Anda di halaman 1dari 18

PROFIL PESERTA

PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN PELAKU


USAHA KECIL MIKRO (PUKM) MELALUI PENDIDIKAN KEUANGAN
DAN AKSES PASAR

PPSW Pasoendan

1. EMPAT PATMAWATI, lahir 15 oktober 1968 (51 tahun).


Alamat Kp. Salaeurih RT 02/04 Desa/ Kecamatan Jampang
tengah Kab. Sukabumi. Usaha yang dijalankan diawal program
ini adalah warung sembako dan warung nasi. Akan tetapi
usaha ini terhenti karena pemilik tempat tak lagi
menyewakan tempat usahanya, sehingga bu Empat tidak bisa
memperpanjang kontrakannya. Karena jiwa wirausahanya
sudah tertanam dan melekat, hal ini tidak membuatnya putus
asa. Bu empat kembali bangkit dengan ide bisnisnya yang
ingin melestarikan budaya dengan mengembangkan usaha
produksi makanan tradisional.
Sebelumnya bu Empat sudah melakukan analisa usaha, salah satunya adalah
kemungkinan usahanya terhenti karena tempat usaha bukan milik sendiri. Pada rencana
usahanya sebagai upaya untuk mengatasi resiko ini adalah akan membeli tempat
tersebut, tetapi itu tidak tercapai karena tempat tersebut akan dipergunakan oleh
pemiliknya.
Dua bulan terakhir ini, bu Empat sudah mulai merintis usaha baru yaitu produksi
makanan tradisional bernama Jipang Jampang.
2. IAH , lahir 26-09-1972 jenis usaha Warungan. Alamat Kp.
Manggis RT 03/RW 01 Desa Cimanggis Kecamatan Cicantayan.
Pada tahun 2011 Bu iah membuka usaha warungan di dekat
sekolah Diniyah, tetapi karena banyak saingan warungnya
dipindah ke dekat rumah dipinggir jalan. Karena sakit-sakitan
pada tahun 2017 warungan ditutup karena modal habis dipakai
untuk berobat.
Pada tahun 2018, karena tidak bisa membayar hutang ke
Koperasi yang dipinjam untuk modal usaha tetapi terpakai
untuk berobat, tetapi koperasi memberikan kemudahan
dengan memberi tambahan pinjaman Rp. 1000.000 untuk bisa membuka kembali usaha.
Alhamdulillah setelah ada bantuan dari berbagai pihak, usaha saya bisa berjalan
kembali dan bisa membayar hutang-hutang saya.
Dan Juga dengan adanya Program Pelatihan untuk PUKM dari PPSW yang
diselenggarakan di Koperasi, usaha saya makin ter arah dan saya mulai
mempraktekannya. Saya sudah mulai membuat catatan-catatan usaha, harapannya
usaha saya bisa makin berkembang, pendapan yang diperoleh meningkat.”
3. IIS BADRIAH, lahir 02-08-1969. Usaha produksi Gula
Merah. Alamat Kp. Selaeurih RT 01/RW 04 Desa/Kecamatan
Jampang tengah.
Pada saat melakukan survey end line data bu iis mengatakan
ada perubahan antara sebelum dan sesudah mengikuti
kegiatan pelatihan pada program first State ini, menurutnya
: “Dulu saya kalau menabung itu nunggu sisa tapi setelah
mengikuti kegiatan pelatihan sekarang saya bisa menyisihkan
uang dari laba yang diperoleh, misalnya dari pendapatan
Rp.80.000,- saya sudah langsung menyisihkan sebesar
Rp.20.000,- untuk menabung dan diposkan untuk tabungan
kepentingan darurat dan sekolah anak. Kendala dalam usaha saya terbatasnya bahan
baku. Saat ini produksi perhari maksimal 8 kg dengan harga jual 15.000/kg. Saya punya
rencana ingin menampung produksi gula dari gunung karena disana banyak yang
memproduksi gula, dan ini diharapkan bisa menambah pendapatan karena pesanan saat
ini kadang tidak terpenuhi, hanya saja saya masih meragukan kualitas gulanya hasil
produksi yang di gunung tidak sebagus hasil produksi sendiri.” Rencana yang sudah
bagus hanya saja untuk menjaga nama dan kualitas gula hasil produksi bu Iis, ketika
nanti pemasarannya disatukan dengan hasil produksi yang lain bu iis harus
membedakan kemasannya bisa ditambahkan merek usahanya supaya tidak tertukar.
4. RANI NURHALIMAH. Lahir Sukabumi 06/06/1993 ( 26
th) , yang beralamat di Kp Seulaeurih Desa/Kec. Jampang
Tengah Sukabumi.
Teh Rani merupakan salah satu peserta penerima manfaat
pada program first state periode kedua ini, usahanya
adalah jual pakaian dan kosmetik secara on line. Teh Rani
termasuk peserta yang aktif dan cepat tanggap ketika
menerima materi pada saat pelatihan. Teh Rani juga peduli
dan mau membantu menjelaskan informasi kepada
teman"nya yang kurang paham. Seusai pelaksanaan
kegiatan pelatihan akses pemasaran via daring, pembuatan logo dan kartu nama, teh
Rani mengungkapkan rasa bahagianya bisa menjadi salah satu peserta pada program
first state ini. Sebagaimana yang diungkapkannya : " Setelah saya mengikuti pelatihan-
pelatihan, wawasan saya semakin berlambah dan Ide untuk mengembangkan usaha pun
mulai bermunculan. Awalnya saya berjualan online ini tidak punya modal khusus, saya
menggunakan uang kurang perhitungan, menggunakan uang yang ada saja, darimanapun
sumbernya, baik uang belanja maupun lainnya. Sekarang sudah mulai dipilah, antara
uang rumah tangga, uang sekolah, uang koperasi, dan modal usaha. Dari laba yang
diperoleh setelah ikut pelatihan saya kumpulkan untuk modal usaha, sekarang sudah
terkumpul Rp.600.000,- disimpan di rek tabungan dengan kartu ATM. Saya juga sudah
mendaftarkan diri dalam keanggotaan BPJS ketenagakerjaan sektor informal untuk
jaga" jika terjadi hal yg tidak diinginkan, dan untuk kepentingan darurat, saya memilih
produk yang ada simpanan hari tuanya. Saya juga sekarang mulai menabung, untuk
pengembangan usaha saya ingin membeli Hp, target satu tahun bisa terbeli Dengan
menyimpan uang 150.000/bulan, saat ini saya baru menyimpan uang Rp.80.000,-. Pada
pelatihan yang terakhir ini yaitu akses pemasaran via daring, bertambah lagi ilmu dan
sangat tepat sesuai dengan usaha yang saya kembangkan. Saya berjualan on line sudah
lama, tapi baru tahu ada istilah daring hari ini.....heeee.... Hari ini saya termotivasi
untuk lebih mencintai usaha yg saat ini dijalankan, saya pun mulai memikirkan nama
sebagai brand usaha....." Rarh@ Olshop" nama yang tecipta pada saat mengikuti
pelatihan pembuatan kartu nama, dan untuk pembuatan logo pun saya sudah mulai
merancangnya dan bisa membuat logo meski sederhana secara manual.” Demikian
ungkapnya dengan penuh semangat
5. LENI SRI NURAENI. Lahir di Sukabumi 2 Nopember
1995. Alamat Kp. Cilawang RT 03/03, Desa/Kecamatan
Jampang Tengah Kab. Sukabumi. Jenis Usaha yang
dijalankan yaitu usaha Warungan menjual makanan dan
sembako. Menurut the Leni, setelah dirinya mengikuti
kegiatan pelatihan, mulai mempraktekannya, “ Semula
saya menabung hanya Rp. 10.000,- per bulan itupun
tidak rutin . Sekarang saya menyisihkan uang
perharinya Rp. 5000,- untuk berjaga-jaga jika ada
keperluan mendesak/darurat dan untuk membantu
biaya sekolah adik”. Demikian ungkapnya. “
Kemudian dalam melakukan komunikasi dengan
keluargapun sekarang menjadi lebih baik, saya bisa
ngobrol bareng suami membicarakan keuangan
keluarga dan rencana masa depan keluarga”.
6. AI SURNESAH. Lahir di Sukabumi,
06/01/1974 kp. Selaeurih rt 02/rw 04
desa jampang tengah kec jampang tengah kab.
Sukabumi. Usahanya adalah berkebun. Menurut bu Ai, “pelatihan ini sangat
bermanfaat bukan hanya untuk mengembangkan usaha pribadi, namun juga dalam
mengelola usaha bersama, seperti yang saya rasakan, sebagai pengurus di Koperasi.
Saya berharap dengan adanya pelatihan ini anggota koperasi yang menjadi peserta
bisa mengembangkan usahanya sehingga bisa memajukan koperasi, karena
meningkatkan simpanannya di koperasi. Sebelum mengikuti pelatihan ini, semula saya
belum memaksakan untuk menabung, tetapi sekarang saya bisa lebih berpikir untuk
masa depan, mulai menyisihkan untuk menabung, dulu saya lalai tidak membayar iuran
BPJS kesehatan menunggak sudah lebih dari satu tahun, setelah tahu pentingnya
jaminan sosial, sekarang sudah dilunasi dan berencana akan mendaftarkan BPJS
Ketenagakerjaan secara kolektif “. Demikian ungakpan penutupnya.

7. TIA SETIANI (24 tahun). Beralamat di Kp. Selaeurih RT 02/04, Desa/Kecamatan


Jampang tengah Kab. Sukabumi. Usahanya adalah jual mainan anak. Tia merupakan
salah satu peserta yang aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan. Menurut Tia
setelah mengikuti kegiatan pelatihan dari awal sampai dengan pelatihan bisnis plan,
yang sudah mulai bisa diterapkan adalah menyisihkan uang untuk menabung sebesar
Rp. 50.000,- setiap hari pasar yaitu 3 kali dalam seminggu ( Selasa, kamis dan Sabtu).
Kondisi pasar yang kurang stabil terkadang membuat putus asa, karena terkadang
biaya sehari-hari lebih besar dibandingkan pendapatan. Dengan menyisihkan uang pada
saat ramai dihari pasar, bisa dipergunakan untuk jaga-jaga ada kepentingan darurat.
Dengan ikut serta dalam kegiatan pelatihan ini juga saya bisa termotifasi
mengembangkan usaha dan peluang yang ada, menjelang puasa saya memperbanyak
berjualan layangan dan kembang api, dan alhamdulillah laku. Saya juga bisa belajar
bagaimana menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga khususnya suami. Awalnya
saya ngontrak tapi sekarang untuk meringankan biaya saya menetap di pasar dengan
menambah ruangan di belakang untuk tempat tinggal.

8. AI MARYATI . Lahir Sukabumi


27/12/1983. kp. manggis rt 01/ rw 01 desa
cimanggis kec. cicantayan kab. sukabumi. Ibu Ai Maryati
menjalankan usaha jualan makanan (seblak dan
jajanan anak). Ai Maryati termasuk peserta yang
aktif pada saat mengikuti kegiatan pelatihan, aktif
bertanya juga berani kedepan saat diminta secara
sukarela untuk melakukan demonstrasi, maupun
menjadi perwakilan kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi.
Menurut teh Ai, setelah mengikuti kegiatan pelatihan modul pertama tentang Jaringan
perlindungan keuangan, “ dirinya menjadi lebih tahu cara pengelolaan uang, menghitung
pemasukan dan pengeluaran uang. Awalnya sudah nabung di koperasi tetapi tidak rutin
dan jumlahnya tidak tentu hanya menunggu sisa belanja, tetapi sekarang lebih
mengetahui lagi pentingnya menabung, sekarang mempunyai keinginan mempunyai
rumah, dirinya mulai menabung dengan besar tabungan satu bulan Rp. 500.000,-.
“Setelah belajar modul yang kedua, saya lebih hati-hati lagi kalau mau meminjam,
dengan tanpa memperhitungkan terlebih dahulu, sekarang saya memutuskan lebih baik
menabung terlebih dahulu mengumpulkan dari pendapatan suami dan usaha saya supaya
bisa membeli apa yang dibutuhkan”: demikian ungkapnya dengan penuh semangat.
9. ESIH KORYASIH. Lahir Sukabumi (36 tahun),
beralamat di Kp. Manggis RT 04/ RW 02 Desa
Cimanggis, Kecamatan Cicantayan, menjalankan usaha
membuat parsel. Menurut teh Esih, dirinya merasa ada
perubahan setelah mengikuti kegiatan pelatihan
Pendidikan Keuangan. Sebelum mengikuti kelas belajar
Pendidikan Keuangan, untuk menyimpan dirinya hanya
menunggu dari uang sisa belanja, tidak besar, paling
hanya Rp.5.000,-. Tidak menyisihkan pada saat awal
menerima keuntungan atau menerima uang dari suami.
Pada saat sekarang, ada perubahan yaitu terlebih
dahulu menyisihkan uang dari penghasilannya sebesar
Rp.50.000,- untuk menabung di koperasi, minimal setiap bulan sekali. Selain itu,
sekarang dirinya lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk menjalankan
usaha agar tidak sampai rugi. Mengenai penyimpanan keuangan, pada saat ini sudah
mulai dipisahkan antara modal usaha, keuangan keluarga dan uang lainnya. Sekarang
sudah mempunyai perencanaan untuk masa depan, setelah mempelajari pentingnya
jaminan sosial, sebagaimana yang telah diputuskannya : “ pada bulan Februari 2019 ini
saya sudah mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenaga kerjaan, saya memilih
program yang ada simpanan hari tuanya untuk mempersiapkan agar di hari tua ada
jaminan keuangan bagi saya dan keluarga, “ demikian ungkap teh Esih.
Dan setelah teh Esih mempelajari modul 3 Pendidikan Keuangan, tentang Investasi,
teh Esih tertarik untuk menanamkan investasi dengan membeli anak kambing, .
pengalamannya ini dishare didalam Face Book dan WA grup, dirinya menyampaikan
bahwa saat ini sudah mulai mengimplementasikan ilmu yang didapatnya, dengan memilih
berinvestasi pada hewan ternak yaitu membesarkan anak kambing, karena resiko
kegagalan relatif kecil.
Di akhir program the Esih sudah menciptakan usaha baru untuk koperasinya yaitu jus
sere.
10. LINA MARLIANA. Lahir Sukabumi, 30/06/1982
(27 tahun), beralamat di Kp. Manggis RT 04/ RW 02
Desa Cimanggis, Kecamatan Cicantayan, menjalankan
usaha Produksi makanan untuk anak seperti cilok dan
membuat Gula aren. Teh Lina merupakan salah satu
peserta yang aktif, berani tampil kedepan apabila
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Menurut teh Lina “ Banyak materi yang yang bisa
didapat dengan mengikuti kegiatan pelatihan pada
program ini, diantarnya pentingnya menabung,
komunikasi dengan keluarga dan jaminan sosial.
Sebelumnya saya tidak tahu perhitungan, tidak tau
cara mengelola uang dengan benar dan tidak tahu cara
dan belum memahami cara-cara pemasaran. Setelah
saya ikut pelatihan lambat laun bisa mengelola keuangan
dan juga saya bisa memasarkan barang jualan saya dengan baik. Saya juga bisa
menabung sedikit demi sedikit. Asalnya saya boros, tidak suka menabung, sekarang
menyisihkan minimal untuk nabung simpanan wajib dan sukarela di Koperasi sebesar
Rp. 100.000,-/ bulan. Dulu saya boros membeli apa yang diinginkan, tetapi setelah
mengikuti pelatihan ini Alhamdulillah saya berubah sekarang membeli sesuatu
berdasarkan kebutuhan. Dulu Kalau ada masalah di keluarga saling berdiam, terserah
diri sendiri, kalau sekarang melakukan komunikasi terlebih dahulu.”. Kendala yang
dihadapi pada usahanya adalah ketika cuaca yang tidak tentu, dari nira yang
diperolehnya bisa mempengaruhi hasil produksi gulanya menjadi kurang baik.sampai
saat ini permasalahan ini belum ada solusi namun konsumen sudah memahami akan
kondisi seperti ini sehingga dengan cuaca yang tidak menentu tidak menurunkan
konsumen akan gula yang diproduksinya.

11. ISAR. Lahir Sukabumi 10/10/1959.


Beralamat di Kp. Manggis RT 04/ 02 Desa
Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi, berusia
60 tahun. Usaha yang dijalankannya adalah
produksi gula merah dan ranginang. Sudah
menjalankan usaha lebih dari 15 tahun. “ umi mah
tos lami usaha timimiti boga budak hiji ayena
ges 4 bari ges darewasa rarumahtangga,
timimiti harga ranginang 50 perak ayena 500,
timimiti harga gula 600 perak ayena 8000
sabonjorna” . Menurut Umi Isar, Usaha yang
dijalnkannya sudah cukup lama dari mulai punya anak satu sampai sekarang punya anak
4 dan sudah dewasa dan berumah tangga semuanya, mulai produksi ranginang harga
persatuannya Rp.50,- sekarang Rp.500,-/buah dan harga gula saat itu hanya Rp. 600,-
sekarang Rp. 8000,-/ bonjornya.
Pada saat mengikuti pelatihan, meski usianya sudah memasuki Lansia, tetapi terlihat
aktif dan semangat mengikuti kegiatan pelatihan, dan pada saat membuat rencana
menabung pun umi Isar ikut aktif dalam diskusi sudah bisa mempraktekannya
menghitung berapa banyak uang yang harus disimpannya untuk bisa memiliki apa yang
dibutuhkannya. Umi isar juga sudah bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan,
juga pada saat evaluasi akhir menurutnya materi yang sangat disenanginya adalah sesi
terakhir tentang keluarga dan hubungan keluarga, dan ingin menyampaikannya kepada
anaknya. Bu Hj. Isar dikeluarganya sudah terbiasa mengelola keuangan rumah tangga,
suaminya menyerahkan semua pendapatannya kepada istrinya, dan umi isar menyimpan
sebagian uangnya ditabungkan untuk tabungan umroh setiap bulannya, juga menyisih
uangnya untuk mengangsur membayar tempat baru sebagian. Suaminya jarang bicara,
menyerahkan urusan keuangan kepada umi Isar, hanya saja ketika ada yang dibutuhkan
baru bicara.
12. ADE ROHAYATI (32 tahun), beralamat di Kp. Manggis
RT 04/ RW 02 Desa Cimanggis, Kecamatan Cicantayan,
menjalankan usaha Produksi aneka makanan jajanan anak
seperti cilok dan keripik. Teh Ade menjalankan usaha ini
sejak tahun 2016. The ade adalah salah satu peserta
UKM yang aktif.

Pada pertemuan sebelumnya, the Ade menceritakan


kondisi usahanya yang sedang mengalami penururunan.
Tetapi hal itu tidak membuatnya patah semangat. The
Ade berinovasi memproduksi makanan dengan
memanfaatkan potensi wilayah yang ada, dengan mencari
bahan baku produksi yang mudah didapatkan dilingkungan tempat tinggalnya.
Salah satunya adalah pada saat menjelang idul fitri, teh Ade sudah mencoba
memproduksi “ Paladang” kue yang berbahan baku dari buah pala dan pepaya
mentah yang diolah menjadi salah satu cirihas kue lebaran.

Untuk memperluas pemasaran, the Ade akan mengurus perijin PIRT untuk
produknya. Proses ijin legalitas usaha menjadi bagian program yang dijalankan
oleh SPB Tatar Sunda Kab Sukabumi, divisi pendampingan. SPB Tatar Sunda
akan bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kab
Sukabumi bidang UMKM SPB Tatar Sunda akan mengkolektifkan anggotanya
yang akan mengurus perijinan, dan akan mendapat tawaran kerjasama dari
program Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM bidang UKM program
pembuatan PIRT secara gratis.

13. CUCUN SURYATI (36 tahun) . Beralamat di Kp.


Cilawang rt 04/ rw 04 desa jampang tengah kec.
Jampang tengah kab. Sukabumi. Jenis Usaha
warungan.

Bu Cucun berjualan di pasar Bojonglopang,


barang yang dijual adalah berupa keperluan
rumah tangga, ikan asin, bumbu dapur dan
lainnya. Setelah mengikuti kegiatan Pelatihan pada
program First State ini meski tidak secara langsung
bu Cucun mengalami perkembangan dalam usahanya, hal ini menurutnya karena pola
pikir dalam pengelolaan usahanya. “ Saat ini saya mulai mengatur pengeluaran, dengan
memperhitungkan hasil dari usaha, supaya modal tidak berkurang. Saya juga
melakukan catatan sederhana pembelanjaan dan hasil penjualan juga perkiraan laba
yang diperoleh setiap harinya. 5-10 prosennya dari pendapatan saya simpan dijadikan
sebagai cadangan saat prolehan hasil dagang minim dan uang itu bisa saya ambil. “

“ Dalam berjualan saya menjaga kepercayaan pelanggan teutama timbangan, daripada


kurang mendingan dihanetan”, begitu tuturnya. Jadi menurutnya para pembeli itu
sangat jeli, mereka membandingkan saat berbelanja, terlebih kebanyakan
langganannya adalah pemilik warung untuk dijual kembali eceran.
14. ASIAH , lahir di Sukabumi tanggal 05 July 1968
(51 tahun). Alamat Kp. Manggis RT 05/02 Desa
Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis
usaha yang dijalankannya adalah warungan. Pada
saat ada kunjungan Monitoring Evaluasi dari
Asosiasi PPSW, bu Aisah bercerita tentang kondisi
keluarga, usaha yang dijalankan juga manfaat yang
dirasakannya dengan adanya program First .
“Suami saya sudah 9 tahun sakit, dan tidak bisa
menafkahi keluarga, akan tetapi saya yakin
manusia itu hidup disertai dengan rezekinya.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dulu saya
mulai buka usaha warungan kecil-kecilan dengan
modal Rp. 300.000,-. Sekarang Alhamdulillah usaha yang dijankan
berkembang dan modal yang dikelola pun meningkat, saat ini mencapai Rp.
5.0000.000,-.” Begitu tuturnya.

Satu tahun terakhir ini bu Aisyah aktif mengikuti kegiatan pelatihan bagi
PUKM, mulai dari Pendidikan keuangan, Manajemen Usaha Kecil, Bisnis Plan dan
akses pasar via daring dan pembuatan logo dan kartu Nama.Menurutnya : “
Setelah mengikuti pelatihan-pelatihan, saya jadi makin bersemangat dalam
mengelola usaha. Dulu saya tidak pernah membuat catatan keuangan,
sekarang saya sudah mulai melakukan pencatatan meski masih sederhana.
Saya juga membuat catatan perencanaan usaha. Awalnya saya hanya
berjualan gorengan dan sembako, sekarang sudah ditambah dengan jualan
bensin eceran. Rencana berikutnya saya ingin menyediakan pupuk untuk
para petani disekitar kampung karena disini belum ada yang berjualan.
Kalau ada petani yang membutuhkan pupuk, jarak tempuh untuk membelinya
jauh dan mahal biaya transportnya, harus memakai jasa ojeg karena tidak
dapat dijangkau oleh kendaraan umum “
15. RENI AGUSTINA (29 tahun). Beralamat di Kp. Selaeurih RT 02/04, Desa/Kecamatan
Jampang tengah Kab. Sukabumi. Usahanya adalah produksi Baso goreng. Menurut teh
Reni, “pelatihan ini sangat bermanfaat sebagai pembekalan ilmu untuk mengembangkan
usahanya. Produksi baso ini baru berjalan 2 tahun, sebelumnya saya berjualan mie
ayam dan es buah, tapi cepat bosan dan ganti
usaha. Saya sekarang ingin mengembangkan
usaha saya, supaya jangan sampai rugi.
Kekuatan baso yang diproduksinya hanya
bertahan 4 hari, tidak memakai bahan
pengawet dan tidak bisa dimasukan ke prizer ,
karena menurut pedagang yang mengambil baso
dari the Reni, katanya kalau basonya dimasukan
ke lemari pendingin dahulu , hasil basonya tidak
mengembang pada saat digoreng. Saat PL
bertanya ,biasanya kalau ada sisa dikemanakan, menurutnya dibagikan saja atau
dibuang ke kolam untuk ikan. PL memberi masukan ,untuk mencoba diproduksi
dikeringkan seperti keripik, dan dikemas sendiri, tidak hanya dijual mentahnya. PL
mencontohkan alumni PUKM program first state sebelumnya, yang berjualan baso
goreng (Basreng) Seblak Edun, yang berhasil mengembangkan usaha dengan merk
dagang “Basreng Edun Nienie”. Menurut the Reni masukan PL akan dicoba, dengan cara
satu hari sebelum basi , baso mentah akan diprodusi menjadi keripik baso.
16. LISNAWATI , lahir di Sukabumi 13 Juni 1985.
Beralamat di Kp. Manggis Rt 05/ Rw 02 Desa
Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi.
Usahanya adalah Jualan Mainan anak. Menurut
Lisnawati,” Sebelum mengikuti kegiatan pelatihan
pada program ini yang diadakan oleh PPSW bersama
first State di Koperasi kami, saya merasa usaha
saya kurang tertata, tetapi Alhamdulillah setelah
kegiatan ini usaha saya mengalami perkembangan.
Sebelumnya usaha mengalami jatuh bangun, sekarang
usaha mulai stabil dan penghasilanpun meningkat. Dari hasil perolehan laba, saya bisa
menabung. Hanya saja kendalanya adalah waktu penjualan nya musiman, dan untuk
pendapatan sehari-harinya saya memilki usaha sampingan yaitu jual barang secara
online dan jualan pulsa.
17. ANON,lahir tanggal 15 februari 1983. Beralamat di Kp.
Manggis RT 01/01 Desa Cimanggis Kecamatan Cicantayan
Kabupaten Sukabumi. Jenis Usaha nya adalah berjualan Baso (
Baslub dan Basreng). Awalnya usahanya adalah ternak/
memelihara domba, tetapi karena ada kendala, saat musim
kemarau yang cukup panjang kesulitan dalam mencari rumput
untuk pakan ternak, dan akhirnya semua dombanya dijual. Hal
ini tidak menyurutkan semangat saja, terlebih setelah
mengikuti kegiatan pelatihan untuk pelaku usaha saya
termotivasi untuk mencari usaha alternative lainnya. Melihat
peluang target pasar yang cukup bagus yaitu banyaknya anak
yang ngaji di dekat rumah, saya akhirnya mulai berjualan baso
dan Alhamdulillah saya bisa memperoleh keuntungan rata-rata Rp.50.000,- setiap
harinya.
18. POPON, lahir tanggal 30 oktober 1987. Beralamat di Kp. Manggis RT 04/02 Desa
Cimanggis, Kecamatan Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis
usahanya awalnya ternak domba dan ayam, tetapi karena
menurutnya usaha tersebut musiman, setelah mengikuti
kegiatan pelatihan PUKM, saya menjadi berpikir untuk
membuat rencana usaha, dan saya mencoba untuk
menciptakan usaha baru sebagai tambahan untuk
memperoleh pendapatan harian. Usaha yang saya pilih
adalah produksi pukis yang berbahan baku dari kelapa dan
terigu, memilih usaha ini karena melihat potensi wilayah
bahan bakunya mudah diperoleh, selain itu saya juga
mempunyai keahlian untuk memperoduksinya, saya memiliki resepnya dari keluarga
yang diwariskan secara turun temurun.
19. YENI, Lahir tanggal 1 februari 1988,
bertempat tinggal di Kp. Manggis RT 01/01
Desa Cimanggis, Kecamatan Cicantayan
Kabupaten Sukabumi. Jenis usaha yang
dijalnkannya adalah warungan dan jual
makanan. Kendala yang dihadapi saat
berjualan adalah banyaknya yang kasbon/
ngutang dan banyak yang ngikutin usaha
warungan. Hal ini sempat membuat putus asa
dan warung saya tutup. Tetapi Setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran/ pelatihan yang diikuti setiap satu bulan sekali. Mulai
dari pendidikan keuangannya juga cara mengelola dan mengembangkan bisnis, saya jadi
banyak ide bisnis dan ini mulai dipraktekan dengan membuka kembali usaha warungan,
dan usaha tambahan lainnya. Untuk mengatasi banyaknya yang kasbon pun sekarang
mulai bisa teratasi, yaitu dengan cara membatasi jumlahnya, dan ditetapkan batas
waktu pembayarannya. Usaha lainnya saat ini adalah berjualan jus buah segar, dan
kredit barang/ perabotan rumah tangga. Saat ada kegiatan agustusan ( perayaan hari
kemerdekaan), the Yeni mengikuti kegiatan Bazar selama satu minggu.
20. SUMIATI, Lahir di Sukabumi tanggal 10 September 1980.
Alamat di Kp. Selaeurih RT 02/04 Desa/ Kecamatan Jampang
Tengah. Usaha yang dijalankan adalah produksi Makanan.
Menurutnya program ini sangat bermanfaat, bisa mendapatkan
pengetahuan bagaimana mengelola usaha yang baik dan cara
mengembangkannya. Setelah mengikuti kegiatan ini saya mulai
bisa menyisihkan uang dari laba yang diperoleh. Misalnya dari
pendapatan laba Rp.200.000,- saya sudah langsung menyisihkan
20.000 untuk ditabungkan dan dipastikan penggunaannya nanti
yaitu untuk kepentingan darurat dan tabungan untuk sekolah anak.
21. IYAM NURJANAH, lahir di Sukabumi 12 Juni 1974, alamat di
Kp. Cilawang RT 01/03 Desa Jampang tengah, Kec. Jampang
Tengah Kab. Sukabumi. Usaha yang dijalankan adalah poduksi
makanan ( keripik pisang) dan budidaya buah Naga. Awal
bergabung menjadi salah satu peserta pada program First
State ini usahanya hanya produksi keripik yang penjualannya
dititipkan ke warung-warung terdekat. Setelah mengikuti
kegiatan pelatihan menjadi tambah pengetahuan, dan mulai bisa
dipraktekan. Salah satunya adalah saya sudah bisa menyisihkan
uang untuk menabung. Selain itu muncul ide terobosan baru
untuk mengembangkan usaha. Saat ini sudah mulai melakukan perluasan kebun Naga
dan kebun sereh wangi yang dikelola bersama suami dan anak. Rencana berikutnya saya
akan membuat Budi daya buah Naga, bukan hanya manjual buahnya tetapi akan menjual
bibitnya.
22. TATI SUMIATI, Lahir di Sukabumi tanggal 2 Januari
1969. Tempat tinggal di Kp. Cilawang RT 01/ RW 03,
Desa/ Kecamatan Jampang Tengah. Jenis Usaha yang
dijalankan adalah Warungan sembako dan produksi
makanan ( keripik singkong dan pisang). Menurut bu Tati:
“ Saya merasa bersyukur sudah menjadi salah satu
peserta pada program pengembangan UKM ini, sangat
terasa manfaat nya . Dimulai dari hal yang paling kecil
untuk membiasakan menabung, membedakan kebutuhan
dan keinginan. Dulu saya menabung itu kalau ada sisanya saja, tetapi sekarang saya
sudah bisa menyisihkan Rp. 25.000,- per hari. Saya juga sudah mulai melakukan
pencatatan keuangan sederhana dan mempunyai rencana untuk mengembangkan usaha.
Supaya pemasaran lebih meningkat saya akan memperbaiki kemasan keripik dengan
kualitas yang lebih baik, cantik dan menarik bagi pembeli.Alat produksi juga saat ini
masih manual , kedepannya ingin mempunyai alat produksi yang bisa mempermudah
proses produksi sehingga hasilnya bisa lebih banyak dan lebih baik.
23. IHAT SOLIHAT, Lahir di Sukabumi tanggal 4
Juli 1979. Alamat rumah di Kp. Manggis RT 03/02,
Desa Cimanggis Kecamatan Cicantayan. Usaha
yang dijalankan adalah Warungan sembako, jual
buah-buahan, bensin dan Mie Ayam. Usaha
warungan sudah dilakukan sejak 13 tahun yang lalu
tapi warungnya kurang berkembang, hanya warung
kecil-kecilan dengan modal yang hanya Rp.
500.000.-. Sekarang saya sudah mulai mengembangkan usaha dengan
mempertimbangkan dan melihat peluang usaha, karena posisi tempat tinggal yang
berada di perkampungan tidak bisa dijangkau oleh kendaraan umum, sebagian warga
memiliki kendaraan bermotor, dan sebagai sarana transportasi bagi yang tidak punya
motor menggunakan jasa ojeg. Melihat peluang itu saat ini saya berjualan Bensin dan
solar. Juga jualan makanan, menyediakan mie ayam dan aneka minuman. Pendapatan
saat ini mulai bertambah dan saya bisa menyisihkan sebagian dari pendapatan
tersebut untuk ditabungkan.
24. DESI ANDRIANI, kelahiran Sukabumi tanggal 10
september 1984, beralamat di Kp. Manggis Desa
Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi.Jenis
usaha yang dijalankan adalah ternak ayam. Awalnya
memelihara ayam hanya karena sayang kalau ada sisa
nasi yang terbuang, tapi kemudian saya jadi suka
untuk mengembangkannya terlebih ketika melihat
telur ayam sudah menetas. Peliharaan ayam saya
bertambah dan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga saya. Menurut
the Desi dia merasa senang sudah bisa menjadi salah satu peserta pada program ini
karena bisa menambah wawasan dan pengetahuan dan bisa merubah cara berpikir
menjadi lebih positif. Meskipun saat ini usaha yang dijalankan belum berkembang
pesat tetapi saya mulai mempraktekan sedikit demi sedikit dari ilmu yang didapat,
salah satunya mengelola keuangan keluarga, mulai bisa menyisihkan uang untuk
menabung dan berpikir dua kali ketika akan membelanjakan uang, memilah mana
keinginan dan mana kebutuhan.
25. CHALISTAWATI, Lahir di Sukabumi tanggal 06 september 1988, beralamat di
Kp. Selaeurih Rt 02/Rw 04 Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kab.
Sukabumi. Jenis usaha ayam goreng. Saat ini usahanya mengalami penurunan karena
kendala mahalnya biaya kontrak tempat untuk usaha yang awalnya berjualan di Kota
sekarang berjualan nya di tempat rekreasi, hanya hari libur saja yang ramai.
26. ERUS, lahir di Sukabumi tanggal 21 april 1981, beralamat di Kp. Manggis Rt
05/02 Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis usaha yang dijalankan
adalah jualan bubur ayam.
27. HERMAWATI, lahir di Sukabumi 11 nopember 1964, beralamat di Kp.
Cilawang Rt 01/03, jenis usaha warungan sembako.
28. NOFFA LESTIANAN, Lahir di Sukabumi 11 april 1991, beralamat di Kp.
Selaeurih Rt 02/Rw 04 Desa Jampang Tengah Kec Jampang Tengah Kab. Sukabumi.
Jenis usaha yang dijalankan adalah berjualan Batagor.
29. NANI, lahir di Sukabumi 10 maret 1978, alamat di Kp. Manggis Rt 05/02 Desa
Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis usaha tani.
30. ELA, lahir di Sukabumi 06 september 1989, alamat
di Kp. Manggis Rt 01/01 Desa Cimanggis Kec. Cicantayan
Kab. Sukabumi. Jenis usaha jualan buah-buahan
31. AI NURHAYATI, lahir di Sukabumi 28 juni 1988,
alamat Kp. Manggis Rt 04/02 Desa Cimanggis Kec.
Cicantayan Kab. Sukabumi, jenis usahaTernak ayam.
32. ETI
SUPENTI, lahir di Sukabumi 20
april 1989, alamat di Kp. Manggis Rt 04/02
Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab.
Sukabumi. Jenis usaha jualan mie ayam.
33. SUSI YUNINGSIH, lahir di
Sukabumi
19 maret
1996, alamat Kp. Manggis
Rt 04/02 Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi.
Jenis usaha jualan aneka makanan jajanan anak
34. AIDAH, lahir di Sukabumi 30 maret 1986, beralamat di
Kp. Manggis Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab.
Sukabumi. Jenis usahanya adalah jualan jajanan anak, es mambo
dan agar-agar.
35. AISYAH , lahir di Sukabumi 03/11/1971 Kp. Cilawang
Rt 04/03 Desa/Kec. Jampang Tengah, Kab. Sukabumi. Jenis
usaha kue basah dan kering
36. SILVIA NURMALASARI, lahir di Sukabumi 16 september
2000, beralamat di
Kp. Manggis Rt 01/01 Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Jualan aneka
makanan sesuai pesanan, sekarang jualan kosmetik japra dan oriplem
37. EHOY, lahir di Sukabumi 09 april 1976 Kp. Manggis Rt
03/01 Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis
usaha ternak domba, sekarang kerja ke luar negeri
38. ERNI ARDILA, lahir di Sukabumi 17 juli 2001 Kp.
Manggis Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis
usaha yang dijalankan adalah jualan makanan tradisional,
karedok, seblak, lotek.
39. ANIH, lahir di Sukabumi 01 agustus 1974, beralamat di Kp. Manggis Rt 01/01
Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis usaha yang dijalankan adalah
Produksi gula aren.
40. TITA, lahir di Sukabumi 07 juni 1991 beralamat di
Kp. Manggis Rt 01/01 Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab.
Sukabumi. Usaha yang dijalankan adalah jualan token listrik
produksi aneka makanan. Tita merupakan salah satu peserta
yang aktif dalam kegiatan program pengembangan untuk PUKM.
Menurutnya meskipun usahanya masih jalan ditempat karena
kendala banyaknya saingan
41. DEWI MULYANI, lahir di Sukabumi 13 Desember 1993, beralamat di Kp.
Cijambe Rt 22/Rw 05 Desa Panumbangan Kec. Jampangtengah Kab.
Sukabumi. Jenis usaha yang dijalankan adalah jual pakaian dan
kosmetik secara online,
42. TITIN SURYANI, lahir di Sukabumi 26 juni 1981,
beralamat di Kp. Cilawang Rt 04/ Rw 04 Desa Jampang Tengah
Kec. Jampang Tengah Kab. Sukabumi. Jenis usaha yang dijalankan
adalah warungan sembako.
43. YANTI SUHERMAWATI, lahir di Sukabumi 22
februari 1976, beralamat di Kampung Cilawang Rt 24/ Rw 05
Desa Panumbangan Kec. Jampang Tengah Kab. Sukabumi.
Jenis usaha yang dijankan adalah kredit barang prabot rumah
tangga.
44. IYAM, lahir di Sukabumi 12 april 1962, beralamat
di Kp. Manggis Rt 04/ Rw 02 Desa Cimanggis Kec.
Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis usaha yang dijalankan
adalah produksi gula aren.
45. ENTIN SRI KARTILAWATI, kelahiran Sukabumi 27
maret 1982, beralamat di Kp. Cilawang Rt 02/03 Des/Kec.
Jampang Tengah, Kab. Sukabumi. Jenis usaha yang dijalankan adalah warung makanan.
46. TUTI, lahir di Sukabumi 06 maret 1978, beralamat
di Kp. Cilawang Rt 02/03 Des/Kec. Jampang Tengah,
Kab. Sukabumi. Jenis usaha yang dijalkan adalah produksi
makanan gorengan dan peyek.
47. ENENG ROHMAH, lahir di Sukabumi 04/03/1980,
beralamat di Kp. Cilawang Rt 04/RW 03 Desa/Kec.
Jampang Tengah, Kab. Sukabumi. Usaha yang dijalnkan
adalah Warung sembako.
48. NENIH, lahir di Sukabumi 07 juli 1975
beralamat di Kampung Manggis Desa Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis
usaha yang dijalnkan adalah jualan jajanan anak
49. LISNA, lahir di Sukabumi tanggal 27 mei 1997,
beralamat di Kp. Manggis Rt 02/02, Desa
Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Usaha yang
dijalankan adalah ternak ayam
50. EEN SUHAENI, lahir di Sukabumi 29 agustus
1979, beralamat di Kp. Manggis Rt 03/01, Desa
Cimanggis Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi. Jenis usaha yang dijalankan Produksi gula
aren dan caruluk.
51. YAYAH, lahir di Sukabumi 07 april 1972, beralamat
di Kp. Manggis Rt 05/02, Desa Cimanggis Kecamatan
Cicantayan Kab. Sukabumi. Usaha yang dijalankan adalah
Produksi gula dan ternak domba.
52. RISKA NURHAYYU, lahir di Sukabumi 03 nopember
1997, beralamat di Kp. Selaeurih Rt 02/Rw 04 Desa
Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kab.
Sukabumi. Jenis usaha yang dijankan adalah jual beli pakaian secara online.
53. KOMALA, lahir di Sukabumi 25 juni 1990 beralamat di Kp. Cibatu Rt 03/ Rw
04 Desa Cibatu Kec. Cikembar Kab. Sukabumi. Jenis Usaha yang dijalankan produksi
makanan dan jual gas Elpiji.
54. AI ERNI, lahir di Sukabumi tanggal 09 desember
1978, beralamat di Kp. Cilawang Rt 25/Rw 05 Desa
Panumbangan Kec. Jampang Tengah Kab. Sukabumi. Jenis
Usaha yang dijalankan produksi aneka makanan, kue,
jajanan anak dan aneka Jus. Setelah mengikuti kegiatan
pelatihan pada program first state usaha yang dijalankan
mengalami perkembangan. Awal memulai usaha karena
suaminya kena PHK dari perusahaan. Kemudian mencoba
produksi gorengan dan jajanan anak dipasarkan di sekolah-sekolah. Sekarang
alahamdulillah buka warung aneka jajanan dengan berbagai menu pilihan.
55. ENI FITRIANI. ( 39 thn) .Alamat Kp Manggis desa
Cimanggis. Mempunyai usaha menjual berbagai produk
kecantikan (kosmetik) mulai dari perawatan rambut
sampai kaki. Nama Usaha “ NIE OL SHOP”, nama ini
baru tercipta pada saat pelatihan pembuatan kartu
nama. Menurutnya, dengan mengikuti berbagai
kegiatan pelatihan pada program ini membuatnya
menjadi lebih percaya diri untuk menawarkan produk
dan mengembangkan usahanya. Sekarang ditambah
dengan adanya materi tentang akses pemasaran via daring pembuatan logo dan kartu
nama, ini akan lebih membuka peluang bagi usahanya supaya lebih mudah dikenal dan
memperluas jangkauan pemasaran.
Materi sebelumnya saya masih ingat tentang “Bisnis Plan” . Saya jadi mengetahui
dengan rinci teori dalam menjalankan sebuah bisnis, mulai dari perencanaan ,
pembiayaan sampai kepada perhitungan untung/rugi ketika sebuah barang dipasarkan.
Yang menarik adalah setelah bermain monopoli yaitu menganalisis kebutuhan pasar-
biaya produksi-sampai kepada harga yang akan ditawarkan kepada calon
konsumen/pembeli.
56. NENAH, Lahir di Sukabumi tanggal 8 agustus 1972,
beralamat di Kp. Manggis RT 04/02 Desa Cimanggis
Kecamatan Cicantayan Kab. Sukabumi, usaha yang
dijalankan adalah produksi makanan aneka kue basah dan
kering. Menurut bu Nenah : “dengan mengikuti kegiatan
pelatihan yang diselenggarakan PPSW di Koperasi
Riyadussalam saya merasa terdorong untuk lebih semangat mengembangkan usaha dan
ada perubahan cara berpikir karena pada pelatihan disampaikan banyak pengetahuan
khususnya berhubungan dengan pengelolaan dan pengembangan usaha, meskipun
banyak istilah yang kurang saya pahami karena dulu saya hanya sekolah SD, tapi
sekarang wawasan saya lebih luas dan sedikit demi sedikit bisa mempraktekannya
menerapkan pada usaha saya, misalnya : saya sekarang sudah mulai melakukan
pencatatan usaha, mulai menyisihkan tabungan , punya rencana kedepan supaya usaha
semakin berkembang dengan membuat label/merek produk, dan menjaga kwalitas hasil
produksi.

Anda mungkin juga menyukai