Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

SIFAT FISIK DAN INDERAWI

ACARA VIII
UJI DENSITAS KOMODITI DAN PRODUK HASIL
PERTANIAN

OLEH

IDA BAGUS SURANAYA


J1A015037
KELOMPOK III

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Mataram, 05 Juni 2017

Mengetahui,
Co.Asst Praktikum Evaluasi Sensoris, Praktikan,

Roni Kurnia Putra Ida Bagus Suranaya


NIM. J1A 014 109 NIM. J1A 015 037
ACARA VIII
UJI DENSITAS KOMODITI DAN PRODUK HASIL
PERTANIAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bahan pangan pada umumnya dalam bentuk cairan dan padatan, meskipun
demikian bukan berarti bahan-bahan air tidak mengandung bahan-bahan padatan
(solid) dan begitu juga sebaliknya, dalam bahan padatan terdapat pula bahan cair.
Pada bahan pangan uji sifat fisik biasanya dilakukan terhadap kekerasan, warna,
rasa, dan bau bahan tersebut. Sedangkan uji kimia dapat dilakukan terhadap PH,
total asam, dan kadar gula. Diantara sifat fisik tersebut berat dan volume biasanya
dipakai untuk pemutuan buah, sayur dan beberapa serelia berdasarkan kuantitas.
Dalam kegiatan pascapanen lainnya seperti pengemasan dan pengangkutan, sifat
fisik sangat diperhatikan terutama volumenya.
Kerapatan adalah suatu sifat karakteristik setiap bahan murni. Benda
tersusun atas bahan murni, misalnya emas murni, yang dapat memiliki berbagai
ukuran ataupun massa, tetapi kerapatannya akan sama untuk semuanya. Satuan SI
untuk kerapatan adalah kg/m3. Densitas digunakan untuk mengetahui kekompakan
dan tekstur pangan. tekstur pangan yang kompak akan tahan terhadap proses
penekanan sehinggga ikatan antara partikel penyusun pakan menjadi kuat dan ruang
antara partikel penyusun pangan menjadi sangat kuat dan ruang antara partikel
bahan pangan tidak terisi rongga udara.
Densitas terbagi menjadi dua, yaitu densitas nyata dan densitas kamba.
Densitas Kamba (Bulk density) adalah perbandingan bobot bahan dengan volume
yang ditempatinya, termasuk ruang kosong diantara butiran makanan. Sedangkan
densitas Nyata adalah perbandingan bobot bahan dengan volume yang hanya
ditempati oleh butiran bahan tidak termasuk ruang kosong. Densitas Kamba dapat
diukur dengan menimbang bahan yang menempati wadah literan sesuai dengan
volume. Sedangkan Densitas Nyata dapat diukur dengan beberapa cara seperti
menggunakan gelas ukur. Pengujian densitas bahan pertanian berguna untuk
menentukan luas gudang untuk menampung volume, masalah transportasi dan
tingkat kemasakan buah. Oleh karena itu dilaksanakan pengukuran uji densitas
kamba dan densitas nyata.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengukur dan menentukan
densitas kamba dan densitas nyata beberapa produk tepung, serelia dan buah-
buahan.
TINJAUAN PUSTAKA

Bahan hasil pertanian mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak seragam,
maka dari itu diperlukan ilmu untuk mengukur dan menganalisa bentuk dan
ukuran bahan hasil pertanian untuk mengklasifikasinya kedalam keseragaman
bentuk. Karakteristik dari suatu bahan hasil pertanian sangat penting untuk
klasifikasi standar bentuk dan ukuran. oleh karena itu dibuatlah suatu standar
yang telah disepakati bersama untuk mempermudah penanganan dan pengolahan
produk tersebut. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan
bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian, yaitu: bentuk acuan, kebundaran,
kebulatan, dimensi sumbu bahan, serta kemiripan bahan hasil pertanian terhadap
benda geometri tertentu (Sandira Ari. 2015).
Kerapatan (Density) adalah masa suatu bahan dibagi dengan isi (volume)
bahan tersebut. Kenaikan suhu biasanya akan menurunkan kerapatan suatu bahan,
namun dibidang teknik bahan padat dan cairan dianggap tidak
termampatkan sehingga kerapatannya dianggap tidak terpengaruh suhu dan
tekanan yang tidak begitu besar. Kerapatan curah dipengaruhi oleh kerapatan
padat, ukuran, cara pengukuran, bentukgeomnetri dan sifat permukaan. Bila biji-
bijian, butiran atau tepung ditangani dalamjumlah banyak maka isi curahan sama
dengan isi benda padat ditambah dengan isi ruang ( Maryanto, 2007 )
Berbagai tingkat kematangan buah dan sayuran, sifat fisik dan kimia
bahan tersebut berbeda-beda. Pada pemasakan buah, kandungan zat-zat terlarut
dan oleh karena itu berat jenis bertambah. Itulah sebabnya mengapa telah
diusulkan kemungkinan menggunakan berat jenis sebagai metode pengujian
kemasakan secara cepat. Buah-buah yang mengapung di atas air mempunyai berat
jenis lebih kecil, jadi masih belum masak. Buah-buah yang tenggelam mempunyai
berat jenis lebih besar dari 1, total zat terlarut lebih banyak dan oleh karena itu
berarti sudah matang (Khatir, 2006).
Densitas digunakan untuk mengetahui kekompakan dan tekstur pakan .
tekstur pakan yang kompak akan tahan terhadap proses penekanan sehinggga
ikatan antara partikel pemyusun pakan menjadi kuat dan ruang antara partikel
penyusun pakan menjadi sangat kuat dan ruang antara partikel bahan pakan tidak
terisi rongga udara. Densitas terbagi menjadi dua yaitu Densitas Kamba (Bulk
density) adalah perbandingan bobot bahan dengan volume yang ditempatinya,
termasuk ruang kosong diantara butiran makanan. Dan Densitas Nyata adalah
perbandingan bobot bahan dengan volume yang hanya ditempati oleh butiran
bahan tidak termasuk ruang kosong (Tranggono, 2011).
Densitas berguna dalam konversi matematika dari masa biji terhadap
volume dan mempengaruhi teksturnya. Selain itu, juga bermanfaat pada operasi
pindah panas. Bulk density dapat mengidentifikasikan derajat perkecambahan
selama pertumbuhan dan selanjutnya indikator kualitas dan prediksi didalam sifat
mudah pecah dan kekerasan, penepungan dan kualitas pemanggangan (baking
qualitas). Data kecambah dan bulk density telah digunakan di dalam penentuan
sifat dielektrik biji-bijian. dan untuk menentukan fraksi volume yang digunakan di
dalam persamaan campuran dielektrik. (Andasuryani, 2015).
PEMBAHASAN

Densitas kamba atau bulk density dan densitas nyata merupakan sifat fisik
bijian yang penting untuk merencanakan gudang, volume alat pengolahan, dan
alat transportasi. Densitas nyata adalah ukuran jumlah massa bahan per satuan
volume yang nyata-nyata ditempati oleh bahan jadi, tidak termasuk ruang kosong
di antaranya. Densitas kamba merupakan ukuran jumlah massa bahan per volume
yang ditempatinya termasuk ruang kosong di antara bahan. Pengukuran kedua
nilai tersebut juga berbeda terutama untuk pengukuran volumenya. Untuk
pengukuran volume pada densitas kamba dapat dilakukan dengan menggunakan
alat pengukur volume, misalnya wadah literan. Namun, untuk pengukuran
densitas nyata, volume yang sebenarnya ditempati oleh bahan diperoleh dengan
cara pengukuran volume cairan yang dipindahkan oleh massa bahan, umumnya
digunakan toluene sebagai cairannya. Pengukuran volume dilakukan dengan
menggunakan gelas ukur.
Densitas dan porositas sangat berpengaruh saat menghitung pada kacang-
kacangan karna hal ini sangat menentukan kering atau basahnya suatu
bahan. Hubungan antara densitas dan porositas bahwa semakin besar densitas
dari suatu bahan maka porositasnya akan semakin kecil. hal ini
dikarenakan bahan dengan densitas besar berarti memiliki kerapatan yang besar.
Karena semakin rapat bahan tersebut maka pori pori yang berada
pada bahan akan semakin sedikit. Sehingga besar porositas bahanakan semakin
kecil. jadi dapat diketahui hubungan antara densitas dengan porositas adalah
berbanding terbalik.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dengan menggunakan bahan
buah tomat matang dan tomat mentah untuk uji densitas nyata didapatkan hasil
sebagai berikut, pada kelompok 1 tomat mentah dengan berat 47,75 g, volume 50
cm3 dan densitas yang dihasilkan 0,96 g/cm3, tomat matang dengan berat 33,18 g,
volume 40 cm3 dan densitas yang dihasilkan 0,83 g/cm3. Pada kelompok 2 tomat
mentah dengan berat 32,9 g, volume 26 cm3 dan densitas yang dihasilkan 1,27
g/cm3, tomat matang dengan berat 37,16 g, volume 30 cm3 dan densitas yang
dihasilkan 1,24 g/cm3.. Pada kelompok 3 tomat mentah dengan berat 42,97 g,
volume 40 cm3 dan densitas yang dihasilkan 1,07 g/cm3, tomat matang dengan
berat 32,74 g, volume 20 cm3 dan densitas yang dihasilkan 1,64 g/cm3.. Pada
kelompok 4 tomat mentah dengan berat 42,94 g, volume 50 cm3 dan densitas
yang dihasilkan 0,86 g/cm3, tomat matang dengan berat 25,65 g, volume 30 cm3
dan densitas yang dihasilkan 0,86 g/cm3.. Densitas nyata lebih besar pada tomat
mentah di praktikum ini kecuali apa tomat matang kelompok 3 yang memiliki
nilai densitas nyata tomat matang lebih besar, hal yang berbeda ini dipengaruhi
oleh berat dan volume dari bahan tersebut.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dengan menggunakan bahan
serelia dan beberapa jenis tepung untuk uji densitas kamba didapatkan hasil, pada
bahan beras dengan berat 43,36 g, dengan volume 50 cm3 dan densitas yang
dihasilkan 0,87 g/cm3. Pada bahan tepung beras dengan berat 42,49 g, dengan
volume 50 cm3 dan densitas yang dihasilkan 0,49 g/cm3. pada bahan tepung
terigu dengan berat 33,52 g, dengan volume 50 cm3 dan densitas yang dihasilkan
0,67 g/cm3. Dari data yang didapatkan densitas terbesar ada pada bahan beras ini
terjadi karena partikel-partikel beras lebih besar dibandingkan tepung terigu
maupun teung beras.
Faktor-faktor yang mempengaruhi densitas adalah, Temperatur, dimana
pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap
sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu
yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk
menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhu dimana biasanya
senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu kamar). Massa zat, jika zat
mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya juga menjadi
lebih besar. Dan volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan
berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel
dari zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi
bobot jenisnya.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, perhitungan dan pembahasan, maka dapat


ditarikkesimpulan sebagai berikut :
1. Sifat fisik bahan hasil pertanian sangat penting dalam merancang suatu alat
khusus untuk suatu produk hasil pertanian atau analisa prilaku produk dan
cara penanganannya.
2. Dengan mengetahui karekteristik dan densitas dari suatu bahan maka akan
mempermudah dalam proses pengemasan, distribusi, pendinginan,
pengeringan, penyimpanan, sortasi dan grading.
3. Densitas nyata lebih besar pada tomat mentah di praktikum ini kecuali apa
tomat matang kelompok 3 yang memiliki nilai densitas nyata tomat matang
lebih besar, hal yang berbeda ini dipengaruhi oleh berat dan volume dari
bahan tersebut.
4. Densitas kamba hasil terbesar pada produk serelia dan tepung adalah bahan
beras dengaa densitas 0,87 g/cm3. karena partikel-partikel beras lebih besar
dibandingkan tepung terigu maupun teung beras.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi densitas adalah, Temperatur, dimana
pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap
sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, begitu pula sebaliknya
DAFTAR PUSTAKA

Andasuryani, 2015. Kajian Sifat-Sifat Fisik Buah Dan Biji Kakao ( Theobroma
Cocoa L.). Jurnal : Teknologi Pertanian Andalas Vol. 19, No.1 Hal 1-9

Khatir, Rita, 2006. Penuntun Praktikum Fisiologi dan Teknologi Penanganan


Pasca Panen. Banda Aceh : Faperta UNSYIAH

Maryanto. 2007. Penanganan Pascapanen Buah Dan Sayuran Segar. Surakarta.


: Universitas Sebelas Maret

Tranggono. 2011. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Yogyakarta. Gajah


Mada.

Sandira Ari .2015. Sifat–Sifat Hasil Pertanian. Bogor : SastraHudayah.

Anda mungkin juga menyukai