Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok

Kisah-Kisah Inspiratif

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Jurnalistik

Dosen Pengampu : IR. Umar Bakti, MM

Disusun oleh :

1. Ida Bagus Irfan Romadhoni (2141010260)


2. Muhammad Iqbal Mulya Putra (2141010243)
3. Rahmad Basyuni (2141010247)

KELAS G SEMESTER 1
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2021
A. Awal Perkembangan

Sebelum memulai usaha seperti sekarang ini, Kak Irma Havila menjalani
kesehariannya sebagai seorang pelajar disalah satu sekolah di Kabupaten Lampung
Selatan yang ia katakan kapada Muhammad Iqbal Mulya Putra saat diwawancarai.

“Namanya anak pelajar ya, pasti pengen punya uang tambahan untuk keperluan
sekolah. Jadi ya pertama-tama saya mulai mencoba sebagai seorang reseller fashion
yaa seperti baju,sepatu dan barang-barang wanita yang laen sih” Jawabnya ketika
ditanya tentang awal karir sebelum menjalani usahanya sebagai owner kuliner dan
fashion online. Di tahun 2019, kak Irma Havila sempat menitik usaha dibidang
reseller fashion yang berfokus dimedia sosial.

“Tahun 2019 ketika saya masih SMA, saya memulai usaha sebagai reseller fashion
melalui media sosial, dan mulai mempelajari bidangnya juga agar ketika saya mulai
mempunyai usaha sendiri tidak salah langkah kedepannya “ ungkapnya saat
diwawancarai.

Diawal merintis usahnya, kak Irma Havila juga mengakui bahwa untuk modal usaha
dia sebagai reseller fashion online, dia mengumpulkan modal melalui uang jajan
sekolah hingga cukup sampai akhirnya mulai berani menjadi reseller fashion online.
Diawal perintisan usahanya, kak Irma Havila mengungkapkan kesulitan yang ia
temui.

“Banyak sih kesulitan pas awal merintis usaha online itu, kadang ada pelanggan cuma
nanya panjang lebar doang, tanya ini itu. Dan dari barang supplai juga terbilang
kurang baik, dan tidak sesuai dengan yang aslinya gitu” ungkapnya ketika saat ia
diwawancara.
B. Perkembangan Usahanya Hingga Saat Ini

Berfokus usaha dibidang fashion, kak Irma Havila dalam ketersedian stok barang
hampir tidak pernah menemukan kesulitan, yang menjadi tantangan beliau dalam
mengembangkan usahanya adalah persaingan dengan para reseller sebidangnya.
Konsep yang diterapkan dalam usahanya ini adalah kualitas dan pelayanan yang
terbaik, sehingga para pelanggan meras puas dengan pelayanan dan kualitasnya. Dari
segi promosi atau marketing ia lebih mengutamakan promosi di media sosial
“ Untuk media promosi sih ya lebih mengutamakan kepada media sosial aja, seperti
Instagram, Shopee atau media sosial lainnya sih. Atau bisa dari teman ke teman aja
sih” tuturnya ketika ditanya media promosi yang diterapkan dalam usahanya tersebut.

Usaha reseller yang terus berjalan lancar menjadikan kak Irma Havila memberanikan
diri membangun sebuah toko kecil-kecilan didepan rumah, dan ditambah dengan
berjualan dibidang kuliner. Berjualan sebuah makanan ringan, seperti Basreng (Bakso
Goreng). Yang mana makanan tersebut cukup familiar dikalangan para remaja zaman
sekarang, dan untuk bumbu dan cara pengolahan kak Irma Havila mengerjakannya
sendiri untuk menjaga kehigienisan makanan dan tetap mempertahankan cita rasa
yang khas. “Ketika usaha dibidang fashion berjalan lancar, saya mencoba untuk
dibidang kuliner yaitu Basreng. Dan lumayan cukup ramai sih sampai kehabisan stok
juga” ucapnya ketika ditanya tentang penjualan dibidang kuliner. Dan usahanya tidak
selalu berjalan lancar, terkadang ada jatuh bangunnya. Yang mana ketika usahanya
ditiru oleh orang lain yang membuatnya down dan harus dilarikan kerumah sakit.

“Pasti pernahlah namanya usaha itu pasti ada jatuh bangunnya, saat itu sempet usaha
saya ditiru oleh orang lain, yang membuat para pelanggan saya berpindah orang lain.
Sempat drop dan jatuh sakit hingga di infus sebanyak 37 botol. Dan karena dukungan
dari kedua orang tua dan para orang-orang terdekat, saya mencoba untuk bangkit dan
memulai lagi usaha yang sudah saya bangun”ucapnya ketika ditanya mengenai jatuh
bangun usahanya yang ia tekuni selama ini. Ketika mulai bangkit lagi dan perlahan
para pelanggan yang sempat berpindah balik lagi, dikarenakan memiliki cita rasa yang
khas dan pelayan atau kualitas yang cukup baik. Sekarang usahanya sudah dikirim ke
berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Bogor, dan Sumatera Barat.

C. Cara Menjalankan Usaha di Usia Muda


Dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis, tentu saja membutuhkan waktu, fikiran
atau tenaga yang cukup banyak. Yang mana harus memutar otak ketika penjualan
lumayan berkurang dan mencari inovasi lain yang cukup kreatif agar menarik para
pelanggan, agar tidak hanya berhenti di satu tempat saja.Hal ini diungkapkan oleh
kedua orang tua kak Irma Havila yang mengungkapkan bahwa kak Irma Havila tidak
pantang menyerah dan mencari inovasi lain. “Irma Havila itu seorang anak yang tidak
pantang menyerah, dan terus mencari cara agar usaha yang ia bangun cukup lama
dapat berjalan lancar. Ketika usaha basreng sepi peminat, ia mencoba dengan
berjualan kerupuk seblak atau makaroni yang lumayan cukup digemari oleh kalangan
remaja” ucap orang tua kak Irma Havila ketika diwawncari mengenai sosok Irma
Havila dalam menjalankan usahanya tersebut. Perlu diketahui jika bidang yang
berjalan dalam usaha kak Irma Havila dalam Usaha di bidang fashion, meliputi baju,
aksesoris, dan beberapa keperluan wanita lainnya. Untuk usaha di bidang kuliner,
meliput Basreng, kerupuk seblak dan makaroni. Pengolahan di bidang makanan di
lakukan dengan sendiri, agar tetap terjaga cita rasa dan kehigienisannya agar menjadi
ciri khas.

Anda mungkin juga menyukai