Anda di halaman 1dari 3

Nama : Oktabella Safara Pangestika

NIM : 2106010008
Universitas : Muhammadiyah Purwokerto
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Matkul : Kewirausahaan Islami

Jenis wirausaha dengan berdagang makanan di era sekarang


Bisnis makanan merupakan salah satu bisnis yang bisa dilakukan oleh banyak
kalangan, tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat dengan usia remaja. Oleh karena
itu, pada era sekarang banyak yang membuka usaha bisnis makanan ini. Sebagai mahasiswa,
tentunya perlu untuk mengkaji lebih lanjut mengenai kewirausahaan. Pemahaman
mengenai kewirausahaan dapat didapatkan dari berbagai sumber, salah satunya melalui
pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan mampu menjadikan seseorang
mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku untuk menjadi wirausahawan yang mengarahkan
orang tersebut untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir. Hal ini berarti dengan
mempelajari pendidikan kewirausahaan, seseorang akan lebih diarahkan kepada hal - hal
yang mengacu pada kewirausahaan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu bentuk kewirausahaan yang
saat ini banyak digeluti oleh masyarakat ialah bisnis makanan. Banyak sekali masyarakat saat
ini yang beralih untuk membuka usaha di bidang bisnis makanan. Baik dari pedagang jalan
hingga membuat restauran yang dalam proses pembuatannya tidak memakan modal yang
sedikit. Namun. mengingat keuntungan yang dihasilkan dan trend baru makanan yang terus
bermunculan membuat para wirausahawan berani mendirikan bisnis makanan seperti ini,
bahkan ada yang rela mengeluarkan modal yang cukup besar agar nantinya bisnis yang
dijalankan bisa berjalan lancar dan membuahkan hasil. Bisnis makanan yang sedang viral
biasanya akan cepat diminati oleh para konsumen karena berbagai hal. Yang pertama, bisa
jadi mereka merasa penasaran dengan rasanya karena seringkali melihatnya di media sosial.
Kedua, bisnis makanan yang sedang trend juga menjadi bahan konten untuk para bloggerfoo
d. Kebanyakan makanan yang sedang viral sangat mudah untuk dibuat biasanya menggunak
an bahan makanan yang simple dan tidak terlalu mahal, sehingga banyak orang yang menco
ba membuat sendiri dan menciptakan ciri khas yang berbeda dari resep aslinya.
Namun, sering kali kita jumpai wirausahawan yang telah sukses menjalankan
usahanya akan terlena dengan penghasilan yang didapatkan. Padahal aspek yang tidak kalah
penting dan harus juga diperhatikan dalam kewirausahaan jenis bisnis makanan ini perlu
adanya peningkatan kualitas dan keanekaragaman dari ketersediaan menu yang ada. Agar
nantinya, para konsumen juga akan terus mencoba varian baru dari menu yang disediakan.
Selain itu, bisnis makanan seperti ini juga sangat mudah ditiru, sehingga sangat
diperlukannya adanya inovasi yang terus menerus diperbarui. Misalnya saja para pebisnis m
akanan viral tidak mengembangkan menunya lagi, ada kemungkinan usahanya tidak berkem
bang lebih lanjut. Mengingat makanan tersebut viral biasanya hanya akan ramai beberapa w
aktu saja. Ada baiknya jika pemilik bisnis mengembangkan berbagai varian dari makanan yan
g sedang viral tersebut. Menambahkan menu lain juga bisa menjadi ide yang bagus, karena s
emakin banyak varian menu juga semakin menarik minat konsumen. Tidak hanya dari makan
annya saja, promosi bisnis juga harus ditekuni. Pemilik atau yang biasa disebut owner harus r
ajin mengupdate promosi produknya di platform manapun. Selain update dengan usahanya,
untuk bisa mempromosikan usaha yang ia geluti maka bisa dilakukan dengan memasang
iklan, dimana hal ini akan sangat membantu dalam memperkenalkan usaha yang didirikan
kepada orang lain. Terlebih jika usaha yang didirikan masih terbilang baru, atau belum
dikenal oleh banyak orang.
Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan, saya ingin menelaah lebih lanjut
terkait wirausaha jenis bisnis pangan ini. Selain bersumber pada jurnal penelitian, saya juga
melakukan wawancar pada wirausahawati yang memiliki bisnis pangan, lebih tepatnya bisnis
catering oleh seorang ibu yang asalnya Ajibarang, Jawa Tengah. Narasumber tersebut
bernama ibu ……., beliau merupakan seorang guru di SMK…..
Pada proses wawancara, saya mendatangi langsung rumah narasumber yang pada
saat itu sedang melakukan persiapan untuk pembuatan nasi box untuk customer-nya.
Menurut narasumber, bisnis pangan yang berupa catering ini dapat menghasilkan
keuntungan yang lebih memadai daripada pekerjaan utamanya. Ia mengaku bahwa ia lebih
tertarik melakukan pekerjaan pada bisnis ini. Meskipun bisnis seperti ini dapat membuahkan
hasil yang lebih besar, namun belum bisa dijadikan sebagai sumber utama penghasilan. Hal
ini dikarenakan pada usaha seperti ini akan bergantung pada konsumen yang memesan
makanan. Usaha pada bisnis pangan terutama pada catering ini biasanya akan ramai pada
waktu – waktu tertentu seperti sedang mengadakan arisan, acara keluarga, hari
kemerdekaan, dan lainnya. Sementara pemasukan yang dibutuhkan tidaklah hanya pada
waktu – waktu tertentu melainkan setiap hari. Oleh karena itu, menurut narasumber, akan
lebih baik jika pekerjaan dalam menjadi wirausahawan di bidang bisnis pangan ini menjadi
bisnis sampingan. Selain dari segi ekonomi, saya juga sempat menanyakan perihal kepada
narasumber terkait wirausaha itu sendiri dalam sudut pandang islam. Narasumber
mengatakan bahwa wirausaha juga memiliki arti untuk berbisnis, sedangkan dalam islam
juga dianjurkan untuk berbisnis selagi jujur, dan menjauhi larangan Allah SWT, jadi
berwirausaha menurut narasumber adalah hal yang tepat dilakukan sebagai pekerjaan.
Setelah memperlajari perihal kewirausahaan, tentu ada banyak hal yang bisa
dipelajari. Ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh setelah mempelajarinya baik dari segi
pengetahuan mengenai cara berwirausaha, maupun kekurangan dan kelebihan dari
wirausaha itu sendiri. Dalam islam juga diajarkan untuk bisa berdagang. Dimana berdagang
itu sendiri juga salah satu cabang dari berwirausaha.
Bahkan Rasulullah juga telah SAW menganjurkan umatnya untkuk bekerja dengan
cara berdagang. ''Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu
rezeki,'' hadist riwayat Imam Ahmad. Dari Mu'az bin Jabal, Rasulullah SAW berkata,
''Sesungguhnya, sebaik-baik usaha adalah usaha perdagangan,'' hadist riwayat Baihaqi. Dari
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
‫إن أطيب الكس ب كس ب التج ار ال ذي إذا ح دثوا لم يك ذبوا و إذا ائتمن وا لم يخون وا و إذا وع دوا لم يخلف وا و إذا‬
‫)اشتروا لم يذموا و إذا باعوا لم يطروا و إذا كان عليهم لم يمطلوا و إذا كان لهم لم يعسروا‬.
“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana
apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak
mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela, apabila menjual tidak berlebihan (dalam
menaikkan harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih
hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di
dalam Syu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221).
Hal ini dapat kita simpulkan bahwa dalam berwirausaha terdapat banyak jenis usaha
yang bisa dilakukan. Dalam berwirausaha kita seharusnya memperhatikan apa yang kita
usahakan. Namun, belakangan ini, ketika seseorang mengatakan berwirausaha, banyak yang
langsung memiliki pemikiran bahwa wirausaha adalah berdagang. Hal ini dikarenakan,
berdagang sangat erat dengan wirausaha.
Wirausaha sendiri sangat baik dilakukan karena dengan berwirausaha artinya kita
membuka suatu usaha dan secara tidak langsung menolong orang lain. Dalam berwirausaha
biasanya kita membutuhkan tenaga kerja orang lain, dimana hal inilah yang dapat
membantu orang lain dari pengangguran. Berwirausaha dapat membuka lapangan
pekerjaan baru untuk orang sekitar yang belum memiliki pekerjaan. Selain itu, berwirausaha
juga dapat melatih kepemimpinan seseorang dalam mengelola, mengatur, dan memimpin
suatu usaha yang ia dirikan beserta keseluruhan elemen – elemen yang membangun pada
usaha tersebut.

Referensi
http://indonesiancreative.id/read_article/2017/3/wirausaha-dalam-pandangan-
islam.html#:~:text=Islam%20merupakan%20agama%20yang%20paling,oleh%20Allah%20dan
%20rasul%2DNya.

Anda mungkin juga menyukai