Anda di halaman 1dari 5

Kembang Kempis Dalam Dunia Usaha

Usaha merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.


usaha bisa dijalankan sendiri ataupun berkelompok, tetapi ada kalanya membutuhkan
bantuan orang lain. Kembang kempis adalah suatu istilah yang tidak asing lagi di kalangan
dunia usaha dimasa pandemi seperti ini. Dalam sebuah usaha pasti bertemu dengan suatu
istilah jatuh bangun dan sukses.Kembang kempis merupakan sesuatu hal  yang bisa disebut
terengah- engah. Kembang kempis juga bisa disebut sebagai jatuh bangun sebuah usaha.
Dalam sebuah usaha-usaha yang beraneka ragam seperti tema yang saya angkat yakni
Perempuan Muslim Hebat Dengan Usaha Warung Makan bahwa perempuan jaman
sekarang tidak jarang jika hanya menjadi ibu rumah tangga saja, melainkan menjadi
perempuan yang multitalent yang bisa merangkap kewajibannya menjadi seorang istri
yang hebat,menjadi ibu bagi anak-anaknya dan sebagai seorang pekerja yang sangat tekun
dan ulet.
Perempuan Muslim Hebat merupakan perempuan yang bisa merangkap menjadi seorang
pekerja dan menjadi sosok istri dan ibu.
Dalam pembahasan kali ini, bahwa dalam setiap usaha dimasa pandemi seperti ini banyak
usaha yang kembang kempis dalam setiap perjalanannya. tidak sedikit mereka yang selalu
mengeluh akan keadaan dimasa pandemi ini. Mereka juga terus berdoa dan bersabar
mengahadapi ujian dimasa pandemi ini. Banyak usaha-usaha kecil atau pun perusahaan
besar  yang gulung tikar bahkan para karyawannya pun ikut ter-phk. Memang dimasa
pandemi ini para pengusaha yang besar saja susah untuk mengembalikan modalnya
apalagi usaha-usaha kecil. perusahaan besar bahkan rela menutup perusahaannya karena
aset yang mereka kumpulkan sudah habis untuk membayar gaji para karyawannya. karena
dimasa pandemi susah sekali untuk membalikkan modal, apalagi mendapatkan laba.
Usaha- usaha kecil seperti warung makan, pedagang cilok, pedagang kecil lainnya yang
hanya memiliki sedikit modal yang hanya bisa bersabar dan terus memutar otaknya agar
usahanya bisa bertahan sampai keadaan kembali seperti semula atau bisa dikatakan new
normal. Dimasa pandemi ini memang banyak ujian dan cobaan khususnya para pengusaha
dari kelas atas maupun kelas menengah bawah, tetapi dimasa pandemi kita harus terus
berdoa dan bersabar serta diimbangi usaha agar bisa terus bertahan hidup dimasa
pandemi seperti ini. Inti dari pembahasan saat ini adalah kembang kempis atau terengah-
engah, ibarat bernafas seperti orang yang habis lari kencang terus nafasnya terengah-
engah. Nah itu seperti apa yang di rasakan pengusaha saat ini dimasa pandemi. tidak
sedikit mereka para pengusaha menengah ke atas atau ke bawah yang terus mengeluh
mengatasi pandemi seperti ini. 
Dalam usaha akan menjurus pada kewirausahaan yang berarti sifat atau watak seseorang
untuk mewujudkan kreativitas atau gagasan inovatif yang bisa mengembangkan suatu
perekonomian. Banyak sekali pengangguran di indonesia, salah satu penyebabnya adalah
banyak pekerja buruh yang terkena phk karena dampak pandemi covid selain itu memang
di indonesia jumlah pengangguran di tiap tahunnya terus melonjak. Ada solusi untuk
mengurangi pengangguran yakni dengan membuka lapangan pekerjaan seperti usaha yang
bermodalkan keberanian dan bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran di
indonesia. Memang membuka usaha tidak semudah yang di bayangkan, tetapi dalam
sebuah usaha harus ada niat dan keberanian untuk meyakinkan membuka usaha, tidak
hanya itu ada hal yang penting yakni dengan pengalaman usaha yang kita bangun akan
lebih mudah untuk berkembang dan maju. Dimasa pandemi covid seperti ini, kita sebagai
generasi muda yang berpendidikan harus bisa menyiapkan dan memiliki mental
kewirausahaan untuk dapat mempraktekkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Pada suatu hari yang cerah dan asri, saya melihat ada sebuah usaha warung makan yang
terletak di Pasar Wisata Tawangmangu. Usaha itu sudah dirintis sejak tahun 2018,
semenjak adanya pandemi covid usaha itupun menjadi sepi dan tidak banyak orang yang
membeli makan, mereka lebih memilih untuk membeli sayur mentah atau lauk untuk di
masak sendiri, agar mereka dapat menghemat kebutuhan mereka. usaha warung makan itu
diawali dengan modal yang tidak begitu besar. karena sudah mempunyai modal seperti
alat-alat makan dan alat- alat yang diperlukan di warung makan tersebut. Tidak hanya
modal saja untuk membuka usaha warung makan tersebut, tetapi harus percaya diri dan
yakin dalam membuka usaha warung makan tersebut. Sebelum ada pandemi covid
penghasilan yang didapat warung makan itu sudah cukup lumayan tinggi, sekitar
Rp.100.0000 per hari nya, bahkan mereka kadang juga bisa mendapat penghasilan yang
lebih dari itu. Tetapi selama muncul pandemi covid penghasilan warung makan itu tersebut
sangat turun drastis, bisa dikatakan perjalanannya sedang kembang kempisnya. Nah itu lah
yang membuat mereka menjadi malas untuk membuka warung makan tiap hari, padahal
sebelum pandemi covid warung makan buka tiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 8
malam, tetapi selama pandemi covid ini warung makan itu buka mulai jam 12 siang sampai
jam 6 malam. Pemilik Usaha warung makan ini adalah salah satu seorang dari dusun bomo,
kelurahan nglebak, kecamatan tawangmangu beliau bernama Ibu Riyati. beliau dikenal
dengan sosok perempuan yang multitalent, selain menjadi seorang penjual nasi beliau juga
seorang ibu rumah tangga yang bisa mengurus segala keperluannya dirumah. dalam usaha
warung makan itu beliau sangat sabar dan tetap semangat walau ujian dan cobaan terus
ada. 
Dalam pandemi covid seperti ini banyak orang yang mengeluh karena mereka harus rela
kehilangan pekerjaannya bahkan mereka ada juga yang menunda kesuksesannya. bahas
soal kesuksesan berarti bicara soal ukuran.Sebuah ukuran yang akan digunakan untuk
mengukur sukses itu sudah tercapai atau belum. ukuran tersebut akan berbeda pada tiap-
tiap orang. Seorang pengusaha mungkin mematok ukuran suksesnya melalui omzet
penjualannya mencapai angka tertentu. Seorang mahasiswa mungkin mematok ukuran
suksesnya dengan melaui perolehan nilai IPK-nya. dengan begitu, sukses tidak bisa diukur
dengan patokan sekian, tetapi sukses itu melalui cara dan pencapain seseorang masing-
masing.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh negara berkembang seperti Indonesia adalah
pertumbuhan penduduk yang pesat namun tidak dibarengi dengan peningkatan fasilitas
umum yang memadai. Pertumbuhan penduduk yang paling mencolok terjadi di daerah
perkotaan, selain disebabkan oleh pertumbuhan alami, salah satunya penyebabnya adalah
pesatnya arus urbanisasi. Begitu banyak faktor pendorong urbanisasi sendiri.
Pembangunan dari kota juga menarik minat para pelaku urbanisasi untuk melakukan
urbanisasi. Bahkan pembangunan dari desa justru memicu terjadinya peningkatan arus
urbanisasi karena hal ini justru mengurangi kesempatan kerja para buruh tani yang kalah
dengan modernisasi pertanian. Akibat berkurangnya kesempatan kerja yang ada di desa
tentu mereka akan mencari lapangan pekerjaan lain, misalnya di kota. Selain itu alasan
mereka mencari lapangan pekerjaan di kota adalah karena mereka menganggap dengan
bekerja di kota mereka akan mendapatkan penghasilan lebih banyak daripada penghasilan
di desa.

Urbanisasi sebagai gejala sosial, ekonomi, dan budaya ternyata menyajikan pengalaman
dan cerita yang menarik bagi desa asal migran. Hal ini disebabkan oleh budaya mereka
yang masih tetap sebagai orang desa walaupun telah lama hidup di kota, yaitu masih
berhubungan dengan orang desa dan mengirimkan penghasilan mereka dari kota ke desa.
Hal ini tentu saja dapat menunjang kualitas hidup dan terutama dari sisi ekonomi di desa.
Apabila dipandang dari sudut sisi ekonomi, banyaknya para warga desa yang berurbanisasi
sebenarnya  mereka telah mengambil keputusan berdasarkan prinsip opportunity cost.
Mereka melakukan piliha urbanisasi dan mengorbankan hal seperti waktu bersama
keluarga dan kehidupan di desa yang nyaman.

Para pelaku urbanisasi melakukan pilihan tersebut juga didasarkan pada suatu alasan
ekonomi yang nyata. Apabila dilihat dari banyaknya sektor informal yang memiliki peluang
yang besar dan dikuasai oleh para warga desa, itu menjadi bukti bahwa mereka juga
memiliki keahlian. Sekalipun begitu, pendapatan yang diterima lebih baik daripada
pekerjaan di desa. Misalnya seorang penjual bakso bisa memperoleh keuntungan inimal Rp
50.000,- per hari, sedangkan apabila tetap memilih bekerja di desa ia hanya akan
mendapatkan Rp 10.000,- sampai Rp 30.000,- per hari. Tentu saja bekerja di kota lebih
menguntungkan bekerja di kota. Oleh karena itu begitu banyak pelaku urbanisasi yang
melakukan urbanisasi yang dilandasi oleh faktor ekonomi. Jadi urbanisasi tidak hanya
sebagai fenomena kependudukan namun juga fenomena pembangunan ekonomi. 

Indonesia di hadapkan dengan banyak persoalan dalam aspek ekonomi akibat dari
pandemi Covid-19. Kondisi ekonomi di Indonesia nampak memprihatinkan, ekonomi
secara global 2020 diperkirakan bisa jatuh seperti depresi 1930, bukan lagi seperti tahun
2008 atau 1998. Kondisi ini juga memicu penurunan perdagangan bahkan perdagangan
internasional. Di Indonesia sendiri berbagai sektor harus terkendala dalam proses operasi,
seperti pabrik-pabrik yang harus menghentikan proses operasi karena kondisi tidak
memungkinkan.

Kondisi perekonomian di Indonesia dan upaya pemulihannya saat ini menjadi fokus baru
dalam upaya penanganan. Trend ekonomi ini menjadi topik kajian Ekonomi dalam
Pandemi.

Tidak hanya PHK secara massal, dari bagian pemilik usaha sendiri juga mendapati
kerugian. “Selain PHK, permintaan, suplai, produksi, tersendat. Kemudian usaha-usaha jadi
gulung tikar, ya itu sudah pasti seperti yang kita sering lihat,” Ibu dari seorang pemilik
warung makan tersebut memperkirakan penurunan penghasilannya mencapai 70% dan
sisa nya 30% pada kenaikannya yang sangat sulit sekali. 

Dalam menghadapi pelemahan terhadap ekonomi, diperlukan langkah antisipasi ke depan.


Pemerintah tidak bisa tinggal diam, atau stagnan dalam mengambil langkah. “Pelemahan
ini bisa diantisipasi dengan beberapa kebijakan. Pertama pemulihan ekonomi nasional
(PEN). Kemudian pelonggaran PSBB secara berhati-hati, mall, pasar, kantor sudah mulai
dibuka di masa transisi, selain itu pemerintah juga mencoba mempercepat reformasi
ekonomi (RUU Cipta Kerja). Selain melakukan pemulihan melalui jalur kebijakan, pihak
pemerintah juga bisa memberikan bantuan terhadap masyarakat. “Kemudian bisa dengan
stimulasi daya beli masyarakat, yang tidak hanya bertumpu pada bansos. Lalu kembangkan
aktivitas masyarakat. Percepat realisasi stimulus fiskal. Serta memberikan bantuan kepada
UMKM,”.

Di masa Covid-19 pemerintah sedang berupaya mengoptimalkan kondisi perekonomian


Indonesia, Covid-19 atau Corona datang dengan dampak negatifnya. seperti yang kita
rasakan bahwa dampak dari pendemi Covid-19 ini sangat berpengaruh dalam segala aspek
terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian negara Indonesia. di era pandemi
Covid-19 ini tidak dapat dipungkuri bahwa perekonomian negara Indonesia saat ini sedang
berada dalam kondisi yang dibilang tidak stabil.

 berdasarkan perkembangan dan pertumbuhan dari tahun ke tahun sumber pertumbuhan


ekonomi negara Indonesia pada bulan 1 2020 tersebar pada sector informasi dan
komunikasi dan komunikasi sebesar 0,53 %. hal ini dapat kita maklumi dengan adanya
anjuran pemerintah untuk di rumah saja, maka banyak dari masyarakat menjalankan
pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui sektor tenknologi informasi. seiring dengan hal
tersebut, volume penjualan listrik PLN pun otomatis meningkat. berdasarkan rilis dari
badan pusat stasistik jumlah wisatawan mancanegara yang ingin datang ke indonesia pada
tanggal 01 januari 2020 turun drastis dengan jumlah 2,61 juta kunjungan, berkurang
34,9% bila dibandingkan dengan tahun lalu. hal ini sejalan dengan adanya larangan
penerbangan antar negara yang di berlakukan pada pertengahan februari lalu jumlah
penumpang angkutan darat, air dan udara menurun setelah berlakunya PSBB.

"Lalu kapan pandemi COVID-19 berakhir dan bagaimana dampak perekonomiaan


indonesia ?"

Berdasarkan analisa data yang di terbitkan atau dikeluarkan oleh the singapore university
of technology and design dengan menerapkan metode etimasi pandemi, susceptible
infected (SIR) dengan data driven estimation (DDE), maka perkiraan puncak pandemi di
indonesia telah terjadi pada bulan 19 april 2020 yang lalu diperkirakan akab berakhir pada
bulan juli 2020. data ini dikeluarkan pada 5 mei 2020 berdasarkan data dari berbagai
negara untuk memprediksi berakhirnya pandemi COVID-19 di dunia. berdasarkan data
tersebut diperkirakan akhir bulan mei 2020 kebijakan PSBB dapat segera berakhir, dengan
demikian awal bulan juni seluruh aktivitas berjalan seperti biasanya.

bila di prediksi idul fitri yang biasanya mempengaruhi cukup besar untuk meningkatkan
perekonomian indonesia, sebaliknya dikarenakan adanya PSBB, sisi baiknya bila bulan juni
aktivitas sudah berjan maka perusahaan mikro dan makro mempunyai waktu untuk
operasional. kondisi perekonomiaan indonesia masih memiliki peluang bagi perusahaan
makro dan mikro untuk bangkit, kekosonan aktivitas selama hampir 3 bulan sejak
pertengahan maret memberikan peluang bagi perusahaan mikro dan makro untuk
langsung bangkit, keuangan perusahaan mikro dan makro diperkirakan masih bisa
bertahan sampai 3 bulan. beda halnya jika aktivitas new normal mulai diadakan pada bulan
agustus atau bahkan desember, perusahaan makro dan mikro perlu waktu mencari lagi
pegawai barau untuk memulai oprasional, dan banyak perusahaan juga akan tidak ikut
bertahan selama lebih dari tiga bulan.

Kembali lagi kepada judul yang saya angkat yakni kembang kempis sebuah usaha ibarat
orang sedang bernafas tidak begitu lancar, tetapi dalam keadaan apapun kita harus terus
berusaha apa yang kita bisa dan terus berdoa serta bersabar agar pandemi covid ini segera
berakhir. sehingga perekonomian bisa kembali seperti semula dan usaha-usaha seperti
warung makan Ibu Riyati ini kembali seperti semula. 

Jadi apapun ujian dan cobaan dalam hidup harus tetap kita jalani. walau kadang kita
banyak menngeluh tetapi kita harus yakin dan terus bersabar bahwa tuhan akan memberi
ujian kepada hambanya yang sanggup menerima dan mengatasi ujian itu. jadi kita
termasuk orang-orang yang beruntung jika diberi ujian, karena tuhan masih terus
memperhatikan dan menyanyangi kita. 

Dapat disimpulkan bahwa membuka usaha tidak hanya modal materi tetapi usaha harus
diiringi dengan pengalaman dan niat untuk benar-benar membuka usaha agar dapat terus
berkembang dan mencapai kesuksesan

Anda mungkin juga menyukai