Diusulkan oleh :
- Ellen Sutopo Putri (16030194031)
- Nurul Amalia (16030194046)
- Virginia Ahsani Salsabila (16030194076)
- Anggie Bagoes Kurniawan (16030194077)
3. Dosen Pendamping
Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Nurul Hidajati, M.Si.
4. Biaya Kegiatan Total : Rp 350.000,-
I. Pendahuluan
1. Latar belakang dan motivasi melakukan usaha
Pola makan orang Indonesia, khususnya kaum urban dan
suburban, cenderung berlebihan lemak, garam, dan karbohidrat, tetapi
rendah serat, vitamin dan mineral, seperti pada makanan cepat saji.
Makanan tersebut mengandung kolesterol, asam lemak jenuh, garam,
bahan tambahan makanan dan kandungan serat rendah yang
dipastikan menjadi salah satu kelemahan dari menu makanan cepat
saji. Sebagian masyarakat masih rela sistem pencernaannya diisi oleh
berbagai jenis makanan yang tak sehat. Sementara itu, makanan
tradisional Indonesia justru sering kurang diminati. Zat fitokimia pada
tanaman dapat dimasukkan ke dalam produk pangan hewani secara
alami, agar pangan menjadi lebih sehat. Misalnya, telur kaya asam
lemak omega-3 dan betakaroten, yang dihasilkan lewat rekayasa
pakan kaya omega-3 dan betakaroten, atau telur dengan kuning telur
rendah kolesterol dihasilkan dengan pemberian pakan rendah minyak
jenuh dan kolesterol (Healthy Food 2008: Heathy to day, 2008).
Beberapa komoditas mengandung senyawa betakaroten berpotensi
sebagai sumber vitamin A (Suarni, 2007).
Jagung mengandung serat pangan yang dibutuhkan tubuh (dietary
fiber) dengan indeks glikemik (IG) relatif rendah dibanding beras dari
padi sehingga beras jagung menjadi bahan anjuran bagi penderita
diabetes. Kisaran IG beras/ padi adalah 50-120 dan beras jagung 50-
90, nilai tersebut sangat relatif, bergantung pada varietasnya. Isu di
masyarakat bahwa jagung adalah pangan sehat yang merupakan
sumber protein untuk konsumen tertentu dengan harga terjangkau,
bahkan bagi penderita penyakit gula (diabetes mellitus/DM) dan
kelainan jantung, pasien diet dianjurkan secara medis untuk
mengonsumsi beras jagung sebagai pangan pokok, atau makanan
ringan berbasis jagung. Serat pangan (terutama serat larut) mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam plasma darah melalui peningkatan
ekskresi asam empedu ke feses, sehingga terjadi peningkatan konversi
kolesterol dalam darah menjadi asam empedu dalam hati. Selain itu,
serat pangan akan mengikat kolesterol untuk disekresikan ke feses
sehingga menurunkan absorpsi kolesterol di usus. Selain sebagai
bahan pangan, jagung juga merupakan sumber utama energi bahan
pakan, terutama untuk ternak monogastrik. Hal ini disebabkan
kandungan energi yang dinyatakan sebagai energi termetabolis (ME)
relatif tinggi dibanding bahan pakan lainnya. Kandungan nutrisi
jagung menjadikan sebagai bahan pakan yang penting, karena
mengandung jenis asam lemak tidak jenuh, terutama asam linoleat
(C18:2), berguna untuk ayam petelur. Asam lemak ini dapat
meningkatkan ukuran telur di samping bermanfaat dalam sintesis
hormon reproduksi. Kandungan energi lemak yang tinggi mendorong
peneliti untuk mengembangkan jenis jagung berlemak tinggi seperti
high oil corn yang mempunyai kandungan lemak 6% lebih tinggi
(Tangendjaya dan Wina, 2007).
Jagung memiliki kandungan gizi utama yang dimiliki jagung
diantaranya yaitu:
- Bahan penolong:
Minyak goreng 2 bungkus 4L
Plastik kemasan 200 bungkus
- Alat:
Gas elpiji 1 buah
Wajan 2 buah
Kompor gas 1 buah
Pisau gerigi 3 buah
Mesin penggiling 1 buah
Sendok 6 buah
Wadah besar 2 buah
Ayakan tepung 2 buah
3. Proses produksi/operasi
Menyiapkan alat dan bahan
Memasukkan tepung tapioka, jagung rebus yang telah dihaluskan,
tepung maizena ke dalam wadah besar.
Ditambahkan garam dan penyedap rasa.
Dimasukkan bumbu yang telah dihaluskan.
Diaduk sampai merata dan pulen.
Adonan dimasukkan ke dalam mesin penggiling daging.
Penggilingan adonan diulangi sebanyak 3 kali.
Adonan yang telah pipih dipotong bergerigi menggunakan pisau
gerigi berbentuk persegi.
Adonan pipih yang telah dipotong kecil-kecil digoreng dengan
tingkat panas sedang sampai berwarna kuning kecoklatan.
Keripik jagung ditiriskan dan dibagi menjadi empat bagian.
Keripik jagung yang telah didiamkan sampai didingin diberikan
bumbu masing-masing satu varian.
Keripik jagung siap dikemas pada kemasan 100 gram.
4. Rencana produksi
Untuk melaksanakan program kewirausahaan ini, perlu dilakukan
beberapa tahap untuk usaha keripik jagung. Adapun tahapnya sebagai
berikut:
a. Pra Produksi
i. Tahap perancanaan
Hal pertama yang harus dilakukan pada saat tahap
perencanaan adalah survey pasar yang dilakukan sebagai langkah
awal dalam memulai sebuah usaha. Tujuan dilakukan survey untuk
mengetahui kondisi pasar, minat konsumen, dan perencanaan
inovasi lebih lanjut. Dalam tahap ini juga perlu dilakukan studi
kelayakan terhadap usaha yang akan dijalankan. Sehingga untuk
mengetahui apakah kegiatan ini memiliki prospek yang
menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang.
ii. Tahap Persiapan
1. Profil konsumen.
Daerah kota Surabaya merupakan daerah yang memiliki banyak
lokasi taman dan rekreasi yang ramai pengunjung. Beberapa lokasi
yang dapat dijadikan sebagai tempat pemasaran produk yaitu taman
Bungkul Surabaya khususnya pada Minggu pagi dan taman Pelangi.
Selain itu, lokasi kampus memiliki peluang yang besar mendapatkan
peminat dimana cemilan macarony disukai oleh semua kalangan umur
khususnya anak-anak dan remaja. Hal ini memperhatikan banyaknya
permintaan produk di berbagai lokasi.
Banyaknya pengunjung akan mendatangkan provit bagi usaha
yang akan kami rintis, dengan harga yang murah dan memiliki
kandungan yang bermanfaat bagi konsumen. Konsumen yang
dijadikan sebagai sasaran adalah mahasiswa Universitas Negeri
Surabaya, masyarakat yang sedang beraktivitas di taman Bungkul saat
minggu pagi, dan masyarakat daerah Masjid Agung Surabaya.
2. Potensi dan segmentasi pasar
Dalam menentukan lokasi usaha, berikut ini adalah beberapa
hal yang kami pertimbangan:
a. Lokasi berdekatan dengan pusat usaha kuliner.
b. Lokasi dekat dengan sekolah dan kos-kosan karyawan dan
mahasiswa.
c. Kawasan rekreasi, perumahan, perkantoran, dan kampus.
Untuk itu, kami telah memilih lokasi tempat usaha kami adalah
di taman Bungkul dan lingkungan kampus.
3. Pesaing dan peluang pasar
Produk keripik jagung dengan varian rasa masih tidak memiliki
pesaing sehingga memiliki kemungkinan besar mendapatkan banyak
konsumen. Keripik jagung merupakan makanan ringan yang banyak
disukai oleh masyarakat. Selain harganya murah, produk keripik
jagung adalah produk yang memiliki kandungan gizi baik.
4. Media promosi yang akan digunakan
a. Brosur, salah satu sarana yang digunakan untuk mengenalkan
serta menawarkan produk kami kepada lingkungan sekitar
(Universitas) dan masyarakat umum.
b. Internet, yakni mempromosikan produk melalui via whatsapp,
facebook, twitter, dan instagram.
c. Manusia, promosi ini merupakan promosi yang paling mudah
dan tidak memakan biaya, yakni dari mulut ke mulut.
5. Target atau rencana penjualan
Perhari 10 Bungkus Rp. 35.000,00
Perbulan 200 Bungkus Rp. 700.000,00
6. Strategi pemasaran yang akan diterapkan
a. Strategi Pemasaran
Membuat sampel produk yang akan dipasarkan
Membuat brosur yang berisi pilihan-pilihan produk keripik
jagung yang akan di sebarkan ke calon konsumen.
Mengiklankan produk keripik jagung ke media sosial
Memeberikan tawaran-tawaran menarik
b. Strategi Produksi
Melakukan survei harga supplier bahan baku yang termurah
dengan kualitas yang baik.
Peningkatan produktivitas tenaga kerja
V. Analisis Keuangan
2. Anggota :
- Anggie Bagoes Kurniawan (16030194077)
- Nurul Amalia (16030194046)
- Ellen Sutopo Putri (16030194031)