PENDAHULUAN
3. Bagaimana aspek teknis dan produksi dari Warung Lesehan Mas Pur?
5. Bagaimana aspek legal dan lingkungan dari Warung Lesehan Mas Pur?
6. Bagaimana aspek sosial dan ekonomi dari Warung Lesehan Mas Pur?
B. Kegunaan Penulisan
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk meningkatkan
daya saing guna mempertahankan posisi perusahaan pada tempat yang kompetitif
dalam industri makanan.
2. Bagi pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan
sebagai pembanding bagi makalah selanjutnya sehingga segala kelemahan dan
kekurangan yang ada dalam makalah ini dapat diperbaiki dan disempurnakan.
3. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya dalam hal
berwirausaha, sehingga penulis dapat termotivasi untuk menjadi wirausahawan, dan
dapat melakukan studi kelayakan bisnis di masa mendatang.
2
1.4 Sejarah Berdirinya Usaha
Penggemar ayam penyet Semarang pasti tak asing dengan Warung Lesehan Mas Pur.
Sebagai pelopor ayam penyet asal Semarang, Warung Lesehan Mas Pur dikenal lewat
hidangan serba penyet, meskipun masih banyak menu lainnya yang tidak kalah istimewa.
Warung Lesehan Mas Pur juga dikenal karena harganya yang murah, terutama untuk kantong
mahasiswa. Tak jarang mahasiswa yang berlangganan kesini karena dinilai pas, baik
ketepatan rasa maupun ketepatan harga.
Awalnya Warung Lesehan Mas Pur tidaklah sebesar ini, pada tahun 2002 hanya sebuah
kaki lima yang berada di Tembalang. Pada saat itu, Tembalang belum seramai ini, karena
hanya beberapa fakultas Universitas Diponegoro yang pindah kesana. Promosinya pun hanya
sebatas door to door oleh mahasiswa. Dan ketika tahun tersebut, Mas Pur tidak ada pemikiran
untuk memperbesar usahanya.
Nama Warung Lesehan Mas Pur diambil dari nama depannya yaitu “Pur” untuk
membedakan dari warung penyet lainnya. Selang beberapa tahun, pada tahun 2008, Mas Pur
mulai kewalahan mengatasi banyaknya permintaan dari pelanggan. Tak jarang antrian
panjang pun terjadi di warung kaki lima yang notabene sempit. Mas Pur yang dahulu pernah
bekerja sebagai pelayan restoran di daerah Jakarta selama beberapa tahun mulai memikirkan
masalah tersebut. Padahal apabila terjadi antrian panjang, Mas Pur memperhatikan rata-rata
pelanggan tidak mau menunggu lama dan akhirnya berpindah ke warung lain. Akhirnya
tercetuslah ide untuk mengubah warung kaki lima tersebut menjadi sebuah warung lesehan
seperti sekarang ini.
Mas Pur juga memanfaatkan peluang di tahun yang sama dengan membuka cabang.
Mas Pur tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang saat ini sudah ada di depan mata. Dan
ini merupakan awal dari kesuksesan Warung Lesehan Mas Pur yang semakin hits di kalangan
mahasiswa. Setelah membuka cabang kedua, barulah Mas Pur melakukan promosi dengan
menyebarkan brosur ke masyarakat lingkungan serta di kalangan mahasiswa. Sukses di
cabang kedua dalam jangka waktu dekat, Mas Pur memperlebar lagi dengan membuka
Warung Lesehan Mas Pur cabang ketiga dan keempat.
Tujuan :
Memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
Mempertahankan usaha
Mendapatkan laba yang besar
4
Setiap orang pada dasarnya memiliki sikap kreatif dan inovatif, akan tetapi tidak semua
orang bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatifnya tersebut secara maksimal. Kreatif
dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha
sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya
tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha
untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan
cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.
Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut
Zimmerer dkk (2009) kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah
kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk
meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt
(dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi
mengerjakan hal-hal baru.
Mas Pur merupakan sosok yang kreatif dan inovatif, hal ini ditunjukkan dengan
berhasilnya berdiri Warung Lesehan Mas Pur yang ramai di kalangan mahasiswa dan umum.
Sikap inovatif Mas Pur yang berhasil menciptakan berbagai menu dengan cita rasa yang
berbeda dari warung penyet lain. Sikap inovatif Mas Pur juga ditunjukkan dengan
bertambahnya menu makanan dan minuman di warung makannya. Selain itu Mas Pur juga
menghadirkan konsep duduk lesehan di warungnya yang membuat suasana ketika makan di
warungnya berbeda dengan makan di tempat lain.
Selain itu, Mas Pur juga memanjakan pengunjung dengan tempat yang cukup luas, hal
ini dianggapnya cocok untuk makan sekeluarga, rapat untuk mahasiswa dan kegiatan lainnya.
Bukan hanya itu, warung makan Mas Pur buka sejak pukul 09.00 – 24.00 WIB, yang artinya
dapat memenuhi keinginan konsumen untuk makan siang serta makan malam di warungnya.
Lokasi yang di pilih Mas Pur juga strategis yaitu lokasi yang dekat dengan kos mahasiswa
perantau yang rata-rata tidak masak sendiri. Kepandaian Mas Pur dalam memanfaatkan
situasi ini membuat warung makannya tumbuh dengan cepat dan memiliki cabang hanya
dalam waktu beberapa tahun saja.
Pencapaiannya tidak membuat inovasinya hanya berhenti disini saja, Mas Pur
menghadirkan menu paketan yang murah dan menggiurkan bagi pelanggannya. Menu
paketan ini yang pada saat ini menjadi andalan di warungnya, bahkan menjadi dongkrak atas
penghasilannya. Mas Pur sangat menyesal apabila menaikkan harga pada menunya, karena
Mas Pur menganggap yang utama bukanlah soal harga, namun bagaimana pelanggannya
5
merasa puas atas apa yang dihidangkannya. Mas Pur tidak ingin kehilangan pelanggan hanya
karena menaikkan harga Disamping itu, Mas Pur sangat memperhatikan masalah kualitas,
kebersihan, dan cita rasa atas apa yang dihidangkannya. Mas Pur menilai, karena dengan
kualitas yang dihidangkannya, pelanggannya akan menjadi loyalitas dan tidak akan pergi
begitu saja.
Kerja keras Mas Pur juga tidak berhenti disitu, Mas Pur selalu melakukan inovasi menu
dengan menambah menu di warungnya. Mas Pur tidak sembarangan menambah menu, tetapi
harus melewati serangkaian proses awal agar menunya menjadi sangat istimewa di mata
pelanggannya. Mas Pur juga juga tidak lupa bahwa masyarakat Indonesia sangat menyukai
pedas, Mas Pur menyediakan kepedasan berdasarkan selera pelanggannya. Disamping itu,
Mas Pur sangat mengetahui keinginan pelanggan, terutama mahasiswa perantau yang malas
untuk keluar dari kosan. Sehingga, Mas Pur mengambil peluang dengan menyediakan
fasilitas Delivery Order.
Berwirausaha di industri makanan rawan sekali untuk orang lain meniru makanan
tersebut, Mas Pur juga mengakui hal ini. Namun berkat inovasinya yang terus menerus
melakukan penambahan pada makanan dan minumannya membuat Mas Pur tetap digemari
pelanggannya. Bisa dikatakan warung ini sangat lengkap, karena mulai dari seafood, mie,
kwetiaw, dan berbagai minuman mulai dari juice, ice cream, hingga soda gembira
dihidangkan di warung Mas Pur.
Mas Pur juga memanjakan pelanggannya dengan hidangan yang cepat dapatnya, masih
hangat, serta saat makan pun dengan tikar yang empuk diduduki. Selain itu di warungnya
juga tersedia musholla dan toilet, yang berbeda dari tempat lain.
6
BAB II
ASPEK ORGANISASI
Dalam pengertian sederhana organisasi sering diartikan sebagai kelompok orang yang
bekerjasama dan ingin mencapai tujuan bersama. Organisasi didirikan karena beberapa tujuan
tertentu yang hanya dapat dicapai melalui tindakan yang harus dilakukan bersama-sama,
apakah tujuan itu berupa laba, pemberian pendidikan, sosial dan lain-lain.
Menurut Barnard dalam buku Wursanto (2005:53) mendefinisikan organisasi adalah
suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih, sesuatu yang tidak berwujud dan
tidak bersifat pribadi, yang sebagian besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan.
Atmosudirdjo dalam buku Wursanto (2005:53) mendefinisikan organisasi itu sebagai
struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang-
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai
tujuan yang tertentu.
Di dalam bab ini akan di bahas lebih rinci bagaimana Warung Lesehan Mas Pur dapat
menjalankan organisasinya dengan baik dan dapat mecapai tujuan bersama.
7
semakin boomingnya ayam penyet, warung Mas Pur semakin banyak yang datang dan
mencobanya.
Disaat sedang booming-boomingnya, banyak sekali yang meniru usaha Mas Pur ini,
namun Mas Pur selalu memanjakan pelanggannya dengan berbagai menu yang lengkap,
bukan hanya ayam penyet saja. Bagi penyuka mie, Mas Pur juga menyediakan mie, bahkan
untuk pelanggan yang datang hanya untuk minum saja, Mas Pur juga menyediakan minuman
yang beraneka ragam, mulai dari juice, ice cream, hingga soda gembira.
8
Dalam definisi teoritis, job description adalah uraian singkat tentang tugas, kondisi
pekerjaan, serta tuntutan yang diperlukan ketika menjabat suatu posisi. Di dalamnya,
setidaknya ada nama posisi, tujuan pekerjaan dan hasil yang diharapkan, aktifitas yang perlu
dilakukan, peralatan dan hubungan kerja yang digunakan, atau spesifikasi personal pemegang
jabatannya.
Job description itu sangat berguna, baik bagi perusahaan maupun karyawannya.
Bahkan, dari nama posisi, seorang karyawan juga dapat mengetahui batas wewenang supaya
tidak tumpang tindih dengan rekannya. Lalu job description juga berisi tentang tujuan
pekerjaan.
Karyawan juga perlu tahu tugas utama dan tugas tambahan yang perlu dilakukan.
Setelah menyelesaikan tugas utama dan tugas tambahan, karyawan juga dapat memperoleh
gambaran nyata tentang output kerjanya sendiri atau melihat prestasi yang dicapai. Biasanya
evaluasi kinerja yang dilakukan tahunan oleh perusahaan juga didasarkan pada tingkat
keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan tugas yang tergambar dalam job description.
Pada Warung Lesehan Mas Pur, Mas Pur mempercayakan jabatan tertinggi di cabangnya
kepada Kepala Cabang.
Selanjutnya disetiap cabang, terdapat kepala pembelanjaan dan kepala keuangan yang
langsung dibawahi oleh kepala cabang. Namun, kepala keuangan dan kepala pembelanjaan
tidak langsung membawahi karyawan. Pada tingkat selanjutnya, terdapat karyawan yang
dibawahi langsung oleh kepala cabang. Karyawan terdiri dari 1 kasir, 2 koki, 9 pelayan, maka
total karyawan adalah 12 orang untuk setiap cabang. Untuk masalah kebersihan, masing-
masing karyawan sudah mempunyai tanggung jawab untuk membersihkan area kerjanya.
Berikut ini pembagian job desk karyawan di Warung Lesehan Mas Pur :
9
Struktur Badan Usaha Warung Lesehan Mas Pur (satu cabang) :
Pemilik
Perusahaan
Kepala Cabang
Kepala Kepala
Pembelanjaan Keuangan
2.4 Karyawan
Setiap perusahaan membutuhkan karyawan sebagai tenaga yang menjalankan setiap
aktivitas yang ada dalam organisasi perusahaan. Karyawan merupakan aset terpenting yang
memiliki pengaruh sangat besar terhadap kesuksesan sebuah perusahaan. Tanpa mesin
canggih, perusahaan dapat terus beroperasi secara manual, akan tetapi tanpa karyawan,
perusahaan tidak akan dapat berjalan sama sekali. Jika diartikan secara sederhana, karyawan
dapat diartikan sebagai setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan ataupun
organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan akan
mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kompensasi lainnya.
1. Perekrutan Karyawan
Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
profesional adalah terletak pada proses Rekrutmen,Seleksi, Training and Development calon
10
tenaga kerja. Mencari tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tidaklah gampang.
Merupakan sebuah kewajiban dalam sebuah organisasi dan perusahaan-perusahan harus
melakukan penyaringan untuk anggota atau para pekerja yang baru. Untuk itulah rekrutmen
tenaga kerja dibutuhkan untuk menyaring para pelamar yang ingin melamar. Dalam
organisasi, rekrutmen ini menjadi salah satu proses yang penting dalam menentukan baik
tidaknya pelamar yang akan melamar pada organisasi tersebut.
Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk
dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Rekrutmen merupakan proses komunikasi dua
arah. Pelamar-pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apakah rasanya
bekerja di dalam organisasi bersangkutan. Organisasi-organisasi sangat menginginkan
informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar-pelamar tersebut jika kelak mereka
diangkat sebagai pegawai.
Cara Mas Pur merekrut karyawan cukuplah mudah, tidak ada kualifikasi khusus yang
diminta, yang paling penting adalah komitmen atas apa yang dikerjakan nantinya. Mas Pur
hanya menyuruh karyawannya untuk mencari teman yang sekiranya layak untuk
dipekerjakan. Hal positif yang didapatkan dari proses rekrutmen ini adalah karyawan baru
sudah diketahui seluk beluk kehidupannya.
Apabila di hitung secara keseluruhan dalam 4 cabang, maka Mas Pur memiliki karyawan
sebanyak 48 orang, kepala keuangan sebanyak 4 orang, kepala pembelanjaan sebanyak 4
11
orang, dan kepala cabang sebanyak 4 orang. Berikut merupakan rincian lengkapnya dalam
seluruh cabang.
a. Kasir : 1 orang x 4 cabang = 4 orang
b. Koki : 2 orang x 4 cabang = 8 orang
c. Pelayan : 9 orang x 4 cabang = 36 orang
d. Kepala Pembelanjaan : 1 orang x 4 cabang = 4 orang
e. Kepala Keuangan : 1 orang x 4 cabang = 4 orang
f. Kepala Cabang : 1 orang x 4 cabang = 4 orang +
60 orang
3. Upah Karyawan
Selain upah diatas, apabila target terpenuhi atau omzet yang diinginkan tercapat, makan
karyawan akan diberikan bonus dengan kisaran Rp 100.000 – Rp 150.000 perbulan. Selain
itu, terdapat pula Tunjangan Hari Raya (THR) dengan kisaran yang beragam, tergantung
masa kerja karyawan, dengan maksimal besaran THR Rp 300.000. Diharapkan dengan
adanya bonus dan tunjangan tersebut, karyawan lebih termotivasi untuk melakukan
pekerjaannya.
12
4. Jam Kerja
Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilksanakan siang hari
dan/atau malam hari. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem, yaitu:
7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1
minggu; atau
8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1
minggu.
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja yaitu 40 (empat
puluh) sam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi dari ketentuan waktu Kerja tersebut,
maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai waktu kerja lembur sehingga pekerja/buruh
berhak atas upah lembur.
Warung Lesehan Mas Pur punya jam kerja yang berbeda pada tiap cabangnya. Hal ini
disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Pemimpin perusahaan menetapakan jam kerja ideal
dimulai dari jam 9 pagi hingga jam 12 malam. Namun bukan berarti mereka bekerja 15 jam
penuh. Mereka bekerja hanya pada saat pelanggan datang atau adanya pesanan. Warung
Lesehan Mas Pur buka setiap hari walaupun hari libur besar.
5. Pengembangan Karyawan
Tujuan pengembangan sumber daya manusia menurut Martoyo (1992) adalah dapat
ditingkatkannya kemampuan, keterampilan dan sikap karyawan/anggota organisasi sehingga
lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi.
Dalam melakukan upaya pengembangan karyawan, Mas Pur melakukan training terlebih
dahulu, untuk koki training dilakukan selama 3 bulan, dan untuk pelayan serta kasir selama 1
bulan. Diharapkan dalam masa training, para pekerja dapat memaknai pekerjaannya serta
bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan. Selain itu, training juga dijadikan wadah untuk
mengetahui job desk yang harus dikerjakan masing-masing.
13
Reward yang diberikan oleh Mas Pur berupa bonus atas pekerjaannya, Mas Pur
memberikan bonus berkisar Rp 100.000 – Rp 150.000 perbulan perkaryawan apabila target
omzet terpenuhi dan karyawan sudah bekerja secara maksimal. Hal ini dapat meningkatkan
semangat kerja karyawan.
Sedangkan punishment merupakan sesuatu yang tidak disukai/disenangi oleh
karyawan untuk menghasilkan efek jera sehingga tidak akan melakukan perbuatan yang
sama. Bentuk-bentuk punishment antara lain kehilangan pekerjaan, tidak menerima kenaikan
gaji, dihapus dari daftar karyawan yang akan dipromosi, penghinaan publik, kegagalan
mendapatkan reward, ancaman pemecatan,dan lain sebagainya.
Namun dalam sistem di perusahaan Mas Pur, sistem hukumannya berupa pemotongan
gaji apabila kesahalannya sudah fatal dan dapat diganti dengan uang. Tidak ada hukuman
apabila karyawan melakukan kesalahan kecil, karena di Mas Pur, semua karyawan merasa
bagaikan keluarga.
14
BAB III
ASPEK PEMASARAN
Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali akan mengalami
perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan juga pengaruh pada pola
perilaku pesaing di dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini membuat timbulnya persaingan
semakin ketat dalam dunia bisnis. Setiap perusahaan pada umumnya ingin berhasil dalam
menjalankan usaha-usahanya. Usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan adalah salah satunya melalui kegiatan pemasaran, yaitu suatu proses sosial yang
di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan penawaran, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain.
Berikut ini adalah aspek pemasaran yang perlu diperhatikan oleh seorang pengusaha
agar mencapai target pasar sesuai dengan yang diharapkan.
15
Warung Lesehan Mas Pur 4, merupakan cabang terbaru yang dibuka, berlokasi di
Sekaran Raya, Gunung Pati. Lokasi ini daapat mengabiskan 205 porsi per hari.
b. Price
Warung Lesehan Mas Pur memiliki harga jual yang dapat bersaing dengan pasar.
Penetapan harga yang dilakukan adalah berdasarkan biaya dan harga rata-rata pesaing yakni
untuk minuman berkisar antara Rp 2.000 – Rp 9.000 sedangkan u ntuk makanan, berkisar antara Rp
4.500 – Rp 20.500. Warung Lesehan Mas Pur mengutamakan usaha yang berumur panjang,
sehingga Warung Lesehan Mas Pur menggunakan bahan baku yang berkualitas.
16
GORENG KREMES PEDES GILA
Nasi + Ayam Goreng Pedas Gila Rp 13.000
Nasi + Bebek Goreng Pedas Gila Rp 20.500
Nasi + Lele Goreng Pedas Gila Rp 9.000
Nasi + Tempe Goreng Pedas Gila Rp 6.000
Nasi + Tahu Goreng Pedas Gila Rp 6.000
Nasi + Telur Goreng Pedas Gila Rp 6.500
Nasi + Telur Goreng Spesial Pedas Gila Rp 7.000
Nasi + Telur Tempe Goreng Pedas Gila Rp 7.500
Nasi + Telur Tahu Goreng Pedas Gila Rp 7.500
Nasi + Ati Ampela Goreng Pedas Gila Rp 9.000
Nasi + Bandeng Goreng Pedas Gila Rp 10.500
Nasi + Bawal Goreng Pedas Gila Rp 10.500
Nasi + Ikan Patin Goreng Pedas Gila Rp 13.000
Nasi + Belut Goreng Pedas Gila Rp 13.000
Nasi + Bandeng tanpa Duri Goreng Pedas
Gila Rp 12.000
Nasi + Udang Kremes Pedas Gila Rp 13.000
Nasi + Udang Jumbo Kremes Pedas Gila Rp 14.000
Nasi + Cumi-cumi Kremes Pedas Gila Rp 13.000
Nasi + Jamur Kremes Pedas Gila Rp 10.000
Nasi + Kakap Kremes Pedas Gila Rp 11.000
PAKET HEMAT
PAKET A (PG) Rp12.000 PAKET D (PG) Rp14.500
Ayam Goreng/Bakar Ayam Goreng/Bakar
Nasi Putih Nasi Putih
Sambel Pedes Gila Sambel Pedes Gila
Lalapan Lalapan
18
Es Teh / Teh Hangat Jus Jeruk
GORENG KREMES/BAKAR
Nasi + Ayam 12000
Nasi + Bebek 19500
Nasi + Lele 8000
Nasi + Tempe 5000
Nasi + Tahu 5000
Nasi + Telur 5500
Nasi + Telur Spesial 6000
Nasi + Telur Tempe 6500
Nasi + Telur Tahu 6500
Nasi + Ati Ampela 8000
Nasi + Bandeng 9500
GORENG KREMES/GONGSO
Nasi + Bawal Rp 9500
Nasi
Nasi +
+ Ikan
UdangPatin
Kremes 12000
12.000
Nasi + Belut
Nasi + Udang Jumbo Rp 12000
Nasi +Ikan Bandeng Tanpa Duri
Kremes 11000
13.000
Rp
Nasi + Cumi-cumi Kremes 12.000
Rp
Nasi + Jamur Kremes 9.000
Rp
Nasi + Kakap Kremes 10.000
Rp
Nasi+ Gongso Udang 12.000
Rp
Nasi+ Gongso Cumi-cumi 12.000
Rp
Nasi+ Gongso Telur 8.000
Rp
Nasi+ Gongso Babat 9.000
Rp
Nasi+ Gongso Ayam 9.000 19
Rp
Nasi+ Gongso Ati 9.000
Rp
Nasi + Lele Asam Manis 10.500
Menu Paket Gepuk
Ayam Gepuk
Nasi Putih
Paket Gepuk Rp
A Sambal+Lalapan 11.500
Es Teeh/ Teeh
Hangat
Bawal Gepuk
Nasi Putih
Paket Gepuk Rp
B Sambal+Lalapan 10.000
Es Teeh/ Teeh
Hangat
Lele Gepuk
Nasi Putih
Paket Gepuk Rp
C Sambal+Lalapan 11.000
Es Teeh/ Teeh
Hangat
Ayam Gepuk
Paket Gepuk Nasi Putih Rp
D Sambal+Lalapan 14.000
Jus Jeruk
Bawal Gepuk
Paket Gepuk Nasi Putih Rp
E Sambal+Lalapan 12.000
Jus Jeruk
Lele Gepuk
Paket Gepuk Nasi Putih Rp
F Sambal+Lalapan 13.000
Jus Jeruk
20
Sambel+Lalapan
Es Teeh/ Teeh Hangat
Lele Goreng/ Bakar
Paket Nasi Putih Rp
C Sambel+Lalapan 10.500
Es Teeh/ Teeh Hangat
Ayam Goreng/Bakar
Paket Nasi Putih Rp
D Sambel+Lalapan 13.500
Jus Jeruk
Bawal Goreng/ Bakar
Paket Nasi Putih Rp
E Sambel+Lalapan 12.000
Jus Jeruk
Lele Goreng/ Bakar
Paket Nasi Putih Rp
F Sambel+Lalapan 12.500
Jus Jeruk
21
Minuman Spesial
Es Capucino Rp 5.000
Es Kopi Rp 3.000
Es Lemon Squash Rp 6.000
Milkshake Strawberry Rp 6.500
Milkshake Coklat Rp 6.500
Milkshake Vanila Rp 6.500
Avocado Mix Rp 7.500
Avocado Float Rp 9.000
Coca-cola Float Rp 7.500
Fanta Float Rp 7.500
Sprite Float Rp 7.500
Orange Float Rp 7.500
Hebal Juice Rp 5.000
Es Sprite Rp 6.000
Es Coca-cola Rp 6.000
Es Fanta Rp 6.000
Es Susu Sprite Rp 7.000
Es Susu Coca-cola Rp 7.000
Es Susu Fanta Rp 7.000
Soda Gembira Rp 8.500
Spesial Gepuk
Nasi Ayam Gepuk Rp 12.000
Nasi Bebek Gepuk Rp 19.500
Nasi Lele Gepuk Rp 9.000
Nasi Bawal Gepuk Rp 9.500
Nasi Bandeng Gepuk Rp 9.500
Nasi Ikan Patin Gepuk Rp 12.000
Nasi Tahu Gepuk Rp 5.500
Nasi Kepala Ayam Gepuk Rp 8.000
Nasi Kepala Bebek Gepuk Rp 7.000
Minuman Hangat
Teeh Hangat Rp 2.000
Jeruk Hangat Rp 3.500
Susu Hangat Rp 3.500
Milo Hangat Rp 3.500
Coffemix Hangat Rp 3.500
Jeruk Nipis Hangat Rp 4.000
Lemon Tea Hangat Rp 4.000
22
Aneka Juice
Jus Melon Rp 5.000
Jus Jambu Rp 5.000
Jus Mangga Rp 5.000
Jus Tomat Rp 5.000
Jus Strawberry Rp 5.000
Jus Alpukat Rp 7.000
Jus Apel Rp 5.000
Jus Sirsak Rp 5.000
Jus Wortel Rp 5.000
FOTO MENU
c. Place
Lokasi Warung Lesehan Mas Pur merupakan lokasi strategis yang sesuai dengan target
pelangan. Warung Lesehan Mas Pur berlokasi di sekitar sekolah, kampus dan daerah yang padat
penduduk. Saat ini Warung Lesehan Mas Pur sudah memiliki 4 cabang.
Warung Lesehan Mas Pur 1, Jalan Tirto Agung No. 10, Banyumanik,
Semarang.
Warung Lesehan Mas Pur 2, Jalan Tirto Agung No. 24, Banyumanik,
Semarang.
Warung Lesehan Mas Pur 3, Jalan Pedalangan, Banyumanik, Semarang.
Warung Lesehan Mas Pur 4, Jalan Raya Sekaran, Gunung Pati, Semarang.
d. Promotion
Promosi yang dilakukan Warung Lesehan Mas Pur menggunakan brosur yang dibagikan di
sekitar sekolah, kampus dan di tempat keramaian orang-orang yang sedang berkumpul. Kepuasan
konsumen atas pelayanan dan cita rasa yang disajikan oleh Warung Lesehan Mas Pur membuat
23
konsumen secara tidak langsung mempromosikan Warung Lesehan Mas Pur kepada teman- teman
atau orang- orang sekitar secara door to door.
1. Strength yaitu analisis kekuatan, dalam situasi atau kondisi merupakan kekuatan dari
suatu organisasi atau perusahaan psa saat ini. Yang perlu dilakukan di dalam analisi
24
ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan dan kelemahan
yang akan dibandingkan dengan para pesaingnya.
Produk yang dijual merupakan produk baru atau inovatif, menarik dan banyak
dinikmati oleh masyarakat
Warung Lesehan Mas Pur akan selalu menjaga cita rasa dari masakan.
Menu yang ditawarkan yang sesuai dengan permintaan dan permintaan
karyawan.
Harga yang ditawarkan sesuai dengan harga rata-rata pesaing.
Struktur organisasi yang dijalankan sesuai dengan job desk karyawan sehingga
jelas dan terarah.
2. Weakness yaitu analisis kelemahan, suatu situasi atau kondisi yang merupakan suatu
kelemahan bagi suatu organisasi atau perusahaan. Merupakan cara menganalisis
kelemahan yang menjadi kendala dalam kemajuan suatu organisasi atau perusahaan.
Sistem keuangan yang belum di kelola secara terperinci atau mendetail.
Sistem keuangan Warung Lesehan Mas Pur masih menggunakan pembukuan
secara manual, dan belum dilakukan secara lengkap.
3. Opportunity yaitu analisis peluang, suatu situasi atau kondisi yang merupakan
peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang untuk
berkembang bagi organisasi tersebut dimasa yang akan datang. Cara ini digunakan
intuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan untuk melalukan
perkembangan di masa yang akan depan.
Lokasi yang strategis yang mudah dijangkau oleh konsumen.
Memiliki supplier yang tiap hari menyediakan bahan baku yang segar dan
berkualitas
4. Threat yaitu analisis ancaman ancaman, suatu situasi atau kondisi yang merupakan
cara menganalisis tantangan dan ancaman yang harus dihadapi oleh organisasi atau
perusahaan yang dihadapi berbagai macam factor lingkungan, ekonomi yang kurang
menguntungkan bagi kegiatan tersebut yang dapat menjadikan sebuah kemunduran
atau menghambat jalannya suatu proses usaha tersebut. Jika tidak dapat diatasi dengan
cepat dan tepat, ancaman tersebut akan menjadi pengaruh bagi usaha yang
bersangkutan.
Pemilik tidak selalu melakukan pengawasan, hanya memberikan kepercayaan
atau kewenangan kepada kepala cabang.
Munculnya berbagai pesaing yang menjual menu atau produk yang sama
25
Pasar terdiri dari banyak pembeli, dan para pembeli berbeda dalam satu atau beberapa
hal. Misalnyaberbeda dalam keinginan, lokasi, sikap pembelian, dan praktik pembelian yang
dilakukan. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap individu adalah unik, setiap individu tetap
memiliki kemauan, kebutuhan, motivasi yang beraneka ragam. Untuk menantisipasi dalam
menghadapi perilaku konsumen yang beraneka ragam, dibutuhkan strategi pemasaran yang
sesuai dengan dinamika pasar.
Strategi yang dapat digunakan untuk mengantisipasi kondisi seperti diatas yaitu
segmentasi. Segmentasi merupakan tahapan awal pada strategi pemasaran. Segmentasi pasar
atau segmenting, adalah suatu proses untuk membagi-bagi pasar ke dalam kelompok tertentu
yang berbeda, dimana dalam setiap kelompok memiliki karakter, kebutuhan dan keinginan
yang hampir sama, dimana membuat mereka memilki perilaku yang mungkin sama terhadap
produk yang ditawarkan (Kotler dan Amstrong, 2003).
Segmentasi adalah menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang memiliki
kebutuhan dan keinginan yang serupa. Sehingga Warung Lesehan Mas Pur berusaha untuk
memenuhi kebutuhan, permintaan dari permintaan pasar atau konsumen.
Berdarkan geografis, pemilihan lokasi yang lingkungannya merupakan anak sekolah
dan mahasiswa yang merupakan target awal dari Warung Lesehan Mas Pur.
Berdasarkan demografi usia, Warung Lesehan Mas Pur mengkelompokkan menjadi 3
bagian, yaitu:
a. Pelajar: 30%
b. Mahasiswa : 50%
c. Masyarakat Umum: 20%
b. Targetting
Setelah melakukan analisis segmentasi, tahapan selanjutnya menetapkan target pasar
atau targeting guna memilih sasaran pasar yang dituju. Menurut Kasali (1998), targeting
merupakan satu atau beberapa segmen pasar yang senantiasa fokus akan menjadi fokus
kegiatan pemasaran serta meninggalkan segmen yang lain. Menurut Hasan (2009), targeting
merupakan kegiatan untuk menentukan pasar yang disasar, yaitu merupakan tindakan
memilih satu atau beberapa segmen untuk dilayani. Untuk itu diperlukan suatu analisis atas
daya tarik segmen dan kekuatan bisnis untuk pemanfaatan suatu peluang yang ada. Adapun
analisis target pasar adalah kegiatan untuk melakukan evaluasi daya tarik masing-masing
segmen dan kemudian memilih segmen-segmen sasaran yang dituju. Dalam menentukan
segmen pasar yang ingin dituju, perusahaan harus terlebih dahulu mengenali seberapa luas
pasar yang akan dimasuki. Dalam melakukan evaluasi segmen yang akan dituju terdapat
26
beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti ukuran segmen, pertumbuhan segmen, daya
tarik struktural, tujuan perusahaan, dan sumber daya perusahaan guna memastikan penetapan
segmen yang dilakukan oleh perusahaan tetap fokus pada target perusahaan yang ingin
dicapai.
Target merupakan sebuah sasaran, siapa yang akan dituju. Dalam menentukan targeting,
Warung Lesehan Mas Pur melakukakan berbagai survey yang akan digunakan untuk
mengetahui keadaan pasar, agar ketika proses usaha tersebut dijalankan bagian kegiatan
pemasaran tidak salah sasaran. Target utama Warung Lesehan Mas Pur memiliki target anak
muda yang menyukai makanan baru yang inovatif dan harga yang terjangkau.
c. Positioning
Positioning merupakan langkah selanjutnya setelah menetapkan sasaran pasar yang
dipilih oleh perusahaan. Tujuan positioning adalah untuk menenamkan persepsi ke dalam
benak konsumen akan posisi suatu produk. Beberapa ahli juga mendefinisikan sebagai
berikut : Menurut Tjiptono (2000), positioning merupakan suatu strategi untuk menciptakan
diferensiasi yang unik di dalam benak konsumen untuk membentuk suatu citra merek atau
keunggulan suatu produk dibandingkan dengan pesaingnya. Sedangkan menurut Kotler
(2000) positioning merupakan suatu penawaran perusahaan atas suatu keunikan dan citra
yang dimilikinya sehingga dapat menonjolkan keunggulannya dan memperoleh tempat di hati
konsumen. Berdasarkan pengertian yang ditulis oleh Kasali (1998), positioning adalah
strategi komunikasi untuk memasuki pikiran konsumen, agar suatu produk/merek/nama
memiliki arti Analisa atribut tertentu guna mencerminkan keunggulan terhadap pesaingnya
dalam bentuk hubungan asosiatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa positioning
merupakan suatu strategi pemasaran yang menitikberatkan kepada komunikasi perusahaan
untuk menyampaikan suatu keunggulan dan nilai lainnya atas produk yang di tawarkan
melalui suatu keunikan tertentu agar dapat lebih mudah diingat dan diterima oleh konsumen.
Melalui strategi positioning diharapkan agar produk yang ditawarkan tersebut akan
mendapatkan sambuan positif dibandingkan dengan produk pesaing.
27
membuat suatu produk. Produk yang sudah jadi disempurnakan dengan gabungan dari wujud
produk dan pelayanan yang menyertainya.
Barang konsumen biasanya di klarifikasikan berdasarkan kebiasaan sehari-hari yang
dilakukan konsumen, seperti kebutuhan sehari-hari,kegiatan belanja, barang khusus, dan
barang yang tidak dicari. Dimensi tersebut dari bauran produk ini merupakan alat untuk
mengembangkan strategi produk dari sebuah kegiatan perusahaan.
Spesifikasi yang digunakan dalam Warung Lesehan Mas Pur adalah berbagai macam
jenis penyetan yang terdiri dari ayam, ikan dan bebek. Begitu juga dengan berbagai macam
paket yang ditawarkan dan juga berbagai jenis minuman hangat dan dingin. Yang bahan
bakunya segar, berkualitas dan dipasok oleh supplier setiap hari, tempat yang bersih dan
nyaman, pelayanan yang baik, cepat dan ramah, menu yang dimasak per porsi sehingga tidak
menggurangi cita rasa di Warung Lesehan Mas Pur.
menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau
pemakai industri.
konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus
Warung Lesehan Mas Pur mendapat pasokan bahan baku dari supplier tiap hari, dan
Warung Lesehan Mas Pur menggunakan saluran distribusi secara langsung yaitu,
memasarkan produk jadi yang sudah diolah dengan bahan baku yang diperoleh dari supplier
28
29
BAB IV
ASPEK PRODUKSI
Produksi yaitu suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan atau
input menjadi keluaran atau output yang dibutuhkan oleh konsumen. Sistem produksi yang
baik harus mampu menghasilkan produk seperti yang diharapkan. Umumnya suatu sistem
diukur dengan kemampuan memproduksi dalam jumlah dan kualitas yang ditetapkan
berdasarkan kebutuhan konsumen, kemampuan sumber daya perusahaan serta harapan dari
wirausahawan sebagai pemilik dan mungkin juga sekaligus sebagai manajer. Tahap awal
dalam pelaksanaan proses produksi adalah merencanakan produk yang akan diproduksi.
Gambaran mengenai karakteristik produk yang akan dihasilkan, memberikan kemudahan
dalam menyusun kebutuhan bahan, tenaga kerja, peralatan, lokasi produksi dan biaya yang
dibutuhkan dalam proses produksi. Dengan gambaran produk ini, juga akan memudahkan
dalam menetapkan aspek produksi yang akan diterapkan dalam menghasilkan produk yang
dimaksud.
Keamanan
Penyerahan
Keadaan pengembangan
30
Faktor-faktor tersebut menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan pembelian
peralatan, sehingga tidak akan terjadi kelebihan atau kekurangan peralatan, serta
disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja yang ada. Kemudian faktor tersebut juga dijadikan
pertimbangkan untuk menghindari adanya biaya yang lebih mahal pada peralatan
dibandingkan dengan tingkat produksi yang dihasilkan.
32
yang membuat produk, tahapan-tahapan ini disebut tahapan produksi. Tahapan-tahapan
produksi yang tersusun secara teratur disebut aliran produksi.
Penggolongan proses peoduksi berkaitan dengan sifat dan jenis masukan yang digunakan dan
produk yang akan dihasilkan. Olehnya itu, proses produksi dapat dibedakan atas:
1. Proses produksi berdasarkan wujudnya, terdiri atas:
Proses kimiawi, yaitu proses pengolahan bahan menjadi produk dengan
berdasarkan pada sifat kimiawi bahan yang diolah.
Proses mengubah bentuk, yaitu proses pengolahan bahan menjadi produk yang
jadi atau setengah jadi dengancaramengubah bentuk bahan menjadi bentuk
yang lebih bermanfaat.
Proses perakitan, yaitu proses menggabungkan komponen-komponen produk
menjadi produk yang lebih bermanfaat.
Proses transportasi, yaitu proses memindahkan sumber atau produk dari
tempat asal ke tempat dimana produk tersebut dibutuhkan.
Melihat dari proses produksi berdasarkan tipenya maka dapat disimpulkan bahwa
produksi warung lesehan mas pur merupakan proses produksi yang terputus-putus, karena
tiap pelanggan memiliki keinginan yang berbeda-beda. Sehingga proses produksi warung
lesehan mas pur menyesuaikan dengan permintaan setiap pelanggan.
Cara membuat olahan ayam penyet:
1. Anda dapat membuat ayam penyet yakni dengan mencapur daging ayam
dengan bumbu ayam penyet yang sudah di haluskan, seperti ketumbar,
33
bawang putih, kunyit, dan garam dengan mencampurkan air jahe, daun salam
dan juga lengkuas.
2. Campur ayam dengan bumbu sampai merata.
3. Selanjutnya, masak dengan panas api kecil, tutup wajannya. Masak sampai
ayam matang dan juga bumbunya meresap.
4. Setelah itu angkat dan tiriskan.
5. Kemudian goreng daging ayam sampai berwarna kekuningan, lalu angkat dan
sisihkan.
sebuah desain mampu beradaptasi akan perubahan-perubahan dalam bentuk apapun yang
terjadi di dalam pasar yang dimasuki produk tersebut, sehingga kemampuan tersebut menjadi
nilai keberhasilan bagi produk itu sendiri di kemudian hari. Dasar untuk desain produk
adalah:
1. Mode
34
2. Teknologi
macam produk yang dihasilkan tergantung pada kemampuan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Penentuan macam teknologi
yang digunakan dapat didahului hasil riset dan pengembangan produk.
Perkembangan teknologi memungkinkan para produsen memilih untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi spesifikasi produk.
35
Warung Lesehan Mas Pur punya jam kerja yang berbeda pada tiap cabangnya. Hal ini
disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Pemimpin perusahaan menetapakan jam kerja ideal
dimulai dari jam 9 pagi hingga jam 12 malam. Namun bukan berarti mereka bekerja 15 jam
penuh. Mereka bekerja hanya pada saat pelanggan datang atau adanya pesanan. Warung
Lesehan Mas Pur buka setiap hari walaupun hari libur besar.
Layout di setiap cabang Warung Lesehan Mas Pur dibuat tipe fungsional. Dengan
alasan utama karena proses produksi harus dilakukan secara tepat waktu agar pelanggan tidak
kecewa, selain itu apabila terjadi kesalahan dalam proses produksi maka harus diganti untuk
menjaga kualitas produksi.
Layout Produksi
36
4.9 Quality Control
Konsumen memiliki sejumlah alasan dalam memutuskan untuk kembali ke sebuah
restoran. Alasan utama konsumen untuk kembali ke restoran adalah kualitas makanan yang
baik dan bahan makanan yang segar (Brumback 1998; dalam Soriano 2002). Meski seringkali
salah satu cara utama untuk mengevaluasi kualitas makanan bagi konsumen adalah melalui
desain menu makanan, sebab menu secara efektif akan menjadi alat penjual bagi sektor
restoran (Bowen dan Morris 1995; dalam Soriano 2002).
Untuk menghasilkan kualitas makanan yang sesuai dengan harapan konsumen,
dibutuhkan sebuah sistem kontrol yang memantau produk tersebut dimulai dari proses
pemilihan bahan baku untuk digunakan memasak, penyimpanan bahan baku, proses
penyajian, dan yang paling utama yaitu masalah kebersihan lingkungan. Sistem kontrol
tersebut yang lebih dikenal dengan quality control.
37
Quality Control atau pengendalian mutu adalah bagian dari unit usaha yang bertugas
mengawasi dan mengendalikan mutu dari bahan baku, proses sampai barang jadi. Dengan
adanya Quality Control dalam suatu perusahaan, perusahaan tersebut akan dapat
mengendalikan kekonsistensian mutu dan standar yang ditentukan untuk memenuhi kepuasan
pelanggan. Selain itu juga untuk mencegah dan menghindari kerusakan produk yang akan
berpengaruh terhadap penurunan biaya setelah dijual (after sales), meningkatkan produksi
dan menjaga citra produk, cara terbaik mengendalikan mutu propduk, menjadi acuan sistem
kerja dan perbaikan produk yang dihasilkan.
Quaity Control merupakan suatu kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan suatu
produk melalui proses penelitian pengembangan serta perancangan suatu produk yang
bertujuan untuk memenuhi kepuasan konsumen. Quality control sangat berkaitan erat dengan
proses produksi. Produksi merupakan suatu proses kegiatan untuk menciptakan, mengolah,
serta meningkatkan kualitas dan kuantitas barang dan jasa sehingga dapat memenuhi
kebutuhan manusia dalam hal ini adalah konsumen. Selain itu, Quality Control juga sangat
berperan dalam hal manufakturing suatu perusahaan sehingga setiap kegiatan yang terjadi di
suatu perusahaan dapat dievaluasi sehingga akan berjalan menjadi Lebih baik. Aspek yang
umumnya diperhatikan dalam kegiatan Quality Control ini adalah sebagai berikut:
1. Kualitas dari produk dan kegiatan
2. Cost atau biaya
3. Delivery (Pengiriman)
4. Safety (Keselamatan)
5. Environtment (Ramah Lingkungan)
Tujuan dari sebuah Quality Control adalah melihat letak kelemahan serta kesulitan
yang terjadi dalam suatu perusahaan dan dievaluasi menggunakan parameter yang ada
(Standar Perusahaan) sehingga kinerja perusahaan lebih efisien. Quality Control pada
Warung Lesehan Mas Pur dilakukan oleh Pemimpin Cabang serata bantuan dari pegawainya.
Beberapa Quality Control yang dilakukan yaitu:
1. Membuat Standar Menu
Standar tersebut meliputi porsi menu, penyajian menu, dan rasa menu. Dari
ketiga faktor inilah yang nantinya akan menjadi ukuran kualitas menu. Kemampuan
memperkirakan porsi yang tepat untuk tamu dalam artian tidak terlalu banyak yang
menyebabkan menu tidak habis dimakan oleh tamu dan menjadi terbuang, juga tidak
terlalu sedikit sehingga menimbulkan kesan mahal. Begitu juga dengan standar penyajian
menu, Warung Lesehan Mas Pur memperhatikan kebersihan alat saji, keindahan garnish,
38
dan cara menaruh menu di atas alat saji supaya terlihat menarik. Untuk standar rasa
menu, Warung Lesehan Mas Pur memasak setiap porsi secara terpisah sehingga cita rasa
tetap terjaga, ini hal utama yang sangat harus diperhatikan demi kepuasan pelanggan.
39
BAB V
ASPEK KEUANGAN
P
e
n
j
u
a
l
a
n Rp 393.600.000
Harga Pokok Penjualan
B Rp 202.050.000
i
a
y
a
B
a
h
a
n
41
B
a
k
u
Biaya Tenaga Kerja Rp 61.600.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 46.320.000
Rp 309.970.000
L
a
b
a
K
o
t
o
r Rp 83.630.000
Biaya Sewa Rp 40.000.000
Biaya Listrik Rp 3.200.000
Biaya Air Rp 1.200.000
Biaya Penyusutan Kendaraan Rp 916.667
Biaya Penyusutan Peralatan Rp 538.500
Biaya Kesejahteraan Pegawai Rp 9.000.000
Biaya Perawatan dan Perbaikan Rp 300.000
Biaya Transport dan BBM Rp 4.500.000
T
o
t
a
l
B
i
a
y
a
Laba Bersih Rp 23.974.833
R
p
5
9
.
6
5
5
.
1
6
42
7
Jumlah Kebutuhan
Jumlah Kebutuhan
No Jenis Bahan Harian per Harga Satuan Jumlah Biaya
4 Warung
Warung
1 Ikan & Seafood 5Kg 20Kg Rp 30.000 Rp 600.000
2 Ayam 20 ekor 80 ekor Rp 35.000 Rp 2.800.000
3 Bebek 2 ekor 8 ekor Rp 65.000 Rp 520.000
4 Telur 5Kg 20Kg Rp 15.000 Rp 300.000
5 Beras 1.5 Sak 6 Sak Rp 250.000 Rp 1.500.000
6 Tahu & Tempe 25 Kotak 100 Kotak Rp 750 Rp 75.000
7 Buah 6 Kg 24Kg Rp 25.000 Rp 600.000
8 Ice Cream 2 Boks 8 Boks Rp 17.500 Rp 140.000
9 Lain-lain Rp 200.000 Rp 200.000
Jumlah Kebutuhan Harian Rp 6.735.000
Jumlah Kebutuhan Bulanan Rp 202.050.000
44
Warung Lesehan Mas Pur
Beban Depresiasi Kendaraan
Periode Agustus 2016
Beban
Kendaraan Jumlah Harga Perunit Jumlah Umur Depresiasi
Unit Ekonomis Kendaraan
Motor 6 Rp 15.000.000 Rp 90.000.000 10 Rp 6.000.000
Mobil Truk Sampah 1 Rp 150.000.000 Rp 150.000.000 20 Rp 5.000.000
Beban Depresiasi Pertahun Rp 11.000.000
Beban Depresiasi Perbulan Rp 916.667
Assets Liabilities
Current Assets Utang Dagang Rp 20.000.000
Kas Rp 4.841.000
Piutang Rp 800.000
Persediaan Bahan Baku Rp 26.940.000 Equity
Persediaan Bahan Pembantu Rp 46.320.000 Modal Bank Rp 100.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp 480.000.000 Modal Tuan Pur Rp 537.041.003
Perlengkapan Rp 10.000.000 Laba ditahan Rp 191.798.664
Fixed Assets
Peralatan Rp 51.580.000
Akumulasi Depresiasi
Peralatan Rp (4.308.000)
Kendaraan Rp 240.000.000
Akumulasi Depresiasi
Kendaraan Rp (7.333.333)
45
Jumlah Investasi
Payback Period = Penerimaan Bersih pertahun + Beban
Depresiasi
Rp100.000.000
=
Rp 287.697.996 + Rp 17.462.000
= 0,32769695
= 117,9709021
= 118 hari = 3 bulan 28 hari
Dengan perhitungan payback period diatas dapat disimpulkan bahwa investasi Mas Pur
sebesar Rp 100.000.000 dapat diperoleh kembali selama jangka waktu 118 hari, hal ini
menunjukkan investasi tersebut layak.
Warung Lesehan Mas Pur harus menjual 209.108 porsi untuk setahun dalam mencapai titik
impas.
46
Break Even Point Rupiah Fixed Cost
= Variable Cost
1-
Penjualan
Rp639.662.000
= Rp3.873.240.000
1-
Rp4.723.200.000
Rp639.662.000
=
1 - 0,820045732
Rp639.662.000
=
0,179954268
= Rp3.554.580.873
Warung Lesehan Mas Pur harus memperoleh omzet Rp3.554.580.873 untuk setahun dalam
mencapai titik impas.
d. Rasio Likuiditas
1 Current Ratio Aktiva Lancar
=
Hutang Lancar
Rp 568.901.000
=
Rp 20.000.000
= 28,44505
e. Rasio Solvabilitas
1 Debt to equity ratio Total Hutang
=
Modal
Rp 20.000.000
=
Rp 828.839.667
= 0,024130119
Kasir
Cabang 1
Kasir
Cabang 2
Kepala Bagian Kepala Pemilik
Keuangan Cabang
Kasir
Kepala Bagian
Cabang 3 Keuangan
Kasir
Cabang 4
Alur pelaporan keuangan yang dilakukan di Warung Lesehan Mas Pur dari laporan
penjualan dan pengeluaran yang dilakukan oleh masing-masing kasir. Proses ini dibawahi
langsung dan dilaporkan kepada kepala bagian keuangan. Setelah itu, kepala bagian
keuangan melaporkan kepada kepala cabang. Kepala cabang mendapat laporan dan
mengetahui bagaimana kondisi warung tersebut. Selanjutnya, kepala cabang melaporkannya
kepada Bapak Purwohandoyo sebagai bentuk laporan atas warung tersebut. Kepala Bagian
Keuangan setiap harinya juga harus merinci sedemikian rupa agar biaya yang dikorbankan
dapat diminimumkan. Kepala Bagian Keuangan juga harus tetap berada dibawah komando
Kepala Cabang, karena bagaimanapun kepala cabang yang mengetahui semuanya.
49
BAB VI
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
Dalam aspek ekonomi dan sosial setiap usaha yang dijalankan, tentu akan
memberikan dampak positif maupun negatif bagi pelaku usaha, pemerintah, dan lingkungan
sekitar usaha itu sendiri atau masyarakat sekitar. Bagi masyarakat yang berinvestasi akan
memberian peluang untuk meningkatkan pendapatannya, sedangkan bagi pemerintah yang
diperoleh dari aspek ekonomi dan sosial adalah adanya kontribusi dari sumber-sumber
pendapatan baik pusat maupun daerah.
Jadi dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah adalah apakah usaha atau
proyek yang dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu
dipertimbangkan karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah
dalam melakukan penilaian.
Berkurangnya Pengangguran
Semakin bertambahnya lapangan pekerjaan, maka semakin berkurangnya tingkat
pengangguran yang timbul karena banyak cabang “Warung Lesehan Mas Pur” yang berdiri di
Semarang. Kriteria karyawan yang dibutuhkan Mas Pur juga tidak begitu rumit, yg terpenting
bagi beliau adalah pribadi yang memiliki kejujuran, tanggung jawab, dan terutama bisa
memasak maupun mensajikan makanan. Maka dari itu, tidak sedikit masyarakat yang
50
berdatangan untuk melamar menjadi pegawai saat Warung Lesehan Mas Pur sedang
mebutuhkan lowongan pekerja.
51
Meningkatkan Perekonomian Pemerintah
Dengan bertambahanya lapangan pekerjaan seperti Warung Lesehan Mas Pur, maka
perekonomian Pemerintah juga meningkat baik, karena akan mengurangi tingkat
kriminalitas yang timbul akibat maraknya pengangguran yang ada di Indonesia.
52
BAB VII
ASPEK LINGKUNGAN
54
BAB VIII
LEGALITAS USAHA
Izin usaha rumah makan adalah izin yang diberikan kepada orang pribadi atau badan
untuk mendirikan dan menjalankan tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya
menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Izin usaha ini
digunakan untuk mendata oleh pemerintah, selain itu untuk memberikan kepercayaan
konsumen terhadap warungnya.
Bapak Purwohandoyo juga mengurus berbagai perizinan mengenai usahanya. Warung
Lesehan Mas Pur sudah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Surat Izin
Tempat Usaha (SITU). Selain itu, Bapak Purwohandoyo merupakan orang yang taat
membayar, oleh karena itu beliau sudah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas
usahanya. Beliau juga saat ini sedang proses dalam mengurus Pajak Atas Rumah Makan,
yaitu sebesar 10%. Sehingga aspek legalitas usaha dari Warung Lesehan Mas Pur dapat
dikatakan sudah layak.
55
BAB IX
KESIMPULAN
57
Izin usaha yang dimiliki Warung Mas Pur terdiri dari Surat Izin Tempat Usaha (SITU),
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), ditambah dengan mempunyai Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) serta Mas Pur sedang memproses adanya Pajak atas Rumah Makan 10%.
58
BAB X
SARAN
59
Dengan mempertahankan harga yang terjangkau, pelanggan Warung Lesehan Mas
Pur yang khususnya mahasiswa akan tetap bertahan di satu warung jika harga
makanan yang dijual terjangkau.
Dengan mempertahankan cita rasa yang sesuai dengan lidah konsumen, pelanggan
tidak akan pindah ke yang lain.
Dengan promosi yang dilakukan, membuat Warung Lesehan Mas Pur semakin
berkembang dan makin ramai dikunjungi.
Dengan memberikan pelayanan yang baik serta ramah, sehingga membuat
konsumen merasa nyaman.
61
DOKUMENTASI
62
Proses Produksi
Foto
Foto
Foto
63
Meja Konsumen
Foto
Foto
Foto
64
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya menyetujui hasil
laporan survei pada usaha “Warung Lesehan Mas Pur” yang telah dibuat oleh mahasiswa/i
dibawah ini:
Yang mana laporan ini akan digunakan dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kewirausahaan dengan dosen pengampu Drs. R. Djoko Sampurno, M.M.,
65