Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN WAWANCARA

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu :

Sari Puji Lestari, ST., MT.

Disusun Oleh :

Rahmat Haikal [F13122021]

Mochammad Zikril [F13122025]

Armin Syaiful [F13122029]

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2022/2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat maka diperlukan peran
serta para pelaku ekonomi atau para pengusaha sesuai dengan bidangnya
masing-masing.Demikian juga, dorongan dan motivasi baik dari pemerintah maupun
masyarakat terhadap pengusaha terutama usaha kecil dan menengah demi meningkatkan
kesejahteraan keluarga khususnya dan ekonomi masyarakat pada umumnya.Maka dari itu
penulis mencoba melakukan observasi lapangan atau langsung bertemu dengan salah satu
pengusaha kecil yang menurut penulis dianggap sukses sehingga penulis melakukan
wawancara untuk mengetahui sejauh mana usaha dan upaya peningkatan ekonomi
keluarganya dan bagaimana peran serta masyarakat di lingkungan atau wilayah setempat.

1.2 Tujuan Wawancara

● Memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan


● Memahami dan menguasai teknik-teknik dalam wawancara
● Memperoleh informasi terkait kegiatan kewirausahaan

1.3 Metode dan Teknik Penulisan


Metode dan Teknik penulisan dalam penyusunan laporan ini adalah dengan cara
wawancara secara langsung terhadap narasumber.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Topik Wawancara
Adapun topik wawancara kami adalah "Berdagang Dengan Harga Murah dan
Memperoleh Keuntungan Yang Banyak"

2.2 Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada
Hari, tanggal : Sabtu, 25 Februari 2023
Pukul : 16.00 WITA s/d Selesai
Tempat : Warung Makan Kota Bahari, Jl Kakatua

2.3 Laporan Hasil Wawancara


Narasumber
Nama : Ibu Sarifin (55 tahun)
Asal : Semarang, Jawa Tengah.
Jenis usaha : Pedangang kuliner (bakso, mie ayam dan bubur ayam)
Pewawancara :
1. Rahmat Haikal ( F13122021)
2. Mochammad Zikril (F13122025)
3. Armin Syaiful (F13122029)

2.4 Wawancara
Wawancara kami lakukan setelahh mendapat persetujuan dari ibu Sarifin. Berikut hasil
dari wawancara kami :
1. Kapan usaha ini mulai dijalankan?
Mulai usaha dari 2012, lamanya sudah hamper 11 tahun. Pertama jualan di lapangan Wali
kota cuman setelah gempa pindah kesini (Jl. Kakatua). Ketika berjualan di Lapangan
Walikota menggunakan gerobak.
2. Kenapa ibu memilih untuk menjalankan usaha ini?
Asal saya sebenarnya dari Jawa, merantau kesini untuk memenuhi biaya sekolah anak
saya. Anak saya ada empat, satu sedang sekolah SMA kelas 3, dua sudah kerja dan
satunya lagi kuliah di UNTAD.
3. Berapa modal yang Ibu butuhkan untuk memulai usaha ini?
Modal awal ketika jualan 3 macam makanan (bakso, mie ayam dan bubur ayam) sekitar
1.5 Jt, dana itu digunakan sampai sekarang.
4. Apakah Ibu membutuhkan karyawan untuk menjalankan usaha ini?
Iya membutuhkan karyawan.
5. Berapa omset yang dihasilkan dari usaha ini?
Kalau dangangannya habis bisa 3 Jt/hari, kalau tidak habis biasanya 2.8 Jt. Makanya
jangan pandang remeh orang jualan. Cuman penampilan tidak rapi beda dengan orang
kantor. Kalau tidak begitu mana bisa saya sekolahkan dan kuliahkan tiga anak saya,
satunya kuliah di UNTAD dan dua lainnya di swasta. Satu anak saya kuliah apoteker di
Jakarta, kalau yang disini kuliahnya perawat. Satunya lagi ambil jurusan ekonomi di
Universitas Alhairat. Kalau tidak seperti itu mana bisa mengurus sekolah mereka.
6. bagaimana Ibu memasarkan produk dari usaha yang Ibu jalankan?
Saya memasarkannya dengan tariff tariff yang tidak mahal, agar orang kecil bias beli
semua. Di palu ini kayaknya tidak ada yang jualan mie tarifnya Rp10.000. Soalnya saya
berpikirnya begini, saya sudah orang kecil, misalkan anaknya 5 uang cuman punya
Rp70.000 kalau tarif murah anaknya bisa makan semua, kan tidak semua orang banyak
uang. Saya menggunakan Maxim dan Grab juga, cuman grabnya kadang sepi dan maxim
yang ramai.
7. Seperti apa suka duka yang ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
Sedihnya ketika sekarang, ekonomi sedang naik, sekarang ini usaha lagi menurun.
Sebenarnya sebelum 2023, ketika 2022 kemarin bias dapat 2.8 Jt -3 Jt. Sedihnya
sekarang biasanya dapat 2.3 Jt -2.5 Jt. Terus terang 2023 ini keuntungan menurun tapi
anak sudah lulus semua sekarang tinggal 1.
8. Apa yang melatarbelakangi Ibu menjadi seorang pengusaha?
Saya keturunan pengusaha semua, orang tua juga pengusaha
9. Apa saja tanggung jawab ibu sebagai pemilik usaha?
Saya sebelumnya jalankan usaha ini dengan bapaknya (suami ibu Sarifin), sekarang
karyawannya cuman satu karna penghasilan menurun. Biasanya karyawan saya 2-3
orang. Pikiran saya begini, waktu itu kan anak semuanya sekolah sekarang tinggal 1,
rezeki sudah lain, orang tua katakan begitu
10. Bagaimana usaha Ibu agar usaha ini terus berkembang dan mampu bersaing
dengan usaha lain?
Rencananya membuat cabang, cuman harga sewa tempatnya terlalu tinggi. Di Jl. Dewi
Sartika tarifnya bias sampai 60 Jt/tahun apalagi tariff dangangan saya kecil. Kalau disini
(Jl. Kakatua) sewanya cuman 21.5 Jt/tahun, tempat ini yang punya Mas Joko di samping
Mesjid. Selain itu Alhamdulillah menggunakan Maxim dan Grab juga. Begini dek, saya
kasih tau misalkan nanti tidak jadi pegawai dan jadinya pengusaha. Saya dulu ikut
rumah makan orang cina, mereka didiknya begini, cari untung sedikit tapi yang belinya
banyak. Kalau yang namanya bubur ayam dan mie ayam dulunya yang paling ramai
jualan saya, sekarang yang jual sudah banyak jadi penghasilannya ikut turun. Teman
(pengusaha lain) jualnya Rp13.000-15.000 saya jualnya Rp10.000, saya Rp13.000 pake
telur kalau komplit pakai sate 2. Yang lain pakai 1 telur harganya Rp15.000. Sekarang
beras juga lagi mahal, tapi kalau kita jualan ibarat orang Jawa bilang jualan sambil jatuh,
orang tidak ingin banyak. Jadi biar rame yang penting dapat keuntungan. Jangan
menaruh harga terlalu tinggi, akibatnya jualannya tidak laku. Kalau harganya kecil,
semua orang mampu beli, bias dikatakan terjangkaulah.
11. Siapa saja target pasar Ibu?
Saya konsumennya siapa saja. Cuman ada yang bermobil pesannya hanya bakso
Rp.10.000 jadi jangan memandang yang bermobil itu uangnnya banyak. Malahan ada
yang pakai sepeda ontel pesannya 4 bungkus bakso harga Rp15.000. Banyak yang
bermobil begitu, beli bubur mereka juga seperti itu, belinya yang Rp10.000 tapi mereka
pesannya dari dalam mobil, mereka tidak mau keluar dari mobilnya.
12. Dalam seminggu usaha Ibu bukanya berapa kali?
Saya kalau bulan puasa full libur sampai 1,5 bulan jadi pulang kampong. Saya jarang
libur, paling kalau capek bias sebulan sekali liburnya, itupun yang liburnya hanya bubur,
bakso masih lanjut cuman bukanya tidak pagi. Saya jualannya tidak sampai setahun
penuh, paling hanya 10 bulan, dua bulannya saya pulang kampong ke jawa. Saya
bukanya pagi, kalau jualan bubur bukanya jam 6, bakso jam 9. Seminggu biasanya full
jualan.
13. Sebelum menjadi seorang pengusaha apakah Ibu punya kegiatan lain?
Dulu saya kerja di Jakarta, saya usahanya di kantin SMA, saya dari dulu memang
berjualan. Tapi saya juga pernah kerja ikut cina di rumah makan. Kantin saya dulunya
punya saya sendiri cuman setelah pindah kesini saya berikan ke teman saya.
14. Apa harapan ibu untuk masa depan?
Setelah anak saya lulus SMA, dia ingin kuliah di Palu juga. Jadi saya harus menetap di
Palu lagi sekitar 4 tahun. Setelah anak saya lulus dan saya tidak punya tanggungan lagi
saya ingin lanjut usaha di Jawa. Usaha saya disini ingin saya berikan ke anak saya yang
laki-laki. Soalnya biaya kuliah besar, kalau di kampong dengan penghasilan yang tidak
menentu takutnya tidak lanjut, makanya tetap kejar usaha disini demi anak. Orang tua
boleh susah tapi anak jangan
15. Apakah ada saran untuk wirausaha wirausaha baru di luar sana?
Kalau yang ini saya tidak bias jawab.

2.5 Dokumentasi
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wirausaha merupakan kegiatan yang bisa dilakukan siapa saja. Namun tidak semua
orang bisa menjadi seorang wirausahawa yang sukses. Seorang wirausaha hendaknya
memiliki kecerdasan atau bakatnya dalam mengenal produknya, menentukan cara
produksi, menyelenggarakan manajemen, memasarkannya dan mengelola modal
kerjanya. Seorang wirausahawan bertanggung jawab atas persiapan dan pengoperasian
seluruh proses bisnis, mulai dari pembelian hingga pemasaran produk. Seorang
wirausahawan juga harus bisa membaca trend pasar agar tidak salah sasaran saat
memasarkan produknya.
Selain kemampuan diatas seorang wirausahawan juga harus memiliki karakteristik
tertentu sebagau berikut ; selalu berpikir positif, berani, memiliki jiwa visoner, percaya
diri, berorientasi pada hasil, memiliki kreativitas dan inovasi serta memiliki jiwa
kepemimpinan.
Ibu Sarifin merupakan salah satu contoh seorang wirausahawan yang sukses, tekad
beliau untuk menyekolahkan 4 anaknya bahkan sampai merantau dai Jawa ke Sulawesi
sungguh hal yang luar biasa, kemampuannya untuk melihat target pasar, mengelola
keuangannya membuat usahanya bertahan sekalama 10 tahun.

3.2 Saran
Saran kami, ketika seseorang punya keinginan menjadi seorang wirausahawan
haruslah mempunyai keinginan yang kuat dengan tekad yang selalu berorientasi
terhadap hal-hal yang positif. Seorang wirausahawan hendaknya menjadi pribadi yang
selalu ingin belajar baik dari pengalaman atau suatu instansi akademik. Dengan adanya
pengetahuan terkait kewirausahaan peluang untuk menjadi wirausahawan sukses juga
akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai