponen vitamin menjadi komponen REAKSI
penghubung Perhitungannya sama dengan Menghitung Neraca Massa
Vitamin pada arus 1 = Vitamin pada arus 5 sistem tanpa recycle.

F1. Xvit1 = F5. Xvit 5 Note : Ada arus yang dimasukkan ke dalam sistem kembali.
Dicampur dengan arus umpan masuk sistem, sehingga
100. 0,8 = 0,96 . F5
Arus Masuk Sistem =
F5 = ........
Arus recycle + arus umpan segar (Fresh Feed)
F5 bisa diketahui
Perhatikan Arus 6 (arus recycle)
F6 = 0,4 lb Vit/ lb H2O
Artinya :
Arus 6 mengandung 0,4 lb Vitamin dan 1 lb H2O
Sehingga komposisi (persentase komponen) pada arus 6 bisa
dihitung
0,4
% Vitamin = 1,4 x 100 % Tujuan Recycle : untuk menaikkan konversi menjadi 100%
KASUS 1(HAL 154)
0,4
% H2O = x 100 %
1,4 Gas Boron Triklorida (BCl3) dapat dimasukkan ke dalam
Komposisi komponen (vitamin dan air) arus 4, 5, 6 sudah arus gas dan digunakan untuk doping silikon.
diketahui Reaksi : 4 BCl3 + 3Si 3SiCl4 + 4B
Sehinga F4 dan F6 bisa dihitung Jika semua BCl3 yang tidak bereaksi didaur ulang (recycle),
Komposisi komponen (vitamin dan air) arus 1, 2, dan 6 sudah berapa rasio mol dari daur ulang terhadap SiCl4 yang keluar
diketahui dari separator?

Arus 1 dan 6 sudah dihitung


Konversi pada satu kali jalan melalui reaktor adalah 87% dan informasi data yang lebih banyak
BCl3 umpan masuk reaktor sebesar 1 mol/hr.
4. Selesaikan persamaan-persamaan yang
diperoleh dengan menggunakan NMT dan NMK
Note :
Pada arus masuk dan keluar divider, memiliki komposisi
komponen yang sama.

Kegiatan Bypass pada Industri


 Dilakukan karena ingin menyesuaikan dengan target
permintaan pasar yang komposisinya dibuat lebih
rendah dari produk hasil proses
KASUS 2 (Hal 154)
 Sistem unit operasi yang ada menghasilkan produk
Proses dehidrogenasi Propana menjadi Propilena dengan kualitas yang baik, sehingga ketika ingin
produk dengan kualitas yang lebih rendah, maka
Reaksi : C3H8 C3H6 + H2 perlu ada arus dari bahan baku yang langsung
Konversi dari propana menjadi propilena berdasarkan pada menjadi produk tanpa harus melalui proses untuk
masukan propana total ke reaktor adalah 40%, sedangkan menurunkan kualitas produk.
laju alir produk C3H6 50 kgmol/hr sedangkan Arus recycle  Unit operasi proses sudah terlanjur tersetting dengan
yang terdiri dari 80% C3H8 dan 20% C3H6 dimasukkan ke hasil keluaran produk dengan kualitas tinggi
dalam sistem.
 Dilakukan karena meninjau secara keekonomisan
Tentukan :
Hitunglah semua laju aliran yang belum diketahui dalam
kgmol/hr !

KASUS 1 (No. 1)
Umpan terdiri dari iC5H12 20% dan nC5H12 80% hendak
diinginkan produk dengan komposisi iC5H12 10% dan
LATIHAN 2 KASUS buku himmelblau nC5H12 90%.
1. Alkil Halida Dengan menggunakan unit operasi menara distilasi
2. konversi glukosa menjadi fruktosa dihasilkan produk atas hanya berupa iC5H12 dan produk
bawah nC5H12.
ALIRAN Bypass (Arus Pintas)
Sesuai dengan gambar PEFD berikut, berapakah arus bypass
yang masuk mixer?

Langkah Penyelesaian :
1. Tentukan no.arus
2. Tentukan kelompok Control Volume (CV)
3. Analisis tiap control volume
dahulukan perhitungan CV yang memiliki
KASUS 2
Suatu limbah cair sebanyak 100 kg/jam mengandung padatan
1000 ppm diolah dalam suatu proses pengolahan limbah.
Sistem alat proses yang ada telah dirancang mengolah
limbah cair dengan kemampuan menurunkan padatan
terlarut sebesar 100 ppm.
Sedangkan sesuai dengan peraturan tentang pengolahan
limbah cair, limbah cair bisa dibuang ke lingkungan apabila
padatan yang terlarut sebesar 500 ppm.
Oleh karena proses keekonomisan maka ada arus bypass
umpan segar yang dicampur dengan produk sehingga
menurunkan kualitas dari 100 ppm menjadi 500 ppm.
Tentukan berapa besar umpan yang dicampur dengan
produk? (arus bypass)
Padatan 1000 ppm

Padatan
1000
ppm

Anda mungkin juga menyukai