Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN USAHA BISNIS KREATIF DAN

INOVATIF BACOK “Banana Coklat”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dibimbing oleh Ibu Pusvita IMS, SE, M.Si, Ak, CA

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Ahmad Zaky 1610313110003 M. Aldian Rifani 1610313310033


Ahmad Sailillah 1610313310001 Rahma Dahlia 1610313320047
Alya Syahrida 1710313120005 Salsabila 1710313320067
Aulia Agustina 1710313320007 Syifa Maulida 1710313220051
Eva Khofifah 1710313320019 Yoranika Nur M. 1710313320075

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019
Pendahuluan
I. LATAR BELAKANG

Salah satu aspek penting dalam kewirausahaan adalah pemasaran. Bahkan dapat
dikatakan, kalau seseorang sudah memiliki pasar atau berhasil dalam pemasaran,
mulailah usaha sendiri. Bahkan seorang inovatif dalam menciptakan produk baru
sekalipun belum berani menjadi wirausaha, karena tidak mampu untuk
memasarkannya. Pemasaran merupakan aspek usaha yang jauh lebih penting dari
sekedar modal dan suatu proses usaha untuk memudahkan barang dan jasa dari lokasi
produsen sampai ke konsumen akhir.

Wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan


mengarahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu
yang bernilai tinggi.

Oleh karena itu, melalui laporan ini kami ingin sedikit membagikan pengalaman
dengan mewawancarai salah satu pengusaha menengah yang telah berhasil. Kegiatan
wawancara yang dilakukan juga untuk memenuhi salah satu tugas dibidang mata kuliah
Kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan tips-tips sukses dari
narasumber, yang mungkin akan sangat berguna bagi kita semua dikemudian hari.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan.
2. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
3. Memperoleh informasi.
4. Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru.
5. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda.

III. TOPIK WAWANCARA


Sejarah, ide, dan cara pemasaran Bacok “Banana Coklat”.

1
IV. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Maret 2019.
Pukul : 16.30 WITA s/d selesai.
Tempat : Toko BACOK “Banana Coklat”
Alamat : Jalan Mesjid Jami Deretan Kios Seberang Mesjid Jami.
Banjarmasin.
V. LAPORAN HASIL WAWANCARA
Narasumber : Muhammad Hasan.
Pewawancara : Ahmad Zaky, Ahmad Saililah, Alya Syahrida, Aulia Agustina,
Eva Khofifah, Muhammad Aldian Rifani, Rahma Dahlia,
Salsabila, Syifa Maulida, Yoranika Nur Maulidya.
Hasil Wawancara
Pada hari Rabu, 20 Maret 2019, kami mendatangi salah satu toko Bacok “Banana
Coklat” yang bertempat di Jalan Mesjid Jami Deretan Kios Seberang Mesjid Jami,
Banjarmasin. Kami bertemu dengan pemilik dari Bacok “Banana Coklat” yang
bernama Muhammad Hasan. Umur beliau 25 tahun. Memiliki seorang istri dan seorang
anak perempuan.
Beliau mendirikan Banana Coklat pada tanggal 1 Agustus 2015. Sebelum
membuka di beberapa cabang seperti saat ini, beliau berjualan Bacok “Banana Coklat”
untuk pertama kalinya di halaman depan ruko daerah Jalan Sultan Adam tepatnya di
sebelah Panties Pizza. Usaha ini berdiri dikarenakan kondisi ekonomi keluarga. Pada
saat itu, orang tua beliau mengalami kebangkrutan, sedangkan beliau membutuhkan
dana untuk melanjutkan pendidikan sarjana beliau di perguruan tinggi Institut Sepuluh
Nopember Surabaya (ITS). Sehingga beliau berinisiatif untuk membuka usaha dengan
menjual pisang goreng yang diberi berbagai macam topping. Saat ini Bacok “Banana
Coklat” sudah memiliki 10 outlet yang tersebar di empat kota yaitu Banjarmasin,
Banjarbaru, Martapura dan Pelaihari. Di Banjarmasin terdapat 5 outlet yaitu pada Jalan
Mesjid Jami (Seberang ATM dekat Masjid Jami Sungai Jingah), Jalan Veteran (Di
Indomaret Veteran 1 disamping Masjid Al-Ikhwan), Jalan Jafri Zam-Zam (Di
Indomaret seberang Komplek DPR), Jalan A.Yani KM.4 (Halaman LC. Mini Market),
dan Banjar Indah Permai (Halaman Apotek Zaki). Pada Banjarbaru terdapat di Jalan
2
Karang Anyar (Di Indomaret Karang Anyar 1). Kemudian di Martapura terdapat di
Jalan A.Yani KM.38 (Halaman Minimarket Sari Alam – Kampung Jawa) dan Jalan
A.Yani KM.41 (Di Indomaret Seberang Mesjid Al-Karomah). Terakhir di Pelaihari
pada Jalan KH. Mansyur di Indomaret 24Jam KH. Mansyur disamping Primagama.
Awal mula munculnya ide untuk berjualan Bacok “Banana Coklat”, Bapak Hasan
melihat banyaknya usaha pisang goreng, kemudian ia berusaha mengembangkan
makanan tersebut agar berbeda dari pengusaha pisang goreng dan pisang nugget
lainnya. Beliau mencoba untuk mengaplikasikan tepung biasa yang telah dibuat
sedemikian rupa agar terasa gurih dan renyah tanpa penggunaan Tepung Roti dengan
menggunakan jenis Pisang Talas yang merupakan pisang asli Kalimantan Selatan.
Kebanyakan pengusaha pisang goreng lainnya menggunakan Pisang Manurun, namun
berbeda dengan “Bacok” yang menggunkan Pisang Talas. Alasan beliau menggunakan
Pisang Talas selain karena ingin melestarikan pisang khas Kalimantan Selatan dan Jenis
Pisang yang hanya bisa tumbuh di Kalimantan Khususnya Kalimantan Selatan,
sehingga beliau juga ingin mencoba mengangkat perekonomian petani, yang mana
harga pisang jenis ini relatif terjangkau dibanding pisang lainnya.
Inspirasi beliau dalam membuat topping untuk pisang goreng tersebut didapat
dari J. Co Donuts yang sedang ramai di masyarakat Banjarmasin pada tahun 2015. J.
Co Donuts menggunakan topping donat yang berbeda dari kebanyakan topping donat
yang lainnya. Sehingga Bapak Hasan terinspirasi untuk mengaplikasikan topping J. Co
Donuts pada pisang goreng.
Modal awal Bapak Hasan pertama kali didapatkan dari beliau Sendiri tanpa
melakukan pinjaman ke pihak lain. Beliau memiliki prinsif bahwa dalam melakukan
pendanaan awal usaha beliau tidak menggunakan Pendanaan yang berbau Riba yaitu
beliau tidak melakukan pinjaman bank ataupun menggadaikan sesuatu. Modal awal
Bapak Hasan sebesar Rp 1.500.000,00 yang digunakan untuk membeli sebuah gerobak
bekas sebesar Rp 700.000,00 dan sisanya digunakan untuk membeli alat dan bahan
produksi sebesar Rp 800.000,00. Untuk tempat berjualan, beliau berjualan di lahan ruko
milik keluarganya. Saat pertama kali Bapak Hasan merintis usahanya, ia membeli
bahan baku, membuat, dan menjual produknya sendiri, hingga akhirnya usaha beliau
menjadi sukses dan bisa mempekerjakan karyawan.
Dalam memproduksi Bacok “Banana Coklat” diperlukan sekitar 1.000 buah
pisang per hari. Sedangkan untuk tepung diperlukan sekitar setengah karung dan
3
minyak goreng sekitar 20 liter. Musim menjadi salah satu kendala dalam menjalankan
produk ini, karena pada saat musim panas, ukuran pisang menjadi lebih kecil. Sehingga
beliau memerlukan lebih banyak dana untuk membeli pisang. Hingga sekarang ada dua
jenis menu yang ditawarkan “Bacok” yaitu Bacok dan Pisang Crispy. Adapun varian
rasa yang tersedia yaitu dengan topping lumer ada chocolate, vanila butter, greentea,
tiramisu, strawberry, mango, keju lumer, dan cappucino. Ada juga topping kering
seperti almond, kismis, oreo, dan keju. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau
berikisar dari Rp6.000,00 hingga Rp13.000,00.
Dalam memasarkan produknya, Bapak Hasan pada mulanya mempromosikannya
secara online menggunakan sosial media yaitu Instagram. Dalam membantu
pemasarana di Instagram beliau pertama kali memasarkannya di Akun Instagram yang
terkenal di Banjarmasin salah satunya Klik Banjar dan menggunakan jasa Selebgram
agar Bacok banyak dikenal oleh warga Banjarmasin. Iklan Respon dari masyarakat
pada mulanya biasa saja, tetapi Bapak Hasan tetap optimis dalam menjalankan
usahanya dan beliau tetap berusaha dengan berbagai cara agar produknya dikenal oleh
masyarakat. Cara lain yang Bapak Hasan gunakan agar produknya dikenal masyarakat
yaitu dengan mendatangkan banyak orang dan memastikan bahwa produk tersebut
enak. Apalagi produk tersebut belum pernah ada dijual sebelumnya sehingga membuat
masyarakat suka dan menerimanya. Agar produk ini semakin terkenal, Bapak Hasan
memberikan nama yang unik sehingga membuat masyarakat penasaran dan mereka
berkeinginan untuk membeli.
Menurut Bapak Hasan, berdagang itu mempunyai prinsip. Prinsip beliau adalah
bekerja sesuai tuntunan agama kepercayaannya yang tidak menggunakan pendanaan
yang berhubungan dengan riba. Beliau tidak menggunakan pinjaman dari bank. Untuk
omset, beliau tidak ingin memberitahu.
Kendala dalam menjalankan usaha Bapak Hasan adalah modal. Semakin besar
usaha, maka semakin besar pula modal yang dibutuhkan. Untuk mengatasinya yaitu
dengan bekerja sama dengan investor yang membantu dalam hal pendanaan.
Kemudian, untuk penghasilannya mereka bagi (atau yang disebut dengan sistem bagi
hasil). Beliau menjelaskan bahwa dalam Islam diajarkan untuk bekerja sama, bukan
memonopoli, sehingga usaha yang kita jalani bisa berjalan dengan baik. Beliau juga
memiliki prinsif yaitu dalam melakukan usaha harus sesuai dengan tuntunan agama
Islam.
4
Bapak Hasan pernah mengalami kerugian di bisnis-bisnis sebelumnya. Beliau
pernah merugi sampai dengan Rp 8.000.000,00 bahkan Rp 13.000.000,00 . Menurut
beliau, rugi itu adalah ongkos belajar jika dalam dunia bisnis.
Bapak Hasan tidak menganggap para penjual pisang goreng lainnya sebagai
pesaing tapi sebagai partner. Cara beliau menghadapi penjual lain yaitu dengan cara
mendoakan agar dagangan mereka laris. Menurut beliau, setiap do’a kebaikan akan
kembali kepada diri kita sendiri.
Saran dari Bapak Hasan untuk mahasiswa yaitu, sebagai mahasiswa pasti
diajarkan sebagai pembawa perubahan dan social control. Jangan sampai kampus
kehilangan para aktivis mahasiswa terbaiknya yang dahulu membela rakyat, tetapi saat
keluar (lulus) membela diri sendiri, yang menjadi pegawai atau lainnya yang hanya
mementingkan diri sendiri sehingga lupa dengan rakyat yang dibela saat menjadi
mahasiswa. Jangan menyiakan idealisme yang pernah dimiliki saat menjadi mahasiswa.
Bantulah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di luar sana.

VI. KESIMPULAN

Menjadi seorang pengusaha yang sukses tidaklah mudah. Akan sangat banyak
rintangan dalam menjadi sukses seperti yang kita inginkan. Sukses bukanlah hal yang
mudah. Kepercayaan diri, tekun, berpikir positif dan berani mengambil resiko adalah
sifat seorang wirausahawan. Selain itu mental dan semangat kewirausahawan juga
sebagai karakter dalam berwirausaha. Wirausaha adalah penyokong utama dalam
ekonomi suatu negara dan sekaligus sebagai wadah lapangan kerja. Menjadi wirausaha
adalah hak setiap individu tanpa terkecuali. Menjadi seorang wirausahawan tampaknya
menyenangkan. Bisa memimpin banyak orang, memiliki kecukupan materi, dan
memiliki waktu yang fleksibel. Namun, ternyata menjadi entrepreneur tidaklah
semudah yang dibayangkan. Bahkan kelalaian kecil dapat memicu munculnya
permasalahan yang lebih besar. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk mulai
berwirausaha, buatlah perencanaan yang matang dan mintalah dukungan dari orang-
orang terdekat.

Berpikir kreatif tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Apalagi dalam


berwirausaha, kreatifitas sangatlah dibutuhkan. Kreatifitas wirausaha merupakan
kemampuan seseorang untuk menuangkan ide dan gagasan melalui berpikir kreatif

5
menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada, menuntut pemusatan, perhatian,
kemauan, kerja keras dan ketekunan. Jangan sampai ide kreatif kita tidak berkembang
sehinggamenjadi hambatan dalam berwirausaha.

Selain kreatif, hal yang diperlukan dalam berwirausaha adalah infovatif. Dengan
inovasi, wirausahawan menciptakan baik sumber daya produksi baru maupun
pengelolaan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk
menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada. Salah satu inovasi dalam
kewirausahaan yaitu “Bacok” atau “Banana Coklat” yang menjadi objek analisa kami.
Bapak Hasan selaku pemilik dari usaha tersebut berusaha mengembangkan makanan
pisang goreng menjadi lebih menarik dan berbeda dari pisang goreng pada umumnya.
Sehingga munculah pemikiran untuk membuat pisang goreng krispi yang berbeda dari
pisang goreng lainnya, yaitu bahan yang digunakan adalah Pisang Talas yang
merupakan pisang khas Kalimantan Selatan, tepung yang dibuat agar bisa menjadi
krispi dan renyah, dan topping yang menarik dengan beberapa varian rasa yang
terinspirasi dari J.co Donuts.

Dalam hal mengembangkan inovasi beberapa cara yang dilakukan salah satunya
yaitu kenali hubungan atau cara pandang baru terhadap suatu objek, proses, bahan,
teknologi, orang, dan lingkungan sekitar. Selain itu, berpikirlah positif, karena dengan
pikiran yang positif dapat meningkatkan semangat kita untuk mandalami suatu objek
yang memberikan peluang usaha dan menjadi orang yang sukses dikemudian hari.

6
Lampiran

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai