Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis kuliner (makanan) menjadi ladang bisnis yang menarik banyak

minat orang .hal ini di sebabkan oleh peluang usaha pada sektor makanan

lumayan menggiurkan. Selagi manusia membutuhkkan makanan maka peluang

bisnis di sektor makanan sangat terbuka.belum lagi aktifitas manusia yang tidak

puas dengan memasak sendiri tetapi ingin membeli makanan yang sudah jadi.

Rumah makan adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi

yang menyajikan hidangan kepada ,masyarakat dan menyediakan tempat untuk

menikmati hidangan itu serta menetapkan tarif untuk makanan dan pelayanan

nya .rumah makan di Indonesia disebut juga sebagai restoran .restoran merupakan

kata resapan yang berasal dari bahasa prancis yang di adaptasi oleh Bahasa

inggris ;”restaurant” yang berasal dari kata “restaurer” yang berarti memulihkan

.keberadaan rumah makan mulai di kenal sejak abad ke-9 di daerah timur tengah

sebelum muncul di cina. Dalam dunia islam di abad pertengahan,terdapat “rumah

makan dimana seorang dapat membeli seluruh jenis makanan yang di

sediakan”.rumah makan seperi ini di sebutkan oleh surat al-muqaddasih 2 seorang

ahli keografis kelahiran tahun 945 masehi yang tinggal ditimur tengah pada abad

ke 10.

Usaha rumah makan adalah suatu usaha yang di yakini sebaga salah satu

bentuk usaha yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kindisi krisis

sekalipun. Namun sering kali ada usaha yang terjadinya suatu gulung tikar

1
2

ataupun tidak mampu mempertahankan jumlah pengunjungnya. Menyebutkan

bahwa terjadinya suatu kesuksesan usaha di bidang pelayanan makanan dan

minuman ini tidak hanya di tentukan oleh jumlah pengunjungnya, tetapi di

tentukan oleh kemampuan meningkatkan pertumbuhan pelanggannya dan

mempertahankannya.meningkat nya jumlah rumah makan atau depot yang

menyebabkan persaingan semakin ketat, sehingga dengan persaingan ini

membuwat rumah makan berusaha mempertahankan, memperluas pangsa pasar

yang di miliki dan mampu menarik pelanggan baru.untuk mencapai tujuan

tersebut suatu depot harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen

melalui peningkatan kineja terhadap mutu dan pelayanan produk. Hal tersebut

dapat di lakukan dengan menggali informasi mengenai apa saja keinginan

konsumen ,membina suatu hubungan dan menciptakan kesan baik sehingga

konsumen memiliki keinginan datang yang kedua kalinya bahkan lebih.

Menurut Riyanti (2002) dalam Anwar (2011) variabel keberhasilan usaha

diukur berdasarkan empat indikator. Indikator tersebut mengenai perlipatan

modal, produksi, pelanggan dan lokasi usaha. Begitu pula dengan pendapat

Suryana (2003) yang menyatakan indikator keberhasilan usaha yakni peningkatan

modal, pendapatan, volume penjualan.


3

Gmbar 1.1

Warung pecel busumo

Sumber : Dokumen pribadi

Warung makan Bu Sumo ini adalah rumah makan yang berada di jl.kyai saleh no

10, Pujaserra maxxel 2 Semarang selatan, kota Semarang, Jawa tengah 50243.

Tepat nya di samping gedung JNE daerah bergota Semarang. Nasi pecel ini sudah

sangat melegenda, berdiri sejak tahun 1965. Usia yang fantastik untuk sebuah

usaha keluarga bisa bertahan hingga saat ini. Tentu saja sudah sangat jarang

sebuah tempat kuliner untuk bertahan sekian lama, berawal dari lapak pecel dalam

gendongan Sumodimejo, sekarang membuka beberapa cabang di kota semarang.

empunya warung pecel Bu Sumo ini ternyata menekankan untuk menjaga mutu

dan kualitas sajiannya tersebut. Bahkan, setelah jatuh ke generasi selanjutnya pun

pedoman itu tetap di pertahankan hingga kini.

Tak heran jika warung pecel Bu Sumo ini masih tetap bertahan puluhan

tahun dan masih tetap eksis di gandrungi oleh pelanggannya. Sejatinya tidak ada
4

menu istimewa yang di jual di warung ini. Mereka menyajikan pecel dengan

penyajian konvensional, persis layaknya pecel-pecel kebanyakan, yakni beragam

sayuran yang di siram bumbu kacang . Satu hal yang istimewa dari warung pecel

Bu Sumo ini adalah konsistensi yang benar-benar mereka jaga.

Warung pecel Bu Sumo setiap hari ramai pembeli ,terbukti setiap harinya

warung pecel ini bisa menghabiskan beras sekitar satu karung setengah atau

menjual sekitar 500 porsi apalagi kalau hari minngu atau hari libur bisa mencapai

600 porsi nasi pecel perharinya tak hanya nasi pecel, di warung pecel Bu Sumo

juga menjual nasi soto dan mangut yang tak kalah enaknya.

Warung pecel Bu Sumo buka setiap hari dari jam 6 pagi hingga jam 4

sore, tapi biasanya jam 3 sore sudah tutup karena sudah habis. hal ini di tuturkan

oleh pemilik warung pecel Bu Sumo.

Berdasarkan wawancara kepada beberapa warga yang tengah asik

menikmati pecel Bu Sumo, mereka mengatakan warung pecel ini sangat enak

tempatnya bersih dan harganya pun tidak membuwat kantong bolong tak heran

jika warung ini tak pernah sepi pembeli.

Keberhasilan warung pecel Bu Sumo ini patut di acungi jempol, usaha

yang di prakarsai Ibu dan Bapak Sumodimojo (53) tahun yang lalu semakin lama

semakin di gandrungi pelanggannya tidak hanya warga lokal saja warung pecel

Bu Sumo yang berdiri sejak tahun 1965 itu juga di “buru” orang-orang dari luar

kota tidak sedikit yang menyegaja mencari warung makan ini saat berkunjung ke

Semarang . Hampir setiap hari rame pembeli. Pelanggannya pun beragam.

bahkan, sejumlah artis ibu kotapun di kabarkan pernah mampir ke warung pecel
5

Bu Sumo ini tak heran jika warung pecel pecel Bu Sumo ini sampe sekarang

masih tetep eksis dan di juluki sebagai warung pecel legendaris di kota lunpia ini.

Gambar 1.2

Sumber : Dokumen pribadi

Berdasarkan foto survey pendahuluan (gambar 1.2) di dapatkan hasil

bahwa warung Pecel B usumo yang di beri tanda nomer 1 ini sangat rame pembeli

dari pada rumah makan sejenis lainnya di beri tanda 2,3,4.

Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Soewanda (2015) dengan hasil

penelitian di temukan strategi yang tepat dan dapat di terapkan perusahaan saat ini

yaitu menerapkan promosi dan iklan dengan maksimal dan inovatif, menambah

cabang baru membentuk devisi marketing, mengembangkan produk baru untuk


6

menarik minat pelanggan, peningkatan performa dan kualitas SDM,

meningkatkan kualitas SDM. Selain itu, perusahaan juga di sarankan

menggunakan alernatif strategi yang cocok bagi perusahaan yaitu market

penetration dan market development .

Penelitian lainnya di lakukan oleh Putri et al. (2005), hasil analisis data

menunjukan bahwa loyaitas terhadap merk restoran cepat saji kfc cukup baik dan

responden cukup loyal terhadap merk restoran KFC, persepsi kualitas layanan dari

merk restoran cepat saji KFC baik serta citra merk restoran cepat saji KFC sangat

baik, dan responden sadar akan adanya keberadaan dari merk restoran cepat saji

KFC.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Zikri (2018), yang berjudul “eksistensi

rumah makan tradisional terhadap masuknya rumah makan modern di kota banda

aceh tahun 1980-2016” hasil analisis data menunjukan bahwa memberikan

kepuasan bagi pelanggan baik dari segi rasa,masakannya dapat mendukung

keeksistensian suatu usaha warung makan tradisional.

Dari uraian latar belakang diatas , maka peneliti bermaksud mengungkap

“KEBERHASILAN USAHA WARUNG PECEL BU SUMO DALAM

MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA”..

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah dipaparkan diatas, perumusan

masalahnya adalah “bagaimana keberhasilan usaha yang dibangun warung pecel

Bu Sumo dalam mempertahankan eksistensinya”,


7

1.3 Persoalan Penelitian

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan usaha warung

pecel Bu Sumo ?

2. Bagaimana usaha warung pecel Bu Sumo dalam menjalankan

kelangsungan usahanya ?

1.4 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian dapat memberikan penjelasan deskritif mengenai

strategi yang dapat di ambil suatu usaha dalam menciptakan keunggulan bersaing

di lingkungan usaha yang kompetitif. Berdsarkan hal tersebut maka tujuan

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi usaha warung

pecel Bu Sumo di Semarang ?

2. Mengetahui bagaimana usaha warung pecel Bu Sumo dalam

menjalankan kelangsungan usahanya?

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi akademis
8

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

dalam manajemen dan berguna sebagai bahan pertimbangan untuk

penelitian yang selajutnya.

2. Bagi objek penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi evaluasi dalam

menjalankan bisnis dan mampu mempertahankan keeksistensiannya di

dunia usaha warung makan.

3. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan perbandingan

antara teori teori yang telah di peroleh di bangku kuliah dengan

kenyataan yang sebenarnya di dalam dunia bisnis sehari-hari dan

mendapat kesempatan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan

bagaimana mengelola usaha.

1.5 Konstribusi terhadap ilmu penegtahuan

Membentuk teori mini dalam tema usaha yang mampu bertahan lama

Anda mungkin juga menyukai