Anda di halaman 1dari 44

Usaha Kecil-Kecilan Jangan Diremehkan!

Lihat Contoh dan Analisa dari UCEO


August 24, 2015

Seiring dengan kemajuan peradaban dan modernisasi yang terus berubah, tentunya sebagai seorang
entrepreneur kita perlu memikirkan cara-cara lain agar tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup,
mengikuti lifestyle yang terjadi atau setidaknya bertahan pada kemajuan zaman yang terus berubah
Untuk itu, diperlukan sebuah strategi yang tepat dan solutif bagi permasalahan tersebut. Memiliki tidak
hanya satu jenis usaha merupakan salah satu solusi yang tepat. Karena jika hanya memiliki satu jenis
usaha, dan ketika usaha tersebut bangkrut, maka akan terjadi kegagalan karena usaha tersebut
merupakan satu-satunya usaha yang dimiliki. Namun lain cerita apabila memiliki tidak hanya satu,
melainkan beberapa jenis usaha lain nya. Usaha lain tersebut tidak harus merupakan jenis usaha yang
besar yaitu dengan modal besar dan keuntungan yang besar. Anda dapat mulai membuka usaha kecil-
kecilan.

Usaha kecil-kecilan ini banyak sekali macam nya, dapat dijalankan dimana saja, dan oleh siapa saja.
Banyak sekali keuntungan dari memiliki usaha kecil-kecilan ini. Antara lain adalah keuntungan bagi
seseorang yang ingin menambah uang saku bagi pelajar, dapat membantu ekonomi keluarga untuk ibu
rumah tangga, untuk sampingan, dan lain sebagainya. Seperti yang dapat dilihat, usaha kecil-kecilan ini
dapat dijalankan oleh siapa pun. Baik oleh golongan remaja, maupun ibu rumah tangga.

Dari beberapa jenis usaha kecil-kecilan yang dapat dijalankan, biasanya yang paling diminati adalah
jenis usaha kecil-kecilan yang menguntungkan, yang menjanjikan, serta yang laris dan cocok untuk
pemula.

Definisi Usaha Kecil-Kecilan

Usaha kecil-kecilan memiliki pengertian yaitu jenis usaha yang memiliki jumlah pekerja kurang atau
tidak lebih dari 50 orang. Usaha kecil-kecilan merupakan usaha milik perseorangan, bukan milik suatu
badan atau sebuah organisasi yang besar. Perusahaan perseorangan ini dipimpin oleh satu pemilik
tunggal atau individu yang mengatur perusahaan secara mandiri dan berhak atas keputusan-keputusan
yang diambil dalam bisnis tersebut. Bisnis ini pada umumnya mencakup usaha dagang atau memulai
dengan skala satu bisnis yang kecil. Modal untuk memulai bisnis kecil-kecilan ini juga hanya dari satu
orang saja. Sehingga terdapat kebebasan bagi siapa saja yang ingin membuka usaha kecil-kecilan.
Peluang ini terbuka bebas, dapat berkembang, serta tidak ada batasan apapun untuk mendirikannya.

Seluruh keuntungan perusahaan perseorangan tentu menjadi milik mutlak pelaku bisnis tersebut.
Namun, tentu saja tanggung jawab atas semua kewajiban pembayaran perusahaan dan hutang
perusahaan juga menjadi tanggung jawab pelaku bisnis perseorangan tersebut.

Selain kelebihan dan kekurangan mengenai usaha kecil-kecilan atau jenis perusahaan perseorangan,
menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 yang dimaksud dengan usaha kecil adalah jenis usaha
yang memiliki keuntungan bersih paling banyak sebesar Rp. 200.000.000,00 dimana jumlah tersebut
tidak termasuk tanah dan bangunan. Kemudian yang termasuk ke dalam usaha kecil-kecilan adalah jenis
usaha yang memiliki penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00.
Kriteria Usaha Kecil-Kecilan

Kriteria dari jenis usaha kecil-kecilan ini adalah jenis usaha yang memiliki modal yang minim atau
bahkan dapat dimulai tanpa modal sekalipun. Jenis usaha kecil-kecilan ini paling cocok dilakukan untuk
pemula bisnis yang pada umumnya tidak atau belum memiliki keahlian khusus. Kriteria lain dari usaha
kecil-kecilan adalah tidak membutuhkan banyak pegawai serta tidak harus memiliki badan usaha.

Kriteria lain dari usaha kecil-kecilan adalah jenis usaha ini ditujukan untuk usaha kecil-kecilan yang
tidak memiliki tempat permanen layaknya toko dan restoran. Sehingga apabila tidak memiliki tempat
berjualan permanen, keuntungan yang dapat diperoleh adalah untuk berjualan maka usaha Anda
terbebas dari pajak. Untuk Usaha Kecil-Kecilan yang tidak memiliki tempat permanen layaknya toko
dan restoran untuk berjualan maka usaha Anda terbebas dari pajak

Contoh Ide Usaha Kecil-Kecilan

Berikut ini terdapat beberapa contoh ide jenis usaha kecil-kecilan yang dapat dijalankan baik oleh
golongan anak muda atau remaja, atau untuk ibu rumah tangga, sampai dengan jenis usaha kecil-kecilan
musiman. Ide-ide jenis usaha tersebut adalah sebagai berikut :

Usaha kecil-kecilan yang cocok untuk pelajar / mahasiswa.

Sebagai pelajar tentu pendidikan dan pelatihan untuk berentrepreneur lebih dini adalah hal yang lebih
baik. Selain dapat melatih sikap dan sifat menjadi seorang entrepreneur, memiliki usaha kecil-kecilan
pada saat menjadi pelajar atau mahasiswa juga dapat memberikan keuntungan seperti tambahan uang
saku. Ide bisnis kecil-kecilan yang cocok bagi pelajar atau mahasiswa antara lain adalah :

Usaha Dropship / Toko Online. Selain tidak memerlukan tempat permanen, usaha ini juga
dapat dilakukan disela-sela waktu istirahat sekolah dan kuliah karena bisnis online waktunya
lebih fleksibel.
Bisnis Pulsa. Dengan bisnis ini, target pasar sudah jelas dan nyata ada, yaitu teman-teman
pelajar dan mahasiswa atau bahkan guru dan dosen.
Usaha Foto Copy. Usaha ini adalah usaha yang paling dicari oleh pelajar dan mahasiswa serta
paling laris dan tidak pernah sepi. Karena tugas pelajar dan mahasiswa pasti membutuhkan
jasa foto copy.
Franchise Minuman / Jus Buah. Ikut membeli dan membuka franchise minuman memiliki
keuntungan target pasar yang jelas dan keuntungan yang menjanjikan.

Usaha Kecil-kecilan yang cocok untuk ibu rumah tangga.

Menjadi ibu rumah tangga, tidak serta merta terkurung dari kreatifitas dan aktifitas berentrepreneurship.
Memiliki usaha kecil-kecilan yang dapat dilakukan dirumah, selain dapat membantu perekonomian
keluarga, juga dapat dilakukan oleh ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang. Ide usaha
tersebut antara lain adalah :

Usaha Warung Kopi. Memiliki usaha sampingan ini tidak terlalu membuat kuwalahan serta
tidak perlu mencari lokasi permanen untuk berjualan, yaitu cukup membuka warung di
depan rumah.
Usaha Gorengan. Selain tidak menyita cukup banyak waktu, jenis usaha ini juga dapat
memberikan keuntungan yang lumayan baik bagi ibu rumah tangga.
Usaha Laundry. Karena jenis jasa ini banyak dicarai oleh orang lain, maka tidak ada salahnya
membuka usaha laundry. Modal yang diperlukan pada awalnya adalah pembelian mesin cuci
dan kemudian hanya masalah perawatan dan operasionalnya saja.
Usaha Catering. Jenis usaha ini paling cocok bagi ibu rumah tangga yang memiliki hobi
memasak. Karena selain hobi dapat tersalurkan, memiliki usaha katering juga dapat
memberikan keuntungan yang cukup besar.

Usaha Kecil-kecilan yang menjanjikan di desa/kampung

Jika tinggal di daerah pedesaan/kampung dan bukannya di daerah perkotaan, tidak serta merta menutup
kemungkinan untuk membuka usaha kecil-kecilan. Beberapa ide jenis usaha kecil-kecilan yang dapat
dilakukan antara lain adalah :

Usaha cetak foto. Di daerah desa, jenis jasa ini masih laris dan masih banyak dicari oleh
orang lain. Sehingga jenis usaha ini dapat coba dilakukan.
Usaha warnet. Pada saat ini, semua orang memerlukan internet. Bagi orang yang tinggal di
pedesaan, tentu masih sedikit susah mendapatkan signal dan wifi gratis seperti di perkotaan.
Maka warnet adalah solusi yang tepat bagi penduduk di daerah pedesaan tersebut.
Usaha ternak. Di daerah pedesaan, lahan untuk menggembala ternak dan mendirikan
kandang masih luas. Sehingga tidak akan cemas hewan ternak akan kekurangan makan
rumput dan kandang yang sempit.

Usaha kecil-kecilan yang laris di pasar.

Jika ingin berjualan di pasar, maka memiliki usaha kecil-kecilan adalah hal yang paling tepat. Karena
pasar adalah tempat berkumpulnya penjual berbagai macam hal dan pembeli akan datang dengan sendiri
menacari barang yang dibutuhkannya. beberapa ide bisnis kecil-kecilan untuk berjualan di pasar antara
lain adalah sebagai berikut :

Usaha Sembako. Usaha sembako tidak pernah sepi dari pengunjung. Karena pada dasarnya
semua orang memerlukan sembako sebagai kebutuhan pokok hidup. Sehingga usaha ini
dipastikan akan selalu laris manis hingga tahun-tahun mendatang.
Bisnis Frozen Food. Tawaran lain yang dapat menajdi pilihan jenis makanan yang dapat dijual
dipasar adalah makanan beku. Keuntungan dari makanan ini selain tahan lama adalah waktu
penyajiannya yang cepat yaitu cukup dengan dikukus maupun digoreng. Tidak heran banyak
orang yang mencari jenis makanan beku ini. Alternatif yang baik untuk mendapatkan banyak
pembeli adalah dengan menjual frozen food dengan kualitas yang baik, tanpa pengawet,
MSG, dan bahan-bahan berbahaya lainnya.

Usaha Musiman.

Jenis usaha yang biasanya terjadi secara musiman atau waktu-waktu tertentu adalah jenis-jenis usaha
yang menyesuaikan dengan kejadian yang akan atau sedang berlangsung. Contohnya antara lain adalah
sebagai berikut :

Usaha Kue Kering. Usaha ini biasanya menyesuaikan dengan Hari Raya agama-agama
tertentu seperti untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri bagi umat Muslim.
Parcel / Souvenir. Parcel biasanya juga banyak dicari sebagai bingkisan Lebaran bagi umat
Islam, atau parcel untuk bayi yang baru lahir, menjenguk orang yang sakit, dan lain
sebagainya.
Assesoris Natal. Menjelang Natal, pasti banyak orang yang berburu pernak-pernik untuk
menghias Pohon Natal dan persiapan Natal yang lainnya. Maka dari itu, aksesoris Natal
sangat laris pada saat menyambut perayaan Natal.
Usaha Kembang Api. Kembang api identik dengan perayaan, baik untuk perayaan Hari Raya,
perayaan sebuah event atau acara seperti acara konser, dan yang paling besar adalah
perayaan Tahun Baru.
Travel dan Tour Guide. Jenis usaha ini menawarkan service berupa pelayanan jasa. Dengan
kepercayaan atas service yang baik, maka pelanggan akan kembali datang menggunakan
jasa tour travel tersebut. Penggunaan jasa ini biasanya lebih banyak pada musim-musim
liburan sekolah, libur weekend, maupun cuti bersama.

Keuntungan Usaha Kecil

Sebagian besar usaha yang besar, pada awalnya dimulai dari jenis usaha yang kecil terlebih dahulu.
Memiliki usaha kecil-kecilan memiliki banyak keuntungan. Selain bisa mendapatkan penghasilan tidak
hanya melalui satu pintu, yaitu dari satu bisnis saja. Usaha kecil-kecilan ini cocok dilakukan bagi
pemula karena mudah dikelola serta jenis usahanya yang ringan dan kecil. Berikut ini adalah beberapa
keuntungan menjalankan usaha kecil-kecilan, yaitu :

1. Memiliki usaha kecil-kecilan tidak memerlukan modal yang besar. Modal sedikit ini dapat
dimulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Bahkan usaha kecil-kecilan dapat dimulai tanpa
modal sekalipun, yaitu melalui sistem toko online / dropship. Melalui industri internet, modal
yang diperlukan sedikit, namun dapat menghasilkan keuntungan yang besar.
2. Memiliki kemampuan untuk bertahan. Pada masa krisis yang terjadi, usaha kecil-kecilan akan
tetap mampu membantu menggerakkan perekonomian rumah tangga dan negara.
3. Lebih cepat memulai. Usaha kecil-kecilan tidak memerlukan waktu lama untuk memulai,
karena baik dari modal yang kecil dan usaha yang ringan. Pengambil keputusan dan
penanggung jawab merupakan milik perseorangan secara mandiri. Usaha kecil yang segera
dimulai juga bermanfaat lebih cepat merespon kebutuhan pasar yang terus berubah-ubah.
4. Berfokus pada kebutuhan pelanggan. Karena usaha kecil, pelayanan menjadi hal yang sangat
penting. Jika service baik, maka konsumen akan datang lagi ke toko Anda.
5. Berlatih menghadapi dan menyelesaikan tantangan. Karena usah kecil-kecilan memiliki
pengurus tunggal, maka semua hambatan merupakan tanggung jawab pemilik untuk dapat
diselesaikan.
6. Lebih fleksibel. Usaha kecil yang mudah beradaptasi dengan kebutuhan pasar juga akan mampu
menghadirkan inovasi-inovasi baru sebagai solusi alternatif bagi kondisi maupun krisis yang
terjadi. Usaha kecil-kecilan juga lebih mampu dalam menyesuaikan dengan keadaan.
7. Dapat menggerakkan perekonomian masyarakat. Usaha kecil-kecilan ini dapat membuka
lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dan lingkungan.
8. Mudah berinovasi. Dengan sistem operasional yang dijalankan oleh satu orang, maka akan
lebih mudah menjalankan ide seperti pemasaran, dan pengembangan produk. Berbeda dengan
perusahaan besar yang lebih lama dalam menjalankan suatu inovasi karena sistem perusahaan
yang lebih besar dan kompleks.
9. Bebas. Pemilik tunggal bebas untuk mengatur strategi bisnis, mengambil keputusan, namun
tidak terlepas dari tanggung jawab dan kemampuan dalam menghadapi resiko.

Resiko Umum pada Usaha Kecil

Selain memiliki berbagai keuntungan, memiliki usaha kecil-kecilan juga tidak terlepas dari resiko
usaha. Berikut ini merupakan beberapa jenis resiko yang umum terjadi pada usaha kecil-kecilan :

1. Jalannya bisnis sangat dipengaruhi oleh efektifitas pemilik. Jika pemilik tidak bersungguh-
sungguh dan bermalas-malasan pada bisnisnya, maka usaha tersebut juga tidak akan berjalan.
2. Modal usaha terbatas. Karena terbatas hanya pada satu orang, maka modal usaha pun semakin
terbatas.
3. Lokasi biasanya kurang menguntungkan. Pemilihan lokasi biasanya tergantung pula pada
modal yang dimiliki, yaitu untuk biaya sewa toko dan lain sebagainya. Akibatnya, biasanya
pemilihan lokasi menjadi kurang strategis.
4. Kurang bisa mengatur persediaan barang. Kurangnya tenaga untuk mengawasi dan mengatur
perputaran barang, biasanya akan berakibat ketidaktahuan dan pencatatan keluar masuk barang
yang kurang sistematis.
5. Umumnya tidak mengadakan pembukaan yang baik. Karena tergolong usaha kecil-kecilan,
biasanya tidak menggunakan marketing yang besar pada saat pembukaan seperti yang
dilakukan oleh perusahaan yang besar. Maka dari itu pelanggan biasanya kurang mengetahui
keberadaan toko atau bahkan tidak tahu bahwa toko tersebut telah resmi dibuka.
6. Kondisi keuangan usaha bercampur dengan keuangan pribadi pemilik. Usaha kecil-kecilan
biasanya tidak terdapat pembagian perhitungan keuangan yang jelas. Bahkan lebih seringnya
uang usaha bercampur dengan uang milik pribadi, dan begitu pula sebaliknya. Sebaiknya
dilakukan pencatatan dan pembagian keuangan yang jelas agar uang pribadi tidak bercampur
dengan keuangan usaha, serta supaya dapat dihitung keuntungan bersih dari usaha tersebut.

Ikuti Kuliah Gratis "Business Model Canvas"

Memiliki usaha sendiri yang sukses tentunya merupakan hal yang diidamkan oleh banyak orang. Sayangnya
membuat suatu usaha menjadi sukses bukanlah hal yang mudah. Banyak aspek dalam sebuah bisnis yang perlu
direncanakan dengan baik dan secara terperinci sehingga terbentuk model bisnis yang menjanjikan keuntungan.

Dengan mengikuti pembelajaran mengenai BMC ini, diharapkan UC-Onliners dapat memahami kegunaan
model bisnis yang baik, bagaimanakah cara membuatnya, serta dapat mempraktekkan secara langsung untuk
digunakan dalam menjalankan bisnisnya.

Daftar 90+ Cara Miliarder Berpikir

Terima kasih Bapak Parsaoran Sirait yang telah merangkum 99 cara Berpikir
Miliarder. Anda wajib membeli bukunya berjudul 99 Perbedaan Cara Berpikir
Miliarder vs Orang Biasa. Buku tersebut juga tersedia di toko-toko buku.
Berikut ini daftar lebih dari 90 cara Miliarder berpikir.

[Baca Juga: 90+ Cara Miliarder Mengelola Uangnya, yang Harus Anda
Tiru]

1. Orang biasa fokus mengumpulkan receh demi receh vs miliarder fokus


mengubah recehan menjadi produktif.
2. Orang biasa melihat uang sebagai sesuatu yang linear vs miliarder
melihat uang sebagai sesuatu yang non linear.
3. Orang biasa percaya bahwa kerja keras akan membuat mereka kaya vs
miliarder percaya bahwa pengaruhlah yang dapat membuat mereka
kaya.
4. Orang biasa percaya bahwa uang adalah akar dari segala kejahatan vs
miliarder percaya bahwa kemiskinan adalah akar dari segala kejahatan.
5. Orang biasa percaya bahwa menjadi kaya adalah hak istimewa vs
miliarder percaya bahwa menjadi kaya adalah hak semua orang.
6. Orang biasa melihat uang sebagai sesuatu yang rumit vs miliarder
melihat uang sebagai sesuatu yang sederhana.
7. Orang biasa melihat orang kaya ada penipu vs miliarder melihat orang
kaya sebagai orang yang ambisius.
8. Orang biasa percaya bahwa kekayaan dibangun dari usaha sendiri vs
miliarder percaya kekayaan dibangun dari usaha bersama.
9. Orang biasa khawatir tentang uang vs miliarder memimpikan uang.
10. Orang biasa percaya uang itu negative vs miliarder percaya uang itu
positif.
11. Orang biasa percaya orang kaya itu berpikiran dangkal vs miliarder
percaya menjadi kaya itu strategis.
12. Orang biasa percaya jalan menuju kekayaana adalah pendidikan formal
vs miliarder percaya bahwa jalan menuju kekayaan adalah memiliki
pengetahuan yang spesifik.
13. Orang biasa percaya uang didapat dari pekerjaan vs miliarder percaya
uang didapat melalui pemikiran.
14. Orang biasa khawatir kehabisan uang vs miliarder memikirkan
bagaimana memperoleh lebih banyak uang.
15. Orang biasa berpikir membelanjakan uang vs miliarder berpikir investasi.
16. Orang biasa meliahat uang secara emosional vs miliarder melihat uang
secara rasional.
17. Orang biasa meremehkan referral marketing vs miliarder tahu bahwa
referral marketing menciptakan jutawan.
18. Orang biasa fokus pada aktivitas yang menyenangkan diri sendiri vs
miliarder fokus pada kegiatan mencari uang.
19. Orang biasa melihat uang sebagai sumber yang terbatas vs miliarder
melihat uang sebagai sumber yang tidak terbatas.
20. Orang biasa mendapatkan uang dengan melakukan pekerjaan yang tidak
mereka sukai vs miliarder melakukan apa yang mereka cintai.
21. Orang biasa percaya bahwa orang kaya itu tidak berperasaan vs
miliarder percaya orang kaya itu berwatak dermawan.
22. Orang biasa mempunyai mental lotere vs miliarder memiliki mental aksi.
23. Orang biasa menunggu pertolongan untuk keluar dari masalah keuangan
vs miliarder tahu bahwa tidak ada yang akan menolong mereka.
24. Orang biasa percaya bahwa orang kaya lebih pintar dari mereka vs
miliarder percaya orang kaya hanya lebih ahli.
25. Orang biasa bisa melihat uang sebagai pengontrol mereka vs miliarder
melihat uang sebagai alat untuk membebaskan.
26. Orang biasa percaya uang mampu mengubah manusia vs miliarder
percaya uang akan memperlihatkan keaslian karakter manusia.
27. Orang biasa percaya bekerja untuk uang vs miliarder percaya bekerja
untuk kepuasan.
28. Orang biasa percaya bahwa mereka melakukan sesuatu supaya kaya vs
miliarder percaya bahwa mereka harus menjadi sesuatu supaya kaya.
29. Orang biasa selalu main aman dengan uang vs miliarder mengambil
risiko yang diperhitungkan.
30. Orang biasa percaya anda harus punya uang untuk mendapatkan uang
vs miliarder justru percaya menjadi kaya dengan memanfaatkan uang
orang lain.
31. orang biasa mempunyai pekerjaan adalah cara aman untuk
menghasilkan uang vs miliarder percaya bahwa peforma yang luar biasa
adalah cara teraman dalam menghasilkan uang.
32. Orang biasa percaya bahwa uang adalah barang langka vs miliarder
melihat uang sebagai barang berlimpah.
33. Orang biasa memakai uang sebagai senjata vs miliarder justru
memanfaatkan uang sebagai alat.
34. Orang biasa menilai dirinya tidak mampu menjadi kaya vs miliarder
percaya dirinya layak menjadi kaya.
35. Orang biasa berkilah uang bukan segalanya vs miliarder mengakui uang
adalah komponen hidup.
36. Orang biasa percaya uang adalah musuh mereka vs miliarder
menjadikan uang sebagai sahabat.
37. Orang biasa memilih menunggu perahu datang vs miliarder membuat
perahu mereka sendiri.
38. Orang biasa percaya pasar uang dikontrol oleh strategi dan logika vs
miliarder percaya bahwa pasar uang diatur dengan penuh emosi dan
keserakahan.
39. Orang biasa percaya uang adalah status vs miliarder melihat uang
sebagai spirit kebebasan.
40. Orang biasa hidup di luar kemampuannya vs miliarder hidup di bawah
kemampuannya.
41. Orang biasa menyamakan uang dengan stress vs miliarder justru menilai
uang sebagai ketenangan dalam berpikir.
42. Orang biasa berpikiran sempit vs miliarder luas dalam berpikir.
43. Orang biasa meyakini orang lain akan menghabisi mereka vs miliarder
percaya alam semesta akan berkonspirasi menolong mereka.
44. Orang biasa percaya cara pikir tidak ada hubungannya dengan kekayaan
vs miliarder percaya pikiran adalah katalisator atas semua hal yang telah
diraih.
45. Orang biasa mengalami nasib yang baik dan tidak mempercayai vs
miliarder mengalami nasib buruk dan bertanya mengapa lama sekali
terjadinya.
46. Orang biasa percaya semakin banyak uang yang dimiliki semakin banyak
stress yang akan dialami vs miliarder percaya semakin banyak uang yang
dimiliki maka hidup akan semakin santai.
47. Orang biasa percaya semakin banyak uang yang didapatkan maka
semakin banyak masalah yang dihadapi vs miliarder percaya semakin
banyak uang yang didapat, masalah yang dihadapi kian berkurang.
48. Orang biasa percaya bahwa orang kaya terobsesi uang vs miliarder
percaya orang kaya terobsesi kesuksesan.
49. Orang biasa percaya orang kaya itu egois dan mementingkan diri sendiri
vs miliarder percaya orang kaya itu egois dan mementingkan diri sendiri.
50. Orang biasa bermimpi punya uang banyak supaya bisa pensiun vs
miliarder bermimpi uang yang banyak supaya bisa berdampak pada
dunia.
51. Orang biasa percaya bersikap sinis itu cerdas vs miliarder percaya
bersikap optimis itu cerdas.
52. Orang biasa percaya yang kaya harus menolong yang miskin vs miliarder
percaya pada kemandirian.
53. Orang biasa percaya orang kaya itu penindas vs miliarder percaya bahwa
orang kaya itu pembebas.
54. Orang biasa percaya seseorang menjadi kaya itu di luar kuasanya vs
miliarder percaya menjadi kaya itu hasil karya sendiri.
55. Orang biasa berpikir bahwa orang kaya yakin dirinya orang cerdas vs
miliarder mengetahui bahwa andil kecerdasan tidak banyak dalam
mencapai kekayaan.
56. Orang biasa bergaul dengan siapa pun vs miliarder selalu mengawasi
pergaulannya dengan hati-hati.
57. Orang biasa berusaha meraih gelar setinggi-tingginya vs miliarder
mencari model pendidikan yang akan memperkaya mereka.
58. Orang biasa menetapkan taret dengan tenggat waktu yang fleksibel vs
miliarder menetapkan target dengan tenggat waktu yang pasti dan harus
dipenuhi apa pun taruhannya.
59. Orang biasa bekerja sesedikit mungkin vs miliarder bekerja secermat
mungkin.
60. Orang biasa menyukai kenyamanan vs miliarder malah menyukai
ketidaknyamanan.
61. Orang biasa selalu takut dan pemalu vs miliarder itu agresif dan berani.
62. Orang biasa selalu mengingat masa lalu yang indah vs miliarder selalu
berpikir tentang masa depan.
63. Orang biasa bermain aman vs miliarder berani menerobos batasan.
64. Orang biasa selalu merendahkan ekspetasi agar terhindar dari rasa
kecewa vs miliarder berekspetasi tinggi akan apa pun agar selalu
optimis.
65. Orang biasa yang tiba-tiba mendapat uang berlimpah sangat takut
kehilangan uang vs miliarder yang mendapat uang berlimpah selalu
berpikir bagaimana mengelolanya.
66. Orang biasa mendapat motivasi dari luar untuk mencari uang vs
miliarder terpacu motivasinya sendiri untuk meraih kekayaan.
67. Orang biasa menderita akibat kurangnya kesadaran vs miliarder
menikmati kemakmuran karena kesadaran.
68. Orang biasa percaya uang membawa kebahagiaan vs miliarder tahu
bahwa peran uang dalam memberikan kebahagiaan sangat kecil.
69. Orang biasa mencari uang untuk membangun kekuatan vs miliarder
percaya mencari uang supaya bisa memegang kendali.
70. Orang biasa tidak pernah mengaitkan uang dengan kesehatan vs
miliarder tahu uang dapat menyelamatkan kehidupan.
71. Orang biasa percaya ambisi adalah dosa vs miliarder percaya ambisi
adalah sifat yang baik.
72. Orang biasa percaya orang kaya adalah orang-orang angkuh vs miliarder
percaya orang-orang kaya menjaga kesadaran mereka.
73. Orang biasa percaya orang kaya itu arogan vs miliarder percaya orang
kaya itu percaya diri.
74. Orang biasa percaya bahwa orang-orang berhasil menjadi kaya karena
diperlakukan istimewa vs miliarder percaya bahwa keistimewaan itu
disebabkan kerja keras.
75. Orang biasa menyandarkan keyakinan tentang orang kaya dalam lingkup
mayoritas orang kaya dengan pikiran sempit vs miliarder menyandarkan
keyakinan tentang orang kaya dalam lingkup mayoritas orang kaya.
76. Orang biasa percaya ada yang terlewat vs miliarder percaya keyakinan
mereka yang membuat perbedaan.
77. Orang biasa merasa kekurangan hasrat vs miliarder melihat potensi yang
sama dalam diri kita.
78. Orang biasa percaya mereka harus memilih antara keluarga, kehidupan
dan menjadi kaya vs miliarder percaya bahwa semuanya bisa dimiliki.
79. Orang biasa percaya bekerja memberi rasa aman vs miliarder percaya
hal itu omong kosong.
80. Orang biasa percaya memulai bisnis itu berisiko tinggi vs miliarder
percaya memulai bisnis adalah jalan tercepat mencapai kekayaan.
81. Orang biasa percaya salah jika uang hanya dimiliki oleh segelintir orang
vs miliarder justru mempersilahkan orang biasa untuk bergabung.
82. Orang biasa percaya kekayaan menyebabkan rumah tangga yang tidak
harmonis vs miliarder percaya kemiskinan sebagai penyebab utama
rumah tangga yang tidak harmonis.
83. Orang biasa percaya uang menciptakan korupsi vs miliarder percaya
kemiskinan yang menyebabkan korupsi.
84. Orang biasa beranggapan bahwa orang kaya itu tidak bermoral vs
miliarder percaya bahwa orang kaya itu religius.
85. Orang biasa percaya bila mereka kaya mereka akan kehilangan teman vs
miliarder percaya kekayaan justru mendatangkan banyak kolega.
86. Orang biasa percaya bahwa kekayaan mengorbankan kesehatan vs
miliarder percaya bahwa kekayaan justru membuat orang makin sehat.
87. Orang biasa mengajarkan tentang uang pada anak-anak mereka dengan
pengetahuan yang terbatas vs miliarder mengajarkan keyakinan mereka
yang tak terbatas tentang uang pada anak-anak mereka.
88. Orang biasa mengajarkan anak-anak mereka tentang cara bertahan
hidup vs miliarder mengajarkan anak-anak mereka bagaimana menjadi
kaya.
89. Orang biasa mengajarkan anak-anak tentang uang dengan menggunakan
contoh nyata dan miliarder juga demikian.
90. Orang biasa mengajarkan anak-anak mereka untuk menabung vs
miliarder mengajarkan anak-anak mereka untuk berinvestasi.
91. Orang biasa mengajarkan anak-anak mereka untuk ramah dan berteman
dengan siapa saja vs miliarder mengajarkan anak-anak mereka supaya
cermat dan membangun jaringan.
92. Orang biasa mengajarkan anak-anak mereka untuk bahagia dengan apa
yang mereka miliki vs miliarder mengajarkan anak-anak mereka untuk
memiliki impian.
93. Orang biasa mengecilkan pentingnya uang di hadapan anak-anak mereka
vs miliarder mengajarkan pentingnya uang pada anak-anak mereka.
94. Orang biasa tidak percaya pada pembangunan pribadi vs miliarder
percaya pembangunan pribadi adalah rahasia menuju kekayaan.
95. Orang biasa tidak menggabungkan perjalanan dengan kekayaan vs
miliarder mengetahui perjalanan menghubungkan mereka dengan orang
kaya lainnya.
96. Orang biasa memiliki kemampuan sosial orang-orang biasa vs miliarder
memiliki kemampuan sosial yang lebih sensitive dibandingkan kelompok
lainnya.
97. Orang biasa lebih senang dihibur vs miliarder lebih senang dididik.
98. Orang biasa percaya orang kaya itu gila kerja vs miliarder berpandangan
mereka memiliki banyak kesenangan.
99. Orang biasa fokus pada uang hanya jika memerlukannya vs miliarder
fokus pada uang setiap waktu.

Sumber Buku:

Parsaoran Sirait. 2016. 99 Perbedaan Cara Berpikir Miliarder Vs Orang Biasa. Jakarta:
Grasindo

Sumber Gambar:

Happy Jump http://goo.gl/F2IYYJ

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (G

Bagaimana Cara Mengelola dan Melunasi


Hutang secara Efektif
Hutang adalah uang pinjaman yang diperlukan oleh seseorang untuk sebuah kebutuhan.
Hutang menjadi sebuah kewajiban ekonomi setiap individu yang terkadang bisa menjadi
sebuah masalah tersendiri.

Tidak ada orang yang ingin berhutang, namun ada kalanya bentuk pinjaman yang seperti ini
tidak bisa dihindari mulai dari hutang kepada teman dalam jumlah kecil ataupun hutang
dalam jumlah besar yang biasanya dipergunakan untuk hal-hal yang besar pula seperti untuk
membeli rumah, membeli mobil, atau untuk biaya pendidikan anak.

Hutang memang sebaiknya dihindari, namun bukan berarti seseorang tidak boleh berhutang.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh oleh setiap orang untuk memastikan agar hutang atau
pinjaman mereka tidak membawa masalah finansial yang jauh lebih besar, yang bisa
membawa mereka pada kebangkrutan.

Klasifikasi Hutang
Pengklasifikasian hutang yang dimaksud disini adalah upaya untuk membedakan mana jenis
hutang yang baik dan mana jenis hutang yang buruk. Sebenarnya, kunci utama untuk
membedakan mana hutang yang baik dan yang buruk adalah berdasarkan tingkat kebutuhan
dari penggunaan uang tersebut.
Bila uang tersebut dipergunakan untuk hal-hal yang sangat penting dan bisa jadi menjadi
bentuk investasi di masa yang akan datang misalnya saja pinjaman untuk membeli rumah
atau pinjaman modal usaha, maka hutang tersebut bisa dikategorikan sebagai hutang yang
baik.

Download 400 video tutorial bagus tentang


Manajemen Bisnis dan Ilmu
Pengembangan Diri. Download Sekarang.
Namun, bila uang pinjaman tersebut dipergunakan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak
terlalu penting atau bisa ditunda pemenuhannya seperti hutang untuk pembelian barang
elektronik atau hutang untuk berwisata, maka hutang tersebut masuk dalam kategori hutang
yang kurang baik.

Pastikan untuk terlebih dahulu menganalisa jenis kebutuhan tersebut sebelum memutuskan
apakah pantas atau tidak melakukan pinjaman untuk bisa memenuhi kebutuhan itu.

Penentuan Posisi Finansial


Terlepas dari baik buruknya sebuah hutang, ada kalanya memang manusia tidak terlepas dari
hal ini. Bila hal ini memang tidak bisa dihindari dan seseorang sudah memiliki hutang yang
harus dibayar dan dilunasi dalam jangka waktu tertentu, maka hal pertama yang perlu
dilakukan seseorang adalah menentukan posisi finansial mereka sendiri.

Hal ini bisa dilakukan disini adalah dengan cara membuat budget. Dengan membuat budget,
setiap orang akan bisa melihat seberapa besar pemasukan yang ada dan seberapa banyak
pengeluaran yang harus mereka keluarkan setiap bulannya.

Rencana budget yang perlu dibuat haruslah rinci dan memuat segala aspek yang berkaitan
dengan pengeluaran dan pemasukan setiap bulannya. Mulailah dengan membuat:

Daftar pemasukan yang memuat asal pemasukan keuangan dan jumlahnya


Daftar pengeluaran yang bervariasi setiap bulannya misalnya saja daftar belanja makanan
dan pakaian

Daftar pengeluaran yang kurang lebih tetap setiap bulannya misalnya saja asuransi, biaya
listrik, air, atau biaya pendidikan anak.
Daftar pengeluaran yang termasuk dalam hutang atau pinjaman.

Bagi beberapa orang, daftar hutang ini sangat pendek misalnya saja hanya memuat daftar
pembayaran pinjaman rumah.

Namun bagi beberapa orang lain, daftar ini bisa cukup panjang yang memuat daftar pinjaman
rumah, daftar pembayaran cicilan mobil, daftar pembayaran beberapa kartu kredit dan masih
banyak lagi. Buatlah daftar yang rinci mengenai jenis hutang, total hutang, nama kreditor atau
pemberi hutang, total pembayaran setiap bulan, serta tenggat pembayaran setiap bulan.
Dengan membuat daftar budget seperti ini, maka setiap orang akan bisa memahami posisi
finansial mereka serta mampu membuat rencana pembayaran yang tepat sehingga semua
kebutuhan mereka bisa terpenuhi. Selain itu, pembuatan rencana budget seperti ini akan bisa
menunjukkan kepada setiap individu mengenai kemampuan finansial mereka, apakah mereka
mampu untuk bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut ataukah mereka memiliki resiko
finansial dimasa yang akan datang.

Download 400 video tutorial bagus tentang


Manajemen Bisnis dan Ilmu
Pengembangan Diri. Download Sekarang.
Penjadwalan Pembayaran Hutang
Setelah pembuatan rencana budget, pastikan untuk membuat juga jadwal pembayaran hutang
untuk setiap jenisnya. Jenis pinjaman yang berbeda mungkin membutuhkan jenis pembayaran
yang berbeda pula, misalnya pembayaran secara auto debet atau pembayaran secara tunai.

Buatlah jadwal waktu pembayaran untuk setiap jenis hutang dan pinjaman, jumlah uang yang
harus dibayarkan, serta jenis pembayaran. Buatlah sebuah catatan khusus di komputer atau di
handphone untuk mengingatkan Anda secara teratur. Pastikan juga Anda tidak melewatkan
satu kalipun waktu pembayaran, karena hal ini justru akan menambah beban pembayaran
hutang di masa yang akan datang.

Membayar Secara Penuh Tagihan Kartu Kredit


Saat ini penggunaan kartu kredit adalah hal yang semakin wajar. Penggunaan kartu kredit ini
sendiri tidak akan menjadi masalah sepanjang sang pemilik kartu kredit bisa membatasi diri
mereka dalam penggunaannya setiap kali mereka berbelanja.

Kartu kredit itu sendiri pada dasarnya adalah bentuk hutang, karena sang pemilik kartu pada
dasarnya meminjam uang kepada pihak kreditor untuk melakukan transaksi, dimana
pinjaman ini harus dibayarkan minimal setiap bulannya.

Setiap kartu kredit memiliki jumlah minimum pembayaran yang harus dibayar oleh pemilik
kartu kredit setiap bulannya. Sangat disarankan untuk membayar melebihi jumlah minimum
ini atau bila memungkinkan membayar secara penuh tagihan yang ada setiap bulannya.

Melakukan pembayaran secara minimum hanya akan membuat sang pemilik kartu harus
membayar bunga dalam jumlah yang lebih besar dan tentu saja hal ini akan membuat proses
pembayaran hutang hingga lunas akan menjadi jauh lebih lama.

Melakukan Pembayaran secara Reguler dengan Jumlah yang Lebih Besar


Ada hal lain yang bisa dilakukan oleh para pemilik hutang dalam rangka mengelola hutang
mereka, yaitu dengan melakukan pembayaran reguler dengan jumlah yang lebih besar
dibandingkan dengan jumlah yang seharusnya.

Misalnya saja, si A harus membayar pinjaman sebesar Rp. 1.000.000,- setiap bulannya.
Jumlah pinjaman ini akan terbagi untuk membayar pinjaman pokok dan juga bunga
pinjaman. Bila si A melakukan pembayaran yang lebih setiap bulannya, misalnya sebesar Rp.
1.200.000,-, maka ekstra pembayaran sebesar 200 ribu rupiah ini akan ditujukan untuk
membayar pinjaman pokok saja dan hal ini tentu saja akan mampu mempersingkat waktu
peminjaman.

Namun tidak semua jenis pinjaman memperbolehkan sang peminjam untuk melakukan hal
ini.

Download 400 video tutorial bagus tentang


Internet Marketing dan Ilmu
Pengembangan Diri. Download Sekarang.
Ada baiknya sang peminjam melakukan konfirmasi terlebih dahulu mengenai hal ini dengan
pihak kreditor agar bisa mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Bila memang hal ini
memungkinkan, maka tidak ada salahnya untuk melakukan hal ini untuk bisa menghemat
uang dalam jangka panjang.

Penggabungan Hutang
Penggabungan hutang yang dimaksudkan disini ditujukan untuk Anda yang memiliki banyak
hutang atau pinjaman yang harus Anda bayar setiap bulannya. Melakukan manajemen hutang
terhadap beberapa sumber sekaligus bisa sangat membingungkan.

Anda bisa memilih untuk menggabungkan hutang tersebut di satu tempat saja untuk
memudahkan proses pembayaran dan monitoring untuk kedepannya.

Penggabungan hutang ini dilakukan dengan cara mengambil pinjaman dari satu tempat untuk
melunasi hutang yang ada di beberapa sumber yang lain. Bila hal ini berhasil Anda lakukan,
maka Anda hanya memiliki pinjaman pada satu kreditor saja, dan akan lebih mudah bagi
Anda untuk mengatur proses pembayaran setiap bulannya tanpa perlu takut ada pembayaran
yang terlewatkan, suatu hal yang sangat mudah terjadi bila Anda memiliki hutang pada
beberapa sumber sekaligus.

Penentuan Tingkat Prioritas Hutang


Untuk Anda yang mulai merasa kesulitan dalam pembayaran hutang setiap bulannya, maka
saatnya Anda membuat daftar prioritas hutang yang harus Anda bayar.

Jenis hutang yang memiliki prioritas paling penting bukanlah semata-mata dilihat dari jumlah
pembayaran yang harus Anda bayar setiap bulannya, namun dari dampak yang akan Anda
rasakan bila Anda tidak membayarnya.

Jenis-jenis hutang yang masuk dalam kategori hutang dengan prioritas yang tinggi adalah:
Pembayaran cicilan rumah. Bila Anda gagal membayar cicilan hutang yang satu ini, maka
Anda bisa kehilangan rumah tempat Anda bernaung selama ini
Tagihan kartu kredit
Tagihan listrik, dan lain sebagainya
Setiap orang memiliki jenis pinjaman dan hutang yang berbeda. Periksalah masing-masing
hutang ini dan konsekuensi yang harus ditanggung bila mereka telat atau tidak melakukan
pembayaran.

Download 400 video tutorial bagus tentang


Manajemen Bisnis dan Ilmu
Pengembangan Diri. Download Sekarang.
Mengurangi Pengeluaran atau Jumlah Hutang
Hal ini berkaitan erat dengan pembuatan rencana budget yang sudah dibahas sebelumnya.
Bila pembuatan rencana budget hanya berkaitan dengan rencana pemasukan dan pengeluaran,
maka Anda bisa meneruskannya dengan melakukan pencatatan akan jenis dan jumlah
pengeluaran yang sebenarnya, termasuk yang berasal dari kartu kredit.

Dengan adanya catatan pengeluaran ini, Anda akan bisa melihat jenis dan jumlah
pengeluaran Anda yang sesungguhnya.

Anda bisa melakukan evaluasi terhadap kebiasaan belanja berdasarkan catatan ini. Lihatlah
jenis-jenis pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu atau bisa dikurangi jumlahnya.

Buatlah penyesuaian terhadap jenis pengeluaran ini untuk bulan-bulan selanjutnya, dan Anda
akan menikmati manfaatnya mulai dari mengurangi jumlah tagihan kartu kredit Anda setiap
bulannya, serta bisa membantu Anda untuk menyimpan uang Anda.

Mencari Penghasilan Tambahan


Salah satu cara paling efektif untuk bisa menanggulangi permasalahan hutang adalah dengan
mencari penghasilan tambahan. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan
penghasilan tambahan mulai dari mengambil pekerjaan sampingan atau membuka usaha
rumahan.

Uang dari penghasilan tambahan ini bisa dipergunakan untuk membayar hutang atau bisa
juga untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan yang lain.

Mencari Bantuan Profesional


Ada kalanya hutang menjadi masalah yang tidak bisa lagi diselesaikan sendirian. Saat hal ini
terjadi, maka ada baiknya Anda mencari bantuan secara profesional dari berbagai lembaga
yang memang menawarkan jasa manajemen hutang.

Bantuan yang diberikan secara profesional bisa membantu Anda dalam mengatur
pembayaran hutang Anda hingga lunas berdasarkan kondisi finansial Anda saat ini.

Namun, tentu saja Anda perlu mencari lembaga atau perusahaan yang kredibel dan
terpercaya. Anda juga perlu memahami bahwa ada biaya tersendiri yang harus Anda
bayarkan kepada lembaga-lembaga seperti ini.

Mengenal Jebakan Hutang


Selain berbagai langkah yang bisa Anda tempuh dalam upaya mengelola hutang yang ada,
Anda juga perlu mengenai beberapa jebakan hutang yang bisa membuat Anda terjerembab
pada masalah finansial yang lebih besar di kemudian hari. Dengan mengenali beberapa
jebakan hutang ini, Anda akan bisa mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan
finansial Anda dengan jauh lebih baik.

Beberapa jebakan hutang yang sering tidak disadari oleh banyak orang adalah:

Fitur atau penawaran bebas bunga.


Fitur seperti ini sering kita temukan pada penawaran kartu kredit. Sepintas fitur ini nampak
sangat menguntungkan karena sang pemilik kartu kredit tidak perlu membayar bunga untuk
setiap pengeluaran dari kartu kredit mereka.

Namun, ada baiknya Anda meneliti lebih jauh mengenai fitur ini, karena fitur ini pada
umumnya diberikan dengan syarat tertentu, misalnya saja pembayaran yang harus dilakukan
tepat waktu atau pembayaran harus dilakukan dengan jumlah tertentu.

Kegagalan untuk mengenali dan memenuhi syarat ini tentunya akan membuat Anda rugi di
kemudian hari karena Anda harus membayar jumlah bunga atau mungkin penalti yang tidak
sedikit jumlahnya.

Mengabaikan surat tagihan


Bila memang Anda memiliki kesulitan dalam melakukan pembayaran dan Anda sudah
mendapatkan surat tagihan atau surat teguran dari pihak kreditor yang bersangkutan, maka
Anda tidak boleh diam saja.

Segera hubungi pihak kreditor yang bersangkutan dan mungkin saja Anda dan pihak kreditor
bisa mendiskusikan suatu jalan tengah yang akan menguntungkan kedua belah pihak
misalnya saja dengan menurunkan bunga atau mungkin menurunkan jumlah minimum
pembayaran setiap bulannya.

Mensalahartikan kata limit kredit


Banyak orang yang melihat kata limit kredit pad kartu kredit mereka sebagai batasan jumlah
uang yang mereka bisa belanjakan.

Tidak ada yang salah dengan hal ini, namun sekali lagi perlu diingat bahwa tujuan utama
penggunaan kartu kredit sesungguhnya adalah untuk mempermudah proses transaksi dan
mempermudah seseorang untuk bisa membeli barang yang saat ini mereka tidak sanggup beli
namun nanti mereka akan memiliki cukup uang untuk membelinya.

Kata kunci dari penggunaan kartu kredit adalah mempergunakannya untuk membeli barang
yang mereka mampu beli atau yang sesuai dengan budget yang ada, dan bukan sekedar
memenuhi limit kredit pada kartu kredit itu sendiri.

Bila mereka tetap saja menggunakan kartu kredit hingga mencapai limit tanpa melihat
kemampuan pembayaran mereka sendiri, maka bisa dipastikan bahwa jumlah tagihan dan
bunga yang harus dibayar akan semakin membengkak dan akan butuh waktu yang jauh lebih
lama untuk bisa melunasi semuanya.
Aplikasi kartu kredit baru untuk membayar hutang dari kartu kredit lama
Seringkali orang dengan mudah melakukan aplikasi untuk sebuah kartu kredit baru dari bank
yang berbeda hanya agar mereka bisa membayar hutang dari kartu kredit mereka yang lain.

Bila dilihat sekilas hal ini bisa berhasil namun sesungguhnya hal ini berarti bahwa mereka
hanyalah menambah beban finansial yang ada. Bila Anda mengalami kesulitan membayar
kartu kredit, maka mungkin ada baiknya Anda berhenti mempergunakan kartu tersebut dan
lebih memilih untuk berkonsentrasi dalam upaya pembayaran hutang yang sudah ada.

Upaya pengelolaan hutang memang bisa menjadi sebuah permasalahan besar yang bisa
mengganggu kestabilan finansial setiap orang. Namun, hal ini memang ada kalanya tidak bisa
dihindari. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah perencanaan sejak dini untuk bisa
mengenali jenis hutang yang bisa diambil serta bagaimana proses pembayarannya
dikemudian hari nanti.

Perencanaan yang matang sejak dini serta kehati-hatian dalam pengambilan setiap keputusan
finansial akan sangat menolong setiap orang dalam mengatur keuangan mereka.

Selain itu, perlu juga dipertimbangkan langkah-langkah pencegahan yang akan mencegah
seseorang mengambil hutang di tempat pertama misalnya saja dengan tabungan atau
investasi. Terlepas dari apapun langkah yang diambil, dengan sistem pengelolaan yang baik,
hutang tidak akan menjadi beban yang memberatkan atau justru akan menjadi sebuah hal
yang menguntungkan dikemudian hari.

Ingin Mengelola Uang Pinjaman Bank


Yang Baik? Coba Lakukan 7 Tips Ini
rezashabrina | | Perbankan | No Comments

Mengelola Uang Pinjaman Bank Pondasi awal dari sebuah bisnis adalah modal usaha,
meskipun tak semua usaha bisnis membutuhkan modal namun dengan adanya modal usaha
tentu saja perkembangan bisnis akan lebih baik.

Namun tak semua orang tentunya memiliki modal untuk usaha yang akan dijalaninya sehingga
melakukan pinjaman kepada pihak bank.

Di dalam menjalankan sebuah bisnis, melakukan pinjaman pada pihak bank adalah hal yang
wajar-wajar saja dilakukan.

Dengan adanya pinjaman tersebut, modal usaha akan bertambah dan tentu saja segala
kebutuhan bisnis akan terpenuhi dengan baik. (Baca juga: Tips Mendapatkan Pinjaman)

Tips Mengelola Uang Pinjaman Bank

Namun meskipun anda mengajukan pinjaman, anda juga perlu mengatur dan mengelola uang
pinjaman bank tersebut dengan tepat sehingga nantinnya kegunaan pinjaman tersebut dapat
maksimal dan bisnis anda bisa mendapatkan banyak keuntungan kedepannya.
Selain itu, pengelolaan uang pinjaman dari bank yang baik tentu saja membuat resiko-resiko
buruk yang mungkin terjadi berkurang.

Sehingga pinjaman tersebut dapat lunas sesuai dengan tanggal tempo yang telah ditentukan
bersama. Nah berikut ini ada beberapa tips mengelola uang pinjaman bank agar untung.

1. Disiplin Dalam Memisahkan Dana Pribadi dan Dana Usaha

Sebelumnya, ada hal yang perlu anda perhatikan ketika akan mengajukan pinjaman ke pihak
bank. Anda perlu disiplin dan komitmen saat harus memisahkan antara uang pribadi dan uang
usaha. Jangan sampai anda mencampurkan satu sama lainnya.

Cara ini akan memudahkan anda untuk mengontrol arus kas, mulai dari pemasukan hingga
pengeluaran anda. Sehingga akan lebih baik jika anda menggunakan 2 rekening yang berbeda
sehingga dapat memisahkan antara uang pribadi dan uang bisnis.

2. Membuat Rencana Alokasi Dana Pinjaman

Setelah itu mulai lah untuk membuat rencana alokasi untuk dana pinjaman yang anda ajukan
tersebut. Untuk itu anda haruslah berpikir cepat, tepat serta bijak sehingga dana pinjaman
tersebut memang digunakan untuk kebutuhan yang tepat.

Dengan kata lain, uang pinjaman tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan
yang mana nantinya dapat membantu untuk meningkatkan usaha yang anda miliki.

Rencana pengalokasian ini adalah hal yang sangat penting supaya menghindarkan anda dari
pengeluaran yang tidak penting.

3. Membuat Buku Catatan Keuangan

Tips mengelola uang pinjaman bank selanjutnya adalah dengan membuat buku mengenai
catatan keuangan anda. Tuliskan segala arus kas dalam ke dalam bentuk catatan yang mana
meliputi buku kas masuk serta buku kas keluar.

Cara ini efektif untuk mengelola pinjaman bank dengan baik. Kedua buku ini memiliki manfaat
untuk mencatat segala arus kas yang terjadi dalam bisnis anda.

Baik itu berupa pemasukan ataupun pengeluaran. Sehingga nantinya anda bisa mudah saat
mengecek arus kas di dalam bisnis anda.

4. Menyediakan Dana Khusus Untuk Pembayaran Angsuran

Cara mengelola dana pinjaman bank lainnya dapat anda lakukan dengan cara menyediakan
dana yang khusus digunakan untuk pembayaran angsuran setiap bulannya.

Dana khusus ini harus anda persiapkan setiap bulannya sehingga tagihan dapat langsung
terbyara ketika tanggal temponya.
Namun tentunya anda harus disiplin agar tidak menganggu dana khusus ini untuk kebutuhan
appaun sehingga setiap pembayaran tagihan selalu tepat waktu dan tidak terhambat dengan
apapun.

Baca Juga: Pengelolaan Keuangan Tetap Stabil Meski Punya Hutang Dan Pinjaman

5. Mampu Memutar Arus Kas

Sebagai pengusaha, tentunya anda harus mampu untuk memutar arus kas dari dana yang anda
miliki. Cara ini perlu anda perhatikan sehingga uang pinjaman dari bank tersebut dapat
terkelola dengan baik.

Pastikan anda memperhatikan dan mengecek alur dari putaran kas anda, mulai dari pengelolaan
hutang, piutang, hingga persediaan dapat berjalan dengan baik dan tidak mengalami hambatan.
Tentu saja hal ini nantinya akan sangat mendukung dari keberlangsungan bisnis yang anda
jalankan.

6. Investasikan Keuntungan Untuk Pengembangan Bisnis

Keuntungan-keuntungan yang anda dapatkan dari pengembangan bisnis usaha anda akan lebih
baik jika diinvestasikan. Hal ini menjadi cara yang efektif dalam mengelola uang pinjaman dari
bank.

Anda dapat menyisihkan keuntungan bisnis anda tersebut untuk pembukaan cabang baru,
pembelian alat-alat baru, meningkatkan kualitas dari produk bisnis dan hal apapun yang dapat
meningkatkan usaha yang sedang anda jalankan.

7. Jangan Gunakan Pinjaman Bank Untuk Kebutuhan Konsumtif

Hal ini cukup penting dan perlu anda perhatikan karena banyak pebisnis yang sering melakukan
kesalahan dalam hal ini. Banyak orang yang menggunakan dana pinjaman bank tidak tepat
sehingga membuat resiko pinjaman tidak dapat terbayar lunas kedepannya.

Jangan sampai anda menggunakan uang pinjaman untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif, hal
ini menjadi salah satu cara pengelolaan pinjaman bank yang tepat. Anda harus selalu mengingat
apa tujuan awal anda ketika mengajukan pinjaman dana kepada pihak bank.

Jika memang tujuan dari bisnis tersebut adlah untuk mengembangkan bisnis, maka gunakan
pinjaman tersebut hanya boleh anda gunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan bisnis.
Jangan gunakan pinjaman bank untuk kebutuhan berbelanja bulanan, hiburan, ataupun
kebutuhan pribadi.

Baca Juga: Penting! Yang Harus Anda Pertimbangkan Sebelum Mengajukan Pinjaman
ke Bank

Nah itu tadi tips mengelola uang pinjaman dari bank yang dapat anda lakukan. Yang harus
anda ingat adalah tujuan awal dari pengajuan pinjaman yang anda lakukan.
Selain itu, pastikan jika pinjaman yang anda lakukan dapat memaksimalkan bisnis yang anda
jalankan. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Begini Cara Mengelola Hutang Bank Agar


Keuangan Tetap Terjaga

Cara Mengelola Hutang, TIps Mengelola Hutang, Trik Mengelola Hutang, Strategi
Mengelola Hutang, Mengelola Hutang Bank, Bagaimana Mengelola Hutang, Cerdas
Mengelola Hutang, Mengelola Uang Utang, Mengelola Utang Piutang, Mengelola Utang
Usaha

Meski bagi sebagian orang berhutang adalah tabu, namun kadang kita tidak bisa
menghindarinya. Entah karena kebutuhan yang mendesak atau tengah merencanakan
memiliki sesuatu, berhutang bisa menjadi salah satu cara yang harus ditempuh. Baik sebelum
maupun sesudah berhutang, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar hutang tersebut tidak
mengganggu cash flow keuangan kita sehari-hari. Berikut beberapa tips dan trik hal yang
bisa Anda lakukan dalam mengelola utang!

Kenali definisi hutang

Hutang tetaplah hutang, dan bagaimanapun kondisi Anda, wajib mengembalikan hutang
tersebut. Di sisi lain, akses dalam berhutang semakin mudah kita temui. Setiap hari bahkan
mungkin setiap jam, telemarketing bank tertentu menawari kita dana pinjaman. Belum lagi
toko-toko yang mempermudah kita membawa pulang barang tanpa harus keluar uang cash.
Biasanya kesalahan yang terjadi pada orang yang agresif berhutang adalah mereka kurang
menimbang risiko-risikonya. Baik dari risiko bunga maupun risiko kesinambungan sumber
penghasilan yang digunakan untuk membayar hutang. Untuk itu, selain Anda harus
menyiapkan dana untuk mengembalikan atau mencicil hutang, sebaiknya analisa juga sumber
penghasilan Anda sekarang dan di masa yang akan datang.

Teliti jenis-jenis hutang


Menurut penggunaannya, hutang bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu hutang produktif
dan hutang konsumtif. Hutang produktif adalah hutang yang kita gunakan untuk membeli
aset produktif. Aset produktif, yakni aset yang nilainya terus meningkat atau menghasilkan
nilai yang lebih besar dari cicilan hutang. Termasuk di sini adalah kredit pemilikan rumah
(KPR), kredit investasi, atau kredit modal kerja. Sebaliknya, segala jenis hutang yang kita
manfaatkan untuk membeli aset konsumtif dinamakan hutang konsumtif. Misal, kartu kredit
untuk belanja barang di mal atau makan di restoran. Sebisa mungkin, jika Anda harus
berhutang, pilihlah jenis hutang produktif.

Bandingkan manfaat dan kerugian

Apakah manfaat dari berhutang itu lebih besar dibandingkan dengan biaya yang timbul akibat
hutang itu? Jika lebih besar biaya dibanding manfaat, maka Anda perlu segera melunasi
hutang tersebut. Hutang-hutang konsumtif ada baiknya terlebih dahulu dibereskan.
Sedangkan, hutang produktif bisa Anda periksa lagi biayanya. Jika memang memungkinkan,
melunasi hutang lebih cepat bisa menjadi langkah positif bagi keuangan Anda.

Lunasi segera

Apa yang kita lakukan jika sudah terlanjur banyak hutang dan kesulitan dalam
mengelolanya? Coba Anda inventaris lagi semua hutang yang Anda miliki, termasuk hutang
kepada keluarga dan rekan. Adapun untuk hutang kepada lembaga keuangan, pastikan lagi
berapa besar bunga kredit dan sudah berapa lama Anda menunggak cicilan. Mulailah dari
hutang yang berbiaya paling besar. Hitung biaya hutang mulai dari bunga, denda
keterlambatan, biaya administrasi kredit, juga skema hitungan bunganya. Dari sana Anda bisa
membandingkan mana hutang yang paling murah dan mana yang paling mahal. Selanjutnya,
usahakan untuk membayar hutang Anda di atas cicilan minimum. Tujuannya, supaya
pelunasan bisa lebih cepat. Jika memang mendesak, jual saja sebagian aset Anda untuk
melunasi hutang-hutang.

6 Cara Mengatur Modal Pinjaman Bank


30 Des 2015 12:26:00 6361

Dipakai Bersama

Ketiadaan modal untuk memulai bisnis bisa diakali dengan mengajukan pinjaman ke
bank, akan tetapi sebelum mengajukan permintaan kredit ke bank ada baik Anda
memikirkan matang-matang konsep bisnis Anda. Perhatikan hal detail, mulai dari konsep
bisnis yang akan Anda implementasi sampai dengan prospek pasar agar Anda berpotensi
untuk mengeruk keuntungan. (Baca juga: Tips Mengajukan Kredit untuk Modal Usaha)

Lalu jika pinjaman modal dari bank sudah cair apa yang harus kita lakukan?

Modal hasil pinjaman dari bank harus diperhatikan dengan cermat agar hal buruk tidak terjadi
pada bisnis Anda. Anda baru saja akan memulai bisnis! Jadi, segera eksekusi ide bisnis Anda
dan jangan lupa untuk tetap membayar 'kewajiban' Anda ke bank. Dan agar modal ini tidak
sia-sia, karena yang utama adalah modal ini untuk keperluan bisnis Anda maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Gunakan pinjaman bank untuk meningkatkan produktivitas. Misalnya untuk


membeli mesin penggilingan daging untuk usaha pembuatan bakso, membeli alat sablon
untuk usaha kaos oblong, membeli tambahan mesin jahit untuk bisnis tekstil Anda,

2. Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Hal ini akan memudahkan Anda untuk
mengontrol arus kas, berupa pemasukan dan pengeluaran yang jelas dan
terukur. Penggabungan rekening ini menjadi satu akan membuat Anda kerepotan dan
bisa berdampak negatif bagi bisnis Anda,

3. Sediakan dana khusus untuk membayar angsuran setiap bulannya, pisahkan langsung jika
ada pemasukan dalam bisnis Anda. Ini adalah prioritas utama untuk pengeluaran Anda,
jangan sampai menunggak,

4. Investasikan hasil keuntungan yang didapat untuk pengembangan usaha,


misalnya pemasaran, tabungan, membeli peralatan baru, dsb,

5. Catat semua pemasukan dan pengeluaran dalam pembukuan yang rapi dan terperinci agar
memudahkan Anda dalam pengecekan cash flow bisnis Anda,

6. Hindari menggunakan pinjaman modal bank ini untuk bisnis yang belum pasti potensinya,
karena masih ada kewajiban Anda untuk mengembalikan modal.

Modal pinjaman dari bank seperti oase di padang pasir, terlihat indah dari kejauhan tetapi
semu ketika dekat. Jadi, bijaksanalah dalam mengatur dana pinjaman ini, gunakanlah sesuai
dengan tujuan awal yaotu untuk mengembangkan bisnis. Hindari pemakaian untuk urusan
konsumtif.

7 Cara Mengelola Uang Pinjaman Bank


REFORMASI HUTANG Beranda 22 Desember 2016 0 Komentar
Cara mengelola uang pinjaman bank Modal usaha adalah salah satu faktor penting untuk
membangun dan mengembangkan usaha atau bisnis. Dan, hampir setiap pebisnis selalu
mengupayakan modal yang cukup untuk mendukung bisnisnya dapat maju dan berkembang.
Jika modal yang dimiliki sangat minim, tidak sedikit pebisnis yang melakukan pinjaman atau
mengajukan hutang pada bank.

Namun, tidak sedikit pebsnis yang tidak dapat memanfaatkan pinjaman modal tersebut secara
tepat. Untuk itu, Anda harus ekstra berhati-hati agar uang pinjaman bank tersebut dapat
menjadi modal usaha yang menguntungkan, bukan sebaliknya malah menimbulkan masalah
di kemudian hari hanya karena Anda tidak cermat mengelola pinjaman tersebut.

Nah, bagi Anda yang berniat mengajukan pinjaman pada bank, sebaiknya Anda mengetahui
beberapa cara mengelola uang pinjaman bank agar tidak menimbukan kerugian dan justru
akan membuat bisnis Anda bangkrut.

1. Disiplin dalam memisahkan uang pribadi dan uang usaha

Cara mengelola uang pinjaman bank yang kali pertama harus Anda lakukan adalah
disiplin dan komitmen dalam memisahkan uang pribadi dengan uang usaha. Hal ini dapat
mempermudah Anda dalam mengontrol arus kas, yang berupa pengeluaran dan pemasukan
usaha Anda. Untuk itu, Anda harus memiliki dua rekening yang membedakan dua uang
tersebut.

2. Komitmen menggunakan uang pinjaman untuk meningkatkan produktivitas kerja

Cara mengelola uang pinjaman bank yang selanjutnya adalah dengan melakukan
perencanaan penggunaan uang usaha sebaik mungkin, terutama untuk meningkatkan
produktivitas kerja sehingga dapat melancarkan kinerja bisnis Anda. Seperti, membeli
peralatan dan perlengkapan kerja, membeli bahan baku produk bisnis Anda, mengikuti
pelatihan kerja, dan sebagainya.

3. Membuat buku pencatatan keuangan

Menuliskan semua arus kas dalam bentuk buku pencatatan keuangan yang meliputi buku kas
masuk (BKM) dan buku kas keluar (BKK) juga menjadi salah satu cara mengelola uang
pinjaman bankdengan baik. Kedua buku tersebut bermanfaat untuk mencatat semua arus kas
bisnis Anda, baik pengeluaran dan pemasukan sehingga Anda dapat mudah melakukan
pengecekan arus kas dalam bisnis Anda tersebut.

4. Menyediakan dana khusus untuk membayar angsuran

Cara mengelola uang pinjaman bank juga dapat Anda lakukan dengan menyediakan dana
khusus untuk membayar angsuran setiap bulan. Anda harus disiplin untuk tidak
mengganggu dana khusus ini untuk kebutuhan apapun agar Anda selalu tepat waktu
membyar angsuran.

5.Mampu memutar arus kas

Sebagai seorang pebisnis, Anda harus mampu memutar arus kas. Hal ini merupakan salah
satu cara mengelola uang pinjaman bank yang harus diperhatikan. Jadi, Anda harus
memastikan alur putaran kas Anda yang meliputi pengelolaan hutang, piutang, dan
persediaan berjalan dengan baik, tidak lambat. Hal ini sangan mendukung keberlangsungan
bisnis Anda.

6. Menginvestasikan keuntungan untuk mengembangkan bisnis

Menginvestasikan keuntungan yang telah Anda dapatkan dari bisnis untuk mengembangkan
bisnis Anda tersebut juga menjadi salah satu cara mengelola uang pinjaman bank. Anda
bisa menyisihkan hasil keuntungan bisnis Anda untuk membuka cabang baru, membeli
peralatan baru yang lebih canggih, meningkatkan kualitas produk bisnis Anda, dan
sebagainya.

7.Jangan gunakan uang pinjaman bank untuk kebutuhan konsumtif

Tidak menggunakan uang pinjaman untuk kebutuhan konsumtif juga termasuk salah satu cara
mengelola uang pinjaman bank yanh tepat. Anda harus selalu mengingat akan tujuan awal
mengajukan pinjaman ke bank hanya untuk tujuan mengembangkan bisnis, bukan untuk
membiayai kebutuhan berbelanja, plesir, makan, dan kebutuhan pribadi Anda setiap hari.

Demikian beberapa cara mengelola uang pinjaman bank yang perlu Anda lakukan. Jika
Anda sudah melakukan beberapa atau semua cara di atas, namun bisnis yang Anda miliki
belum berhasil dan menguntungkan maka Anda sebaiknya segera melakukan cara lain, yaitu
dengan mengikuti Pelatihan Zona Kaya di Bioenergi Center yang akan membantu Anda
dalam mengelola keuangan usahasecara baik dan tepat sehingga omset bisnis Anda dapat
naik dengan mudah dan cepat.

Tips Berdagang untuk Pemula


FacebookTwitter

Untuk mendapatkan penghasilan tambahan paling mudah adalah berdagang kecil-kecilan


dengan modal sedikit ataupun berhutang dari bank atau kerabat. Paling sederhana dan tidak
menghabiskan waktu adalah berdagang dengan menitipkan barang dagangan kita di toko
orang atau tempat umum lainnya.

Untuk memulai usaha dagang, berikut tips berdagang untuk pemula:

1. Tentukan konsumen yang akan kita jangkau. Hal ini sangat penting, karena kalau tidak
punya sasaran yang sempit kita akan bingung menentukan barang yang akan dijual.

2. Tentukan jenis barang apa yang kira-kira laku di komunitas tertentu, sehingga usaha yang
kita lakukan tidaklah sia-sia.

3. Hitung modal yang diperlukan, kalau uang tabungan kita masih kurang untuk berdagang,
kita dapat meminjam uang dari keluarga, teman atau kerabat lainnya. Kenapa tidak dengan
Bank? Karena jangka waktu untuk pembayaran dari keluarga, teman atau kerabat lainnya
masih bisa dikompromikan, hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga apabila usaha dagang kita
tidak lancar.

4. Tentukan tempat berdagang dilakukan. Masalah tempat menggelar barang dagangan


jangan pikirkan secara sempit di jaman sekarang. Sekarang ini, kita dapat menggelar barang
dagangan kita di dunia maya juga, jadi jangan lupakan hal ini. Bila dibuat daftarnya kira-kira
tempat berdagang yang dapat dipilih adalah: Berjualan di rumah sendiri. Tanpa modal sewa
dan gunakan peralatan-peralatan yang ada. Untuk tenaga kerja bisa minta tolong suami/istri
atau sanak keluarga yang tinggal di rumah dan tidak bekerja untuk melayani pembeli. Contoh
usaha yang cocok dengan tempat ini adalah rumah makan, warung, kedai jus, toko aksesoris
wanita, toko baju, jualan voucher, dsb.

Biarkan Teman Memutar Uang Kita

30 tahun silam, seorang fund manager mendirikan sebuah investment partnership dengan
merogoh kantong US$ 100. Kala itu siapa sangka bahwa tahun 1998 si manajer investasi tadi
terdaftar sebagai salah seorang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih US$ 33 miliar versi
Majalah Forbes. Warren Buffett adalah orang yang dimaksud. Benar, kepiawaian Buffett
mengelola investasi bak magnet yang menyedot animo investor untuk turut memercayakan
modalnya ke murid investor legendaris Benjamin Graham dan Philip Fisher itu.

Buffett punya jurus ampuh dalam berinvestasi, dikenal dengan Warren Buffett Way.
Menurutnya, untuk menjadi investor yang baik, paling tidak perlu mempunyai tiga
karakteristik penting: kemampuan menahan emosi (ketakutan dan keserakahan),
mengutamakan analisis fundamental perusahaan (bukan analisis ramalan pasar), serta
kemampuan melawan arus. Harga pasar kerap ditentukan oleh emosi para pemodal, tapi
dalam jangka panjang pasar bakal mengikuti fundamental perusahaan.
Untuk itu, bila investor memegang teguh prinsip tadi, peluang sukses dalam jangka panjang
kian terbuka lebar. Walaupun tidak spektakuler seperti kasus Buffett, tren menitipkan
investasi ke orang kepercayaan masih bertahan hingga sekarang. Roy Sembel memperkuat
hal tersebut. ?Biasanya itu terjadi pada orang-orang yang memiliki hubungan sangat erat atau
reputasi benar-benar terjamin,? ujar pengamat investasi dari MM Univesritas Bina Nusantara
ini.

Masih menurut Roy, umumnya orang yang menitipkan investasi ke sana kemari itu didorong
oleh kesibukan padat, tak banyak waktu luang, high networking, tak punya akses informasi
bidang tertentu, serta ada duit nganggur. Karakteristik ini dimiliki oleh para eksekutif yang
selain punya keranjang investasi formal, juga ingin trial and error di instrumen lain. Lisa
Soemarto, Direktur Pavillion Capital, termasuk orang yang tertarik menitipkn investasi lewat
proyek kawan yang cukup lama dikenal, sehingga sifat hubungannya sangat kekeluargaan.
Setidaknya ada tiga investasi yang telah dibenamkan. Pertama, menyertakan saham 40% ke
PT Biruku Sinema Indonesia yang membidangi rumah produksi dengan label Blue Screen
tahun 2000 bersama 7 orang .

?Saya tertarik investasi ini karena berkaitan dengan dunia entertainment yang saya pelajari di
bangku kuliah,? papar master bisnis komunikasi dari Universitas European, Paris itu. Kedua,
ia menaruh uang ke PT Global Fortune Research yang berkedudukan di Malaysia pada 2003.
Perusahaan ini membidangi riset analisis ekonomi yang dikelola oleh lima teman. Ia bersedia
menerima ajakan teman, lantaran basis bisnis ini berhubungan dengan profesi yang
digelutinya sebagai fund manager dan financial planner. Di sini kepemilikan saham Lisa
26%. Ketiga, per Oktober 2003 ia tanam duit ke bisnis Bursanotebook.com (jual-beli
notebook baru dan seken) yang dikelola teman. Porsi sahamnya dalam investasi ini 25% dan
sisanya dimiliki empat orang lainnya. Ia kepincut ikut nitip uang di sini karena peluang bisnis
yang ditawarkan sangat masuk akal, serta didukung business plan yang mantap.

Dari diversifikasi portofolio Lisa tampak bahwa sektor bisnis yang digeluti titip investasi itu
bervariasi. Yang jelas, berkaitan dengan hobi dan lingkungan profesi. Andre Utomo Puspo
misalnya. Direktur PT Jamu Puspo Internusa itu meski sehari-harinya mengurusi perusahaan
jamu, ia melirik tawaran investasi restoran, teknologi informasi (TI) dari temannya gara-gara
hobi. Jauh sebelum Lisa ikut-ikutan titip investasi ke teman, Andre justru mengawali sejak
tahun 1996 di bisnis TI. Ia menyebut perannya di sini sebagai silent partner. Kebiasaan ini
terus berlanjut pada 2000 dengan menginjeksi modal lagi di sebuah perusahaan TI bermarkas
di Bandung. Ia menggengam 20% saham dari 6 orang yang terlibat di sana. Lucunya,
kedekatan Andre dengan para shareholder lain justru bermula dari Internet. ?Setelah
melakukan penjajakan 6 bulan langsung deal,? kenang sarjana finansial dan manajemen dari
Universitas Woodbury, Los Angeles ini. Tidak puas hanya bersentuhan dengan investasi
berbau TI, Andre merambah ke restoran. Investasi ini dilakukan pada 2003 bersama lima
teman gaulnya dengan jumlah saham 20%.

Bagi eksekutif muda itu, bisnis rumah makan tidak pernah ada matinya. Maksudnya, dalam
kondisi apa pun orang tetap butuh makan. Bisnis TI sudah. Resto pun oke. Apalagi? Sasaran
berikutnya, Andre memasuki bidang properti tahun 2003. Ia berpatungan dengan familinya
membeli apartemen. Setelah direnovasi, apartemen itu disewakan kembali, sehingga sekarang
tinggal memetik buah investasinya. Selain dunia TI, resto dan properti, Andre juga suka
menitipkan investasi ke temannya yang terjun di perusahaan sekuritas. Menurut lelaki
kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1972 itu ia hobi bermain saham sejak 1995. Akan tetapi,
terhitung tahun 1999, lantaran kesibukan kerjanya luar biasa, tidak lagi bisa meng-handle
sendiri. Jalan keluarnya: ya titip duit ke Maksi Securities yang kebetulan dikelola temannya
untuk dibiakkan ke bursa lewat aksi jual-beli saham. Seorang eksekutif di kelompok usaha
Sinar Mas senada dengan pilihan Andre untuk titip investasi di bidang saham. Ia
mengungkapkan, bersama banyak koleganya acap kali setor uang hingga Rp 1 miliar untuk
dikembangbiakkan lewat saham.

Pertimbangan tidak main saham sendiri, lagi-lagi disebabkan waktunya sempit untuk bisa
memonitor pergerakan saham day-to-day. Mereka pun sadar di balik risiko besar main saham,
justru di sanalah opportunity untung gede siap ditangkap. Eksekutif Sinar Mas tadi
menambahkan, di samping saham, teman-temannya juga banyak yang tanam duit ramai-
ramai di instrumen obligasi atau sektor riil. Roy menengarai, para eksekutif yang sibuk juga
suka titip investasi takeover perusahaan potensial tapi menjelang kolaps, beli aset BPPN,
jual-beli properti, dan semacamnya.

Bagaimana mengontrol kepercayaan yang diamanatkan ke kawan itu? Kalau eksekutif Sinar
Mas dkk. itu lebih suka me-review perkembangan investasi yang dititipkan tiga bulan sekali.
Lisa mengaku fleksibel. ?Untuk investasi Bursanotebook.com bisa, telepon-teleponan tiap
hari. Tapi kalau investasi yang lain cukup saat rapat pemegang saham tahunan,? ia
mengungkapkan. Sementara itu, Andre tiap bulan berusaha melakukan pertemuan dengan
para mitra investasinya. Soal besar-kecilnya pembagian risiko dan profit, baik Lisa, Andre
maupun eksekutif Sinar Mas tadi sepakat itu tergantung pada porsi saham yang dimiliki.

Bagi Andre, biasanya modal untuk investasi titip itu dibatasi maksimum 20%. Dan
sewajarnya orang yang menawarkan bisnis itulah pihak mayoritas. Eksekutif lain
menyebutkan penempatan saham investasi titipan itu cuma 10%-20% dari total kekayaannya
yang likuid guna membatasi risiko. Lisa mengakui, dari penyertaan modal yang bervariasi
itu, ada yang masih rugi, belum kelihatan hasil dan sudah mencetak return.

Bagaimanapun, sejak awal mereka harus sadar untuk siap rugi. Pasalnya, investasi yang tak
dikelola sendiri dari hari ke hari tergolong riskan. Roy memprediksi, lazimnya setelah
mendapatkan keuntungan dari duit yang ditanamkan, si empunya modal tidak menarik begitu
saja uangnya. Bahkan, uangnya dipaksa bekerja lebih keras lagi untuk menggemukkan pundi-
pundi si investor. Ini sejalan dengan teori Robert T. Kiyosaki dalam bukunya The Cashflow
Quadrant. Di sini para eksekutif perannya masuk kuadran I (investor), meski di luar itu
mereka tercatat sebagai profesional. Lisa dan Andre sepakat dengan Roy bahwa titip investasi
mesti dijalankan dengan serius dan jangka panjang meski kesannya sekadar titip sana-sini.
Lebih dari itu, Lisa hendak mengembangkan investasi titipan itu dengan menerima beberapa
tawaran lagi. ?Rencananya saya akan ikut ajakan teman investasi di fashion, life style dan
media keuangan. Tapi saat ini masih berusaha memperbanyak mitra,? Lisa berujar.
Sementara itu, Andre berencana melanjutkan ekspansi titip ke kawannya itu dalam
pembukaan beberapa resto, bisnis elektronik dan TI.

Prospek investasi titip ke kawan itu masih menjanjikan. Mengapa? ?Karena para investor
tidak lagi bisa mengandalkan bunga deposito yang menipis. Akibatnya, pemodal berupaya
mencari alternatif investasi return besar, tapi risiko masih acceptable,? Roy menjelaskan.
Boleh saja berasumsi demikian. Toh, yang harus diingat: apa pun jenis investasi kita tak luput
dari dalil investasi hi-risk hi-return atau sebaliknya. Andre menyodorkan tiga tip agar sukses
sebagai silent partner investasi. Pertama, kenali betul calon mitra investasi dari latar
belakangnya. Pasalnya, kadang kala ada teman yang cuma enjoy diajak main, tapi kurang
sreg untuk urusan bisnis dan investasi. Kedua, sejak dini harus dapat mengalkulasi proyek
investasi yang ditawarkan. Ketiga, harus cermat menentukan jenis investasi yang dimasuki,
terutama capital expenditure mesti bagus. Artinya, jangan masuk ke perusahaan yang
bisnisnya berkembang gara-gara liability growth atau utang. Sebaliknya perusahaan tangguh
adalah yang dimulai dari growth by equity. Tidak kalah penting, percayakan investasi Anda
pada orang-orang yang memiliki keahlian di bidangnya.

Punya Sifat Gak Enakan? Dengan 6 Tips Ini, Kamu Bisa Lebih Mudah Bilang
Tidak Pada Orang-orang

1 year ago By Aulia Kushardini

10,119 Shares

Kita lahir dan dibesarkan dalam budaya yang serba sopan. Kalau orang lain
meminta kita membantu atau melakukan sesuatu, rasanya tidak enak kalau tidak
bilang iya. Akibatnya, kita jadi sering mengiyakan hal-hal yang sebenarnya tak
ingin kita lakukan.

Padahal sikap ini bisa menciptakan bencana, lho. Terlalu banyak melayani orang
lain akan merampok waktumu untuk diri sendiri. Gara-gara terlalu fokus mewujudkan
mimpi orang lain, kamu pun bisa gagal mewujudkan ambisi pribadi.

Jadi, bagaimana sih caranya supaya kita bisa berlatih bilang tidak?

1. Tidak enakan hanyalah sekadar perasaan. Temanmu pasti mengerti saat kamu
memang tak bisa menawarkan bantuan

letting_go_of_balloons__no__02_by_redandbluecrayons-d5cjc9p

Tenang. Orang-orang tak akan mengecapmu buruk, kok. via


redandbluecrayons.deviantart.com
Sering kali, kita mengiyakan permintaan orang karena takut pada risiko yang ada
jika kita menolaknya. Misalnya, saat seorang teman ingin meminjam uang, kita akan
mengiyakan meski keuangan sendiri hampir pailit. Alasannya, kita takut disebut pelit.

Advertisement

Padahal, menolak permintaan seseorang belum tentu akan membuat orang itu
mengecapmu buruk. Apalagi kalau kamu menolak dengan alasan yang wajar.
Ketika ditolak, kebanyakan orang tidak akan menghabiskan waktu mengutuk orang
yang menolak mereka, kata psikolog Linda Tillman dari Psych Central, Mereka
akan move on dan langsung mencari orang selanjutnya yang bisa dimintai tolong.

2. Menolak permintaan orang lain bukan berarti kamu jahat. Apalagi kalau kamu
punya alasan yang kuat

Kamu nggak jahat!

Kamu nggak jahat! via youqueen.com

Kamu mungkin selalu menjawab iya karena merasa bersalah saat bilang tidak.
Menurutmu, jahat sekali kalau kamu harus menolak permintaan tolong temanmu
yang memang membutuhkan. Hmm kalau kamu merasa seperti ini, coba deh
kamu pikirkan perasaanmu ulang.

Jahat itu adalah ketika kamu dengan sengaja menyakiti perasaan orang lain. Kamu
menganggap mereka tidak pantas mendapatkan waktumu, atau tidak layak diberikan
bantuan. Pasti bukan itu yang sebenarnya kamu pikirkan. Kamu menolak bukan
karena kamu tidak mau, tapi karena memang keadaan tidak mengizinkan.

3. Mungkin kamu memang tidak bisa langsung bilang Tidak. Walau begitu, cobalah
untuk menangkis dorongan menjawab Iya saat itu juga

Meditasi bisa menjernihkan pikiranmu

Bersabarlah. Jangan langsung menjawab tidak. via www.huffingtonpost.com

Tetap susah bilang tidak bisa? Ada cara-cara lain yang bisa kamu gunakan untuk
menangkis dorongan menjawab iya. Misalnya, dengan meminta waktu untuk
berpikir terlebih dahulu. Katakan saja: Kuberi tahu jawabannya besok pagi, ya!
Dengan begini, kamu bisa mempertimbangkan masak-masak apa kamu memang
mampu menolong temanmu. Ketika memutuskan bahwa kamu harus menolak, kamu
pun punya waktu menyusun kalimat yang sopan.

4. Setiap harus berkata Tidak, mungkin kamu akan merasa sedikit sedih. Tapi
sadarilah bahwa perbuatanmu itu manusiawi

Hibur dirimu sendiri dengan cara apapun

Hibur dirimu sendiri dengan cara apapun via www.informedmeateater.com

Kamu pasti akan merasa bersalah ketika mengatakan Tidak pada seseorang.
Karena itu, hibur dirimu sendiri setiap kali kamu harus melakukannya. Sadarilah
bahwa perbuatanmu itu manusiawi. Orang yang memintamu toh juga masih punya
teman-teman lain untuk dimintai tolong.

Ingat, setiap kamu mengatakan tidak, jangan berkali-kali minta maaf. Sebelum
melontarkan kata maaf yang ketiga atau keempat kalinya, tanyakan dulu pada dirimu
sendiri: apakah ini memang salahmu? Seringnya sih jawabannya Bukan. Jadi
santai saja, ya.

5. Mungkin kamu selalu bilang Iya karena merasa tak percaya diri. Tapi
percayalah, kamu tak perlu memaksa diri menyanggupi

Pelihara kepercayaan diri sendiri

Pelihara kepercayaan diri sendiri via styleatron.com

Kadang, alasan kita berusaha menyenangkan orang lain adalah karena kita merasa
butuh penerimaan mereka. Kita merasa bahwa harga diri kita tergantung pada
bagaimana mereka memandang kita. Akhirnya, kita pun akan mati-matian berusaha
membuat mereka menyukai kita.

Selain itu bisa jadi kita merasa diri sendiri tak berguna. Akhirnya, ketika orang lain
butuh bantuan, kita berusaha memaksa diri menyanggupinya demi membuktikan
pada diri sendiri bahwa kita ada gunanya.
Kalau sudah begini, sebenarnya masalahnya bukan pada orang lain. Masalahnya
ada pada dirimu sendiri. Kamu merasa bahwa kamu tidak berharga dan tidak
berguna. Padahal, coba pikirkan: kalau kamu memang pribadi yang seperti itu, apa
masih ada yang mau jadi temanmu? Apakah mereka akan menyayangimu seperti
sekarang? Kalau mereka melihat sesuatu yang bernilai pada dirimu, kenapa kamu
tidak?

6. Lagipula, menyenangkan hati orang lain adalah tanggung jawab orang itu sendiri,
bukan kamu!

Kiat disukai di tempat kerja

Kiat disukai di tempat kerja: percaya diri. via www.huffingtonpost.com

Yang paling penting, kamu harus ingat: suasana hati setiap orang adalah tanggung
jawab mereka sendiri. Bukan tugasmu untuk membuat orang lain senang. Tugas
mereka sendirilah untuk mengontrol apa yang mereka rasakan.

Jadi, jangan pernah terpaksa bilang iya hanya karena takut menghancurkan mood
orang. Apalagi kalau sikap itu hanya akan menghancurkan mood-mu sendiri. Ini
bukan ajaran menjadi egois, ya. Ketika kamu memilih untuk memprioritaskan dirimu,
orang lain yang meminta pertolonganmu toh akan baik-baik saja. Dan ketika kamu
sudah punya waktu yang lebih luang untuk menolongnya, dia hanya tinggal
menunggu tawaran bantuan darimu tiba.

Cara Orang Berduit Memanfaatkan Uang Mereka Supaya Tetap Kaya

Meski makna kesuksesan bermacam-macam, tebalnya dompet atau gemuknya


rekening kerap diasosiasikan dengan keberhasilan. Di mata masyarakat, seseorang
akan dinilai sukses ketika dia mampu menghasilkan banyak uang.

Sebenarnya, bagaimana sih orang-orang sukses memandang, menghargai, dan


memanfaatkan uang yang telah mereka hasilkan? Yuk, coba kita lihat sudut
pandang mereka. Kamu yang siap dan sedang mencoba untuk mencapai
kesuksesan mungkin bisa terbantu oleh artikel ini.
1. Orang-Orang Sukses Berhutang, Namun Bukan Untuk Dihambur-Hamburkan.
Mereka Meminjam Modal Untuk Menghasilkan Uang.

Belenggu hutang

Belenggu hutang via www.bottong.com

Berhutang memang menggiurkan. Kamu bisa datang ke bank, mengisi aplikasi untuk
pengajuan hutang lalu beberapa hari kemudian dana segar sudah ada di tanganmu
dan bisa kamu manfaatkan untuk modal bisnis. Bisa juga hutang bentuk lain, lewat
kartu kredit misalnya. Tinggal gesek untuk membeli apapun yang kamu mau, seakan
kamu punya uang tunai di tangan. Walau pusing bayar tagihan saat tanggal jatuh
tempo.

Yang membedakan orang sukses dengan orang biasa adalah bagaimana ia


menyikapi hutang. Orang sukses hanya berhutang untuk menghasilkan uang yang
jumlahnya berlipat ganda dari hutangnya. Ia tidak akan memiliki hutang hanya untuk
kebutuhan konsumtif.

Advertisement

Dia juga tidak akan membiarkan dirinya berlama-lama terlilit hutang. Seseorang
yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk sukses akan berusaha untuk
melunasi hutangnya secepat mungkin. Ia rela hidup lebih susah dan menyimpan
uangnya agar bisa lebih cepat hidup bebas hutang. Pinjaman uang kepada pihak
lain dipandang sebagai beban yang akan memberatkan langkahnya menuju
kesuksesan yang lain.

2. Mereka Mengerti Akan Digunakan Untuk Apa Uang yang Mereka Hasilkan

Tahu kemana uangmu dibelanjakan

Tahu kemana uangmu dibelanjakan via gs.delfi.lt

Setiap gajian dan dapat transferan kamu udah seneng banget dan langsung
kepengen belanja sepuasnya? Bahagia selama 7 hari di awal bulan, kemudian hidup
ngirit 23 hari setelahnya. Kalau kebiasanmu masih begini maka kekayaan itu masih
jauh.
Orang sukses nan kaya tahu dengan pasti bahwa uang di rekening mereka tak lebih
dari sekedar digit. Mereka sudah punya gambaran jelas di otak akan mereka
gunakan untuk apa uang ini. Seperti yang pernah Hipwee tulis di cara orang terkaya
di Asia mengatur uang, pribadi dengan semangat sukses selalu mempertimbangkan
setiap sen uang yang akan ia keluarkan.

Kalau kamu mau sukses dan bergelimang uang, pastikan kamu benar-benar tahu
akan kamu gunakan untuk apa uang yang sudah kamu hasilkan. Sebab jika tidak
berhati-hati maka sebanyak apapun pendapatanmu, kamu tidak akan pernah punya
sisa uang di tangan. Jangan terjebak pada keinginan konsumtif yang nggak akan
ada ujungnya. Pastikan juga kamu membiasakan dirimu untuk meletakkan
penghasilan di skema investasi yang membawa keuntungan.

3. Orang Sukses Plus Kaya Justru Tidak Akan Terlalu Suka Membeli Barang Mewah

Perbedaan cara membelanjakan uang antara orang kaya dan nggak kaya justru
pada loyalitas mereka terhadap barang-barang berkelas. Orang yang keadaan
ekonominya masih biasa-biasa saja justru lebih suka belanja barang mewah
dibandingkan mereka yang sudah kaya dan punya cukup uang untuk itu.

Saat karyawan kelas menengah nyicil untuk beli handphone yang harganya 10 juta,
bos-nya justru tenang-tenang saja pakai ponsel sederhana. Orang yang
penghasilannya belum seberapa sibuk gonta-ganti mobil, orang yang sudah punya
banyak uang akan merasa cukup dengan kendaraan roda empat yang sudah 5
tahun dia miliki.

Mereka tahu bahwa gaya hidup tidak akan ada habisnya jika terus diikuti. Lagipula
toh mereka sudah kaya, jadi kenapa harus berusaha kelihatan kaya dengan belanja
barang mewah? Sesekali orang-orang sukses ini memang membeli barang yang
super mahal, namun itu ia lakukan dengan penuh perhitungan dan ia anggap
sebagai hadiah untuk diri sendiri. Bukan kebiasaan yang harus dilakukan setiap hari.

4. Di Rekening Mereka, Selalu Tersisa Uang Untuk Kebutuhan Mendadak

Selalu siap untuk kebutuhan mendadak

Selalu siap untuk kebutuhan mendadak via www.zarada.ba


Salah satu alasan kenapa orang kaya gak pernah terlihat miskin adalah karena
mereka selalu mempersiapkan uang untuk kebutuhan mendadak. Berbeda dengan
pembelanja yang menghabiskan penghasilannya untuk keperluan-keperluan
konsumtif, orang kaya yang bergelimang uang memahami bahwa berbagai
kemungkinan bisa terjadi di hidup mereka.

Sakit tiba-tiba, keluarga yang butuh bantuan, hingga terancam bangkrut karena
pasar terguncang mereka menghitung dengan jeli setiap kemungkinan yang bisa
menghantam kenyamanan hidup mereka. Setiap mendapat penghasilan mereka
akan menyisihkan sejumlah uang sebagai dana darurat. Menurut tips salah satu
pakar finansial Indonesia, besarnya dana kebutuhan darurat bagi kamu yang masih
lajang adalah 4x biaya hidup bulanan.

5. Sebagian Uang BENAR-BENAR Ke Masuk Tabungan

Konsisten menabung

Konsisten menabung via www.blogcdn.com

Orang kaya menghargai uang yang telah mereka hasilkan dengan baik, sehingga
mereka akan lebih berhati-hati untuk membelanjakannya. Salah satu bentuk
penghargaan terhadap uang adalah dengan menabung sebagian dari penghasilan
yang didapatkan.

Orang-orang kaya mampu menahan diri mereka untuk tidak mengotak-atik tabungan
dana simpanan tersebut. Mereka memikirkan kepentingan jangka panjang dibanding
pemenuhan kebutuhan tersier sesaat. Berbeda dengan kebiasaan di masyarakat
kita yang menabung uang sisa setiap bulan, mereka justru menyisihkan sekian
besar uang untuk disimpan. Baru menggunakan sisanya untuk kebutuhan sehari-
hari.

6. Berani Mengambil Risiko Dengan Uang yang Ia Miliki

Investasi properti dan emas

Investasi properti dan emas via tengkuwinda.com


Menyimpan uang di bank memang membuatmu punya dana cadangan yang bisa
kamu gunakan. Tapi jangan salah, jika kamu hanya mendiamkan dana itu tanpa
melakukan apapun maka sebenarnya uangmu hanya digerogoti oleh biaya
administrasi bank. Orang-orang kaya tidak akan membiarkan hal ini terjadi pada
dana yang telah susah payah mereka simpan.

Mereka berani mengambil risiko untuk berinvestasi lewat pasar modal atau
menyalurkan dana tersebut ke skema investasi bisnis. Orang-orang sukses yang
bergelimang uang sadar bahwa semakin besar risiko yang mereka ambil dengan
uang yang ia miliki, maka semakin tinggi pula keuntungan yang bisa diperoleh. Ia
akan lebih memilih mengambil risiko daripada membiarkan uangnya berdiam diri di
bank dan habis hanya karena inflasi. Kalau kamu masih bingung investasi apa yang
bisa kamu aplikasikan ke uang simpananmu, coba baca artikel 10 cara biar kamu
bisa kaya di usia muda yang pernah Hipwee tulis.

7. Penghasilan Besar Bukan Segalanya, Yang Penting Berapa yang Bisa Disimpan
dan Dikembangkan

Penghasilan besar bukan segalanya

Penghasilan besar bukan segalanya via metrobloggen.se

Orang-orang kaya sadar bahwa penghasilan besar akan selalu sejalan dengan
pengeluaran besar. Mereka tidak menghitung kekayaan dari besarnya uang yang
masuk ke rekening mereka setiap bulannya. Kondisi keuangan mereka hitung dari
aset bersih yang mereka miliki.

Cara menghitung aset bersih yang kamu miliki adalah (formula ini diambil dari laman
berikut) :

ASET BERSIH = [ Aset Tidak Bergerak (rumah, tanah, kendaraan) + Likuiditas


(simpanan di bank, dana pensiun, pencairan polis asuransi, hasil investasi) + Aset
Lain (perhiasan, simpanan emas, koleksi barang antik) ] [ Pinjaman di Bank +
Cicilan Bulanan ]

Inilah formula yang digunakan oleh orang-orang sukses untuk menentukan posisi
finansial mereka. Dengan melakukan cara ini kamu akan lebih mengetahui kondisi
keuanganmu plus membuatmu tidak lapar mata untuk membelanjakan penghasilan
yang kamu dapat.

8. Uang Didapatkan Lewat Diversifikasi Penghasilan

Perluas sumber pemasukanmu

Perluas sumber pemasukanmu via static.squarespace.com

Kesuksesan dan kekayaan didapatkan oleh orang-orang yang memperlakukan uang


mereka sebaik mungkin. Salah satunya adalah dengan memperluas diversifikasi
penghasilan. Setiap usaha pasti memiliki pasang dan surut. Tidak ada satu bisnis
yang bisa terus menerus diandalkan untuk mendapatkan penghasilan yang tetap.

Orang-orang kaya berusaha mendapatkan penghasilan dari berbagai bidang usaha.


Secara tidak sadar jika kamu ikut mencontoh kebiasaan ini sebenarnya kamu
sedang melakukan dua hal baik sekaligus. Pertama, kamu memperluas investasi
yang bukan tidak mungkin akan memberimu keuntungan berlipat ganda. Kedua,
kamu mengurangi resiko terhadap penurunan drastis pendapatan yang bisa
disebabkan karena situasi pasar dan kecelakaan yang tidak diinginkan.

9. Selalu Tahu Batas Saat Membelanjakan Uang

Selalu tahu batas saat belanja

Selalu tahu batas saat belanja via buttonsandchary.com

Walau uang yang dihasilkan sudah berlimpah, namun orang-orang kaya justru sadar
batas setiap mengeluarkan uang untuk belanja. Kebiasaan untuk memandang
penghasilan sebagai digit yang harus terus dikembangkan membyat mereka bisa
membedakan mana kebutuhan yang betul-betul krusial, mana yang hanya sebatas
keinginan yang bisa ditunda.

10. Mereka Rela Membayar Jasa Profesional Pengatur Keuangan

Membayar jasa penasihat keuangan


Membayar jasa penasihat keuangan via
womenfaforum.morganstanleysmithbarney.com

Bisa menghasilkan milyaran dolar TIDAK SELALU diikuti dengan kemampuan untuk
bisa mengelolanya. Kurangnya pengetahuan soal investasi dan godaan untuk
membelanjakan pendapatan sangat disadari oleh orang-orang yang telah mapan
secara finansial.

Orang-orang kaya tidak pernah berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang mereka
demi mendapatkan jasa profesional penasihat keuangan. Hal ini merupakan salah
satu bentuk investasi jangka panjang yang bisa membuat mereka terus kaya
sepanjang hidup.

11. Menggunakan Uangnya Untuk Berbagi Dengan yang Membutuhkan

Ringan tangan untuk berbagi

Ringan tangan untuk berbagi via dikabeast.files.wordpress.com

Secara logika, berbagi dengan orang lain memang akan mengurangi jumlah uang
yang ada di rekeningmu. Namun terkadang hidup digerakkan oleh hal-hal yang
berada diluar rasionalitas. Orang yang bisa mempertahankan kesuksesan finansial
biasanya adalah orang yang justru ringan berbagi dengan sesama. Ia akan mudah
memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Saat mereka terus berbagi,
rejeki justru akan lebih mudah berdatangan dari berbagai arah.

12. Bekerja Keras Untuk Menghasilkan Banyak Uang dan Membelanjakannya


Sesedikit Mungkin

Bekerja sekeras mungkin, belanja sesedikit mungkin

Bekerja sekeras mungkin, belanja sesedikit mungkin via


payload.cargocollective.com

Cara untuk menjadi kaya dan tetap kaya sampai kamu tua adalah dengan
menghasilkan banyak uang dan membelanjakannya sesedikit mungkin. Orang-orang
kaya diluar sana sudah memahami hal ini. Walau uang di rekening mereka sudah
miliaran, mereka tidak akan pernah berhenti untuk bekerja keras demi menghasilkan
lebih. Bukan karena tamak akan kekayaan, tapi karena mereka sadar bahwa tidak
ada hal yang akan mereka dapatkan tanpa kerja keras.

Di lain sisi, mereka juga tidak akan dengan mudah berfoya-foya dalam keperluan
yang tidak penting. Mereka menghargai uang yang telah dihasilkan lewat kerja keras
dengan membelanjakannya seperlunya saja.

Jadi, dari kedua belas cara di atas, cara-cara apa yang sudah kamu terapkan
sekarang?Terapkan 5 Strategi Jitu Ini Agar Merdeka Finansial

Kompas.com - 06/08/2017, 21:00 WIB

Ilustrasi(THINKSTOCK)

JAKARTA, KOMPAS.com - Di bulan Agustus, bulan hari kemerdekaan bangsa


Indonesia dari penjajahan, pantas jika kita bertanya sudahkah kita merdeka secara
finansial?

Pertanyaan ini akan mengajak kita untuk mengelola keuangan pribadi. Yakni
mengelola penghasilan, mengelola belanja, hingga mengelola aset dan utang.

Pengelolaan tiga hal ini akan membawa kita merasakan merdeka finansial. Merdeka
finansial atau financial freedom menurut penulis buku tentang kekayaan Robert
Kiyosaki dalam situs richdad.com adalah lebih dari sekadar memiliki uang.

Agar Anda mengalami merdeka finansial, Anda perlu mengubah kebiasaan yang
sedang Anda lakukan sekarang untuk menjadi apa yang Anda inginkan secara
finansial.

Menjadi merdeka secara finansial merupakan proses untuk berkembang, kuat


secara emosional dan spiritual untuk menjadi sukses sesuai ukuran Anda dan
bahagia.

Dengan kata lain, financial freedom tidak hanya sekadar memiliki harta dan asset
yang banyak.

Dan salah satu ukuran Anda mencapai Merdeka Finansial ialah kamu dapat
mencapai sesuatu yang Anda inginkan.

Pertanyaannya, apakah target finansial Anda dalam jangka pendek maupun jangka
panjang? Apakah untuk bebas dari utang, memiliki aset tertentu, atau memiliki dana
hingga Rp 1 miliar dalam dua tahun untuk mendirikan bisnis?

Mulai saat ini Anda perlu menetapkan tujuan keuangan, lalu berusahalah
mencapainya. Apapun tujuan finansialmu, lakukanlah lima prinsip financial freedom
ini:
1. Takarlah pengeluaran, jangan sampai lebih besar dari pemasukan.

Bagi Anda yang baru mulai ingin memiliki dana dalam jumlah tertentu, catatlah
setiap pengeluaranmu dalam 1 bulan, mau itu sewa rumah, kosan, makanan, listrik,
sampai tips juga dicatat. Lalu bandingkan dengan pemasukan yang kamu dapat.

Hal yang bisa Anda lakukan ialah Anda tidak takut untuk pindah ke area dengan
biaya hidup lebih rendah. Misalnya lebih memilih menggunakan transportasi umum
daripada mobil pribadi demi mencapai target keuangan tertentu.

Semakin besar pemasukan Anda daripada pengeluaran, semakin cepat juga Anda
akan meraih tujuan finansial.

2. Maksimalkan pendapatan

Hal utama Merdeka Finansial ialah menelisik penghasilan dan belanja. Jika
penghasilan Anda terlalu sedikit, tak ada jalan lain selain memaksimalkan
pendapatan.

Carilah peluang baru, menangkap peluang dengan cepat. Selain meminta kenaikan
gaji, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan seperti menjalankan bisnis sampingan
yang sesuai dengan hobi.

Atau bekali dirimu dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar
bisa mendapatkan gaji yang lebih besar. Contohnya: ikut kelas untuk sertifikasi
khusus.

3. Bayarlah untuk masa depan di awal

Salah satu langkah penting yang harus dilakukan untuk tujuan finansial ialah
menabung dan berinvestasi. Sayang, seringkali rencana ini pupus karena tidak ada
sisa dari penghasilan bulanan Anda.

Padahal tabungan dan investasi adalah cara untuk meraih merdeka finansial untuk
saat ini dan kebutuhan masa depan. Sebab itu bayarlah untuk masa depan Anda di
awal sehingga Anda tidak mendapatkan kesusahan di akhir bulan.

Akan lebih gampang untuk menabung kalau Anda langsung menyisihkan uang
sesaat setelah Anda menerima gaji di awal bulan. Nilainya minimal 30 persen dari
penghasilan. Dana ini termasuk untuk tabungan, investasi maupun dana darurat.

4. Berinvestasi di aset yang nilainya terus naik

Ini sesuatu yang saya sarankan untuk Anda lakukan! Saat ini banyak instrument
investasi yang nilai terus meningkat dan perlu Anda miliki untuk investasi.
Antara lain properti, emas, hingga portofolio keuangan seperti reksadana dan
obligasi ritel. Kenali karakteristik investasi tersebut sebelum Anda membenamkan
investasi di instrument investasi tersebut.

5. Jangan ikut teman

Anda bisa sangat gampang terpengaruh untuk belanja lebih banyak. Normal bagi
seseorang untuk merasa butuh membeli barang-barang baru dan ikut tren, baik itu
fashion, gadget, kendaraan, dll.

Ingat, meskipun Anda menahan diri dan fokus dalam cita-cita Merdeka Finansial,
Anda akan tetap mendapatkan teman-teman yang memiliki visi yang sama dalam
urusan finansial.

Jadi itulah lima prinsip penting menjadi merdeka finansial! Guna rangka merayakan
hari kemerdekaan Indonesia, marilah kita sama-sama menerapkan prinsip-prinsip di
atas dalam hidup kita agar kita juga ikut merdeka finansial!

Tips Mengatur Pinjaman Uang Dari Bank Agar Tidak Merepotkan

Pinjaman bank

Pelaku usaha atau bisa yang di sebut juga para wiraswasta pasti pernah melakukan
pinjaman uang pada bank untuk meningkatkan usahanya, untuk memulai usaha,
dan masih banyak hal lain yang di lakukan oleh wirawasta sampai harus meminjam
uang pada bank. Kadang ada yang berhasil meminjam dan juga tidak sedikit orang
yang gagal meminjam uang pada bank.

Daftarkan Gratis !

Dapatkan penawaran MENARIK dan diskon BESAR dari kami

Bank mempunyai kriterianya sendiri siapa-siapa sajakah orang yang berhak


mendapatkan pinjaman darinya. Karena, pihak bank mempunyai kebijakan dan
syarat utama bagi para calon peminjam. Diantaranya, calon peminjam harus bisa
memberikan jaminan pada bihak bank yang biasanya, sertifikat rumah atau surat
dan barang penting lainnya selain itu bisa juga para calon peminjam modal harus
mempunyai usaha yang jelas atau prospek yang matang sesuai kriteria bank.
Setelah mendapatkan pinjaman dari bank, apa yang harus anda perbuat agar tidak
merepotkan anda untuk membayar cicilan hutang anda, pada pihak bank ? di sini
saya akan membantu bagi anda para pelaku usaha yang sekarang sedang pusing
mengelola uang tersebut :
Berikut beberapa tips mengatur pinjaman uang pada bank yang mungkin bisa anda
lakukan :

1. Perencanaan alokasi dana pinjaman


Anda harus berpikir tepat , cepat, dan bijak dalam membeli sesuatu barang untuk
usaha anda, dengan kata lain anda harus membeli barang barang yang akan
membantu anda meningkatkan usaha anda nantinya. Rencana pengalokasian ini
sangat penting untuk menghindari anda dari pengeluaran yang tidak efektif.

2. Pembelian peralatan operasional


Pada tahap ini anda harus memberi barang barang untuk memudahkan anda
dalam menjalankan usaha anda seperti membeli, alat transportasi untuk kebutuhan
usaha anda, membeli alat produksi, atau pembelian lainnya untuk menigkatkan
kinerja anda dalam membangun usaha anda.

3. Alokasikan dana anda untuk mempromosikan usaha anda


Jika anda membangun usaha, bukankah anda menginginkan orang lain mengetahui
usaha anda ? pasti jawaban anda pun iya !! dan bagaimana cara nya? Anda bisa
lakukan dengan cara mempromosikan usaha anda seperti membuat spanduk
tentang usaha anda dan memasangnya di pinggir jalan. Bisa juga anda memsang
iklan di media online. Hal tersebut pastinya membutuhkan biaya. Maka sisihkan
pinjaman anda dari bank untuk promosi demi meningkatkan usaha anda.

Dengan cara pengelolaan dana yang, nasabah bisa mendapatkan penghasilan atau
keuntungan yang besar dari kegiatan operasional. Namun jika penghasilan
bertambah pastinya nasabah bisa membayar kewajiban mereka pada di bank tanpa
ada kemacetan. Sebesar apapun dananya yang diberikan bank untuk nasabah, hal
ini tidak berarti jika nasabah tersebut tidak bisa mengelolanya dengan baik. Semoga
sebagian dari anda dapat mengatur uang anda agar bisa di pergunakan dengan
sebaik mungkin.

Teknik Dan Cara Mengelola Duit Pinjaman


Di Bank
14. July 2016

Meskipun bagi sebagian orang menganggap bahwa berhutang merupakan hal yang tabu, namun ada
kalanya mereka pula biar tak dapat menghindarinya. Terselip beberapa sesuatu yang pantas Anda
saksama agar tunggakan tersebut gak mengganggu cash flow keaungan Anda sehari-hari.

Yang pertama adalah pada mengenali karakter hutang itu sendiri. Saat ini, banyak orang yang
mengambil hutang tanpa merencanakan resiko yang harus di hadapinya. Elok itu resiko bunga
ataupun resiko menutup hutang mereka dari sumber penghasilan Kamu. Oleh karena itu krusial bagi
Kau untuk menganalisa sumber gaji Anda sendiri sekarang serta di peluang mendatang.

Ke-2 adalah mengenali jenis-jenis hutang tersebut. Untuk penggunaanya, hutang di hisab menjadi 2
macam, yaitu hutang yang sifatnya inventif dan hutang konsumtif. Hutang produktif adalah hutang
yang di manfaatkan untuk menunang aset-aset kreatif. Aset produktif ini siap berupa Ponten
Investasi, Kredit Modal Sikap, Kredit Penguasaan Rumah ( KPR ) dan unik sebagainya tergolong aset
yang nilainya langsung meningkat daripada tahun ke tahun. Selama itu, hutang konsumtif diartikan
sebagai segala jenis hutang yang di manfaatkan untuk mengambil aset-aset porah seperti tiket kredit
dalam belanja.

Lewat bagaimana cara mengelola uang pinjaman bank? Pada contoh kasus biasa di lembah ini
dengan di terangkan bagaimana tips dan usaha mengelola uang hasil pinjaman di bank agar kian
bermanfaat & tidak meniadakan kondisi keuangan rumah tangga Engkau.

Misalnya aja, jika Engkau memiliki gaji 2, 5 juta sebulan dan udah berhutang di dalam pihak bank
dengan perhitungan hutang sebesar 20 juta rupiah serta dengan cicilan 800 ribu per hari selama 3
tahun, oleh karena itu di perhatikan dari bilangan cicilan tersebut termasuk lampu kuning
meskipun hal ini tidak memegang kondisi per-ekonomian Anda.

Apabila semua hutang di mengenakan untuk menyimpan kebutuhan ribut Anda, sewajarnya Anda
pun harus dapat mengelola sempuras penghasilan Kamu yang telah terpangkas oleh kredit hutang
agar tidak defisit. Sebisa kiranya, Anda sanggup menyisihkan 10% dari penghasilan Anda utk
membuat kapital cadangan yang di masukkan ke di rekening terpisah. Dana berikut akan Pinjaman
Dana benar bermanfaat utk Anda yang bisa Kamu gunakan untuk menghadapi ihwal darurat dan
dapat menjadi investasi yang di setelah itu hari hendak menambah gaji Anda.

+agunan+BPKB+motor+mobil

Selama itu, bila dana utang Anda manfaatkan sebagian, hal ini menjelmakan nilai hutang kurang
akurat kecuali Kamu berencana menyebarkan uang mereka untuk penanaman modal. Dalam
berinvestasi, sebaiknya kerosek instrumen investasi yang dapat memberikan pendapatan lebih
semampai dibandingkan dengan besaran sematan pinjaman di bank mereka. Jadi, hindari
menyimpan uang pinjaman untuk bentuk persediaan karena Engkau bisa saja rugi raksasa.

Anda mungkin juga menyukai