Anda di halaman 1dari 48

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara kita yang termasuk dalam kawasan tropis memiliki hawa yang sangat
panas. Sebagian orang mungkin mengeluh dengan panasnya cuaca ini. Namun,
bagi seorang pengusaha halangan apapun adalah merupakan sebuah peluang
bisnis.Apa yang dicari orang saat suasana panas? Tak lain adalah tempat yang
nyaman dilengkapi minuman yang dingin. Ice Cream adalah salah satu dari sekian
banyak jenis minuman yang disukai orang saat panas. Bisnis ice cream adalah
bisnis yang menjanjikan banyak keuntungan di Indonesia yang beriklim panas ini.
Bisnis ice cream, peluang bisnis yang menggiurkan untuk kawasan tropis.
Pengelolaan bisnis es krim juga sangat mudah. Iklim Indonesia yang tropis, sangat
cocok untuk usaha ini. terlebih di daerah yangagak panas, bisnises krim tentu
sangat menjanjikan (suksesbisnisusaha.com, 2015)

Semarang merupakan kota yang memiliki jumlah populasi sangat yang sangat
tinggi, hal ini menyebabkan daya beli masyakarat untuk kebutuhan hidupnya juga
sangat tinggi sehingga dapat disebutkan bahwa masyarakat.Semarang sangatlah
memiliki kemampuan daya beli tinggi. Semarang juga merupakan kota yang
beriklim tropis sehingga membuat es krim menjadi pilihan populer bagi
masyarakat Semarang karena dengan adanya es krim dapat menyegarkan.
Rasanya yang lezat dan memiliki beragam varian rasa membuatnya digemari.
Penggemar es krim bukan hanya anak-anak dan remaja saja, tetapi juga orang
dewasa. Untuk mendapatkannya pun tidak sulit karena mudah ditemui di toko-
toko kecil, supermarket, restoran, mall, dan lain-lain.Hal ini juga mendorong
investor asing kian masuk untuk membuka usaha es krim karena di Semarang
merupakan sasaran tepat bagi usaha es krim.

Es krim merupakan salah satu makanan yang digemari di kalangan


masyarakat karena keunikan dan pilihan rasa yang banyak membuat es krim
semakin menarik. Di era modern ini dan besarnya daya beli masyarakat membuat

1
para pengusaha es krim di mall-mall berlomba memasarkan produknya, mereka
membuat keunikan dari proses pembuatan eskrim hingga pilihan rasa yang ada.
Saat panas terik di siang hari, menjilat dan menyeruput es krim terasa begitu
menyegarkan. Tidak hanya rasa es krim yang nikmat serta sesasi dingin yang
mampu mengurangi dahaga, bisnis kudapan ini pun tidak kalah menggiurkan.
Banyak pelaku usaha kuliner menawarkan bisnis es krim lewat kemitraan.
Pasarnya yang selalu ada membuat bisnis ini masih mendapat tempat. Ini terbukti
beberapa tawaran kemitraan es krim, mengalami pertumbuhan bisnis yang
lumayan.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dijelaskan diatas, kami akan
membatasi ruang lingkupnya agar permasalahan dalam pembahasan makalah
ini tidak terlalu luas dan lebih terfokus dalam manfaat dan tujuan, berikut
rumusan yang akan dibahas, antara lain.
1. Bagaimana aspek organisasi dari Esgrim House?
2. Bagaimana aspek pemasaran dari Esgrim House?
3. Bagaimana aspek teknis dan produksi dari Esgrim House?
4. Bagaimana aspek keuangan dari Esgrim House?
5. Bagaimana aspek legal dan lingkungan dari Esgrim House?
6. Bagaimana aspek ekonomi dan sosial dan Esgrim House?

1.3.Tujuan dan Kegunaan Penulisan


A. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan perumusan masalah yang dibahas, maka
tujuan dari penulisan makalah ini, adalah :
1. Untuk mengetahui aspek organisasi dari Esgrim House
2. Untuk mengetahui aspek pemasaran dari Esgrim House
3. Untuk mengetahui aspek teknis dan produksi dari Esgrim House
4. Untuk mengetahui aspek keuangan dari Esgrim House
5. Untuk mengetahui aspek legal dan lingkungan dari Esgrim House
6. Untuk mengetahui aspek ekonomi dan sosial dari Esgrim House

2
B. Kegunaan Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
a. Bagi Penulis
- Dapat membantu dan menambah pengetahuan dalam memahami
dunia usaha pada
Praktiknya.
- Dapat membuat suatu analisis studi kelayakan bisnis.
- Dapat menginspirasi penulis untuk berinovasi dan berkreasi dalam
dunia
kewirausahaan.
b. Bagi Perusahaan Esgrim House
- Dapat mendorong pengusaha untuk lebih aktif dalam mengelola
strategi dalam
berbagai aspek perusahaan.
- informasi dapat dijadikan sebuah pertimbangan sebagai hasil analisis
studi
kelayakan bisnis yang telah diperoleh penulis.
c. Bagi Pembaca
- Dapat menambah pengetahuan setiap pembaca dalam memanfaatkan
peluang yang ada.
- Dapat berusaha mandiri serta menciptakan lapangan kerja sehingga
mengurangi masalah pengangguran.

1.4.Sejarah Berdirinya Usaha


Esgrim House berdiri tahun 2014 di jl.Singosari Timur H 43, Semarang.
Pertama kali EsGrim House didirikan oleh 4 pemilik yaitu Didit, Dimas, Kuncoro
dan Nanang. Asal-usul nama terbentuknya Esgrim House adalah terinspirasi dari
kata-kata anak-anak yang susah untuk berkata “es krim”, anak-anak cenderung
bicara “es grim”, maka dari itu pendiri sepakat untuk memeri nama EsGrim.
House diambil dari kata bahasa Inggris yang berarti rumah, karena tempatnya juga
seperti rumah. Kemudian pemilik Esgrim House merekrut 2 orang karyawan.

3
Keempat pendiri tersebut ingin mencoba membuka usaha yang cocok dengan
faktor cuaca di daerah Semarang yang bersuhu cenderung panas, dengan modal
yang tidak terlalu besar dan jika dilihat peluang berbisnis varian es krim cukup
besar. Serta target pasarnya adalah mahasiswa dan pelajar. Seiring berjalannya
waktu, banyak peminat pemilik mencoba untuk membuka cabang di daerah
Tlogosari Semarang dan Purwosari Solo , Cabang di Tlogosari dan Solo dalam
pengelolaannya, pemilik juga ikut andil dalam penjualan dan persediaan. Esgrim
House dalam pemasaran mempromosikannya melalui media sosial, surat kabar
dan relasi-relasi. Dengan menggunakan media massa diharapkan dapat
meningkatkan penjualan sehingga dalam pemasaran produk lebih mudah.

Esgrim House mempunyai banyak varian es krim diantaranya ada banana


oreo, triple pancake, chesse French toast, james brown dan masih banyak lagi.
Tak hanya menyediakan es krim saja, Esgrim House juga menyediakan makanan-
makanan ringan seperti sosis, kentang goreng, roti bakar pisang, spageti, kebab
dan dll. Esgrim House pun berhasil menginovasikan varian rasa sehingga banyak
dinikmati masyarakat.

Profil Perusahaan
Berikut ini adalah profil perusahaan Esgrim House :
Nama Perusahaan / Industri : Esgrim House
Nama Pemilik : Didith Haryo Wicaksono
Alamat Perusahaan / Industri : Jalan Singosari Timur No. H-43

Semarang Selatan, Jawa Tengah

Nomor Telepon : 081901572254


Sektor Usaha / Jenis Produk : Perusahaan Perorangan / Es krim
Tanggal Berdiri : 5 Desember 2014

1.5.VISI DAN MISI


VISI : Mewujudkan eskrim dengan cita rasa yang berbeda dan bahan
berkualitas

4
MISI :
1. Mengutamakan kualitas dalam hal apapun yang dilakukan (pelayanan) dan
disajikan (makanan).
2. Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan
3. Menumbuhkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai
performa operasional yang maksimal.
4. Mengembangkan usaha di beberapa tempat yang strategis untuk menjadi
restoran terbaik di Indonesia.
1.6. Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas adalah merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru untuk memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah atau sebagai
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur
yang sudah ada sebelumnya.
Inovasi adalah proses pembaharuan/pemanfaatan/pengembangan dengan
menciptakan hal baru yang berbeda dengan sebelumnya. Ada limajenis inovasi
yang penting dilakukan wirausaha, yaitu:
• Pengenalan barang baru atau perbaikan barang yang sudah ada.
• Pengenalan metode produksi baru.
• Pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru.
• Penciptaan pengadaan persediaan (supply) bahan mentah atau setengah jadi
baru.
•Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru.
Kreativitas dan Inovasi merupakan dua aspek yang saling berkaitan yang
membuat kehidupan terus berlangsung dan bertahan dalam kondisi sesulit
apapun.Kedua hal tersebut merupakan potensi yang tersembunyi pada diri
manusia dan diperlukan pengembangan sehingga usahanya dapat terus maju dan
berkembang.Pentingnya dua aspek ini mengarah pada kegiatan kewirausahaan
dengan respons positif dari berbagai pihak dalam menumbuhkan pribadi individu
yang mandiri dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
Esgrim House sangat kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnisnya.
Inovatif disini merujuk produk yang dihasilkan merupakan produk eskrim yang

5
unik dan enak dalam cita rasanya yang beragam membuat kedainya cukup
diminati pelanggan, kreatifitas yang dikembangkan oleh Didith Haryo Wicaksono
memodifikasi kedai yang baru dengan konsep modern,elegan dan dilengkapi
fasilitas music yang menambah kesan santai dalam menikmati eskrim. Tempat
yang strategis dan kepuasan pelanggan merupakan faktor utama yang dijunjung
tinggi oleh Didith karena tempat yang strategis akan mempermudah pelanggan
dalam mengakses “Esgrim House” dan difasilitasi dengan lahan parkir yang
cukup luas dengan juru parkir sehingga membuat pelanggan nyaman dan tidak
dirisaukan dengan keadaan kendarannya.
Kepuasan pelanggan diharapkan terwujud dengan adanya sistem yang
diterapkan dengan prinsip mementingkan kualitas produk dibandingkan
keuntungan. Karena dengan kualitas yang terjaga akan menumbuhkan loyalitas.

6
BAB II
ASPEK ORGANISASI

Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk


bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya
memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode,
material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai
tujuan organisasi tersebut. Orang orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi
sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan
rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin
operasional organisasi dengan terencana.

Dalam kegiatan sehari-hari, setiap individu dan perorangan saling bekerja


sama dan membantu demi mencapai suatu tujuan yang telah ditargetkan. Kegiatan
tersebut dengan sendirinya bercabang dan membentuk sebuah sistem menjadi
suatu lembaga, persekutuan, group, atau bahkan kelompok yang terdiri dari
kumpulan pekerja yang saling membantu satu sama lain.

Pada bab dua ini kami akan menjelaskan mengenai berbagai macam aspek
organisasi itu sendiri yang berhubungan dengan tercapainya tujuan organisasi itu
sendiri

2.1 Bentuk Badan Usaha

Badan usaha kedai “Esgrim House” ini adalah usaha wiraswasta sendiri
yang terdiri dari empat orang yaitu Didit, Dimas, Kuncoro, dan Nanang. Awal
dibuka kedai Esgrim House ini berada di kawasan Pleburan jalan Singosari Timur
No. H-43,Semarang Selatan Jawa Tengah.

Usaha Esgrim House berawal pada tahun 2014, dengan usaha yang skalanya
kecil. Awal dari usaha ini mereka hanya menjualan berbagai varian es krim
dengan konsep yang sederhana, namun seiring berjalannya waktu mereka mulai
berinovasi dengan resep-resep baru seperti es krim dengan berbagai varian rasa
dan menambahkan beberapa macam varian hidangan seperti makanan berupa roti

7
dengan berbagai macam selai, minuman, dan ada juga makanan berat seperti nasi
goreng dan pasta. Dengan perkembangan yang cukup pesat Esgrim House
akhirnya mampu membuka cabang yang berada di lokasi:

1. Jalan Singosari Timur No. H-43 Semarang


2. Jalan Perintis Kemerdekaan No. 19 Purwosari, Solo
3. Jalan Parang Baris Raya 31-32 Kav 4 Tlogosari
Cara pemilik mengelola produknya yaitu dengan menyerahkan kepada
Manajer Keuangan disaat akan melakukan pembelian bahan – bahan untuk
produksi dan Manajer Pemasaran dalam melakukan pendistribusian ke cabang.
Pemilik juga rutin mengecek di setiap cabangnya untuk mengontrol dan
mengawasi. Fokus pemilik untuk keberlangsungan usahanya yaitu dengan
menarik minat kalangan siswa sekolah dan mahasiswa, sehingga penempatan
usaha ini tidak terlalu jauh dari pusat pendidikan (sekolah dan kampus) dan
tempat aktivitas mahasiswa, dan memberikan pelayanan khusus seperti free wifi.

2.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi – fungsi atau kegiatan – kegiatan yang berbeda – beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi) secara jelas. Dalam usaha Esgrim House sendiri,
bentuk organisasi yang digunakan adalah Usaha Patungan, karena status
kepemilikannya berada di bawah sejumlah orang yang ikut terlibat.

Struktur Badan Usaha Esgrim House

Owner

Pelayan Penyaji Kasir

8
2.3 Job Desk

POSISI DAN TANGGUNG JAWAB:

 OWNER
1. Memimpin dan menjalankan perusahaan
2. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk
keuntungan yang didapatkan
3. Menetapkan strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan
4. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan dalam perusahaan

 PELAYAN
1. Mengatur dan menyajikan makanan dan minuman dengan fungsi, arahan,
dan cara agar mendapatkan kepuasan tamu secara maksimal
2. Membersihkan semua meja, kursi, dan termasuk peralatan lain seperti
daftar menu, dll
3. Mengatur meja, kursi, bahan dekorasi, dan peralatan sesuai instruksi dari
atasan sesuai kebutuhan masing-masing
4. Menyajikan makanan dan minuman dengan cara yang efisien dan sopan
untuk mendapatkan kepuasan tamu secara maksimum, dan sesuai dengan
prosedur standar yang ditetapkan
5. Memastikan bahwa semua makanan dan minuman sesuai dengan daftar
menu dan spesifikasi, dan disajikan dengan benar
6. Bekerja sesuai dengan jadwal sebagaimana ditugaskan oleh atasan

 PENYAJI
1. Membuatkan makanan dan minuman yang telah dipesan oleh konsumen
melalui pelayan
2. Memastikan bahwa bahan-bahan untuk menyajikan hidangan untuk
konsumen telah siap tersedia
3. Memeriksa bahan-bahan yang masih tersedia, telah habis atau yang tersisa
agar tidak mengecewakan konsumen saat memesan makanan atau
minuman

 KASIR
1. Membersihkan dan merapikan area kasir
2. Memastikan peralatan kasir berfungsi dengan baik
3. Cek dan hitung ulang uang modal kasir dan uang receh atau pecahan yang
berfungsi sebagai uang tukar
4. Melakukan transaksi dengan baik, ramah, cepat, dan akurat
5. Menjawab telepon masuk dengan baik sesuai SOP menerima telefon
6. Mendata dan menyimpan barang milik tamu apabila ada barang konsumen
yang tertinggal

9
2.4 Karyawan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karyawan merupakan orang yang


bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapatkan gaji
(upah). Dapat disimpulkan bahwa karyawan merupakan merupakan orang yang
bekerja pada suatu lembaga atau perusahaan dengan balas jasa berupa uang.

Pada dasarnya karyawan atau tenaga kerja adalah sama. Namun dalam
bahasa Indonesia kata ”karyawan” sering dianggap sebagai pekerja rendah, hina
atau bahasa kasar dan sebagainya. Akan tetapi pada inti sebenarnya karyawan atau
tenaga kerja memiliki arti yang sama yaitu sebagai pekerja.

A. Cara Perekrutan Karyawan


Cara perekrutan karyawan di Esgrim House tidak terlalu sulit, yaitu melalui
media sosial, relasi owner maupun warga sekitar. Rata - rata karyawan dari
Esgrim House sendiri adalah lulusan SMA atau sederajat. Sang pemilik sendiri
tidak menentukan kriteria yang spesifik terutama keahlian tetapi pihak EsGrim
House tidak menerima karyawan yang memiliki pekerjaan ditempat lain. EsGrim
House juga mengadakan pelatihan kepada calon karyawan agar dapat menguasai
disemua bidang pekerjaan. Syarat menjadi karyawan EsGrim House adalah
memiliki kepribadian baik, jujur, dapat dipercaya.

B. Jumlah Karyawan
Untuk jumlah karyawan satu cabang yang ada di Esgrim House ini, di dalam
satu cabangnya terdiri dari 4 orang pegawai didalamnya. 4 orang ini meliputi
berbagai macam pegawai yang memiliki latar belakang, asal dan tingkat
pendidikan yang berbeda-beda. Terdapat 1 penyaji, 2 pelayan, dan 1 kasir. Setiap
karyawan diberikan upah sebesar Rp. 1.300.000 per bulannya.

C. Pengembangan SDM / Karyawan


Seluruh karyawan baru akan diberi pelatihan atau training selama tiga bulan
untuk melihat kinerja karyawan tersebut. Seluruh karyawan akan memulai
pelatihan dengan pekerjaan ringan seperti mencuci piring, membersihkan kedai

10
Esgrim House, hingga melayani pelanggan. Selanjutnya karyawan akan di-
training untuk menyajikan eskrim dengan aneka bentuk yang unik dalam hasil
olahan yaitu dengan cara ditempatkan langsung di salah satu kedai Esgrim House
dan ditempat tersebut calon karyawan akan melihat langsung caranya dari penyaji
itu (pemberian contoh secara langsung dalam pengolahan).

D. Reward And Punishment


Untuk reward, setiap karyawan yang melakukan tugasnya dengan baik dan
mampu memberikan kepuasan kepada konsumen akan diberi bonus berupa upah
tambahan. Sedangkan untuk punishment sendiri diberikan kepada karyawan yang
memiliki perilaku kurang baik terhadap pemilik maupun karyawan yang lain dan
konsumen, sanksi yang diberikan dapat berupa pemotongan upah atau bahkan
diberhentikan secara tidak hormat.

11
BAB III
ASPEK PEMASARAN

Menurut William J. Stanton (2000) “Pemasaran merupakan sistem


keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis atau usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga barang atau jasa, mempromosikannya, dan
mendistribusikannya kepada konsumen dan bisa memuaskan
konsumen”.Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dipastikan salah satu
aspek terpenting dalam menunjang keberlangsungan hidup perusahaan
kedepannya. Berikut adalah beberapa aspek pemasaran yang perlu dipikirkan
untuk menjual produk:

3.1. Prospek Permintaan dan Penawaran


Bila dilihat dari trend yang sedang ada, Es krim merupakan salah satu
kuliner yang akan selalu menjadi favorit di kalangan masayarkat dari segala
umur mengingat iklim yang ada di Indonesia hanyalah antara penghujan dan
kemarau.Mengingat di tanah Jawa ini lebih sering mungkin iklim yang panas
maka eskrim menjadi salah satu solusi untuk melepas dahaga.Meski begitu
Esgrim House kini hadir dengan inovasinya yang membuat banyak rasa yang
ada di es krim dengan keunikan yang dihidangkan yang menjadi salah satu
kuliner unik yang menarik untuk dicoba.
Sebelum mengeluarkan produk yang terbaru Esgrim house selalu
melakukan analisis yang diperlukan guna memahami apa sebenarnya
keinginan konsumen atau melihat keaadaan pasar terlebih dahulu sangatlah
penting.Mulai dengan trend yang ada maupun lokasi yang strategis agar
konsumen merasa nyaman dalam menikmati produk yang ditawarkan.

3.2. Bauran Pemasaran


Dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan selera konsumen
membutuhkan proses yang panjang sebelum dapat dikonsumsi.Kombinasi
variabel atau kegiatan memasarkan itulah yang merupakan inti dari sistem

12
pemasaran. Menurut Jerome McCarthy (1968) terdapat 4 elemem bauran
pemasaran yaitu : Product, Price, Promotion, dan Place (Distribution).
Esgrim house juga melaksanakan 4 prinsip tersebut yang dijelaskan sebagai
berikut :

1. PRODUCT
Produk yang ditawarkan kepada pelanggan merupakan produk
inovatif dan unik sehingga membuat konsumen tidak mudah merasa bosan
terhadap rasa produk yang ditawarkan bahkan menarik para pelanggan-
pelanggan yang baru dari tawaran pelanggan tetap yang ada. Dengan
perkembangan tersebut Esgrim House sekarang sudah dapat diterima oleh
pasar dengan cepat karena produk yang dijual memang dapat bersaing di
pasar meski banyak produk yang sejenis, karena Esgrim House selalu
mengikuti perkembangan pasar dan mengikuti selera konsumen . EsGrim
House juga memiliki menu andalan seperti EsGrim Crackers, Banana Oreo
dan Cheese French Toast.

2. PRICE
Esgrim House menawarkan harga jual yang bersaing di pasar dengan
harga yang terjangkau konsumen sudah dapat menikmati rasa yang nikmat
dari produk yang ditawarkan. Karena bisa dibilang masih anak baru dalam
persaingan dipasar maka Esgrim House tidak mengutamakan keuntungan
semata, namun juga memprioritaskan kepuasaan konsumen demi usaha
yang dapat bertahan dalam waktu jangka panjang.
Harga yang ditawarkanpun relatif bervarian, yakni dengan merogoh
kocek sekitar Rp.5.000 – Rp. 20.000 (Sesuai dengan pesanan) kita dapat
menikmati es krim lembut dengan bentuk yang sangat unik, tentunya
menambah selera kita untuk tetap menikmati eskrim tersebut.

Berikut adalah harga yang ditawarkan di kedai Esgrim House:

13
ICE CREAM
Choco Toast Bread : Rp. 13.000
Triple Double : Rp. 12.000
Choco Durian : Rp. 12.000
Grim Crack : Rp. 12.000
Cheese Cake : Rp. 11.000
James Brown : Rp. 11.000
Strawbery Jelly Soup : Rp. 10.000
Affogato : Rp. 9.000
Esgrim Original : Rp. 8.000
DRINK
Milkshake : Rp 8.000 Ice Milo : Rp 5.000
Cheese Milo : Rp 7.000 Orange : Rp 5.000
Green House : Rp 7.000 Icepresso Coffee: Rp 5.000
Pink Lady :Rp 7.000 Strawberry Tea: Rp 4.000
Milk Tea : Rp 7.000 Ice Syrup : Rp 4.000
Coffee Cream : Rp 7.000 Lemon Tea : Rp 4.000
Chocolate : Rp 7.000 Ice Tea : Rp 3.000
Choco Tea : Rp 6.000 Mineral Water : Rp 1.000
Lychee Tea : Rp 6.000 Extra Topping :
Bubble Gum : Rp 6.000 -Jelly : Rp.2.000
Summer Squash : Rp 6.000 -Pudding(choco/mango) : Rp 2.000
Happy Puch : Rp 6000 -pearl : Rp 2.000
FOODS
 Spaghetti : Rp 12.000
 Cheese Macaroni : Rp 12.000
 Kebab : Rp 11.000
 Fried Sausage : Rp 10.000
 French Fries : Rp 10.000
 Fried Nugget : Rp 10.000

14
 Roti Bakar (Pilihan rasa):
-Coklat kacang : Rp 10.000
-Pisang Keju : Rp 10.000
-Coklat Pisang : Rp 10.000
-Telur Mata Sapi : Rp 10.000
-Sosis : Rp 10.000
-Keju Susu : Rp 10.000

15
3. LOKASI
Lokasi Esgrim House merupakan lokasi strategis dan nyaman
sehingga menjadi salah satu daya tarik bagi pelanggan agar meyisihkan
waktunya sebentar untuk menikamati ice cream yang sangat memanjakan
pelanggan tentunya. Sayangnya lahan yang dimiliki EsGrim House cukup
sempit sehingga sulit untuk parkir, namun sudah sedikit teratasi dengan
adanya tukang parikir yang menata tempat parkir para pelanggan. Lokasi
Esgrim House berlokasi di :
- Jalan Singosari Timur No. H-43, Semarang Selatan, Jawa Tengah

4. PROMOTION
Promosi yang dilakukan Esgrim House melalui media sosial.
EsGrim House juga memiliki pemikiran jangka panjang dengan membeli
robot untuk membantu menjalankan promosinya lewat Instagram. Berikut
ini merupakan media sosial yang digunakan EsGrim House :
 Instagram : @esgrimhouse
 Twiter : @esgrimhouse
 Bbm : D5E29FB2
 Line : @TTF5990K

3.3. Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan suatu bentuk instrumen perencanaan yang
terdapat dalam organisasi atau dalam manajemen perusahaan yang secara
sistematis dapat membantu dalam upaya penyusunan suatu rencana yang
matang, baik itu untuk tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang.
SWOT adalah singkatan dari:

 S = Strength (kekuatan).
 W = Weaknesses (kelemahan).
 O = Opportunities (Peluang).
 T = Threats (hambatan).

16
Berikut adalah analisis SWOT yang kami lakukan terhadap Esgrim house
untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman:

1. STRENGTH
Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang
merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
• EsGrim House menyediakan berbagai banyak varian toping
• Harga Ekonomis
• Mengkolaborasikan varian rasa toping es krim
• Menyediakan varian menu lain seperti roti bakar, pancake, kentang
goreng,dll
• Produk yang dijual merupakan produk yang unik, menarik, dan banyak
diminati oleh masyarakat.
• Esgrim House selalu menyajikan eskrim yang segar dan masih beku
sehingga tetap menjaga cita rasa dari eskrim itu sendiri.
• Harga jual yang ditawarkan sangat bersaing sesuai denga nisi kantong
konsumen
• Struktur organisasi jelas dan terarah sehingga setiap pekerja tau tugas
dan tanggung jawabnya masing-masing.
• Semua pekerja dilatih untuk dapat melayani konsumen dengan baik
maupun dalam pembuatan eskrim dengan agar dapat menghasilkan
produk yang maksimal
• Keunikan dalam penyajian yang dihidangkan sesuai dari pesanan
pelanggan.

2. WEAKNESS
Weakness (W) yaitu analisis kelemahan, situasi ataupun kondisi
yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada
saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah
perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam
kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

17
• Sistem keuangan yang ada belum terkelola secara mendetail.
• Belum adanya sarana internet ( WIFI)
• Omset pendapatan saat musim hujan cenderung menurun
• Jika listrik mati maka freezer menjadi tidak dingin lagi dan es krim isa
meleleh

3. OPPORTUNITY
Opportunity (O) adalah suatu kondisi eksternal yang menjadi
pendorong keberhasilan dari suatu organisasi atau perusahaan dan dapat
memberikan peluang berkembangnya organisasi dimasa depan.
Opportunity adalah sebuah alat analisa yang gunanya untuk mencari
sebuah peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan
ataupun organisasi bisa berkembang di masa sekarang ataupun di masa
yang akan datang.
• Lokasi yang strategis dan nyaman sehingga dapat menarik minat
pelanggan.
• Cuaca tropis Indonesia yang membuat masyarakat Indonesia menyukai
sesuatu yang segar dan dingin seperti eskrim.
• Esgrim House memiliki distributor yang menyediakan eskrim
berkualitas.
• Promosi yang dilakukan dalam berbagai cara terutama social media
membuat Esgrim House semakin dikenal oleh kalangan umum dan
menjadi daya Tarik tersendiri.

4. THREAT
Threats (T) adalah sebuah alat analisa yang digunakan untuk
menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang dapat
menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, maka ancaman
tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan
baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

18
• Pemilik melakukan pengawasan bagi setiap cabang dan juga tetap
mempercayakannya kepada karyawannya.
• Munculnya pesaing yang baru yang menjadi ancaman dalam menarik
minat konsumen
Meski begitu Esgrim house sudah memiliki kekuatan yang dapat
mengatasi ancaman tersebut untuk tetap bertahan dalam persaingan di pasar.
Untuk pesaing, Esgrim House memiliki kekuatan yang berbeda yaitu
produk yang memiliki cita rasa yang unik dan berbeda dibandingkan dengan
pesaing sehingga menjadi pembeda dalam produk yang ditawarkan selain
juga lokasi yang strategis dan nyaman pula.

3.4. Strategi STP


Strategi pemasaran modem STP yaitu segmentasi pasar, penetapan
pasar sasaran dan penetapan posisi pasar.
1. SEGMENTASI
Segmentasi adalah menentukan target dari suatu kelompok
pelanggan yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa. Tujuan
segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan
bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen
pasar tertentu.
Berdasarkan geografis, pemilik memilih lokasi yang lingkungannya
dekat dengan anak muda yaitu di sekitar kampus. Berdasarkan demografi
usia, Esgrim House membaginya menjadi 3 bagian:
a. Pelajar SMA :30%
b. Mahasiswa :50%
c. Masyarakat Umum :20%

2. TARGET
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar,
selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk
memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam

19
mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua
faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource
perusahaan (Kotler, 2003)
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran,
siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa
survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses
pemasaran tidak salah sasaran.Esgrim House memiliki target pelanggan
anak muda yang menyukai makanan yang unik dan berbeda dengan harga
murah dan rasa yang tidak kalah enaknya dengan eskrim dicafe lainya.

3. POSISI
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak
seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk.
Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang
membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand
image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan
kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk
pesaing.
Branding “Ngeskrim” tidak diperkenalkan secara langsung oleh
pemilik kepada pelanggan. Para pelanggan sendiri yang memberi julukan
Esgrim House sehingga brand tersebut sekarang lebih dikenal.

3.5. Spesifikasi Produk


Dalam pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan
ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen
tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket
kepuasan yang didapat dari pembelian produk tersebut yang merupakan
akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh
produsen.
Spesifikasi produk dari Esgrim House adalah menu lain yang bahan
bakunya segar dan dipasok setiap hari, tempat yang bersih dan nyaman,

20
pelayanan yang baik dan cepat, menu per porsi sehingga tidak mengurangi
cita rasa masakan.

3.6 Penetapan Harga Jual


Dalam usaha Esgrim House ini faktor penentu hara yang utama
adalah aspek penawaran atau biaya, bukan aspek permintaan.
Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang
ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-
biaya langsung, biaya overhead dan laba.

3.7 Saluran Distribusi


Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke
konsumen atau pemakai industri. Proses distribusi merupakan aktivitas
pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-
fungsi pemasaran yang dapat merelisasikan kegunaan atau utilitas bentuk,
tempat, waktu, kepemilikan.dan perlancar arus saluran pemasaran (marketing
channel flow) secara fisik dan non-fisik.
Esgrim House memasok eskrim setiap hari dari disatributor tetapnya
menggunakan sebuah mobil box. Mobil box tersebut akan berkeliling ke
cabang untuk memasok bahan baku yang akan digunakan hari itu.

Bahan Baku Bahan Baku Produk


Pemilik belanja didistribusikan di olah disajikan
bahan baku dari ke cabang dicbang kepada
pemasok kedai Esgrim kedai Esgrim pelanggan
House House

21
BAB IV
ASPEK PRODUKSI

4.1 Teknologi dan peralatan produksi


Pembelian peralatan Esgrim House dilakukan dengan pertimbangan secara
ekonomis dan disesuaikan dengan kapasitas jumlah produksi yang dihasilkan
setiap harinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan peralatan produksi
yaitu :
1. Kapasitas mesin
2. Kecocokan (compatibility)
3. Tersedianya peralatan pelengkap yang diperlukan
4. Keterandalan dan purna jual
5. Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan
6. Keamanan
7. Penyerahan
8. Keadaan pengembangan
9. Pengaruh terhadap organisasi yang ada

Faktor-faktor tersebut dijadikan dasar dalam melakukan pembelian


peralatan, sehingga tidak akan terjadi kelebihan atau kekurangan peralatan, serta
disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja yang ada.

4.2 Perencanaan peralatan Produksi

Jenis Jenis Nilai


No Mesin/Peralatan Kebutuhan Harga Satuan Nilai Umur Penyusutan
1 Kursi 20 Rp30,000 Rp600,000 5 Tahun Rp120,000
2 Meja 10 Rp150,000 Rp1,500,000 5 Tahun Rp300,000
3 Piring 24 Rp9,000 Rp216,000 5 Tahun Rp43,200
4 Mangkok 24 Rp13,000 Rp312,000 5 Tahun Rp62,400
5 Gelas 24 Rp4,000 Rp96,000 5 Tahun Rp19,200
6 Sendok 24 Rp3,000 Rp72,000 5 Tahun Rp14,400
7 Garpu 24 Rp3,000 Rp72,000 5 Tahun Rp14,400
8 Mixer 1 Rp280,000 Rp280,000 5 Tahun Rp56,000

22
9 Kulkas 1 Rp1,600,000 Rp1,600,000 5 Tahun Rp320,000
10 Scoop es krim 2 Rp36,000 Rp72,000 5 Tahun Rp14,400
11 Pisau 2 Rp7,000 Rp14,000 5 Tahun Rp2,800
12 Mesin kasir 1 Rp580,000 Rp580,000 5 Tahun Rp116,000
13 Televisi 1 Rp700,000 Rp700,000 5 Tahun Rp140,000
14 AC 1 Rp2,220,000 Rp2,220,000 5 Tahun Rp444,000
15 Tempat tisu 10 Rp13,000 Rp130,000 5 Tahun Rp26,000
16 Parutan 2 Rp5,000 Rp10,000 5 Tahun Rp2,000
17 Kompor 1 Rp550,000 Rp550,000 5 Tahun Rp110,000
18 Wajan 1 Rp140,000 Rp140,000 5 Tahun Rp28,000
19 Freezer 1 Rp2,045,000 Rp2,045,000 5 Tahun Rp409,000
Total Rp11,209,000 Rp2,241,800

4.3. Fungsi /Tujuan Setiap Mesin / Peralatan

No Jenis Mesin/Peralatan Fungsi /Tujuan Sumber Pasokan


1 Kursi Duduk para pelanggan Toko Mebel
2 Meja Tempat makan pelanggan Toko Mebel
3 Piring Wadah makanan Lotte Mart
4 Mangkok Wadah es krim/sup Lotte Mart
5 Gelas Wadah minuman Lotte Mart
6 Sendok Mengambil potongan makanan Lotte Mart
7 Garpu Mengambil potongan makanan Lotte Mart
8 Mixer Mencampur bahan-bahan Toko Electronic
9 Kulkas Mendinginkan eskrim atau bahan Toko Electronic
lainnya
10 Scoop Es Krim Mengambil es krim dengan mudah Lotte Mart
11 Pisau Memotong makanan Lotte Mart
12 Mesin Kasir Menghitung uang dan menyimpan Toko Electronic
uang
13 Televisi Hiburan pelanggan Toko Electronic
14 AC Pendingin ruangan agar sejuk Toko Electronic
15 Tempat Tisu Wadah tisu Lotte Mart
16 Parutan Memarut keju , coklat dan lain-lain Lotte Mart
17 Kompor Memasak atau memanaskan Lotte Mart
18 Wajan Tempat untuk menggoreng Lotte Mart
19 Freezer Mendinginkan bahan agar awet Toko Electronic

23
4.4.Persediaan Bahan Baku

No Jenis Bahan Langsung Jenis Bahan Tak Langsung


1 Bubuk Eskrim Meses
2 Susu Murni Chocochip
3 Skim Pengembang Wafer
4 Gula Pasir Astor
5 Mentega (Pancake) Roti
6 Sirup Pisang
7 Tepung (Pancake) Jelly
8 Minyak Nabati Bubble
9 Perasa Makanan Strawberry
10 Pewarna Makanan Oreo
11 Telur Kacang
12 Air Keju
13 Sosis
14 Mineral water
15 Lemon
16 Jeruk
17 Bubuk coklat
18 Bubuk durian
19 The
20 Leycee
21 Daun mint
22 Susu cair
23 Es Kristal

Bahan baku seperti diatas dibeli setiap hari. Ini lah salah satu keunggulan
dari kedai Esgrim House yang selalu menggunakan bahan-bahan yang fresh
sehingga tidak ada yang namanya menimbun bahan baku.

24
4.5.Proses Produksi
Tahapan Proses Produksi

Tahapan Keterangan (Diskripsi ) Alat dan Bahan yang


Tahapan Dibutuhkan
Proses Pencampuran Seluruh bahan baku Air,gula pasir,bahan susu
dimaasukan ke mixer ,racikan ,gula sirup,minyak
untuk di aduk Selama 25 nabati,rework ,Mixer
menit. Mixer
pencampuran
harusdibersihkan terlebih
dahulu ada dua cara
pencampuran yaitu
manual (bahan baku
padat) dan cara otomatis
(bahan baku cair).
Proses Pesteurisasi Dilakukan untuk Kompor,panci, freezer
membunuh bakteri dalam
pembuatan es krim
dengan cara pemanasan
dan pendinginan.
Proses Penuaan (ageing) Dalam proses ini dapat Mixer,freezer
membuat es krim memiliki
tekstur yang lembut dan
mengkristalkan lemak
sehingga lemak dapat
menyatu suhu yang
diperlukan untuk ageing
adalah -40C
Proses Pembekuaan Pada Proses pembekuan freezer
bahan-bahan yang
dicampur dimasukan
dalam freezer untuk
membekukan agar
menghasilkan tekstur yang
agak keras (-50C sampai -
70C).
Proses Pengisian (Filling) Setelah es krim Buah,piring,sendok,coklat
dikeluarkan dari freezer
diberi topping berupa
buah,coklat dan lain-lain
Penyimpanan Simpan eskrim keruang freezer
penyimpanan dingin (-
180C)

25
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam
memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang
lama, misalnya pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang
dan pembuatan kapal serta lain-lainnya. Dalam proses produksi mebutuhkan
waktu yang berbeda-beda, ada yang memakan waktu sedikit misalnya
pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses
produksi yang dapat dinikmati langsung oleh konsumen, misalnya pentas
hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya

Untuk Esgrim House sendiri, ia memproduksi sendiri eskrimnya secara


langsung. Ia mencampur bahan-bahan diatas yaitu es krim bubuk, susu murni,
skim pengembang, gula pasir, perasa makanan dan pewarna makanan, lalu
menyajikan serta menghias sesuai menu pesanan yang diinginkan konsumen.

Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan


sebagai berikut (Yamit,2002):

1. Proses produksi terus-menerus (Kontinu)

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar


aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukkan
disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini
adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah
besar. Variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat
standar.

2. Proses produksi terputus-putus

Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-
menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini
biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau
menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan
barang dalam proses.

26
3. Proses produksi campuran

Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-


menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan
kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha memanfaatkan kapasitas secara
penuh.

Menurut jenisnya, Esgrim House menggunakan proses produksi terputus-


putus, karena dalam memproduksi es krim dilakukan sesuai dengan pesanan
para konsumen, sehingga tidak ada barang jadi yang menjadi persediaan dan
juga produksinya tidak memerlukan waktu yang lama dan langsung
terdistribusi ke tangan konsumen.

CARA MEMBUAT ESGRIM HOUSE

a. Siapkan alat dan bahan.


b. Gula pasir dan susu dimasak sampai susu tersebut mencapai suhu
70°C.
c. Tepung maizena dicampurkan ke dalam sedikit air hangat dan
diaduk sehingga tepung menjadi hancur.
d. Kemudian larutan ini dituangkan ke dalam susu panas dan
dipanaskan lagi. Pengadukan terus dilakukan sehingga adonan
merata. Pemasakan dilakukan kira-kira selama 2-3 jam kemudian
diangkat.
e. Kuning telur yang tersedia dikocok dengan menggunakan alat
pongocok (mixer) ataupun garpu, serta dicampur dengan slaagroom
of whip. Setelah adonan telur merata dimasukkan ke dalam adonan
susu sambil diaduk-aduk.
f. Campurkan kedua adonan tersebut, tambahkan daging buah durian,
aduk-aduk lalu masukan pada wadah tempat es, lalu masukkan ke
dalam ruang pendingin (freezer) hingga mengeras.

27
4.6 Jam Operasional
Jam kerja pada dasarnya sama seperti ‘office hours’ yaitu jam-jam dimana
bisa dihubungi klien, menghadiri meeting, mengurus administrasi proyek
(mengurus kontrak, invoice, melakukan pembayaran, dll) termasuk mengerjakan
proyek itu sendiri (designing, coding, programming, managing, dll).
Pada saat jam kerja kita wajib bertanggung jawab penuh terhadap seluruh
keperluan pekerjaan dan klien. Diluar jam kerja, kita bebas melakukan apapun
dan tidak wajib menangani hal-hal yang menyangkut pekerjaaan, kalaupun masih
mau memanfaatkan waktu untuk melakukan pekerjan itu adalah suatu pilihan,
bukan suatu keharusan.
Kegiatan operasional ada Esgrim House ini dimulai sejak pukul 12.00
hingga pukul 21.00 .

4.7 Layout Produksi


Dalam usaha Esgrim House akan menghadapi persoalan layout. Semua
fasilitas- fasilitas untuk produksi baik mesin-mesin,karyawan dan fasilitas lainya
harus disediakan pada tempatnya masing-masing dan peralatan produksi dalam
usaha Esgrim House. Dalam pengaturan tata letak (Layout) fasilitas usaha dan
area kerja merupakan yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam
dunia usaha. Apabila pengaturan ini terencana dengan baik akan berpengaruh
terhadap efisiensi dan kelancaran proses produksi pada suatu usaha.
Dalam memproduksi es krim di Esgrim House ini, disetiap outletnya
terdapat satu bagian dalam layout produksinya, yaitu bagian pembuatan es krim.
Karena dalam proses memproduksi es krim dialakukan di tempat yang sama
dengan penjualannya. Sehingga produksinya tidak memerlukan waktu yang lama
dan langsung terdistribusi ke tangan konsumen
Layout di setiap cabang Esgrim House ini dibuat tipe fungsional. Alasan
utama karena Esgrim House yang diproduksi harus dilakukan secara tepat waktu
agar pelanggan tidak kecewa, selain itu apabila terjadi kesalahan dalam proses
produksi maka harus diganti untuk menjaga kualitas produksi.

28
Alur Pemesanan dan Produksi:
1. Pelanggan diberikan menu dan nota pesanan oleh pelayan.
2. Pelanggan menentukan pilihan dan mencatat pesanan pada nota pesanan
3. Nota pesanan diserahkan kepada pegawai Bakoel Eskrim
4. Pegawai menyampaikan pesanan kepada penyaji.
5. Penyaji mulai mempersiapkan pesanan.
6. Pesanan yang sudah jadi kemudian disajikan ke pelanggan.
7. Setelah pelanggan selesai menyantap sajian, kemudian mereka membayar
di meja kasir

FRONT DISK/ E
TEMPAT MEMESAN
S
MENU
I

29
Luas Ruangan yang Dibutuhkan
No Aktivitas Tahapan Produksi Luas Kebutuhan
Ruangan (M2)
1 Proses Pencampuran 50
2 Proses Pasteurisasi 48
3 Proses Penuaan (ageing) 70
4 Proses Pembekuan 48
5 Proses Pengisian (filling) 40
6 Proses Penyimpanan 40
Total Kebutuhan 296 M2

4.8 Desain Produk

Dalam desain produk, dipentingkan kemampuan bersaing di pasar,


sehingga produsen dapat menentukan harga produk, dan biaya yang harus
dikeluarkan untuk proses produksi. Sebuah strategi produk yang efektif adalah
menghubungkan keputusan produk dengan investasi, pangsa pasar, dan siklus hidup
produk, dan menggambarkan luasnya suatu lini produk.

Desain produk Esgrim House terus melakukan inovasi-inovasi baru.


Dilihat menyediakan es krim dengan berbagai mcam rasa, kreasi, serta paduan
yang unik. Penyajian produk dengan berbagai pilihan toping juga sangat
menarik dan kondisi tempat yang nyaman dan bersih membuat konsumen ingin
terus datang dan menyantap kuliner ini.

4.9. Qualiy Control

Penyimpanan terlalu lama akan menyebabkan rasa dan tekstur es krim


berubah. Seperti yang kita tahu, es krim mengandung susu atau krim. Jika ia anda
simpan lebih dari 2 bulan, bakteri yang ada di susu akan berkembangbiak
sehingga akan menimbulkan bau dan rasa yang kurang enak. Es krim harus berada
dalam suhu minimum -20 C untuk mendapatkan kualitas terbaik. Di dalam usaha
Esgrim House, es krim tidak dapat dibawa pulang untuk mempertahankan kualitas
dari es krim tersebut.

30
BAB V

ASPEK KEUANGAN

Menganalisis aspek keuangan dari suatu usaha adalah untuk menentukan


rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan
cara membandingkan pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh, seperti
ketersediaan dana, modal awal, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana
yang dikeluarkan dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah usaha
akan dapat berkembang secara kontinyu. Dengan adanya pengelolaan keuangan
yang baik dan mampu menghasilkan informasi keuangan yang relevan maka hal
ini dapat membantu para penggunanya untuk membuat suatu keputusan yang
berkaitan dengan usaha tersebut.
Di Esgrim House pengelolaan keuangannya sudah cukup baik. Hanya saja
kurang mendetail untuk pembagian akunnya ini di karenakan sudah tidak ada lagi
bagian pencatatan akuntansinya tetapi secara keseluruhan terdapat pembagian
antara pendapatan dan pengeluaran yang menurut analisis sudah cukup bagi usaha
tersebut.
5.1. Sumber Modal
Modal untuk mendirikan dan mengembangkan usaha Esgrim House
diperoleh dari dana pribadi 4 orang yakni Didit,Dimas,Nanang,Kuncoro selaku
pemilik usaha ini, memiliki modal sebesar Rp 30.000.000 yang berasal dari modal
pribadi.

31
5.2. Laporan Keuangan

ESGRIM HOUSE
LAPORAN LABA RUGI
31 AGUSTUS 2017
Penjualan 85,280,000
Harga Pokok Penjualan
Biaya Bahan Baku 3,197,500
Biaya Tenaga Kerja 5,200,000
Biaya Overhead
Bahan Tak Langsung 10,875,000
Biaya Sewa 9,160,000
Penyusutan Peralatan 186,817
Listrik 150,000
Langganan Tv 200,000
Air 96,500
Sub Total 20,668,317
Total Biaya Produksi 29,065,817
Biaya Lain-lain 10,200,000
Laba Kotor 46,014,183
Pajak 2,558,400
Laba Bersih 43,455,783

Penjualan Esgrim House


Agustus 2017
Porsi Terjual 5,330
Penerimaan Per Porsi 16,000
Penjualan Per Hari 178
Penjualan Per Bulan 85,280,000

32
ESGRIM HOUSE
BIAYA BAHAN BAKU
PERIODE AGUSTUS 2017
Jumlah Kebutuhan Harga Jumlah Biaya
No Jenis Bahan
Satuan
I Bahan Langsung
10 Bungkus 75,000
1 Eskrim Bubuk
750,000
100 L 9,000
2 Susu Murni
900,000
10 Bungkus 4,500
3 Skim Pengembang
45,000
20 Kg 10,800
4 Gula Pasir
200,000
25 Bungkus 6,700
5 Mentega
167,500
10 Botol 11,000
6 Sirup
110,000
20 Kg 9,000
7 Tepung
10,000
20 L 12,000
8 Minyak Nabati
240,000
15 Botol 15,000
9 Perisa Makanan
225,000
25 Bungkus 3,000
10 Pewarna Makanan
75,000
10 Kg 20,000
11 Telur
200,000
55 Galon 5,000
12 Air
275,000
Sub Total Bahan Langsung 3,197,500
II Bahan Tak Langsung
25 Bungkus 10,000
1 Meses
250,000
3 Kg 50,000
2
Chocochip 150,000
3 Wafer 30 Pack 17,000 510,000
4 Astor 30 Toples 22,000 660,000
5 Pisang 30 Ikat 20,000 250,000
6 Roti 25 Bungkus 10,000 600,000
7 Jelly 10 Sachet 2,500 25,000
8 Bubble 70 Sachet 2,000 140,000
9 Strawberry 8 Kg 31,000 248,000

33
10 Oreo 30 Bungkus 6,800 204,000
11 Kacang 2 Kg 28,800 56,000
12 Keju 3 Kg 85,000 255,000
13 Sosis 40 Biji 6,000 240,000
14 Air Mineral 40 Botol 3,000 120,000
15 Lemon 5 Ikat 35,000 175,000
16 Jeruk 5 Ikat 25,000 175,000
17 Bubuk Coklat 50 Kg 60,000 3,000,000
18 Bubuk Durian 50 Pack 29,000 1,450,000
19 Teh Bubuk 70 Pak 19,000 1,330,000
20 Mint 9 Ikat 13,000 117,000
21 Susu Cair 10 Liter 17,000 170,000
22 Es kristal 100 Kg 1,500 150,000
23 Cerry 3 Kg 200,000 600,000
Sub Total Bahan Tak Langsung 10,875,000
Total Biaya Bahan Baku 14,072,500

ESGRIM HOUSE
BIAYA TENAGA KERJA
PERIODE AGUSTUS 2017

Total Gaji /
No. Jenis Tenaga Kerja Jumlah Gaji/Upah
Bulan

1 Tenaga Kerja Langsung 4 1,300,000 5,200,000


2 Tenaga Kerja Tak Langsung - - -

Total Biaya Tenaga Kerja 5,200,000

34
ESGRIM HOUSE
BEBAN DEPRESIASI PENYUSUTAN
PERIODE AGUSTUS
Jenis
Jumlah Harga
No Mesin/ Nilai Umur Nilai penyusutan
Kebutuhan Satuan
Peralatan

20
1 Kursi
30,000 600,000 5 120,000
10
2 Meja
150,000 1,500,000 5 300,000
24
3 Piring
9,000 216,000 5 43,200
24
4 Mangkok
13,000 312,000 5 62,400
24
5 Gelas
4,000 96,000 5 19,200
24
6 Sendok
3,000 72,000 5 14,400
24
7 Garpu
3,000 72,000 5 14,400
1
8 Mixer
280,000 280,000 5 56,000
1
9 Kulkas
1,600,000 1,600,000 5 320,000
Scoop Es 2
10
Krim 36,000 72,000 5 14,400
2
11 Pisau
7,000 14,000 5 2,800
1
12 Mesin Kasir
580,000 580,000 5 116,000
1
13 Televisi
700,000 700,000 5 140,000
1
14 AC
2,220,000 2,220,000 5 444,000
Tempat 10
15
Tisu 13,000 130,000 5 26,000
2
16 Parutan
5,000 10,000 5 2,000
1
17 Kompor
550,000 550,000 5 110,000
1
18 Wajan
140,000 140,000 5 28,000
19 Freezer 1

35
2,045,000 2,045,000 5 409,000

11,209,000 2,241,800

ESGRIM HOUSE
NERACA
PERIODE AGUSTUS 2017
ASET Liablitas
ASET LANCAR
Hutang Bank 10,238,509
Kas 61,543,835
Kas Kecil 3,000,000
Persediaan Bahan Baku 9,629,557
Total Aset Lancar 74.173.392
ASET TETAP Ekuitas
Peralatan

11,209,000 Modal 71,220,733


Akm.Penyusutan Peralatan
(3,923,150)
Total Aset 81,459,242 Total Lia & Ekuitas 81,459,242

5.3. Analisis Kelayakan Usaha

1) Payback Period
Diketahui bahwa jumlah investasi yang diperoleh sebesar Rp 30.000.000 yang
diperoleh dari dana pribadi dan penerimaan bersih untuk setiap bulan sebesar Rp
53.675.183,Dari data ini dapat diperoleh,

Jumlah Investasi
Payback Period =
Penerimaan Bersih
Rp30.000.000
=
Rp523.711.196
= 0,0573
= 21 Hari

Dengan perhitungan payback period diatas dapat disimpulkan


bahwa investasi sebesar Rp 30.000.000 menunjukkan bahwa investasi

36
tersebut sangat layak karena dapat diperoleh kembali dalam kurun waktu
kurang dari 1 tahun.

2) Break Even Point


Fixed Cost JUMLAH Variable Cost JUMLAH
Biaya Sewa Bahan Baku Rp
Rp 11,000,000 168,870,000
Biaya Penyusutan
Rp Biaya Tenaga Kerja Rp
Peralatan 2,241,800 62,400,000
Biaya Overhead
Biaya Lain-Lain Rp Rp
122,400,000 Pabrik 248,019,804
Total Fixed Cost Total Variable Cost Rp
135,641,800 479,289,804

Unit
63,960 Unit 63,960
Variable Cost per
Fixed Cost per unit 2,121 unit 7,494

Break Even Point = Fixed Cost


Harga jual per unit - Variable Cost per unit
= 135,641,800
8506
= 15496 Unit

Esgrim House harus menjual 15496 porsi untuk setahun dalam mencapai
titik Impas.
Break Even Point Fixed Cost
= 1 Variable Cost
- Penjualan
135,641,800
= 1 479,289,804
-
1,023,360,000
Rp152.472.000
=
1- 0.468349167
Rp152.472.000
=
0.531650833
= Rp.255,133,241
Esgrim House harus memperoleh omzet Rp. 255,133,241 untuk setahun
dalam mencapai titik impas.

37
5.4 Rasio Likuiditas
1. Aktiva Lancar
Curent Rasio =
Hutang Lancar
Rp 74,173.392
=
Rp 10,238,509
= 7.24

2. Aset Lancar - Persediaan


Quick Rasio =
Hutang Lancar
Rp 54,914,278
=
Rp 10,238,509
= 5.36

38
BAB VI
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI

Aspek sosial dan ekonomi menyangkut dampak yang diberikan kepada


masyarakat yang disebabkan karena adanya suatu usaha. Dengan adanya
pembangunan suatu usaha, masyarakat diberikan peluang dalam segi lapangan
pekerjaan dan meningkatkan pendapatan. Dari sudut ekonomi, seperti seberapa
tingkat pendapatan per kapita penduduk, tingkat konsumsi, apakah memberi
kontribusi terhadap perekonomian secara keseluruhan.Dari segi sosial, seperti
seberapa lancar suatu usaha, apa saja sumbangsih usaha tersebut yang berkenaan
dengan kegiatan sosial. Sehingga, diperlukan penelitian dalam suatu usaha
menurut aspek sosial dan ekonomi, apakah usaha tersebut memberikan manfaat
atau merugikan.
6.1. Aspek Sosial
Dampak adanya usaha Esgrim House dari aspek sosial, antara lain:
- Menambah lapangan pekerjaan
Dengan dibukanya Esgrim House, masyarakat sekitar diberi
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi karyawan di Esgrim
House.
- Mengurangi pengangguran
Bertambahnya lapangan pekerjaan yang ditimbulkan karena
berdirinya Esgrim House, itu akan membantu masyarakat yang tadinya
tidak memiliki pekerjaan dan kemudian melamar sebagai karyawan di
Esgrim House. Lalu direkrut, diberi pelatihan cukup dan langsung
dipekerjakan hingga sekarang memiliki penghasilan. Hal mi tentunya
dapat mengurangi pengangguran pada masyarakat sekitar.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
Dengan didirikannya Esgrim House, dapatt membantu masyarakat
yang tadinya tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan, kemudian
memiliki kesempatan untuk melamar menjadi karyawan di Esgrim House

39
karena terbukanya lapangan pekerjaan. Setelah diterima dan dipekerjakan,
kini mereka memiliki pendapatan.
- Mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat
Setiap usaha yang memberikan inovasi baru akan menginspirasi
beberapa masyarakat untuk mencoba sendiri terjun dalam dunia usaha.
Meskipun tidak dengan konsep yang sama, tetapi mereka ingin meraih
keuntungan dengan menciptakan inovasi dan kreativitas usaha baru yang
terinspirasi dari berhasilnya Esgrim House.
- Membuat masyarakat menjadi konsumtif.
Hal ini merupakan salah satu dampak negatif dari hadirnya kedai
Esgrim House. Meskipun terdapat beberapa dampak positif yang telah
diutarakan diatas, tetapi tentunya dengan adanya usaha dalam industri
akan mendorong masyarakat untuk mencoba mencicipi kuliner Esgrim
House yang harganya lebih mahal dibandingkan kuliner rumahan pada
umumnya.

6.2. Aspek Ekonomi


Dampak adanya usaha Esgrim House dalam aspek ekonomi, antara
lain:
- Meningkatkan lapangan pekerjaan
Adanya Esgrim House dapat membantu meningkatkan lapangan
pekerjaan. Karena Esgrim House membutuhkan karyawan tiap harinya.
Setiap usaha membutuhkan karyawan masak, kasir, dan karyawan untuk
bersih-bersih. Esgrim House juga butuh orang yang dapat dipekerjakan
sebagai manajer dan karyawan untuk bagian keuangan dan karyawan
untuk bagian belanja. Hal ini merupakan peluang bagi masyarakat yang
ingin bekerja karena Esgrim House menciptakan lapangan pekerjaan bagi
mereka.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
Para karyawan kini yang bekerja di Esgrim House, tadinya tidak
memiliki pekerjaan atau mereka sudah bekerja di tempat lain tetapi

40
dengan pendapatan yang lebih rendah dibandingkan yang ditawarkan di
Esgrim House. Saat mereka direkrut kemudian dipekerjakan di kedai
Esgrim House membuat mereka miliki sebuah pekerjaan dan penghasilan.
Penghasilan tersebut mungkin lebih tinggi dibandingkan tempat
sebelumnya dimana mereka bekerja, dengan bukti mereka rela untuk
keluar dari pekerjaan mereka yang lama.
- Memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
Produk dari Esgrim House memenuhi kebutuhan akan konsumsi
masyarakat dan keinginan dari masyarakat akan kreasi dan inovasi
kuliner. Karena Esgrim House menciptakan suatu inovasi terutama untuk
produk keunikan cita rasa dan sajian eskrim yang sebelumnya tidak ada.
Hal ini menanggapi dengan masyarakat yang sudah bosan dengan Eskrim
pada umumnya. Setelah dikeluarkannya Eskrim dengan topping buah
kemudian terdapat beberapa permintaan dari konsumen agar Esgrim
House memberi beberapa macam topping buah pada Eskrim mereka.
Saran ini diterima, sehingga saat kita melihat menu di Esgrim House
terdapat dengan berbagai topping dan varian rasa yang menarik untuk
dicicipi.

41
BAB VII
ASPEK LINGKUNGAN

7.1 Aspek Lingkungan

Lingkungan tempat bisnis akan dijalanknan harus dianalisis dengan


cermat. Hal ini disebabkan lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari
bisnis yang akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi
ancaaman bagi perkembangan bisnis. Perubahan-perubahan yang terjadi disekitar
lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan dari usaha itu sendiri. Apabila
usaha yang dijalankan kurang kompetitif atau tidak memiliki ciri khas atau
keunikan tersendiri maka jika tidak ada tindakan lebih lanjut untuk melakukan
inovasi demi meningkatkan penjualan, usaha tersebut bisa padam ditengah jalan.
Keuntungan atau kerugian yang diperoleh suatu usaha salah satunya dipengaruhi
oleh aspek lingkungan pula. Lingkungan yang mendukung suatu usaha akan
mendorong peningkatan konsumen usaha. Sedangkan, bagian dari lingkungan
yang tidak mendukung suatu usaha seperti tingkat kerawanan, ketidaksediaan
bahan baku, dan lain sebagainya yang menurunkan peminat usaha tersebut.

Tujuan diadakannya analisis aspek lingkungan adalah untuk memperoleh


jawaban mengenai apakah lingkungan setempat sesuai dengan ide usaha yang
akan dijalankan dan apakah usaha tersebut lebih banyak memberikan dampak
positif dibandingkan dampak negatif kepada lingkungan. Dari usaha yang kami
kunjungi, Esgrim House Semarang, dampak positif yang diberikan kepada
lingkungan sekitar adalah (1) menjadi lapangan kerja bagi warga sekitar, (2)
menciptakan ruang belajar bagi pelajar/mahasiswa yang sehat, tidak menjual
minuman keras/alcohol, dengan adanya koneksi internet gratis, (3) dapat lebih
menghidupi suasana di kawasan tersebut (Jalan Singosari).

42
7.2 Pengolahan Limbah

Limbah yang dihasilkan oleh aktivitas industri rumah tangga biasanya


berupa sampah, air kakus, dan air buangan. Limbah padat lebih dikenal
sebagai sampah, yang tidak memiliki nilai ekonomis. Bila limbah ditinjau
secara kimiawi, limbah terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan
senyawa anorganik. Limbah pada tingkatan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia. Sehingga, limbah tersebut harus dikelola agar mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkannya. Bahaya limbah terutama racun yang dihasilkan
tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Esgrim House menghasilkan limbah seperti rumah tangga pada
umumnya, yakni menghasilkan limbah padat yakni sampah dan limbah air
buangan. Tetapi, tentunya kedai Esgrim House sudah menyiapkan proses
penanganan limbah tersebut. Penanganan limbah yang dilakukan antara lain
membuang limbah padat atau sampah pada tempat sampah yang sudah
disediakan di outlet Esgrim House. Sampah tersebut kemudian akan diambil
oleh petugas Dinas Kebersihan Lingkungan setiap hari. Untuk pengelolaan
limbah air buangan Esgrim House tidak sembarang membuangnya begitu
saja. Agar tidak mencemari lingkungan, limbah air buangan tersebut dibuang
melalui saluran air kotor, yang memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
• Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
• Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
• Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air
dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
Dari penjelasan pengelolaan limbah yang dilakukan oleh Didit Haryo
Wicaksono dapat dikatakan bahwa kedai Esgrim House sudah melakukan
pengelolaan limbah yang baik dan memperhatikan lingkungan.

43
BAB VIII
ASPEK LEGALITAS

Izin Usaha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin


yang diberikan kepada orang pribadi atau badan untuk mendirikan dan
menjalankan tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya untuk
umum di tempat usahanya.
Esgrim House merupakan salah satu usaha kuliner di Semarang.
Untuk Esgrim House sendiri memang belum memiliki izin legalitas dari
instansi yang terkait. Misalnya seperti sertifikat BPOM, sertifikat halal, dan
dari Departemen Kesehatan. Tak lupa Didith Haryo Wicaksono selaku
pemilik kedai Esgrim House juga memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Sehingga aspek legalitas dari kedai Esgrim House dapat dikatakan
cukup baik. Pemilik dari Esgrim House juga berkeyakinan bahwa produk
yang mereka sajikan memiliki kualitas dan mutu yang relatif tinggi. Dan
bahan- bahan yang digunakan baik bahan langsung maupun bahan pendukung
sendiri juga dipilih yang sudah memiliki merk dagang yang tentunya
memiliki kualitas yang baik.

44
BAB IX
KESIMPULAN & SARAN

Aspek Pemasaran
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dipastikan salah satu aspek
terpenting dalam menunjang keberlangsungan hidup perusahaan Esgrim House
kedepannya.Dan berdasarkan hal yang terjadi di lapangan maka Esgrim House
sudah melaksanakan aspek pemasaran dengan baik mulai dengan prospek
permintaan dan penawaran , bauran pemasaran yang meliputi 4 elemen yaitu :
produk, harga, promosi, dan tempat sudah dilaksanakan dengan tepat sesuai
dengan selera dan keinginan konsumen. Dan juga Esgrim House sudah
memperhitungkan Analisis SWOT (Strenght, Weakness,Opportunity, and Threat)
dengan teliti dimana sudah memaksimalkan kekuatan dan kesempatanyang
dimiliki perusahaan dan meminimalisir kelemahan dan tantangan yang perusahaan
hadapi kedepannya. Selain itu strategi STP ( Segmentasi, Target dan Posisi) ,
Spesifikasi produk dan Saluran Distribusi sudah dilaksanakan dengan secara tepat
dan baik oleh Esgrim House.

Aspek Produksi
Esgrim House telah menggunakan alat produksi yang baik, seperti freezeer
dan mixer. Tata layout produksi Esgrim House juga sangat baik sehingga
membuat pengunjung menikmati ketika berkunjung ke tempat ini dan produk
Esgrim House terdistribusi dengan cepat ke tangan pelanggan. Persoalan
mengenai produksi di Esgrim House Perlu adanya inovasi penyajian baru dan
lebih dari dua penyaji juga pelayan dalam setiap cabangnya agar lebih
mempercepat pelayanan yang disajikan kepada konsumen.

Aspek Organisasi
Dalam kegiatan produksi dan distribusi sang pemilik atau owner memegang
tanggung jawab langsung dalam melakukan kegiatannya. Untuk perekrutan
karyawan sendiri Esgrim House melakukan media sosial, relasi owner maupun

45
warga sekitar, jenjang pendidikan bukan menjadi tolok ukur perekrutan. Untuk
pengembangan SDM para calon karyawan diberi pelatihan atau training selama
tiga bulan untuk melihat kinerja karyawan tersebut. Untuk reward and punishment
para karyawan yang melakukan tugasnya dengan baik dan mampu memberikan
kepuasan kepada konsumen akan diberi bonus berupa upah tambahan. Sedangkan
kepada karyawan yang memiliki perilaku kurang baik terhadap pemilik maupun
karyawan yang lain dan konsumen akan diberi sanksi, sanksi yang diberikan dapat
berupa peringatan atau teguran, pemotongan upah atau bahkan diberhentikan
secara tidak hormat.

Aspek Keuangan
Dengan perhitungan payback period diatas dapat disimpulkan bahwa
investasi sebesar Rp 30.000.000 menunjukkan bahwa investasi tersebut sangat
layak karena dapat diperoleh kembali dalam kurun waktu kurang dari 1
tahun,Sedangkan dalam perhitungan BEP Esgrim House harus menjual 15496
porsi untuk setahun dalam mencapai titik impas atau harus memperoleh omzet Rp.
255,133,241 untuk setahun.

Aspek Linkungan
Aspek lingkungan menunjukan bahwa pengelolaan limbah Esgrim House sudah
tergolong baik, karena penyajiannya sudah memakai gelas dan piring kaca.

Aspek Sosial dan Ekonomi


Bila dilihat dari aspek sosial, Esgrim House telah memberikan dampak
positif bagi pihak-pihak yang terkait seperti masyarakat dan pemerintah pada
umumnya. Esgrim House telah membangun komunikasi dan memberikan teladan
komunikasi yang baik bagi lingkungan dimana ia beroperasi. Dari aspek ekonomi
Esgrim House juga telah memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan
pemerintah. Bila dilihat dari prospeknya, usaha ini dalam jangka panjang akan
semakin meningkat perekonomian masyarakat, yang mana secara langsung telah

46
membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan pemerintah melalui
pembayaran pajak.

SARAN

Dengan melihat dari segi sumber daya kewirausahaan, produksi, dan


keuangan, apabila Esgrim House ini mampu mempertahankan cita rasa,
meningkatkan kualitas dan memperbanyak variasi dalam menunya dalam
penyajian maka peluang untuk terus mengembangkan usaha semakin terbuka
lebar.

47
DOKUMENTASI

48

Anda mungkin juga menyukai