Anda di halaman 1dari 4

Nama : Silvia Faradjdilara Shahira

NIM : 181710101059

Prodi/Kelas : Teknologi Hasil Pertanian/B

Kelompok : 10

Tantri W. Soebroto : Tokoh Muda Menginspirasi Pemilik Puas-in Jember

-Sekilas mengenai Tantri W. Soebroto;


• Lahir pada tanggal 4 Desember 1994 (saat ini 24 Tahun).
• Mengenyam pendidikan di SDN Jember Lor 1, SMPN 3 Jember, SMAN 1
Jember, Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember.
• Owner dari “Puas-in Jember” beralamat di Jl. Letjen Suprapto VI No. 90,
Jember, yang bergerak dibidang kuliner yaitu catering dengan sasaran
utama mahasiswa.
• Bisnis berdiri sejak tahun 2014 dan jumlah karyawan kini 8 orang.

-Awal mula tertarik untuk berbisnis dan ide catering Puas-in Jember
Bermula dari keinginan untuk menghilangkan kejenuhan dalam aktivitas
belajar di SMA membuat Tantri berpikir untuk melakukan kegiatan berjualan.
Bisnis pertamanya yang ditekuni adalah berjualan es lilin dari ubi ungu. Merasa
sukses Tantri menambah porsi es lilin dan juga mencoba berjualan mie lidi “Mie
Alit” yang dia kirim hingga ke 15 agen di 15 daerah berbeda, diantaranya solo,
bali, kalimantan, jawa barat. Hal ini membuat ia pada waktu SMA mampu
mempekerjakan 5 janda dan ibu-ibu di rumahnya karena ia memegang prinsip
tidak mau berjualan memakai tangan sendiri.
Di masa kuliah, Tantri dan seorang temannya mencari peluang usaha
lainnya, yaitu membuat coklat bungkusan yang mereka jual dengan harga Rp
1000 - Rp 2000 per-coklatnya. Bisnis coklat ini ia tekuni hingga di perkuliahan
semester 2. Saat mata kuliah kewirausahaan terlintas pikiran untuk membuat
usaha catering. Ide itu muncul dari pengalamannya yang dalam suatu acara
organisasi biasanya menjadi bagian subsie konsumsi dan kesusahan dalam
memilih makanan yang diinginkannya. Rezeki pertamanya adalah pesanan dari
kakak tingkat yang akan sidang. Ia meminta Tantri untuk membeli konsumsi
dengan uang Rp 50.000 dan harus cukup untuk 4 orang. Dari situ ia memulai
bisnis catering “Puas-in Jember”.

-Kendala atau peristiwa tidak menyenangkan selama berbisnis


Saat mulai berjualan es lilin dari ubi ungu Tantri tidak memiliki cukup
uang untuk membeli termos tempat berjualan es sehingga harus membawa kendil
pagi pagi, selain itu kebanyakan anak SMA 1 Jember kaya dan merasa minder
karena orang tua lagi ada masalah hingga tinggal di Jember hanya bertiga dengan
saudara dan berpikir gimana caranya untuk berjuang sendirian.
Pada awal bisnis Puas-in Jember pernah di tipu sebanyak 400 pesanan
makanan dan minuman membuat Tantri mengalami kerugian yang cukup besar
dan berkeinginan menyudahi usaha cateringnya, bahkan usahanya sempat tutup
dalam beberapa hari. Namun ia bangkit kembali dan mendapatkan rezeki yang
lebih besar dan bertahan hingga saat ini.
Kendala saat ini yang dihadapi oleh Puas-in Jember adalah pengurusan ijin
usaha serta kelengkapan legalitas usaha. Sebab Tantri masih merasa kesulitan
mengenalkan dan membuat pelanggan percaya bahwa brand dan pelayanan
usahanya ini benar-benar bisa memuaskan. Sang pemilik masih memikirkan
integritas Puas-in Jember bagi masyarakat hingga saat ini.

-Cara mempertahankan bisnis Puas-in Jember


Cara Tantri mempertahankan bisnisnya adalah dengan memperhatikan
segala aspek yang menyangkut apa yang dilakukan adalah suatu keharusan.
Menjalankan bisnis selain membutuhkan suatu keahlian khusus juga perlu
kemampuan untuk mengelola bisnis nya dengan baik. Seperti misalnya memiliki
strategi pemasaran dan penjualan. Apalagi bisnis yang digelutinya memiliki
persaingan yang ketat dan paling diminati adalah bisnis kuliner atau catering.
Berikut ini merupakan tips Tantri pemilik Puas-in Jember :
1. Memiliki ciri khas
2. Mengedepankan kualitas
3. Memberikan pelayanan terbaik, tanpa membandingkan konsumen
4. Memiliki perencanaan yang matang
5. Belajar dari pengalaman
6. Jatuh, bangkit lagi! dan berpedoman Al-Quran maupun hadist
Tantri juga mengaplikasikan pengalaman bisnis yang ia bangun
sebelumnya di bisnis barunya ini. Terutama di aspek promosi, ia benar-benar
gencar mempromosikan usaha barunya walaupun hanya terbatas di media sosial
saja. Puas-in Jember juga aktif menjadi partner sponsorship di beberapa acara
mahasiswa. Hal itu Tantri lakukan juga sebagai strategi promosi usahanya.
Pesanan terbanyak datang dari mahasiswa di beberapa Universitas di Jember.
Biasanya untuk kepentingan acara-acara yang digelar oleh mahasiswa. Tak
ketinggalan juga pesanan yang datang dari beberapa kantor instansi pemerintahan
yang ada di Jember. Yang juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
berlangsung di kantor-kantor tersebut. Tantri juga memiliki inovasi-inovasi
pelayanan untuk konsumen. Seperti, dapat menyesuaikan budget dan menu yang
diminta oleh konsumen. Kemudian ia dapat membuat kudapan yang dipesan
konsumen lebih terlihat mahal dan berkelas walaupun terbuat dari bahan-bahan
yang sederhana.

-Sumber bahan baku, profit tiap bulan, dan manajemen operasional Puas-in
Jember
Urusan bahan baku, Puas-in Jember sudah bermitra dengan 6 pembuat kue
di Jember dan 3 Toko Kue di Jember untuk pesanan berupa snack. Jadi proses
yang dilakukan oleh Tantri dan beberapa karyawannya hanya pada cake
decoration saja. Yaitu dengan menambahkan kemasan serta sentuhan seni agar
penampilan setiap catering kue atau snack yang dikemas lebih terlihat menarik.
Sedangkan untuk catering nasi sang pemilik mendapatkan bahan dari Pasar
Tanjung dan beberapa swalayan, kemudian diolah langsung di Rumah Produksi
Puas-in Jember. Dan bila digambarkan dengan nilai rata-rata, Puas-in Jember
sudah mampu menangani sekitar 2000 snack box dan 1000 box nasi tiap pesanan.
Profit bergantung pada pesanan dari konsumen, dan kisaran profit yang mampu
dihasilkan Puas-in Jember tiap bulannya hingga puluhan juta (tidak disebutkan
nominal pastinya). Manajemen yang seadanya membuat Tantri masih kepikiran
untuk meningkatkan operasional manajemen usahanya. Saat ini pekerja yang
terdidik masih belum ada, dan kebanyakan masih terlatih. Tantri berharap, dengan
Puas-in Jember bisa lebih membantu banyak kalangan untuk merasa puas dengan
hidangan yang mampu dilayani usahanya. Ia juga berharap bisa menyerap sedikit
lagi pengangguran untuk dipekerjakan di bisnisnya. Serta memiliki sistem dan
karyawan yang terdidik sehingga dapat dilepas perlahan Tantri bisa membuat
bisnisnya dengan sistem auto-pilot. Dan yang terakhir Tantri berharap bisa
membuka usaha lainnya yang masih berhubungan dengan bidang yang saat ini
digelutinya, yaitu kuliner.

“Saran untuk adik-adik yang masih semester awal, gak ada ragunya

untuk memulai mempunyai “me time”, hanya diri kamu, hp, dan buku.

Satu malam tulis semua kejadian yang terjadi hari itu 1 jam saja per-

hari untuk mengevaluasi diri. Nantinya kalau kalian sudah bagus

menempa badanmu, mau usaha apa saja, jatuh model bagaimanapun.

Kamu BISA BANGUN!!.”

– Tantri W. Soebroto

Anda mungkin juga menyukai