Anda di halaman 1dari 13

RENCANA BISNIS KEWIRAUSAHAAN

JUDUL RENCANA : KERUPUK JAGUNG

Diusulkan oleh :
- Ellen Sutopo Putri (16030194031)
- Nurul Amalia (16030194046)
- Virginia Ahsani Salsabila (16030194076)
- Anggie Bagoes Kurniawan (16030194077)

KELAS : PKA 2016


DOSEN PEMBIMBING :
Dra. Nurul Hidajati, M.Si.

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


2018
HALAMAN PERSETUJUAN
1. Judul Kegiatan : Kerupuk Jagung
2. Nama Pelaksana Kegiatan :
- Ellen Sutopo Putri
- Nurul Amalia
- Virginia Ahsani Salsabila
- Anggie Bagoes Kurniawan

3. Dosen Pendamping
Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Nurul Hidajati, M.Si.
4. Biaya Kegiatan Total : Rp 350.000,-

Surabaya, 27 November 2018


Menyetujui,
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dra. Nurul Hidajati, M.Si.) (Virginia Ahsani Salsabila)


NIP. 197002041994032001 NIM. 16030194076

I. Pendahuluan
1. Latar belakang dan motivasi melakukan usaha
Pola makan orang Indonesia, khususnya kaum urban dan
suburban, cenderung berlebihan lemak, garam, dan karbohidrat, tetapi
rendah serat, vitamin dan mineral, seperti pada makanan cepat saji.
Makanan tersebut mengandung kolesterol, asam lemak jenuh, garam,
bahan tambahan makanan dan kandungan serat rendah yang
dipastikan menjadi salah satu kelemahan dari menu makanan cepat
saji. Sebagian masyarakat masih rela sistem pencernaannya diisi oleh
berbagai jenis makanan yang tak sehat. Sementara itu, makanan
tradisional Indonesia justru sering kurang diminati. Zat fitokimia pada
tanaman dapat dimasukkan ke dalam produk pangan hewani secara
alami, agar pangan menjadi lebih sehat. Misalnya, telur kaya asam
lemak omega-3 dan betakaroten, yang dihasilkan lewat rekayasa
pakan kaya omega-3 dan betakaroten, atau telur dengan kuning telur
rendah kolesterol dihasilkan dengan pemberian pakan rendah minyak
jenuh dan kolesterol (Healthy Food 2008: Heathy to day, 2008).
Beberapa komoditas mengandung senyawa betakaroten berpotensi
sebagai sumber vitamin A (Suarni, 2007).
Jagung mengandung serat pangan yang dibutuhkan tubuh (dietary
fiber) dengan indeks glikemik (IG) relatif rendah dibanding beras dari
padi sehingga beras jagung menjadi bahan anjuran bagi penderita
diabetes. Kisaran IG beras/ padi adalah 50-120 dan beras jagung 50-
90, nilai tersebut sangat relatif, bergantung pada varietasnya. Isu di
masyarakat bahwa jagung adalah pangan sehat yang merupakan
sumber protein untuk konsumen tertentu dengan harga terjangkau,
bahkan bagi penderita penyakit gula (diabetes mellitus/DM) dan
kelainan jantung, pasien diet dianjurkan secara medis untuk
mengonsumsi beras jagung sebagai pangan pokok, atau makanan
ringan berbasis jagung. Serat pangan (terutama serat larut) mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam plasma darah melalui peningkatan
ekskresi asam empedu ke feses, sehingga terjadi peningkatan konversi
kolesterol dalam darah menjadi asam empedu dalam hati. Selain itu,
serat pangan akan mengikat kolesterol untuk disekresikan ke feses
sehingga menurunkan absorpsi kolesterol di usus. Selain sebagai
bahan pangan, jagung juga merupakan sumber utama energi bahan
pakan, terutama untuk ternak monogastrik. Hal ini disebabkan
kandungan energi yang dinyatakan sebagai energi termetabolis (ME)
relatif tinggi dibanding bahan pakan lainnya. Kandungan nutrisi
jagung menjadikan sebagai bahan pakan yang penting, karena
mengandung jenis asam lemak tidak jenuh, terutama asam linoleat
(C18:2), berguna untuk ayam petelur. Asam lemak ini dapat
meningkatkan ukuran telur di samping bermanfaat dalam sintesis
hormon reproduksi. Kandungan energi lemak yang tinggi mendorong
peneliti untuk mengembangkan jenis jagung berlemak tinggi seperti
high oil corn yang mempunyai kandungan lemak 6% lebih tinggi
(Tangendjaya dan Wina, 2007).
Jagung memiliki kandungan gizi utama yang dimiliki jagung
diantaranya yaitu:

Adapun manfaat kandungan dalam jagung yakni:


Dengan banyaknya manfaat serta kurangnya pemanfaatan jagung
yang optimal, oleh karena itu perlunya suatu wasah pemanfaatan
jagung sebagai komoditas pangan yang bisa banyak diminati
masyarakat seperti makanan ringan yaitu kripik jagung.
Usaha kripik jagung ini merupakan pelajaran bagi penulis untuk
menggali dan mengasah ilmu kewirausahaan penulis sekaligus
mempraktekan dan menularkan di lingkungan masyarakat.
Motivasi melakukan usaha: Pemanfaatan jagung sebagai makanan
ringan sebagai kripik memiliki peluang besar dimasyarakat. Selain
pendapatan bahan baku jagung yang mudah didapatkan dan murah
dapat dimanfaatkan secara optimal di masyarakat.
2. Justifikasi pemilihan obyek usaha.
Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga merupakan
sumber protein yang penting dalam menu masyarakat di Indonesia.
Jagung sebagai bahan pangan akan semakin diminati konsumen,
terutama bagi yang mementingkan pangan sehat, dengan harga
terjangkau bagi semua kalangan.
3. Tujuan Usaha yang hendak dicapai
a) Sebagai langkah untuk mengambil peluang usaha.
b) Sebagai akulturasi diri dan praktek langsung di masyarakat.
c) Mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar.

II. Analisis Produk


5. Jenis dan nama produk, karakteristik produk
Jenis produk : Makanan ringan (kripik)
Nama produk : Kripik Jagung JUKI (Jurusan Kimia)
Karakteristik produk : Penambahan variasi rasa seperti balado,
keju, rumput laut, dll.
6. Keunggulan produk dibanding dengan produk lain di pasaran
Pada produk yang diproduksi oleh penulis menambahkan dengan
variasi rasa seperti balado, keju, rumput laut, dll yang mana dapat
menambah minat masyarakat terutama kaum muda dalam
mengkonsumsi kripik jagung dengan harga terjangkau.
7. Keterkaitan dengan produk lain termasuk perolehan bahan baku
Keterkaitan dalam produk lain yakni penambahan bumbu seperti rasa
balado, keju, rumput lain, dll memerlukan produk lain sebagai
penambahan nilai dari kripik jagung.

III. Analisis Produksi/Operasi

1. Bahan baku, bahan penolong dan peralatan yang digunakan


- Bahan baku:
 Jagung 10 kg
 Tepung tapioka 15 kg
 Tepung maizena 4 kg
 Rempah-rempah 35 g
 Air secukupnya

- Bahan penolong:
 Minyak goreng 2 bungkus 4L
 Plastik kemasan 200 bungkus

- Alat:
 Gas elpiji 1 buah
 Wajan 2 buah
 Kompor gas 1 buah
 Pisau gerigi 3 buah
 Mesin penggiling 1 buah
 Sendok 6 buah
 Wadah besar 2 buah
 Ayakan tepung 2 buah

2. Pasokan bahan baku


 Jagung 10 kg
 Tepung tapioka 15 kg
 Tepung maizena 4 kg
 Penyedap rasa 35 g
 Rempah-rempah 35 g

3. Proses produksi/operasi
 Menyiapkan alat dan bahan
 Memasukkan tepung tapioka, jagung rebus yang telah dihaluskan,
tepung maizena ke dalam wadah besar.
 Ditambahkan garam dan penyedap rasa.
 Dimasukkan bumbu yang telah dihaluskan.
 Diaduk sampai merata dan pulen.
 Adonan dimasukkan ke dalam mesin penggiling daging.
Penggilingan adonan diulangi sebanyak 3 kali.
 Adonan yang telah pipih dipotong bergerigi menggunakan pisau
gerigi berbentuk persegi.
 Adonan pipih yang telah dipotong kecil-kecil digoreng dengan
tingkat panas sedang sampai berwarna kuning kecoklatan.
 Keripik jagung ditiriskan dan dibagi menjadi empat bagian.
 Keripik jagung yang telah didiamkan sampai didingin diberikan
bumbu masing-masing satu varian.
 Keripik jagung siap dikemas pada kemasan 100 gram.

4. Rencana produksi
Untuk melaksanakan program kewirausahaan ini, perlu dilakukan
beberapa tahap untuk usaha keripik jagung. Adapun tahapnya sebagai
berikut:
a. Pra Produksi
i. Tahap perancanaan
Hal pertama yang harus dilakukan pada saat tahap
perencanaan adalah survey pasar yang dilakukan sebagai langkah
awal dalam memulai sebuah usaha. Tujuan dilakukan survey untuk
mengetahui kondisi pasar, minat konsumen, dan perencanaan
inovasi lebih lanjut. Dalam tahap ini juga perlu dilakukan studi
kelayakan terhadap usaha yang akan dijalankan. Sehingga untuk
mengetahui apakah kegiatan ini memiliki prospek yang
menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang.
ii. Tahap Persiapan

Persiapan yang perlu dilakukan yaitu persiapan dalam


pemilihan dan penyediaan tempat serta sarana dan prasarana untuk
menunjang proses produksi. Persiapan dan pengadaan bahan baku
serta bumbubumbu merupakan langkah awal memulai suatu usaha.
Persiapan bahan baku yang lengkap akan memudahkan saat proses
produksi suatu usaha.
iii. Tahap Pengadaan Produk
Pembuatan sampel barang diperlukan sebagai langkah awal
untuk mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya
dipasarkan dalam jumlah besar. Dalam pembuatan tester, hal yang
perlu dilaksanakan untuk mengetahui cita rasa produk, pengemasan
produk, takaran produk per sajian serta penampilan produk.
Sampel yang telah dibuat kemudian digunakaan sebagai acuan
untuk mengenali selera masyarakat dan dapat dijadikan sebagai
tolok ukur produk yang sesuai dengan selera masyarakat.
b. Produksi
Proses produksi merupakan kegiatan inti dari aktivitas wirausaha,
kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan, tahapan tersebut
meliputi persiapan bahan baku, kegiatan pengolahan dan pembuatan
produk, pengemasan, dan juga pemasaran kepada konsumen.
c. Pemasaran
Salah satu kegiatan produksi yaitu pemasaran. Pemasaran adalah
kegiatan yang sangat penting karena dengan pemasaran, produk yang
dihasilkan dapat dipasarkan kepada konsumen. Pemasaran dapat
dikatakan berhasil ketika terdapat suatu strategi pemasaran yang
efektif dan menarik konsumen, seperti melalui mekanisme penentuan
segmentasi pasar dan pemasaran melalui media-media sosial dapat
menarik konsumen. Pemasaran juga harus memperhatikan segmentasi
konsumen dan segmentasi lokasi pemasaran. Promosi dilaksanakan
dengan tujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Hal
ini dapat dilakukan dengan membuat pamflet-pamflet yang di design
dengan sedemikian rupa dan berisi informasi tentang gambaran
produk, penawaran barang dan harga, cara pemesanan, diskon yang
diberikan kepada pelanggan serta mengenai lokasi penjualan produk.
Sasarannya yaitu tempat-tempat umum yang banyak dikujungi orang,
seperti pasar, alun-alun kota, kantor-kantor pemerintah, lembaga
pendidikan, dan pada tempat-tempat strategis.
d. Pasca Produksi
Tahap akhir yang harus dilakukan adalah kegiatan pelaporan.
Tahap pelaporan berisikan tentang laporan data kegiatan mulai dari
tahap pasca produksi dan tahap produksi dengan jangka waktu tertentu.
Tahap pelaporan ditujukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha
dan keuntungan yang didapat, sehingga dapat diperoleh data yang
akurat sebagai bahan evaluasi.

IV. Analisis Pasar

1. Profil konsumen.
Daerah kota Surabaya merupakan daerah yang memiliki banyak
lokasi taman dan rekreasi yang ramai pengunjung. Beberapa lokasi
yang dapat dijadikan sebagai tempat pemasaran produk yaitu taman
Bungkul Surabaya khususnya pada Minggu pagi dan taman Pelangi.
Selain itu, lokasi kampus memiliki peluang yang besar mendapatkan
peminat dimana cemilan macarony disukai oleh semua kalangan umur
khususnya anak-anak dan remaja. Hal ini memperhatikan banyaknya
permintaan produk di berbagai lokasi.
Banyaknya pengunjung akan mendatangkan provit bagi usaha
yang akan kami rintis, dengan harga yang murah dan memiliki
kandungan yang bermanfaat bagi konsumen. Konsumen yang
dijadikan sebagai sasaran adalah mahasiswa Universitas Negeri
Surabaya, masyarakat yang sedang beraktivitas di taman Bungkul saat
minggu pagi, dan masyarakat daerah Masjid Agung Surabaya.
2. Potensi dan segmentasi pasar
Dalam menentukan lokasi usaha, berikut ini adalah beberapa
hal yang kami pertimbangan:
a. Lokasi berdekatan dengan pusat usaha kuliner.
b. Lokasi dekat dengan sekolah dan kos-kosan karyawan dan
mahasiswa.
c. Kawasan rekreasi, perumahan, perkantoran, dan kampus.
Untuk itu, kami telah memilih lokasi tempat usaha kami adalah
di taman Bungkul dan lingkungan kampus.
3. Pesaing dan peluang pasar
Produk keripik jagung dengan varian rasa masih tidak memiliki
pesaing sehingga memiliki kemungkinan besar mendapatkan banyak
konsumen. Keripik jagung merupakan makanan ringan yang banyak
disukai oleh masyarakat. Selain harganya murah, produk keripik
jagung adalah produk yang memiliki kandungan gizi baik.
4. Media promosi yang akan digunakan
a. Brosur, salah satu sarana yang digunakan untuk mengenalkan
serta menawarkan produk kami kepada lingkungan sekitar
(Universitas) dan masyarakat umum.
b. Internet, yakni mempromosikan produk melalui via whatsapp,
facebook, twitter, dan instagram.
c. Manusia, promosi ini merupakan promosi yang paling mudah
dan tidak memakan biaya, yakni dari mulut ke mulut.
5. Target atau rencana penjualan
Perhari 10 Bungkus Rp. 35.000,00
Perbulan 200 Bungkus Rp. 700.000,00
6. Strategi pemasaran yang akan diterapkan
a. Strategi Pemasaran
 Membuat sampel produk yang akan dipasarkan
 Membuat brosur yang berisi pilihan-pilihan produk keripik
jagung yang akan di sebarkan ke calon konsumen.
 Mengiklankan produk keripik jagung ke media sosial
 Memeberikan tawaran-tawaran menarik
b. Strategi Produksi
 Melakukan survei harga supplier bahan baku yang termurah
dengan kualitas yang baik.
 Peningkatan produktivitas tenaga kerja

V. Analisis Keuangan

1. Investasi yang diperlukan


Biaya Pra investasi Rp.750.000,00
Biaya peralatan Rp. 200.000,00

Nama Perkiraan Pemasukan Pengeluaran Saldo


Modal Awal 350.000 350.000
Jagung 10 kg 40.000 310.000
Plastik 50.000 260.000
LPG 20.000 240.000
Rempah-rempah 50.000 180.000
Transportasi 40.000 140.000
Tepung maizena 40.000 100.000
Minyak goreng 40.000 60.000
Tepung tapioka 60.000 0

2. Penentuan harga pokok penjualan


Untuk 10 kg produk, diperlukan biaya produksi sebesar Rp. 350.000
BEP = Rp.350.000 / 10 kg
= 35.000 ( 1 kg)
Jadi harga untuk per 100 gram = Rp3.500
Maka kami menjual produk Rp. 3.500 per kemasan 50 gram
VI. Personalia
1. Ketua :
Virginia Ahsani Salsabila (16030194076)

2. Anggota :
- Anggie Bagoes Kurniawan (16030194077)
- Nurul Amalia (16030194046)
- Ellen Sutopo Putri (16030194031)

VII. Rencana Anggaran Biaya


 Kebutuhan Investasi
Biaya Pra investasi Rp.750.000,00
Aktiva Tetap
 Sarana Prasarana Rp. 100.000,00
 Peralatan Rp. 200.000,00
 Kebutuhan Modal Kerja
 Transportasi Rp. 40.000,00
 Air Rp. 50.000,00
 Listrik Rp. 50.000,00
 Gas LPG Rp. 20.000,00
 Tepung Tapioka Rp. 60.000,00
 Minyak Goreng Rp. 40.000,00
 Rempah-rempah Rp. 20.000,00
 Jagung Rp. 40.000,00

VIII. Tinjuan Ecopreneurship (penjelasan 3 indikator)


1. Eco Inovation
Jagung merupakan makanan pokok bagi beberapa masyarakat
Indonesia. Beberapa olahan yang ada seperti jagung manis yang
dipadukan dengan susu kental manis dan keju, kemudian pudding
jagung dan masih banyak lagi. Olahan tersebut tidaklah tahan lama dan
hanya diminati pada kalangan tertentu saja. Maka dari itu inovasi yang
akan kami tawarkan adalah membuat makanan yang diminati semua
kalangan (dari anak-anak hingga dewasa) serta tahan lama. Olahan
makanan tersebut adalah kripik jagung. Kripik merupakan makanan
ringan yang diminati hampir oleh semua kalangan.
2. Eco Opportunity
Opportunity atau kesempatan pada produk ini adalah jenis
makanan ringan yang mudah dibawa dan menyehatkan. Kripik
merupakan makanan yang hamper diminati oleh semua orang dan
berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
3. Eco Commitment
Komitmen adanya produk ini adalah untuk memberikan makanan
ringan namun yang bergizi. Selain itu makanan ringan yang berada di
masyarakat merupakan makanan ringan yang kurang sehat, dengan
adanya makanan ringan kripik jagung ini masyarakat dapat menikmati
makanan ringan namun juga memiliki gizi yang baik.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Suarni. 2007. Potensi kandungan senyawa β-caroten beberapa komoditi


sebagai sumber vitamin A. Prosiding Sem Nas. BBP2TP. Palu. p.563-
568.
Heallth Today. 2008. Makanan fungsional dalam menu sehari-hari.
Diakses 25 Oktober 2018.
Tangendjaya, B. dan E. Wina. 2007. Limbah tanaman dan produk samping
industri jagung untuk pakan. Bagian Buku Jagung. Puslitbang
Tanaman Pangan p. 427-455.

Anda mungkin juga menyukai